Anda di halaman 1dari 3

PEMAKAIAN TANDA BACA

Irma Sulistiawati
202207603
Program Studi Manajemen Bisnis Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Ummul Quro Al-Islami Bogor

PEMAKAIAN TANDA BACA

Sebuah penandaan dalam suatu bacaan ditujukan supaya seluruh manusia dapat dengan
mudah bersosialisasi dengan tulisan yang dibuatnya dalam sebuah kata dan kalimat yang
tertulis, serta dapat dengan mudahnya memahami makna dari suatu penulisan. Adapun
banyaknya penggunaan penandaan bacaan dari sebuah tulisan antara lain dan berikut pula
contohnya:

1. Koma (,)
• Koma digunakan di antara unsur keterangan atau angka. Contoh: Saya baru saja
menerima paket dengan gaun cantik, sepatu, dan tas.
• Tanda ini juga dapat menujukan kepada pemisahan dari salah satu kalimat yang
dimana kalimat tersebut saling berkontribusi dan diawali dengan sebuah perkataan
yang mencakup suatu tanda, antara lain: kata pengecualian, dan oleh karena itu.
Misalnya : Paman baru saja kembali ke rumah, akan tetapi kami akan tetap
secepatnya berangkat.
• Suatu klausa dipisahkan dari klausa utama dengan tanda koma, jika klausa
mendahului klausa utama. Contoh: Apabila cuaca di daerah saya tidak
memungkinkan, maka terpaksa saya tidak akan melanjuti perjalanan saya terlebih
dahulu.
• Penandaan seperti ini juga dapat digunakan sebagai penambahan informasi
tambahan dan informasi notasi. Contoh: Wolf, menyadari kondisinya mulai
memburuk, dia mulai minum obat.
2. Titik di atas dan Koma di bawah (;)
• Penandaan ini berpotensi untuk digunakan sebagai unsur tanda yang bertugas untuk
memperjarak suatu kalimat yang memiliki bagiannya yang dimana dia memiliki
sebuah korelasi dari kalimat lainnya. Misalnya: Cuaca siang ini semakin terik;
keadaan perut sudah mulai kosong.
• Sebagaimana di atas, bagian penandaan ini pula berpotensi sebagai Teknik
memperjarak suatu klausa serupa pada sebuah paragraph yang memiliki kalimat
jamak atau majemuk untuk menggantikan tugas dari sebuah kata sambung
(hubung). Misalnya: Bapak merawat seluruh peliharaannya di peternakannya;
Mamah sedang dalam keadaan genting di dalam situasi perdapuran; perawat
mengerjakan pekerjaan rumahnya; Aku berdiri dan melihat mereka semua.
• Penandaan ini mengakhiri suatu kalimat dalam bentuk kata yang disisipkan
perkelompoknya secara jelas atau sebuah. Dan hal ini tidak memerlukan suatu unsur
kata dan sebelum detail konteks terakhir.

Misalnya:

- Persyaratan penerimaan PNS pada suatu tempat kelembagaan berikut:


1) Kewarganegaraan local tanah air;
2) pendidikan sekurang-kurangnya lulus S1;
3) dll.

3. Titik Dua (:)


• Penandaan ini dapat ditujukan untuk kalimat di akhir secara terperinci dan jelas,
apabila dengan suatu urutannya ia dibuntuti ataupun dimanfaatkan sebagai
penandaan dua titik. Misalnya: Prajurit pada saat itu hanya memiliki dua pilihan:
hidup atau mati.
• Penandaan sebagaimana di atas juga dapat dikorelasikan sebagai suatu
pengungkapan sebuah kata yang dimana suatu ungkapan tersebut harus melengkapi
sebuah keterangan yang jelas.
Misalnya:
- Sutradara: Sulaiman
- Peran Utama : Maman Saipul
• Dalam teks dramatisasi, penandaan sebagaimana di atas ditujukan kepada suatu
unsur kata yang mewakili peserta pembicaraan. Misalnya: - Ayah: "Mau kemana,
Lezli?"

1
• Penandaan ini pila dapat digunakan: (i) yang membatasi bagian antara susunan
halaman dan nomor dalam cetakan, (ii) yang menengahkan kepada dua unsur bab
dan suatu ayat dari kitab suci, bahkan (iii) menengahkan antara dua unsur suatu sub-
judul dan suatu judul itu sendiri dan tidak lupa pula untuk penamaan sebuah kota
dan pengembang maupun penerbut suatu cetakan. Misalnya: Surah Al-Ikhlas: 2
4. Penghubung (-)
• Penghubung ini adalah sebuah penandaan yang menghubungkan antara penggalan
kata terpisah dengan jeda suatu susunan barisan kata.
Misalnya:
- Seperti yang mereka katakan,
bukanlah gigi tanpa kerusakan.
• Penandaan ini menggabungkan kata pertama menuju kata dari suatu bagian
berikutnya atau bahkan dapat menujukan kepada kata yang letaknya dibagian akhir
yang sebelumnya dalam jeda baris.
Contoh:
- Sepatu itu rusa
-k untuk bermain.
• Penandaan ini dapat juga menghubungkan elemen berulang dari suatu lontaran kata.
Misalnya: anak-anak.
5. Pengurungan ((…))
• Pengurungan ini berisi informasi bahkan sebuah unsur kejelasan. Misalnya: anak
tidak memiliki kartu Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS).
• Pengurungan seperti ini juga dapat berisi informasi bahkan kejelasan suatu kata
dimana dia bukan merupakan dari bagian penting dari topik. Contoh: Satelit Palapa
(Palapa Affidavit) membangun suatu tekonologi dalam wilayah dari negara
Indonesia.
• Penandaan ini berisi angka atau suatu bagian huruf dimana dia bertugas untuk
mendefinisikan kumpulan data. Angka atau huruf ini juga bisa diikuti dengan tanda
kurung tutup sederhana. Contoh: Pemasaran melibatkan konflik (a) merk dari suatu
barang, (b) akumulasi penjualan barang, (c) skema wilayah strategis marketing, dan
(d) pengiklanan suatu barang.

Anda mungkin juga menyukai