SEMESTER V
FAKULTAS HUKUM
Universitas 17 agustus 1945
samarinda
2010
Materi Pembelajaran
A. Hukum Pajak.
B. Pengertian Pajak dan Pungutan Lain.
C. Karakteristik dan Unsur Pajak.
D. Jenis-jenis Pajak.
E. Fungsi pajak.
F. Subyek Pajak, Wajib Pajak dan Penanggung Pajak.
G. Objek Pajak.
H. Pendekatan Terhadap Pajak.
I. Asas dan Dasar Pajak.
J. Pengenaan Pajak.
K. Pembaharuan pajak Nasional.
L. Hak dan Kewajiban Umum Wajib Pajak.
M. Hak Mendahului dari Negara.
N. Penagihan dan Perlawanan terhadapPajak.
Literatur Hukum Pajak
• Pengantar Hukum Pajak, Y. Sri
Pudyatmoko, SH.,M.Hum, penerbit ANDI
Yogyakarta.
• Pengadilan dan penyelesaian sengketa di
Bidang Pajak, Y. Sri Pudyatmoko,
SH.,M.Hum, penerbit PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
• Dasar-dasar hukum pajak dan Pendapatan,
Rahmad Soemitro, Eresco Bandung.
• Pengantar Hukum Pajak, Tunggul Ansharri
Setia Negara, SH.,M.Hum
• Dll
Pengertian Hukum Pajak
• Santoso Brotodihardjo
• Hukum pajak (Fiskal) adalah keseluruhan
dari peraturan yang meliputi wewenang
pemerintah untuk mengambil kekayaan
seseorang dan menyerahkan kembali
kepada masyarakat melalui kas negara,
sehingga ia merupakan hukum publik yang
mengatur hubungan-hubungan hukum
antara negara dan orang-orang atau badan-
badan (hukum) yang berkewajiban
membayar pajak (wajib pajak).
• Bahori.
Hukum pajak adalah suatu kumpulan
peraturan yang mengatur hubungan
antara pemerintah sebagai pemungut
pajak dan rakyat sebagai pembayar
pajak.
Dengan demikian hukum pajak
menerangkan tentang:
1. Subjek pajak.
2. Objek pajak.
3. Kewajiban-kewajiban wajib pajak kepada
pemerintah.
4. Timbul dan hapusnya utang pajak
5. Cara penagihan pajak.
6. Cara mengajukan keberatan dan
bandingpada peradilan pajak.
• Dari pendapat tersebut, terlihat
bahwa ada yang menyamakan pajak
dengan Fiskal. Fadahal keduanya
mempunyai arti yang berbeda.
• Kata fiskal berasal dari bahasa latin
“Fiscus” yang berarti keranjang yang
berisi uang atau kantong uang atau
kantong raja.
• Kata fiscus kemudian diartikan dan
diidentifikasi menjadi kas negara.
• Sedangkan Pajak adalah merupakan
iuran rakyat kepada negara.
• Dengan demikian pengertian Fiskal
(Fiscus) dengan Pajak ada
perbedaan, yaitu fiskal(fiscus)
memiliki pengertian yang lebih luas
dari pengertian pajak. Fiskal
mencakup seluruh aspek keuangan
keuangan negara, sedangkan pajak
hanya merupakan salah satu bagian
dari keuangan negara secara
keseluruhan.
Pembagian Hukum Pajak
• Hukum Pajak dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Hukum Pajak Materiil.
2. Hukum Pajak Formil.
• Pajak Hotel,
• Pajak Restoran,
• Pajak Hiburan.
• Pajak Reklame.
• Pajak Penerangan Jalan.
• Pajak mineral bukan logam dan batuan.
• Pajak Parkir.
• Pajak air tanah
• Pajak sarang burung walet
• Pajak bumi dan bangunan,
• BPHTB.
Retribusi Daerah
• Retribusi Jasa Umum
a. retribusi pelayanan pasar
b. retribusipelayanan pemakaman dan pengabuan mayat.
c. retribusi pelayanan parkir di tepi jalam umum.
d. retribusi pengujian kendaraan bermotor.
e. retribusi pelayanan kesehatan
f. retribusi pelayanan pendidikan. dll
• FUNGSI ANGGARAN
artinya Pajak mempunyai fungsi
sebagai alat /instrumen yang
digunakan untuk memasukan dana
sebesar-besarnya ke kas negara.
Jadi pajak diarahkan sebagai alat
penarik dana dari masyarakat untuk
dimasukan pada kas negara.
• FUNGSI MENGATUR (REGULEREND)
• Fungsi mengatur maksudnya bahwa pajak
berfungsi sebagai alat pengerak
masyarakat dalam sarana perekonomian
untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
• Dalam hal ini pemerintah mengunakan
instrumen pajak untuk mendorong dan
mengendalikan kegiatan masyarakat agar
sejalan dengan rencana dan keinginan
pemerintah, walaupun kadangkala dari sisi
penerimaan (fungsi anggaran) justru tidak
menguntungkan dari sisi pemasukan kekas
negara.
• Pelaksanaan fungsi mengatur ini dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu Cara Umum dan Cara Khusus.
A. Cara Umum
cara ini biasanya dilakukan dengan
mengunakan tarif-tarif pajak untuk
mengadakan perubahan perubahan tarif yang
bersifat umum, ( tarif tetap (bea materai), tarif
proporsianal (PPN) dan tarif progresif (PPh).
B. Cara Khusus
Pelaksanaan fungsi pajak yang bersifat khusus
dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
a. bersifat positif
b. bersifat negatif.