Anda di halaman 1dari 25

Mata Kuliah Hukum Pajak

SKS : 2 SKS (2-0)


SMT : V
Dosen : Ahmad Lanang Citrawan, SH., MH

Pertemuan Ke 4
PERBEDAAN PAJAK

• RETRIBUSI

MENDAPAT
KONTRAPRESTASI
SECARA
LANGSUNG
PERBEDAAN PAJAK

• SUMBANGAN

YANG
MENDAPATKAN
MANFAAT ADALAH
PENERIMA
SUMBANGAN
Hubungan hukum pajak dengan
hukum lain :

1. Hukum Pajak merupakan Hukum Publik ;


contoh : mengatur hubungan antara warga
masyarakat dengan negara .

2. Hukum Pajak merupakan bagian dari


Hukum Administrasi Negara ;
contoh : pajak yang dipungut di masukkan
kedalam kas negara .
4
• Kedudukan Hukum Pajak Dalam Tata Hukum

Hukum Tata
Negara

Hukum
Publik Hukum Adm HUKUM
HUKUM Negara PAJAK

Hukum
Perdata

Hukum Pidana

• Hukum Publik disebut juga sebagai Hukum Negara.


• Hukum Pajak disebut juga sebagai Hukum Fiskal.
3.Hukum Pajak dengan hukum Perdata :

 Dalam mencari dasar perhitungan


pemungutannya berdasarkan taatbestand
(keadaan , kejadian dan perbuatan hukum
) yang bergerak dalam bidang hukum
perdata .

contoh : pasal 1602 KUHPer 


kekayaan, warisan, pendapatan, dll.
6
• Hubungan Hukum Pajak dengan Hukum
Perdata.

Hukum Hukum
Pajak Perdata

Digunakan sebagai acuan Mengatur hubungan antar


dalam pajak orang pribadi(individuil)

Berlaku : “Lex Specialis deroget Lex Generalis”.


4.Hukum Pajak dengan Hukum Pidana :
 Dalam undang-undang perpajakan
terdapat
ketentuan pidana ;

contoh : psl 38, 39 KUP, pemalsuan


dokumen, pemalsuan
tandatangan.

8
• Hubungan Hukum Pajak dengan Hukum
Pidana.

Hukum Hukum
Pajak Pidana

Digunakan sebagai acuan Mengatur pengenaan


dalam pajak sanksi atas pelanggaran
peraturan
Kedudukan HUKUM PAJAK dalam Tata
Hukum di Indonesia Menurut Rochmat Soemitro
HUKUM

HUKUM HUKUM
PRIVAT PUBLIK

HUKUM HUKUM HUKUM HUKUM HUKUM


PERDATA DAGANG Tata Negara PIDANA Adm.Neg.

Hk.PAJAK
Hk. Kete-
ngkerjaan
Hk. Ke-
uangan
Neg,dll.
Kedudukan HUKUM PAJAK dalam Tata
Hukum di Indonesia Menurut P.J.A. Adriani
HUKUM

HUKUM HUKUM
PRIVAT PUBLIK

HUKUM HUKUM HUKUM HUKUM HUKUM HUKUM


PERDATA DAGANG Tata Neg. PIDANA Adm.Neg PAJAK

Menurut P.J.A. Adriani Hukum Pajak bukan bagian dari Hukum Adm Negara,
Karena Hukum Pajak berdiri sendiri, maka :
1. Tugas Hukum Pajak berbeda dengan Hukum Adm. Negara.
2. Hukum Pajak dapat digunakan secara langsung sebagai politik
Perekonomian
3. Hukum Pajak memiliki istilah & tata tertib tersendiri untuk bidang
pekerjaannya.
PEMBAGIAN HUKUM PAJAK
• HUKUM PAJAK MATERIAL • HUKUM PAJAK FORMAL

mengatur tentang obyek


pajak, subyek pajak, tata cara untuk
besar pajak yang mewujudkan
dikenakan timbul dan hukum material
hapusnya utang pajak
dan hubungan hukum menjadi kenyataan
antara pemerintah dan
WP
UU KUP, UU PPSP,
UU PPh dan UU PPN UU Pengadilan
Pajak
Ad. 1. Hukum Pajak Formal yang terdiri atas :

a.Undang Undang Ketentuan Umum dan Tata


Cara Perpajakan (UU KUP).

b.Undang Undang Penagihan Pajak dengan


Surat Paksa (UU PPSP).

c.Undang Undang Pengadilan Pajak (UU.PP).


2. HUKUM PAJAK MATERIAL
yaitu memuat norma-norma yang menerangkan
antara lain keadaan, perbuatan, peristiwa
hukum yang dikenai pajak (objek pajak), siapa
yang dikenakan pajak (subjek), berapa besar
pajak yang dikenakan (tarif), segala sesuatu
tentang timbul dan hapusnya utang pajak, dan
hubungan hukum antara pemerintah dan Wajib
Pajak. Contoh: Undang-undang Pajak
Penghasilan.
Ad.2. Hukum Pajak Material yang terdiri atas :
a.Undang Undang Pajak Penghasilan (UU PPh).
b.Undang Undang Pajak Pertambahan Nilai &
Pajak Penjualan Barang Mewah (UU PPN &
PPnBM).
c.Undang Undang Pajak Bumi dan Bangunan (UU PBB).
d.Undang Undang Bea Perolehan Hak Atas dan
Bangunan (UU BPHTB).
e.Undang Undang Bea Meterai (UU BM)
f.Undang Undang Pajak Daerah & Retribusi Daerah (UU
PDRD).
PEMBAGIAN HUKUM PAJAK DAN
PEMBEDAANNYA

1. Hukum Pajak Material


Memuat norma-norma
yang menerangkan tentang :
 keadaan-keadaan /perbuatan-
perbuatan dan peristiwa-peristiwa
hukum yang harus dikenakan
pajak
 Siapa-siapa yang harus dikenakan
pajak?
 Berapa besar pajaknya?
Atau dengan kata lain

Segala sesuatu tentang tentang


timbulnya, besarnya, dan hapusnya
utang pajak dan pula hubungan hukum
antara pemerintah dengan Wajib
Pajak, termasuk didalamnya peraturan-
peraturan yang memuat kenaik-an2,
denda-denda dan hukuman-hukuman
serta cara-cara tentang pembebasan
dan pengembalian pajak,
2. Hukum Pajak Formil

 Peraturan peraturan mengenai


cara-cara untuk menjelmakan
hukum pajak material menjadi
suatu kenyataan.
 Memuat cara2
penyelenggaraan mengenai
penetapan suatu hutang pajak
 Kontrol Pemerintah terhadap
penyelenggaraan pemingutan Pajak
 Kewajiban para Wajib Pajak (sebelum
dan sesudah menerima SKP)
 Prosedur pemungutan pajak
Maksud Hukum Pajak Formal

• Melindungi baik, baik Fiscus


maupun wajib Pajak
• Memberi jaminan bahwa hukum
material dapat diselenggarakan
dengan baik
YURISDIKSI PEMUNGUTAN
PAJAK

• ASAS TEMPAT
TINGGAL
• ASAS
KEBANGSAAN
• ASAS SUMBER
5.Yuridiksi Pemungutan Pajak
• Aspek penting dlm hukum pajak adl dasar
kewenangan fickus suatu negara mengenakan
pajak (Taxing Power).
• Dasar kewenangan ini disebut asas-asas
pengenaan pajak (yuridiksi pemungutan pajak)
A. Yuridiksi Status, ada dua:
1) Yuridiksi domisli, yi fiskus suatu negara
berwenang mengenakan pajak kepada WP yg
bertempat tinggal di wilayah negara fiskus
2) Yuridiksi kebangsaan (kewarganegaraan), yi
fiskus suatu negara berwenang mengenakan
pajak terhadap warga negaranya di manapun
berada
03/27/24 22
5.Yuridiksi Pemungutan Pajak
• Indonesia menganut asas domisili, artinya
orang yg bertempat tinggal di Indonesia selama
waktu ttt (lebih dari 183 hari dlm 12 bulan)
dapat dikenakan pajak oleh fiskus Indonesia.
• Asas kebangsaan dianut oleh Amirika Serikat,
Meksiko, Philipina.

B. Yuridiksi Sumber, fiskus suatu negara


berwenang untk mengenakan pajak atas
penghasilan yg bersumber dari negara fiskus.
• Indonesia menganut asas sumber, setiap
penghasilan yg bersumber dari Indonesia
dikenakan pajak oleh fiskus Indonesia.
23
5.Yuridiksi Pemungutan Pajak

C. Yuridiksi Teritorial, fiskus suatu negara


berwenang mengenakan pajak hanya di dalam
batas yuridiksi teritorialnya (tidak ada
pengenaan pajak di luar batas negaranya).
Penduduk/WP dalam negeri tidak dikenakan
pajak terhadap penghasilan yang berasal dari
luar negeri.
• Asas ini dianut di negara Amerika Latin,
Taiwan.

24

Anda mungkin juga menyukai