NEGLIGENCE
Dosen : Intan Monik P.S.SiT,MKes
Disusun Oleh :
Lili Retno Atika (2103020003)
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "negligence" dengan tepat waktu. Makalah
disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Etika dan hukum kesehatan. Selain itu, makalah ini
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Intan Monik selaku dosen Mata kuliah
negligence. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam melakukan praktek kebidanan, secara langsung berhubungan dan berinteraksi kepada
penerima jasa pelayanan, dan pada saat interaksi inilah sering timbul beberapa hal yang
tidak diinginkan baik disengaja. Maupun tidak disengaja, kondisi demikian inilah sering
menimbulkan konflik baik. pada diri pelaku dan penerima. Oleh karena itu profesi
kebidanan harus mempunyai standar profesi dan aturan lainnya yang didasari oleh ilmu
adanya standar praktek profesi keperawatan inilah dapat dilihat apakah seorang perawat
(Negligence) adalah salah satu bentuk pelanggaran praktek kebidanan dimana bidan
melakukan kegiatan prakteknya yang seharusnya mereka lakukan pada tingkatannya. lalai
atau tidak mereka lakukan. Kelalaian ini berbeda dengan malpraktek, malpraktek merupakan
pelanggaran dari bidan yang melakukan kegiatan yang tidak seharusnya mereka lakukan
pada tingkatanya tetapi mereka lakukan. Kelalaian dapat disebut sebagai bentuk pelanggaran
etik ataupun bentuk pelanggaran hukum, tergantung bagaimana masalah kelalaian itu dapat
timbul, maka yang penting adalah bagaimana menyelesaikan masalah kelalaian ini dengan
memperhatikan dari berbagai sudut pandang, baik etik, hukum, manusianya baik yang
adanya standar praktek kebidanan dan juga meningkatkan kualitas sumber daya manusia
berkaitan dengan kelalaian, baik ditinjau dari hukum dan etik kebidanan disamping itu juga
membahas bagaimana dampak dan bagaimana mencegah serta melindungi klien dari
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
a. Memahami kelalaian dalam bidang keperawatan dilihat dari dimensi etik dan dimensi
hukum.
PEMBAHASAN
A. Definisi Negligence
Kelalaian (negligence) tidak sama dengan malpraktek, tetapi kelalaian termasuk dalam
arti malpraktik, artinya bahwa dalam malpraktek tidak selalu ada unsur kelalaian. Kelalaian
adalah melakukan sesuatu yang harusnya dilakukan pada tingkatan keilmuannya tetapi tidak
keterampilan dan ilmu pengetahuan keperawatan yang lazim dipergunakan dalam merawat
pasien atau orang yang terluka menurut ukuran dilingkungan yang sama.
B. Jenis-jenis kelalaian
memadai/tepat
menyalahi prosedur
kewajibannya. Misal: Pasien seharusnya dipasang pengaman tempat tidur tapi tidak
dilakukan. Sampumo (2005), menyampaikan bahwa suatu perbuatan atau sikap tenaga
a. Duty atau kewajiban tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan atau untuk
tidak melakukan tindakan tertentu terhadap pasien tertentu pada situasi dan
kondisi tertentu.
c. Damage atau kerugian, yaitu segala sesuatu yang dirasakan oleh pasien
sebagai kerugian akibat dari layanan kesehatan yang diberikan oleh pemberi
pelayanan.
d. Direct cause relationship atau hubungan sebab akibat yang nyata, dalam hal
C. Dampak-dampak kelalaian
Sedangkan dari segi hukum pelanggaran ini dapat ditujukan bagi pelaku baik secara
individu dan profesi dan juga institusi penyelenggara pelayanan praktek keperawatan, dan
bila ini terjadi kelalaian dapat digolongan perbuatan pidana dan perdata (pasal 339, 360 dan
361 KUHP). Dampak dari kelalaian secara umum dapat dilihat baik sebagai pelanggaran
etik dan pelanggaran hukum, yang jelas mempunyai dampak bagi pelaku. penerima, dan
1. Terhadap Pasien
d. Pasien dalam hal ini keluarga pasien dapat menuntut pihak Rumah Sakit atau
KUHP.
2. sebagai individu/pribadi
1. perawat tidak dipercaya oleh pasien, keluarga dan juga pihak profesi sendiri,
pasien
yang harus dilakukan oleh pasien dan keluarga untuk dapat mencegah
d. Fidelity, yaitu perawat tidak setia pad komitmennya karena perawat tidak
sifat caring ini selalu menjadi dasar dan pemberian bantuan kepada pasien.
2. Bidan akan menghadapai tuntutan hukum dari keluarga pasien dan ganti rugi
4. Bagi profesi
bahwa bidan yang melakukan asuhan kebidanan adalah perawat yang sudah
D. Hal yang perlu dilakukan dalam upaya pencegahan dan perlindungan bagi penerima
praktek kebidanan yang di buat oleh organisasi profesi dengan jelas dan tegas.
Perlunya suatu badan atau konsil kebidanan yang menyeleksi bidan yang sebelum
administrasi dan hukum, missal: SIP dikeluarkan dengan sudah melewati proses-
proses.
b. Rumah Sakit dalam hal ini ruangan rawat melakukan uji kompetensi pada
yang jelas dan sesuai dengan standar, berupa registrasi. sertifikasi, lisensi
bagi perawatnya.
e. Ruangan rawat harus membuat SOAP atau SOP yang jelas dan sesuai dengan
g. Ruangan rawat harus membuat SAK atau SOP yang jelas dan sesuai dengan