ADMINISTRASI PAJAK
Guru : Suardi, S.Pd.,M.Pd
N
Oleh:
XI AKL 2
C. Kedudukan Hukum Pajak
Hukum pajak adalah kumpulan peraturan yang mengatur hubungan antara pemerintah dengan
Wajib Pajak. Hukum pajak merupakan bagian dari hukum publik yang mengatur hubungan
antara penguasa sebagai Pemungut pajak dan rakyat sebagai wajib pajak. Pemerintah dalam hal
ini akan diwakilkan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang memiliki kewenangan untuk
mengatur atau mengelola hal-hal yang berkaitan dengan perpajakan.
1. Hukum Pajak
Surat ketetapan pajak merupakan syarat mutlak timbulnya utang pajak, yang
menimbulkan hak dan kewajiban (konstitutif). Berikut penyebab terhapusnya utang pajak,
antara lain.
Pembayaran yang dilakukan oleh wajib pajak.
Kompensasi apabila Wajib Pajak mempunyai tagihan berupa kelebihan bayar pajak
Dalawarsa artinya penagihan setelah melewati jangka 5 tahun.
Pada dasarnya, hukum pajak formal mengatur mengenai mekanisme pelaksanaan dan
prosedur yang berkaitan dengan perpajakan. Contoh dari hukum pajak formal ini adalah
Tata Cara Perpajakan.
Sedangkan untuk hukum pajak material ini memuat mengenai norma-norma yang
menerangkan keadaan, perbuatan, peristiwa hukum yang dikenakan pajak (objek pajak),
tokoh yang dikenakan pajak (subjek pajak), besaran pajak yang dikenakan (tarif pajak),
segala sesuatu yang dapat menimbulkan atau terhapuskannya utang pajak, serta hubungan
hukum antara Wajib Pajak dan pemerintah. Contoh dari hukum pajak material adalah
Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Peraturan pajak digunakan untuk mengelola pajak pada direktorat jenderal pajak. Peraturan
pajak tersebut antara lain:
UUD 1945 Pasal 23A (amandemen ketiga tahun 2001) bahwa "pajak dan pungutan lain
yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan undang-undang". Adanya
pengaturan dalam UUD menunjukkan bahwa dasar hukum perpajakan di Indonesia
sangat kuat. Berdasarkan peraturan tersebut, seluruh warga Indonesia wajib mendukung
dan melaksanakan pengenaan perundang undang perpajakan.
b. Undang-Undang
Peraturan sebagai pelaksanaan UUD 1945 Pasal 23A ( yang diamandemen) adalah
undang -undang (UU) ,yaitu peraturan perudang-undangan yang dibuat ole pemerintah
yang disetujui Dewan Perwakilan Rakyat . Sejak reformasi perpajakan (tax reform) yang
pertama kali di laksanakan tahun 1983, terdapat beberapa UU di bidang perpajakan yaitu:
1) UU Nomor 6 Tahun 1983 tentang ketentuan Umum dan Tata cara perpajakan
sebagaimana telah beberap kali di ubah terakhir dengan UU Nomor 16 Tahun
2009.
2) UU Nomor 7 tahun 1983 tentang pajak penghasilan sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan UU Nomor 36 Tahun 2008.
3) UU Nomor 8 tahun 1983 tentang pajak pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan
Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan UU Nomor 42 Tahun 2009.
4) UU Nomor 12 Tahun 1985 tentang pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana telah
diubah dengan UU Nomor 12 Tahun 1994.
5) UU Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai.
6) UU Nomor 17 Tahun 1985 tentang Badan Penyelesaian Sengketa pajak
sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 14 Tahun 2002 tentang pengadilan
pajak.
7) UU Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan pajak dengan Surat paksa
sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 19 Tahun 2000.
8) UU Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.
d. Peraturan Pemerintah
e. Peraturan Presiden
f. Keputusan Presiden
Perarturan Direktur Jenderal Pajak (Perdirjen), yaitu perarturan yang ditetapkan oleh
Direktur Jenderal Pajak dalam rangka penyelenggaraan urusan perpajakan di
Direktorat Jenderal. Perarturan Direktur Jenderal Pajak antara lain:
1) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-25/PJ/2011 tentan Bentuk dan Tata
Cara Penggunaan Template Surat Setoran Pajak dalam bahasa inggris.
2) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER -16/PJ/2012 tentang Penyampaian
Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan dalam Bentuk Elektronik untuk
Tahun Pajak 2011 bagi Wajib Pajak Badan.
3) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-04/PJ/2012 tentang Pedoman
Penggunaan Metode dan Teknik Pemeriksan untuk Menguji Kepatuhan
Pemenuhan Kewajiban Perpajakan.
4) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-05/PJ/2012 tentang Registrasi
Ulang Pengusaha Kena Pajak Tahun 2012.
5) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-20/PJ/2013 tentang Tata Cara
Pendaftaran dan Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak, Pelaporan Usaha dan
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak dan
Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, serta Perubahan Data dan
Pemindahan Wajib Pajak.
j. Keputusan Direktur Jendral Pajak