Oleh :
2020
REFORMASI PAJAK (TAX REFORM)
1
B. Tujuan Reformasi Pajak (Tax Reform)
Tujuan utama dari pembaruan perpajakan sebagaimana diuraikan oleh
mantan Menteri Keuangan Republik Indonesia, almarhum Bapak Radius
Prawiro pada Sidang Dewan Perwakilan Rakyat 5 Oktober 1983 ialah untuk
lebih menegakkan kemandirian kita dalam membiayai pembangunan nasional
dengan jalan lebih baik mengarahkan segenap potensi dan kemampuan dari
dalam negeri, khusunya dengan cara meningkatkan penerimaan negara
melalui perpajakan dari sumber-sumber di luar minyak bumi dan gas alam.
Selanjutnya, untuk menaikkan penerimaan pajak yang telah
dimaksudkan di atas perlu juga dilakukan penyempurnaan aparatur perpajakan
dengan melakukan komputerisasi dan peningkatan mutu para pegawainya,
perbaikan sikap mental para pejabatnya, serta mempersiapkan wajib pajak
yang telah diberi kebebasan dan kepercayaan dalam menghitung dan
membayar pajaknya sendiri.
2
8. Staatsblad No. 17 Tahun 1944 tentang Ordonansi Pajak Pendapatan.
9. Undang-undang No. 12 Tahun 1947 tentang Pajak Radio.
10. Undang-undang No. 14 Tahun 1947 tentang Pajak Pembangunan I.
11. Undang-undang No. 12 Tahun 1952 tentang Pajak Peredaran.
12. Undang-undang Tahun 1951 tentang Pajak Penjualan yang diubah
dengan Undang-undang No. 2 Tahun 1968.
13. Undang-undang No. 21 Tahun 1959 tentang Pajak Dividen yang
diubah dengan Undang-undang No. 2 Tahun 1967 tentang Pajak atas
Bunga, Dividen, dan Royalti.
14. Undang-undang No. 19 Tahun 1959 tentang Penagihan Pajak Negara
dengan Surat Paksa.
15. Undang-undang No. 74 Tahun 1958 tentang Pajak Bangsa Asing.
16. Undang-undang No. 8 Tahun 1967 tentang Tata Cara Pemungutan
PPdn, PKK, dan/atau Tata Cara MPS-MPO.
3
diberlakukan tahun 1984 juga tetapi karena masih ada sesuatu yang
harus dipersiapkan lebih matang maka undang-undang tersebut
diberlakukan mulai tanggal 1 April 1985.
4. Undang-undang Nomor 12 tentang Pajak Bumi dan Bangunan.
5. Undang-undang Nomor 13 tentang Bea Materai.
(Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985 dan Undang-undang Nomor
13 Tahun 1985 mulai diberlakukan tahun 1995).
Reformasi pajak 1983 ini dinilai berhasil khususnya dalam
meningkatkan penerimaan pajak dan menaikkan perannya dalam APBN.
Sayangnya reformasi 1983 ini ditangani oleh konsultan-konsultan asing,
meski sebenarnya tenaga-tenaga dalam negeri mampu menanganinya, jika
saja diberi kesempatan dan kepercayaan. Dan pada tahun 1991 dikeluarkan
Undang-undang Nomor 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan diubah
dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1991.
4
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 tentang Perubahan atas
Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan
Bangunan.
Selanjutnya pada tahun 1997 dikeluarkan lagi serangkaian undang-
undang baru untuk melengkapi undang-undang yang sudah ada, sebagai
berikut:
1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 1997 tentang Badan Penyelesaian
Sengketa Pajak.
2. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah.
3. Undang-undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak
dengan Surat Paksa.
4. Undang-undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara
Bukan Pajak.
5. Undang-undang Nomor 21 Tahun 1997 tantang Bea Perolehan atas
Tanah dan Bangunan.
5
4. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Penagihan Pajak
dengan Surat Paksa.
5. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2000 tentang Bea Perolehan Ha
katas Tanah dan Bangunan.
6. Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang pembahan atas
undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah.
6
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, semua kebijakan ini
dalam jangka panjang diharapkan dapat meningkatkan tax compliance,
meningkatkan investasi dan penerimaan Negara untuk menuju kemandirian
pembiayaan pembangunan.
7
DAFTAR PUSTAKA
Cahyasari, W. F. (2017, Desember 22). 14 Juli Hari Pajak. Retrieved Desember 22,
2017, from 14 Juli Hari Pajak: https://www.pajak.go.id/artikel/empat-belas-
juli-awal-sejarah-reformasi-perpajakan
Tyas, Z. W. (2012, Februari 19). Pajak yang Berlaku Sebelum Reformasi . Retrieved
Februari 19, 2012, from Pajak yang Berlaku Sebelum Reformasi :
http://ziajaljayo.blogspot.com/2012/02/pajak-yang-berlaku-sebelum-
reformasi.html