Anda di halaman 1dari 64

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Tinjauan Pondok Pesantren

1.1. Pemahaman Pondok Pesantren

Pondok pesantren adalah salah satu pendidikan islam yang

mempunyai ciri-ciri khas tersendiri. Definisi pesantren sendiri mempunyai

pengertian yang bervariasi, akan tetapi pada hakekat nya mengandung

pengertian yang sama.

Kata pondok berasal dari funduq (bahasa Arab) yang artinya ruang

tidur, asrama atau wisma sederhana, karena pondok memang sebagai

tempat penampungan sederhana dari para pelajar/santri yang jauh dari

tempat asalnya.1

Menurut Manfred dalam Ziemek (1986) Kata pesantren berasal

dari kata santri yang diimbuhi awalan pe- dan akhiran -an yang berarti

menunjukkan tempat, maka artinya adalah tempat para santri.

Menurut Wahjoetomo, 1997: 70 terkadang juga dianggap sebagai

gabungan kata sant (manusia baik) dengan suku kata tra (suka menolong),

sehingga kata pesantren dapat berarti tempat pendidikan manusia baik-

baik. Sedangkan menurut Geertz pengertian pesantren diturunkan dari

bahasa India Shastri yang berarti ilmuwan Hindu yang pandai menulis,

maksudnya pesantren adalah tempat bagi orang-orang yang pandai

membaca dan menulis. Dia menganggap bahwa pesantren dimodifikasi

dari para Hindu.


commit to user
1
(Zamahsyari Dhofir, 1982: 18).”Tradisi Pesantren, Study tentang pandangan Hidup kiyai”. Jakarta.

II - 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Dalam istilah lain dikatakan pesantren berasal dari kata pe-santri-

an, dimana kata "santri" berarti murid dalam Bahasa Jawa. Istilah pondok

berasal dari Bahasa Arab funduuq (‫ )فففف ف‬yang berarti penginapan.

Khusus di Aceh, pesantren disebut juga dengan nama dayah. Biasanya

pesantren dipimpin oleh seorang Kyai.

Untuk mengatur kehidupan pondok pesantren, kyai menunjuk

seorang santri senior untuk mengatur adik-adik kelasnya, mereka biasanya

disebut lurah pondok. Tujuan para santri dipisahkan dari orang tua dan

keluarga mereka adalah agar mereka belajar hidup mandiri dan sekaligus

dapat meningkatkan hubungan dengan kyai dan juga Tuhan.

Pondok Pesantren Sebagai Lembaga Pendidikan Islam berbeda

dengan pendidikan lainnya baik dari aspek sistem Pendidikan maupun

unsur pendidikan yang dimilikinya, untuk itu yang menjadi ciri khas

pondok pesantren yang sekaligus menunjukkan unsur-unsur pokoknya

adalah:

a. Pondok2

Sebuah pondok pada dasarnya merupakan sebuah asrama

pendidikan Islam tradisional di mana para siswanya (santri) tinggal

bersama di bawah bimbingan seorang atau lebih guru yang lebih

dikenal dengan Kyai. Dengan istilah pondok pesantren dimaksudkan

sebagai suatu bentuk pendidikan ke-Islaman yang melembaga di

Indonesia.

2 commitStudy
Zamahsyari Dhofir, 1982: 49).”Tradisi Pesantren, to user
tentang pandangan Hidup kiyai”.
Jakarta.hal 41

II - 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Pondok atau asrama merupakan tempat yang sudah disediakan

untuk kegiatan bagi para santri.

Adanya pondok ini banyak menunjang segala kegiatan yang

ada. Hal ini didasarkan jarak pondok dengan sarana pondok yang lain

biasanya berdekatan sehingga memudahkan untuk komunikasi antara

Kyai dan santri, dan antara satu santri dengan santri yang lain.

Dengan demikian akan tercipta situasi yang komunikatif di

samping adanya hubungan timbal balik antara Kyai dan santri, dan

antara santri dengan santri. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh

Zamakhsari Dhofir, bahwa adanya sikap timbal balik antara Kyai dan

santri di mana para santri menganggap Kyai seolah-olah menjadi

bapaknya sendiri, sedangkan santri dianggap Kyai sebagai titipan

Tuhan yang harus senantiasa dilindungi.

Sikap timbal balik tersebut menimbulkan rasa kekeluargaan

dan saling menyayangi satu sama lain, sehingga mudah bagi Kyai dan

ustadz untuk membimbing dan mengawasi anak didiknya atau santri.

Segala sesuatu yang dihadapi oleh santri dapat dimonitor langsung oleh

Kyai dan ustadz, sehingga dapat membantu memberikan pemecahan

ataupun pengarahan yang cepat terhadap santri, mengurai masalah yang

dihadapi para santri.

Keadaan pondok pada masa kolonial sangat berbeda dengan

keberadaan pondok sekarang. Hurgronje menggambarkan keadaan

pondok pada masa kolonial (dalam bukunya Imron Arifin,

Kepemimpinan Kyai) yaitu: “Pondok terdiri dari sebuah gedung


commit
berbentuk persegi, biasanya to user dari bambu, tetapi di desa-desa
dibangun

II - 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

yang agak makmur tiangnya terdiri dari kayu dan batangnya juga

terbuat dari kayu. Tangga pondok dihubungkan ke sumur oleh sederet

batu-batu titian, sehingga santri yang kebanyakan tidak bersepatu itu

dapat mencuci kakinya sebelum naik ke pondoknya.

Menurut Imron Arifin, pondok yang sederhana hanya terdiri dari

ruangan yang besar yang didiami bersama. Terdapat juga pondok yang

agaknya sempurna di mana di dapati sebuah gang (lorong) yang

dihubungkan oleh pintu-pintu. Di sebelah kiri kanan gang terdapat

kamar kecil-kecil dengan pintunya yang sempit, sehingga sewaktu

memasuki kamar itu orang-orang terpaksa harus membungkuk,

cendelanya kecil-kecil dan memakai terali. Perabot di dalamnya sangat

sederhana. Di depan cendela yang kecil itu terdapat tikar pandan atao

rotan dan sebuah meja pendek dari bambu atau dari kayu, di atasnya

terletak beberapa buah kitab”

Dewasa ini keberadaan pondok pesantren sudah mengalami

perkembangan sedemikian rupa sehingga komponen-komponen yang

dimaksudkan makin lama makin bertambah dan dilengkapi sarana dan

prasarananya.

Dalam sejarah pertumbuhannya, pondok pesantren telah

mengalami beberapa fase perkembangan, termasuk dibukanya pondok

khusus perempuan. Dengan perkembangan tersebut, terdapat pondok

perempuan dan pondok laki-laki. Sehingga pesantren yang tergolong

besar dapat menerima santri laki-laki dan santri perempuan, dengan

memilahkan pondok-pondok berdasarkan jenis kelamin dengan

peraturan yang ketat. commit to user

II - 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

b. Masjid

Masjid merupakan elemen yang tak dapat dipisahkan dengan

pesantren dan dianggap sebagai tempat yang paling tepat untuk

mendidik para santri, terutama dalam praktek ibadah lima waktu,

khutbah dan shalat Jum‟at dan pengajaran kitab-kitab Islam klasik.

Sebagaimana pula Zamakhsyari Dhofir berpendapat bahwa:

“Kedudukan masjid sebagai sebagai pusat pendidikan dalam tradisi

pesantren merupakan manifestasi universalisme dari sistem pendidikan

Islam tradisional. Dengan kata lain kesinambungan sistem pendidikan

Islam yang berpusat di masjid sejak masjid Quba‟ didirikan di dekat

Madinah pada masa Nabi Muhammad SAW. tetap terpancar dalam

sistem pesantren. Sejak zaman Nabi, masjid telah menjadi pusat

pendidikan Islam”

Lembaga-lembaga pesantren di Jawa memelihara terus tradisi

tersebut, bahkan pada zaman sekarang di daerah umat Islam begitu

terpengaruh oleh kehidupan Barat, masih ditemui beberapa ulama

dengan penuh pengabdian mengajar kepada para santri di masjid-masjid

serta memberi wejangan dan anjuran kepada murid-muridnya.

Di Jawa biasanya seorang Kyai yang mengembangkan sebuah

pesantren pertama-tama dengan mendirikan masjid di dekat rumahnya.

Langkah ini pun biasanya diambil atas perintah Kyainya yang telah

menilai bahwa ia sanggup memimpin sebuah pesantren. Selanjutnya

Kyai tersebut akan mengajar murid-muridnya (para santri) di masjid,

sehingga masjid merupakan elemen yang sangat penting dari pesantren.


commit to user

II - 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

c. Kyai

Istilah Kyai bukan berasal dari bahasa Arab, melainkan dari

bahasa Jawa. Kata Kyai mempunyai makna yang agung, keramat, dan

dituahkan. Selain gelar Kyai diberikan kepada seorang laki-laki yang

lanjut usia, arif, dan dihormati di Jawa. Gelar Kyai juga diberikan untuk

benda-benda yang keramat dan dituahkan, seperti keris dan tombak.

Namun demikian pengertian paling luas di Indonesia, sebutan Kyai

dimaksudkan untuk para pendiri dan pemimpin pesantren, yang sebagai

muslim terhormat telah membaktikan hidupnya untuk Allah SWT serta

menyebarluaskan dan memperdalam ajaran-ajaran serta pandangan

Islam melalui pendidikan.

Kyai berkedudukan sebagai tokoh sentral dalam tata kehidupan

pesantren, sekaligus sebagai pemimpin pesantren. Dalam kedudukan ini

nilai kepesantrenannya banyak tergantung pada kepribadian Kyai

sebagai suri tauladan dan sekaligus pemegang kebijaksanaan mutlak

dalam tata nilai pesantren. Dalam hal ini M. Habib Chirzin mengatakan

bahwa peran kyai sangat besar sekali dalam bidang penanganan iman,

bimbingan amaliyah, penyebaran dan pewarisan ilmu, pembinaan

akhlak, pendidikan beramal dan memimpin serta menyelesaikan

masalah yang dihadapi oleh santri dan masyarakat. Dan dalam hal

pemikiran kyai lebih banyak berupa terbentuknya pola berfikir, sikap,

jiwa serta orientasi tertentu untuk memimpin sesuai dengan latar

belakang kepribadian kyai.

Dari pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa peran


commit
Kyai sangat menentukan to user
keberhasilan pesantren yang diasuhnya.

II - 6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Demikianlah beberapa uraian tentang elemen-elemen umum pesantren,

yang pada dasarnya merupakan syarat dan gambaran kelengkapan

elemen sebuah pondok pesantren yang terklasifikasi asli meskipun tidak

menutup kemungkinan berkembang atau bertambah seiring dengan

perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.

d. Santri

Santri merupakan sebutan bagi para siswa yang belajar

mendalami agama di pesantren. Biasanya para santri ini tinggal di

pondok atau asrama pesantren yang telah disediakan, namun ada pula

santri yang tidak tinggal di tempat yang telah disediakan tersebut yang

biasa disebut dengan santri kalong sebagaimana yang telah penulis

kemukakan pada pembahasan di depan.

Dalam menjalani kehidupan di pesantren, pada umumnya

mereka mengurus sendiri keperluan sehari-hari dan mereka mendapat

fasilitas yang sama antara santri yang satu dengan lainnya. Santri

diwajibkan mentaati peraturan yang ditetapkan di dalam pesantren

tersebut dan apabila ada pelanggaran akan dikenakan sanksi sesuai

dengan pelanggaran yang dilakukan.

1.2. Perkembangan Pondok Pesantren Di Indonesia

Sejak awal masuknya Islam ke Indonesia, pendidikan Islam

merupakan kepentingan tinggi bagi kaum muslimin. Tetapi hanya sedikit

sekali yang dapat kita ketahui tentang perkembangan pesantren di masa

lalu, terutama sebelum Indonesia dijajah Belanda, karena dokumentasi

sejarah sangat kurang. Bukti yang dapat kita pastikan menunjukkan bahwa
commit
pemerintah penjajahan Belanda to usermembawa kemajuan teknologi ke
memang

II - 7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Indonesia dan memperkenalkan sistem dan metode pendidikan baru.

Namun, pemerintahan Belanda tidak melaksanakan kebijaksanaan yang

mendorong sistem pendidikan yang sudah ada di Indonesia, yaitu sistem

pendidikan Islam. Malah pemerintahan penjajahan Belanda membuat

kebijaksanaan dan peraturan yang membatasi dan merugikan pendidikan

Islam. Ini bisa kita lihat dari kebijaksanaan berikut.

Pada tahun 1882 pemerintah Belanda mendirikan Priesterreden

(Pengadilan Agama) yang bertugas mengawasi kehidupan beragama dan

pendidikan pesantren. Tidak begitu lama setelah itu, dikeluarkan

Ordonansi tahun 1905 yang berisi peraturan bahwa guru-guru agama yang

akan mengajar harus mendapatkan izin dari pemerintah

setempat. Peraturan yang lebih ketat lagi dibuat pada tahun 1925 yang

membatasi siapa yang boleh memberikan pelajaran mengaji. Akhirnya,

pada tahun 1932 peraturan dikeluarkan yang dapat memberantas dan

menutup madrasah dan sekolah yang tidak ada izinnya atau yang

memberikan pelajaran yang tak disukai oleh pemerintah.

Peraturan-peraturan tersebut membuktikan ketidakadilan dan tidak

bijaksana pemerintah penjajahan Belanda terhadap pendidikan Islam di

Indonesia. Namun demikian, pendidikan pondok pesantren juga

menghadapi tantangan pada masa kemerdekaan Indonesia. Setelah

penyerahan kedaulatan pada tahun 1949, pemerintah Republik Indonesia

mendorong pembangunan sekolah umum seluas-luasnya dan membuka

secara luas jabatan-jabatan dalam administrasi modern bagi bangsa

Indonesia yang terdidik dalam sekolah-sekolah umum tersebut. Dampak


commit
kebijaksanaan tersebut adalah to user
bahwa kekuatan pesantren sebagai pusat

II - 8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

pendidikan Islam di Indonesia menurun. Ini berarti bahwa jumlah anak-

anak muda yang dulu tertarik kepada pendidikan pesantren menurun

dibandingkan dengan anak-anak muda yang ingin mengikuti pendidikan

sekolah umum yang baru saja diperluas. Akibatnya, banyak sekali

pesantren-pesantren kecil mati sebab santrinya kurang cukup banyak.

Menurut Zuhairini (1997:150) Jika kita melihat peraturan-peraturan

tersebut baik yang dikeluarkan pemerintah Belanda selama bertahun-tahun

maupun yang dibuat pemerintah RI, memang masuk akal untuk menarik

kesimpulan bahwa perkembangan dan pertumbuhan sistem pendidikan

Islam, dan terutama sistem pesantren, cukup pelan karena ternyata sangat

terbatas. Akan tetapi, apa yang dapat disaksikan dalam sejarah adalah

pertumbuhan pendidikan pesantren yang kuatnya dan pesatnya luar biasa.

ternyata “jiwa Islam tetap terpelihara dengan baik” di Indonesia.

1.3. Klasifikasi pondok pesantren

Ada dua klasifikasi Pondok Pesantren, yaitu pesantren tradisional

dan pesantren modern. Sistem pendidikan pesantren tradisional sering

disebut sistem salafiyah, yaitu sistem yang tetap mempertahankan

pengajaran kitab-kitab Islam klasik sebagai inti pendidikan di pesantren.

Pondok Pesantren modern merupakan sistem pendidikan yang berusaha

mengintegrasikan secara penuh sistem tradisional dan sistem sekolah

formal (seperti madrasah). Pada pesantren modern para santrinya

mendapat pelajaran di kelas yang lebih lama dibandingkan para siswa

sekolah umum. Ini karena mata pelajarannya lebih banyak. Para santri juga

dibekali berbagai keterampilan seperti membuat kerajinan tangan,

berwirausaha, bercocok commit


tanam,to keterampilan
user berbahasa, berpidato,

II - 9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

komputer, qiro‟ah, praktek mengurus mayat dan berbagai macam

ekstrakurikuler3.

1.4. Sistem Pendidikan Pondok Pesantren

Dulu, pusat pendidikan Islam adalah langgar masjid atau rumah sang

guru, di mana murid-murid duduk di lantai, menghadapi sang guru, dan

belajar mengaji. Waktu mengajar biasanya diberikan pada waktu malam

hari biar tidak mengganggu pekerjaan orang tua sehari-hari. Menurut

Zuhairini (1997:212), tempat-tempat pendidikan Islam nonformal seperti

inilah yang “menjadi embrio terbentuknya sistem pendidikan pondok

pesantren.” Ini berarti bahwa sistem pendidikan pada pondok pesantren

masih hampir sama seperti sistem pendidikan di langgar atau masjid,

hanya lebih intensif dan dalam waktu yang lebih lama.

Pendidikan pesantren memiliki dua sistem pengajaran, yaitu sistem

sorogan, yang sering disebut sistem individual, dan sistem bandongan atau

wetonan yang sering disebut kolektif. Dengan cara sistem sorogan

tersebut, setiap murid mendapat kesempatan untuk belajar secara langsung

dari kyai atau pembantu kyai. Sistem ini biasanya diberikan dalam

pengajian kepada murid-murid yang telah menguasai pembacaan Qurán

dan kenyataan merupakan bagian yang paling sulit sebab sistem ini

menuntut kesabaran, kerajinan, ketaatan dan disiplin pribadi dari murid.

Murid seharusnya sudah paham tingkat sorogan ini sebelum dapat

mengikuti pendidikan selanjutnya di pesantren.

commit to user
3
Muhammad Nour Auliya”jenis dan klarifikasi pondok pesantren” (http://www.pikiran-
rakyat.com/cetak/0704/ 15/1103.htm)

II - 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Metode utama sistem pengajaran di lingkungan pesantren ialah sistem

bandongan atau wetonan. Dalam sistem ini, sekelompok murid

mendengarkan seorang guru yang membaca, menerjemahkan, dan

menerangkan buku-buku Islam dalam bahasa Arab. Kelompok kelas dari

sistem bandongan ini disebut halaqah yang artinya sekelompok siswa yang

belajar dibawah bimbingan seorang guru. Sistem sorogan juga digunakan

di pondok pesantren tetapi biasanya hanya untuk santri baru yang

memerlukan bantuan individual.

Pesantren sekarang ini dapat dibedakan kepada dua macam, yaitu

pesantren tradisional dan pesantren modern. Sistem pendidikan pesantren

tradisional sering disebut sistem salafi. Yaitu sistem yang tetap

mempertahankan pengajaran kitab-kitab Islam klasik sebagai inti

pendidikan di pesantren. Pondok pesantren modern merupakan sistem

pendidikan yang berusaha mengintegrasikan secara penuh sistem

tradisional dan sistem sekolah formal (seperti madrasah).

Tujuan proses modernisasi pondok pesantren adalah berusaha untuk

menyempurnakan sistem pendidikan Islam yang ada di pesantren. Akhir-

akhir ini pondok pesantren mempunyai kecenderungan-kecenderungan

baru dalam rangka renovasi terhadap sistem yang selama ini dipergunakan.

Perubahan-perubahan yang bisa dilihat di pesantren modern termasuk:

mulai akrab dengan metodologi ilmiah modern, lebih terbuka atas

perkembangan di luar dirinya, diversifikasi program dan kegiatan di

pesantren makin terbuka dan luas, dan sudah dapat berfungsi sebagai pusat

pengembangan masyarakat.
commit to user

II - 11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

1.5. Pondok Pesantren Modern

Pondok pesantren modern yaitu pondok pesantren yang menyelenggarakan

kegiatan pendidikan dengan pendekatan modern melalui suatu pendidikan

formal, baik madrasah ataupun sekolah, dan menggabungkan antara

kurikulum agama dengan kurikulum nasonal yang ditetapkan DEPDIKNAS

kepada santri4.

 Kurikulum Pondok Pesantren modern merupakan perpaduan antara

Pondok pesantren salaf dan sekolah, diharapkan akan mamapu

memunculkan output pesantren berkualitas yang tercermin dalam sikap

aspiratif, progresif dan tidak “ortodoks” sehingga santri bisa secara

cepat beradaptasi dalam setiapbentuk perubahan peradaban dan bisa

diterima oleh masyarakat.

2. Tinjauan Kurikulum dan Mekanisme pembelajaran Pondok Pesantren

Modern Tahfidzul Qur’an di Sukoharjo

2.1. Kerangka Dasar Kurikulum Nasional (Umum)5

Peraturan pemerintah no 19 tahun 2005 tentang standar nasional

pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis

pendidikan umum terdiri atas :

1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.

2. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.

3. Kelompok mata pelajaran estetika.

4. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

a. Prinsip pengembangan kurikulum

4
M.Bahari ghozali, hal 14-15 , “Tipe-tipe Pondok Pesantren”di tulis ulang oleh http://lib.uin-
malang.ac.id pada tgl 20 maret 2009. commit to user
5
www.puskur.net Peraturan mentri pendidikan nasional RI no 22 tahun 2006 tentang standar isi untuk
satuan pendidikan,SD, SMP, dan SMA.

II - 12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kurikulum dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah

berpedoman pada standar kompetisi lulusan dan standar isi serta

paduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP. Kurikulum

dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut.

 Berpusat pada potensi, perkembangan. Kebutuhan, dan

kepentingan peserta didik dan lingkungan nya

 Beragam dan terpadu

 Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni.

 Relevan dengan kebutuhan kehidupan

 Menyeluruh dan berkesinambungan

b. Prinsip pelaksanaan kurikulum

Dalam pelaksanaan kurikulum disetiap satuan pendidikan

menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut

 Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi,

perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai

kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta

didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu,

serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya

secara bebas, dinamis dan menyenangkan.

 Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar

belajar, yaitu belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, belajar untuk memahami dan

menghayati, belajar unutk mampu melaksanakan dan berbuat


commit to user
secara efektif, belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi

II - 13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

orang lain, dan menemukan jati diri, memalui proses

pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

 Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat

pelayanan yang bersifat perbaikan dan percepatan sesuai

dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik

dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan

pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan,

keindividuan, kesosialan dan moral.

 Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta

didik dan pendidik yang saling menerima dan mengahargai,

akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tu wuri handayani,

ing madya mangun karsa, ing ngarsa sung tulada ( di belakang

memberikan daya dan kekuatan, di tengah membangun

semangat dan prakarsa, didepan memberikan contoh teladan ).

c. Struktur kurikulum pendidikan

Struktur kurikulum merupakan pola susunan mata pelajaran

yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam rangka kegiatan

pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata

pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetisi

yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang

tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud

terdiri dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang

dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan.

commit to user

II - 14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

d. Struktur Kurikulum SMP/Mts

struktur kurikulum SMP/MTs meliputi substansi pembelajaran yang

ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai

kelas VII sampai kelas IX. Struktur

d.1. Kurikulum SMP/MTs memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal,

dan pengembangan diri.

 Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk

mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri

khas dan potensi dan potensi daerah, termasuk keunggulan

daerah, yang materinya tidak dikelompokkan kedalam mata

pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh

satuan pendidikan.

 Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang

harus diasuh oleh guru.pengembangan diri bertujuan

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai kebutuhan,

bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi

sekolah.

d.2. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP/MTs

merupakan “IPA Terpadu”dan “IPS Terpadu”.

d.3. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan

sebagai mana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan

pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam

pembelajaran per minggu secara keseluruhan.


commit to user
Alokasi waktu jam pembelajaran adalah 40 menit

II - 15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Struktur kurikulum SMP disajikan pada

Tabel 2.1.

Alokasi Waktu

Komponen VII IX
VIII
(Jam) (Jam)
(Jam)
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama Islam 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
5. Bahasa Inggris 4 4 4
6. Matematika 4 4 4
7. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4
8. Ilmu Pengetahuan sosial 4 4 4
9. Seni Budaya 2 2 2
10. Pendidikan jasmani, olah raga dan
1 1 1
kesehatan
11. keterampilan/teknologi informasi
1 1 1
dan komunitas.
A. Muatan lokal 2 2 2
B. Pengembangan diri 2 2 2
32 32
JUMLAH 32

e. Struktur Kurikulum SMA/MA

struktur kurikulum SMA/MA meliputi substansi pembelajaran

yang ditempuh dalam satu tahun jenjang pendidikan selama tiga

tahun mulai kelas X sampai kelas XII. Struktur kurikulum disusun

berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi

mata pelajaran. Pengorganisasian kelas – kelas pada SMA/MA

dibagi kedalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program

umum diikuti oleh seluruh peserta didik, dan kelas XI dan XII

merupakan program penjurusan


commit to useryang terdiri atas empat program:

II - 16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

 Program Ilmu Pengetahuan Alam.

 Program Ilmu Pengetahuan Sosial.

 Program Bahasa.

 Program Keagamaan, khusus untuk MA.

2.2. Dasar Kurikulum Pesantren

Salah satu komponen penting pada lembaga pendidikan formal

yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan isi pengajaran,

mengarahkan proses mekanisme pendidikan, tolak ukur keberhasilan

dan kualitas hasil pendidikan adalah kurikulum6.

Namun demikian, kurikulum seringkali tidak mampu mengikuti laju

perkembangan masyarakat. Oleh karena itu, pengembangan dan

pembenahan kurikulum harus senantiasa dilakukan secara

berkesinambungan.

Dalam kontek pendidikan dipesantren, menurut Nurcholish

Majid, istilah kurikulum tidak dikenal di dunia pesantren, terutaman

masa prakemerdekaan, walaupun sebenarnya materi pendidikan sudah

ada dan keterampilan itu ada dan diajarkan di pesantren. Kebanyakan

pesantren tidak merumuskan dasar dan tujuan pesantren secara eksplisit

dalam bentuk kurikulum. Tujuan pendidikan pesantren ditentukan oleh

kebijakan kiayi, sesuai dengan perkembangan pesantren tersebut.7

Tetapi sudah bnyak lembaga-lembaga yang menggunakan model

pendidikan yang biasa disebut sebagai kurikulum zaman sekarang.

S. Nasution, “kurikulum dan pengajaran”,commit to user


6
(Jakarta Bumi Aksara, 1995), hal. 13.
7
Nurcholish Majid, “Bilik-Bilik Pesantren sebuah Potret Perjalanan” (Jakarta: Paramadina, 1997),
hal 59.

II - 17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Menurut S. Nasution, kurikulum adalah “Suatu rencana yang

disusun untuk melancarkan proses belajar- mengajar dibawah

bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan

beserta staff pengajarannya”.8 Jadi tidak salah jika selalu berkembang,

tujuan nya sesuai dengan perkembangan pendidikan nasional dengan

memadukan antara kurikulum pendidikan pesantren dengan kurikulum

dari pemerintah maka proses belajar-mengajar di pondok pesantren

sampai saat ini masih tetap menggunkan kurikulum pendidikan

pesantren yang telah dikombinasikan dengan kurikulum dari

pemerintah. Adapun bahan pembelajaran termasuk dalam kurikulum

pesantren adalah : 1. Nahwu dan Sharaf, 2. Fiqih, 3. Hadist, 4. Tauhid,

5. Aqidah akhlak, 6. Imla‟, 7. Tarikh, 8. Tajwid, 9. Mustholahul hadits,

10. Tahfidz .

a. Jenjang Pendidikan didalam Pondok Pesantren.

Jenjang pendidikan dalam pondok pesantren hampir sama dengna

sekolah umum, untuk tingkat SMP dikenal dengan nama Madrasah

Tsanawiyah (MTs), sedangkan untuk tingkat SMA dikenal dengan

nama Madrasah Aliyah (MA). Pesantren yang hanya mengajarkan

ilmu agama Islam saja umumnya disebut pesantren salafi. Namun

ada juga pondok pesantren yang memiliki format jenjang pendidikan

6 tahun yang menggabungkan jenjang MTs dan MA, ini dinamakan

KMI (Kuliyatul Mu‟alimin). KMI biasanya meluluskan para ustadz

yang nantinya mengajar di pondok pesantren itu sendiri.

commit to user
8
S. Nasution, “kurikulum dan pengajaran”, (Jakarta Bumi Aksara, 1995), hal. 5.

II - 18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

a.1. Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Merupakan unit pendidikan setingkat SMP yang memadukan

pendidikan nasional dan pendidikan pesantren. Masa

pendidikan 3 tahun sebagai kelanjutan dari jenjang SD/MI.

Tingkatan ini juga dapat mengikuti Ujian Akhir Nasional

(UAN). Materi pelajaran Aqidah, Syariah, bahasa arab dan

Inggris sebagai materi dasar yang diajarkan disetiap kelas.

Mendidik santri agar memiliki dasar-dasar keimanan,

berwawasan IPTEK, memiliki kemampuan berbahasa Arab

dan Inggris serta siap melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA

(KMI/KMT/MA). Unit ini menerima putra dan putri lulusan

SD dan MI.

a.2. Takhosusu (Pra SMA)

unit ini merupakan unit persiapan selama satu tahun.

Diperuntukan siswa putra dan putri dari jenjang SMP umu

maupun MTs (non pondok Pesantren). Dalam unit ini

diperdalam pelajaran bahasa Arab dan Inggris serta materi

khusus kepesantrenan sehingga selama satu tahun diharapkan

memiliki kemampuan untuk menguasai ilmu yang seimbang

dengan lulusan SMP pondok pesantren. Dari unit ini santri

dapat melanjutkan kejenjang pendidikan Madrasah Aliyah

kelas satu atau kejenjang kelas satu KMI/KMT. Hasil evaluasi

dari ujian akhir di unit Takhosus ini hanya berupa keterangan

untuk bisa melanjutkan ke unit selanjutnya.


commit to user

II - 19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

a.3. Kulliyatul Mu‟allimin/Mu‟allimat (KMI/KMT)

dibukanya unit ini bertujuan untuk mendidik kader dakwah dan

guru agama yang siap pakai. Unit ini merupakan jenjang

pendidikan yang setara dengan SMA. Menerima siswa putra

dan putri dari SMP dari pondok pesantren tersebut atau dari

pondok pesantren yang memiliki kemiripan kurikulum dengan

pondok pesantren tersebut. Lama pendidikan 3 tahun dengan

materi pelajaran terdiri dari 70 persen program kepesantrenan

dan 30 persen program no kepesantrenan (materti SMA yang

telah disesuaikan). Di unit ini siswa sebelum mengikuti tugas-

tugas akhir wajib menyelesaikan program – program praktek

sebagai berikut:

 Fathul Kutub ( kajian analisis dari berbagai kitab yang

harus dilaporkan dengan bahasa arab)

 Al- Bahtsu ( karya tulis dalam bahsa Arab atau Inggris)

 Amaliyatut Tadris (Praktek Mengajar)

 Al- mumtahin‟s Safahi (Praktek menguji lesan)

a.4. Madrasah Aliyah (MA)

madrasah aliyah (MA) mendidik kader dakwah dan intelektual

muslim beraqidah lurus. Lama pendidikan 3 tahun. Menerima

santri (siswa) dari lulusan SMP pondok pesantren serta pondok

pesantren yang sederajat. Dari SMP dan MTs non pesantren

harus lulus seleksi lisan bahsa Arab, bahasa inggris dan


commit to user
Psikotes.

II - 20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Selama pendidkan santri menerima materi pelajaran program

kepesantrenan dan program kurikulum Departemen Agama

yang dipadukan sesuai alokasi waktu yang tersedia. Ujian

akhir diselenggarakan dalam bentuk Ujian akhir kepesantrenan

(UAK) dan Ujian Akhir Nasional (UAN). Lulus ujian

mendapat ijazah lokal dan ijazah negri dari DEPAG. Sebelum

ujian akhir santri diwajibkan menyelesaikan karya tulis berua

Resensi Buku dalam bahasa Arab atau Inggris.

2.3. Kurikulum Tahfidzul Qur’an

Untuk MTs

Tabel 2.2
Program Kelas I Kelas II Kelas III

Tahfidzul Qur‟an Tahsin, juz 30, Juz 3, 4, 5, 6 Muraja‟ah

29, 28, 1 dan 2 dan 7

Untuk SMA

Tabel 2.3

Program Kelas I Kelas II Kelas III

Tahfidzul Juz 8, 9, 10, 11 Juz 13, 14, 15, Muraja‟ah

Qur‟an dan 12 16 dan 17

Sumber: Pondok Pesantren Isykarima

Metode Tahfidz yang dipakai oleh para hafidz dipondok pesantren

isykarima adalah takror, simaan Al- Qur‟an, penggunaan dalam shalat,

menjadi asatidz atau penyimak para santri, mengikuti MHQ,

commit
memanfaatkan alat bantu to user
rekaman serta melakukan amalan khusus dari

guru. Adapun metode yang paling efetktif digunakan untuk memelihara

II - 21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

hafalan al- qur‟an tersebut adalah takror yang dilakukan setelah

mengerjakan shalat lima waktu.

2.4. Kurikulum SMPIT -SMAIT

Tabel 2.4

JUMLAH TOTAL
TOTAL
MATA SMP SMA
NO JP SMP
PELAJARAN Jumlah Jumlah Total Jumlah Jumlah Total & SMA
Kelas JP JP Kelas JP JP
Pend. Agama
1 11 2 jp 22 jp 2 2 jp 4 jp 26 jp
Islam
2 PKN 11 2 jp 22 jp 2 2 jp 4 jp 26 jp
3 Bahasa Indonesia 11 4 jp 44 jp 2 4 jp 8 jp 52 jp
4 Bahasa Inggris 11 4 jp 44 jp 2 4 jp 8 jp 52 jp
5 Matematika 11 4 jp 44 jp 2 4 jp 8 jp 52 jp
6 IPA Terpadu 11 4 jp 44 jp 49 jp
Fisika 1 2 jp 2 jp
Kimia 1 1 jp 1 jp
Biologi 1 2jp 2 jp
7 IPS TERPADU 11 4 jp 44 jp 67 jp
Sejarah 2 1+3 jp 4 jp
Geografi 2 1+3 jp 4 jp
Ekonomi 2 2+5 jp 7 jp
Sosiologi 2 1+3 jp 4 jp
Entrepeneurship 2 2+2 jp 4 jp
8 Penjasorkes 11 2 jp 22 jp 2 2 jp 4 jp 26 jp
9 Seni Budaya 11 2 jp 22 jp 2 2 jp 4 jp 26 jp
10 TIK 11 2 jp 22 jp 2 2 jp 4 jp 26 jp
11 Bahasa Arab 11 4 jp 44 jp 2 3 jp 6 jp 50 jp
12 Tahfidz 11 2 jp 22 jp 2 1 jp 2 jp 24 jp
13 Tahsin 11 1 jp 11 jp 2 1 jp 2 jp 13 jp
14 Hadits 11 1 jp 11 jp 2 1 jp 2 jp 13 jp
*Ciri KhasÂ
16 Mentori 11 1 jp 11 jp 2 1 jp 2 jp 13 jp
17 Seminar 10 1 jp 10 jp 2 1 jp 2 jp 12 jp
Sumber : Sekolah Nur Hidayah

Sekolah Islam Terpadu yang menawarkan hal yang lebih

dibandingkan dengan pendidikan umum. Kurikulum yang ada di


commit to user
sekolah Islam terpadu telah mampu mengintegrasikan pendidikan

II - 22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

agama dengan pendidikan umum, Sekolah Islam Terpadu juga

memberikan siswanya skill sesuai dengan bakatnya masing-masing.

Selain itu, pola pembelajarannya juga sedikit berbeda dan memang

mengakomodir hak-hak siswa sebagai penuntut ilmu. Hal ini

sebenarnya mencoba menjawab tantangan zaman yang ke depan akan

masuk para era globalisasi dan perdagangan bebas.

Anak-anak Indonesia harus sudah dibekali cara-cara

manajerial, skill dan sebagainya yang menunjang dirinya untuk mampu

bersaing. Tentunya membentuk karakter mereka bukan untuk menjadi

tenaga kerja tetapi yang membuka lapangan kerja. Hal inilah yang

membuat Sekolah Islam Terpadu sangat diminati oleh sekian banyak

masyarakat Indonesia saat ini.

2.5. Mekanisme Pembelajaran9

Sejalan dengan Perkembangan zaman, lembaga pendidikan

pesantren juga tidak menutupi diri untuk mengadakan pembaharuan-

pembaharuan baik metode maupun teknis dalam pelaksanaan

pendidikan pesantren itu sendiri, meskipun demikian semua pesantren

mau membuka mengadakan inovasi serta pembaharuan terhadap

metode pembelajaran yang ada.

Menurut para ahli metode – metode pembelajaran yang ada di pondok

pesantren, meliputi

Daulay, Haidar Putra. 2001. Historitas dan commit


EksistensitoPesantren
user Sekolah dan Madrasah. Yogyakarta:
9

PT. Tiara Wacana Yogya.

II - 23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

a. Metode Wetonan (Halaqoh)

Istilah weton berasal dari bahasa jawa yang diartikan berkala

atau berwaktu. Pengajian weton tidak merupakan pengajian rutin

harian, tetapi dilaksanakan pada saat-saat tertentu.

Metode ini di dalamnya terdapat seorang kyai yang membaca

suatu kitab dalam waktu tertentu, sedangkan santrinya membawa

kitab yang sama lalu santri mendengar dan menyimak bacaan kyai.

Metode ini dapat dikatakan sebagai proses belajar mengaji secara

kolektif. Termasuk dalam kelompok sistem bendongan atau weton

ini adalah halaqah, yaitu model pengajian yang umumnya

dilakukan dengan cara mengitari gurunya. Para santri duduk

melingkar untuk mempelajari atau mendiskusikan suatu masalah

tertentu di bawah bimbingan seorang guru.

b. Metode Sorogan

Metode yang santrinya cukup pandai mensorogkan

(mengajukan) sebuah kitab kepada kyai untuk dibaca di

hadapannya, kesalahan dalam bacaannya itu langsung dibenarkan

oleh kyai. Metode ini dapat dikatakan sebagai proses belajar

mengajar individual.

Model ini amat bagus untuk mempercepat sekaligus

mengevaluasi penguasaan santri terhadap kandungan kitab yang

dikaji. Akan tetapi metode ini membutuhkan kesabaran,

ketekunan, ketaatan dan kedisiplinan yang tinggi dari para santri.

Model ini biasanya hanya diberikan kepada santri pemula yang


commit to user
memang masih membutuhkan bimbingan khusus secara intensif.

II - 24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Pada umumnya pesantren lebih banyak menggunakan model

weton karena lebih cepat dan praktis untuk mengajar banyak

santri.

Meskipun setiap pesantren mempunyai ciri-ciri dan penekanan

tersendiri, hal itu tidaklah berarti bahwa lembaga-lembaga

pesantren tersebut benar-benar berbeda satu sama lain, sebab

antara yang satu dengan yang lain masih saling kait mengkait.

Sistem yang digunakan pada suatu pesantren juga diterapkan di

pesantren lain.

Di samping metode-metode yang sudah penulis jelaskan tadi,

ada juga metode-metode pembelajaran dalam pesantren, seperti;

metode musyawaroh (bahtsul masa‟il), Metode Pengajian Pasaran,

Metode Hafalan (Muhafadzah), Metode Demonstrasi/Praktek

Ibadah, Metode Rihlah Ilmiah, Metode Riyadhah.

c. Musyawaroh (Bahtsul Masa‟il)

Musyawaroh (Bahtsul Masa‟il) merupakan metode

pembelajaran yang lebih mirip dengan metode diskusi atau

seminar. Beberapa orang santri orang santri dengan jumlah

tertentu membentuk halaqah yang dipimpin langsung oleh seorang

Kyai atau ustadz, atau mungkin juga santri senior, untuk

membahas atau mengkaji suatu persoalan yang telah ditentukan

sebelumnya.

commit to user

II - 25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

d. Metode Pengajian Pasaran

Metode pasaran adalah kegiatan belajar para santri melalui

pengkajian materi (Kitab) tertentu pada seorang ustadz yang

dilakukan oleh sekelompok santri dalam kegiatan yang terus

menerus (maraton) selama tenggang waktu tertentu. Tetapi

umumnya pada bulan Ramadlan selama setengah bulan, dua puluh

hari, atau terkadang satu bulan penuh tergantung pada besarnya

kitab yang di kaji.

e. Metode Hafalan (Muhafadzah)

Metode hafalan ini adalah kegiatan belajar santri dengan cara

menghafal suatu teks tertentu dibawah bimbingan dan pengawasan

seorang ustadz/kyai.

f. Metode Demonstrasi/Praktek Ibadah

Metode Demonstrasi/Praktek Ibadah adalah cara pembelajaran

yang dilakukan dengan memperagakan suatu keterampilan dalam

hal pelaksanaan ibadah tertentu yang dilakukan secara perorangan

maupun kelompok dibawah petunjuk dan bimbingan ustadz.

g. Metode Rihlah Ilmiah

Metode Rihlah Ilmiah (studi tour) ialah kegiatan pembelajaran

yang diselenggarakan melalui kegiatan kunjungan (perjalanan)

menuju ke suatu tempat tertentu dengan tujuan untuk mencari

ilmu.

h. Metode Riyadhah

Metode Riyadhah ialah salah satu metode pembelajaran di


commit to user
pesantren yang menekankan pada olah batin untuk mencapai

II - 26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

kesucian hati para santri dengan berbagai macam cara berdasarkan

petunjuk dan bimbingan Kyai.

3. Arsitektur Islam Sebagai Wujud Desain10

3.1. Pemahaman Arsitektur islam

Merupakan penerapan konsep-konsep Islam dalam arsitektur untuk

melahirkan suatu produk budaya fisik dan moral yang merupakan ekspresi

dan aktualisasi nilai-nilai islam yang telah ada dalam diri seorang muslim.

Konsep-konsep yang dimaksud adalah suatu pesan yang tersirat dalam

alquran dan hadits karena sesungguhnya didalam Al-quran dan Hadits tidak

ada yang secara langsung mengatur tentang bagunan atau Arsitektur.

Namun lebih kepada aturan dan pola hidup yang diantaranya memiliki

keterkaitan dengan suatu wadah yang dapat dihubungkan dengan arsitektur.

3.2. Penerapan Konsep Islam dalam Arsitektur

Ada orang yang menggangap bahwa Islam adalah budaya Arab yang

tidak cocok diterapkan disini. Mereka benar-benar tidak mengetahui bahwa

syariat Islam meliputi semua manusia yang hidup didunia ini, tidak terbatas

oleh geografis dan waktu hingga hari kiamat. Kebudayaan Arab jangan

disamakan dengan Islam karena sesungguhnya kebudayaan arab sebelum

datangnya Islam adalah kebudayaan yang Jahiliyah dan terbelakang.

Begitupun dengan Arsitektur yang merupakan salah satu dari produk

manusia. Arsitektur abar tidaklah sama dengan Arsitektur Islam.

Dalam Al-Qur‟an dan Hadits shahih memang tidak ada yang

menunjukan penekanan khusus terhadap arsitektur. Namun makna-makna

10 commit
Urtaberta, Nangkula (2004), rekontruksi to user filosofi perancangan arsitektur islam
pemikiran,
berdasarkan Al-quran dan Hadits, UGM Press, jogjakarta.

II - 27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dan isyarat-isyarat didalam keduanya bisa menjadi sebuah pedoman yang

tegas untuk diterapkan dalam arsitektur. Dengan demikian diperlukan

adanya ijtuhad yang arif dan bijaksana dalam melakukan pendekatan

terhadap nash- nash yang ada untuk menemukan keterkaitan dengan

arsitektur.

 Konsep-konsep Islam Dalam Arsitektur

Arsitektur merupakan bentuk komunikasi yang dimanifestasikan

melalui perancangan bangunan yang memiliki makna atau nilai tertentu

dalam dimensi budaya, spiritual dan harkat dan martabat penggunanya.

Arsitektur juga bisa berperan sebagai pengungkapan fungsi suatu bangunan

sehingga bisa dijadikan ciri atau karakter sebuah bangunan.

Demikian pula dengan arsitektur berdasarkan nilai-nilai Islam yang

merupakan ungkapan atau ekspresi bangunan yang didasarkan pada konsep

ajaran islam. Namun arsitektur dalam Islam bukanlah arsitektur bergaya

arabsque, tetapi lebih bersifat universal yang keberadaan dan

perkembangannya selalu mengikuti perkembangan kebudayaan manusia

dimana Islam itu berada. Oleh karena itu tidak ada kebudayaan Islam, tetapi

yang ada adalah kebudayaan umat islam, karena arsitektur islami antara

daerah satu dengan yang lainnya terlihat berbeda. Arsitektur mendapat

pengaruh pada tempat dan zaman ia berada.

Dengan demikian boleh dikatakan tidak ada ciri khas dalam arsitektur

islami. Gaya arabesque yang sering dikaitkan dengan arsitektur islam

semata-mata hanya mencoba menciptakan suasana dimana islam itu pertama

kali bercahaya yakni disemenanjung Arab dengan arsitektur timur

tengahnya yang khas. commit to user

II - 28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

 Menurut Nangkula Urtaberta. Tahun 2004 Dalam prinsip dasar Islam.

a. Prinsip pengingatan Kepada Tuhan

Melalui berbagai firmannya Allah banyak mengingatkan

kita untuk lebih banyak berkontemplasi merenungi ciptaan-Nya di

alam ini. Melalui berbagai ayat Al-Qur‟an, Ia banyak mengajak kita

untuk merenungi penciptaan alam dan mengambil pelajarandari

makhluk ciptaan-Nya tersebut.

Karena sangat pentingn bagi kita untuk memperlihatkan kebesaran

alam sebagai ciptaan langsung dari Allah jika dibandingkan dengan

bangunan atau produk ciptaan manusia. Perancangan bangunan dan

perkotaan haruslah berusaha mendekatkan penghuninya dengan

suasana yang lebih alami dan dekat dengan alam. Makhluk ciptaan

Allah seperti pepohonan, rumput dan bunga-bungaan haruslah

mendominasi sebuah perancangan bangunan, perumahan atau

perkotaan islami.

b. Prinsip pengingatan pada ibadah dan perjuangan

Islam merupakan agama yang sangat berbeda dengan agama lain

karena tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya,

namun juga mengatur bagaimana hubungan sesama manusia dalam

kontek hubungan dengan Tuhannya. Secara teoritis dan praktis prinsip

ini cukup kompleks karena ia tidak hanya berbicara tentang aspek

ibadah saja namun juga berbicara mengenai muamalat dan perjuangan

perbaikan kehidupan commit to Hal


manusia. user ini terjadi karena konsep ibadah

II - 29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dalam islam menyatu dengan keseharian kehidupan muslim itu

sendiri.

Rasulullah sendiri melalui berbagai hadits beliau secara tegas

menjelaskan bahwa seorang muslim bukan lah seorang individu yang

berdiri sendiri dan mencari keimanan dan ketakwaan untuk dirinya

sendiri.seorang Muslim adalah bagian dari masyarakat karenanya ia

perlu berjuang demi kebaikan dan kesejateraan masyarakatnya.

Dalam dunia arsitektur, hal ini merupakan suatu prinsip yang

membawa implikasi sangat besar. Dalam perancangan masjid

misalnya, ide tentang prinsip ibadah dan perjuangan menjadikan

masjid bukan hanya sekedar tempat shalat dan ibadah ritual saja.

Namun juga berperan sebagai pusat kegiatan sehari-haru dan pusat

interaksi serta aktifitas dari komunitas Muslim dikawasan tersebut.

Karenanya masjid seharusnya dirancang agar mampu menarik

perhatian dan mengundang jama‟ah untuk bergabung dan beraktivitas

didalamnya. Masjid bukanlah monument suci atau bangunan suci

yang justru diletakan terpisah dan terasing dari masyarakatnya. Ia

haruslah menjadi pusat aktivitas yang menyatukan dan menjadi sarana

dari berbagai kegiatan masyarakat karenanya elemen-elemen seperti

pagar dan dinding seharusnya lebih terbukaa dan memberi kesan

mengundang dari pada melarang orang untuk masuk kedalamnya.

c. Prinsip pengingatan pada kehidupan setelah kematian.

Prinsip ini adalah prinsip yang sangat penting namun sering

dilupakan oleh banyak orang. Kematian dan kehidupan setelah mati


commit
menjadi salah satu pilar to userdari prinsip hidup, filosofi dan
penting

II - 30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

keimanan dala Islam. Sering kali sebagai seorang manusia kita

dilenakan dengan kesibukan duniawi, lalu melupakan bahwa kita akan

mati. Dalam prinsip keimanan Islam dinyatakan bahwa setelah

kematian seorang akan mendapatkan balasan dari perbuatannya di

dunia. Dalam berbagai ayatNya Allah SWT banyak mengingatkan

manusia untuk mempersiapkan bekal bagi menghadapi kehidupan

setelah mati dengan memperbanyak amal didunia ini.

Rasulluah sendiri juga banyak mengingatkan kita pentingnya bagi

kita untuk berhati-hati dalam kehidupan kita bagi mempersiapkan

kehidupan yang akan kita lalui setelah mati.

Pemakaman merupakan salah satu bentuk arsitektur dari prinsip

ini. Agak sulit menemukan literatur berkenaan dengan teori dan

konsep pemakaman dalam konteks arsitektur Islam karena biasanya

dianggap tabu atau tidak penting.

Pemakaman merupakan suatu bangunan yang penting, karena ia

dibangun bukan untuk orang mati melainkan pengingat bagi orang

yang masih hidup. Karenanya perletakan pemakaman haruslah

diletakkan di tempat yang mudah terlihat dari kehidupan sehari-hari.

Manusia perlu untuk senantiasa mengingat bahwa mereka mati pada

akhirnya, sehingga manusia lebih mempersiapkan diri untuk

mengahadap Allah SWT nantinya.

d. Prinsip pengingatan akan Kerendahan Hati

Islam mengajarkan seorang muslim untuk merendahkan diri

dihadapan Allah SWT. Seorang pemimpin haruslah merendahkan


commit to user

II - 31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dirinya dihadapan orang yang dia pimpin. Seorang panglima harus

merendahkan diri dari tentara yang dia pimpin.

Rasulullah sendiri tidak membedakan dirinya dengan para-para

sahabat-sahabatnya. Ia tidak mengenakan mahkota, tidak mengenakan

baju kebesaran, tidak duduk di tempat yang khusus melainkan

bercampur dan berpenampilan sebagaimana sahabat yang lain. Dari

sini terlihat akhlak kerendahan hati Rasulullah dan bagaimana Ia

menghormati para sahabatnya sebagai saudara se-iman.

Dalam dunia arsitektur prinsip ini membawa implikasi yang sangat

besar. Ia berbicara tentang bagaimana seharusnya kita meletakkan dan

menyusun massa bangunandalam konteks lingkungannya. Ukuran

bangunan sebagaimana kita belajar dari penampilan Rasulullah tadi

tidak seharusnya berdiri terlalu besar secara kontras dibandingkan

bangunan sekitarnya. Pemilihan bahan bangunanpun harus dibuat

sedemikian rupa sehingga tidak terkesan terlalu mewah yang akhirnya

akan menghabiskan banyak uang untuk perawatannya.

Kesan monumental pada bangunan (biasanya terjadi pada masjid

atau bangunan pemerintah) yang sering kali justru menyebabkan

pemborosan lahan dan menghabiskan banyak biaya harus dihindari

karena ia akan memberikan imej yang negatif terhadap Islam ( sebagai

Agama yang feundal, penuh dengan pemborosan, haus kekuasaan dan

terbelakang), namun kita harus berusaha memberikan imej Islam

sebagai Agama yang demokratis, progresif dan siap menerima

berbagai perubahan. Bangunanpun tidak seharusnya mengacaukan


commit
komposisi alami dari to user alaminya dengan memaksakan
lingkungan

II - 32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

komposisi simetri yang sering kali justru dipaksakan demi alasan

simbolik atau formalitas saja.

e. Prinsip Pengingatan akan Wakaf dan Kesejateraan Publik

Sebagaimana semangat dan prinsip yang telah disebutkan

sebelumnya, Islam mengajarkan agar umatnya berinteraksi dan saling

tolong menolong dalam masyarakat. Islam tidak pernah

memerintahkan umatnya untuk menyendiri dan mencari keshalehan

untuk dirinya sendiri. Dalam Islam terdapat beberapa amalan pribadi

seperti I‟tikaf dan shalat sunnah namun kesemuanya dibingkai oleh

kerangka kehidupan bermasyarakat. Karena aktifitas dan fasilitas

sosial merupkan suatu elemen penting dalam kehidupan masyarakat

muslim.

Rasulullah sangat memperhatikan kehidupan sosial dari umatnya.

Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk menghormati tamu dan

menjaga fasilitas umu, ini menunjukan bagaimana Islam sangat

menggalakkan kegiatan dan aktifitas sosial.

Dalam dunia arsitektur prinsip ini membawa implikasi yang sangat

besar. Yang pertama, bahwa fasilitas umum dan fasilitas sosial perlu

mendapat priorita yang utama. Berbeda dengan perancangan

bangunan dewasa ini yang seringkali mengutamakan aspek komersial

dari suatu bangunan dengan mengetepikan fasilitas dan kebutuhan

umum untuk masyarakat. Dalam sebuah mall seringkali fasilitas

umum seperti tempat bermain anak, tempat duduk, taman atau masjid

menjadi bagian dari bangunan yang terpinggirkan karena dianggap

tidak memiliki nilai commit to user


komersial. Hal ini tentu bertentangan dengan

II - 33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

prinsip dan hadith diatas, sehingga kita perlu merekonstruksi pola

pikir dan pemahaman kita dari sebuah pola perancangan yang

berorientasi kepada materialistik ke pemikiran yang lebih sosial dan

mengutamakan kepentingan publik.

Bangunan-bangunan yang merupakan institusi sosial seperti rumah

jompo, rumah orang cacat dan orang-orang yang miskin perlu

ditingkatkan fasilitasnya. Masyarakat digalakkan untuk saling

membantu tanpa kecuali termasuk terhadap orang-orang di luar Islam.

Islam menggalakkan tanggung jawab komunitas bukan hanya

perseorangan.

f. Prinsip Pengingatan terhadap Toleransi Kultural

Sejarah telah mencatat Islam sebagai satu-satunya agama yang

memiliki toleransi yang luar biasa. Di negara-negara dimana Islam

menjadi umat mayoritas, toleransi dan kerjasama antara satu agama

dengan agama yang lain berjalan dengan baik dan berkembang.

Dalam Arsitektur, hal ini menegaskan akan kewajiban kita

untuk menghormati budaya dan kehidupan sosial masyarakat dimana

bangunan tersebut berdiri. Selama tidak bertentangan dengan Islam

kita diperbolehkan mempergunakan bahasa arsitektur masyarakat

setempat dengan memanfaatkan potensi dan material yang ada di

tempat tersebut. Hal ini tentu menjadi prinsip yang menjamin

flesibilitas perancangan bangunan dalam Islam.

Dalam perancangan masjid misalnya, dari hasil kajian yang

luas di berbagai negara terhadap perancangan sebuah masjid, kita


commit
akan mendapati berbagai to user
variasi dan kreasi yang sungguh luar biasa.

II - 34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Masjid dibuat dengan teknologi, biaya dan sumber daya yang

disesuaikan dengan kondisi regional dimana ia berdiri, tanpa sebuah

keharusan untuk meletakkan elemen tertentu. Dari sini perancangan

masjid yang bercorak Timur Tengah di negara yang beriklim tropis

seperti Indonesia dan Malaysia tentu harus dikaji kesesuainnya.

Pada aspek yang lain seperti perancangan sebuah rumah tinggal, aspek

budaya dan pola kehidupan sosial masyarakat perlu diperhatikan

ketika kita akan menyusun perletakkan dan program ruangnya.

Sensivitas hubungan antara lelaki dan

Perempuan atau penghormatan antara orang muda dan orang

tua perlu mendapat perhatian dan pertimbangan yang serius dalam

proses perancangan sebuah bangunan tinggal.

g. Prinsip Pengingatan akan Kehidupan yang Berkelanjutan

Allah menciptakan manusia sebagai Kahlifah di muka bumi

ini. Khalifah berarti pemimpin sekaligus pemelihara dan penjaga.

Karenanya manusia memiliki kewajiban untuk menjaga, memelihara

dan melestarikan alam ini bagi kepentingan generasi yang akan

datang.

Dalam dunia Arsitektur kedua prinsip ini memiliki implikasi

yang sangat besar. Kelestarian secara alami mengajarkan kepada kita

untuk memperhatikan betul-betul kondisi lahan dan lingkungan

sekitar kita sebelum merancang sebuah bangunan. Pemilihan bahan

dan penggunaan teknologi perlu betul-betul diperhatikan sebelum kita

melakukan suatu perubahan terhadap tapak dan mengolahnya.

commit to user

II - 35
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Sementara Kelestarian secara sosial memberikan pengajaran

kepada kita agar lebih memperhatikan bahasa arsitektur yang kita

gunakan dalam merancang sebuah bangunan. Bahasa arsitektur feodal

dalam perancangan bangunan pemerintahan atau bangunan umum

seperti simetri dan skala raksasa dengan set back yang berlebihan

perlu dihindari demi menciptakan sebuah bangunan pemerintahan

atau bangunan umum yang lebih demokratis dan akrab dengan

masyarakat.

h. Prinsip Pengingatan tentang Keterbukaan

Prinsip akuntabilitas publik berbicara tentang proses

tranparansi atau keterbukaan dari suatu pemerintahan kepada rakyat

yang dipimpinnya. Prinsip ini juga berbicara tentang kewajiban

pemerintah untuk menghilangkan dan menghindari apa-apa yang

dapat mengganggu serta mengancam keselamatan umum demi

kesejahteraan bersama.

Dalam dunia arsitektur prinsip ini memberikan sebuah

implikasi yang luar biasa terutama dalam perancangan bangunan

pemerintahan. Bangunan parlemen Jerman yang telah diperbaharui

dari bangunan lamanya yang berarsitek klasik dapat menjadi kasus

yang menarik. Pada bangunan ini masyarakat dapat berjalan di bagian

atapnya dan dapat melihat bagaimana wakil rakyatnya bersidang.

Perancangan ini menunjukkan supremasi sekaligus pengawasan dari

masyarakat kepada pemimpinnya.

commit to user

II - 36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Prinsip – prinsip tersebut diatas dapat dijabarkan secara spesifik

kedalam prinsip prinsip desain arsitektur. Adapun yang menjadi konsepsi

bangunan Islami adalah:

a. Penenkanan Nilai-nilai Estetika, seni dan kreatifitas11

“ Semua ciptaan Allah SWT itu indah, dan Allah mencintai

Keindahan.” (HR. Muslim)12

Fitrah dari jiwa manusia adalah cenderung untuk mendapatkan

kesenangan dari segala sesuatu yang memiliki keindahan dan

kecantikan, dan Allah SWT adalah pencipta segala keindahan.

Manusia beriman akan merasa sangat bahagia mendapatkan

keindahan ini dan berupaya sebaik mungkin untuk mensyukuri kepada

Yang Maha Kuasa dan keelokan ciptaan-Nya.

Ayat-ayat Al-qur‟an menguraikan nilai-nilai estetika dan

keindahan surga yang kelak dengan rahmat-Nya akan diberikan

kepada hamba-hamba-Nya yang beriman dan bertaqwa. Keindahan

surga digambarkan menjadikan bagian dari inspirasi yang mendukung

kreatifitas seni untuk diwujudkan dalam karya-karya arsitektur di

dunia ini, antar lain:

a.1. Keindahan Perhiasan

“ Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang yang beriman

dan mengerjakan amal shaleh kedalam surga-surga yang

dibawahnya mengalir sungai-sungai. Disurga itu mereka diberi

11 commit
Harun Yahya, keindahan dalam kehidupan, senayantoAbadi
userPublishing, Jakarta.2003. hlm 117.
12
Dr. Yusuf Qardhawi, Tuntunan Membangun Masjid, gema insani, Jakarta 2000.Hlm. 44.

II - 37
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perhiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan

pakaian mereka adalah sutra.” (QS. Al Hajj (22): 23).

Ayat ini menggambarkan tentang perhiasan yang akan Allah

SWT anugrahkan kepada orang-orang beriman penghuni surga.

Tetapi manusia juga ingin menikmati keindahan perhiasan

didunia ini yang diwujudkan dengan menghiasi diri dengan

perhiasan serta menghiasi lingkungan dengan keindahan

arsitektur bangunannya, keindahan arsitektur tamannya, sampai

keindahan arsitektur kotanya.

a.2. Dekorasi

konsep keindahan Yang Maha Kuasa juga ditanamkan kepada

hamba-hamba-Nya sehingga mereka tidak ahanya menikmati

tetapi juga membuatnya. Seni terkait langsung dengan keindahan,

dapat diartikan sebagai segala sesuatu ciptaan manusia yang

membuat orang-orang senang karena keindahannya. Dan dekorasi

merupakan bagian seni sebagaimana arsitektur, terkait langsung

pada zaman dan budaya suatu masyarakat.

Bebrapa unsur dekorasi yang tertera dalam Al-qurán adalah

sebagai berikut:

a) Langit – langit yang tinggi

“ Dan demi baitul makmur, dan atap yang ditinggikan.”

(QS. Ath Thur (52): 4-5)

Langit – langit atau plafond yang tinggi dapat memberikan

suasana lapang dan luas yang akan memberikan rasa


commit to user

II - 38
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

nyaman dalam hati manusia. Dalam arsitektur Islami, unsur

ini lebih banyak diwujudkan pada bangunan masjid.

b) Loteng dan tangga – tangga perak.

“dan sekiranya bukan karena hendak menghindari manusia

menjadi umat yang satu (dalam kekafiran). Tentulah kami

buatkan loteng-loteng perak bagi rumah mereka dan

tangga-tangga (perak) yang mereka menaikinya”. (QS. Az

Zukhfur (43): 33)

Ayat diatas menjelaskan tentang balsan yang diberikan

kepada mereka apabila mereka beriman dan tidak memecah

belah umat yang satu (Islam). Gambaran loteng – loteng

dan tangga- tangga perak menjadi salah satu bagian unsur

dekorasi yang disebutkan dalam Al- Qur‟an.

c) Pintu- pintu

“Dan Kami buatkan pula) pintu-pintu (perak) bagi rumah-

rumah mereka dan (begitu pula) dipan-dipan yang mereka

bertelekan atasnya, Dan (Kami buatkan pula) perhiasan-

perhiasan (dari emas)….” (az-Zukhruf [43]: 34-35)

Ayat ini menarik perhatian kita pada nilai estetika dan

seni dari pintu-pintu dan unsur-unsur perhiasan: “pintu-

pintu rumah-rumah mereka”. Di luar penggunaan

fungsional mereka, pintu-pintu, yang mungkin dari emas,

perak, atau kayu berukir, ataupun dipercantik dengan kaca,

mungkin dapat dijadikan sebagai benda-benda hiasan di


commit
pintu gerbang to user
rumah ataupun pada bagian-bagian dalam

II - 39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

rumah. Sesungguhnya, seni arsitektur dan dekorasi Utsmani

banyak mengembangkan pola ini, di samping juga

menambah-nambahkan pada pintu-pintu bermacam ukuran

serta desian pada istana-istana, rumah peristirahatan, dan

rumah-rumah lainnya.

b. Memelihara kebersihan

“kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan.” (QS.Ash Shaffat (37):

40)

Dari A‟isyah radhiyallahu‟anha,

“rasulullah SAW memerintahkan supaya dibangun masjid-

masjid ditiap-tiap kampung, sebagaimana Rasul mememrintahkan kita

menjaga kebersihan masjid dan mewangikannya.”( HR. Ahmad, at –

Tirmidzi, abu dawud & ibnu majah).13

“Menjadi bersihlah kamu sesungguhnya islam itu bersih”. (HR. Ibn

Hibban)14

“Sesungguhnya Allah itu Maha Baik lagi Menyukai hamba yang baik:

Mahabersih lagi menyukai hamba yang bersih; Mahamulia lagi

menyukai hamba yang mulia: Maha Pemurah lagi menyukai hamba

yang suka memberi, karena itu bersikanlah halaman-halaman rumah

kalian dan janganlah kalian menyerupai orang yahudi.” (HR.

Turmudzi)

Kebersihan merupakan aspek yang paling di tekankan dalam

Islam. Bersih dan suci merupakan persyaratan yang slalu ditanamkan

kepada seorang Muslim baik suci lahir maupun batin. Kegiatan ibadah
commit to user
13
Tengku Muhammad Hasbi Ash Shiddiq, “koleksi hadits-hadits shahih”.
14
Dr. Yusuf Qardhawi, “halal Haram dalam Islam”, Era Intermedia, Solo 2001 Hlm 224.

II - 40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

seperti shalat, membaca mushaf Al-Qur‟an dan ibadah-ibadah sunnah

lain diawali dengan bersuci. Allah SWT menyeru orang-orang yang

beriman supaya membersihkan diri mereka. Kebersihan selalu

menyejukkan siapa pun yang memandang dan menikmatinya.

Kebersihan meliputi kesucian jiwa, kesucian ragawi, pakaian yang

bersih, memelihara kebersihan lingkungan dan memakan makanan yang

bersih.

c. Struktur yang kokoh

“sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang di jalan-

Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan seperti suatu bangunan

yang tersusun kokoh.” (QS Ash-Shaff (61): 4)

d. Pemisah Ruang

Dari Amir Ibn Rabi‟ah radhiyallahu‟anhu, Rasulullah SAW

bersabda:

“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah

sekali-kali berduaan dengan perempuan yang tidak disertai mahram

dirinya, karena sesungguhnya pihak ketiganya adalah setan “ (HR.

Ahmad)15

e. Etika Buang Air

a) Tidak menghadap Qiblat.

Dari Abu Ayyub Al-Anshari radhiyallau‟anhu, Rasulullah

Bersabda:

commit to user
15
Dr. Yusuf Qardhawi, “halal Haram dalam Islam”, Era Intermedia, Solo 2001 Hlm 224.

II - 41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

“Jika kamu mendatangi kakus maka janganlah menghadap

qiblat dan juga duduk membelakanginya, tetapi menghadaplah

keselatan atau keutara.”(HR. Bukhari)

Pembangunan kakus harus diposisikan sehingga apabila

seseorang buang air disitu, posisi badannya tidak menghadap atau

membelakangi qiblat.

b) Pemisahan antara Tempat Wudhu dan WC

Dari Abdullah ibn Mughaffal radhiyallahu‟anhu, Rasulullah

bersabda,

“jangan lah kamu buang air kecil dalam tempat mandi,

kemudian kamu berwudhu disitu, karena kebanyakan was-was

datang dari yang demikian.” (HR. Ahmad , at-Thirmidzi, an-Nasaí,

abu dawud dan Ibn Majah.)

Ini mementingkan adanya, pemisahan dan jarak antara ruang

wudhu dengan toilet karena kekhawatiran najis yang terbawa atau

yang tertingga serta menghindari hal- hal yang tidak diinginkan saat

beribadah.

f. Oranamen Islami

Sebagaimana telah dijelaskan diatas, aspek keindahan

merupakan salah satu konsep dalam arsitektur Islami. Di antara

banyak kaidah-kaidah Islam pada penerapannya dalam dalam

Arsitektur, rupanya aspek inilah yang banyak mengambil bagian pada

perencanaan dan perancangan arsitektur Islami. Sudah menjadi fitrah

manusia menyenangicommit to user Setiap manusia sesungguhnya


keindahan.

II - 42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

menginginkan sesuatu yang dapat menyenangkan dan menenangkan

hati. Kebaikan, kejujuran, kemuliaan, keindahan, merupakan sifat-

sifat yang disenangi oleh manusia. Oleh karena itu manusia selalu

berusaha untuk mewujudkan keindahan di dunia untuk dapat memberi

kesenangan dan ketenangan hati.

Dalam hampir semua karya arsitektur, aspek estetika mendapat

perhatian utama. Dekorasi pada arsitektur sangat terkait pada zaman

dan budaya suatu masyarakat. Sejalan dengan waktu perkembangan

seni hiasan atau ornamental dalam arsitektur kian menunjukan

kreatifitasnya. Banyak gaya baru diciptakan tapi tak sedikit yang

masih bertahan pada corak hias masa lampau yang sangat bernilai dan

beberapa mencoba mamdukan diantara keduanya.

Motif hias yang sering dipakai pada karya arsitektur Islami trdahulu

dan masih digunakan sampai sekarang adalah motif floral, geometris

dan kaligrafi.16

a.1. Ornamen Floral

Gambar 2. 1
Sumber: http://www.google.com/search?q=ornament+floral+islam

commit to user
16
Yulianto Sumatyo, Arsitektur Masjid dan Monumen Sejarah Muslim, Gajah mada University.
Jakarta. 2000. Hlm 13-22.

II - 43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Menjadikan oranmen floral sebagai bagian dari seni dekoratif

Islami yang cukup digemari. Motif tersebut berupa tumbuhan yang

memiliki sulur-sulur dan cabang yang banyak dengan pola yang

melengkung-lengkung yang menghiasi dinding, kolom, interior kubah

dan bagian-bagian lain dari bangunan. Sebuah pola dari motif floral

tersebut biasanya diulang-ulang atau dilipatgandakan secara menerus

menjadi bidang, garis dan bingkai pada jendela, pintu, kolom dan lain-

lain.

a.2. Corak Geometris

Gambar 2.2.
Sumber:
http://www.google.com/search?hl=en&tbm=isch&sa=1&q=corak+geometris
+islam

Corak Geometris dibentuk oleh gari-garis atau bidang-bidang

datar yang saling berhubungan aatu bersilangan sehingga membentuk

sebuah pola yang rumit dan terlihat ramai namun sangat indah. Pola

ini juga mengalamin pengulangan secara terus menerus pada suatu

bidang. Pola yang teratur dan rumit ini menunjukan kemampuan dan

kecermatan yang tinggi pada masalah ilmu geometri yang dimiliki

para arsitek masa lalu.commit to user

II - 44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

a. Kaligrafi

Gambar 2.3
Sumber : http://www.google.com/imgres?q=kaligrafi&hl

Dari sekian banyak elemen dekotratif yang mendukung estetika

pada sebuah bangunan ataupun karya arsitektur Islami lainnya,

kaligrafi menjadi elemen yang oleh banyak orang dianggap menyatu

pada sebuah arsitektur Islam. Jadi keberadaannya seperti menjadi

sebuah keseharusan pada dekorasi bangunan Islami. Kaligrafi adalah

seni menulis huruf indah. dan dalam konteks ini adalah seni menulis

huruf Arab pada umumnya berupa ayat Al-Qur‟an, lafadz Allah,

Asma‟ul husna, dan nama Nabi Muhammad SAW.

commit to user

II - 45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

4. Tinjauan Pondok Pesantren dan Preseden.

4.1. Pondok Pesantren Ngruki

Gambar : 2.4
Sumber : Pondok Pesantren Al-mukmin Ngruki

Pondok Pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki adalah lembaga pendidikan

Islam. Sistem pendidikan dan pengajaran yang dikembangkan di lembaga

ini adalah perpaduan antara sistem pesantren tradisional dengan pendidikan

moderen yang berkembang saat ini.

Sejak awal berdirinya, para pendiri pesantren telah menegaskan

bahwa pondok pesantren Al-Mukmin Ngruki sebagai pondok milik umat

atau milik seluruh lapisan masyarakat Islam. Hal ini didasarkan pada

keikutsertaan dan andil dari seluruh lapisan umat Islam dalam membangun

dan mengembangkan keberadaan pesantren tersebut sejak awal proses

berdirinya sampai saat ini.

Pondok Pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki merupakan pondok

yang mandiri, tidak berada dibawah (underbouw) organisasi atau kelompok

tertentu, tidak berafiliasi pada golongan atau jam'iyah tertentu, dan tidak
commitIatoberdiri
berdiri pada satu sekte tertentu. user ditengah-tengah serta bersikap

II - 46
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

mengambil jarak yang sama dengan berbagai golongan maupun organisasi

yang ada dan berkembang di masyarakat.

Dengan demikian subtansi ajaran Islam yang menjadi basic sistem

pendidikan dan pengajaran di pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki

senantiasa bertumpu pada Al-Qur'an dan Sunah Shohihah yang difahami

secara kaffah (universal), Syumuu (komprehenship) dan mutakaamil

(integratif). Dengan cara pandang ini diharapkan para alumnus pondok

pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki menjadi generasi yang kritis dan taktis

sehingga tidak mudah terjebak dalam sikap fanatisme golongan dan tidak

taqlid buta (mengekor atau mengikuti pendapat orang lain yang tidak

dilandasi kebenaran).

• Sejarah

Berdirinya pondok pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki bermula dari

adanya kegiatan pengajian selepas dhuhur di masjid Agung Surakarta.

Selanjutnya para da'i dan mubaligh mengembangkan bentuk pengajian

tersebut dengan mendirikan Madrasah Diniyah di jalan Gading Kidul 72 A

Solo. Perkembangan Madrasah ini cukup pesat karena didukung oleh media

massa yaitu RADIS ( Radio Dakwah Islam). Dinamika madrsah yang

menggembirakan tersebut selanjutnya mengilhami gagasan para mubaligh

yang ada untuk mengasramakan para siswa dalam bentuk lembaga

pendidikan pondok pesantren.

Realitas sosial masyarakat Solo pasca tahun 1965 dan timbulnya

berbagai ancaman yang dianggap membahayakan eksistensi Islam serta

umatnya pada waktu itu, semakin memotivasi semangat para mubaligh se-
commit to pendidikan
Surakarta untuk segera mewujudkan user pondok pesantren. Hal ini

II - 47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

juga didasarkan pada perspektif dan pertimbangan sejarah bahwa pesantren

pada zaman dulu telah memiliki andil dan peran yang sangat besar dalam

membela, memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Republik

Indonesia

Akhirnya, pada tanggal 10 Maret 1972 berdirilah Lembaga

Pendidikan Pondok Pesantren Islam Al-Mukmin di jalan Gading Kidul No

72 A Solo, di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam dan Asuhan Yatim

Al-Mukmin (YPIA) dengan akte Notaris No. 130 b 1967.

Pada waktu itu jumlah santri yang diasramakan sebanyak 30 siswa

termasuk didalamnya 10 siswa dari Asuhan YPIA. Adapun para perintis dan

pendirinya pada waktu itu adalah Ustadz Abdullah Sungkar , Ustadz Abu

Bakar Ba'asyir , Ustadz Abdullah Baraja' , Ustadz Yoyok Rosywadi , Ustadz

H. Abdul Qohar Daeng Matase dan Ustadz Hasan Basri, BA serta para

pendukung yang lain.

Mengingat perkembangan santri yang sangat pesat dengan sarana dan

prasarana yang masih terbatas pada waktu itu, maka dua tahun berikutnya

yaitu tahun 1974 pengurus Yayasan Pendidikan dan Asuhan Yatim/Miskin

Al-Mukmin (YPIA) memindahkan lokasi madrasah ke dukuh Ngruki

kelurahan Cemani kecamatan Grogol kabupaten Sukoharjo dengan

menempati tanah KH. Abu Amar . Sejak saat itulah pondok pesantren ini

terkenal dengan pondok pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki.

g. Visi

Terbentuknya generasi muslim yang siap menerima dan mengamalkan

Islam secara secara kaffah.


commit to user

II - 48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

h. Misi

Mencetak kader Ulama dan cendekia yang amilin fi sabilillah.

Melaksanakan kegiatan pendidikan dan da'wah secara "Independen" dan

bertanggung jawab kepada umat melalui YPIA Melaksanakan proses

pembelajaran secara integral dalam satu kepemimpinan mudirul Ma'had.

i. Tujuan

• Lahirnya kader ulama dan cendekia yang amilin fi sabilillah

• Lahirnya generasi yang siap menerima dan mengamalkan Islam secara

kaffah

j. Penjelasan

Untuk menjelaskan Visi, Misi,dan Tujuan Pesantren ditempuh dua langkah

strategis dalam bentuk:

1. Penjelasan Detail Langkah ini diambil agar substansi Visi, Misi, dan

Tujuan Pesantren dapat dipahami secara utuh dan jelas oleh segenap

strek holder Pesantren, baik Guru, Karyawan, Santri, Wali santri, dan

Masyarakat/Umat. Untuk kepentingan ini disusun Profil, Khiththoh dan

Tata Tertib Pondok oleh Tim Khusus.

2. Sosialisasi Praktis, Efektif, dan Efesien

3. Subtansi Visi, Misi, dan Tujuan perlu disosialisasikan dalam bentuk:

4. MOTO

a. Moto yang disosialisasikan adalah : "SHOLIH, CERDAS, DAN

MANDIRI"

b. Indikator Keberhasilan Pendidikan

Keberhasilan proses pendidikan pesantren ditandai dengan karakter

out put santri : commit to user

II - 49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

1. Beraqidah As Salimah

2. Beribadah Ash Shohihah

3. Bertafaqquh Fiddin

4. Berakhlaqul Karimah

5. Berwawasan Ilmu Pengetahuan yang luas

6. Berbadan sehat

7. Trampil dan mandiri

8. Bersedia Berjihad Fi Sabilillah

c. Ruh Proses Pendidikan Pesantren

Seluruh proses pendidikan di Pesantren harus dilandasi pada satu

kesatuan ruh/spirit yang dinamakan

"Panca Jiwa Pesantren"

Panca jiwa Pesantren :

1. Keikhlasan

2. Kesederhanaah

3. Kemandirian

4. Ukhuwah Islamiyah

5. Kesediaan Berkorban

5. Kegiatan dalam pondok pesantren almukmin Ngruki

Secara umum santri dipondok pesantren Al-Mukmin Ngruki

mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM). Diluar KBM santri

mengikuti berbagai kegiatan amaliyah (praktek) yang berfungsi untuk

meneguhkan keilmuan, menyalurkan, mengarahkan, dan memupuk

minatb bakat para santri. Diantara kegiatan itu adalah:


commit to user

II - 50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

 Imarotu‟s Syu‟unit Tholabah (IST), yaitu sebuah wadah pelatihan para

santri untuk berorganisasi, menjadi pemimpin, manajer serta

mengembangkan kreativitas santri. Organisasi ini telah lahir pada

tanggal 1 muharam 1405 H. Disekolah- sekolah umum kita lebih

mengenal IST dengan sebutan OSIS.

 Santri Pencinta Aalam (SAPALA) KAMUFISA, adalah organisasi

diluar IST yang menangani santri pencinta alam dengan anggota santri

pilihan. Dalam perkembangan selanjutnya Sapala banyak dibutuhkan

oleh masyarakat untuk pengamanan sipil dalam sebuah acara yang

melibatkan massa banyak seperti pengamanan kongres, dll.

 Muhawaroh, yaitu pratek percakapan bahasa asing (Arab dan Ingrris)

secara massal, yang diselenggarakan setiap hari jumat/waktu libur.

 Muhadloroh, latihan berpidato dalam 3 bahasa.

 Ta‟lim quro, adalah kegiatan santri memberikan pengajaran kepada

masyarakat luar baik dimasjid- masjid sekitar, maupun rumah – rumah

yang berada diarea pondok peantren al- mukmin.

 Tausiyyah, ceramah yang diberikan oleh ustadz- ustadz/ kiyai, yang

biasanya dilakukan setelah selesai shalat magrib.

Aktifitas yang ada dipondok baik formal maupun non formal dibuat

jadwal rutin dan teratur dengan batasan- batasan waktu.

Tabel 2.5
Jadwal Kegiatan .
1. Jam 04.00 - 04.20 Bangun Tidur, persiapan shubuh dan sahur bagi yang
puasa sunnah

2. Jam 04.20 - 05.00 Kegiatan mengaji, muhadatsah/tazwid lughoh

3. Jam 05.40 - 06.45 commit


Makan, to jumat
Khusus user lari pagi dan kebersihan umum

II - 51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

4. Jam 06.45 - 07.00 Tazwidul MUfrodat (penambahan kosa kata)

5. Jam 07.00 -12.40 KBM Sekolah

6. Jam 12.40 -13.50 Sholat Dhuhur berjamaah

7. Jam 13.15 - 14.00 Makan siang dilanjutkan istirahat siang

8. Jam 15.00 -16.00 Sholat Ashar berjamaah di masjid

9. Jam 16.00 -17.00 Kegiatan Ekstra Kurikuler

10. Jam 17.00 Mandi, Persiapan Sholat Magrib

11. Jam 18.00 -18.30 Sholat Magrib berjamaah di Masjid

12. Jam 19.00 -19.30 Sholat Isya Berjamaah di Masjid

13. Jam 19.45 - 20.30 Makan Malam

14. Jam 20.30 -22.00 Belajar Di Kelas masing - masing

15. Jam 22.00 -04.00 Istirahat Tidur Malam

Sumber : Pondok Pesantren Al- Mukmin Ngruki

4.2. Pondok pesantren Assalam

commit to user
Gambar : 2.5
Sumber : Pondok Pesantren Assalaam

II - 52
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam adalah sebuah pondok

pesantren yang berlokasi di desa Pabelan kecamatan Kartasura Kabupaten

Sukoharjo, Jawa Tengah. Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam, biasa

disingkat dengan PPMI Assalaam, adalah lembaga pendidikan swasta Islam

yang berada di bawah naungan Yayasan Majelis Pengajian Islam Surakarta

(YMPIS).

Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam, biasa disingkat dengan

PPMI Assalaam adalah lembaga pendidikan Islam swasta yang didirikan

oleh Yayasan Majelis Pengajian Islam Surakarta (MPI) yang didirikan oleh

Bapak H. Abdullah Marzuki (alm) dan Ibu Hj. Siti Aminah Abdullah.

PPMI Assalaam berdiri pada tanggal 17 Syawal 1402 H bertepatan dengan

tanggal 7 Agustus 1982 M, berlokasi di Jalan Yosodipuro No.6 Punggawan

Surakarta menempati tanah seluas 2.845 m, wakaf dari keluarga Bapak H.

Abdullah Marzuki (alm) dan Ibu Hj. Siti Aminah Abdullah, pemilik

percetakan PT. Tiga Serangkai Solo.

Sebelum PPMI Assalaam berdiri kegiatan pendidikan yang

dilakukan adalah kegiatan Madrasah Diniyyah Awaliyah (MDA), kemudian

atas tuntutan masyarakat YMPI mendirikan Madrasah Tsanawiyah (MTs)

dengan sistem asrama yang merupakan cikal bakal berdirinya Pondok

Modern yang waktu itu diberi nama Pondok Pesantren Punggawan,

meminjam nama desa dimana kegiatan pendidikan dipusatkan.

Pada tanggal 20 Juli 1985 nama Assalaam secara resmi digunakan,

serta sekaligus menandai awal mula digunakannya kampus baru di desa

Pabelan Kartasura Sukoharjo di atas areal tanah wakaf seluas 5,6 Ha dari
commit
keluarga Bapak H. Abdullah to user(alm) dan Ibu Hj. Siti Aminah
Marzuki

II - 53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Abdullah.Bangunan yang terdapat pada saat itu terdiri dari ruang kelas,

gedung olah raga (GOR), asrama santri, perumahan guru dan pengasuh,

dapur dll. Bersamaan dengan itu pula didirikan Madrasah Aliyah (MA)

sebagai kelanjutan dari Madrasah Tsanawiyah (MTs) Assalaam, serta

sebagai jawaban dari tuntutan masyarakat terhadap PPMI Assalaam.

Pada tahun 1986/1987 didirikan Madrasah Takhasush sebuah kelas

persiapan untuk calon santri yang akan melanjutkan ke MA Assalaam yang

berasal dari SLTP umum diluar Assalaam. Pada tahun 1988/1989 didirikan

Sekolah Menengah Atas (SMA) Assalaam dalam rangka memenuhi

kebutuhan masyarakat dan mengikuti perkembangan pendidikan yang

terjadi diluar Assalaam. Memasuki tahun pelajaran 2005/2006, Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) di idirikan. yang mengambil program keahlian

Komputer dan Jaringan dan Persiapan Grafika. SMK bermaksud untuk

mencetak tenaga profesional dengan tetap berwawasan pada nilai-nilai

Keislaman.

Pada perkembangan lebih lanjut Yayasan MPI Surakarta yang

diketuai oleh Ibu Hj. SIti Aminah Abdullah memperluas areal pondok

dengan membeli tanah di desa Gonilan Kartasura seluas 38.600 m. Areal ini

sekarang telah dikembangkan sehingga sudah berdiri bangunan kelas 3

lantai untuk belajar, Lapangan Olah Raga serta perumahan guru dan

pengasuh. Dengan demikian sekarang ini PPMI Assalaam menempati areal

seluas kurang lebih 10 hektar dengan berbagai fasilitas pendukung yang

lengkap dan modern.

Di usianya yang ke-29 pada tahun 2011, PPMI Assalaam telah


commit
mencetak ribuan alumni yang to user
tersebar di seluruh Indonesia dan berbagai

II - 54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

negara di dunia. Dahulu para alumni Assalaam ini terwadahi dalam sebuah

organisasi yang bernama IKMAS (Ikatan Keluarga Ma'had Assalaam

Surakarta) dan telah berperan aktif diberbagai bidang dalam kehidupan

masyarakat dan negara. Namun seiring berkembangnya situasi, kini berdiri

pula Alumni Assalaam Community.

Studi kasus Pondok pesantren Modern Islam As-salam Surakarta.

Berdiri pada tanggal 7 agustus 1982 yang bertepatan dengan 15 syawal 1402

H. Pondok pesantren Assalaam memiliki dua kampus yang berlokasi dijalan

yosodipuro no 56 punggawan surakarta yang menempati tanah wakaf seluas

+ 2.845 m2.tempat berlokasi didesa pabelan, kecamatan kartasura,

kabupaten sukoharjo yang menempati tanah wakaf seluas +56.223 m2.

a. Sistem pendidikan

Sistem pendidikan yang digunakan adalah sistem klasikal, ini karena

disebabkan jenjang pendidikan yang ada adalah jenjang pendidikan

formal meliputi :

- Madrasah Tsanawiyah

Merupakan jenjang lanjutan dari SD/MI, masa studi 3 tahun.

- MA/Madrasah Aliyah

Merupakan jenjang lanjutan dari madarasah tsanawiyah dengan

masa studi 3 tahun yang memiliki penekanan tambahan didalam

pelajaran agama dan pendidikan bahasa arab dan inggris.

- SMA

Merupakan jenjang lanjutan dari madrasah tsanawiyah dengan

masa studi 3 tahun yang mempunyai kurikulum sama dengan SMA


commitpesantren
diluar lingkungan pondok to user

II - 55
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

- SMK

Merupakan jenjang lanjutan dari tsanawiyah dengan masa studi 3

tahun yang mempunyai kurikulum sama dengan SMK diluar

lingkungan pondok pesantren.

- Pendidikan thakasus

Program pendidkan 1 tahun penyesuaian, terutama bagi lulusan

SMP/MTs dari luar lingkungan pondok pesantren yang ingin

melanjutkan pendidikan di SMA/MA/SMK dipondok pesantren

Assalaam.

b. Kelembagaan

Sistem pengelolaan pondok pesantren memakai sistem pengelolaan

yang ditangani oleh yayasan , yaitu YPMI dengan struktur organisasi

dibawahnya yaitu sesepuh pondok, pimpinan pondok, staff admin serta

badan-badan pelaksana.

c. Aktifitas pondok

Aktifitas pondok dimulai dengan shalat subuh berjamaah dilanjutkan

dengan pengajian.Santri masuk sekolah sekolah pada pagi-

siang.dilanjutkan kegiatan ekstrakulikuler pada sore harinya. Setelah

sholat magrib berjamaah, aktifitas dilanjutkan dengan mengulang

pelajaran yang diberikan pada siang harinya. Kegiatan makan siang

santri dilakukan secara bersama-sama diruang makan, untuk kegiatan

pribadi seperti membersihkan kamar, mencuci dilakukan sendiri.

Semua kegiatan berakhir pada pukul 22.00 WIB.

commit to user

II - 56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tabel 2.6
jadwal kegiatan Ppmi assalam.
1. Jam 04.00 - 04.20 Bangun Tidur, persiapan shubuh dan sahur bagi
yang puasa sunnah

2. Jam 04.20 - 05.00 Kegiatan mengaji, muhadatsah/tazwid lughoh

3. Jam 05.40 - 06.45 Makan, Khusus jumat lari pagi dan kebersihan
umum

4. Jam 06.45 - 07.00 Tazwidul MUfrodat (penambahan kosa kata)

5. Jam 07.00 -12.40 KBM Sekolah

6. Jam 12.40 -13.50 Sholat Dhuhur berjamaah

7. Jam 13.15 - 14.00 Makan siang dilanjutkan istirahat siang

8. Jam 15.00 -16.00 Sholat Ashar berjamaah di masjid

9. Jam 16.00 -17.00 Kegiatan Ekstra Kurikuler

10. Jam 17.00 Mandi, Persiapan Sholat Magrib

11. Jam 18.00 -18.30 Sholat Magrib berjamaah di Masjid

12. Jam 19.00 -19.30 Sholat Isya Berjamaah di Masjid

13. Jam 19.45 - 20.30 Makan Malam

14. Jam 20.30 -22.00 Belajar Di Kelas masing - masing

15. Jam 22.00 -04.00 Istirahat Tidur Malam

Sumber : Website Pondok Pesantren Assalaam


Fasilitas

 Berikut fasilitas yang diwadahi pondok pesantren modern Islam

Assalaam

 Masjid berlantai 2 kapasitas 5000 jamaah. Merupakan pusat kegiatan

ibdah, kajian keislaman penghambaan diri kepada Allah SWT.

 Ruang kelas 90 ruang : ukuran 7x8 sebanyak 72 ruang dan ukuran 8x10

sebanyak 18 ruang sebagai tempat kegiatan belajar mengajar dan


commit to user
kegiatan ekstrakulikuler.

II - 57
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

 Ruang laboratorium terdiri dari :

 Lab. Fisika 1 ruang dilengkapi 1 set komputer koneksi ke internet.

 Lab. Kimia 1 ruang dilengkapi 1 set komputer koneksi ke internet.

 Lab. Biologi 1 ruang dilengkapi 1 set komputer koneksi ke internet.

 Lab. Multimedia 1 ruang dilengkapi 40 komputer koneksi internet, Lab.

Komputer 2 ruang. Lab bahasa 1 ruang

 Gedung perpustakaan dilengkapi dengan ruang baca yang luas terpisah

putra dan putri dan dua ruang audio visual. Dilengkapi lebih dari 11.000

koleksi pustaka.

 Sarana olahraga

4.3. Pondok Pesantren Isykarima

Gambar : 2.6
Sumber : www. Pondok Pesantren Isykarima.com

 Sejarah

Pada tahu 1994, di awal berdiriya Yayasan Sosial dan Pendidikan Islam

Isy Karima (YSPII) dengan bimbingan Ust. Ya'kub Basya rahimahullah,

Ust. Suwardi, Lc. rahimahullah merencanakan pendirian Pondok


commit to user
Pesantren Taman Al Qur'an setingkat SMA dengan harapan para

II - 58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

lulusannya bisa melanjutkan ke perguruan tinggi terutama di Timur

Tengah, sekaligus untuk menindaklanjuti program pemerintah wajib

belajar 9 tahun.

Untuk mewujudkan semua itu, maka dibentuklah tim kerja yang

diamahkan Yayasan untuk menindaklanjuti program tersebut yang

diketuai oleh Ust. KH. Wahyuddin dengan dibantu oleh para pengutus

DDII Perwakilan Jawa Tengah dan sebagian santri diniyyah putra binaan

Yayasan Isy Karima angkatan I.

Maka di tahun 1998, berdirilah program pendidikan setingkat Diploma II

dengan nama Ma'had „Aly Tahfizhul Qur'an Isy Karima dengan masa

pendidikan 2 tahun khatam 30 Juz plus beasiswa penuh. Jumlah

mahasantri angkatan pertama 16 orang berasal dari berbagai daerah.

Setahun kemudian tepatnya di tahun 1999 berdirilah Madrasah Aliyah

Tahfizhul Qur'an Program Khusus (MATIQ PK) dengan masa

pendidikan 4 tahun, dipimpin oleh Ust. Eman Badru Taman, LC. Jumlah

siswa angkatan pertama 7 orang. Dan di tahun yang sama

diselenggarakan Bimbingan Da‟i dari tiga kecamatan di lingkungan

sekitar Ma‟had (Karangpandan, Ngargoyoso dan Tawangmangu) setiap

sore hari.

 Visi

Mencetak Hafizh yang Berjiwa Da'i dan Mujahid

 Misi

Mendirikan dan mengembangkan pola pendidikan tahfizhul qur'an

terpadu yang berbasis pesantren.


commit to user

II - 59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Mensyi'arkan dan menanamkan nilai-nilai Al-Qur'an di tengah

masyarakat.

Mengembangkan pusat kajian dan keilmuan Al-Qur'an.

 Moto

Aqidah Salimah, generasi bertauhid murni yang mewarnai seluruh

aspek kehidupannya.

Ibadah Shohihah, beribadah yang benar memenuhi 2 syarat, yaitu

ikhlas lillahi ta'ala dan mengikuti contoh dari Rasulullah SAW.

Akhlaqul Karimah, berakhlaq mulia seperti akhlaq Rasulullah

SAW.

Berjasad Kuat, jasmani yang sehat dan kuat.

 Unit Pendidikan

MAtiq Isykarima

Adalah unit pendidikan setingkat SLTA atau yang sederajat

yang diperuntukkan kepada siswa (khusus putra) lulusan SLTP atau

yang sederajat untuk dididik dan dibina menjadi kader ulama yang

hafizh, memahami dasar-dasar ilmu syar‟i dan ilmu pengetahuan

umum serta berakhlakul karimah.

Unit ini menerima calon santri yang mampu baca tulis Al-

Qur‟an dengan baik dan berbahasa arab minimal pasif (diutamakan

aktif) serta memiliki ghiroh tafaqquh fiddin dan memiliki potensi di

bidang Matematika dan IPA. Masa pendidikan selama 4 (empat)

tahun, tahun pertama program Takhossus (TKS) dan tiga tahun

berikutnya program Aiyah.


commit to user

II - 60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Unit ini memadukan empat kurikulum, yaitu ; kurikulum

Kemenag, kurikulum Depdiknas, kurikulum tahfizh dan kurikulum

kepondokan termasuk di dalamnya bahasa Arab dan Inggris.

5. Kesimpulan preseden

Dari preseden diatas hal-hal yang diambil untuk (ORB) adalah

1. Sitem pendidikan

Sistem Pendidikan yang saya ambil untuk (ORB) dari Pondok Pesantren

Isykarima yaitu.

 pendidikan setingkat SLTA atau yang sederajat yang diperuntukkan

kepada siswa (khusus putra) lulusan SLTP atau yang sederajat untuk

dididik dan dibina menjadi kader ulama yang hafizh, memahami dasar-

dasar ilmu syar‟i dan ilmu pengetahuan umum serta berakhlakul karimah.

 Pendidikan Thafidzul Qur‟an juga diambil dari Pondok Pesantren

Isykarima.

2. Sistem Kepondokan

 Untuk Sitem Kepondokan diambil dari Pondok Pesantren Al-Mukmin

mulai dari pengaturan jadwal kegiatan Sehari- hari sampai kegiatan

Khusus.

 Kegiatan dalam pondok pesantren almukmin Ngruki

Secara umum santri dipondok pesantren Al-Mukmin Ngruki

mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM). Diluar KBM santri

mengikuti berbagai kegiatan amaliyah (praktek) yang berfungsi untuk

meneguhkan keilmuan, menyalurkan, mengarahkan, dan memupuk

minatb bakat para santri. Diantara kegiatan itu adalah:


commit to user

II - 61
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

 Imarotu‟s Syu‟unit Tholabah (IST), yaitu sebuah wadah pelatihan para

santri untuk berorganisasi, menjadi pemimpin, manajer serta

mengembangkan kreativitas santri. Organisasi ini telah lahir pada

tanggal 1 muharam 1405 H. Disekolah- sekolah umum kita lebih

mengenal IST dengan sebutan OSIS.

 Santri Pencinta Aalam (SAPALA) KAMUFISA, adalah organisasi

diluar IST yang menangani santri pencinta alam dengan anggota santri

pilihan. Dalam perkembangan selanjutnya Sapala banyak dibutuhkan

oleh masyarakat untuk pengamanan sipil dalam sebuah acara yang

melibatkan massa banyak seperti pengamanan kongres, dll.

 Muhawaroh, yaitu pratek percakapan bahasa asing (Arab dan Ingrris)

secara massal, yang diselenggarakan setiap hari jumat/waktu libur.

 Muhadloroh, latihan berpidato dalam 3 bahasa.

 Ta‟lim quro, adalah kegiatan santri memberikan pengajaran kepada

masyarakat luar baik dimasjid- masjid sekitar, maupun rumah – rumah

yang berada diarea pondok peantren al- mukmin.

 Tausiyyah, ceramah yang diberikan oleh ustadz- ustadz/ kiyai, yang

biasanya dilakukan setelah selesai shalat magrib.

Aktifitas yang ada dipondok baik formal maupun non formal dibuat

jadwal rutin dan teratur dengan batasan- batasan waktu.

Tabel 2.5
Jadwal Kegiatan .
1. Jam 04.00 - 04.20 Bangun Tidur, persiapan shubuh dan sahur bagi yang
puasa sunnah

2. Jam 04.20 - 05.00 Kegiatan mengaji, muhadatsah/tazwid lughoh

3. Jam 05.40 - 06.45 commit


Makan, to jumat
Khusus user lari pagi dan kebersihan umum

II - 62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

4. Jam 06.45 - 07.00 Tazwidul MUfrodat (penambahan kosa kata)

5. Jam 07.00 -12.40 KBM Sekolah

6. Jam 12.40 -13.50 Sholat Dhuhur berjamaah

7. Jam 13.15 - 14.00 Makan siang dilanjutkan istirahat siang

8. Jam 15.00 -16.00 Sholat Ashar berjamaah di masjid

9. Jam 16.00 -17.00 Kegiatan Ekstra Kurikuler

10. Jam 17.00 Mandi, Persiapan Sholat Magrib

11. Jam 18.00 -18.30 Sholat Magrib berjamaah di Masjid

12. Jam 19.00 -19.30 Sholat Isya Berjamaah di Masjid

13. Jam 19.45 - 20.30 Makan Malam

14. Jam 20.30 -22.00 Belajar Di Kelas masing - masing

15. Jam 22.00 -04.00 Istirahat Tidur Malam

Sumber : Pondok Pesantren Al- Mukmin Ngruki

3. Fasilitas – Fasilitas dan Sistem Pembelajaran Modern

Untuk fasilitas- fasilitas dan Sistem Pembelajaran Modern diambil dari

Pondok Pesantren Assalam.

 Berikut fasilitas yang diwadahi pondok pesantren modern Islam

Assalaam

 Masjid berlantai 2 kapasitas 5000 jamaah. Merupakan pusat kegiatan

ibdah, kajian keislaman penghambaan diri kepada Allah SWT.

 Ruang kelas 90 ruang : ukuran 7x8 sebanyak 72 ruang dan ukuran 8x10

sebanyak 18 ruang sebagai tempat kegiatan belajar mengajar dan

kegiatan ekstrakulikuler.

 Ruang laboratorium terdiri dari : to user


commit
 Lab. Fisika 1 ruang dilengkapi 1 set komputer koneksi ke internet.

II - 63
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

 Lab. Kimia 1 ruang dilengkapi 1 set komputer koneksi ke internet.

 Lab. Biologi 1 ruang dilengkapi 1 set komputer koneksi ke internet.

 Lab. Multimedia 1 ruang dilengkapi 40 komputer koneksi internet, Lab.

Komputer 2 ruang. Lab bahasa 1 ruang

 Gedung perpustakaan dilengkapi dengan ruang baca yang luas terpisah

putra dan putri dan dua ruang audio visual. Dilengkapi lebih dari 11.000

koleksi pustaka.

 Sarana olahraga

commit to user

II - 64

Anda mungkin juga menyukai