Anda di halaman 1dari 1

A. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan tepat!

Kutipan teks editorial untuk soal nomor 1 dan 2.


Realitas yang dihadapi masyarakat sejak bulan Desember 2021 adalah harga daging
sapi meningkat sangat signifikan dan sangat memberatkan masyarakat. Komite Daging
Sapi (KDS) Jakarta Raya pada tahun lalu pernah mengungkapkan penjualan daging sapi
di Jakarta menurun hingga 40% akibat meroketnya harga daging sapi hingga
Rp130.000,00/kg.
Pada saat yang sama, daya beli masyarakat semakin menurun disebabkan
pertumbuhan ekonomi yang semakin melambat. Menurut perhitungan, kebutuhan daging
sapi nasional tahun ini naik 8,5% dibandingkan tahun lalu menjadi sekitar 640.000 ton.
Sebagian kalangan menganggap untuk memenuhi kebutuhan di atas pemerintah
harus mengimpor daging, tetapi di sasi lain kebijakana ini akan mengganggu peternak
dalam negeri. Sebagai gambaran, Provinsi Jawa Tengah mampu memproduksi daging
hingga 402.670 ton, sedangkan kebutuhan di Jawa Tengah mencapai 204.119 ton
Jawa Tengah dapat memasok daging ke daerah lain yang minus daging sapi. Sudah
menjadi rahasia umum bahwa impor hanya salah satu cara menurunkan harga komoditas
dalam negeri, tetapi pada saat yang sama impor yang terus menerus akan menerangkan
kepada khalayak bahwa negara ini belum dapat mandiri dan swasembada pangan yang
menjadi program prioritas sejak dahulu hingga kapan pun tidak akan dapat terealisasi.
sumber: www.solopos.com
1. Tulislah argumentasi penulis yang terdapat dalam kutipan teks editorial tersebut!
2. Tulislah fakta yang terdapat dalam kutipan tersebut!
3. Apa tujuan penggunaan modalitas dalam teks editorial?
4. Jelaskan fungsi teks editorial!
5. Buatlah contoh kalimat dengan verba relasional!
Perhatikan kutipan teks editorial berikut!
Persepsi bahwa tingkat keselamatan penerbangan nasional telah memasuku
kategori menakutkan mendapat pembenaran. Kali ini, legitimasi itu datang langsung
dari pemerintah. Pekan ini Depatemen Perhubungan merilis daftar peringkat terbaru
perusahaan penerbangan dan standar keselamatan mereka. Dari 21 perusahaan
yang dinilai, hanya satu yang masuk kategori I atau berkinerja baik. Sisanya hanya
masuk kategori II atau sedang, bahkan III, alias buruk. Hasil pemeringkatan itu
ironisnya tidak mengejutkan. Hal itu karena semua paham bahwa standar
keselamatan penerbangan di negeri ini memang rendah. Tidak mengejutkan karena
kecelakaan pesawat yang menelan korban jiwa bukan satu-dua kali terjadi. Tetapi
amat sering terjadi.
6. Tentukan fakta dan opini penulis dalam teks editorial tersebut!
7. Apa yang Anda ketahui tentang teks editorial?
Berpikir Lebih Tinggi
”Siapakah yang akan bertanggung jawab terhadap moral bangsa kalau bukan kita?”
8. Jenis kalimat tanya di atas adalah kalimat tanya.....
9. Jelaskan kalimat tanya di atas.....!
Bacalah kutipan teks tersebut!
Kesehatan adalah ”barang” langka di dunia ini. Banyak yang menyebutkan sehat
adalah nomor satu. Ada pula yang menyindir dengan ungkapan “ jangan sakit kalau
tak punya duit”. Itu artinya biaya dokter, rumah sakit, dan obat-obatan sangat mahal.
Apalagi kini para investor berlomba-lomba membangun rumah sakit.
Kita tahu bahwa biaya rumah sakit apalagi yang berstandar internasional pasti
sangat mahal. Tentu dengan melihat kondisi masyarakat kita di negeri ini yang tidak
bisa menjangkaunya. Tidak hanya itu, persoalan pendidikan pun menjadi masalah
utama yang dialami masyarakat pedesaan saat ini. Masih banyak dijumpai anak-anak
usia sekolah tidak lagi mengenyam pendidikan. Demikian pula masih ada beberapa
kabupaten di Bali yang “menyimpan” anak gizi buruk. Belum lagi tingginya angka
kematian ibu dan anak, serta tingginya prevalensi penyakit menular berbasis
lingkungan.
10. Opini penulis dalam kutipan teks di atas adalah….

Anda mungkin juga menyukai