Pertemuan ke 2
Reformasi Ketiga UU Perpajakan dan penambahan UU yang baru pada Tahun 1997 sbb :
1. UU No. 17 Tahun 1997 tentang Badan Penyelesaaian sengketa Pajak.
2. UU No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan retribusi Daerah.
3. UU No. 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dan surat paksa.
4. UU No. 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
5. UU No. 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.
6
8
Pendapat beberapa ahli :
Mr.Dr.N.J Feldmenn,
Pajak adalah prestasi yang paksakan sepihak oleh oleh terutang kepada penguasa ( menurut norma
norma yang di tetapkannya secara umum)tanpa adanya kontrak prestasi dan semata mata di gunakan
untuk menutup pengeluaran pengeluaran umum.
Banyak lagi Pendapat para ahli tenta Pajak .Dari banyak pengertian yang disampaikan dapat
disimpulkan ada lima unsur yg melakat dalam pajak yaitu:
1.Pembayaran pajak harus berdasarkan undang undang.
2.Sifatnya dapat dipaksakan.
3.Tidak ada kontra prestasi (timbalan) yang langsung dapat dirasakan oleh pembayar pajak.
4.Pemungutan pajak dilakukan oleh Negara,oleh pemerontah puasat maupun Daerah (tidak dapat
dipungut oleh swasta)
5.Pajak digunakan untuk membiayai berbagai pengeluaran pemerintah (rutin dan pembangunan) bagi
bagi kepentingan Masyarakat Umum.
Pengertian Retribusi:
Pada prinsifnya pungutan dengan nama retibusi sama dengan pajak,yaitu empat unsur dalam
pungutan pajak sama dengan retribusi,sedangkan imbalan (kontra prestasi) dalam retribusi dapat
dirasakan oleh pembayar retribusi .
Penjelasan :
Umumya pungutan atas retribusi diberikan atas pembayaran berupa jasa dan pemberian izin tertentu
yang disediakan atau diberikan oleh pemerintah kepada setiap orang atau Badan.misalnya retribusi atas
pembayaran atau penyediaan tempat penginapan ,retribusi tempat pencucian mobil,Pembayaran Aliran
listrik,pembayaran Abodemen air minum,retribusi izin mendirikan Bangunan (IMB) atau retribusi Izin
Gangguan dsbnya.
Sumbangan :
Sumbang biasanya tidak diartikan untuk kepentingan pengeluaran-pengeluaran yang dikelola oleh
pemerintah, tetapi dilakukan oleh dan untuk kepentingan sekelompok masyarakat tertentu dan tidak
memerlukan dasar hukum, menurut undang-undang serta tidak mempunyai unsur paksaan, misalnya
sumbangan pembangunan tempat-tempat ibadah, sumbang perbaikan jalan, dan lainnya.
PERAN DAN FUNGSI PAJAK DALAM
PEMBANGUNAN
10