Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PKN

“STRATEGI DALAM MENGHADAPI ANCAMAN DI


BIDANG EKONOMI”

DI SUSUN OLEH
NAMA : NABILA PUTRI SARI DEWI
KELAS : XI MIA

MA AT-TAQWA MAUMERE
TAHUN AJARAN
2021/2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, dengan judul “STRATEGI DALAM MENGHADAPI ANCAMAN DI
BIDANG EKONOMI”
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritikan yang membangun
dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi perkembangan dan pendidikan.

Maumere, 21 Mei 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Bentuk Ancaman Terhadap NKRI Dalam Bidang Ekonomi
2.2 Cara Mengatasi Ancaman Dalam Bidang Ekonomi
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan-perbedaan yang
ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional.
Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari
kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa
karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya
budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah
keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru.
Kita ketahui dengan wilayah dan budaya yang melimpah itu akan menghasilkan
karakter atau manusia manusia yang berbeda pula sehingga dapat mengancam keutuhan
bangsa Indonesia. Di mana ancaman ini dapat membahayakan keutuhan NKRI. Terkhusus
pada ancaman dibidang ekonomi. Ancaman ekonomi adalah setiap usaha dan kegiatan baik
itu yang berasal dari luar maupun dalam negeri yang dinilai mengancam dan membahayakan
keamanan finansial serta pertumbuhan ekonomi nasional bangsa Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa saja bentuk-bentuk ancaman dalam bidang ekonomi?
 Bagaimana cara mengatasi ancaman dalam bidang ekonomi?

1.3 Tujuan Penulisan


 Untuk mengetahui bentuk-bentuk ancaman yang ada dalam bidang ekonomi
 Untuk mengetahui cara mengatasi ancaman dalam bidang ekonomi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Bentuk Ancaman Terhadap NKRI dalam Bidang Ekonomi


1. Inflasi harga dagangan. Misalnya mendekati hari raya Idul Fitri, masyarakat
berbondong-bondong ke pasar atau mall untuk membeli baju lebaran. Ketika sebelum
lebaran harga baju tersebut Rp. 50.000,00. Karena pedagang mengambil kesempatan
itu untuk memperoleh laba yang lebih tinggi, maka pedagang menaikkan menjadi Rp
75.000,00 dan menambah pasokan barang yang dijual. Mau tidak mau sang pembeli
menyetujuinya meskipun harganya lebih tinggi Rp 25.000.00. Kejadian seperti ini
dikatakan sebagai Demand Pull Inflation.
2. Ketergantungan pada pihak asing. Indonesia merupakan salah satu dari negara yang
menyimpan banyak kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Salah satu
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya adalah minyak bumi. Wilayah i
Indonesia yang menghasilkan minyak bumi begitu banyak, antara lain: Irian Jaya,
Jawa Timur, Kalimantan Timur dan Riau merupakan salah satu penghasil minyak
terbesar di Indonesia bahkan Laut Jawa yang merupakan daerah perairan juga ikut
menghasilkan sumber daya tersebut. Akan tetapi banyaknya daerah penghasil minyak
bumi di Indonesia belum menjamin ketercukupan dan murahnya harga minyak di
Indonesia sendiri. Sebagai salah satu negara penghasil minyak bumi seharusnya
Indonesia dapat mencukupi kebutuhan minyak dalam negerinya sendiri. Akan tetapi
Indonesia harus mengimpor minyak dari luar negeri untuk mencukupi kebutuhan
tersebut. Padahal di negeri tercinta ini banyak kantong-kantong minyak bumi yang
masih belum dijamah oleh pemerintah.
3. Semakin bebasnya impor berbagai produk luar negeri, restoran, investasi asing,
perusahaan asing, dan sebagainya.
4. Ketidakmampuan kita dalam menghadapi globalisasi dan perdagangan bebas dapat
mengakibatkan penjajahan dalam bentuk yang baru.
5. Contoh sikap lebih menyukai produksi luar negeri, hanya karena gengsi merupakan
bentuk baru penjajahan bidang ekonomi.
6. Kualitas sumber daya manusia yang masih kurang, baik dari tingkat pendidikan
maupun dari kemampuan untuk berdaya saing.
7. Pengangguran yang masih banyak dijumpai di Indonesia, disebabkan rendahnya
tingkat pendidikan, tidak adanya skil, dan kepadatan penduduk yang tidak seimbang
dengan ketersediaan lapangan kerja- Inflasi yang ditandai dengan meningkatnya harga
barang secara tidak terkendali.
8. Infrastruktur, sarana dan prasarana yang tidak memadai, seperti jalan yang tidak
kondusif, transportasi yang minim, sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi
9. Sistem ekonomi yang semrawut antara pengusaha, penanam modal, pemerintah dan
warga sipil.
10. Ketergantungan kepada asing yang cukup besar. Kita pasti sering mendengar
bagaimana negara kita sering meminta pinjaman kepada negara asing.
11. Daya saing yang rendah, baik dari individu maupun dari produk yang dihasilkan.
12. Kecenderungan bangsa Indonesia yang lebih suka memakai produk luar negeri
menjadikan bangsa luar menyerbu dengan produk-produknya.
13. Ketidaksiapan bangsa Indonesia untuk menghadapi era globalisasi maupun MEE.
14. Sistem ekonomi yang kurang jelas. Ancaman yang berasal dari dalam adalah sistem
ekonomi sebuah negara atau daerah yang tidak jelas bagaimana strukturnya. Padahal
seharusnya sistem ekonomi sebuah negara ialah sistem ekonomi yang dipakai oleh
sebuah negara untuk memanfaatkan sumber daya yang di miliki untuk individu di
negara tersebut sehingga mencapai kesejahteraan.
15. Kinerja ekonomi yang buruk dapat menghambat ekonomi Indonesia. Oleh sebab itu
seluruh pihak terutama pemerintah dan masyarakat disektor ekonomi seharusnya
menghadapi tantangan ini secara bersama-sama sehingga tidak ada lagi pihak yang
dirugikan dan kinerja ekonomi Indonesia menjadi lebih maju dari pada sebelumnya.
16. Perekonomian Negara kita akan dikuasai dengan pihak asing, seiring dengan semakin
mudahnya orang asing menanamkan modalnya di Indonesia. Pada akhirnya mereka
dapat menekankan pemerintah atau bangsa kita dengan demikian bangsa kita akan
dijajah secara ekonomi oleh Negara investor.
17. Persaingan bebas akan menimbulkan adanya pelaku ekonomi yang kalah dan menang.
Pihak yang menang secara leluasa memonopoli pasar. Sedangkan yang kalah akan
menjadi penonton yang senantiasa tertindas. Akibatnya, timbul kesenjangan sosial
yang tajam dari adanya persaingan bebas.
18. Setor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi
semakin sulut berkembang dan penyerapan tenaga kerja dengan pola tenaga kerja
dengan pola adat karya semakin ditinggalkan sehingga angka pengangguran dan
kemiskinan sulit ditinggalkan.
19. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Apabila hal-hal yang
dinyatakan tersebut ada dalam suatu negara, maka dalam jangka pendek pertumbuhan
ekonominya tidak stabil. Dalam jangka pertumbuhan yang seperti ini akan
mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan
kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat
diatasi dan semakin buruk.

2.2 Cara Mengatasi Ancaman dalam Bidang Ekonomi


Pembangunan di bidang ekonomi ditujukan untuk menciptakan kehidupan
perekonomian bangsa Indonesia yang berlandaskan demokrasi ekonomi yang mampu
memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta mampu menciptakan
kemandirian ekonomi nasional berdaya saing yang tinggi. Kondisi tersebut dapat tercipta
apabila Negara Indonesia mempunyai strategi yang tepat untuk menghadapi berbagai
ancaman di bidang ekonomi.
Dalam menghadapi ancaman yang berdimensi ekonomi, sistem dan upaya pertahanan
negara yang ditempuh adalah dengan membangun ketahanan di bidang ekonomi melalui
penataan sistem ekonomi nasional yang sehat dan berdaya saing. Sasaran pembangunan
bidang ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi bagi perwujudan stabilitas
ekonomi yang memberikan efek kesejahteraan dan penangkalan yang efektif sekaligus
mampu menjadi pemenang dalam era globalisasi. Untuk menghadapi tantangan tersebut,
diperlukan upaya akselerasi pembangunan perekonomian nasional yang berdaya saing
melalui pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Adapun strategi untuk menghadapi
ancaman dibidang ekonomi diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Untuk menghadapi ancaman berdimensi ekonomi dari internal, prioritas kebijakan
dapat berupa penciptaan lapangan kerja padat karya sebagai solusi memberantas
kemiskinan, pembangunan infrastruktur, penciptaan iklim usaha yang kondusif, dan
pemilihan teknologi tepat guna sebagai solusi pemerataan kesempatan kerja.
2. Untuk menghadapi ancaman berdimensi ekonomi dari eksternal, Indonesia harus
membangun dan menjaga hubungan baik dengan negara-negara utama dalam tatanan
ekonomi-politik dunia. Membangun dan menjaga hubungan baik dengan kekuatan-
kekuatan ekonomi dunia sangat penting dalam upaya peningkatan kemajuan ekonomi
dalam negeri.
3. Unsur pertahanan militer dalam menghadapi ancaman berdimensi ekonomi,
mengembangkan pilihan strategis untuk membantu unsur utama dari pertahanan nir-
militer. Dalam hal ini keterlibatan lapis pertahanan militer diwujudkan dalam
meningkatkan usaha pertahanan untuk menciptakan kondisi keamanan nasional yang
terkendali, membantu kelancaran distribusi komoditas dan kebutuhan pokok
masyarakat, terutama daerah-daerah pedalaman dan terisolasi yang tidak dapat
dijangkau dengan sarana transportasi umum. Program Bakti TNI yang melibatkan
kerja sama dengan unsur pertahanan nir-militer lainnya lebih ditingkatkan pada
perbaikan sarana prasarana masyarakat yang membawa dampak pada peningkatan
kemampuan ekonomi masyarakat (Buku Putih Pertahanan Indonesia Tahun 2008: 88).
4. Untuk menghadapi ancaman yang berdimensi ekonomi dari internal. prioritas
kebijakan dapat berupa penciptaan lapangan kerja padat karya sebagai solusi
memberantas kemiskinan, pembangunan infrastruktur, penciptaan iklim usaha yang
kondusif, dan pemilihan teknologi yang tepat guna sebagai solusi pemerataan
kesempatan kerja.
5. Untuk menghadapi ancaman yang berdimensi ekonomi dari eksternal, Indonesia harus
membangun dan menjaga hubungan baik dengan negara-negara utama dalam tatanan
ekonomi-politik dunia.
6. Unsur pertahanan militer dalam menghadapi ancaman berdimensi ekonomi,
mengembangkan pilihan strategis untuk membantu unsur utama dari pertahanan non-
militer. Dalam hal ini keterlibatan lapis pertahanan militer diwujudkan dalam
meningkatkan usaha pertahanan untuk menciptakan kondisi keamanan terkendali,
membantu kelancaran distribusi komoditas dan kebutuhan pokok masyarakat.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Indonesia adalah salah satu negara yang termasuk negara berekonomi berkembang. Di
mana salah satu ciri negara berkembang adalah perekonomiannya yang sangat berpengaruh
dari globalisasi. Inilah ancaman yang sangat serius bagi perekonomian di Indonesia. Dan
pemerintahlah sebagai salah satu pelaku ekonomi (rumah tangga pemerintah), memiliki
fungsi penting dalam perekonomian yaitu berfungsi sebagai stabilitas, alokasi, dan distribusi.

3. 2 Saran
Dalam mengatasi ancaman pada bidang ekonomi diperlukan kepandaian masyarakat
memilih pengaruh globalisasi yang membawa dampak positif dan negatif. Tidak lepas pula
peran pemerintah dalam mengatur perekonomian Indonesia sehingga dapat terhindar dari
berbagai ancaman.
DAFTAR PUSTAKA

Ibam Jiant. (2020). Makalah Ancaman DLM Bidang Ekonomi. Diakses pada 21 Mei 2022,
dari https://id.scribd.com/document/441688131/makalah-ancaman-dlm-bidang-ekonomi

Anda mungkin juga menyukai