Anda di halaman 1dari 2

KARAWANG | ONEDIGINEWS.

COM | Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karawang,


Jawa Barat, resmi melantik 150 orang anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) yang akan
bertugas untuk Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden dan Legislatif 2024.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Karawang, Budianto yang turut hadir
dalam seremoni Pelantikan PPK yang digelar di Hotel Mercure, Telukjambe Timur, Rabu (4/1/2023),
tersebut pun menyampaikan sejumlah pesan dan harapannya.

Dikatakan Politisi Partai Demokrat ini, KPU Karawang harus melakukan evaluasi dan pembenahan
dalam mempersiapkan proses pelaksanaan pemungutan suara.

Pasalnya, kata Budianto, berkaca pada penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 lalu, dimana
di Kabupaten Karawang sendiri ada belasan penyelenggara yang meninggal dunia karena kelelahan.
Dan ratusan di seluruh Indonesia. Terlebih lagi, proses penyelenggaraan Pemilu 2024 tidak berbeda
jauh dengan 2019 lalu, dimana Pemilihan Presiden dan Legislatif diserentakan bersama.

"Tentunya KPU Karawang, dalam hal ini mungkin harus ada evaluasi dan pembenahan-pembenahan
terkait proses pelaksanaan pemungutan suara. Jangan sampai kejadian Pemilu 2019 lalu terjadi
kembali, dimana saat itu banyak penyelenggara yang meninggal dunia karena kelelahan, kekurangan
fasilitas dan lainnya,"ulas Budianto.

"Kita harus perbaiki. Karena memang PPK, PPS sampai KPPS itu tugasnya berat dan bukan pekerja
biasa. Mereka memerlukan daya fisik yang kuat dan lain sebagainya, dengan lebih extra anggarannya.
Karena kita akan menghadapi pesta besar, yaitu Pemilihan Kursi Legislatif DPR RI, DPD, DPRD
Propinsi, DPRD Kabupaten/Kota dan Pemilihan Presiden. Serta Pemilihan Kepala Daerah Serentak 27
November 2024," katanya.

Selain itu, lanjut Budianto, terkait sosialisasi yang disampaikan KPU kepada masyarakat, ia berharap
harus menyeluruh dan dilaksanakan dalam satu komando atau instruksi.

"contoh kecil misalnya, kertas suara, jangan sampai begini, misalnya di kecamatan ini disosialisasikan
lipatannya seperti ini sementara di Kecamatan lain seperti ini, berbeda. Jika hal ini dibiarkan
dikhawatirkan kadang- kadang suka ada yang punya kepentingan lain. Karena kalau lipatan dalam
kertas suara itu salah, maka akan terjadi banyak surat suara tidak sah. Apalagi Pemilu 2024, kertas
suara akan lebih banyak," jelas Budianto mencontohkan.

"terakhir adalah netralitas PPK sebagai penyelenggara, tentunya ini juga harus dijaga. Hal itu agar
tidak ada kecemburuan dari partai atau calon manapun,"pungkasnya.

Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Karawang, Miftah Farid menuturkan, ada beragam bentuk
sosialisasi di KPU, dimana didalamnya melibatkan dan berkoordinasi dengan banyak pihak atau stake
holder terkait termasuk partai politik (Parpol).

"Penguatan sosialisasi ini penting, agar partisipasi pemilih pada saat pelaksanaan Pemilu 14 Februari
2024 nanti berjalan sesuai dengan targetnya," kata Miftah Farid.

Terkait proses pelaksanaan pemungutan suara agar tidak terjadi seperti Pemilu 2019 lalu, ia
mengatakan, adalah menjadi penting untuk dilakukannya evaluasi. Mengingat di Kabupaten Karawang
sendiri ada sekitar 13 orang yang meninggal dalam rentang kerja Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara (KPPS).

"ini menjadi evaluasi penting dan kami sudah menyampaikan kepada atasan kami dalam hal ini KPU
RI, agar ada formulasi atau metode-metode penguraian penghitungan surat suara," ucap Miftah Farid.

"Misalnya opsi membuat 2 panel untuk mengurai waktu proses penghitungan surat suara di tingkat
KPPS. Dan opsi ini sudah kami sampaikan, karena prinsip kami di Kabupaten ini adalah
penyelenggara teknis mudah-mudahan ada opsi yang lebih baik lagi untuk mengurangi kemacetan
penghitungan surat suara," harapnya. (Syifa)

https://www.onediginews.com/150-ppk-resmi-dilantik-ketua-dprd-berpesan-ketua-kpu-karawang-
menjawab/

Anda mungkin juga menyukai