Siti Fatimah
Sejarah Perpajakan
Pajak pada mulanya merupakan suatu upeti yang sifatnya
merupakan kewajiban yang dapat dipaksakan dan harus dilaksanakan
oleh rakyat. Rakyat memberikan upeti kepada raja dalam bentuk
natura berupa padi, ternak atau hasil tanam lainnya seperti pisang,
kelapa dll. Upeti ini diberikan untuk kepentingan raja dan tidak ada
imbalannya karena perbedaan status raja yang lebih tinggi dari
rakyatnya.
Namun dalam perkembangannya sifat upeti yang diberikan
oleh rakyat tidak lagi untuk kepentingan raja tetapi mengarah untuk
kepentingan rakyat seperti menjaga keamanan rakyat, memelihara
jalan, membangun saluran air untuk pengairan sawah dan membangun
sarana sosial lainnya.
Seiring dengan perkembangan dalam masyarakat, dibuatlah
suatu aturan yang bersifat memaksa namun memperhatikan unsur
keadilan yang melatarbelakangi dibuatnya ketentuan berupa undang
undang (UU)
UU yang mengatur mengenai pembayaran pajak
zaman penjajahan Belanda, yaitu sebagai berikut
:
Beberapa definisi pajak, menurut Santoso Brotodihardjo, SH dalam bukunya Pengantar Ilmu
Hukum Pajak, adalah sebagai berikut:
1. Mr. Dr. N.J Feldmann
“Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh terutang kepada penguasa, (menurut
norma-norma yang ditetapkannya secara umum), tanpa adanya kontra-prestasi, dan
semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran umum.” 2. Prof. Dr.
M.J.H.
Smeets
“Pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang terutang melalui norma-norma umum, dan
yang dapat dipaksakannya, tanpa adanya kontra-prestasi yang dapat ditunjukkan dalam hal yang
individual, maksudnya adalah untuk membiayai pengeluaran pemerintah.” 3. Dr.
Soeparman Soemahamidjaja
“Pajak adalah iuran wajib berupa uang atau barang yang dipungut oleh penguasa
berdasarkan norma-norma hukum, guna menutup biaya produksi barang-barang dan jasa
jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum.”
4. Prof. Dr. Rochmat Soemitro SH
“pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat
dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa-timbal (kontra prestasi), yang langsung dapat
ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.”
Pengertian Pajak
Fungsi Pajak
1. fungsi budgeter 2. fungsi redistribusi
fungsi regulerend 3. --------> fungsi utama
fungsi demokrasi 4.
Fungsi Pajak
Fungsi budgeter adalah fungsi untuk mengumpulkan uang pajak
sebanyak-banyaknya sesuai dengan undang-undang yang berlaku dan
digunakan untuk membiayai pengeluaran rutin, pengeluaran
pembangunan dan apabila surplus menjadi tabungan pemerintah
digunakan untuk investasi.
Nasional