Anda di halaman 1dari 3

NAMA : MELATI SETYA ARUMDANI

NRP : 1752212

BAB 5

1. Kenapa Indonesia selalu dilanda krisis, termasuk yang bersumber dari luar?
Jawab :
1) stok hutang luar negeri swasta yang sangat besar dan umumnya berjangka pendek,
telah menciptakan kondisi bagi “ketidakstabilan”. Hal ini diperburuk oleh rasa percaya
diri yang berlebihan, bahkan cenderung mengabaikan, dari para menteri di bidang
ekonomi maupun masyarakat perbankan sendiri menghadapi besarnya serta
persyaratan hutang swasta tersebut.
2) banyaknya kelemahan dalam sistem perbankan di Indonesia. Dengan kelemahan
sistemik perbankan tersebut, masalah hutang swasta eksternal langsung beralih
menjadi masalah perbankan dalam negeri.
3) perkembangan situasi politik telah makin menghangat akibat krisis ekonomi, dan pada
gilirannya memberbesar dampak krisis ekonomi itu sendiri.

2. Apakah dalam era globalisasi dan perdagangan bebas ini, akan semakin banyak krisis
ekonomi melanda Indonesia?
Jawab :
Ya, karena dengan adanya perdagangan bebas akan menyebabkan kemungkinan
hilangnya pasar produk ekspor Indonesia karena kalah bersaing dengan produksi
Negara lain yang lebih murah dan berkualitas. Misalnya, produk pertanian Negara
Indonesia kalah jauh dari Thailand.
Membanjirnya produk impor di pasaran Indonesia sehingga mematikan usaha-usaha di
Indonesia. Misalnya, ancaman produk mainan cina yang lebih murah bagi industri
mainan di tanah air.
Ancaman dari sektor keuangan dunia yang semakin bebas dan menjadi ajang
spekulasi. Investasi yang sudah ditanam di Indonesia bisa dengan mudah ditarik atau
dicabut jika dirasa tidak lagi menguntungkan. Hal ini bisa mempengaruhi kestabilan
ekonomi.
Ancaman masuknya tenaga kerja asing (ekspatriat) di Indonesia yang lebih profesional
SDMnya. Lapangan kerja di Indonesia yang sudah sempit akan menjadi semakin
sempit.
3. Apa yang dimaksud dengan kerentanan terhadap krisis ekonomi?
Jawab :
Kerentanan (vulnerability) merupakan suatu kondisi dari suatu komunikas atau
amsyarakat yang mengarah atau menyebabkan ketidakmampuan dalam menghadapi
acaman bahaya. Kerentanan ekonomi menggambarkan suatu kondisi tingkat
kerapuhan ekonomi dalam menghadapi bahaya.

Menurut Adger (2004) dan Briguglio (2008). Pengertian kerentanan belum ada
arti yang tepat namun secara arti yang secara umum kerentaan adalah : kerentanan
merujuk kepada potensi kerugian atau kerusakan yang diakibatkan oleh goncangan
eksogen. Dibidang ekonomi : kerentanan ekonomi merujuk pada resiko-resiko yang
disebabkan oleh goncangan eksogen(sumber internal atau eksternal) terhadap 3 sistem
kunci dari ekonomi yaitu produksi, distribusi (dari output dan input-input) dan
konsumsi.
Menurut Guilaumon (2007) mendefinsikan kerentanan ekonomi dari sebuah
negara dengan resiko kehancuran ekonomi (terhentinya pembangunan ekonomi) yang
dihadapi Negara disebabkan oleh goncangan eksogen. Menurut Guilaumon ada 2 jenis
goncangan eksogen atau duasumber utama dari kerentanan yaitu : bencana alam dan
perdagangan.
Sedangkan menurut Hoddinott dan Quisumbing (2003) lebih mengarah pada
konsep kerentanan dan konsep kemiskinan yang saling terkait. Ada 3 pendekatan ;
1. Sebagai perkiraan kemiskinan
2. Sebagai harapan utilitas yang rendah
3. Sebagai kepastian akan menghadapi resiko.

4. Dapatkah disimpulkan bahwa Indonesia bagian timur lebih rentan terhadap krisis
dibandingkan bagian barat?
Jawab :

Sebenarnya, perbedaan pertumbuhan ekonomi di kawasan Indonesia bagian Barat dan


kawasan Indonesia bagian Timur tidak menunjukkan perbedaan besar. Memang
Indonesia bagian Timur masih terbelakang, namun pertumbuhan ekonomi di daerah
Timur tidak tertinggal. Hanya yang menjadi dasar permasalahan memang fakta bahwa
Indonesia bagian Timur memang lebih miskin dibandingkan wilayah Indonesia bagian
Barat. Hal ini juga yang menyebabkan perbedaan pertumbuhan ekonomi yang pada
awalnya tidak jauh berbeda, semakin lama semakin membesar perbedaan tingkat
pertumbuhan ekonomi dengan Indonesia bagian Barat. Faktor yang sangat berperan
dalam tingginya pertumbuhan ekonomi Indonesia di wilayah Barat, khususnya di
Pulau Jawa, adalah Jakarta. Sebagai ibukota negara, Jakarta memiliki potensi ekonomi
yang lebih kuat dibandingkan daerah-daerah lain, baik dari segi hubungan
internasional melalui pelabuhan, laut dan udara maupun dari segi sumber daya
manusia yang kebanyakn merupakan sarjana. Selain itu, Jakarta juga merupakan kota
yang paling bagus dari segi kegiatan ekonomi di sektor-sektor yang memiliki nilai
tambah yang lebih tinggi dibandingkan provinsi-provinsi lain, seperti perbankan dan
sektor jasa modern, sehingga kegiatan perekonomian terpusat di Jakarta.

5. Apakah sekarang ini peran pemerintah daerah lebih penting dibandingkan pemerintah pusat
apabila suatu krisis ekonomi melanda Indonesia?
Jawab :
Tidak, menurut saya peran pemerintah daerah dan pemerintah pusat sama-sama
penting. Kedua peran pemerintah ini jika saling bekerja sama memecahkan masalah
yang terjadi, maka krisis ekonomi yang sedang kita hadapi dapat teratasi walau hanya
sebagian kecil yang teratasi. Kita tahu bahwa Indonesia beberapa mengalami krisis
ekonomi, tetapi karena kedua pemerintah ini saling bekerja sama, hasilnya perlahan-
lahan Indonesia mulai bangkit dari krisis ekonomi.

6. Apa yang harus dilakukan daerah agar ketahanan terhadap setiap krisis ekonomi semakin
tinggi?
Jawab :
implementasi konsepsi Ketahanan Nasional dengan metode pendekatan dari atas maka
akan terwujud ketahanan nasional yang tangguh, dengan demikian kesejahteraan dan
keamanan terwujud ditandai dengan pulihnya krisis ekonomi.
i. Pendekatan dari bawah. Penelitian dari bawah Ketahanan Nasional dimulai dari
Ketahanan pribadi meningkat ke Ketahanan keluarga ke Ketahanan lingkungan dan
meningkat ke Ketahanan daerah dan akhirnya tercapai Ketahanan Nasional.
ii. Implementasi konsepsi Ketahanan Nasional melalui pendekatan dari atas dan
pendekatan dari bawah harus dilakukan secara sinergi agar tercipta Ketahanan
Nasional yang tangguh guna menjamin pemulihan Krisis Ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai