Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Pembangunan Nasional dan Tantangan Ekonomi Global


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perekonomian Indonesia

Disusun oleh : NAQIYYAH {0421110240} QISHA AULIA H. {02401110248}

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat hidayah-Nya, sehingga makalah yang berjudul Pembangunan Nasional dan Tantangan Ekonomi Global dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis ditambah dengan materi yang penulis peroleh dari bukubuku panduan. Penyusunan makalah ini penulis maksudkan untuk menambah wawasan para siswa - siswi dalam Pembangunan Nasional dan Tantangan Ekonomi Global Selama penyusunan makalah ini penulis telah banyak menerima bimbingan, arahan, saran, masukan serta dorongan dan bantuan dari berbagai pihak . Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Penulis menyadari kekurang sempurnaan penulisan makalah ini. Oleh sebab itu, kritik maupun saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini.

Semarang,10 April 2012

Penulis

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Akhir- akhir ini mungkin kalian sering mendengar kata global atau globalisasi. Secara sederhana, kata globalisasi mengandung pengertian menyatunya negara- negara di dunia menjadi negara yang sangat besar. Globalisasi terjadi akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi dan sarana transportasi, sehingga batas- batas negar menjadi kurang berarti secara ekonomi. Pengaruh globalisasi dapat kalian rasakan dari segi budaya musik yang didengarkan remaja Singapura, Jepang. Amerika, bahakan negara-negar di Afrika. Begitu pula jenis mode pakaian, dan makanan yang hampir sama di berbagai negara. Masalah ini dialami pula di bidang ekonomi, yang dikenal dengan globalisasi ekonomi; mengandung pengertian semakin menyatunya kegiatan ekonomi antara negara di dunia. Tentu saja, kegiatan ekonomi ini harus diimbangi dengan pembangunan dalam negeri yang berkesinambungan. 1.2 Perumusan Masalah Permasalahan yang akan dikemukakan oleh penulis adalah sebagai berikut. 1. Apakah yang dimaksud dengan pembangunan nasional itu? 2. Apakah pengertian globalisasi ekonomi? 3. Hal apakah yang terkait dikeduanya? 4. Pembangunan nasional yang bagaimana untuk menghadapi tantangan globalisasi ekonomi?

1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah sebagai berikut. 1. Mengetahui dan memahami definisi pembangunan nasional dan tantangan ekonomi global. 2. Menemukan cara untuk menghadapi tantangan globalisasi ekonomi.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Makna hakikat dan tujuan pembangunan nasional

2.1.1

Makna Pembangunan Nasional

Pembangunan nasional adalah upaya untuk meningkatkan seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang sekaligus merupakan proses pengembangan keseluruhan sistem penyelenggaraan negara untuk mewujudkan Tujuan Nasional. Pelaksanaan pembangunan mancakup aspek kehidupan bangsa, yaitu aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan secara berencana, menyeluruh, terarah, terpadu, bertahap dan berkelanjutan untuk memacu peningkatan kemampuan nasional dalam rangka mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang lebih maju. Oleh karena itu, sesungguhnya pembangunan nasional merupakan pencerminan kehendak untuk terus menerus meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia secara benar, adil, dan merata, serta mengembangkan kehidupan masyarakat dan penyelenggara negara yang maju dan demokratis berdasarkan Pancasila.

2.1.2

Hakikat Pembangunan Nasional

Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Hal ini berarti dalam pelaksanaannya sbb : 1) Ada keselarasan, keserasian, keseimbangan, dan kebulatan 2) Pembangunan adalah merata 3) Subyek dan obyek Pembangunan adalah manusia dan masyarakat Indonesia 4) Pembangunan dilaksanakan bersama oleh masyarakat dan Pemerintah. 2.2.3 Tujuan Pembangunan Nasional

Tujuan Nasional seperti termaktub dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial serta mewujudkan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

2.2 Globalisasi Ekonomi


2.2.1 Definisi Globalisasi Ekonomi

Globalisasi ekonomi adalah kehidupan ekonomi global yang bersifat terbuka dan tidak mengenal batas-batas territorial, atau kewilayahan antara daerah yang satu dengan daerah yanglain. Disini dunia dianggap sebagai suatu kesatuan yang semua daerah dapat terjangkau dengan cepat dan mudah. Sisi perdagangan dan investaris menuju kearah liberalisasi kapitalisme sehingga semua orang bebas untuk berusaha dimana saja dan kapan saja didunia ini. Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara diseluruh dunia menjadi suatu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas territorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal barang dan jasa.

2.2.2

Dampak Globalisasi ekonomi terhadap pembangunan nasional Dampak Negatif : 1. sistem perdagangan luar negeri yang bebas, akn menghambat pertumbuhan sektor industri. 2. Dapat memperburuk pembayaran. neraca

Dampak Positif : 1. Produksi global meningkat 2. Meningkatkan masyarakat kemakmuran

3. Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri. 4. terdapat modal dan teknologi yang lebih baik. 5. Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi.

3. Sektor keuangan semakin tidak stabil. 4. Memperburuk pertumbuhan ekonomi panjang. proses jangka

2.2.3 Proses Munculnya Masalah Pembangunan Nasional dalam Ekonomi Global Sebuah negara adalah satu-kesatuan penduduk yang mendiami suatu wilayah tertentu yang mempunyai kedaulatan. Masyarakat dan pemimpin negara bersama-sama membangun dan beruasaha memajukan negaranya. Dalam hal ekonomi, sudah pasti suatu negara mengadakan pembangunan nasional yang mencakup semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, kendala yang di hadapi negara untuk membangun dan memajukan negaranya pasti ada. Masalah-masalah dalam pembangunan nasional suatu negara terkait dengan ekonomi global yang sedang berlangsung maupun yang akan berlangsung. Ketika suatu negara dihadapkan dengan globalisasi ekonomi, seluruh aspek akan terpengaruh, terutama untuk daya saing perekonomian itu sendiri. Ketika daya saing negara itu mampu disejajarkan dengan daya saing negara-negar lain, maka negara tersebut akan bertahan dengan keseimbangan ekspor-impornya, namun jika tidak mampu berdaya saing dengan negara lain, maka otomatis negara itu perlu barang-

barang impor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dan sebaliknya, jika negara lebih unggul daya saingnya, maka negara akan menjadi negara supplier ke negaranegara lain. 2.3 Jawaban Persiapan Pembangunan Nasional untuk Menghadapi Tantangan Global

2.3.1

Persiapan Koperasi dalam Menghadapi Tantangan Ekonomi Global

Koperasi adalah soko guru perekonomian bangsa, yang harus ditata kembali dengan baik dan benar, sehingga betul-betul menjadi ujung tombak bagi penciptaan kemakmuran rakyat. Koperasi jangan lagi dijadikan alat politik kekuasaan. Koperasi harus terbebas dari kepentingan kelompok atau golongan yang ingin mencari keuntungansesaat. Ada tiga hal perubahan yang perlu dipersiapkan dan diperhatikan koperasi dalam menghadapi tantangan ekonomi global adalah : 1. Pembenahan aspek kelembagaan Seperti diketahui, kelembagaan koperasi secara garis besar terdiri dari fungsi pengurus, fungsi pengawas, fungsi manajer, dan karyawan koperasi. Dalam praktiknya, koperasi tersebut tumpang tindih. Ada hal-hal yang tidak jelas dan terkait satu sama lain dalam pelaksanaan fungsi-fungsi itu. Akhirnya yang terjadi adalah penyalahgunaan wewenang salah satu pihak untuk memperkaya diri sendiri. 2. Sumber Daya Manusia (SDM) Sebagai badan usaha yang berbasis pada masyarakat golongan ekonomi lemah, masalah yang umum terjadi pada koperasi adalah keterbatasan dan kelemahan SDM. Tenaga pengelola hanya mengandalkan semangat pengabdian, bukan profesionalisme. Karena itu untuk peningkatan SDM perlu diadakan latihanlatihan intensif atau kursus singkat. Selain itu jalur perguruan tinggi perlu digandeng pula. Koperasi perlu mengadakan kerja sama dengan kalangan perguruan tinggi. 3. Sektor modal dan lingkungan Selama ini koperasi dianaktirikan dalam perekonomian Indonesia. Lembaga perbankan lebih mengutamakan pengucuran kredit untuk para konglomerat. Kolusi dan korupsi yang dilakukan sektor perbankan dan konglomerat menyebabkan sempitnya alokasi kredit untuk koperasi. Penyalahgunaan uang Negara tersebut telah menyebabkan terjadinya konsentrasi penyaluran modal kepada segelintir perusahaan konglomerat. Hal ini makin mempersempit kesempatan koperasi untuk memperoleh modal dari perbankan. Sekarang pemerintah harus mengalihkan perhatian pada koperasi. Alokasi kredit untuk koperasi harus diperbesar. Koperasi harus dipermudah memperoleh pinjaman modal dari bank. Dengan cara demikian koperasi akan berusaha mengejar

ketertinggalannya untuk mengurangi makin tajamnnya kesenjangan perekonomian Indonesia. 2.3.2 RAPBN 2013 Untuk Jawab Tantangan Ekonomi Global Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, sebagai instrumen kebijakan fiskal, RAPBN 2013 memiliki makna yang sangat strategis. Setidaknya dua aspek utama perekonomian nasional. Pertama, RAPBN 2013 disusun sebagai upaya mendekatkan tercapainya sasaran-sasaran RPJMN 20102014. Selain itu, RAPBN 2013 juga disiapkan untuk menjawab dan mengatasi tantangan serta isu-isu strategis perkembangan ekonomi global. "Visi RPJMN 2010-2014 adalah untuk mewujudkan Indonesia yang makin sejahtera, demokratis dan berkeadilan terus diupayakan pencapaiannya melalui penetapan berbagai target, sasaran-sasaran utama, serta prioritas dalam Rencana Kerja Pemerintah 2013 sebagai pelaksana tahun keempat dari RPJMN 20102014," ujar Agus Martowardojo dalam paparannya dalam Rapat Paripurna DPR, Selasa (4/9). Rapat mengagendakan tanggapan pemerintah terhadap pemandangan umum fraksi-fraksi atas RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2013. Lebih lanjut, Menkeu mengatakan RKP 2013 menekankan pentingnya penguatan daya saing dan daya tahan perekonomian domestik, untuk mendukung upaya peningkatan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. RKP 2013 ini, dalam koridor untuk menjalankan empat jalur strategis pembangunan, yakni mendorong pertumbuhan (pro-growth), memperluas kesempatan kerja (pro-job), menanggulangi kemiskinan (pro-poor), serta untuk merespons persoalan-persoalan perubahan iklim (pro-enviroment). "Sasaran utama pembangunan nasional 2010-2014 yang akan dicapai di 2013 dalam kerangka peningkatan kesejahteraan rakyat adalah tercapainya pertumbuhan ekonomi pada kisaran 6,8-7,2 persen, menurunnya penggangguran terbuka menjadi 5,8-6,1 persen, dan menurunnya tingkat kemiskinan menjadi 9,5- 10,5 persen," ujarnya. Kata Menkeu, dalam kaitan menjawab tantangan dan antisipasi isu-isu strategis perkembangan perekonomian global, pemerintah telah dan akan menyiapkan sejumlah instrumen proteksi, seperti skenario pengambilan tindakan (crisis management protocol) apabila terjadi risiko yang berdampak luas pada perekonomian dan mengarah pada terjadinya krisis ekonomi. "Di samping itu, pemerintah juga menganggarkan sejumlah dana cadangan risiko fiskal, sebagai langkah antisipasi apabila terjadi berbagai asumsi ekonomi makro, dan tidak bisa dilaksanakannya langkah-langkah kebijakan seperti yang direncanakan, yang dapat berpengaruh negatif terhadap APBN 2013," tegasnya. Lebih lanjut Menkeu mengatakan, membaiknya perekonomian domestik yang disertai dengan penurunan tingkat pengangguran pada tahun 2007-2011 telah berdampak pada penurunan tingkat kemiskinan di Tanah Air, hingga pada September 2011 menjadi 12,36 persen atau terjadi penurunan jumlah penduduk miskin sebanyak 130 ribu jiwa dibandingkan Bulan Maret 2011.

"Angka kemiskinan tahun 2013 ditargetkan turun menuju kisaran 9,5 persen hingga 10,5 persen. Penurunan tingkat kemiskinan tersebut merupakan output dari upaya sinergi dan efektivitas program klaster 1-4, serta konsolidasi anggaran di berbagai kementerian negara/lembaga, dalam kerangka master plan percepatan pembangunan," tegasnya. 2.3.3 Ekonomi Komodo Tangguh Hadapi Tantangan Pasar Global Si Ekonomi Komodo, begitulah julukan yang diberikan The Economist untuk menggambarkan perekonomian Indonesia, yaitu perekonomian yang tangguh, berkulit tebal, fleksibel, cepat dan tangkas. Saat pertumbuhan ekonomi global sedang melesu, Indonesia diprediksikan akan menjadi salah satu negara yang perekonomiannya stabil dan meningkat. Namun, kita tidak boleh lengah. Semua pencapaian itu masih rentan terguncang oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Bagaimana seharusnya strategi Indonesia menghadapi potret perekonomian dunia yang suram tahun ini? Apa saja yang menjadi kekuatan Indonesia? Dan apa yang masih menjadi catatan pekerjaan rumah bagi kita? Semua pertanyaan tersebut dibahas dalam seminar tahunan Citi Indonesia Economic & Political Outlook yang kembali hadir dengan tema Indonesia 2012: Surfing in the Middle of the Tide (11/4). Untuk mengulas tema tersebut, Citi Indonesia tidak tanggung-tanggung dan menghadirkan para pakar yang sangat ahli di bidangnya untuk berbagi pandangan mereka. Para pembicara yang hadir adalah: Gita Wirjawan, Menteri Perdagangan Republik Indonesia; Chairul Tanjung, Ketua Komite Ekonomi Nasional; Anies Baswedan, Rektor Universitas Paramadina; Tigor Siahaan, Citi Country Officer Indonesia; Johanna Chua, Head of Asia Pacific Economic and Market Analysis di Citigroup Global Markets Asia; dan Ferry Wong, Head of Indonesia Research di Citi Investment Research and Analysis. Semua pembicara menyampaikan pandangan yang berbeda-beda, tetapi mereka semua sepakat bahwa meski Indonesia bisa optimis menghadapi goncangan ekonomi global karena kita sudah memiliki struktur fundamental perekonomian yang baik, tetapi harus tetap waspada dengan kenaikan inflasi jangka pendek dan menyusun strategi jangka panjang untuk mempertahankan pertumbuhan yang linear. Salah satu hal yang membedakan ketangguhan perekonomian Indonesia dari negara lain terletak pada resiliensi domestik dan kekuatan konsumsi domestik. Dengan pesatnya pertumbuhan kelas menengah di Indonesia, maka permintaan akan produk-produk dan jasa yang berkualitas pun meningkat sehingga terciptalah pasar bagi hasil produksi dalam negeri. Tantangannya adalah apakah kita bisa mempertahankan pertumbuhan yang linear. Kunci utama mempertahankan pertumbuhan ekonomi terletak pada demografi penduduk Indonesia yang sebagian besar komposisinya adalah

pemuda dibawah usia 29 tahun. Oleh karena itu, inti dari keberhasilan upaya tersebut akan sangat bergantung pada keberhasilan sektor pendidikan, ujar Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan, Pendidikan penting karena kemajuan perekonomian Indonesia juga akan bergantung dari kemajuan industrialisasi. Bukan hanya mengekspor bahan mentah, tetapi juga mengekspor barang yang telah mendapat nilai tambah dari proses produksi. Logikanya, jika pendidikan maju maka kelas menengah pun akan terus bertumbuh, dan pasar domestik bisa terus berkembang. Dan jika pendidikan maju, maka Indonesia juga memiliki peluang yang besar dalam merevitalisasi industrinya, terutama industri manufaktur yang menargetkan pasar domestik. Mengapa? Karena Indonesia sudah memiliki keunggulan dari sisi komposisi demografis yang muda dan tingkat upah yang lebih kompetitif. Tinggal membangun keahlian atau skill sumber daya manusia yang ada. Namun, perlu diingat bahwa perekonomian nasional yang dinamis ini tentunya harus didukung pula oleh situasi dan kebijakan politik yang kondusif bagi perkembangan bisnis dan penanaman modal. Terkait hal tersebut, Rektor Universitas ParamadinaAnies Baswedan melihat bahwa pemerintah Indonesia perlu berbenah diri dalam menegakkan hukum untuk menjamin stabilitas dalam negeri. Tak bisa kita pungkiri bahwa sebagai negara yang multirasial, multietnis, dan masih memiliki kesenjangan ekonomi, Indonesia memang memiliki banyak potensi friksi. Namun demikian, konflik tidak akan terjadi seandainya pemerintah dapat menegakkan hukum dengan baik. Ini adalah salah satu persoalan utama yang kita hadapi dalam pertumbuhan demokrasi di Indonesia, ungkap Anies. Selain masalah kepastian hukum, Indonesia juga masih mempunyai pekerjaan rumah dalam hal menumbuhkan good governance, antara lain dengan mengurangi biaya tak terduga dan uang sogok, beban bea cukai, dan meningkatkan transparansi pembuatan kebijakan. 2.3.4 Go Entrepreneurship McClelland: Idealnya sebuah negara baru bisa maju bila 2,0% penduduknya Entrepreneur Indonesia hanya 0,17% dibanding Singapura 3% Entrepreneurship adalah sebuah spirit, bukan ilmu yang bisa diajarkan begitu saja Program entrepreneurship Dikti: Pengembangan pusat kewirausahaan di Kampus-kampus Start up fund untuk wirausahawan muda (perorangan/kelompok)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Pembangunan nasional adalah upaya untuk meningkatkan seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara dengan dasar pancasila. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal barang dan jasa Sebuah negara harus mulai berpikir ke depan untuk menghadapi sengitnya globalisasi ekonomi, semakin negara mampu beradaptasi dengan dunia global, semakin baik daya saingnya maka negara itu akan menjadi negara yang kokoh dan kuat. 3.2 Saran Koperasi jangan lagi dijadikan alat politik kekuasaan. Tingkatkan penguatan daya saing dan daya tahan perekonomian domestik, untuk mendukung upaya peningkatan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. Tingkatkan pembangunan nasional melalui semangat pendidikan Memperdalam focus akan enterpreunership

Sumber dan Referensi


http://www.setkab.go.id/artikel-5409-.html http://www.analisadaily.com/news/read/2012/07/14/62827/mirisnya_menjadi_nega ra_pengimpor/#.UMaf5-TZZJI http://hukum.kompasiana.com/2011/01/24/globalisasi-ekonomi-dan-tantangandalam-perdagangan-internasional-sebagai-implementasi-dari-konvensi-wina1969-335867.html http://jurnalmasbro.wordpress.com/2012/01/11/peran-koperasi-dalampembangunan-nasional-di-berbagai-sektor/

http://weningworohesti.blogspot.com http://matakuliahekonomi.wordpress.com http://meutia1ea05.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai