Anda di halaman 1dari 12

Mewaspadai ancaman terhadap kedudukan Negara

Kesatuan Republik Indonesia


Damar Suryo Buwono (9)
Iqbal Jati Kusuma (18)
Isnu Wardana (19)
Nazwa Nabilha (25)
Puteri Mushlihatul Ummah (30)
Ruasal Alam Gadri (32)
Sallwa Sabilah (33)
Yeni Ratnasari (39)
Ancaman di bidang ekonomi yang melanda Indonesia
Ancaman di bidang ekonomi jika dibiarkan terjadi, akan mendatangkan
masalah yang serius, yaitu krisis ekonomi nasional. Indonesia pernah
mengalami krisis ekonomi yang hebat, yaitu pada tahun 1998 dan tahun
2020 kemarin akibat dari pandemi.
Krisis ekonomi tahun 1998 ditandai dengan jatuhnya sistem perbankan
Indonesia akibat kredit macet. Ditambah lagi dengan kolapsnya banyak
perusahaan, sampai memicu kesenjangan sosial yang memantik terjadinya
kerusuhan besar. Namun, Indonesia akhirnya bisa keluar dari krisis tersebut.
Sayangnya di tahun 2020, krisis kembali terjadi akibat pandemi yang
melanda seluruh dunia. Banyak perusahaan yang jatuh, masyarakat
kehilangan pekerjaan dan usahanya, sampai membuat perekonomian
Indonesia jatuh ke lubang resesi.
Ancaman di bidang ekonomi itu memang akan selalu ada dan perlu
diperhatikan secara serius. Inilah ancaman-ancaman tersebut.
1. Angka pengangguran yang tinggi
Sejak dulu masalah ini selalu ada hingga sekarang dan hampir setiap negara
mengalaminya. Angka pengangguran yang tinggi menandakan bahwa banyak
orang di luar sana tidak memiliki penghasilan yang bisa memenuhi kebutuhan
hariannya. Sedangkan untuk membeli kebutuhan seperti makanan, pakaian, dan
lainnya mereka memerlukan uang.Contohnya nyatanya adalah krisis yang terjadi
saat ini. Banyak perusahaan yang bangkrut atau perusahaan yang terpaksa
mengurangi jumlah karyawannya demi efisiensi. Akibatnya angka pengangguran
di Indonesia berada pada jumlah yang mengkhawatirkan.
2. Meningkatnya angka kemiskinan
Masalah kemiskinan ini sejak dulu menjadi PR yang terus ingin diselesaikan oleh
pemerintah kita karena memang sulit untuk menyelesaikannya. Meningkatnya
kemiskinan berarti meningkatnya jumlah masyarakat yang tidak hidup dengan
layak, seperti mengalami kelaparan dan tidak memiliki tempat tinggal.Kemiskinan
dapat kita jumpai di sekitar kita, tidak hanya di tempat yang jauh dari pusat.
Contoh terdekatnya adalah di Jakarta. Anda pasti akan bisa membedakan mana
kawasan elit dan kawasan kumuh karena keduanya ada dan mudah Anda temukan
3. Korupsi yang merajalela
Indonesia disebut sebagai negara yang angka korupsinya tertinggi di dunia, Walaupun
sudah hadir Komisi Pemberantas Korupsi (KPK), tetap saja pejabat di sini bisa
melakukan korupsi tanpa takut. Rasa-rasanya ini sudah menjadi kebiasaan yang sulit
untuk diubah. Pelakunya senang-senang saja melakukan korupsi, tapi rakyat kecil yang
kena imbasnya.Contoh yang bisa Anda lihat adalah kasus korupsi bantuan sosial yang
terjadi di tahun lalu. Negara menyediakan sejumlah dana untuk disampaikan pada
masyarakat yang membutuhkan, tapi ternyata banyak masyarakat yang tidak
menerimanya karena uang itu diambil oleh pihak tidak bertanggung jawab.Sudah
seharusnya hal ini tidak bisa dibiarkan terus-menerus terjadi.
4. Harga sumber daya alam yang jatuh di pasar dunia
Seperti yang sudah Anda ketahui, negara tidak hanya mengandalkan kegiatan ekonomi
di dalam negeri, tapi juga di luar Indonesia. Hal ini terbukti dengan sumber daya alam
yang diekspor ke luar negeri seperti minyak bumi, batubara, buah penghasil coklat, dan
masih banyak lagi.Sumber daya alam yang harganya yang jatuh di pasar dunia
mengakibatkan negara terancam kehilangan potensi ekspornya. Ini juga berpengaruh
terhadap perusahaan yang bergerak di bidang sumber daya alam itu yang bisa
mengalami kerugian. Contoh sumber daya alam yang harganya belakangan ini anjlok
adalah batubara. 
5. Angka ekspor lebih kecil dibandingkan impor
Produk dari luar banyak sekali yang ditemukan di Indonesia. Contoh yang
paling mudah kita temukan adalah kendaraan bermotor dan produk
makanan. Indonesia memang tidak melarang hadirnya produk luar negeri,
tapi tentunya yang diinginkan adalah angka impor ini lebih kecil
dibandingkan angka ekspor.Jika suatu negara kebanyakan melakukan impor,
itu artinya negara tersebut belum bisa memenuhi kebutuhannya sendiri
untuk seluruh masyarakat. Ketergantungan terhadap produk dari luar negeri
begitu terasa. Target yang harus dicapai untuk menyelesaikan masalah ini
adalah membuat angka ekspor lebih tinggi dibandingkan angka impor.
6. Terjadinya peningkatan inflasi yang signifikan
Inflasi ditandai dengan harga barang dan jasa, terutama kebutuhan pokok
yang semakin mahal. Hal ini akan gawat jika dibiarkan terjadi terus-
menerus.Tidak semua masyarakat Indonesia mampu membeli kebutuhan
pokok yang harganya naik. Imbasnya masyarakat kecil yang kena. Angka
kemiskinan pun akan naik. Artikel ini telah tayang di Blog Modal Rakyat.
7. Distribusi yang belum merata ke seluruh Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan yang menjadi salah satu negara
terluas di dunia. Namun, hal tersebut mengakibatkan distribusi yang tidak
merata. Fasilitas lengkap hanya ada di bagian pusat, sementara itu daerah
terpencil tidak mendapatkan fasilitas yang sama dengan di
pusat.Contohnya adalah perusahaan makanan yang hanya memilih
mendistribusikan produknya di Pulau Jawa karena belum memiliki sarana
dan dana yang cukup untuk membawa produknya hadir di seluruh
Indonesia.
8. Ekonomi dalam negeri dikuasai oleh asing
Ancaman di bidang ekonomi selanjutnya adalah ketakutan akan terjadinya
ekonomi yang dikuasai asing. Ciri khas dari kejadian ini adalah banyaknya
perusahaan asing yang berdiri di suatu negara yang jumlahnya melebihi
perusahan dalam negeri. Atau saham-saham perusahaan dalam negeri
yang hampir dimiliki oleh asing. Padahal sudah seharusnya aset negara itu
dikendalikan oleh negara, bukan oleh orang asing.
Faktor penyebab terjadi ancaman di bidang ekonomi
Ancaman di atas bisa terjadi karena faktor-faktor di bawah ini.
1. Tingkat pendidikan yang rendah
Tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan seseorang
tidak memiliki daya saing yang sama dengan mereka yang
punya pendidikan tinggi. Akibatnya mereka yang
berpendidikan rendah kesulitan mendapatkan pekerjaan yang
diinginkannya. Rendahnya tingkat pendidikan juga
mengakibatkan rantai kemiskinan sulit diputus karena mereka
lebih mendahulukan mencari penghasilan dibandingkan
mengejar pendidikan. Ini yang menyebabkan banyak anak
putus sekolah karena membantu keluarga mencari
nafkah.Artikel ini telah tayang di Blog Modal Rakyat.
2. Tingkat tanggung jawab yang rendah
Korupsi umumnya terjadi karena pelakunya punya tanggung
jawab yang rendah. Mereka tidak mampu membedakan
mana uang pribadi, mana uang yang dimiliki oleh negara.
Akibat sikap mereka tersebut, lagi-lagi orang kecil yang jadi
korban.
3. Krisis ekonomi dunia
Krisis ekonomi yang terjadi secara global bisa menyebabkan
ancaman ekonomi yang perlu diwaspadai. Contohnya krisis
yang melanda akibat pandemi hampir dua tahun ini. Banyak
sektor yang lumpuh, perusahaan yang terpaksa gulung tikar,
dan orang-orang yang kehilangan pekerjaan.
4. Peraturan yang tidak tegas
Peraturan yang tidak tegas pun bisa membuat ancaman
ekonomi seperti maraknya penambangan liar yang merusak
alam sampai ke korupsi akan terus terjadi. 
5. Kurangnya sarana infrastruktur
Kurangnya sarana infrastruktur dapat mengakibatkan
ancaman ekonomi seperti distribusi yang tidak merata
akibat dari sarana transportasi yang tidak memadai.
Solusi untuk Menyelesaikan Ancaman Ekonomi
Solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi ancaman di bidang
ekonomi adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan taraf pendidikan masyarakat
Masyarakat atau tenaga kerja yang berpendidikan tinggi akan
memiliki ilmu dan kemampuan yang berkualitas, sehingga di dunia
kerja mereka bisa bersaing secara seimbang dengan orang lain.
Untuk itu, cara meningkatkan taraf pendidikan adalah dengan
memperbanyak program beasiswa untuk masyarakat tidak mampu.
2. Meningkatkan pembangunan infrastruktur dalam negeri
Agar distribusi tidak memiliki kendala lagi, perlu dilakukan
pembangunan sarana transportasi yang memadai. Tidak hanya
mengandalkan darat saja, tapi bisa laut dan udara juga. Contohnya,
membangun transportasi di laut dengan kehadiran tol laut.
3. Mengatasi masalah inflasi
Indonesia memiliki tim sendiri dalam memantau pergerakan
inflasi. Ketika inflasi terjadi, pemerintah akan menaikkan
suku bunga bank untuk memancing masyarakat menabung
di bank, mengatur harga maksimal produksi barang dan jasa,
dan kebijakan moneter lainnya.
4. Mengurangi impor dan menggalakkan ekspor
Indonesia perlu mengurangi impor dan menggalakkan
ekspor untuk membuat neraca perdagangan bernilai positif.
Caranya adalah dengan memperketat kriteria barang yang
bisa diimpor ke Indonesia. 
5. Membuat hukum yang tegas
Membuat hukum yang tegas untuk koruptor dan untuk
mereka yang menyalahi wewenang sampai merusak alam
secara berlebihan demi keuntungan mereka sendiri.6.
Menjaga aset dalam negeri dikuasai oleh negaraContohnya
adalah BUMN yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh
pemerintah, walaupun sebagian dimiliki oleh publik. Hal ini
perlu dipertahankan dengan sebaik-baiknya karena
kehadiran BUMN itu juga memberikan pemasukan yang
besar untuk negara.

Anda mungkin juga menyukai