Betapa caranya rakyat sebagai bangsa akan hidup dan dari mana
didapatnya belanja buat hidup, harus ditetapkan oleh rakyat itu sendiri
dengan perantaraan dewan perwakilannya. Rakyat menentukan
nasibnya sendiri, karena itu juga cara hidupnya. Oleh karena
penetapan belanja mengenai hak rakyat untuk menentukan nasibnya
sendiri, maka segala tindakan yang menempatkan beban kepada
rakyat, seperti pajak dan lain-lainnya, harus ditetapkan dengan
undang-undang dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.
3
Dasar Hukum :
4
Sepuluh (10) UU Perpajakan yang berlaku di
Indonesia beserta perubahannya:
1) Susunan UU Republik Indonesia nomor 6 tahun 1983
sebagaimana telah diubah dengan UU Republik Indonesia Nomor
9 Tahun 1994, UU Nomor 16 Tahun 2000, UU RI Nomor 28 Tahun
2007, terakhir dengan UU RI Nomor 16 Tahun 2009 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP).
5
3) Susunan UU Republik Indonesia nomor 8 tahun 1983
sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU Nomor 11 Tahun
1994 dan UU RI Nomor 18 Tahun 2000 , terakhir merupakan
perubahan ketiga dengan UU Republik Indonesia Nomor 42 Tahun
2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang & Jasa dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah (PPN & PPnBM).
6
6) UU Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1997 sebagaimana telah
diubah terakhir dengan UU Republik Indonesia Nomor 28 Tahun
2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
7) Susunan UU Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1997
sebagaimana telah diubah dengan UU Republik Indonesia Nomor
19 Tahun 2000 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa.
8) UU Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan
Negara Bukan Pajak.
9) UU Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 1997 sebagaimana telah
diubah dengan UU Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2000
tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
10) Susunan UU Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2002 tentang
Pengadilan Pajak.
7
UU Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara
Perpajakan (KUP) :
Merupakan salah satu tonggak perubahan yang yang mendasar dari
reformasi perpajakan di Indonesia dan memperkuat basis
perpajakan nasional sehingga penerimaan negara dari sektor
perpajakan menjadi lebih stabil.
Disusun dengan tujuan antara lain untuk memberikan keadilan,
meningkatkan pelayanan kepada Wajib Pajak, meningkatkan
kepastian dan penegakan hukum, serta meningkatkan keterbukaan
administrasi perpajakan dan kepatuhan sukarela Wajib Pajak yang
pada akhirnya meningkatkan penerimaan negara dari sektor
perpajakan.
8
Pasal 1 UU No 16 tahun 2009 :
1. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan
untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat .
yaitu:
Batasan PKP:
- Peredaran Bruto Barang = Rp. 360 jt
- Peredaran Bruto Jasa = Rp. 180 jt
30
HAK dan KEWAJIBAN WAJIB PAJAK
Kewajiban HAK
atas
Pendaftaran Pembetulan STP
Pembayaran
atas
Pelaporan Keberatan SKP
Pembukuan atas
Banding SK Keberatan
Sanksi
31
Penjelasan :
KEWAJIBAN WAJIB PAJAK :
1. Mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP
2. Melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai
PKP.
3. Menghitung dan membayar sendiri pajak dengan
benar.
4. Mengisi dengan benar SPT (SPT diambil sendiri),
dan memasukan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
dalam batas waktu yang telah ditentukan.
5. Menyelenggarakan pembukuan / pencatatan.
Penjelasan :
KEWAJIBAN WAJIB PAJAK :
6. Jika diperiksa wajib :
a) Memperlihatkan atau meminjamkan buku atau
catatan , dokumen yang menjadi dasarnya dan
dokumen lain yang berhubungan dengan
penghasilan yang diperoleh,kegiatan usaha,
pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang
terutang pajak.
b) Memberikan kesempatan untuk memasuki tempat
atau ruangan yang dipandang perlu dan memberi
bantuan guna kelancaran pemeriksaan.
Penjelasan :
KEWAJIBAN WAJIB PAJAK :
7. Apabila dalam waktu mengungkapkan
pembukuan,pencatatan, atau dokumen serta
keterangan yang diminta, Wajib Pajak terikat oleh
suatu kewajiban untuk merahasiakan,maka
kewajiban untuk merahasiakan itu ditiadakan oleh
permintaan untuk keperluan pemeriksaan.
Penjelasan :
HAK WAJIB PAJAK :
1. Mengajukan surat keberatan dan surat banding
2. Menerima tanda bukti pemasukan SPT
3. Melakukan pembetulan SPT yang telah dimasukan
4. Mengajukan permohonan penundaan penyampaian
SPT
5. Mengajukan permohonan penundaan atau
pengangsuran pembayaran pajak
6. Mengajukan permohonan perhitungan pajak yang
dikenakan dalam surat ketetapan pajak
7. Meminta pengembalian kelebihan pembayaran
pajak
Penjelasan :
HAK WAJIB PAJAK :
8. Mengajukan permohonan penghapusan dan
pengurangan sanksi,serta pembetulan surat
ketetapan pajak yang salah
9. Memberi kuasa kepada orang untuk melaksanakan
kewajiban pajaknya
10. Meminta bukti pemotongan atau pemungutan pajak
11. Mengajukan keberatan dan banding.
TAHUN PAJAK :