Anda di halaman 1dari 121

Powered by TCPDF (www.tcpdf.

org)
i

PERAWATAN
KEHAMILAN

SUNARTI

Mitra
Wacana
Medika
P E N E R B I T
ii Perawatan KEHAMILAN

PERAWATAN KEHAMILAN
Penulis : Sunarti
Setting & Layout : Jusirman
Desain Sampul : Salman

Edisi Asli
Hak Cipta ©2012, Penerbit Mitra Wacana Medika
Mitra Telp. : (021) 824-31931, 82423435
Wacana Faks. : (021) 824-31931
Media Website : http//www.mitrawacanamedia.com
P E N E R B I T
E-mail : mitrawacanamedia@gmail.com

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau


seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, baik secara elektronik maupun
mekanik, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan menggunakan sistem
penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Penerbit.

UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA

1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau


memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan
pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau
menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak
Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Sunarti
PERAWATAN KEHAMILAN
- Jakarta : Penerbit Mitra Wacana Medika, 2012
1 jil, 14,5 x 21 cm, Hal

ISBN :
I. Keperawatan II. Judul
iii

Kata Pengantar

P
erubahan sosial dan pemilihan kebutuhan akan diri
tentang kesehatan, khususnya wanita lebih banyak pilihan
dalam gaya hidup untuk menentukan tempat,cara dan
penolong dalam memilih pertolongan.Perubahan pemilihan
untuk memenuhi kebutuhan kesehatan pada umumnya secara
fisik lebih berpihak pada kebutuhan yang alami. Secara alami
pula wanita di usia cukup umur untuk menikah, berpasangan
lawan jenis,memiliki keturunan merawat bayinya adalah
menjadi dambaan setiap orang,untuk mendapatkan hal tersebut
maka dimulai dari kehamilan, perawatan diri pada kehamilan
seseorang sangat di butuhkan agar kehamilan dan kesehatan
wanita berlangsung sehat dan normal,demikian juga kelahiran
akan berlangsung secara alami hal ini yang menjadi kebanggaan
dan harapan seorang wanita. Demikian juga dalam pemilihan
kelahiran, selama kehamilannya berlangsung normal pilihlah
melahirkan secara alami,kecuali ada faktor penyulit yang
megharuskan untuk lahir dengan cara lain misal operasi
caesar,sehingga sedini mungkin dapat merawat dan memenuhi
kebutuhan diri sendiri dan bayinya dengan baik.
Kehamilan merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa, agar
dapat tumbuh dan berkembang secara wajar atau normal
harus di lakukan perawatan. Namun ada pula kehamilan yang
berkembang tidak normal atau disertai dengan penyulit.
iv Perawatan KEHAMILAN

Pada buku ini membahas tentang perawatan wanita hamil


normal, dan sengaja di buat untuk memudahkan para pembaca
dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan
dipahami dapat di pergunakan untuk mahasiswa dan praktisi.
Buku ini sangat bermanfaat bagi setiap orang baik wanita
atau pria dan berwawasan luas dari segi pengenalan berbagai
ilmu kesehatan berkaitan dengan kehamilan dan terapannya
dalam kehidupan sehari-hari tentang perawatan diri
sendiri,pasangannya,keluarga dan masyarakat.
Tidak lupa kami sampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak
IDN Supariasa, MPS, pimpinan,tak lupa kepada suami,anak,
penerbit dan semua rekan-rekan, yang membantu pelaksanaan
ini.

Penulis
v

Daftar Isi

Kata pengantar ............................................................................ iii


Daftar isi ................................................................................... v
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................... 1
BAB 2 TULANG PANGGUL DAN OTOT-OTOT DASAR
PANGGUL ............................................................... 3
Anatomi fisiologi Tulang Panggul .............................. 3
Tulang Panggul bagian keras ....................................... 3
Tulang Panggul bagian lunak ...................................... 9
BAB 3 PAYUDARA (MAMAE) .......................................... 13
Pengertian Payudara ...................................................... 13
Anatomi Payudara ........................................................ 13
Fungsi Payudara ............................................................. 14
Bentuk-bentuk payudara .............................................. 17
BAB 4 ANATOMI FISIOLOGI REPRODUKSI WANITA
DAN FISIOLOGI HAID ......................................... 21
Anatomi fisiologi Reproduksi wanita .......................... 21
Alat reproduksi bagian luar .......................................... 21
Alat reproduksi bagian dalam ...................................... 23
Fisiologi haid .................................................................. 25
Pengertian haid .............................................................. 25
Proses haid ...................................................................... 25
BAB 5 KONSEPSI DAN PLASENTASI .............................. 31
Konsep dasar kehamilan ............................................... 31
Pengertian kehamilan ................................................... 31
vi Perawatan KEHAMILAN

Proses konsepsi .............................................................. 31


Reaksi kromosom .......................................................... 32
Tahapan pada peristiwa konsepsi ................................ 33
Implantasi dan plasentasi .............................................. 33
Pertumbuhan dan perkembangan janin .................... 36
Plasenta............................................................................ 37
Anatomi plasenta .......................................................... 37
Air ketuban ..................................................................... 39
BAB 6 PERAWATAN IBU HAMIL TRIMESTER I, II, III
Perubahan fisik wanita hamil ....................................... 43
Masalah perubahan fisik wanita hamil dan
penanganannya ............................................................. 49
Perubahan psikologis pada wanita hamil ................... 54
Tahap-tahap perubahan psikologis pada kehamilan 56
Tanda-tanda wanita hamil ........................................... 59
Tindakan palpasi secara Leopold................................. 67
Tindakan auskultasi (periksa dengar) ......................... 75
BAB 7 PEMERIKSAAN LABORATORIUM KEHAMILAN.83
BAB 8 KASUS ................................................................... 93
Daftar Pustaka............................................................................. 101
Daftar singkatan ....................................................................... 103
Glosarium .................................................................................. 105
Indeks .......................................................................................... 111
1
PENDAHULUAN

H
arapan hidup sehat menjadi kebutuhan setiap manusia,
agar bisa hidup sehat yang selalu menjadi harapan
setiap manusia dimulai sejak usia dalam kandungan.
Kehamilan merupakan harapan bagi setiap pasangan hidup untuk
mendapatkan kelahiran bayi yang sehat, untuk mendapatkan
bayi sehat tentunya dimulai dari wanita calon ibu yang sehat
pula saat kehamilan.Setiap kehamilan baik pertama maupun
berulang secara alami akan mengalami perubahan-perubahan
pada tubuh (fisik) dan emosional mulai kehamilan muda sampai
menjelang kelahiran misalnya: rasa mual,muntah,sakit kepala,
sering kencing, perut kembung, sulit buang air besar,sakit
punggung,mudah marah, gelisah, sedih dan lain-lain perubahan
ini sangat individual. Perubahan secara alami ini apabila
tidak didiperhatikan akan dapat mempengaruhi kesehatan
ibu dan bayi yang dikandungnya dan akan menyebabkan
sebagai penyulit pada kehamilan dan saat kelahiran. Penyulit
yang dialami akan berpengaruh pada ibu, pertumbuhan dan
perkembangan bayi dan kesehatan selanjutnya. Pandangan
dan telah menjadi kebiasaan dimasyarakat yang awam tentang

1
2 Perawatan KEHAMILAN

kesehatan kehamilan sehingga kurangnya memperhatikan dan


perawatan perubahan alami ini, untuk mendapatkan kesehatan
wanita hamil ibu melahirkan dan bayinya secara optimal yang
menjadi harapan setiap manusia harus diperiksakan dan di
lakukan perawatan kehamilan sedini mungkin sejak terlambat
bulan atau merasakan adanya kehamilan. Adanya perhatian
khusus yang diberikan terhadap kesehatan wanita hamil,ibu
melahirkan, bayi yang dilahirkan dengan harapan adanya
peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
dapat terwujud.
2
TULANG PANGGUL DAN OTOT-OTOT
DASAR PANGGUL

A natomi fisiologi Tulang Panggul dan Otot-otot dasar


Panggul wanita merupakan bagian dari alat reproduksi
wanita yang dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
1. Bagian keras dibentuk oleh tulang-tulang
2. Bagian lunak dibentuk oleh otot- otot dasar panggul dan
ligamen.

ANATOMI FISIOLOGI TULANG PANGGUL

A. Tulang Panggul bagian keras


Panggul bagian keras terdiri dari :
Bagian keras yang dibentuk oleh tulang-tulang, bentuknya
merupakan suatu corong yang menjadi wadah alat
kandungan.
Bagian atas disebut : Panggul besar.Bagian bawah disebut
panggul kecil.

3
4 Perawatan KEHAMILAN

Fungsinya yaitu menjadi wadah alat kandungan untuk


menentukan bagian depan anak dalam panggul.
Tulang Panggul terdiri atas 4 tulang yaitu :
1. 2 tulang pangkal paha (os coxae)
2. 1 tulang kelangkang (os sacrum)
3. 1 tulang tungging (os coccyges)
Masing-masing bagian tulang panggul dibagi lagi yaitu :
1. Tulang pangkal paha di bagi 3 yaitu
a. Tulang usus (os ilium),
b. Tulang duduk (os ischium),
c. Tulang kemaluan (os pubis).
1). Tulang ilium : Bagian-bagiannya yaitu bagian atas
disebut crista illiaka, bagian depan maupun belakang
dari crista illiaka disebut Spina illiaka anterior superior
(SIAS) dan bagian belakang disebut spinna illiaka
posterior superior. Di bawah SIAS terdapat tonjolan
tulang lagi disebut spina illiaka anterior inferior, dan
sebelah bawah spina iliaka posterior superior terdapat
spina iliaka posterior inferior.
2). Tulang duduk :bagian-bagian yaitu sebelah bawah,
pinggir belakang berduri disebut Spina schiadica, Pinggir
bawah tulang duduk sangat tebal, yang mendukung
berat waktu duduk disebut Tuber ischiadica.
3). Tulang kemaluan atau os simpisis pubis
2. Tulang kelangkang atau os sacrum bagian-bagian sebelah
belakang antara kedua pangkal paha, tulang ini terdiri
BAB 2 : Tulang Panggul dan Otot-Otot Dasar Panggul 5

dari 5 ruas tulang yang senyawa. Bagian atas dari tulang


kelangkang yang menonjol ke depan disebut Promontorium.
3. Tulang tungging atau os cocigeus yang berbentuk segi tiga
dan terdiri atas 3-5 ruas yang bersatu.

os sacrum
os coxae os coccygis

crist
a

diameter
transversa
a
iqu
salere posterior

spina
obl
diameter

os ischium pelvis mayor


os pubis pelvis minor
simfisis pubis

Gambar 2.1. Tulang Panggul, Manuaba, 1998

Tulang-tulang panggul yang penting pada wanita berkaitan


dengan jalan lahir yang dapat dilalui kelahiran bayi, untuk
mengetahuin ini dilakukan pemeriksaan luar dan dalam dengan
ukuran-ukuran yang menjadi pedoman dalam pemeriksaan ini
ada 3 ukuran yaitu :
1. Pintu Atas Panggul disebut dengan PAP
2. Pintu Bawah Panggul disebut dengan PBP
3. Bidang Hodge Ketiga ukuran ini dapat dilakukan dengan
pemeriksaan dalam.
6 Perawatan KEHAMILAN

Ukuran panggul dalam juga menentukan mudah tidaknya


kelahiran bayi melalui jalan lahir dilakukan bila ada faktor yang
mengharuskan untuk dilakukan pemeriksaan.
1. P A P (Pintu Atas Panggul ).
Batas batas : Promontorium,sayap sacrum,linia inominata,
ramus superior osis pubis dan pinggir atas sympisis. Ada 3
ukuran dari P A P (Gambar : 2)
a. Ukuran muka belakang yaitu diameter antero posterior,
(conjugata vera), ukuran 11 Cm, pada wanita ukuran
normal tak dapat dicapai, tetapi bisa diperhitungkan
dari Conjugata diagonalis (dari promontorium ke pinggir
bawah symphisis). Dapat diukur dengan pemeriksaan
dalam. (Conjugata Vera = Conjugata diagonalis – 1,5
Cm).
b. Ukuran melintang (diameter transversa). Adalah
ukuran terbesar antara linia innominata diambil tegak
lurus pada Conjugata Vera (13,5 Cm)
c. Kedua ukuran serong (diameter oblique). Dari articulo
sacro iliaca ke Tuberculum pubicum dari belahan
panggul yang terbentang (12,75 Cm).

2. P B P (Pintu Bawah Panggul).


Pintu Bawah Panggul terdiri dari 2 segitiga dengan dasar
yang sama yaitu garis yang menghubungkan ke 2 tonjolan
tulang duduk disebut tuber ischiadicum kiri dan kanan.
Ada 3 ukuran dari P B P :
a. Ukuran muka belakang : dari pingir bawah symphisis ke
ujung sacrum (11,5 Cm).
BAB 2 : Tulang Panggul dan Otot-Otot Dasar Panggul 7

b. Ukuran melintang ialah : ukuran antara tuber


ischiadicum kiri dan kanan sebelah dalam ( 10,5 Cm).
c. Diameter sagitalis posterior : dari ujung sacrum ke
pertengahan ukuran melintang (7,5 Cm).

Sudut
Sudut
miring kiri
miring kanan
12,75 cm
12,75 cm

Melintang
13,5

Antero posterior

Gambar 2.2. Beberapa ukuran rongga panggul dalam, Helen, 2002

3. Bidang Hodge.
Tujuan dari pemeriksaan bidang Hodge ini yaitu
Untuk menentukan seberapa jauh bagian depan anak
itu turun ke dalam rongga panggul,maka Hodge telah
menentukan beberapa bidang khayalan dalam panggul
yaitu : (Gambar : 2.3 )
1. Bidang H I : ialah sama dengan P A P (Pintu Atas
Panggul).
2. Bidang H II: ialah sejajar dengan HI melalui pinggir
bawah symphisis(tulang kemaluan).
3. Bidang H III : ialah sejajar dengan HI melalui spina
ischiadica.(tulang duduk)
4. Bidang H IV : ialah sejajar H I melalui ujung os coccyges
(tulang ekor).
8 Perawatan KEHAMILAN

Gambar 2.3. Bidang Hodge, Helen, 2002

Ukuran panggul luar juga menentukan mudah tidaknya


kelahiran bayi melalui jalan lahir,ukuran ini dilakukan jika
wanita belum pernah melahirkan bayi lahir normal dan berat
badan bayi normal, atau wanita yang baru kali pertama
memeriksakan kehamilannya. Dilakukan dengan jangka
panggul kecuali lingkar panggul dengan menggunakan meteran,
Ukuran panggul luar. (Gambar : 2.4 )
1. Distansia spinarum : jarak antara spina illiaca superior kiri
dan kanan (25-26 Cm)
2. Distansia cristarum : jarak yang terjauh antara crista illiaca
kanan dan kiri (28-29 Cm).
3. Conjugata externa (Baudeloque) : Jarak antara pinggir atas
symphisis dan ujung procesus spinosus ruas tulang Lumbal
ke V (20 Cm).
4. Distansia intertrokanterika : jarak antara trokanter kanan
dan kiri (31-32 Cm)
BAB 2 : Tulang Panggul dan Otot-Otot Dasar Panggul 9

5. Ukuran lingkar panggul : dari pinggir atas symphisis ke


pertengahan antara spina illiaca anterior dan trochanter
mayor sepihak dan kembali melalui tempat-tempat yang
sama dipihak yang lain (Indonesia 80 Eropa 90 Cm).

a b

c d

Gambar 2.4. Ukuran panggul luar, Rabe, 2003

B. Tulang panggul bagian lunak


Tulang panggul bagian lunak atau otot-otot dasar panggul
dan ligamen yang terdiri dari yaitu (Gambar : 2.5)
1. Muskulus Levator ani merupakan otot penyangga dasar
panggul yang paling kuat,termasuk otot Pubokoksigeal,
iliokoksigeal. Bentuknya lembaran otot yang lebar dari
bagian belakang pubis ke sakrum dan koksigeus dengan
membentang sampai dinding luar panggul.
10 Perawatan KEHAMILAN

Dari dinding samping,otot Levator ani berjalan kebawah


dan kedalam untuk bertemu dibagian tengah saluran
kencing,vagina dan dubur berjalan lewat lembaran ini.
2. Muskulus perineus superfisialis, letaknya di bawah lembaran
otot levator ani.
3. Muskulus Bulbokavermosus yang mengelilingi vagina.

Pubis

M. Bulbokavernosus
M. perineal tranversus
superfisialis
M. Iskhiokavernosus
Tuberositi
iskiadika
M. pubokoksigeus
(levator ani)

M. iliokoksigeus
(levator ani)
Rektum

M. spinkter
ani Koksigis
M. gluteus
maksimus

Gambar 2.5. Otot –otot dasar panggul, Hamilton, 1995

4. Ligamentum uterosakralis menghubungkan uterus ke


sakrum pada kedua sisi rektum.
5. Ligamentum latum, bentuknya melekat pada kedua sisi
uterus. Pembuluh darah uterin dan persyarafan melewati
ligamen tersebut.
6. Ligamentum kardinale memanjang di bawah dasar
ligamentum mayor dan menahan uterus sehingga tidak
jatuh ke dalam vagina.
7. Ligamen teres memanjang dari uterus dekat tuba uteri
melewati kanalis inguinalis sampai labia mayora.
BAB 2 : Tulang Panggul dan Otot-Otot Dasar Panggul 11

Latihan dan aktivitas belajar


Soal

Petunjuk
Pilih A. Bila 1, 2, 3 benar
B. Bila 2, dan 3, benar
C. Bila 2, dan 4, benar
D. Bila 4 saja yang benar
E. Bila semua salah atau semua benar
1. Tulang Panggul terdiri atas 4 tulang yaitu :
1. 2 tulang pangkal paha (os coxae)
2. 1 tulang kelangkang (os sacrum)
3. 1 tulang tungging (os coccyges)
4. 1 tulang kemaluan
2. Batas batas P A P (Pintu Atas Panggul).
1. Promontorium
2. Sayap sacrum
3. Linia inominata
4. Ramus superior osis pubis dan pinggir atas sympisis.
3. Tulang panggul bagian lunak yaitu
1. Muskulus Levator ani
2. Muskulus perineus superfisialis
3. Ligamentum latum
4. Ligamen teres
12 Perawatan KEHAMILAN

4. Dibawah ini bagian-bagian dari Bidang Hodge,


1. Bidang H I : ialah sama dengan P A P (Pintu Atas
Panggul).
2. Bidang H II : ialah sejajar dengan H I melalui pinggir
bawah symphisis (tulang kemaluan).
3. Bidang H III : ialah sejajar dengan H I melalui spina
ischiadica.(tulang duduk)
4. Bidang H IV : ialah sejajar H I melalui ujung os coccyges
(tulang ekor)
5. Ukuran panggul luar yaitu :
1. Distansia spinarum : jarak antara spina illiaca superior
kiri dan kanan (Indonesia 23, Eropa 26 Cm)
2. Distansia cristarum : jarak yang terjauh antara crista
illiaca kanan dan kiri (Indonesia 26, Eropa 29 Cm).
3. Conjugata externa (Baudeloque) : Jarak antara pinggir
atas symphisis dan ujung procesus spinosus ruas tulang
Lumbal ke V (Indonesia18, Eropa 20).
4. Ukuran lingkar panggul : dari pinggir atas symphisis ke
pertengahan antara spina illiaca anterior dan trochanter
mayor sepihak dan kembali melalui tempat-tempat
yang sama di pihak yang lain (Indonesia 80 Eropa 100
Cm).
3
PAYUDARA (MAMAE)

PENGERTIAN PAYUDARA (MAMAE).


Pengertian payudara adalah kelenjar yang terletak di bawah
kulit,di atas otot dada, sebagai pelengkap organ reproduksi
wanita yang fungsinya memproduksi dan mengeluarkan air
susu untuk nutrisi bayi.

ANATOMI PAYUDARA
Letak payudara
Payudara terletak dalam fasia superfisialis membentang
antara sternum dan aksila,melebar dari iga ke dua sampai iga ke
tujuh.
Bagian-bagian payudara
Ada tiga bagian utama payudara yaitu : 1). Korpus (badan),yaitu
bagian yang membesar. 2 ). Areola yaitu bagian yang kehitaman
di tengah. 3). Papilla atau puting, yaitu bagian yang menonjol
dipuncak payudara.

13
14 Perawatan KEHAMILAN

1. Korpus mamae dalam korpus terdapat alveolus,yaitu


unit kecil yang memproduksi air susu. Alveolus terdiri
dari beberapa sel acini, jaringan lemak, sel otot polos
dan pembuluh darah. Beberapa alveolus mengelompok
membentuk lobulus, kemudian beberapa lobulus berkumpul
menjadi 15-20 lobus pada tiap payudara. Dari alveolus ASI
disalurkan ke dalam saluran kecil (duktus lus), kemudian
beberapa saluran kecil bergabung membentuk saluran yang
lebih besar (duktus laktiferus) dan selanjutnya bermuara ke
dalam puting susu.
2. Areola yaitu bagian tengah terdapat puting susu yang di
kelilingi oleh warna kehitaman disebut areola mamae,
dibawah areola saluran yang besar melebar, disebut Sinus
Laktiferus.
3. Papilla yaitu payudara menonjol ke arah puting susu (papilla
mamae), puting susu mempunyai lobang ± 15-20 untuk
tempat saluran kelenjar susu,semua ASI memusat ke dalam
puting dan di dalam dinding alveolus maupun saluran-
saluran terdapat otot polos bila berkontraksi, memompa
ASI untuk keluar. Dekat dasar puting susu tedapat kelenjar
Montgomeri yang mengeluarkan zat lemak supaya puting
susu tetap lemas.
FUNGSI PAYUDARA
1. Fungsi payudara sebagai sekresi ASI, pada anak perempuan
payudara berkembang saat pubertas di bawah pengaruh
dua hormon, estrogen dan progesteron. Pada kehamilan
hormon prolaktin dari plasenta meningkat tetapi ASI belum
keluar karena masih dihambat oleh kadar estrogen yang
BAB 3 : Payudara (Mamae) 15

tinggi. Pada hari ke dua atu ke tiga setelah melahirkan.kadar


estrogen turun draktis, sehingga pengaruh prolaktin sangat
dominan dan saat inilah mulai terjadi sekresi ASI. Payudara
pada laki-laki bersifat rudimenter.
2. Fungsi payudara sebagai laktasi, dalam proses laktasi ada
dua reflek yang bekerja yaitu ; 1) Reflek prolaktin dan 2)
Reflak aliran yang timbul akibat perangsangan puting susu
oleh isapan bayi.

Laktasi (pengeluaran air susu)


Laktasi ada dua faktor yang di atur oleh hormon dalam proses
laktasi :
1). Produksi air susu (Reflek prolaktin), fisiologi laktasi,
prolaktin merupakan suatu hormon yang disekresi oleh
kelenjar hipopise depan yang penting untuk memproduksi
air susu ibu. Kadar hormon ini meningkat selama
kehamilan, pada kehamilan minggu ke 16 mulai terjadi
sekresi cairan bening dalam saluran kelenjar payudara, yang
disebut kolostrum yang kaya protein. Kerja hormon ini di
hambat oleh plasenta, dengan lepasnya plasenta pada proses
persalinan maka kadar estrogen dan progesteron berangsur-
angsur turun. Setelah bayi dan plasenta lahir, pengeluaran
kolostrum,air susu ibu di rangsang oleh hormon prolaktin.
Bila ada rangsangan puting susu, timbul impuls yang menuju
hipotalamus selanjutnya ke kelenjar hipopise bagian depan
sehingga kelenjar ini mengeluarkan prolaktin. Hormon
inilah yang berperan dalam produksi ASI di tingkat alveoli,
sehingga makin seringnya rangsangan makin banyak pula
produksi ASI.
16 Perawatan KEHAMILAN

2). Pengeluaran air susu/reflek aliran (let down reflek )


Perangsangan puting susu oleh bayi tidak hanya diteruskan
sampai ke kelenjar hypopisis depan, tetapi juga ke kelenjar
hypopisis bagian belakang,yang mengeluarkan hormon
oxytosin. Hormon ini berfungsi memacu kontraksi otot
polos yang ada di dinding alveolus dan dinding saluran di
payudara, sehingga ASI di pompa keluar. Semakin sering
menyusu, pengosongan ASI di alveolus dan saluranya makin
baik, sehingga kemungkinan terjadi bendungan sangat kecil
dan menyusui akan makin lancar. Oksitosin juga memacu
kontraksi otot rahim sehingga pengembalian rahim makin
cepat kembali ke bentuk semula. Pada hari-hari pertama
menyusui kadang-kadang dirasakan mules pada perut ibu
ini di sebabkan oleh reaksi dari oxytosin.

Iga
M. pektoralis
Artery mammary internal

Alveoli (asini)

Lemak

Kelenjar Montgomery
Areola
Puting susu

Ampula

Duktus ASI

Gambar 3.1 Payudara, Hamilton, 1995


BAB 3 : Payudara (Mamae) 17

BENTUK-BENTUK PUTING SUSU

Normal Pendek

Panjang Terbenam / terbalik

Gambar 3.2. Bentuk payudara, Program Manajemen Laktasi 2004

Pada masa kehamilan payudara wanita perlu diperiksa


sebagai persiapan menyusui. Tujuan pemeriksaan ini adalah
untuk mengetahui keadaan payudara dan puting susu sehingga
bila terdapat kelainan dapat segera diketahui. Penemuan adanya
kelainan payudara dan puting susu di tingkat dini diharapkan
dapat dikoreksi agar ketika menyusui nanti bisa lancar.
Ukuran dan bentuk puting sangat bervariasi dan tidak
mempunyai arti khusus, bentuk puting susu ada beberapa
macam : normal, pendek, panjang dan terbenam/terbalik.
Ukuran dan bentuk tidak seperti yang diduga masyarakat awam
yang dapat mempengaruhi produksi ASI, ukuran dan bentuk
payudara tidak berpengaruh pada produksi ASI.
18 Perawatan KEHAMILAN

Pemeriksaan payudara dilakukan pada kunjungan pertama


ketika wanita memeriksakan kehamilannya, pemeriksaan ini di
lakukan dengan cara memandang dan meraba.
Apabila pada pemeriksaan ditemukan ada masalah puting susu
seperti pendek, terbenam dapat dilakukan perawatan yang
dibahas pada (halaman 17).
BAB 3 : Payudara (Mamae) 19

Latihan dan aktivitas belajar


Soal
Petunjuk :
Pilih A. Bila 1, 2, 3 benar
B. Bila 2, dan 3, benar
C. Bila 2, dan 4, benar
D. Bila 4 saja yang benar
E. Bila semua salah atau semua benar
1. Bagian-bagian dari payudara yaitu
1. Korpus (badan),yaitu bagian yang membesar,
2. Areola yaitu bagian yang kehitaman di tengah.
3. Papilla
4. Puting susu
2. Letak kelenjar sinus Montgomeri
1. Dibawah areola
2. Di dalam sinus laktivirus
3. Badan mamae
4. Dekat dasar puting susu
3. Dibawah ini tentang payudara
1. Fungsi payudara sebagai sekresi karena pengaruh
prolaktin
2. Fungsi payudara sebagai sekresi karena pengaruh
oxytosin
3. Pada kehamilan minggu ke 16 mulai terjadi sekresi
cairan bening (kolostrum)
4. Hormon prolaktin berfungsi memacu kontraksi otot
polos
20 Perawatan KEHAMILAN

4. Pemeriksaan puting susu dilakukan dengan tujuan


1. Mengetahui keadaan payudara dan puting
2. Menemukan adanya kelainan payudara dan puting susu
secara dini
3. Mengetahui bentuk-bentuk puting susu
4. Mengetahui kolostrum sudah keluar/belum
5. Hormon yang berperan pada produksi ASI
1. Estrogen
2. Progesteron
3. Oxytosin
4. Prolaktin
4
ANATOMI FISIOLOGI REPRODUKSI
WANITA DAN FISIOLOGI HAID

Membahas Anatomi reproduksi wanita tentang : bagian-bagian


dan fungsinya. Fisiologi haid tentang : pengertian haid, proses
haid.

ANATOMI FISIOLOGI REPRODUKSI WANITA


Bagian Luar dan dalam
A. Alat Reproduksi Bagian luar
Bagian-bagian :
1. Mons veneris : bagian yang menonjol di atas simfisis dan
pada wanita dewasa di tutup oleh rambut kemaluan.
2. Labia Mayora: (bibir-bibir besar) terdiri atas bagian
kanan dan kiri,lonjong mengecil ke bawah,terisi oleh
jaringan lemak ke bawah dan ke belakang kedua labia
mayora bertemu dan membentuk kommisura posterior.
3. Labia Minora: (bibir kecil) adalah suatu lipatan tipis dari
kulit sebelah dalam bibir besar. Kedua lipatan tersebut
(kiri dan kanan) bertemu diatas (preputium clitoris

21
22 Perawatan KEHAMILAN

4. Clitoris : merupakan tunggal yang erectil,mengandung


banyak urat syaraf sensoris, dan pembuluh darah.
Analog dengan penis laki-laki.
5. Vulva : berbentuk lonjong dengan ukuran panjang
dari muka ke belakang dan dibatasi dimula oleh
clitoris,kanan dan kiri oleh kedua bibir kecil,di belakang
oleh perineum.Dibawah clitoris 1-1,5 cm ditemulan
urivisium uretra (lubang kemih).
6. Kelenjar vestibularis mayoris Bartholoni : merupakan
kelenjar terpenting di daerah vulva dan vagina.
Mengeluarkan sekret mucus terutama pada waktu coitus.
7. Hymen(selaput dara) : berupa lapisan yang tipis dan
menutupi sebagian besar introitus vagina.
8. Perineum : terletak antara vulva dan anus,panjangnya
rata-rata 4 cm.

Mons pubis

Klitoris

Orifisium uretra

Labia mayora
Vagina
Labia minora
Fourchette

Gambar 4.1. Alat kelamin luar pada wanita, Mochtar, 1995


BAB 4 : Anatomi Fisiologi Reproduksi Wanita dan Fisiologi Haid 23

B. Alat Reproduksi Bagian dalam :


Bagian–bagiannya
1. Rahim
Bagian-bagian rahim dibagi menjadi 3 bagian : 1)
Fundus uteri. 2). Corpus uteri dan 3). Cervix uteri.
Dinding rahim terdiri dari 3 lapis yaitu
1. Perimetrium yaitu bagian luar.
2. Myoometrium merupkan lapisan yang paling tebal,
terdiri atas otot polos
3. Endometrium merupakan bagian dalam dari
Corpus uteri yang membatasi cavum uteri.
Rahim dialiri oleh Pembuluh darah 2 arteri : Arteri
Uterina, Arteri Ovarika
Fungsi Rahim yaitu
1. Menstruasi
2. Tempat janin dan melekatnya placenta
3. Mengadakan kontraksi.
2. Tuba Falupii
Bagian-bagian pada tuba ini di bedakan 4 bagian ;
1. Pars interstitialis: bagian Tuba yg berjalan dalam
dinding uterus, mulai pada ostium internum tuba.
2. Pars isthmica: bagian tuba setelah keluar dari
dinding uterus, merupakan bagian tuba yang lurus
dan sempit.
3. Pars ampullaris : bagian Tuba antara pars isthmica
dan infundibulum merupakan bagian tuba yang
paling lebar.
24 Perawatan KEHAMILAN

4. Infundibulum : ujung dari tuba dengan umbai-umbai


yang di sebut fimbriae.
Fungsi Tuba Falupii
1. Saluran telur(ovum), menangkap dan membawa ovum
ke Cavum Ureri.
2. Tempat terjadinya konsepsi
3. Ovarium
Bagian-bagian ovarium ada dua, kiri dan kanan,terdapat
Follikel primer : 100.000
Fungsi Ovarium
1. Mengeluarkan Hormon Progesteron dan Estrogen
2. Mengeluarkan sel telur setiap bulan

Duktus epoophorontis Duktuli epoophorontis


longitudinalis tranversi Ampula
Tubae
Pars uterine Infundi- uterina
Uterus bulum
Fundus isthmus uteri Fimbriae

Ostium abdominall
Kavitas Ligamentun Appendix vesiculosa
uteri ovari
Body Folikel
proprium ovarium
Ovarium
Korpus
luteum
Plicae palmatae
kanalis servikalis
Portio supravaginalis
cervicis
Labium anterior
Portio vaginalis Ostium uteri
cervicis Labium posterior

Vagina

Gambar 4.2. Alat kelamin dalam wanita, Mochtar, 1995


BAB 4 : Anatomi Fisiologi Reproduksi Wanita dan Fisiologi Haid 25

FISIOLOGI HAID
Pengertian haid (Menstruasi )
Haid adalah pengeluaran cairan darah secara normal
dari rahim melalui liang sanggama (vagina), akibat pelepasan
dinding endometrium yang terjadi setiap bulan selama 5-7 hari.
Darah yang keluar terdiri dari sel-sel pecahan endometrium dan
stromal,sel-sel darah tua,dan sekresi kelenjar. Darah yang keluar
berwarna merah, berbau anyir, sebanyak ± 50 - 100 ml selama
siklus.
Siklus haid adalah serangkaian perubahan yang terjadi berulang
pada rahim dan organ-organ yang dihubungkan pada saat
pubertas dan berakhir pada saat menopause.Siklus tersebut
bervariasi dari 18 hingga 40 hari, rata-rata 28 hari. Siklus haid
dibagi 4 fase ditandai dengan perubahan dinding endometrium
di rahim (1) menstruasi. (2)Fase proliferasi (3).Fase sekresi (4)
Fase pre-menstruasi.
Proses haid
Proses di hipotalamus : mengeluarkan hormon FSH
merangsang folikel premodial di ovarium, Folikel premordial
manjadi masak disebut Folikel de graff, pecahnya ini menjadi
corpus yang di sebut Corpus Rubrum, dan mengeluarkan
hormon estrogen. Kadar estrogen mencapai kadar tertentu yang
menyebabkan tubuh bereaksi dengan melepas LH, di sebut
dengan Corpus Lutium yang menghambat FSH. Jika Corpus
Lutium tidak di pertahankan oleh kehamilan,kadar estrogen
maupun progesteron menurun. Corpus Lutium menjadi kisut
berwarna keputihan disebut Corpus Albican. FSH di lepas
sebagai reaksi terhadap kadar estrogen yang menurun dan siklus
tersebut berlanjut.
26 Perawatan KEHAMILAN

Proses di endometrium : perubahan ini di bagi 4 fase


1. Fase menstruasi : 3-7 hari pada masa ini endometrium di
campaklan dari dinding rahim disertai dengan perdarahan,
dan berupa potongan-potongan endometrium dan lendir
dari leher rahim,darah yang keluar tidak membeku karena
ada fermen yang mencegah pembekuan darah. Hanya
lapisan tipis yang tinggal disebut stratum basale,fase ini
berlangsung 4 hari.
2. Fase Proliferasi : 7-9 hari luka yang terjadi karena
endometrium dilepaskan berangsur-angsur ditutup kembali
oleh selaput lendir baru, dan pembuluh-pembuluh halus
mengembang serta berisi darah.
3. Fase sekresi : 11 hari corpus rubrum menjadi corpus
lutium yang mengeluarkan hormon progesteron.Pengaruh
progesteron ini, kelenjar endometrium yang tumbuh
berlekuk-lekuk mulai bersekresi dan mengeluarkan getah
yang mengandung glicogen dan lemak yang kelak diperlukan
sebagai makanan untuk telur, perubahan ini memudahkan
adanya nidasi.
4. Fase premenstruasi : 3 hari bila tidak ada pembuahan
akan terjadi fase ini, corpus lutium mengalami degenerasi
sehingga kadar progesteron dan estrogen menurun dengan
demikian pertumbuhan dan sekresi endometrium berhenti.
Permukaan endometrium iskemia dan sel-sel menjadi mati
terjadilah perdarahan, pengelupasan secara berangsur-
angsur seluruh permukaan (menstruasi).
BAB 4 : Anatomi Fisiologi Reproduksi Wanita dan Fisiologi Haid 27

Gambar 4.3 Sekema sebuah siklus menstruasi, Martin, 2011


28 Perawatan KEHAMILAN

Latihan dan aktivitas belajar


Petunjuk soal
Pilih satu jawaban yang Saudara anggap benar.
1. Pernyataan di bawah ini termasuk genetalia eksterna kecuali
a. Klitoris/klentit
b. Labia mayora
c. Perineum
d. Labia minora
e. Payudara
2. Uterus terdiri dari :
a. Fundus uteri
b. Korpus uteri
c. Serviks uteri
d. Itsmus uteri
e. Semua benar
3. Fungsi Rahim yaitu
a. Menstruasi
b. Tempat janin dan melekatnya plasenta
c. Mengadakan kontraksi.
d. Produksi hormon prolaktin
e. a , b , c , benar
4. Ovulasi biasanya terjadi pada :
a. 14 hari sesudah mulai haid
b. Pertengahan siklus
c. 14 hari sebelum menstruasi berikutnya
d. Tepat hari ke 14 siklus haid
e. 7 hari sebelum menstruasi berikutnya
BAB 4 : Anatomi Fisiologi Reproduksi Wanita dan Fisiologi Haid 29

5. Hormon yang paling banyak mengalami penurunan pada


proses terjadinya menstruasi
a. Progesteron
b. Estrogen
c. Prolaktin
d. HCG
e. Oxytosin
6. Jika pembuahan terjadi, korpus luteum berubah menjadi :
a. Korpus rubrum
b. Korpus albicans
c. Korous griseum
d. Korpus luteum gravidarum
e. a & b
7. Fungsi Rahim ialah
a. Menstruasi
b. Tempat janin dan melekatnya plasenta
c. Mengadakan kontraksi.
d. Produksi hormon prolaktin
e. a, b, c, benar
30 Perawatan KEHAMILAN
5
KONSEPSI DAN PLASENTASI

KONSEP DASAR KEHAMILAN


A. Pengetian Kehamilan :
Merupakan hasil pembuahan sel telur dari perempuan
dan sperma dari laki-laki ,sel telur akan bisa hidup selama
maksimal 48 jam, spermatozoa sel yang sangat kecil dengan
ekor yang panjang bergerak memungkinkan untuk dapat
menembus sel telur (konsepsi),sel-sel benih ini akan dapat
bertahan kemmpuan fertilisasinya selama 2-4 hari,proses
selanjutnya akan terjadi nidasi, jika nidasi ini terjadi,
barulah disebut adanya kehamilan. Pada umumnya nidasi
terjadi di dinding depan atau belakang rahim dekat pada
fundus uteri, semakin hari akan mengalami pertumbuhan,
Jika kehamilan berjalan secara normal semakin membesar
dan kehamilan akan mencapai aterem (genap bulan).
B. Proses konsepsi :
Pertemuan sel ovum dan sel spermatozom disebut
konsepsi atau fertilisasi dan membentuk zigot. Pada waktu
coitus ada jutaan spermatozoom di keluarkan di fornik vagina
dan di sekitar portio (bibir rahim).Hanya beberapa ratus ribu
31
32 Perawatan KEHAMILAN

yang sampai dapat meneruskan ke cavum uteri dan tuba,


dan hanya beberapa ratus yang hanya sampai pada ampula
tuba dan spermatozoom dapat memasuki ovum yang siap di
buahi.Ovum siap di buahi setelah 12 jam dan hidup selama 48
jam.Pada ovum di jumpai inti berbentuk metafase di tengah
citoplasma yang di sebut vitellus. Selama perjalanan corona
radiata berkurang ,nutrisi dialirkan ke vitellus. Hanya satu
sperma yang mempunyai kemampuan membuahi karena
kepala dari sperma lebih mudah menembus yang diduga
dapat melepaskan hialuronidase (proses kapasitasi). Ovum
yang di lepas dari ovarium pada proses ovulasi, diliputi oleh
corona radiata yang mengandung persediaan nutrisi,disapu
oleh rumbai-rumbai tuba dibawa kearah arah tuba.Setelah
kepala spermatozoom masuk ke dalam ovum, ekornya
lepas dan tertinggal diluar.Konsepsi terjadi di pars ampula
tuba,tempat yang paling luas dan penuh jonjot, ovum
mempunyai waktu paling lama di tuba.Kedua inti ovum dan
spermatozoom bertemu dengan membentuk zigot.
C. Reaksi Kromosom :
Zigot yang terdiri atas bahan genetik dari wanita dan
pria, pada manusia terdapat 46 kromosom dengan rincian
44 dalam bentuk otosom sedangkan lainnya sebagai
pembawa tanda seks,pada seorang pria satu kromosom
X dan satu kromosom Y.Sedangkan pada wanita dengan
tanda seks kromosom X.Bila spermatozom kromosom
X bertemu,terjadi jenis kelamin wanita dan sedangkan
bila kromosom seka Y bertemu, terjadi jenis kelamin
laki-laki,jadi yang menentukan jenis kelamin adalah pihak
suami.
BAB 5 : Konsepsi dan Plasentasi 33

D. Tahapan pada peristiwa konsepsi


Setelah pertemuan kedua inti ovum dan spermatozom
terbentuk zigot, beberapa jam telah mampu membelah
diri dan berjalan terus menuju rahim, dan dalam 3 hari
berbentuk suatu kelompok sel-sel yang sama besarnya hasil
ini berada pada stadium morula. Selama pembelahan sel di
bagian dalam, terjadi pembentukan sel di bagian luar morula
yang berasal dari carona radiata yang menjadi sel tropoblas.
Sel tropoblas dalam pertumbuhannya dapat mengeluarkan
hormon khorionik gonadotropin, yang mempertahankan
corpus lutium gravidarum.
Pembelahan berjalan terus, di dalam morulla terjadi
ruangan yang mengandung cairan yang di sebut blastula,
perkembangan dan pertumbuhan berjalan, blastula dengan
villi chorioniknya telah siap untuk mengadakan nidasi.
Fase sekresi endometrium makin gembur dan makin
banyak mengandung glicogen yang di sebut desidua. Proses
penanaman blastula disebut nidasi atau inplantasi terjadi
pada hari ke 6 sampai ke 7 setelah konsepsi. Pada saat
tertanamnya blastula ke dalam indometrium mungkin
terjadi perdarahan yang disebut tanda Hortman.
E. Implantasi dan Plasentasi
Proses Implantasi dan plasentasi
Nidasi atau implantasi terjadi pada bagian fundus uteri
didinding depan atau belakang. Pada blastula penyebaran
sel tropoblas tumbuhnya tidak merata sehingga blastula
inter-cell mass akan tertaman ke dalam endometrium.
Sel tropoblas mendestruksi endometrium sampai terjadi
34 Perawatan KEHAMILAN

pembentukan placenta yang berasal dari primer villi corialis.


Terjadilah nidasi (Implantasi) mulailah deferensiasi sel-sel
blastula,sel yang dekat pada ruang eksoselon, membentuk
entoderm dan yolk sac, dan sel–sel yang lebih besar menjadi
ektoderm dan membentuk ruang amnion. Didalam blastula
terdapat suatu embryonal plate yang di bentuk antara dua
ruangan yaitu ruang amnion dan yolk sac. Tropoblas yang
amat hyperplastik tumbuh tidak sama tebalnya,disebelah
dalam di bentuk lapisan sitotropoblas (terdiri atas sel-sel
mononukleus) dan di sebelah luar lapisan sinsitiotropoblas.
Villi korionik yang berhubungan dengan desidua basalis,
tubuh dan bercabang-cabang disebut korion frondusum,
villi–villi menghancurkan desidua sampai pembuluh darah
vena pada hari ke 10–ke 11. setelah konsepsi, sehingga
embrio mendapatkan darah dari ibu secara langsung.
Selanjutnya villi menghancurkan arteri sehinga terjadilah
aliran darah pertama retroplacenter pada hari ke 14 – ke 15.
setelah konsepsi. Bagian desidua yang tidak di hancurkan
membagi plasenta menjadi sekitar 15-20 kotiledon
maternal.Sedangkan dari sudut fetus,plasenta dibagi
menjadi 200 kotiledon fetus. Setiap kotiledon fetus terus
bercabang dan mengambang di tengah aliran darah untuk
menjalankan fungsinya memberikan nutrisi, pertumbuhan,
dan perkembangan janin dalam rahim ibu. Darah ibu dan
darah janin tidak berhubungan langsung tetapi di pisahkan
oleh tropoblas, dinding pembuluh darah janin. Fungsinya
dilakukan dengan sistem osmotis dan enzimatik. Sistem
plasenta ini di sebut sistem plasenta-hemokorial.
BAB 5 : Konsepsi dan Plasentasi 35

Penetrasi ovum oleh


Fertillisasi sperma Fertilisasi

Kehamilan Kehamilan
Tuba normal tubal
Tuba
Fundus

Ovarium Ovarium
Nidasi

Folikel de Graaf Ovum


Folikel de Graaf
pecah pecah
implantasi pada implantasi pada tuba
dinding rahim
Chorionic villi Ser Viks

Decidus basalls
A Vagina
Muscularia

Gambar 5.1 Implantasi A di dalam rahim B di luar rah, Mochtar, 1995

Plasenta Normal
(permukaan fetal)

Gambar 5.2 Plasenta insersi sentralis (permukaan janin), Mochtar, 1995


36 Perawatan KEHAMILAN

F. Pertumbuhan dan perkembangan janin


Tuanya
No. Panjang Janin Ciri Khas
Kehamilan
Organogenesis
1. 8 minggu 2,5 cm * Kepala fleksi ke dada
* Hidung,telinga dan jari terbentuk
2. 12 minngu 9 cm * Telinga lebih jelas
* Kelopak mata berbentuk
* Genitalia luar berbentuk
Masa fetus
3. 16 minggu * Genetalis jelas terbentuk
* Kulit merah tipis
* Rahim telah penuh
* Desidua parietalis dan kapsularis
menghilang-melekat
4. 20 minggu 20 cm * Kulit tebal dengan rambut lanugo
5. 24 minggu 30-32 cm * Kelopak mata jelas,alis dan bulu
tampak
Masa perinatal
6. 28 minggu 35 cm * Berat 1000 gram
* Menyempurnakan janin

8 minggu 16 minggu
12 minggu
4 minggu
20 minggu
24 minggu

28 minggu

32 minggu

36 minggu
40 minggu

Gambar : 5.3 Fetus pada berbagai umur kehamilan, Mochtar, 1995


BAB 5 : Konsepsi dan Plasentasi 37

G. Plasenta
Pengertian plasenta adalah bagian dari villi-villi
khorioni, dan dari desidua basalis yang tidak di hancurkan
oleh tropoblas, yang membentuk septa plasenta, dibagian
maternal plasenta terdapat maternal kotiledon 15-25 dan
fetal kotiledo diperkirakan terdapat 200 kotiledon. Plasenta
berbentuk bundar atau oval dengan diameter 15 sampai
20 cm dan tebal lebih kurang 2,5 cm. Beratnya rata-rata
500 gram. Umumnya plasenta terbentuk lengkap pada
kehamilan ± 16 minggu, letak plasenta umumnya di depan
atau di belakang dinding rahim agak ke atas ke arah fundus
uteri.

ANATOMI PLASENTA
a. Bagian-bagian plasenta
Plasenta terdiri atas dua bagian :1). Bagian janin. 2). Bagian
ibu. 3).Tali pusat
Bagian janin : terdiri dari korion frondusum dan villi, villi
dari uri matang terdiri dari :
- Villi khorialis
- Ruang-ruang interviler, darah ibu derada pada ruang
interviler.
- Pada bagian permukaan janin uri yang diliputi oleh
amnion kelihatan licin.
Bagian maternal (ibu): terdiri dari beberapa lobus dan
kotiledon (15-20 kotiledon).
38 Perawatan KEHAMILAN

Tali pusat : tali pusat merentang dari pusat janin ke uri


bagian permukaan janin. Panjangnya rata-rata 50-55 cm,
besarnya: sebesar jari manusia,dengan diameter : 1-2,5 cm,
struktur terdiri atas : 2 arteri, dan 1 vena.
b. Jenis-jenis insersi tali pusat :
• Insersi sentralis (ditengah plasenta).
• Insersi lateralis/para sentralis
• Insersi marginalis/tepi
• Insersi velamentosa/di selaput
c. Sirkulasi plasenta: Ditempat-tempat tertentu pada
implantasi plasenta terdapat vena-vena yang lebar (sinus),
untuk menampung darah kembali. Pada pinggir plasenta
di beberapa tempat terdapat ruang vena yang luas untuk
menampung darah yang berasal dari ruang interviller,
ruang ini di sebut sinus marginalis.
Darah ibu yang mengalir di seluruh plasenta diperkirakan
naik dari ± 300 ml tiap menit pada kehamilan 20 mingu,dan
sampai ± 600 ml tiap menit pada kehamilan 40 minggu.
Seluruh ruang interviller tanpa villi korialis mempunyai
volume ± 150-250 ml. Semua permukaan villi korioalis
meluas lebih kurang 1 m². Dengan demikian oertukaran
zat-zat makanan terjamin dengan benar.
d. Fungsi plasenta :
Fungsi plasenta yaitu :
1). Sebagai alat yang memberi makanan pada janin
(nutritif),
2). Sebagai alat yang bebas metabolisme (ekskresi),
BAB 5 : Konsepsi dan Plasentasi 39

3). Sebagai alat yang memberi zat asam (02)dan


mengeluarkan zat asam arang (C02) (respirasi),
4). Sebagai alat yang membentuk hormon,
5). Sebagai alat menyalurkan anti body ke janin.,
6). Sebagai alat pertahanan yang menyaring obat-obat
dan kuman-kuman yang bisa atau tidak melewati uri
(barier).,
7). Mungkin banyak lagi fungsi lain yang belum di ketahui.
e. Tipe-tipe plasenta :
Menurut bentuknya
1). Plasenta normal
2). Plasenta membranosa (tipis)
3). Plasenta susenturiata (1 lobus terpisah)
4). Plasenta spuria
5). Plasenta bilobus (2 lobus)
6). Plasenta trilobus (3 lobus)
Menurut perlekatan pada dinding rahim
1). Plasenta adhesiva (melekat)
2). Plasenta akreta (lebih melekat)
3). Plasenta inkreta (sampai ke otot polos)
4). Plasenta perkreta (sampai ke serosa)

AIR KETUBAN (AIR KAWAH)


Air ketuban (Liquor Amnii) adalah cairan yang terdapat
di ruang yang diliputi oleh selaput janin yang terdiri dari
lapisan amnion dan korion,volume cairan ini pada ibu hamil
cukup bulan ± 1000-1500 ml., dengan ciri–ciri berwarna putih
kekeruhan, berbau khas amis dan berasa manis. Cairan ini
dengan berat jenis 1.008, terdiri atas 98 %g. air,sisanya albomen,
40 Perawatan KEHAMILAN

urea, asam urik, kreatinin, sel-sel epitel, rambut lanugo,


vernik Caseosa dan garam anorganik.
Kadar protein rata-rata 2,6 % per liter. Sebagian besar
sebagai albumen. Dalam air ketuban terdapat lesitin dan
sphingomyelin, berguna untuk mengetahui apakah janin
sudah mempunyai paru-paru yang sudah siap berfungsi.
Sebab penigkatan kadar lesitin pertanda bahwa permukaan
paru-paru (alveolus) diliputi zat surfaktan,dan merupakan
syarat-syarat berkembanganya paru-paru untuk bernafas.
Cara penilaiannya dengan menghitung rasio lesitin dan
sphingomyelin (L/S).Bila persalinan berjalan lama atau ada
gawat janin atau pada letak sungsang akan kita jumpai warna
air ketuban keruh kehijau-hijauan, karena telah bercampur
mekonium, (kotoran pertama yang dikeluarkan oleh bayi
dan yang mengandung cairan empedu).
a. Asal air ketuban
Asal air ketuban : 1). Kencing janin, 2). Transudasi
dari darah ibu, 3). Sekresi dari epitel amnion, 4). Asal
campuran.
b. Faal air ketuban
Faal air ketuban :1).Untuk proteksi janin, 2). Mencegah
perlekatan janin dengan amion, 3).Agar janin dapat
bergerak dengan bebas, 4). Regulasi terhadap panas dan
perubahan suhu, 5).Untuk menambah suplai cairan
janin,dengan cara di telan atau diminum dan kemudian
dikeluarkan melalui kencing janin, 6).Meratakan
tekanan intra-uterin dan membersihkan jalan lahir bila
ketuban pecah.
BAB 5 : Konsepsi dan Plasentasi 41

Latihan dan aktivitas belajar


Pilih satu jawaban yang Saudara anggap benar.
1. Konsepsi yang normal tepatnya terjadi di daerah tuba yaitu
a. Pars intertisialis
b. Pars ismika
c. Pars ampula
d. Infundibulum
e. Fimbrie
2. Dibawah ini tentang reaksi kromosom
a. Zigot terdiri atas bahan genetik dari wanita dan pria,
pada manusia terdapat 46
b. Penentuan jenis kelamin adalah pihak suami
c. Pada seorang pria satu kromosom X dan satu kromosom
Y.
d. Pada wanita dengan tanda seks kromosomX.
e. Semua di atas benar
3. Asal air ketuban ialah
a. Kencing janin.
b. Transudasi dari darah ibu.
c. Sekresi dari epitel amnion.
d. Asal campuran
e. Benar semua
4. Insersi tali pusat yang normal adalah
a. Sentral
b. Para sentral
c. Marginal
d. Velamentosa
e. a & b
42 Perawatan KEHAMILAN

5. Fungsi air ketuban :


a. Untuk proteksi janin.
b. Mencegah perlekatan janin dengan amion.
c. Agar janin dapat bergerak dengan bebas.
d. Regulasi terhadap panas dan perubahan suhu.
e. Benar semua
6
PERAWATAN WANITA HAMIL
TRIMESTER I, II, III

PERUBAHAN YANG TERJADI PADA WANITA HAMIL


Perubahan Fisik
1. Rahim
Rahim : perubahan yang amat jelas adalah pembesaran
rahim untuk menyimpan bayi yang di tumbuh. Ukuran
tidak hamil, 8 x 5 x 3 cm,hamil aterm, 30 x 22 x 20 cm,
Berat : tidak hamil, 50 gram, hamil aterm 1 kg. Peningkatan
ukuran ini di sebabkan pertumbuhan serabut-serabut otot
dan jaringan yang berhubungan, tumbuh membesar dan
meregang yang disebabkan oleh rangsangan estrogen serta
progesteron dan terjadi akibat tekanan mekanik dari dalam
yaitu janin, plasenta serta cairan ketuban akan memerlukan
lebih banyak ruangan.
Dinding rahim menipis dan melunak ketika uterus
membesar, pada kehamilan aterm tebal dinding rahim
kurang dari 0,5 cm. Pembuluh-pembuluh darah rahim
mengalami dilatasi hebat untuk memasok peningkatan
volume darah yang sangat besar pada plasenta. Rahim

43
44 Perawatan KEHAMILAN

dalam keadaan tidak hamil seperti buah pear hijau yang


halus. Kehamilan menyebabkan mudahya teraba, sehingga
pada minggu ke 8 pemeriksaan dapat merasakannya dengan
palpasi. Hal ini disebut tanda Hegar´s pada kehamilan.
2. Vagina
Vagina sampai minggu ke 8, meningkatnya vaskularisas
dan pengaruh hormon estrogen pada vagina menyebabkan
tanda kehamilan yang khas di sebut tanda chadwick´s,
yang berwarna kebiru-biruan yang dapat terlihat oleh
pemeriksaan.
Respon lain pengaruh hormonal adalah sekresi sel-sel
vagina meningkat, sekresi tersebut berwarna putih yang
bersifat sangat asam, dikenal dengan istilah ”putih” atau
leukorrhea.
3. Ovarium
Ovarium merupakan sumber hormon estrogen dan
progesteron pada wanita tidak hamil. Pasang surut hormon
ini aliran hormon pada siklus menstruasi.Pada kehamilan
ovulasi berhenti, corpus lutium terus tumbuh sampai
terbentuk plasenta yang mengambil alih pengeluaran
hormon estrogen dan progesteron. Plasenta juga membentuk
hormon yang lain : human chorionic gonadotropin, (hCG),
human plasenta lactogen (hPL), juga disebut human
chorionic somammotropin (h CS), dan human chorionic
thyrotropin (h CT).
4. Dinding perut
Dinding perut dengan pembesaran rahim menimbulkan
peregangan dan menyebabkan robeknya serabut elastis di
BAB 6 : Perawatan Ibu Hamil Trimister I, II, III 45

bawah kulit, maka timbulah strie gravidarum. Kulit perut


pada linia alba (garis keputih) bertambah pigmentasinya
disebut linia nigra.
5. Kulit
Kulit : akibat membesarnya rahim dan pertumbuhan janin,
perut menonjol keluar. Serabut-serabut elastis dari lapisan
kulit terdalam terpisah dan putus karena regangan.Tanda
regangan yang dibentuk disebut strie gravidarum terlihat
pada abdomen dan bokong terjadi pada 50 % wanita hamil
dan menghilang menjadi bayangan yang lebih terang
setelah melahirkan. Pengumpulan pigmen sementara
mungkin terlihat bagian tubuh tertentu, tergantung pada
warna kulit yang dimiliki. Perubahan deposit pigmen dan
hiperpigmentasi karena pengaruh rangsangan hormon
melanophore.
Garis gelap mengikuti garis diperut (dari pusat-simpisis)
disebut Linia nigra dan hiperpigmentasi di daerah wajah
terlihat bintik-bintik hitam disebut clolasma gravidarum.
Areola sekitar puting melebar dan warnanya menjadi lebih
gelap.Semua area yang mengalami peningkatan pigmentasi
akan hilang setelah melahirkan.
6. Payudara
Payudara terjadi perubahan secara bertahap mengalami
pembesaran karena peningkatan pertumbuhan jaringan
alveoli dan suplai darah. Puting susu menjadi menojol
dan keras, perubahan ini yang membawa fungsi laktasi,
disebabkan oleh peningkatan kadar hormon estrogen,
progesteron, laktogen dan prolaktin. Sedikit pembesaran
46 Perawatan KEHAMILAN

payudara menimbulkan peningkatan sensivitas dan rasa


geli, mungkin dialami khususnya pada wanita pertama kali
hamil.
Pada kehamilan 4 minggu keluar cairan jernih yang disebut
kolostrum dapat dikelurkan pada kehamilan 16 minggu.
7. Sistem sirkulasi darah
Sistem sirkulasi darah sebagaimana kehamilan berlanjut,
volume darah meningkat bertahap sampai mencapai 30
% sampai 50 % di atas tingkat pada kedaan tidak hamil.
Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehinnga dapat
memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan
janin dalam rahim, akibatnya jumlah serum darah lebih
basar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi semacam
pengenceran darah (hemodilusi) dengan puncaknya pada
kehamilan 32 minggu. Curah jantung akan bertambah
sekitar 30 %, Bertambahnya hemodelusi darah mulai tampak
sekitar umur kehamilan 16 minggu, sehingga pengidap
penyakit jantung harus berhati-hati.
Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk
mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi
pertambahan sel darah merah tidak seimbang dengan
peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodelusi
disertai anemia fisiologi.
Sel darah putih meningkat dengan mencapai jumlah 10.000
/ml. Dengan hemodilusi dan anemia fisiologis maka laju
endap darah semakin tinggi dan dapat mencapai 4 kali dari
angka normal. Gambaran protein dalam serum berubah,
jumlah protein, albumin dan gammaglobulin menurun
pada triwulan pertama sedangkan fibrinogen meningkat.
BAB 6 : Perawatan Ibu Hamil Trimister I, II, III 47

8. Sistem pernafasan
Wanita hamil kadang-kadang mengeluh sesak dan pendek
nafas, dikarenakan pada wanita hamil terjadi perubahan
sistem respirasi untuk dapat memenuhi kebutuhan oxsigen
(02). Disamping itu terjadi desakan diafragma karena
dorongan rahim yang membesar pada umur kehamilan
32 minggu. Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim
dan pemenuhan kebutuhan 02 wanita hamil akan bernapas
lebih dalam sekitar 20 sampai 25 % dari biasanya.
9. Sistem gastrointestinal
Sistem gastrointestinal dapat terpengaruh oleh karena
kehamilan, penyebabnya adalah faktor hormonal dan
mekanis. Tingginya kadar progesteron menggangu
keseimbangan cairan tubuh, meningkan kolesterol darah,
dan melambatkan kontraksi otot-otot polos. Menimbulkan
gerak usus (peristaltik) makin berkurang dan dapat
menyebabkan obstipasi. Konstipasi dapat di sebabkan oleh
menurunan motilitas usus sehinggga memerlukan waktu
lebih lama untuk menyerap, juga usus saling berdesakan
akibat tekanan dari uterus yang membesar.
Pengaruh estrogen yang meningkat sehingga pengeluaran
asam lambung meningkat dan dapat menyebabkan sekresi
saliva meningkat, menjadi lebih asam dan menjadi lebih
banyak, daerah lambung terasa panas, terjadi mual dan
pusing/sakit kepala terutama pada pagi hari yang disebut
morning sickness, terjadi muntah yang disebut emisis
gravidarum. Muntah yang berlebihan sampai menganggu
kehidupan sehari-hari disebut hyper emisis gravidarum.
48 Perawatan KEHAMILAN

10. Sistem urinaria


Sistem urinari pada awal kehamilan suplai darah ke kandung
kemih meningkat dan pembesaran uterus menekan
kandung kemih, menyebabkan sering kemih. Terjadinya
hemodilusi menyebabkan metabolisme air makin lancar
sehingga pembentukan air senipun bertambah. Mendekati
kelahiran janin turun lebih rendah ke rongga panggul, lebih
menekan lagi kandung kemih dan semakin meningkat lagi
untuk berkemih, air senipun bertambah. Faktor-faktor
penekanan dan meningkatnya pembentukan air seni yang
menyebabkan meningkatnya berkemih.
11. Berat Badan.
Berat badan pada wanita hamil peningkatan berat
badan normalnya sama dengan 25 % dari berat badan
sebelumnya,peningkatan yang utama adalah pada trimester
kedua kehamilan.Pada wanita dengan ukuran tubuh
rata-rata, rincian penambahan berat badannya sampai
kehamilan aterm adalah
Isi rahim : janin : 3,5 kg
Cairan( ketuban ) : 1,0 kg
Plasenta : 0,5 kg
Pertumbuhan uterus
Uterus : 1,0 kg
Payudara : 0,5-1,5 kg
Simpanan lemak dan protein maternal : 3,0 kg
Peningkatan volume darah maternal dan cairan intertisial:
2,0 kg
BAB 6 : Perawatan Ibu Hamil Trimister I, II, III 49

Penambahan total rata-rata selama kehamilan normal


berkisar antara 12 dan 14 kg.Wanita yang berat badan kurang
atau mengandung lebih dari satu bayi, berat badannya harus
meningkat lebih banyak selama kehamilan.
12. Sistem muskuloskeletal
Selama masa kehamilan wanita membutuhkan kira-kira
setertiga lebih banyak kalsium dan fosfor, dengan makan–
makanan yang seimbang kebutuhan tersebut akan
terpenuhi. Saliva yang asam pada saat hamil membantu
aktivitas penghancuran bakteri email yang menyebabkan
karies. Postur tubuh wanita mengalami perubahan secara
bertahap karena janin membesar bertahap dalam rahim.
Untuk mempertahankan keseimbangan tubuh sebagai
kompesasi bahu tertarik ke belakang tulang belakang
lebih melengkung,sendi tulang belakang lebih lentur,dapat
meyebabkan nyeri punggung. Pada otot kering terjadi
kram yang merupakan masalah umum pada wanita
hamil penyebab belum diketahui mungkin terkait dengan
metabolisme kalsium dan posfor, kurangnya ekskresi sisa
metabolisma otot atau postur yang tidak seimbang.

MASALAH YANG TERJADI AKIBAT PERUBAHAN FISIK IBU


HAMIL DAN PENANGANANNYA.
1. Kulit
Kulit akibat perubahan pada wanita hamil,terdapat
deposit pigmen dan hiperpigmentasi pada alat-alat tertentu,
pigmentasi ini oleh pengaruh melanophore stimulating
hormone (MSH) yang meningkat. Kadang-kadang terdapat
deposit di dahi, pipi dan hidung disebut kloasma gravidarum.
50 Perawatan KEHAMILAN

Pada dinding perut pada wanita hamil bila terjadi


peregangan, tanda regangan yang dibentuk disebut strie
gravidarum, akibat dari regangan dan hiperpigmentasi
mungkin wanita mengalami pruritus (rasa gatal) untuk
mengatasi sementara diberi lotion yang hangat.
Kelenjar sebaseus atau keringat menjadi lebih aktif selama
masa kehamilan. Akibatnya wanita hamil mungkin
mengalami bau badan, banyak mengeluarkan keringat
yang membasahi pakaiannya dan berminyak sulit untuk
merapikan rambutnya. Mandi dan keramas secara teratur
dan menggunakan deodoran akan sangat membantu
mengatasi efek samping yang tidak menyenangkan ini.
2. Payudara
Payudara satu petunjuk pada wanita yang menandakan
bahwa ia hamil adalah rasa nyeri tekan pada payudara, yang
mengalami pembesaran secara bertahap karena peningkatan
pertumbuhan jaringan alveoli dan suplai darah, puting susu
menjadi menonjol dan keras. Bila payudara tidak di sokong
dengan tepat selama kehamilan, berat dan meningkat akan
menyebabkan rasa tidak nyaman. Takut akan bentuknya
menjadi menurun, hal ini tidak harus terjadi bila selama
kehamilan payudara telah di sokong yang baik dengan
kutang. Sering dibersihkan dan menjaga penumpukan
kolostrum. Menyikat dengan handuk kering dan kasar dapat
membantu untuk menyiapkan puting dalam pemberian
ASI. Bila memiliki bentuk payudara yang putingnya tidak
normal datar atau tenggelam bisa dilakukan perawatan
yang boleh dilakukan pada akhir trimester III dengan cara
yaitu :
BAB 6 : Perawatan Ibu Hamil Trimister I, II, III 51

Pegang puting dengan ibu jari dan jari telunjuk kemudian


tarik keluar, boleh merasa puting tertarik tetapi tidak
merasa sakit. Pegang puting antara ibu jari dan telunjuk
serta putar-putarkan ada posisi ini selama beberapa menit.
Setelah itu itu lemaskan puting dengan memeras beberapa
tetes kolostrum dan mengusap-usapkannya pada puting.
3. Sistem sirkulasi
Sistem sirkulasi, volume darah semakin meningkat dan
terjadi hemodilusi,dengan puncaknya pada usia kehamilan
32 miggu. Curah jantung akan bertambah sekitar 30 %,
bertambahnya hemodilusi darah mulai tampak sekitar
umur kehamilan 16 minggu, sehingga pengidap penyakit
jantung harus berhati-hati untuk hamil beberapa kali.
Kehamilan selalu memberatkan kerja jantung sehingga
wanita hamil dengan penyakit jantung dapat jatuh dalam
decompensasi kordis. Tekanan darah arterial cenderung
menurun terutama selama trimester kedua dan kemudian
naik lagi sebelum pra hamil. Waspada jika : diastolik > 85
mm Hg Sistolik > 140 mm Hg. Gejala mau pingsan pada
kehamilan dini maupun lanjut yang disebabkan vasodilatasi,
hipotensi dan hemodilusi. Mengatasinya hindari keadaan
ini bertambah parah (misalnya panas), menghindari jarak
waktu makan yang terlalu lama, menghindari pemakaian
pakaian yang terlalu ketat. Estrogen merangsang adrenal
untuk mengeluarkan aldosteron, menyebabkan retensi
garam dan air, hal ini mengarah pada peningkatan volume
darah dan edema jaringan, 75 % wanita hamil mengeluh
edema,waspada apabila diikuti dengan peningkatan tekanan
darah dan adanya protein urin.
52 Perawatan KEHAMILAN

4. Sistem gastrointestinal
Pada sistem gastrointestinal pengaruh hormon dan
usus yang terdesak, pada awal awal bulan sepertiga
wanita hamil sering mengalami mual dan muntah, pada
kehamilan berlanjut terjadi penurunan asam lambung,
melambatnya pengosongan lambung, dan menyebabkan
kembung. Mengatasinya jika muntah terus terjadi, maka
makan sedikit-sedikit tapi sering,makan makanan dalam
keadaan hangat, makan-makanan padat sebelum bangkit
dari berbaring. Menurunnya gerakan peristaltik usus
menyebabkan mual dan kostipasi. Untuk mengatasinya
diet makanan tinggi serat, buah dan sayur-sayuran, ekstra
cairan, anjurkan olah raga, kadang bisa diberi pencahar
ringan. Pada bulan-bulan terakhir karena pembesaran
rahim wanita hamil merasa tidak nyaman, nyeri ulu hati
dan regurgitasi (pencernaan asam), mengatasinya dengan
makan sedikit-sedikit, minum susu hindari makanan yang
pedas, gorengan atau berminyak, tingikan bagian kepala
tempat tidur.
5. Sistem pernapasan
Sistem pernapasan karena bentuk dari rongga torak
berubah dan karena bernapas lebih cepat sebagai kompensasi
desakan rahim dan kebutuhan 02 yang meningkat, sekitar
60 % wanita hamil mengeluh sesak napas. Sering terjadi
bengkak seperti alergi pada membran mukosa merupakan
hal yang umum pada kehamilan, menyebabkan suara serak,
hidung tersumbat, dispnea, sakit tenggorakan, perdarahan
hidung, hilangnya indra perasa penciuman, untuk
mengurangi gejala ini obat harus di resepkan dan gejala ini
akan hilang setelah melahirkan.
BAB 6 : Perawatan Ibu Hamil Trimister I, II, III 53

6. Sistem urinaria
Sistem urinaria pada wanita hamil penyaringan di
glomerulus bertambah sekitar 69–70 %, uriter membesar
untuk dapat menampung banyaknya air kencing,terutama
pada ureter kanan. Tekanan rahim yang membesar dan
terjadi perputaran ke kanan, kemungkinan terdapat kolon
dan sigmoid di sebelah kiri yang menyebabkan perputaran
rahim ke kanan, tekanan rahim dan ureter kanan dapat
menyebabkan infeksi pielonefritis ginjal kanan.
Buang air kencing yang sering pada kehamilan dini dan
kehamilan lanjut, oleh karena peningkatan hormon dan
desakan rahim, dapat menyebabkan mudah terjadinya
infeksi saluran kencing. Untuk mengatasinya hal ini,
mengurangi minum sesudah makan malam, menghindari
minuman yang mengandung kafein.
7. Berat Badan
Berat badan idealnya bertambah berat kira-kira 12-14
kg selama kehamilan. 250 gr/minggu untuk 28 minggu
pertama, dan 500 gr/minggu pada minggu seterusnya.
Bagi mereka yang mengalami kelebihan berat badan
harus menghindari dieit yang berlebihan dan penurunan
berat badan yang dratis dapat menyebabkan ketosis dan
membahayakan janin. Pertambahan berat lebih dari 2,5 kg
tiap minggu pada akhir kehamilan, mungkin merupakan
tanda pre-eklamsi, protein urin serta tekanan darah
diperiksa dengan ketat. Penurunan berat badan yang
terjadi lebih dari satu kunjungan harus mendapat perhatian
khusus.
54 Perawatan KEHAMILAN

8. Sistem muskuloskeletal
Selama masa kehamilan wanita mudah terjadi karies oleh
karena kebutuhan kalsium dan fosfor kira-kira meningkat,
dengan makan–makanan yang seimbang kebutuhan
tersebut akan terpenuhi. Postur tubuh wanita mengalami
perubahan secara bertahap karena janin membesar dalam
rahim. Untuk kompesasi bahu tertarik ke belakang tulang
belakang lebih melengkung, sendi tulang belakang lebih
lentur, dapat meyebabkan nyeri punggung. Mengatasinya
nyeri dengan menggunakan bantal sebagai penyokong.
Pada otot kering terjadi kram, biasanya terjadi setelah
berdiri sepanjang hari dan pada malam hari setelah tubuh
istirahat. Mengatasinya dengan kompres hangat, istirahat
kaki ditinggikan, mengikuti senam hamil dengan teratur
sesuai usia kehamilannya.

PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA WANITA HAMIL


Perubahan psikologis pada wanita hamil merupakan salah
satu dari ke 3 perubahan dalam hidupnya, ialah pubertas,
kehamilan dan menopause perubahan yang terjadi merupakan
suatu respon terhadap kehamilannya, akibat peningkatan
hormon dapat mempengaruhi suasana hati dan karena
kadarnya yang naik turun maka maka demikian juga suasana
hati wanita, biasanya wanita menjadi labil, lebih emosional,
mudah tersingung, mudah adanya depresi, marah, sedih, takut,
kuatir, tingkah laku berubah lain tidak sama sebelum hamil
perubahan ini harus dihadapi sekalipun agak membingungkan
untuk sementara waktu. Akan tetapi, apabila Anda pernah
mengalami depresi atau merasa sedih atau marah lebih dari 3
BAB 6 : Perawatan Ibu Hamil Trimister I, II, III 55

minggu, temuilah dokter pribadi Anda. Perubahan psikologi


yang lain yaitu terjadi suatu penolakan atau penerimaan bayi
yang dikandungnya, tergantung individu seseorang. Pada
kehamilan yang baru saja di alami, khususnya kehamilan
pertama merupakan pengalaman baru yang dapat menjadi
stressor bagi suami istri dan keluarga, dapat membuat krisis bagi
setiap orang yang mengalaminya.
Dengan hadirnya janin di dalam rahim, maka hal itu akan
mempengaruhi emosi si ibu. Apabila pengaruh emosi ibu tidak
didukung oleh lingkungan keluarga yang harmonis ataupun
lingkungan tempat tinggal yang kondusif, maka hal ini akan
mengakibatkan stres pada ibu hamil. Demikian diungkapkan
Eko Handayani MPsi dari bagian psikologi klinis anak Fakultas
Psikologi Universitas Indonesia
Perubahan selama kehamilan tidak dapat dihindari, sering
dalam waktu yang singkat, ada beberapa ahli sosial dan ahli
klinis menyatakan bahwa kehamilan adalah salah satu tipe
krisis, terdapat teori krisis yaitu pada awalnya mengalami syok
dan menyangkal, kebingungan dan pre opucation, dengan
masalah yang menganggu. Pada periode ini, berbagai alternatif
seperti aborsi, atau adopsi, yang menjadi pertimbangan, legal
etik, moral dan ekonomi, agar dapat menerima keadaan ini
membutuhkan waktu 1-6 minggu,dan untuk mengatasinya
membutukan dukungan situasional yang mereka harapkan.
Akhirnya di capailah keputusan kehamilannya tidak disangkal
lagi dan dapat menerima keadaan yang ada.
56 Perawatan KEHAMILAN

TAHAP – TAHAP PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA KEHAMILAN


Pada umumnya wanita hamil mengalami perubahan
psikologis, kehamilan dini dan lanjut, kehamilan pertama
maupun berulang. Perubahan ini berlangsung secara bertahap
yaitu : pada kehamilan trimester I, (1-3 bulan), kehamilan
trimester II (4-6 bulan), dan kehamilan trimester III ( 7-9 bulan).
Perubahan psikologis wanita hamil pada trimester I (1-3 bulan)
adalah:
1. Penerimaan keluarga khususnya pasutri terhadap
kehamilannya.
1). Bagaimana perubahan kehidupan sehari-hari yaitu
mengalami mual-mual dan morning sickness, yang
mengakibatkan stres dan gelisah.
2). Bagaimana reaksi keluarga terhadap perubahan
tersebut.
3). Bagaimana cara keluarga memberikan dorongan
kepada ibu hamil.
4). Siapa yang bertanggung jawab terhadap perawatan
bayi.
2. Perubahan psikologis wanita hamil pada trimester II (4-6
bulan) adalah
Memasuki masa transisi yaitu dari masa penerimaan
kehamilan ke masa penyiapan kelahiran dan penerimaan
bayi. Hal–hal yang perlu diperhatikan pada masa ini adalah:
1). Peningkatan berat badan
2). Rasa ketidaknyamanan
3). Aktivitas seksual
BAB 6 : Perawatan Ibu Hamil Trimister I, II, III 57

3. Perubahan psikologis wanita hamil pada trimester III (7-9


bulan) adalah
Pada masa ini lebih diarahkan pada :
1). Persiapan untuk melahirkan
2). Persiapan menyusui
3). Rencana perawatan bayi
4). Kemungkinan-kemungkinan yang mungkin timbul.
Masalah yang terjadi akibat perubahan psikologis wanita hamil
dan penangannya :
Adaptasi psikososial yang spesifik pada wanita hamil,
caranya setiap wanita berbeda-beda, sehingga dapat
memberikan informasi dan membantu pasangan suami
istri untuk mengidentifikasi kebutuhan mereka untuk dapat
mengungkapkan perasaan dan perhatiannya, mencari jalan
untuk mengatasinya, masalah-masalah yang umum dihadapi
pada wanita hamil adalah :
1. Masalah psikologis pada wanita hamil pada trimester I
Pengaruh psikososial kehamilan pada kehidupan sehari-
hari wanita sangat bergantung pada dukungan sosialnya.
Jika kehamilan disertai dengan kesadaran bahwa bayi
yang di kandungnya merupakan yang didambakan oleh
wanita dan pasangannya,maka akan disambut dengan
gembira oleh orang tua mereka, lingkungan keluarga dan
sahabat yang lebih luas merupakan dukungan sosial yang
ideal.Apabila terjadi masalah psikologis pada trimester ini
dukungan keluarga, orang dekat dan disekitarnya sangat
diharapkan untuk membantu penyelesaian masalahnya.
58 Perawatan KEHAMILAN

Apabila mengalami mual-mual dan morning sickness,


mempengaruhi nafsu makan yang berkurang, akibatnya
bisa berbahaya. Pasokan makanan bergizi yang dibutuhkan
oleh ibu dan janin tentu berkurang pula. Karena pasokan
makanan bergizi kurang, maka dikhawatirkan pertumbuhan
janin akan terganggu. Kebutuhan pasokan makanan bergizi
sangat dibutuhkan dengan porsi sedikit dan sering.
2. Masalah psikologis pada wanita hamil pada trimester II
Tahap kedua saat triwulan kedua, yaitu pada saat usia
kehamilan empat hingga enam bulan. Dalam kurun
waktu tersebut, biasanya ibu sudah merasa tenang,
karena telah terbiasanya dengan keadaannya. Ditahap ini,
wanita hamil sudah dapat melakukan aktivitas, termasuk
aktivitas hubungan suami istri. Dalam hal perubahan fisik,
kebanyakan calon ibu merasakan ia jadi makin gemuk
dan makin jelek. Nah, image jelek ini kadang berubah
jadi negatif, sehingga membuatnya tak percaya diri. “Di
sini peran suami dibutuhkan. Mereka harus maklum dan
mau menambah pujian serta perhatian. Misalnya, dengan
mengatakan istri makin cantik. Tentu, jangan kelihatan
dibuat-buat atau berlebihan. Harus tulus, sehingga istri
tidak merasa diledek. Cara ini akan membuat istri merasa
diperhatikan dan berkaitan dengan self image istri,” karena
kehamilan ini secara sadar atas kemauan dari kedua
pasangan, yang ingin mempunyai beberapa anak, harus siap
dengan segala perubahan istri pada saat hamil dan setelah
melahirkan.
BAB 6 : Perawatan Ibu Hamil Trimister I, II, III 59

3. Masalah psikologis pada wanita hamil pada trimester III


Selanjutnya pada tahap ketiga yakni trimester ketiga,
stres pada wanita hamil akan meningkat kembali. Hal itu
dapat terjadi dikarenakan kondisi kehamilan semakin
membesar. Kondisi itu tidak jarang memunculkan masalah
seperti posisi tidur yang kurang nyaman dan mudah
terserang rasa lelah. Dan semakin bertambah dekatnya
waktu persalinan pun akan membuat tingkat stres wanita
semakin tinggi. Perasaan cemas muncul bisa dikarenakan
si wanita memikirkan proses melahirkan serta kondisi
bayi yang akan dilahirkan. Untuk menghindari stres yang
berkelanjutan selama masa kehamilan, sudah selayaknya
pasangan memberikan semangat dan perhatian kepada
istri. Dengan begitu, istri bisa kuat secara mental untuk
menghadapi segala hal dimasa kehamilannya. Tugas
pasangan yang paling penting lainnya adalah membina
hubungan baik dengan pasangan untuk mempersiapan
kelahiran, persiapan menyusui, rencana perawatan bayi.
Karena dengan membina hubungan yang baik, maka istri
dapat mengkonsultasikannya setiap saat dan setiap masalah
yang dialaminya dalam menghadapi kesulitan-kesulitan
yang dihadapinya selama masa kehamilan.

TANDA-TANDA WANITA HAMIL


Tanda-tanda wanita hamil dibagi menjadi dua yaitu 1). Tanda-
tanda pasti, 2). tanda-tanda tidak pasti
Tanda-tanda pasti
Tanda-tanda pasti ialah tanda-tanda yang memastikan
bahwa wanita itu pasti hamil.Tanda-tanda pasti ini diketahui
setelah wanita hamil 16 minggu atau lebih.
60 Perawatan KEHAMILAN

1. Terdengarnya bunyi jantung janin tanda-tanda pasti ini


baru timbul setelah kehamilan lanjut diatas 4 bulan. Jika
dengan untrasound bunyi jantung janin dapat didengar
pada kehamilan 12 minggu.
2. Melihat,meraba atau mendengar pergerakan anak saat
melakukan pemeriksaan.
3. Melihat rangka janin pada sinar Ro “ atau dengan ultrasound.

Tanda-tanda tidak pasti dibagi lagi menjadi :


Tanda-tanda subjektif
Tanda-tanda subjektif ini hanya di rasakan oleh penderita terdiri
dari :
1. Amenorrhoe (tidak datang bulan), semua wanita hamil
akan mengalami aminorrhoe, tetapi aminorrhoe ini terjadi
pula pada keadaan yang lain : wanita yang mengalami
gangguan emosi,penyakit kronis seperti : tuberkulose,
anemia, gangguan fungsi ovarium,pergantian lingkungan
dan lain-lain
Kadang-kadang wanita hamil terjadi perdarahan sedikit
pada kehamilan dini, sebetulnya perdarahan ini disebabkan
karena implantasi sel telur kedalam desidua (lapisan
endometrium).
2. Mual di pagi hari (morning sickness )
Morning sickness ialah perasaan mual di waktu pagi ini
ialah perasaan mual, meriang, muntah-muntah, pusing
kepala yang umumnya dipagi dari bangun tidur sampai
sampai kira-kira jam 10.00 pagi. Adanya perasaan mual
belum dipastikan wanita ini hamil. Keadaan ini bisa
BAB 6 : Perawatan Ibu Hamil Trimister I, II, III 61

juga terjadi pada penyakit lain seperti ; hepatitis, tipoid


adominalis, ulcus peptikum dan lain-lain.
3. Merasa adanya pergerakan anak
Pergerakan janin yang pertama ini belum menjadi tanda
pasti karena perasan ini adalah subjektif yang di rasakan
oleh wanita itu sendiri. Wanita yang sangat menginginkan
punya keturunan mungkin akan merasakan adanya
quickening biarpun sesungguhnya wanita itu tidak hamil.
4. Sering buang air kemih,
Sering buang air kemih oleh karena pembesaran rahim
menekan kandung kemih.Keadaan ini tidak menjadi tanda
yang pasti sebab dapat juga disebabkan oleh hal lain yang
ada gangguan pada kandung kemih yang menyebabkan
volume menjadi sedikit dan menimbulkan rangsangan
untuk buang air kemih, misanya tumor, dan penyakit lain.
5. Perubahan payudara.
Perubahan payudara terjadi karena pengaruh hormonal,
payudara menjadi lebih besar, tegang. Pada kehamilan 4
minggu keluar cairan jernih yang disebut kolostrum dapat di
kelurkan pada kehamilan 16 minggu. Perubahan payudara
yang membesar dapat disebabkan oleh penyakit lain seperti
tumor dan cairan yang keluar dari payudara dapat pula di
sebabkan oleh tumor atau ovarial cyste.
Tanda-tanda objektif
Tanda-tanda objektif ini yang diperoleh pemerika yang terdiri
dari :
62 Perawatan KEHAMILAN

1. Pembesaran perut
Pembesaran perut pada kehamilan perut semakin hari
menjadi tambah besar terutama setelah kehamilan 5 bulan,
karena janin membesar,rahim membesar dan bertempat
di rongga perut. Tetapi membesarnya perut ini belum jadi
tanda pasti karena mungkin besarnya perut disebabkan
oleh acitas,tumor,ovarial cyste.
2. Perubahan bentuk dan konsistensi rahim
Perubahan bentuk dan konsistensi rahim ini teraba
pada pemeriksaan dalam, (bimanuel), rahim membesar dan
makin bundar bentuknya, kadang bentuknya tak rata tetapi
pada daerah nidasi lebih cepat tumbuhnya di sebut tanda
piskacek. Konsistensi rahim juga berubah, terutama daerah
isthmus uteri, maka isthmus ini tidak teraba seolah-olah
badan rahim sama sekali terpisah dari leher rahim tanda
ini disebut Hegar, dan tanda ini dapat ditemukan pada
kehamilan 6-12 minggu.
3. Perubahan pada bibir rahim
Perubahan pada bibir rahim ini dapat dirasakan pada
pemeriksaan dalam teraba keras seperti meraba ujung
hidung, pada kehamilan bibir rahim teraba lunak seperti
meraba bibir atau ujung bawah daun telinga.
4. Kontraksi Broxton Hicks
Kontraksi Broxton Hicks waktu palpasi atau waktu
periksa dalam rahim yang lunak sekonyong-konyong
menjadi keras karena berkontraksi.
5. Balotemen
Balotemen pada bulan ke IV dan V janin kecil di
banding banyaknya ketuban, sehingga jika digoyangkan
BAB 6 : Perawatan Ibu Hamil Trimister I, II, III 63

anak melenting di dalam rahim. Perasaan melenting ini


dapat juga terjadi pada tumor dikandungan.
6. Meraba bagian anak
Meraba bagian anak dilakukan kalau anak sudah besar,
kadang tumor dalam rahim dapat menyerupai bentuk anak.
7. Pemeriksaan biologis
Pemeriksan biologis tidak dimasukkan tanda pasti
karena keadaan lain dapat menimbulkan reaksi yang positif
seperti molahidatidosa.
8. Hyperpigmentasi kulit
Hyperpigmentasi (bintik-bintik hitam) pada muka
disebut chloasma gravidarum. Hyperpigmentasi ini juga
terjadi di areola mamae, papilla mamae, dan di perut.
hyperpigmentasi ini bisa pula terjadi pada wanita yang tidak
hamil kemunginan disebabkan oleh faktor alergi, makanan,
kosmetik, obat-obatan seperti pil KB
9. Tanda Chadwick
Tanda Chadwick ini pada wanita hamil adanya perubahan
dari vagina dan vulva sampai minggu ke 8, disebabkan oleh
meningkatnya vaskularisas dan pengaruh hormon estrogen
pada vagina menyebabkan tanda kehamilan yang hkas di
sebut tanda chadwick´s, yang berwarna kebiru-biruan yang
dapat terlihat oleh pemeriksaan. Tanda ini kemungkinan bisa
juga dijumpai pada kelainan dirahim seperti terdapat tumor
sehingga pembesarannya dapat menekan bagian bawah dan
terjadi peningkatan vaskularisasi yang menunjukkan tanda
berwarna kebiru-biruan.
64 Perawatan KEHAMILAN

Cara menentukan usia kehamilan dan tapsiran persalinan ada


beberapa cara yaitu :
1. Rumus Naegel
2. Perhitungan berdasarkan tanggal.
3. Quinckening (goyang anak) ,
4. Tinggi fundus uteri
Caranya :
Rumus Naegel dihitung dari tanggal haid terakhir, menggunakan
rumus Naegel yaitu (+ 7 -3 + 1), angka +7 (tanggal) angka -3
(bulan). angka +1(tahun).
Contoh : Haid terakhir tangal 15-9-2004 dengan Rumus Naegel
( + 7 – 3 + 1).
Maka perhitungan tanggal persalinan adalah 22 – 6 – 2005
Perhitungan berdasarkan tanggal.
1). Hari pertama haid normal terakhir 2 Februari , caranya
- Tambahkan 7 pada hari, dan tambahkan 9 pada bulan.
- Jadi perkiraan tanggal. Persalinan 9 – 11 – pada tahun
yang sama
2). Hari pertama haid normal terakhir 27 September caranya
- Tambahkan angka 7 pada hari dan tambahkan 9 pada
bulan
- Jadi perkiraan persalinan 4 Juli (bulan 7) pada tahun
berikutnya.
BAB 6 : Perawatan Ibu Hamil Trimister I, II, III 65

Quinckening (goyang anak)


Bila riwayat haid tidak pasti, tidak ingat tanggalnya,pada kasus
ini kita tanyakan saat goyangnya anak yang terasa pertama kali
dicatat tanggalnya kemudian ditambahkan (4,5 – 5 bulan).
Tinggi fundus uteri
1). Menurut Spiegelberg : dengan cara mengukur tinggi fundus
uteri dari symfisis maka diperoleh tabel :
22 - 28 minggu 24 - 25 Cm di atas simfisis
28 minggu 26,7 Cm di atas simfisis
30 minggu 29,5 - 30 Cm di atas simfisis
32 minggu 29,5 - 30 Cm di atas simfisis
34 minggu 31 Cm di atas simfisis
36 minggu 32 Cm di atas simfisis
38 minggu 33 Cm di atas simfisis
40 minggu 37,7 Cm di atas simfisis
2). Menurut Mac Donald yaitu
a. Jarak fundus–simfisis dalam cm dibagi 3,5adalah tuanya
kehamilan dalam bulan.
b. Aturan Mc Donald untuk tinggi fundus uteri yaitu :
- Tinggi Fundus Uteri ( TFU) (Cm) x 2/7 = usia
kehamilan dalam bulan.
- Tinggi Fundus Uteri ( TFU) (Cm) x 8/7 = usia
kehamilan dalam minggu.
66 Perawatan KEHAMILAN

(A) (B)
Gambar 6.1 Pengukuran Tinggi Fundus Uteri ( teknik Mc Donald ), Martin 2011
A. Pita meteran dilengkungkan.
B. Pita meteran dipegang lurus di antara jari dengan tangan kanan ke
ujung fundus uteri

3). Rumus Johnson –Tausak untuk penafmsiran berat badan


janin yaitu :
BB = ( Md – 12 ) x 155.
BB = Berat Badan , Md = jarak simfisis – fundus uteri.
4). Palpasi secara Leopold

36 mg
40 mg
34 mg
32 mg
28 mg
26 mg
24 mg
20 mg

16 mg
12 mg

Gambar 6.2. Tinggi Fundus Uteri dan umur kehamilan, Mochtar, 1995
BAB 6 : Perawatan Ibu Hamil Trimister I, II, III 67

TINDAKAN PALPASI SECARA LEOPOLD


Pengertian
Tindakan palpasi secara Leopold adalah suatu tindakan
pemeriksa dengan perabaan dan penekanan yang dilakukan
pada wanita hamil.
Leopold nama orang dari yang menemukan dan melakukan
kali pertama pemeriksaan pada wanita hamil.Pemeriksaan
Leopold terdiri dari 4 yaitu : Leopold 1, Leopold 2, Leopold 3
dan Leopold 4.
Tujuannya pemeriksaan
Leopold 1
1. Untuk menentukan tingginya fundus uteri sehingga dapat
diramalkan usia kehamilan
2. Menentukan bagian apa terdapat dalam fundus uteri.
Leopold 2
1. Menetukan batas samping kanan dan kiri rahim
2. Mencari letak punggung pada letak memanjang
3. Mencari letaknya kepala pada letak melintang
Leopold 3
Menentukan bagian apa yang terletak paling bawah,paling
depan atau bagian yang akan lahir lebih dulu.
Leopold 4
1. Sama dengan bagian Leopold 3
2. Menentukan masuknya bagian terdepan ke dalam pintu
atas panggul
68 Perawatan KEHAMILAN

Cara melakukan tidakan palpasi Leopold sebagai berikut


Bagian 1
1. Penderita berbaring terlentang,kaki dibengkokan,agar
dinding perut menjadi lebih kendur dan mudah diraba
2. Memperhatikan uterus sudah terletak di tengah-tengah
perut penderita, bila belum di ketengah
3. Kedua tangan dengan jari-jari berdiri miring diletakkan
diatas fundus uteri/horizontal.
4. Fundus uteri di ukur dengan jari-jari atau pembagian daerah
dengan mamakai batas pedoman yang terdekat dengan
fundus,misalnya : sympisis,pusar dan procesus xypoideus.
5. Setelah mengukur tinggi fundus uteri,meraba bagian atas
uterus yaitu meraba bagian anak yang terdapat dalam
fundus uteri apakah kepala atau bokong janin. Perbedaan
meraba kepala dan bokong :
€ Bokong : lebih besar,lembek,kadang-kadang teraba
bubdar tetapi tidak mudah digoyangkan karena
berhubungan dengan badan, biasanya bokong
bergoyang apabila badan digoyangkan.
€ Kepala : dapat digoyangkan dengan mudah dengan
jari-jari dari kedua tangan,bundar dan keras.Untuk
merasakan keras atau tidak dicoba dengan menekan
kepala itu ke bawah dengan jari-jari diatas dinding
perut.
€ Ballotement/lentingan dari kepala anak mudah
dirasakan apabila kepala diraba dengan 2 tangan, satu
tangan untuk merasakan lentingan,tangan lain meraba
kemudian melepaskan.Mengapa ada lentingan karena
kepala bebas bergerak.
BAB 6 : Perawatan Ibu Hamil Trimister I, II, III 69

Mengukur tinggi fundus uteri untuk menetukan usia kehamilan


dari TFU sampai sympisis
Bila diukur dengan jari-jari
€ Hamil akhir bulan ke 3 yaitu (12 minggu) 1-2 jari di atas
sympisis
€ Hamil akhir bulan ke 4 (16 minggu) yaitu pertengahan
sympisis dan pusat
€ Hamil akhir bulan ke 5 (20 minggu) 2-3 jari bawah pusat
€ Hamil akhir bulan ke 6 (24 minggu) setinggi pusat
€ Hamil akhir bulan ke 7 (28 minggu) 2-3 jari diatas pusat
€ Hamil akhir bulan ke 8 (32 minggu) pertengahan pusar dan
processus xypoideus
€ Hamil akhir bulan ke 9 ( 36 minggu) lebih kurang 3 jari
di bawah Procesus Xypoideus, atau sampai setinggi Procesus
Xypoideus
€ Hamil akhir bulan ke 9 (40 minggu ) sama dengan kehamilan
8 bulan namun melebar ke samping.
Perbedaan kehamilan 34 minggu dan 40 minggu
Kehamilan 40 minggu
€ Perut lebih membucit,tegang karena sudah sering
berkontraksi.
€ Pusar menonjol ke luar karena besarnya uterus dan
tegangnya perut
€ Epigastrium lembek karena tidak terdesak lagi oleh fundus
uteri.
€ Bagian yang terendah sudah masuk dalam pintu atas
panggul
70 Perawatan KEHAMILAN

Bagian 2
1. Pemeriksa masih menghadap muka penderita.
2. Tangan diturunkan ke samping uterus kanan dan kiri sejajar
dengan pusat.
3. Dengan kedua belah telapak tangan membedakan perasaan
sebelah kanan dan kiri dengan cara saling mendorong,saling
menekan dan saling merasakan.
4. Pada perasaan sesuatu yang keras,datar,memanjang itu
adalah punggung anak.
5. Pada perasaan sesuatu yang keras tetapi bundar dan dapat
digoyangkan ini adalah kepala anak.Bila perasaan itu
lembek, agak besar itu adalah bokong anak. Bila punggung
anak sukar dicari dengan cara Leopold misalnya pada
hydramnion (air kawah yang berlebihan) maka dapat di
pakai cara lain yaitu :
Boedin dan Ahlfeld cara ini dipakai khusus untuk mencari di
mana letaknya punggung anak.
Cara Boedin :
€ Pemeriksa menghadap penderita dan berdiri disebelah
kanannya.
€ Satu tangan di letakkan di atas fundus uteri dan mendorong
ke bawah (agar punggung lebih membungkuk mendekati
dinding uterus).
€ Tangan yang lain meraba merasakan perbedaan antara
kanan dan kiri.
€ Bila perabaan tahanan lebih keras dan memanjang adalah
punggung anak.
BAB 6 : Perawatan Ibu Hamil Trimister I, II, III 71

Cara Ahlfeld
€ Pemeriksa posisinya sama seperti cara Boedin.
€ Pinggir tangan kiri tegak di tengah-tengah perut, kira-kira
di daerah pusat dan menekan ke bawah (arah punggung
ibu).
€ Dengan demikian anak akan mendorong ke samping hingga
pungung lebih jelas.
€ Baru dibedakan rasa tahanan lebih keras dan memanjang
adalah punggung.

Gambar 6.3. Palpasi cara Boedin. dan Cara Ahlfeld Mochtar, 1995

Bagian 3
Menentukan dan mencari bagian apa yang terletak pada
uterus bagian bawah dan apakah bagian bawah anak ini sudah
atau belum perpegang di pintu atas panggung.
Caranya :
€ Satu tangan dibagian bawah uterus,ibu jari disebelah kanan
dan jari-jari lain disebelah kiri.
72 Perawatan KEHAMILAN

€ Meraba dan menentukan apa yang terletak dibagian bawah


uterus dengan merasakan apa yang terdapat pada bagian
bawah itu.
€ Bila terdapat bagian yang bundar,keras,melenting dan dapat
digoyangkan,bagian ini adalah kepala anak.
€ Bila terdapat bagian yang lebih besar lembek dan sukar
digoyangkan,bagian ini adalah bokong anak.Perbedaan ini
sudah dilakukan jika kepala anak belum masuk pintu atas
panggul.
Bagian 4
Untuk menetapkan bagian apa yang terletak di bawah juga
untuk menetapkan sampai dimana masuknya kepala anak ke
dalam pintu atas panggul.
Caranya :
€ Pemeriksa membelakangi penderita (menghadap kaki
penderita)
€ Kedua belah telapak tangan meraba perut bagian bawah.
€ Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam
pintu atas panggul,dan berapa masuknya bagian bawah
kedalam rongga panggul.
Jika kita rapatkan kedua tangan pada permukaan dari bagian
terbawah yang masih teraba dari luar maka :
a). Kedua tangan convergent, hanya bagian kecil dari kepala
turun ke dalam rongga panggul.
b). Jika kedua tangan itu sejajar,maka separuh dari kepala
masuk ke dalam rongga panggul.
BAB 6 : Perawatan Ibu Hamil Trimister I, II, III 73

c). Jika kedua tangan divergent,maka bagian terbesar kepala


masuk ke dalam rongga panggul dan ukuran terbesar dari
kepala sudah melewati pintu atas panggul.
Leopold 4 tidak dilakukan jika kepala masih tinggi.
€ Pemeriksaan Leopold dapat dilakukan secara lengkap bila
janin sudah cukup besar kira-kira dari 6 bulan ke atas.
€ Sebelum bulan ke 6 cukup menentukan apakah ada benda
(janin) yang melenting didalam rahim (ballottement in
toto).

Leopold I Leopold II

Leopold III Leopold IV


Gambar 6.4 Palpasi secara Leopold, Mochtar, 1995
74 Perawatan KEHAMILAN

Istilah kebidanan dalam penggunaan lambang


Istilah kebidanan dalam penggunaan lambang sebagai berikut :
Gravida adalah wanita hamil, dengan lambang ( G )
Primi gravida ialah wanita yang pertama kali hamil
Multi gravida seorang wanita yang telah melahirkan lebih dari
satu orang.
Lambang G = Gravida
Lambang P=Para (pernah melahirkan aterm) antara lain :
Aterem, Prematur, Imatur, Abortus
Anak yang hidup juga dituliskan ke dalam lambang.
Contoh penulisan
1. Contoh penulisan kedalam lambang yaitu : G 3 P 2 0 0 0 2
Penjelasan dari contoh :
G3P20002
G 3 (hamil ke 3)
P 2 (Lahir genap bulan /Aterem 2 anak)
0 (Lahir Prematur tidak ada)
0 (Lahir Imatur tidak ada)
0 (Abortus tidak ada)
2 (Anak hidup 2)
Disingkat P A P I A H
2. Contoh penulisan ke dalam lambang yaitu : G 3 P2 002
Ab.000
Penjelasan dari contoh :
G 3 P 2 0 0 02 Ab 000
G 3 (hamil ke 3)
P 2 (Lahir genap bulan /Aterem 2 anak)
BAB 6 : Perawatan Ibu Hamil Trimister I, II, III 75

0 (Lahir Prematur tidak ada)


0 (Lahir Imatur tidak ada)
2 (Anak hidup 2)
Ab.0.(Abortus tidak ada)
0 (Kehamilan Ektopik/diluar kandungan tidak ada)
0 (Mola hidatidosa/hamil anggur)

TINDAKAN AUSKULTASI (PERIKSA DENGAR )


Pengertian
Tindakan auskultasi pada kehamilan adalah pemeriksaan
yang dilakukan pada wanita hamil dengan menggunakan
stetoskop monoculair (Pinard) tetapi dapat dipergunakan juga
alat yang disebut Doptone.
Bila menggunakan Doptone dapat didengarkan pada usia
kehamilan minimal 12 minggu, menggunakan stetoskup
monoculair dapat didengar pada kehamilan antara 18-20
minggu, setelah semua organ dalam tubuh janin dan plasenta
terbentuk lengkap. Tujuan tindakan auskultasi ini untuk
mengetahui denyut jantung janin dalam kandungan. Auskultasi
turut pula menentukan posisi janin,yaitu menentukan dimana
letak punggung janin,pada sikap fleksi,denyut jantung janin
terdengar pada daerah skapula janin atau disebut dengan
puntum maksimum.
Tempat-tempat pemeriksaan Detak Dantung Janin ( DDJ)
Karena badan janin dalam posisi kyphose (melengkung)dan
di depan dada terdapat lengan anak maka bunyi jantung paling
jelas terdengar dipihak punggung anak dekat pada kepala.
76 Perawatan KEHAMILAN

Pada presentasi biasa(letak kepala) tempat ini kiri atau kanan di


bawah pusat.
Jika bagian-bagian janin belum dapat ditentukan,maka bunyi
jantung harus dicari pada garis tengah di atas sympisis.
Cara mendengarkan Denyut Jantung Janin
Caranya mendengarkan Denyut Jantung Janin yaitu :
1. Tempat mendengarkan harus tenang.
2. Ibu hamil diminta berbaring terlentang,kakinya lurus,
bagian yang tidak perlu diperiksa ditutup.
3. Alat di sediakan, pemeriksaan ini lanjutan dari pemeriksaan
palpasi Leopold.
4. Mencari tempat atau daerah yang akan didengarkan.
Stetoskop kita letakkan pada daerah dimana kita akan
mendengarkan, bagian lubang yang sempit diletakkan pada
telinga kita, letakkan tegak lurus.
5. Kepala pemeriksa dimiringkan,perhatian dipusatkan
pada denyut jantung janin, bila telah terdengar denyutan
dipastikan apakah detak jantung janin dan harus dibedakan
dengan denyut nadi ibu dengan memegang titik nadi ibu di
pergelangan tangan bila detaknya sama dengan denyut nadi
ibu berarti bukan denyut jantung janin,tetapi denyut aorta
dari perut iubu.
6. Setelah nyata betul-betul denyut jantung janin maka detikan
dihitung untuk mengetahui teraturnya dan frekuensi denyut
jantung janin.
BAB 6 : Perawatan Ibu Hamil Trimister I, II, III 77

Cara menghitung Denyut Jantung Janin


Cara menghitung Denyut Jantung Janin yaitu :
5 sekon dihitung, 5 sekon tidak dihitung, 5 sekon dihitung, 5
sekon tidak dihitung, 5 sekon di hitung, 5 sekon tidak dihitung,
bisa kita ringkas :
5 sek. + 5 sek. – 5 sek + 5 sek, - 5 sek, +
11 detik 12 detik 11 detik
Jadi jumlah denyutan dalam 15 sekon ialah ( 11 + 12 + 11 = 34
detik ).
Untuk mencapai satu menit 34 detik ini dikalikan 4, sama
dengan 136 per menit. Denyut jantung janin cukup bulan yang
sehat biasanya antara 110-160 x per menit (Tucher, 2004 : 73).
Denyut jantung ini dikatakan teratur, karena ketiga-tiganya
tidak menunjukkan perbedaan yang mencolok.
Tetapi bila hasil penghitungan sebagai berikut :
5 sek. + 5 sek. – 5 sek + 5 sek, - 5 sek, +
10 detik 14 detik 9 detik
Frekuensi (10 , 14, 9) x 4 = 33 x 4 = 132 x per menit, walaupun
denyut jangtung janin ini biasa tetapi tidak teratur. Kesimpulan
denyut jantung janin ini tidak teratur berarti denyut jantung
janin tidak normal.
Macam-macam bunyi di dalam perut saat auskultasi Denyut
Jantung Janin
Dari janin
1. Bunyi jantung anak
Bunyi jantung janin seperti yang dijelaskan di atas.
78 Perawatan KEHAMILAN

2. Bising tali pusat


Bising tali pusat bunyi jantung janin suaranya seperti tiupan
3. Gerakan anak
Gerakan anak timbul karena aksi dari luar yaitu stetoskop,
sehingga ada reaksi ada pergerakan dari janin dan suaranya
terdengar seperti pukulan.
Dari ibu :
1. Bising rahim
Bising rahim, ini sama cepat dengan denyut nadi ibu.
2. Bunyi aorta
Bunyi aorta, kekuatan dan frekuensinya sama dengan
denyut jantung ibu disebabkan letak pembuluh darah arter
yang di perut ada di depan.
3. Bising/gerakan usus
Bising usus,ini bunyinya seperti kalau kita mengusir ayam,
tidak teratur.
BAB 6 : Perawatan Ibu Hamil Trimister I, II, III 79

Latihan dan aktifitas belajar


1. Tanda Chadwick adalah perubahan warna vagina dan vulva
menjadi ;
a. Lebih merah agak kebiruan
b. Lebih pucat
c. Kekuning-kuningan
d. Pucat kemerahan
e. Kuning kecoklatan
2. Hormon yang berpengaruh besar terhadap perubahan
tubuh wanita hamil adalah :
a. ACTH
b. Estrogen dan Progesteron
c. Prolaktin
d. Somatomammotropin
e. Lutium
3. Hiperpigmentasi pada dahi,pipi dan hidung dikenal sebagai
a. Linea alba
b. Linea grisea
c. Kloasma gravidarum
d. Strie livide
e. Strie albicantes
4. Hormon ASI yang mempengaruhi produksi ASI ialah
a. Estrogen
b. Progesteron
c. Somatomammotropin
d. Prolaktin
e. H C G
80 Perawatan KEHAMILAN

5. Tanda-tanda tidak pasti pada wanita hamil


a. Terlabat bulan
b. Mual muntah
c. Terasa/melihat pergerakan anak saat memeriksa
d. Areola mamae dan puting kehitam-hitaman
e. Sering kencing

Soal
Petunjuk
Pilih A. Bila 1, 2, 3 benar
B. Bila 2, dan 3, benar
C. Bila 2, dan 4, benar
D. Bila 4 saja yang benar
E. Bila semua salah atau semua benar
6. Beberapa cara menentukan perkiraan usia kehamilan
1. Rumus Naegel
2. Quinckening (goyang anak)
3. Perhitungan berdasarkan tanggal.
4. Tinggi fundus uteri
7. Pernyataan dibawah ini adalah rumus untuk penafsiran berat
badan janin menurut
(Rumus BB = ( Md – 12 ) x 155).
1. Leopold
2. Spiegelberg
3. Mac Donald
4. Johnson
BAB 6 : Perawatan Ibu Hamil Trimister I, II, III 81

8. Macam-macam bunyi di dalam perut saat mendengarkan


Denyut Jantung Janin
1. Bising tali pusat
2. Bunyi aorta
3. Bising /gerakan usus
4. Gerakan anak
9. Denyut Jantung Janin pada letak belakang kepala,
memudahkan didengar pada daerah
1. Punggung janin
2. Tepat dipusat ibu
3. Daerah puntum maksimum
4. Bagian terendah janin
10. Masalahnya yang sering terjadi pada trimester I yaitu
1. Mengalami mual-mual
2. Morning sickness
3. Nafsu makan yang berkurang
4. Tak percaya diri
82 Perawatan KEHAMILAN
7
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
KEHAMILAN
Pemeriksaan kehamilan dengan memeriksa gonadotropin
korionik manusia ( H C G) serum dan urine.
H C G adalah hormon yang di produksi oleh plesenta.Pada
kehamilan H C G tampak dalam darah dan dalam urine dalam
14 – 26 hari setelah terjadi konsepsi, dan konsentarsi H C G
memuncak dalam 8 – 10 minggu.Setelah kehamilan trimester
I,produksi H C G berkurang , H C G tidak ditemukan pada
wanita yang tidak hamil,pada janin yang meninggal, atu 3- 4
hari setelah melahirkan.
Nilai yang dituliskan dalam satuan IU/ml atau ng/ml.
Dewasa : serum
Pada wanita tidak hamil yaitu < 0,01 IU/ml.
Kehamilan ( minggu ) Nilai
1 minngu 0,01 - 0,04 IU /ml
2 minggu 0,03 - 0,10 IU/ml
4 minggu 0,19 - 1,0 IU /ml
5 - 12 minggu 10 - 100 IU/ml
13 - 25 minggu 10 - 30 IU/ml
26 - 40 minngu 5 - 15 IU/ml

83
84 Perawatan KEHAMILAN

Urine :
Pada wanita tidak hamil : negatif.
Hamil : 1 - 12 minggu : 6.000 – 500.000 IU/jam.
Banyak alat pemeriksaan kehamilan yang dijual bebas. Biasanya
diperiksa hari setelah terlambat periode menstruasi (byme,
1986).
Masalah-masalah klinis pada hasil pemeriksaan
1. Penurunan kadar H C G
Tidak hamil,janin yang meninggal, postpartum ( 3-4 hari),
abortus inkomplit, ancaman abortus.
2. Peningkatan kadar H C G
Hamil, mola hidatidiform, koriokarsinoma, korio-
nepitelioma.
3. Obat-obat yang dapat meningkatkan nilai : Antikonvulsan,
hipnotik, obat-obat anti parkinson.
Prosedur
Serum
1. Kehamilan tidak kurang dari 5 hari setelah periode terlambat
menstruasi.
2. Ambil 5 ml darah vena dan masukkan kedalam tabung
bertutup merah. Hindari hemolisis.
Urine
1. Puasa cairan 8 – 12 jam , tidak ada pembatasan makanan.
2. Ambil spesimen urine 60 cc dengan berat jenis > 1.010,
segera kirim ke laboratorium.Urine tampung 24 jam
mungkin diperlukan.
3. Bila menggunakan alat yang dijual bebas ikuti petunjuk
yang ada dalam brosur.
BAB 7 : Pemeriksaan Laboratorium Kehamilan 85

4. Hindari adanya darah dalam urine, karena dapat terjadi


hasil positif palsu.
Beberapa penemu reaksi atau tes biologis pada kehamilan yaitu :
1. Ascheim-Zondek.
Pada tahun 1878 bernama Selmar Ascheim seorang
gynaecologi dari Jerman dan pada tahun 1891 bernama
Bernhard Zondek juga seorang gynecologi dari Jerman,dari
kedua ahli itu digabung menjadi satu yang disebut dengan
reaksi dari Ascheim-Zondek.Pada kehamilan hormon
progesteron meningkat,pemeriksaan Ascheim Zondek
ini melakukan pemeriksaan reaksi berdasarkan adanya
progesteron yang berlebihan dan dikeluarkan melalui air
kemih.Progesteron yang bercampur dengan air kemih ini
di sebut pregnandiol.Setiap wanita hamil air kemihnya
mengandung pregnandiol,tetapi bisa juga terjadi pada
wanita yang pernah mengalami mola hydatidosa (kehamilan
anggur).Akibat dari mola hydatidosa yaitu adanya chorion
epitelium dalam air kemihnya dan ada juga terdapat dapa
wanita hamil.Bedanya terletak pada kadar pregnandiol pada
wanita yang pernah mengalami mola hydatidosa kadar
pregnandiol dalam air kemih lebih tinggi.
Cara pemeriksaan untuk reaksi biologis menurut Ascheim-
Zondek.
Persiapan :
a. 3-5 ekor tikus putih betina yang belum dewasa
b. Alat kelamin dibersihkan, tempat air kemih juga di
bersihkan.
86 Perawatan KEHAMILAN

c. Urin wanita diduga hamil diambil pagi hari setelah


wanita bangun tidur
d. Wanita yang akan diperiksa tidak boleh minum obat
atau makanan yang mempengaruhi air kemih misalnya:
pete, jengkol.
Pelaksanaan
a. Kemih wanita yang diduga hamil disuntikkan pada
tikus putih betina yang belum dewasa sampai 3-5 ekor,
untuk perbandingan :
- hari ke I disuntikkan 2 x 0,4 cc
- hari ke II disuntikkan 3 x 0,4 cc
- hari ke III disuntikkan 1 x 0,4 cc
- hari ke IV beristirahat
b. Pada hari ke V diadakan operasi pada tikus-tikus putih
betina yang telah disuntik.
c. Operasi ini untuk melihat perubahan pada ovarium
(indung telur) tikus putih, apakah ada corpus rubrum
dilihat dengan mikroskop.Bila ada corpus rubrum
maka reaksi dinyatakan positif,menandakan adanya
pregnandiol pada air kemih yang menyebabkan adanya
ovulasi pada tikus putih yang belum dewasa, dengan
adanya ovulasi ini tikus putih menjadi dewasa.
2. Friedman
Fridman adalah seorang doktor penemu dari Jerman,
caranya lebih sederhana sehingga dapat dilakukan di
pelosok-pelosok.
BAB 7 : Pemeriksaan Laboratorium Kehamilan 87

Cara pemeriksaan untuk reaksi biologis menurut Friedman:


Persiapan
a. Binatang kelinci betina
b. Urine wanita yang diduga hamil seperti pada Ascheim-
Zondek.
Pelaksanaan
a. Binatang kelinci betina diasingkan 3 minggu upaya
tidak kawin,karena kelinci tidak akan ovulai.
b. Urine disuntikan pada vena di telingga kelinci 2 x 5 cc.
c. Sesudah penyuntikan antara 24-48 jam kelinci di
operasi.
d. Dilihat dengan mikroskopis ada tidaknya korpus
rubrum.
e. Bila hasil operai ada rubrum maka reaksi positif (ada
kehamilan )
f. Kelinci yang dioperasi ini bisa sadar dan baik kembali
setelah 2-3 jam.
g. Kelinci setelah sadar diberi minum dulu beberapa jam
setelahnya boleh makan.
Keuntungan
a. Kelinci mudah berkembang biak.
b. Dapat dipergunakan berulang-ulang.
c. Waktunya lebih singkat.
3. Galli Mainini
Reaksi dari Galli Mainini ini banyak digunakan sebab kodok
yang digunakan kodok biasa dan mudah didapat.
Persiapan
a. Kodok jantan yang tidak mempunyai sel mani.
88 Perawatan KEHAMILAN

b. Kodok yang digunakan 3-4 ekor


c. Air kemih wanita diduga hamil kurang lebih 20-25 cc
Pelaksanaan
a. Kodok sebelum digunakan diperiksa dulu urinenya
mengandung sel mani atau tidak.
b. Air kemih wanita yang diduga hamil disuntikkan pada
subkutan, masing-masing kodok disuntik dengan 6 cc.
c. Kemudian 1 jam setelah disuntik urine diperiksa,
mengandung sel mani atau tidak.
d. Apabila mengandung sel mani, menandakan bahwa
reaksinya positif berati pregnandiol mempengaruhi
keluaran sel mani yang menandakan adanya kehamilan.
e. Pemerikaan urine diteruskan 3-4 jam sesudah
penyuntikan.
4. Hagben
Reaksi dari Hogben jarang dilakukan karena kodok yang di
gunakan sukar didapat.
Persiapan
a. Kodok betina dari Afrika Selatan yaitu Xenopus Laevis.
b. Urine wanita yang diduga hamil
Pelaksanaan
a. Kodok disuntik dengan urine sebanyak 2 cc
b. Kodok akan mengadakan ovulasi.
c. Setelah 12-24 jam bila mengeluarkan telur maka reaksi
positif yang menandakan adanya kehamilan.
BAB 7 : Pemeriksaan Laboratorium Kehamilan 89

5. Consulof
Reaksi dari Consulof ini jarang digunakan karena kodok
tersebut tidak mudah didapat.
Persiapan
a. Kodok berwarna yang disebut Rana Exculenta.
b. Urine wanita yang diduga hamil 2,5 cc.
Pelaksanaan
a. Sebelum digunakan kodok diambil kelenjar Hypopisenya
hingga warna menjadi pucat.
b. Kemudian kodok disuntik dengan 2,5 cc urine wanita
yang diduga hamil.
c. Setelah disuntik apabila kodok berwarna coklat, maka
reaksi kehamilan positif berarti ada kehamilan.
90 Perawatan KEHAMILAN

Latihan dan aktivitas belajar

Pilih : A. Bila 1, 2, 3 benar


B. Bila 2, dan 3, benar
C. Bila 2, dan 4, benar
D. Bila 4 saja yang benar
E. Bila semua salah atau semua benar
1. Salah satu cara pemeriksaan untuk menentukan wanita
hamil dengan pemeriksaan urine a .l
A. Reaksi dari Galli Mainini
B. Reaksi dari Ascheim-Zondek.
C. Reaksi dari Hagben
D. Reaksi dari Friedman
2. Reaksi dari Galli Mainini ini kodok yang digunakan yaitu
A. Kodok jantan yang tidak mempunyai sel mani.
B. Air kemih wanita diduga hamil kurang lebih 20-25 cc
C. Kodok yang digunakan 3-4 ekor
D. Kodok betina.
3. Cara pemeriksaan untuk menentukan wanita hamil dengan
menggunakan kelinci cara ini dilakukan oleh
A. Reaksi dari Galli Mainini
B. Reaksi dari Ascheim-Zondek.
C. Reaksi dari Hagben
D. Reaksi dari Friedman
4. H C G tampak dalam urine apabila
A. 14 – 26 hari setelah terjadi konsepsi,
B. Setelah kehamilan trimester III,produksi H C G berkurang
BAB 7 : Pemeriksaan Laboratorium Kehamilan 91

C. Konsentarsi H C G memuncak dalam 8 – 10 minggu.


D. 3- 4 hari setelah melahirkan H C G memuncak
5. Peningkatan kadar H C G terdapat pada :
A. Wanita hamil
B. Mola hidatidiform
C. Pengaruh obat Antikonvulsan
D. Koriokarsinoma
6. Penurunan kadar H C G Penurunan kadar H C G
A. Wanita tidak hamil.
B. Janin yang meninggal.
C. Postpartum (3-4 hari).
D. Abortus inkomplit.

Petunjuk soal
Pilih satu jawaban yang benar
1. Setiap wanita hamil air kemihnya mengandung
pregnandiol,tetapi bisa juga terjadi pada wanita antara lain:
a. Pernah mengalami mola hydatidosa (kehamilan
anggur).
b. Pernah abortus inkomplit
c. Janin meninggal
d. Postpartum (3-4 hari)
e. Wanita tidak hamil
2. Progesteron yang bercampur dengan air kemih di sebut
a. Pregnandiol.
b. Mola hydatidosa
c. Estrogen
d. Prolaktin
e. Chorion epitelium
92 Perawatan KEHAMILAN
8
KASUS

K
asus yang akan diuraikan ini adalah kasus sebenarnya
yang terjadi dimasyarakat penulis memperoleh data
dengan kunjungan kerumah,data buku panduan Ibu
dan Anak yang dimiliki, hasil wawancara kepada ibu dan hasil
klarifikasi dari bidan yang memeriksa,merawat dan menolong
persalinannya dan dari kader kesehatan.

KASUS 1
Ny.N R, periksa pertama kepetugas kesehatan umur
19 tahun, Pendidikan SMP,hasil pernikahan pertama dan
kehamilan yang pertama Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)
tanggal 15 bulan Agustus, tahun2010, Hari taksiran persalinan
tanggal 22, bulan 5, Tahun 2011, Berat badan sebelum hamil
44 Kg, Berat badan saat hamil 44,5 Kg,Tinggi badan 157 Cm,
Lingkar lengan 24 Cm, Tensi 120/80 mm Hg,hasil pemeriksaan
laboratorium: Golongan darah A, imunisasi TT lengkap keluhan
yang dirasakan mual dan pusing.

93
94 Perawatan KEHAMILAN

Dilakukan pemeriksaan : Keadaan umum baik, konjungtiva


tidak anemis,muka tidak ada chloasma gravidarum,kedua
payudara membesar dan tegang, kedua puting susu menonjol,
hyperpigmentasi pada areola dan papilla, kolostrum belum
keluar, pemeriksaan perut strie livide ada, strie albican tidak ada,
pada vagina ada tanda chadwick´s, ke dua kaki tidak ada varises
dan pembengkak. Perkusi : Reflek patella positif (baik).
Periksa raba : adanya pembesaran rahim 1-2 jari di atas sympisis
ballotemen positif, denyut jantung janin menggunakan stetoskop
monoculair belum terdengar, terapi vitamin B6, Antasida,
Pamol, dipesan kontrol 2 miggu dan nasehat tentang makan
sedikit tetapi sering oleh bidan.
Kesimpulan petugas G P 00 Ab 000, kehamilan 12 minggu,
ballotemen positif Periksa dengar Denyut jantung janin belum
terdengar.
Ibu mendapat stiker Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi dan telah ditempel pada pintu jendela depan rumah
yang telah tertulis Nama : Ny. NR,tapsiran persalinan: tanggal
22, bulan 5, tahun 2011, Penolong persalinan : Bidan,Tempat
persalinan : di UPTD Kesehatan setempat, Pendamping
persalinan : Suami, Transportasi : sepeda motor, calon pendonor:
keluarga.
Periksa lanjutan
Pada usia kehamilan 21 minggu ibu periksa, hasil pemeriksaan
petugas kesehatan Tinggi Fundus Uteri 2 jari di bawah
pusat, ballotemen positif, Kadar Hemoglobin (Hb) : 12,6 gr/
dl, Golongan darah A, tidak ada keluhan, terapi Fe, kalk dan
vitamin C.
BAB 8 : Kasus 95

Pada usia kehamilan 38 minggu periksa dengan keluhan pusing,


hasil pemeriksan Tensi 130/90 mmHg,Tinggi Fundus Uteri ½
Px dan pusat atau 34 cm dengan simfisis,bagian Fundus uteri
teraba bokong, punggung janin di sebelah kiri, bagian bawah
janin kepala, bagian terdepan janin kepala sudah masuk Pintu
Atas Panggul,Denyut Jantung Janin positif (12, 11, 12). Kadar
Hemoglobin (Hb) : 11,6 gr/dl. Kaki tidak ada varises dan
pembengkaan. Perkusi : Reflek patella positif. Terapi Fe, Vitamin
B1 dan pamol,pesan petugas kontrol 1 minggu lagi.
Kesimpulan : Kehamilan TFU pertengahan Px dan pusar,fundus
uteri teraba bokong, punggung kiri, bagian bawah janin kepala,
bagian terdepan janin kepala sudah masuk Pintu Atas Panggul,
Denyut Jantung Janin positif ( 12,11,12), anak tunggal hidup, 38
minggu.
Ibu periksa rutin sesuai pesan yang diberikan oleh bidan, mulai
dari periksa pertama sampai dengan usia kehamilan 39 minggu
berjumlah 40 kali, periksa dengan petugas kesehatan yang sama,
ibu teratur minum obat, vitamin mengikuti senam hamil sesuai
petunjuk serta menuruti arahan yang diberikan oleh petugas
kesehatan.
Pada kehamilan 39 minggu, ibu ada keluhan keluar cairan
seperti keputian, Berat Badan 56,3 Kg, Tensi 120/80 mm Hg.
Dilakukan periksa raba (palpasi secara Leopold) : Tinggi Fundus
Uteri pertengahan prosesus xipoideus dengan pusar atau 35 Cm
dengan simfisis, bagian fundus teraba bokong, punggung janin
di sebelah kiri perut ibu, bagian bawah teraba kepala,bagian
terdepan janin kepala sudah masuk Pintu Atas Panggul.
96 Perawatan KEHAMILAN

Periksa dengar : Denyut Jantung Janin terdengar satu tempat


(12,11,12 ), Kaki tidak ada pembengkaan. Perkusi : Reflek patella
positif (baik).
Kesimpulan : Kehamilan TFU pertengahan Px dan pusar,
punggung kiri, bagian bawah janin kepala, bagian terdepan
janin kepala sudah masuk Pintu Atas Panggul, Denyut Jantung
Janin positif (12,11,12), anak tunggal hidup, 39 minggu.
Ibu bersalin
Tanggal bersalin 21-5-2011,jam 09.00, Umur kehamilan 40
minggu, Penolong oleh Bidan, Cara pertolongan persalinan
Spontan B ( Belakang kepala), plasenta lahir lengkap, perdarahan
200 cc, kontraksi rahim teraba keras/kenyal (baik), Keadan ibu
sehat.
Kondisi Bayi saat lahir
Anak ke 1, Berat lahir : 3.600 gram, Panjang badan : 49 Cm,
Lingkar kepala 33 Cm, Jenis kelamin ; laki-laki. Keadan bayi
setelah lahir :Segera menangis. Asuhan bayi baru lahir : Inisiasi
Menyusu dini (IMD) 1 jam pertama kelahiran bayi, diberi
suntikan Vitamin K, Salep mata antibiotika profilaksis, dan
imunisasi HBO Hb Uniject.
Kondisi kesehatan ibu nifas
Keadaan 2 jam setelah melahirkan : tidak ada keluhan,Tekanan
darah 120/80 mm Hg, nadi 96 x/menit,pernapasan 20 x/menit,
Suhu 37,5 ° C,kontraksi rahim teraba kenyal, perdarahan 100 cc,
darah berbau anyir,payudara sudah keluar kolostrum.
BAB 8 : Kasus 97

ANALISA KASUS
Data usia kehamilan 12 minngu
Ny.N R, umur 19 tahun, Pendidikan SMP,hasil pernikahan
pertama dan kehamilan yang pertama Hari Pertama Haid
Terakhir (HPHT) tanggal 15 bulan Agustus, tahun 2010, Hari
taksiran persalinan tanggal 22, bulan 5, Tahun 2011, Hemoglobin
(Hb) : 12,6 gr/dl, imunisasi TT lengkap keluhan yang dirasakan
mual dan pusing. Kesimpulan hasil pemeriksaan : GP00Ab000,
kehamilan 12 minggu. Denyut jantung janin belum terdengar.
Analisa
Keluhan mual dan pusing pada kehamilan trimester pertama
disebabkan oleh karena Pengaruh estrogen yang meningkat
sehingga pengeluaran asam lambung meningkat dan dapat
menyebabkan sekresi saliva meningkat, menjadi lebih asam dan
menjadi lebih banyak, daerah lambung terasa panas, terjadi mual
dan pusing/sakit kepala terutama pada pagi hari yang disebut
morning sickness, keluhan mual dan pusing terjadi pada wanita
hamil muda merupakan perubahan yang fisiologis (normal),
mengatasinya dengan makan sedikit-sedikit tetapi sering.
Data usia kehamilan 38 minngu
Ibu periksa dengan usia kehamilan 38 minggu, ibu ada keluhan
pusing, Berat Badan 56 Kg, Tensi 130/90 mm Hg). Kadar
Hemoglobin (Hb) : 11,6 gr/dl.
Dilakukan periksa raba (palpasi secara Leopold) : Tinggi Fundus
Uteri pertengahan prosesus xipoideus(Px) dengan pusar atau 34
Cm dengan simfisis, bagian fundus teraba bokong, punggung
janin di sebelah kiri perut ibu,bagian bawah teraba kepala,
98 Perawatan KEHAMILAN

bagian terdepan janin kepala sudah masuk Pintu Atas Panggul.


Periksa dengar : Denyut Jantung Janin terdengar satu tempat
(12,11,12 ), Kaki tidak ada varises dan pembengkaan. Perkusi :
Reflek patela positif.
Kesimpulan : Kehamilan TFU pertengahan Px dan pusar,
punggung kiri, fundus teraba bokong,bagian bawah janin
kepala, bagian terdepan janin kepala sudah masuk Pintu Atas
Panggul, Denyut Jantung Janin positif (12,11,12), anak tunggal
hidup, 38 minggu.
Analisa
Kadar Hemoglobin (Hb):11,6 gr/dl.penurunan kadar Hb.
disebabkan oleh karena meningkatnya kebutuhan sirkulasi
darah sehinnga dapat memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam rahim,akibatnya jumlah serum
darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah,sehingga terjadi
semacam pengenceran darah (hemodilusi) dengan puncaknya
pada kehamilan 32 minngu. Sel darah merah makin meningkat
jumlahnya untuk mengimbangi pertumbuhan janin dalam
rahim, tetapi pertambahan sel darah merah tidak seimbang
dengan peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodelusi
disertai anemia fisiologi, kadar Hb.11,6 gr/dl masih dalam batas
fisiologis pada wanita hamil.
Data usia kehamilan 39 minggu
Ibu periksa dengan usia kehamilan 39 minggu, ibu ada keluhan
keluar cairan seperti keputihan, Berat Badan 56,3 Kg,Tensi
120/80 mm Hg.
BAB 8 : Kasus 99

Dilakukan periksa raba (palpasi secara Leopold) : Tinggu


Fundus Uteri pertengahan prosesus xipoideus dengan pusar atau
35 Cm dengan simfisis, bagian fundus teraba bokong,punggung
janin disebelah kiri perut ibu,bagian bawah teraba kepala,
bagian terdepan janin kepala sudah masuk Pintu Atas
Panggul. Periksa dengan : Denyut Jantung Janin terdengar satu
tempat (12,11,12), Kaki varises dan pembengkaan tidak ada.
Perkusi : Reflek patella positif.
Kesimpulan: Kehamilan TFU pertengahan Px dan pusar,
punggung kiri, bagian bawah janin kepala, bagian terdepan
janin kepala sudah masuk Pintu Atas Panggul, Denyut Jantung
Janin positif (12,11,12), anak tunggal hidup, 39 minggu.
Analisa
Keluhan keluar cairan seperti keputihan yang terjadi pada
kehamilan 39 minggu atau trimester ketiga disebabkan oleh
karena meningkatnya vaskularisas dan pengaruh hormon
estrogen respon pengaruh hormonal adalah sekresi sel-sel vagina
meningkat, sekresi tersebut berwarna putih yang bersifat sangat
asam, dikenal dengan istilah ”putih”/keputihan atau leukorrhea
merupakan perubahan yang fisiologis (normal).
Rekomendasi
Kasus 1, merupakan kasus kehamilan yang berlangsung dengan
baik, ibu melakukan periksa rutin, dan kontrol sesuai dengan
pesan dari petugas, semua pemeriksaan yang dibutuhkan untuk
mengetahui kondisi ibu dan janinnya sudah dilaksanakan sesuai
dengan Buku Kesehatan Ibu dan Anak dan prosedur yang ada.
Keluhan-keluhan yang dirasakan ibu hamil masih dalam batas
normal.
100 Perawatan KEHAMILAN

Seseorang dengan memperhatikan kehamilan, perkembangan


janinnya dan tau akan kebutuhan dirinya yaitu periksa dengan
teratur sesuai dengan usia kehamilan mau mengikuti nasehat
dan arahan dari petugas kesehatan dan berdo’a kepada Tuhan
Yang Maha Esa maka pada kasus 1, kehamilannya berjalan
denagn normal, persalinannya berjalan dengan lancar dan
aman lahir secara alami, kondisi bayi saat lahir segera menangis
dan ibu setelah melahirkan tidak ada keluhan, kondisi seperti
inilah yang menjadi harapan bagi setiap ibu, suami, keluarga,
masyarakat, kader kesehatan dan bidan yang merawat.
101

Daftar Pustaka

Departemen Kesehatan RI,Direktorat Jendral Bina Kesehatan


Masyarakat, Direktorat Bina Kesehatan Ibu, 2009, Pedoman
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak,
Jakarta
Departemen Kesehatan RI dan JICA (Japan Internasional
Cooperation Agency) 2009, Buku Kesehatan Ibu dan Anak,
Jakarta
Farrer, 1999, Perawatan Maternitas, Jakarta, Buku Kedoteran,
EGC
Gibson, 2002, Anatomi Fisiologi Modern, Jakarta, Buku
Kedoteran, EGC
Hamilton, Cetan I, 1995, Basic Maternity Nursing, Jakarta,
Buku Kedoteran, EGC
Helen., cetaan I, 2002, Buku saku Bidan, Jakarta, Buku Kedoteran,
EGC
Ibrahim, cetakan V, 1996, Perawatan Kebidanan, Jakarta,
Bharata Niaga Media
Jimenez, cetakan ke I, 2000, Kehamilan yang menyenangkan,
Jakarta, Arcan
Kee, Joyce lefever, edisi 2, 1997, Pemeriksaan Laboratorium &
Diagnostik dengan Implementasi Keperawatan, Jakarta, EGC
102 Perawatan KEHAMILAN

Rabe, cetakan I, 2003, Ilmu Kebidanan, Jakarta, Hipokrates


Manuaba, cetakan I, 1998, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan
dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan, Jakarta,
Buku Kedoteran, EGC
Martin, volume I, Edisi 18, 2011, Keperawatan Maternitas,
Kesehatan Wanita, Bayi & Keluarga, Jakarta, Buku
Kedoteran, EGC
Mochtar, cetakan V, 1995, Sinopsis Ostetri, Jakarta, Buku
Kedoteran, EGC
Perkumpulan Perinatologi Indonesia, edisi 2, 2004, Program
Manajemen Laktasi, Jakarta.
Prawirohardjo, cetakan III, 1994, Ilmu Kebidanan, Jakarta, PT
Gramedia
Prawiroharjo, S. 1986. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Sloane, 2004, Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula, cetakan 1,
Jakarta, Buku Kedoteran, EGC
Syaefudin, 2006, Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa
Keperawatan, cetakan 1, Jakarta, Buku Kedoteran, EGC
Tucker, edisi 4, 2004, Pemantauan & Pengkajian Janin, Jakarta,
EGC
Waslh, Linda V.cetakan I, 2008, Buku Ajar Kebidanan Komunitas,
Jakarta, EGC
Yuniarti, edisi I, 2010, Keajaiban ASI, Yogjakarta, Andi offset.
Varney, Helen, 2001, Buku Saku Bidan, Buku Kedokteran,
Jakarta. EGC.
103

Daftar Singkatan
ASI (Air Susu Ibu)
BB (Berat Badan)
Bidang H I (Bidang Hodge I)
DDJ (Detak Dantung Janin)
FSH (Folikel Stimulasi Hormon)
G (Gravida)
Hb (Haemoglobin)
hCG (human chorionic gonadotropin)
hPL (human plasenta lactogen) juga di sebut
hCS (human chorionic somammotropin)
h CT (human chorionic thyrotropin)
(IMD) Inisiasi Menyusu dini
IU (Internasional Unit)
KB (Keluarga Berencana)
LH (Lutium Hormon)
L/S (Lesitin dan Sphingomyelin)
MSH (melanophore stimulating hormone)
P (Para)
PAPIAH (Para Aterem Prematur Imatur Abortus Hidup)
PAP (Pintu Atas Panggul)
PBP (Pintu Bawah Panggul)
SIAS (Spinna Iliaka Posterior Superior)
TFU (Tingi Fundus Uteri)
104 Perawatan KEHAMILAN
Glosarium
A
Abortus (keguguran) : berhentinya kehamilan sebelum janin
viabel.
Amenorrhoe : terlambat bulan.
Areola : sekitar puting melebar dan war-nanya menjadi lebih
gelap.
Aterem(matur) : kelahiran genap bulan
Antikonvulsan : anti kejang
Anti parkinson : anti gemetar/tremor
Auskultasi : periksa dengar
B
Balotemen : lentingan di dalam rahim saat di lakukan
pemeriksan kehamilan.
Blastula : sel telur yang sudah di buahi setelah pekembangan
satu minggu
Bimanuel : menggunakan dua belah tangan pada pemeriksaan
dalam vagina pada tindakan kompresi janin.
C
Cervix uteri : leher rahim
Conjugata : panjang garis lurus melalui titik pusat linkaran.
Chadwick : perubahan warna ungu-kebiruan di kemaluan
wanita saat hamil.
Chlolasma gravidarum (topeng kehamilan) : pigmentasi
cokelat pada wajah selama kehamilan

105
106 Perawatan KEHAMILAN

Clitoris (kelentit) : organ erectil kecil di sudut depan atas


kemaluan wanita terlihat bintik- bintik hitam timbul waktu
hamil.
D
Desidua : selaput lendir rahim dalam keadaan hamil.
Diameter transversa : garis ukuran melintang.
Doptone : alat untuk mendeteksi jantung janin pada stadium
yang sanat awal.
Duncan : pelepasan plasenta dari pinggir
E
Endometrium : lapisan selaput lendir bagian dalam dari rahim.
F
Fetus : bayi belum lahir yang berusia mulai akhir minngu ke 8
hingga sat lahir
Fundus uteri : bagian puncak rahim.
G
Gravida : wanita sedang hamil
H
Hegar’s sign : pelunakan leher rahim yang nyata pada kehamilan
yang dini.
Hemoglobin : zat warna dalam butir-butir darah merah
Hemolisis : penguraian sel darah merah dan menjadi bebasnya
zat warna dalam butir-butir darah merah
Hepatitis : radang hati
Hiperpigmentasi : perubahan pigmen pengaruh rang-sangan
hormon melanophore
Hipnotik : preparat yang membuat tidur
Glosarium 107

Hortman : merupakan tanda adanya perdarahan saat


tertanamnya hasil pembuahan.
Hypopise : kelenjar di otak
Hyperemisis gravidarum : Muntah yang berlebihan pada wanita
hamil sampai me nganggu kehidupan sehari-hari.
I
Imatur : berhentinya kehamilan sebelum 28 minggu.
Infundibulum tuba : ujung dari tuba bentuk seperti corong,
dengan umbai-umbai.
Inspeksi : periksa pandang
Insersi tali pusat : tempat lekatnya tali pusat
Insersi lateralis/para sentralis = tempat lekatnya tali pusat di
antara tengah dan tepi
Insersi marginalis : tempat lekatnya tali pusat di tepi/pinggir.
Insersi velamentosa : tempat lekatnya tali pusat di selaput
plasenta.
Isthmus uteri : daerah pertemuan leher rahim dengan badan
rahim
K
Kelenjar Bartholoni (glandula vestibularis mayoris):
merupakan kelenjar terpenting di daerah vulva dan vagina.
Kontraksi : pengerutan otot yang temporer
Kontraksi Broxton Hicks : perabaan waktu periksa dalam rahim
yang lunak berubah sekonyong-konyong menjadi keras karena
berkontraksi.
Konsepsi : Pertemuan sel ovum dan sel spermatozom
Konstipasi (sembelit) : sulit buang air besar
Korpus mamae : badan payudara.
108 Perawatan KEHAMILAN

Korion : lapisan luar kantong kehamilan yang berlanjut menjadi


plasenta dan melekat pada lapisan rahim
Kotiledon : lobus
L
Labia Mayora : bibir-bibir besr kemaluan wanita.
Labia Minora : bibir kecil kemaluan wanita merupakan lipatan
tipis dari kulit sebelah dalam bibir.
Laktasi : pegeluaran ASI dari payudara
Ligamentum : jaringan ikat sebagai penghubung tulang dan
alat-alat.
Linia nigra : garis gelap mengikuti garis di perut( dari pusat-
simpisis) pada wanita hamil.
M
Mola hidatidiform : kelainan kehamilan
Mons veneris : bagian yang menonjol di atas kemaluan pada
wanita dewasa di tutup oleh ranbut kemaluan.
Multi gravida : seorang wanita yang telah melahirkan lebih
dari satu orang.
Muskulus Levator ani : otot penyangga dasar panggul yang
paling kuat.
Myometrium : lapisan yang paling tebal, terdiri atas otot polos
di dalam rahim.
N
Nidasi : persarangan telur yang telah di buahi ke dalam dinding
rahim
O
os coxae : tulang pangkal paha
os coccyges : tulang tungging
Glosarium 109

os ilium : tulang usus


os ischium : tulang duduk
os pubis : tulang kemaluan
os sacrum : tulang kelangkang
ovariol cyste : kantong tertutup bersisi cairan di indung telur
P
Papilla mamae (puting) : bintil payudara yang menonjol.
Pars interstitialis : bagian tuba yang berjalan dalam dinding
uterus
Pars isthmica : bagian tuba setelah keluar dari dinding uterus,
merupakan bagian tuba yang lurus dan sempit.
Pars ampullaris : bagian tuba yang paling lebar.
Palpasi secara Leopold : periksa raba pada wanita hamil
menurit Leopold
Patella : tulang tempurung.
Perimetrium : selaput perut yang menyelubungi rahim.
Perineum : kerampang terletak antara vulva dan anus.
Perkusi : periksa ketuk
Pielonefritis : radang pada piala ginjal.
Pinard stetoskop monoculair : alat berbentuk trompet hanya
memiliki satu teropong untuk mendengarkan denyut jantung
janin melalui perut ibu.
Pregnandiol : Progesteron yang bercampur dengan air kemih.
Prematur : sebelum waktunya atau sebelum masak
Primi gravida : wanita yang pertama kali hamil.
Promontorium : batas antara ruas tulang belakang pinggang
dan tulang kelangkang yang mencuat ke depan.
Prosesus xypoideus : taju pedang tulang dada
110 Perawatan KEHAMILAN

Q
Quickening(goyang janin) : gerakan janin pertama yang terasa
oleh ibu.
S
Spesimen : bahan pemeriksaan
Sistem gastrointestinal : alat pencernaan.
Sistem urinaria : alat perkemihan
Sistem muskuluskeletal : alat otot dan tulang
Strie gravidarum : garis-garis putih/kebiru-biruan pada kulit
perut wanita hamil
T
Tipoid adominalis : radang di perut tepatnya di usus halus
Tropoblas : sel-sel yang membungkus sel telur yang tertanam
dan berkenaan dengan nutrisi.
Tuba Falupii : saluran telur Falupii
U
Ulcus peptikum (tukak) : luka di lambung
V
Villi korionik : jonjot lapisan luar kantong kehamilan yang
berlanjut menjadi plasenta dan melekat pada lapisan rahim.
Vulva (pukas) : alat kelamin luar perempuan.
Indeks
A. Alveolus 14, 16, 40
Abdomen 45 Areola 45, 63, 80
Abortus 74, 75, 91 Arteri Uterina,Arteri Ovarika
Acitas 62 Auskultasi 75
Adrenal 51 Aterem 74
Ahlfeld 70,71
Air ketuban 39,40, 41 B
asal air ketuban Ballottement 73
faal air ketuban 40 Broxton Hicks
Albumin 46 Boedin 70, 71
Aldosteron 51 Baudeloque 8, 12
Alveolus 14,16 C
Amenorrhoe 60 Cervix uteri
Anatomi fisiologi Tulang Panggul 3 Cocigeus 5
tulang Panggul bagian keras Convergen 72
fungsi tulang panggul Chadwick´s
P A P (Pintu Atas Panggul ). 6 Chorionic gonadotropin
P B P (Pintu Bawah Panggul) 6 Chorionic somammotropin 44
bidang Hodge 5, 7, 12 Chorionic thyrotropin
tulang panggul bagian lunak Chorion epitelium 85
Anatomi payudara 13 Clitoris 21, 22
bagian-bagian payudara Conjugata externa
fungsi payudara 14, 15, 19 Conjugata diagonalis 6
bentuk –bentuk puting susu 17, 20 Conjugata vera 6
Anatomi fisiologi Reproduksi wanita 21 Corpus Albican 25
bagian luar 21 Corpus Lutium 25, 26
bagian dalam 23 Corpus rubrum 26, 86
Anatomi plasenta Corpus uteri 23
sirkulasi plasenta 38
fungsi plasenta D
tipe-tipe plasenta Decompensasi kordis
Anemia 46,60, 98, Depresi 54
Antikonvulsan 87 Distansia spinarum
Aorta 76 Distansia cristarum 8, 12

111
112 Perawatan KEHAMILAN

Divergent 73 Hipotensi 51
Doptone 75, 106 Hodge 5, 7, 12
Duncan 106 Hormon melanophore
Hymen 22
E Hyper emisis gravidarum
Endometrium 23, 25, 26, 33 Hypopise 89
Epigastrium 69
Estrogen 43, 44 I
Implantasi dan plasentasi
F Infundibulum 23
Fase menstruasi 26 Insersi sentralis (ditengah plasenta) 38
Fase premenstruasi Insersi lateralis/para sentralis 38
Fase Proliferasi 25, 26 Insersi marginalis/tepi 38
Fase sekresi Insersi velamentosa/di selaput 107
Fertilisasi 31 Isthmus uteri
Fibrinogen 46
Fisiologi Haid 21, 25 K
pengertian haid 21, 25 Kanalis inguinalis
proses haid Kelenjar vestibularis mayoris
Fungsi rahim Bartholoni
Fungsi ovarium Ketosis 53
Fundus uteri 64 Khorionok gonadotropin
Koriokarsinoma 84
G Korionepitelioma
Galli Mainini 87, 90 Kompensasi 47, 52
Gammaglobulin 46 Konsepsi 31, 32
Gastrointestinal 47, 52 proses konsepsi
Glomerulus 53 reaksi Kromosom
Gravida 63, 74 tahapan pada peristiwa konsepsi
Gonadotropin korionik Kolostrum 46, 50
Gynaecologi 85 Konstipasi 107
Kotiledon maternal
H Kotiledon fetus
Hegar´s
Kyphose 75
Hemodilusi 46, 48
Hemolisis 84 L
Hepatitis 106 Labia Mayora
Hiperpigmentasi 45, 49 Labia Minora 108
Hipnotik 84 Lanugo 40
Hipopise 15 Leopold 67
Indeks 113

Leukorrhea 44 Perimetrium 23
Ligamentum uterosakralis Perineum 22
Linia alba Perubahan psikologis pada wanita
Linia nigra hamil
tahap – tahap perubahan psikologis
M pada kehamilan
Masalah psikologis pada wanita perubahan psikologis wanita hamil
hamil pada trimester I,II,III pada trimester I,II,II
Macam-macam bunyi di dalam perut Perubahan psikologis pada wanita
saat auskultasi Denyut Jantung Janin hamil
Mac Donald tahap – tahap perubahan psikologis
Menghitung Denyut Jantung Janin pada kehamilan
Menopause 25, 54 perubahan psikologis wanita hamil
Metabolisme 38, 48 pada trimester I,II,II
Montgomeri 14 Perubahan Fisik wanita hamil
Molahidatidosa 63 Pesimen 84
Molahidatidiform Pielonefritis 53
Mons veneris Piskacek 62
Morning sickness Pregnandiol 85, 87
Multi gravida Pre opucation 55
Muskuloskeletal 49, 54 Prematur 74
Muskulus Levator ani 108 Processus xypoideus
Myoometrium 23 Progesteron 14, 15
Promontorium 5, 6
N Pruritus 50
Nidasi 26, 31
Plasenta adhesiva 39
O Plasenta akreta
Oblique Plasenta inkreta 39
Organogenesis 36 Plasenta perkreta 39
Ovarium 44, 60 Pubertas 14, 25 54,
Ovarial cyste
Ovulasi 44, 86 Q
Quinckening 64, 65
P
Palpasi Boedin R
Palpasi Ahlfeld Rahim 43, 44, 45, 46
Pars interstitialis 23 Retroplacenter 34
Pars isthmica 23 Regurgitasi 52
Pars ampullaris 23 Rudimenter 15
Parkinson 84 Rumus Naegel 64, 80
114 Perawatan KEHAMILAN

S Tuba Falupii
Saliva 97 Tuber ischiadica
Sakrum 9, 10
Sebaseus 50 U
Stetoskop monoculair 75, 94 Ulcus peptikum 61
Simfisis 21, 65, 95, 97 Ultrasound 60
Sinus Laktiferus 14 Ureter 53
Spermatozoom 31, 32 Urinaria 48, 53
Spiegelberg 65, 80
Stetoskop 75, 76, 94, V
Stressor, 55 Vagina 10, 22, 25, 94, 99
Strie gravidarum 45, 50 Vaskularisas 44, 63, 99
Vernik Caseosa 40
T Vasodilatasi 51
Tali pusat 37, 38 Villi-villi khorioni 37
jenis-jenis insersi tali pusat Vitellus 32
Tanda-tanda wanita hamil Vulva 22, 63
tanda – tanda pasti
tanda – tanda tidak pasti Z
tanda – tanda tidak pasti zat surfaktan 40
Tindakan auskultasi Zigot 31, 32, 33
Tipoid adominalis 61

Anda mungkin juga menyukai