Anda di halaman 1dari 9

SEJARAH PERAN PONDOK PESANTREN AT-TAQWA BEKASI DALAM

MENGHADAPI PENJAJAH BELANDA

R. Riski Dwi Koestanto [21220002]


Fakultas Islam Nusantara Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia
Email: radenriskidwikoestanto@gmail.com
Abstrak
Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam tertua yang berperan sebagai pusat
dakwah dan pusat pengembangan masyarakat muslim di Indonesia. Namun, bukan hanya itu
pondok pesantren juga menjadi benteng pertahanan dan tempat strategis untuk menyatukan
barisan dalam menghadapi penjajah. Pada masa penjajahan Belanda pondok pesantren
mengalami cobaan dan kesengsaraan. Hal itu disebabkan karena Belanda, yang sangat
membatasi pergerakan pesantren Muslim dan mencoba untuk melemahkan pesantren Muslim.
Meskipun mendapat perlakuan yang tidak wajar oleh Belanda, para kyai dan santri yang
tinggal di desa-desa terpencil masih mampu mempersatukan dan mengembangkan komunitas
Muslim yang solid, yang pada waktunya menjadi benteng pertahanan bangsa melawan
penjajahan dan kemerdekaan Indonesia. Dalam jurnal ini akan membahas peran pondok
pesantren At-Taqwa Bekasi dalam menghadapi penjajahan Belanda, termasuk peran segala
unsur pondok pesantren yang ada didalamnya.

Kata Kunci: Peran Pesantren, At-Taqwa Bekasi, Penjajah.

Abstract
Islamic boarding schools are one of the oldest Islamic educational institutions that act as
da'wah centers and centers for the development of Muslim communities in Indonesia.
However, not only that, Islamic boarding schools are also a fortress of defense and a strategic
place to unite ranks in the face of colonial attacks. During the Dutch colonial period, Islamic
boarding schools experienced trials and tribulations. This was because of the Netherlands,
which severely restricted the movement of Muslim pesantren and tried to weaken Muslim
pesantren. Despite being unfairly treated by the Dutch, the kyai and santri who lived in remote
villages were still able to unite and develop a solid Muslim community, which in turn became
the nation's stronghold against colonialism and Indonesian independence. In this journal, we
will discuss the role of the At-Taqwa Bekasi Islamic boarding school in dealing with Dutch
colonialism, including the role of all elements of the Islamic boarding school in it.

Keywords: The Role of Islamic Boarding Schools, At-Taqwa Bekasi, Colonizers.

Jurnal Sejarah Pesantren Attaqwa | 1


PENDAHULUAN pendidikan Islam tradisional untuk
A. Latar Belakang memahami, menghayati, dan mengamalkan
ajaran Islam (Tafaqquh fī al-Dīn) yang
Kata pesantren sering ditambah dengan
menekankan pentingnya Islam, etika
kata “pondok” menjadi “pondok
keagamaan Islam sebagai pedoman hidup
pesantren”. Menurut bahasa, kata pondok
bermasyarakat sehari-hari (Imam Syafi’i,
dengan kata pesantren memiliki kesamaan
2017: 86).
makna, karena kata pondok diambil dari
bahasa Arab “funduq” yang memiliki arti Dalam perjalanannya pesantren sangat
hotel dan penginapan. Dalam pemahaman memberikan peran yang besar dalam
masyarakat Indonesia pondok pesantren merubah cara pandang dan semangat
dapat diartikan sebagai tempat masyarakat. Seperti misalnya Pondok
berlangsungya suatu pendidikan agama Pesantren At-Taqwa Bekasi yang didirikan
Islam yang telah terorganisir sejak zaman oleh Seorang kyai sekaligus tokoh
dahulu. Jadi, pada hakikatnya pondok pahlawan nasional karena ikut andil dalam
pesantren merupakan lembaga pendidikan melakukan perlawanan terhadap penjajah
Agama Islam tertua di Indonesia (Tatang Belanda. Sebagai generasi penerus yang
Hidayat, dkk. 2018: 464) saat ini telah menikmati kemerdekaan tidak
boleh melupakan sejarah para pendahulu,
Pesantren adalah sebuah lembaga atau
peran pondok pesantren harus terus diingat
tempat berkumpulnya pelajar yang
agar dapat terus merefleksikan diri dalam
mendalami ilmu agama dengan kyai
menjaga kedaulatan NKRI.
sebagai pendidiknya. Pondok pesantren
dituntut untuk mengembangkan fungsi dan B. Rumusan Masalah
perannya, salah satu peran penting 1. Dimana Letak Geografi Pondok
pesantren yaitu mengupayakan perubahan Pesantren At-Taqwa Bekasi?
sosial masyarakat (Ani Himmatul Aliyah, 2. Bagaimana Sejarah Berdirinya
2021: 217). Pesantren At-Taqwa Bekasi?
3. Apa Peran Penting Pesantren At-
Peran pondok pesantren adalah
Taqwa dan KH. Noer Ali Dalam
memegang teguh idealisme sesuai dengan
Perlawanan Terhadap Penjajah
prinsip pendidikan Islam, menciptakan
Belanda?
jaringan intelektual, memajukan akhlak,
dan membangun karakter santri. Pesantren
C. Tujuan Penulisan
dapat dipahami sebagai lembaga

Jurnal Sejarah Pesantren Attaqwa | 2


Berdasarkan ruusan masalah diatas Ujung Malang merupakan sebuah desa
maka tujuan penulisannya adalah kecil dengan luas sekitar 50 hektar.
1. Mengetahui Letak Geografi Pondok Kawasan ini termasuk dalam kawasan
Pesantren At-Taqwa Bekasi. Distrik kekuasaan Bekasi, Regentschap
2. Memahami Sejarah Berdirinya (Kabupaten) Meester Cornelis,
Pesantren At-Taqwa Bekasi Karesidenan Batavia. Kawasan ini terletak
3. Mengetahui Peran Penting Pesantren di pesisir laut utara pulau Jawa bagian
At-Taqwa dan KH. Noer Ali Dalam barat, memanjang dari 1060 48, 79-1070
Perlawanan Terhadap Penjajah 77-290 derajat Bujur Timur, dengan suhu
Belanda yang panas. Di sekitar desa terbentang
hamparan sawah dan rawa berhektar-
D. Manfaat Penulisan hektar. Di musim panas, sawah menjadi
matang dan keemasan tertiup angin.
Umumnya manfaat penulisan ini terdiri dari
Di Desa Ujung Malang terdapat puluhan
teoritis dan praktis.
rumah yang berpenduduk kurang lebih
1. Secara teoritis, hasil penelitian ini sekitar 100 jiwa dan mereka masih
dapat memberikan kontribusi bagi menganut ajaran sinkretisme, animisme,
perkembangan ilmu pengetahuan sejarah dinamisme dan Hindu-Budha, setelah itu
dan perkembangan khazanah intelektual mereka memeluk agama Islam. Di
Islam terutama peran pondok pesantren pekarangan dan halaman rumah, segala
At-Taqwa Bekasi dalam menghadapi jenis pohon, buah-buahan, sayuran, bambu
penjajah Belanda. dan ilalang tumbuh subur.
2. Secara praktis, hasil penelitian ini Seperti desa-desa kecil pada umumnya,
dapat menjadi bahan rujukan dan literatur saat itu jalan yang dilalui di Ujung Malang
penelitian lebih lanjut untuk masih berupa tanah merah. Saat musim
mengembangkan sejarah di daerah local panas tiba, yang berlangsung dari April
khususnya di sekitar Bekasi-Karawang. hingga September, jalanan menjadi kering
dan berdebu. Sedangkan pada musim hujan
PEMBAHASAN Oktober hingga Maret, tanah menjadi
Letak Pondok Pesantren At-Taqwa lembek dan becek. Biasanya mereka
Pesantren Attaqwa terletak di Kawasan melakukan aktivitas sehari-hari yang
Ujung Harapan, Desa Bahagia, Kecamatan berbeda. Kehidupan nyata diubah menjadi
Babelan, Kabupaten Bekasi. Pada awal seni, ibadah yang harus diterima.. Di
abad ke-20, kawasan Ujung Harapan atau musim panas, penduduk desa sering

Jurnal Sejarah Pesantren Attaqwa | 3


bekerja, memanen, dan mengeringkan Kampung Ambon, Kampung Bugis dan
padi. Pada musim hujan, mereka Kampung Melayu. (Rizki D. F., 2011 : 10-
berdagang, membuat kerajinan tangan, 11).
menangkap ikan, serta bertani dan
berkebun. Bahkan jual beli sembako di Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren
pasar Bekasi, Kranji dan Pondok Ungu At-Taqwa
tetap berjalan meski kendaraan dokar Pondok Pesantren At-Taqwa awal
terkadang terjebak lumpur. didirikan oleh KH Noer Ali dengan nama
Tidak diketahui mengapa desa YP3I (Yayasan Pengembangan,
tersebut dinamakan Ujung Malang dan Pemeliharaan dan Pertolongan Islam) pada
tidak ada warga yang dapat tahun 1950 di Kampung Ujung Malang.
menjelaskannya secara pasti. Namun, Kampung Ujung Malang merupakan salah
ada yang berpendapat bahwa asal kata satu kampung di utara Bekasi yang saat itu
Ujung Malang itu Ujung dan Malang. kondisi aksesnya sulit dan pasokan listrik
Ujung artinya akhir, sedangkan Malang kurang memadai. Setelah itu Kampung
artinya penderitaan. Harus menderita Ujung Malang berganti nama menjadi
karena dulu sulit bagi penduduk lokal Ujung Harapan. Penamaan Ujung Malang
lain untuk mengunjungi desa ini. sebagai Ujung Harapan berasal dari K.H.
Hal ini karena Ujung Malang sangat Noer Ali, agar masyarakat selalu memiliki
jauh dari desa lain. Misalnya, jika harapan.
masyarakat di pesisir utara mencari Berdirinya YP31 sebagai bentuk
penghasilan atau berbelanja, mereka lebih keprihatinan KH. Noer Ali setelah
memilih ke Tanjung Priok, sedangkan di pertempuran dalam mempertahankan
sekitar Babelan lebih memilih ke Bekasi. kemerdekaan Indonesia ketika banyak
Pendapat kedua, sebaliknya, berpendapat sekolah dan pesantren ditutup karena
bahwa ujung malang didefinisikan sebagai banyaknya santri yang bergabung dalam
persimpangan jalan antar desa. Orang- perjuangan melawan Sekutu. Ini dibantu
orang dari satu desa ke desa lainnya sering oleh pembentukan Laskar Hizbullah dari
melewati desa Ujung Malang yang para ulama dan santri dalam melawan
mengambil dari nama desa masyarakat pasukan Sekutu.
Malang Jawa Timur, maklum di sekitar Pada awal berdirinya, YP3I didukung
Batavia banyak nama kota atau daerah lain oleh 13 guru dan rekan K.H. Noer Ali. Tiga
yang kemudian menjadi nama desa, belas guru juga merupakan mitra aktif
contohnya seperti Kampung Malaka, dalam mempertahankan kemerdekaan

Jurnal Sejarah Pesantren Attaqwa | 4


Indonesia dan membangun Laskar Yayasan Attaqwa Bekasi memiliki visi dan
Hizbullah. Pada tahun 1956, YP31 resmi misi tersendiri dalam mewujudkan
berbadan hukum. K.H. Noer Ali yang pendidikannya.
menjabat sebagai Ketua Komite Nasional Menurut fathan dalam jurnalnya
Indonesia (KNI) saat itu, juga merupakan mengatakan “visi yang diterapkan
anggota Dewan Konstituante Republik merupakan gambaran cita-cita yang ingin
Indonesia. Saat pertama kali didirikan, diwujudkan oleh pendiri dan pengurus
YP31 mendirikan tujuh cabang di desa pondok pesantren attaqwa melalui semua
Ujung Malang antara lain Pulo Asem, kegiatannya. Visi itu dinyatakan dalam
Wates, Buni Bhakti, Pondok Soga, kalimat singkat yaitu Ikhlas, Berdzikir,
Penggarutan, Gabus dan Kaliabang Berpikir, Beramal. Ikhlas yakni harapan
Bungur. bagi seluruh civitas At-Taqwa baik putra
Perkembangan dan dukungan program- maupun putri dapat menjalankannya
program yang dijalankan oleh YP3I pada dengan ikhlas. Berdzikir, memiliki maksud
awalnya hanya mengandalkan donasi, agar selalu berdzikir mengingat tuhan
Zakat, Shodaqah, dan hibah pemerintah. didalam aktifas kesehariannya di
Donasi dari dana tersebut kemudian lingkungan maupun luar pesantren.
digunakan untuk dana operasional dan sisa Sedangkan, berpikir adalah menjadikan
dana digunakan untuk pembangunan Yayasan Attaqwa sebagai lembaga
Masjid Besar Attaqwa sebagai pendidikan yang menghasilkan akademisi
penghargaan kepada para donatur dan dengan menguasai ilmu keagamaan dan
santri yang belajar di Pondok Pesantren ilmu sosial.
Attaqwa. Di sisi lain, situasi politik Sedangkan misi Pondok Pesantren
memanas ketika Masyumi dibubarkan Attaqwa adalah memajukan,
dalam Demokrasi Terpimpin karena mengembangkan dan memelihara
dianggap sebagai partai yang beraliran masyarakat madani yang ikhlas, dzikir,
Radikal, sehingga mempengaruhi jumlah berpikir dan beramal melalui kegiatan
santri saat itu. (Samudra Eka Cipta, 2020: pendidikan, dakwah, ekonomi dan sosial
239-241). menuju baldatun thayyiibatun warobbun
Sejak awal Kiai Noer Ali mendirikan ghofur (Tanah indah yang diberkahi oleh
Yayasan Attaqwa dengan tujuan utama Allah).
mewujudkan “Kampung Surga” di Desa Misi tersebut bermakna bahwa
Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten keberadaan Pondok Pesantren At-Taqwa di
Bekasi. Seiring dengan pertumbuhannya, tengah masyarakat memberikan efek

Jurnal Sejarah Pesantren Attaqwa | 5


positif dalam membentuk dan membina ketiga Ma'ani, anak keempat Noer Ali. Ia
karakter masyarakat agar senantiasa juga memiliki 6 adik laki-laki, Marhamah,
menyeimbangkan antara agama dan Marzuki, Abdurrasyid, Muhidin, Mujitaba
perilaku masyarakat sebagai perjuangan dan si bungsu Hasanah.
dakwah yang dilancarkan oleh Yayasan Ayah dan ibu beliau tidak pernah
Attaqwa Bekasi. (Fathan. 2018. hlm. 135). mengenyam pendidikan Barat. Mereka
menerima pendidikan Timur dan
Latar Belakang Biografi KH. Noer Ali cenderung ke arah studi agama. Baik ayah
(Pendiri Pondok Pesantren At-Taqwa maupun ibu Noer Ali bersekolah di
Bekasi) Madrasah Islam dengan menggunakan
Kiai Haji Noer Ali dilahirkan pada bahasa Arab sebagai bahasa pengantar
tanggal 15 Juni 1913 di Oedjoeng Malang resmi di sekolah. Terlepas dari kesulitan
(sekarang Ujung Harapan), Bekasi Utara, keuangan dan akademik, ayah Noer Ali
Jawa Barat. Ia lahir dengan nama Noer Ali, mengakui pentingnya pendidikan dan
namanya berarti cahaya yang tinggi. mendorong putranya untuk melanjutkan
Ibunya Maimunah binti Tarbin dan studi dan melanjutkan pendidikannya.
ayahnya Anwar bin Layu adalah seorang Noer Ali berguru kepada seorang guru
petani yang memiliki tanah sekitar 1 hektar yang sempurna bernama Guru Maksum
sedangkan ibunya Maimunah hanya dan kemudian berguru kepada Guru
seorang ibu rumah tangga. Kakek Noer Ali Mughni di Ujung Malang. Guru Mughni
Layu berasal dari Gubuk Ungu dan mengajarkan Alfiyah (tata bahasa Arab),
neneknya bernama Nurhani dari desa Quran, Tajwid, Nahwu, Tauhid dan Fiqh.
Sumur di Klender. Noer Ali bercita-cita menjadi pemuka
Berbeda dengan masyarakat di desa lain agama dan mampu membangun desa surga
yang kebanyakan menjadi petani di tanah di wilayahnya. Disebut Desa Surga karena
orang lain, kakek dan nenek Noer Ali justru desa ini mayoritas dihuni oleh para santri
bertani di tanah sendiri, meski hanya yang belajar agama. Dimana penduduk
memiliki beberapa petak. Keluarga Noer desa surga ini beragama Islam dan
Ali adalah keluarga yang berkecukupan. menerapkan syariat Islam.
Penghasilan ayah dan ibu cukup untuk Setelah K.H. Noer Ali belajar agama
kebutuhan sehari-hari. Noer Ali pada Guru Mughni, ia belajar pada Guru
merupakan anak keempat dari pasangan Marzuki Klender di desa Cipinang Muara.
Haji Anwar dan Hajah Maimunah. Anak Di sini, Noer Ali dididik pada tingkat
pertamanya Tayyeb, anak kedua Arfa, anak Aliyah, dengan mata pelajaran yang sama

Jurnal Sejarah Pesantren Attaqwa | 6


dengan guru Mughni tetapi dengan Noer Ali mampu mengorganisir massa.
pengembangan materi yang lebih banyak (Milawati, 2021).
dan menekankan pada pemahaman, seperti
tauhid, nahwu, tajwid, neurologi dan fikih. Peran dan Kebijakan KH. Noer Ali
Pada tahun 1933, Noer Ali dianggap cerdas Dalam Memimpin Masyarakat
dan mampu mengajar dengan baik, Pada tahun 1942, nama KH Noer Ali
sehingga diberi nama Badr. Jika gurunya ditambahkan dalam daftar tokoh agama
berhalangan atau lanjut usia, badr ini akan yang bekerja sama dengan penjajah
menggantikan gurunya. Jepang. Pada tahun yang sama, penjajah
KH Noer Ali kemudian melanjutkan Jepang menawarkan kerjasama antara KH.
pendidikan dan menuntut ilmu agama Noer Ali dengan Jepang melalui rekannya
kepada Syekh Ali al-Maliki di Makkah. Di KH Noer Ali dari Thailand ketika ia
sina ia mempelajari banyak cabang ilmu menjadi mahasiswa di Makkah. KH Noer
agama Islam dan namun lebih fokus pada Ali dengan tegas menolak. Dia tidak ingin
hadits. Belajar di luar Indonesia tidak santri-santrinya terjebak dan murid-
menjadikan alasan K.H. Noer Ali muridnya terpecah karena dia tidak mau
melupakan desanya. Seringnya saling berkompromi dengan Jepang.
bertukar surat dan wesel dengan orang Pada November 1945, KH Noer Ali
tuanya membuat K.H. Noer Ali menyadari membentuk Laskar Rakyat dan
situasi dan kondisi di Indonesia. (Nur mengeluarkan fatwa wajib berjuang
Fadillah Tamala, DKK. 2022: 207-208). melawan penjajah., KH Noer Ali
Menurut milawati “Organisasi- mempersiapkan santri-santrinya untuk
organisasi seperti Perhimpunan Pelajar mengikuti latihan kemiliteran yang
Indonesia (PPPI) Persatuan Thalabah dibentuk oleh Jepang. Beberapa juga
Indonesia (Pertindo) dan Perhimpunan dikirimkan ke Pasukan Pembela Tanah Air
Pelajar Indonesia Malaya (Perindom) agar ikut berperang melawan penjajah di
menjadi wadah penggerak hati K.H. Noer medan tempur. Dalam waktu singkat, KH
Ali untuk turut andil di dalamnya. Pada Noer Alie menghimpun sekitar 200 orang
tahun 1940, K.H. Noer Ali kembali ke yang merupakan gabungan santri dan
kampung halamannya di Ujung Malang. pemuda di sekitar Babelan, Tarumajaya,
Kembalinya K.H. Noer Ali menjadi duri Cilincing, dan Muara Gembong. Mereka
dalam daging dan menjadi momok bagi dilatih dasar-dasar kemiliteran oleh
pemerintah Hindia Belanda karena K.H. Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Bekasi
dan Jatinegara..

Jurnal Sejarah Pesantren Attaqwa | 7


KH Noer Ali tidak tinggal diam sebagai langkah awal yang strategis untuk
seorang ulama. Dia adalah "singa" di mewadahi pergerakan perjuangan KH.
medan perang. KH Noer Ali memimpin Noer Ali. Bidang pendidikan, keaman, dan
sendiri Tentara Rakyat dalam perang perekonomian menjadi pandangan yang
kemerdekaan. KH Noer Ali bahkan harus diiurus KH. Noer Ali sat itu.
menjadi komandan Batalyon III Hizbullah Berangkat dari ketidak inginan melihat
Bekasi. Sejarah mencatat, pada tahun 1947, perlakuan penjajah belanda dan jepang,
K.H. Noer Ali bertemu Jenderal Oerip KH. Noer Ali memberikan fatwa untuk
Soemohardjo di Yogyakarta. Ia wajib perang melawan tentara penjajah, hal
diperintahkan untuk melakukan gerakan tersebut didukung dengan membentuk
gerilya di Jawa Barat tanpa menggunakan barisan Batalyon III Hizbullah Bekasi,
nama TNI. Dengan demikian, KH Noer Ali selain itu para santrinya juga dikirimkan
mendirikan dan menjadi Komandan untuk latihan kemiliteran yang dibentuk
Markas Besar Hizbullah-Sabilillah oleh Jepang, Beberapa juga disalurkan ke
(MPHS) Jakarta Raya di Karawang. Beliau Pasukan Pembela Tanah Air agar ikut
ikut serta dalam pertempuran sengit di berperang di medan tempur.
Karawang-Bekasi dengan tentara kolonial
Belanda. KH Noer Ali kemudian
memerintahkan warga setempat dan
pasukannya untuk membuat bendera DAFTAR PUSTAKA
merah putih kecil dan memasangnya di Ani Himmatul Aliyah,. “Peran Pondok
setiap pohon dan tiang listrik. Tujuannya Pesantren dalam Pengembangan
untuk menegaskan bahwa Indonesia tetap Pendidikan Islam”. Prosiding
eksis dan siap mempertahankan Nasional Pascasarjana IAIN
kemerdekaannya. (Wahab Firmansyah, Kediri, Vol. 4. November 2021.
2021). Dzulfikar, F. (2011). “Modernisasi
Pendidikan Islam Indonesia
KESIMPULAN Studi Kasus: Pondok Pesantren
KH. Noer Ali merupakan seorang tokoh At-Taqwa (1956-2000)”.
pemuka agama yang mendedikasikan [Online]. [Skripsi] Diakses dari
pengabdian dirinya untuk membangun dan http://repository.uinjkt.ac.id/dsp
membimbing masyarakat kearah yang lebih ace/ handle/123456789/5202. 14
sejahtera dan makmur. Dengan mendirikan Maret 2020.
sebuah pondok pesantren menjadikan

Jurnal Sejarah Pesantren Attaqwa | 8


Fathan. “Pemikiran pendidikan KH. Noer BIOGRAFI KIAI HAJI NOER
Ali Bekasi”. 2018. Yayasan ALI, 1914-1992”.
Mitra Insani MUKADIMAH: Jurnal
Firmansyah, Wahab,. “KH Noer Ali Putra Pendidikan, Sejarah, dan Ilmu-
Bekasi yang Menjadi Pahlawan ilmu Sosial, 6(2), 2022
Nasional”. Jakarta : 2021. Tatang Hidayat, dkk. “PERAN PONDOK
Diakses dari PESANTREN SEBAGAI
http://metro.sindonews.com/read LEMBAGA PENDIDIKAN
/360298/173/kh-noer-ali-putra- ISLAM DI INDONESIA”.
bekasi-yang-menjadi-pahlawan- Ta’dib: Jurnal Pendidikan Islam,
nasional-1615359833 pada 28 Vol. 7 No. 2. 2018
Desember 2022
Imam Syafi’i,. “PONDOK PESANTREN:
Lembaga Pendidikan
Pembentukan Karakter”. Al-
Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan
Islam, Volume 8, Mei 2017
Milawati, M. “Memperkenalkan Sejarah
Pahlawan Nasional K.H. Noer
Ali bagi Peserta Didik MI/SD di
Indonesia. Ibtidai”. Datokarama:
Jurnal Pendidikan Dasar. 2021
Samudra Eka Cipta, Wawan Darmawan,.
“PEMBENTUKAN NILAI
NASIONALISME DI P
ONDOK PESANTREN AT-
TAQWA BEKASI MELALUI
MATERI SEJARAH PADA
PEMBELAJARAN KITAB
KUNING”. Jurnal Publikasi
Berkala Pendidikan Ilmu Sosial:
Volume 1, Nomor 1, Maret 2021
Tamala N. F, DKK. “BERJUANG UNTUK
AGAMA DAN BANGSA:

Jurnal Sejarah Pesantren Attaqwa | 9

Anda mungkin juga menyukai