Anda di halaman 1dari 24

SIMULASI SEMINAR PROPOSAL

COCYCLE: APLIKASI MANAJEMEN DAN


PENGOLAHAN LIMBAH KONSTRUKSI SEBAGAI
PELOPOR GREEN CONSTRUCTION DI INDONESIA

Disusun Oleh :

Muhammad Arief Quniawan – 40030519650053

Maharandika Pratama – 40030519650077

Teknik Infrastruktur Sipil dan Perancangan Arsitektur

Universitas Diponegoro

2021
ABSTRAK
Limbah konstruksi menjadi salah satu isu yang saat ini marak dan perlu
diatasi untuk mendukung kemajuan pembangunan. Selain limbah yang dihasilkan
dari sisa sisa pembangunan konstruksi proyek, 25% dari hasil proses proyek
bangunan akan menjadi limbah konstruksi lalu nantinya akan dikirim untuk
dibuang ke tempat pembuangan akhir. Limbah konstruksi yang ada pada proyek
dari sisa sisa pembangunan konstruksi akan mengganggu kegiatan proyek untuk
tahap selanjutnya, Pendekatan inovatif sangat dibutuhkan adalah ilmu pengelolan
limbah untuk menghadapi keterbatasan ilmu tentang itu, lalu untuk memantik
jajaran proyek konstruksi agar ikut serta didalam pendekatan inovatif. Di era
industri 4.0, sudah seharusnya industri proyek konstruksi untuk memaksimalkan
dalam penggunaan dan pemanfaatan teknologi dalam proses perencanaan,
perancangan, dan proyek konstruksi, untuk menginisiasi proses pengelolaan
limbah proyek konstruksi yang berkelanjutan. Melalui penggabungan antara
implementasi data konstruksi dan pengelolaaan limbah konstruksi ini melahirkan
konsep pembuatan aplikasi COCYCLE berbasis aplikasi web, berdasarkan
algoritma web yang telah kita susun dengan Bahasa pemrogaman yang dipilih,
fitur fitur yang ada didalam aplikasi tersebut juga berisi pengetahuan pengelolaan
limbah, laporan dan pemantauan stok limbah, transaksi, forum komunikasi sesama
user dan rute pembuangan limbah konstruksi. Guna mewujudkan ide gagasan
yang telah ada, penelitian berlandaskan dalam pengumpulan database yang berupa
database limbah konstruksi, dan studi literatur tentang pengelolaan limbah
konstruksi secara berkelanjutan, sekaligus analisis data pembuangan akhir limbah
konstruksi proyek serta hubungannya dengan limbah konstruksi. Dengan adanya
konsep aplikasi lunak berbasis web ini diharapkan dapat memberikan pemahaman
tentang pengelolaan limbah konstruksi proyek dan membersamai stakeholder
yang terkait di bidang limbah konstruksi proyek, untuk mendukung konsep
pengelolaan limbah proyek konstruksi yang berkelanjutan. Selain itu aplikasi ini
juga dibuat untuk memberitahukan bahwa pentingnya mengelola limbah konstruksi
proyek dan juga memberdayakan warga proyek untuk menjadikan peluang ekonomi bagi
mereka untuk berbisnis.

ii
Kata Kunci: aplikasi, limbah konstruksi, pengelolaan, pencerdasan

DAFTAR ISI

ABSTRAK.............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................5
1.1 Latar Belakang....................................................................................................5
1.2 Identifikasi Masalah............................................................................................6
1.3 Rumusan Masalah..............................................................................................7
1.4 Batasan Masalah................................................................................................7
1.5 Tujuan................................................................................................................8
1.6 Manfaat Penelitian.............................................................................................8
BAB II..................................................................................................................................9
2.1 Landasan Teori.........................................................................................................9
2.1.1 Limbah konstruksi.............................................................................................9
2.2.2 Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).......................................................................9
2.2.3 Platform.............................................................................................................9
2.2.4 Pengelolaan limbah konstruksi........................................................................10
2.2.5 Manajemen Limbah Konstruksi Berkelanjutan................................................10
METODE PENELITIAN.......................................................................................................17
3.1 Metodologi proses pengumpulan data..................................................................18
3.2 Metodologi proses pembuatan aplikasi Dalam pembuatan aplikasi tentu juga
dibutuhkan langkah langkah dalam pembuatannya disini garis besar Bahasa
pemrograman yang dipakai adalah bahasa pemrograman php dengan FRAMEWORK
LAVAREL, Bahasa pemograman ini bertujuan untuk mengolah data dengan variable
variable yang dibutuhkan guna untuk mengklasifikasikan data terkait, lalu juga ada
desain, desain dari aplikasi bertujuan untuk membuat aplikasi lebih menarik lalu
pembuatan user interface ini adalah sebuah tampilan visual untuk pengguna aplikasi

iii
yang dapat meliputi bentuk, warna, dan tipografi. setelah melalui bahasa
pemrograman, desain dan juga user interface , lalu juga ada trial and error untuk
menguji keberjalanan Bahasa pemrograman guna mengecek apakah sudah berjalan
dan terklasifikasi dengan apa yang sudah di butuhkan atau tidak sesuai.[3]...............18
3.3 Pengujian aplikasi...................................................................................................19
3.4 Metodologi Analisis Biaya dan Durasi Limbah Non-Fisik.......................................19
3.3 Metodologi Analisis SWOT.....................................................................................19
3.4 Metodologi Analisis Pemasaran.............................................................................20
3.5 Metodologi Analisis Stakeholder............................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................21

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Hirarki Pengelolaan Limbah............................................................................8


Gambar 2. Flow chart metode penelitian aplikasi COCYLE (sumber:hasil analisa).............2
Gambar3. Rancangan desain aplikasi COCYCLE (Sumber:Hasil Analisa).............................3

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Dampak Limbah Konstruksi…………………………………………...7

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Industri konstruksi memiliki peran yang sangat penting di dalam


perkembangan sosial- ekonomi suatu negara. Melunjaknya pertumbuhan
ekonomi industri konstruksi sekarang disebabkan karena meningkatnya
kebutuhan dilapangan. Diawali dengan pertumbuhan penduduk sampai
dengan infrastruktur yang memadai, melojaknya jumlah penduduk dan
pertumbuhan infrastruktur sudah menghasilkan dampak yang sangat tinggi
bagi proses pembangunan infrastruktur. Hasil dari proses tersebut yaitu
limbah konstruksi, dimana limbah konstruksi dapat mempengaruhi
dinamika ekonomi masyarakat dan lingkungan disekitarnya.

Limbah konstruksi diartikan sebagai material sisa dari proses


konstruksi proyek yang sudah tidak dipakai lagi sehingga akan
menimbulkan dampak yang merugikan bagi lingkungan. Limbah material
konstruksi dihasilkan pada tiap tahapan proyek konstruksi, mulai dari tahap
pelaksanaan proyek hingga tahap pembongkaran. Sisa proyek konstruksi
menjadi sebuah permasalahan qyang dihadapi oleh sebagian negara di
dunia.

Berdasarkan permasalahan tersebut, kami menawarkan COCYCLE


sebagai platform untuk memanajemen limbah konstruksi di Indonesia,
dengan 5 fitur yang ada di aplikasi ini yaitu Wastepedia, Waste-Forum,
Landfill dan Waste-Stock. Aplikasi COCYCLE Diharapakan bisa
bermanfaat untuk praktisi konstruksi, pengguna institusi pendidikan dan
juga masyarakat pada umum. Untuk Praktisi Kontruksi diharapkan aplikasi
ini dapat membantu untuk memanajemen limbah kontruksi di proyek dengan
memanfaatkan fitur-fitur yang ada. Selain itu untuk pengguna institusi
Pendidikan dan masyarakat umum di harapkan aplikasi ini berguna untuk

5
menambah wawasan mengenai pengelolaan limbah konstruksi sesuai dengan
konsep berkelanjutan dan berbagai informasi lainnya mengenai limbah
konstruksi.

1.2 Identifikasi Masalah

Berikut merupakan identifikasi masalah yang diambil dari latar belakang


penelitian ini:

1. Kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat indonesia mengenai


pengolahan limbah konstruksi yang mengakibatkan meningkatnya
limbah konstruksi di Indonesia.
2. Kurangnya informasi data yang spesifik berupa lokasi, kapasitas dll,
mengenai TPA (Tempat Pembuangan Akhir) di Indonesia yang
menyebabkan penyebaran limbah konstruksi di Indonesia kurang
merata dan berakibat over capacity di suatu TPA.
3. Solusi efektif yang mampu menyelesaikan peningkatan limbah
konstruksi yang ada di Indonesia menuju era industri 5.0
4. Menanggulangi permasalahan penumpukan limbah konstruksi yang ada
di Indonesia yang berpengaruh pada kestabilan ekosistem lingkungan
bersih

1.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimana kondisi pemahaman masyarakat terhadap manajemen dan


pengelolaan limbah konstruksi?
2. Bagaimana cara menagani peningkatan limbah konstruksi di Indonesia?
3. Apakah penggunaan aplikasi COCYCLE lebih efektif dan efisien dalam
menghadapi peningkatan limbah konstruksi di Indonesia?
4. Bagaimana cara pengoperasian COCYLE?
5. Apa saja keuntungan yang akan didapat dari penggunaan COCYLE?

6
1.4 Batasan Masalah

1. Perancangan aplikasi COCYCLE ditujukan kepada masyarakat


Indonesia menuju era Industri 5.0
2. Limbah kontruksi yang di tangani di khususkan pada limbah material
pembangunan infrastruktur gedung dan jembatan
3. Proses peninjauan efektifitas dan efisiensi aplikasi didasarkan pada
fleksibilitas update data, kenyamanan pengguna dan presentase
penggunaan aplikasi COCYCLE.
4. COCYCLE diprogram menggunakan bahasa PHP dengan framework
LAVAREL.
5. Keuntungan pengguna di dapat dari pengolahan Limbah konstruksi
dengan sistem manajemen digitalisasi aplikasi.

1.5 Tujuan

1. Untuk Memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai


pengolahan dan manajemen limbah konstruksi menuju era Industri 5.0
2. Menemukan solusi untuk menangani peningkatan limbah konstruksi di
Indonesia.
3. Untuk mengetahui keefektifan dan keefisienan penggunaan aplikasi …
untuk meminimalisir peningkatan limbah konstruksi di Indonesia
4. Mengetahui cara pengoperasian COCYCLE
5. Mengetahui keuntungan yang akan didapat dari penggunaan COCYLE

1.6 Manfaat Penelitian

Berikut merupakan manfaat penelitian yang akan kita bahas pada proposal
penelitian ini:

a. Diharapkan kepenulisan ini dapat memberikan informasi dan wawasan


terkait pengolahan dan manajemen limbah konstruksi.
b. Sebagai standar penelitian yang masih berkaitan dengan sistem web
aplikasi di bidang konstruksi

7
c. Mempermudah praktisi konstruksi dalam melaksanakan manajemen
limbah konstruksi di suatu proyek.
d. Mampu menurunkan prosentase peningkatan limbah kontruksi di
Indonesia
e. Membuka peluang bisnis bagi masyarakat dengan pemanfaatan limbah
konstruksi .

8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Limbah konstruksi

Limbah konstruksi merupakan material yang sudah tidak digunakan di


proyek dari suatu proses konsturksi, perubahan atau perbaikan barang apapun
yang dihasilkan dari proses konstruksi akan menghasilkan bahan bahan yang
tidak digunakan lagi. Namun beberapa limbah konstruksi ini beberapa dapat di
pakai kembali, ataupun dapat di jual kembali karena masi memiliki nilai jual.
Material limbah konstruksi dihasilkan dalam setiap proyek konstruksi, baik
proyek pembangunan ataupn proyek pembongkaran. Limbah konstruksi dibagi
menjadi beberapa yaitu pembongkaran (demolition)dan
pembangunan(contruction)[1].

2.2.2 Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)

Proses akhir dari rangkaian pengolahan sampah yang biasa ditemukan


di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau landfill. Secara umum pengolahan
sampah akhir oleh TPA dilakukan dalam bentuk proses landfill, sedangkan di
Indonesia sebagian besar dilakukan dengan open dumping, yang dapat
menimbulkan masalah lingkungan seperti bau, pencemaran air tanah,
pembentukan kabut asap, dll. Teknologi TPA tradisional membutuhkan lahan
yang luas karena memiliki kemampuan untuk mengurangi volume sampah
secara terbatas.

2.2.3 Platform

Platform yaitu program yang digunakan untuk menjalankan rancangan


kerja, yang berfungsi sebagai tempat atau landasan utama untuk melaksanakan
sistem yang dipakai. Sistem yang di gunakan pun juga tergantung dengan
bidang yang berkaitan, dari bidang bisnis,bidang pendidikan maupun sampai
bidang politik. Adapun beberapa hal penunjang keberjalanan Platform yaitu,

9
Bahasa pemrogaman yang di gunakan dalam suatu program,sistem operasi,
Arsitektur dan User Interface yang berkaitan dengan tampilan untuk
mempermudah keberjalanan sebuah program. Platform ini juga merupakan
bentuk bisnis baru dengan menggunakan teknologi untuk menghubungkan
manusia, komunitas, serta sumber daya dalam ekosistem interaktif di mana
nilai luar biasa bisa diciptakan dan dipertukarkan. Platform pun menjadi
penunjang dalam berbagai bidang kehidupan yang berbasis online di era digital
ini, antara lain e-commerce, e-learning, e-library dan bidang lainnya.
Masyarakarat pun dimudahakan karena hanya dengan memanfaatkan media
elektronik dan jaringan internet kita bisa mengakses semua bidang kehidupan
yang kita butuhkan tanpa meninjau langsung.

2.2.4 Pengelolaan limbah konstruksi

Pengelolaan limbah konstruksi merupakan suatu proses untuk


mengambil langkah terhadap material material yang sudah tidak terpakai di
dalam proyek untuk dikumpulkan kembali, bertujuan untuk mengkolektifkan
kembali material yang sudah tidak terpakai dari proyek agar tidak mengganggu
kegiatan proyek maupun mencemari lingkungan proyek dari limbah konstruksi.
Pengelolaan limbah konstruksi dapat dilakukan dengan skala kecil maupun
besar, contohnya yaitu dengan mengolah limbah konstruksi dapat digunakan
kembali atau dimodifikasi untuk digunakan kembali dengan fungsi yang
berbeda. ([2]

2.2.5 Manajemen Limbah Konstruksi Berkelanjutan

Pengendalian limbah konstruksi yang efektif yang dapat dilakukan


dalam manajemen limbah konstrusksi yaitu dengan cara menerapkan prinsip
konstruksi berkelanjutan. Aspek sosial dan ekonomi menjadi salah satu aspek
yang di fokuskan dalam penerapan prinsip ini. Oleh karena itu, penerapan
pengelolaan limbah konstruksi sangat penting dilakukan dalam rangka untuk
menghadapi imbas dari proyek. (Penguraian dampak limbah konstruksi seperti
yang digambarkan pada Tabel 2(Nagapan et al,.2012) dilihat dari berbagai
macam penelitian yang telah dilakukan. Aspek keberlanjutannya dapat dilihat

10
sebagai prosedur, langkah demi langkah untuk menggapai proses yang
diperlukan dan paling tepat terpaut kondisi dan jenis limbah yang dihasilkan.
[3]

Tabel 1. Dampak Limbah Konstruksi

11
prosedur pengelolaan limbah konstruksi menggunakan prinsip
berkelanjutan dapat diaplikasikan ke dalam hirarki pengelolaan limbah,

sebagaimana yang diaplikasikan pada Gambar 1.tersedia tatanan hirarki yang


terdiri dari pencegahan, minimalisir, penggunaan kembali, daur ulang,
pemulihan dan pembuangan limbah konstruksi. Awal dari tahap pengadaan
suatu konstruksi berpengaruh terhadap pertambahan dengan tingkat
berkelanjutan. Prinsip keberlanjutan yang semakin awal ini dan berujung
intervensi, lalu akan meningkat dari tingkat kemudahan dalam hal peraturan
dan pengawasan itu sendiri. Di bagian bawah tingkatan menunjukan tahap
yang memiliki dampak besar untuk lingkungan dan bertujuan guna
meminimkan dampak lingkungan dapat melakukan intervensi dari awal
pembuatan.

Gambar 1. Hirarki Pengelolaan Limbah

12
2.2 Kajian Pustaka

Pengelolaan limbah konstruksi di dunia konstruksi beberapa kali sudah pernah dilakukan penelitian dengan judul pengelolaan limbah
konstruksi dalam pelaksanaan proyek konstruksi, berikut adalah rincian penelitiannya:

No Judul Peneliti Tahun Tujuan Metode Hasil

1 STUDI 1. Heri 2009 -Memahami Metode yang Dalam proyek perumahan, perumahan dan
MODEL Suprapto peran digunakan untuk konstruksi, jenis utama limbah konstruksi
PENGELOL pengelolaan pengumpulan data adalah limbah kayu dan limbah pembongkaran,
AAN 2. Sri limbah adalah metode yang menyumbang 20-30% dari total limbah. -
LIMBAH Wulandari konstruksi Delphi. Metode ini Dalam proyek industri dan konstruksi berat,
KONSTRUK dalam proyek dikembangkan oleh selain limbah kayu dan limbah pembongkaran,
SI DALAM konstruksi Dalkey dan rekan- limbah konstruksi yang paling penting adalah
PELAKSAN rekannya di limbah dari penggalian tanah. Hal ini terjadi
AAN -Pemahaman RAND. Metode karena pada proyek industri dan konstruksi
PEMBANG mengenai Delphi adalah berat, jumlah galian sangat besar sehingga akan
UNAN pengelolaan metode menjadi limbah jika tidak digunakan. -
PROYEK limbah pengumpulan dan Pengelolaan limbah yang terjadi masih sebatas

13
No Judul Peneliti Tahun Tujuan Metode Hasil

KONSTRUK konstruksi pengumpulan upaya percepatan pekerjaan, agar limbah tidak


SI pendapat yang mengganggu pelaksanaan pekerjaan, dan belum
secara sistematis mencapai akhir dari upaya memperoleh
menjawab manfaat dari pengelolaan limbah.
pertanyaan-
pertanyaan spesifik
melalui
serangkaian
kuesioner yang
dirancang dengan
cermat, diselingi
dengan informasi
yang
dihasilkan/diringka
s dari jawaban
sebelumnya

14
No Judul Peneliti Tahun Tujuan Metode Hasil

(Delbecq et al.,
1975).

2 PKM 1. Safriyanto 2010 mengembangk metode penyuluhan aplikasi pengolahan limbah sampah antara
APLIKASI S. an kelompok dan pelatihan yang dapat di pakai kembali ataupun dapat
PENGOLAH mastarakat dengan meliputi diperjual belikan
AN 2. Maruka agar mandiri pelatihan teknis
SAMPAH Yudin dalam linkup yang merupakan
UNTUK Ibrahim ekonomi pelatihan teknologi
MENSEJAH melalui tepat guna, dan
TRAKAN kelompok penyuluhan yang
MASYARA industri diberikan adalah
KAT rmahan meliputi
RAMAH pendekatan dengan

15
No Judul Peneliti Tahun Tujuan Metode Hasil

LINGKUNG e learning by doing


AN yang artinya belajar
BERBASIS sambil bekerja
INKUBATO
R PAKAN
TERNAK DI
KOTA PALU
PROVINSI
SULAWESI
TENGAH

3 PENGELOL 1.Intan 2022 Mendapatkan Metode yang Hasil penelitian berupa aplikasi SIWAB yang
AAN Rahmalia limbah APD digunakan dalam terintegrasi langsung dengan smartphone. Dan
LIMBAH yang berasal mengumpulkan dari hasil penelitian ini akan memeberikan
ALAT 2.Namira dari warga atau data adakah metode sumbangsih besar terhadap aspek pemerintahan
PELINDUN Yostya lingkungan primer dengan

16
No Judul Peneliti Tahun Tujuan Metode Hasil

G Oktiviani warga dan wawancara dari dalam mengelola limbah sampah medis.
DIRI(APD) merancang sumber pertama
DI DAERAH 3.Fifik bank sampah entah dari
JAKARTA Samhun berbasis perserangan
BARAT Kahalnashiri teknologi maupun kelompok,
BERBASIS digital dengan metode
4.Nova
SMART (aplikasi) yang digunakan
Ulhasanah
INFECTIOU sebagai sarana dengan kuisioner
NS WASTE untuk dan metode
BANK pengelolaan pengumpulan data
(SIWAB) limbah sampah primer
APD menggunakan
wawancara dengan
topik yang dibahas
sesuai dengan topik

17
No Judul Peneliti Tahun Tujuan Metode Hasil

penelitian.

18
19
BAB III

METODE PENELITIAN
Metode penelitian dalam karya ilmiah ini meliputi pengumpulan data
skunder dan studi pustaka. Tujuan dari pengumpulan data sekunder sendiri yaitu
untuk memperluas wawasan pembuat terkait masalah limbah sisa konstruksi. Data
tersebut berupa kuantitas limbah konstruksi dan jenis limbah yang konsepnya
dapat diolah untuk tahap berikutnya.[7] untuk aplikasi ini menyediakan fitu-fitur
yang mengarah dalam informasi tentang pengelolaan untuk limbah konstruksi
diharapkan dapat mencapai tujuan. Di sisi lain, studi pustaka didasarkan pada
penelitian yang telah dilakukan, baik tentang limbah konstruksi di indonesia
maupun di luar negeri serta penerapan pengumpulan data. Kelebihan yang
dimiliki akan dipikirkan kembali untuk ditelaah, begitu pula kekurangan atau
ketidak selarasan dengan situasi di negara kita akan dihindari.

Gambar 2. Flow chart metode penelitian aplikasi COCYLE (sumber:hasil analisa)

17
Analisis akan dilakukan pada tahap akhir penelitian, untuk mengetahui
aplikasi yang dirancang sudahkah memenuhi kriteria. Analisa kinerja yang
kompeten akan menghasilkan aplikasi yang berhasil, memenuhi target pemasaran,
dan diminati stakeholder terkait, serta akan mendongkrak perkembangan konsep
limbah konstruksi proyek yang berkelanjutan.[6]

3.1 Metodologi proses pengumpulan data

Sebuah program memerlukan data untuk diolah, selain untuk mengisi


Bahasa pemrograman juga untuk melancarkan proses validasi pada aplikasi
tersebut, data yang dimaksud disini adalah data proyek yang sedang
berjalan, data Tempat Pemrosesan Akhir (TPA),[3] dan juga data materi
guna pencerdasan tentang manajemen dan pengelolaan limbah proyek di
dalam fitur wast pedia, data ini semua dibutuhkan untuk memproses
keberjalanan aplikasi. Pengumpulan data proyek dan juga TPA disini
dilakukan survey secara langsung guna menemukan data yang valid. Lalu
untuk data pencerdasan, dilakukan secara studi literatur dari sumber yang
terpercaya.

3.2 Metodologi proses pembuatan aplikasi Dalam pembuatan aplikasi


tentu juga dibutuhkan langkah langkah dalam pembuatannya disini garis besar Bahasa
pemrograman yang dipakai adalah bahasa pemrograman php dengan FRAMEWORK
LAVAREL, Bahasa pemograman ini bertujuan untuk mengolah data dengan variable
variable yang dibutuhkan guna untuk mengklasifikasikan data terkait, lalu juga ada
desain, desain dari aplikasi bertujuan untuk membuat aplikasi lebih menarik lalu

18
pembuatan user interface ini adalah sebuah tampilan visual untuk pengguna aplikasi
yang dapat meliputi bentuk, warna, dan tipografi. setelah melalui bahasa pemrograman,
desain dan juga user interface , lalu juga ada trial and error untuk menguji keberjalanan
Bahasa pemrograman guna mengecek apakah sudah berjalan dan terklasifikasi dengan
apa yang sudah di butuhkan atau tidak sesuai.[3]

3.3 Pengujian aplikasi

Didalam pembuatan aplikasi ini kita perlu melakukan pengujian


aplikasi untuk mengecek apakah aplikasi ini layak atau tidak untuk di rilis.
[3]Pengujian aplikasi ini dilakukan di dalam lingkup masyarakat skala
kecil. Yang dimaksud adalah kita menguji aplikasi di suatu lingkup kecil
masyarakat dengan mencoba semua fitur yang ada pada aplikasi ini. Kita
akan melakukan pengujian di kelurahan tembalang yang mana ada pada
lokasi pengujian masih terdapat aktivitas proyek. Dari pengujian aplikasi
tersebut dapat diperoleh testimoni tentang kekurangan dan kelebihan di
dalam aplikasi ini.[3]

3.4 Analisis Biaya dan Durasi Limbah Non Fisik

Kita ketahui banyak proyek yang memerlukan tambahan biaya dan


durasi yang disebabkan karena perencanaan dan perancangan yang kurang
baik. Hal ini menyebabkan limbah non fisik yang perlu diberikan perhatian
lebih untuk mencapai tujuan yang diinginkan.[4] walaupun tidak dapat
terlihat, tetapi limbah ini bersifat kumulatif dan meningkat secara bertahap
hingga menumpuk dan mengganggu bagi sebuah proyek hingga membuat
proyek terlihat tidak efisien.[5]

3.3 Analisis SWOT

Dalam sebuah karya ataupun gagasan tidak jauh dari persiapan dan
perencanaan. Saat memantau hasil kerja yang di hasilkan oleh aplikasi.
analisis SWOT merupakan metode yang digunakan penulis untuk
menganalisis, karena dapat dilihat kelebihan dan kekurangan beserta
matriks yang di hasilkan dari SWOT. Factor factor menyeluruh yang

19
menghambat atau mendukung kajian eksternal maupun internal akan
dilibatkan dalam pembuatan Analisa AWOT [5].

3.4 Analisis Pemasaran

Nantinya aplikasi lunak yang dibuat akan ditawarkan ke pasar proyek


konstruksi, maka dari itu diperlukan sebuah analisis pemasaran, agar
tercapai hasil yang memuaskan. Analisis ini juga akan memberitahu jumlah
kontraktor yang tersedia guna menyukseskan aplikasi ini untuk memenuhi
target pemasaran. Terlebih akan condong kepada perusahaan kontrktor
kecil.

3.5 Analisis Stakeholder

Demi menyelesaikan kebutuhan dan memaksimalkan solusi untuk


pengolahan limbah proyek konstruksi di negara ini, Untuk menganalisis
peran, tanggung jawab dan hubungan antara stake holder yang ada. Hasil
akhir dari analisis berikut dalam kebutuhan mengidentifikasi dan
mengerucutkan peran dan solusi yang ditawarkan dari setiap dampak yang
dihasilkan oleh stake holder yang terkait.[3]

DAFTAR PUSTAKA
[1] S. S. Maruka and Y. Ibrahim, “Pkm Aplikasi Pengolahan Sampah Untuk
Mensejahtrakan Masyarakat Ramah Lingkungan Berbasis Inkubator Pakan Ternak

20
Di Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah,” J. Abditani, vol. 1, no. 1, pp. 20–27, 2018,
doi: 10.31970/abditani.v1i0.21.

[2] H. Suprapto, “Studi Model Pengelolaan Limbah Konstruksi Dalam Pelaksanaan


Pembangunan Proyek Konstruksi,” Proceeding PESAT (Psikologi, Ekon. Sastra,
Arsitektur, Sipil), vol. 3, pp. 20–21, 2009.

[3] M. M. Al Mabrur, “Rancang Bangun Sistem Smart Trash Can Berbasis Android,”
p. 87, 2016, [Online]. Available: http://repositori.uin-alauddin.ac.id/6224/.

[4] M. M. Sihombing, “Pengelolaan limbah konstruksi di medan,” 2008.

[5] P. T. Sipil, “PROYEK TEKNIK SIPIL Volume ,Nomor.”

[6] Ferguson, Jl, Kermode, N., Nash, C.L., Sketch, W.A.J., Huxford, R.P., 1995,
Managing and Minimizing Construction Waste: A Practical Guide. Institute of
Civil Engineers, London.

[7] Nagapan, Sasitharan, Ismail Abdul Rahman, Ade Asmi, Aftab Hameed
Memon, & Imran Latif, 2012, Issues on Construction Waste: The Need for
Sustainable Waste Management, IEE Colloqium on Humanities, vol 12, hal
329 –334.

21

Anda mungkin juga menyukai