Anda di halaman 1dari 102

Anatomi dan Fisiologi Sistem

Reproduksi Wanita,
Seksualitas dan Patologi
Reproduksi

Ns. Sri Utami, S. Kep, M. Biomed

Anatomi-Repro..Ut/2014
Anatomi-Repro..Ut/2014
1. Alat genetalia eksternal, terdiri dari :

- Mons pubis
- Labia mayora
- Labia minora
- Vulva
- Vestibulum
- Introitus vagina

Anatomi-Repro..Ut/2014
Anatomi-Repro..Ut/2014
Lanjutan…

Anatomi-Repro..Ut/2014
Mons Veneris -MV
• Adalah bahasa latin yang berarti ‘bukit Venus’,
berupa jaringan lemak yang menutupi os
pubis dibawah abdomen & diatas labia. Pada
beberapa wanita bagian ini merupakan bagian
yang sensitif.

Anatomi-Repro..Ut/2014
Labia Majora - LMa

• Adalah bibir luar vulva berupa tumpukan


jaringan lemak sekitar vulva mulai dari
mons sampai perineum. Bagian ini
umumnya tertutup rambut dan memiliki
sejumlah kelenjar lemak & keringat yg
diperkirakan dapat menimbulkan aroma
pembangkit gairah seksual.

Anatomi-Repro..Ut/2014
Labia Minora -LMi

• Adalah bibir dalam vulva, berupa jaringan tipis


yg elastis di dalam labia majora yg terlipat &
menutup vagina, urethra & klitoris. Labia
minora bervariasi ada yg sangat tipis sampai
menonjol keluar. Bagian dalam & luar labia
adalah bagian yg sangat sensitif terhadap
sentuhan & tekanan.

Anatomi-Repro..Ut/2014
Klitoris :

• Merupakan organ kecil yang terletak pada


pertemuan antara ke dua labia minora & dasar
mons pubis. Ukuran sebesar kacang polong,
penuh dengan sel syaraf sensorik & pembuluh
darah. Organ mungil ini sangat sensitif &
berperan besar dalam fungsi seksual.

Anatomi-Repro..Ut/2014
Vestibulum
• Daerah dengan batas atas clitoris, batas
bawah fourchet, batas lateral labia minora.
Berasal dari sinus urogenital.
Terdapat 6 lubang/orificium, yaitu orificium
urethrae externum, introitus vaginae, ductus
glandulae Bartholinii kanan-kiri & duktus
Skene kanan-kiri. Antara fourchet dan vagina
terdapat fossa navicularis.

Anatomi-Repro..Ut/2014
Vestibulum

Anatomi-Repro..Ut/2014
Lanjutan…

Anatomi-Repro..Ut/2014
Introitus / orificium vagina
• Bagian bawah vestibulum.
Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah
menstruasi, dapat berbentuk bulan sabit, bulat, oval,
cribiformis, septum. Bentuk himen postpartum disebut
parous.
Corrunculae myrtiformis adalah sisa2 selaput dara yg robek yg
tampak pada wanita pernah melahirkan / para.
Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak berlubang
(hymen imperforata) menutup total lubang vagina, dapat
menyebabkan darah menstruasi terkumpul di rongga genitalia
interna.

Anatomi-Repro..Ut/2014
Macam-macam bentuk hymen

Anatomi-Repro..Ut/2014
Anatomi-Repro..Ut/2014
The hymen

Anatomi-Repro..Ut/2014
Perineum - PC

• Perineum bagian kulit yg sangat pendek


antara dasar vulva sampai anus. Perineum
wanita sering cedera saat persalinan baik yang
terjadi secara sengaja ( tindakan episiotomi
saat persalinan) atau akibat regangan
berlebihan dari kepala janin.

Anatomi-Repro..Ut/2014
Perineal Tear

Anatomi-Repro..Ut/2014
Perineal episiotomy

Anatomi-Repro..Ut/2014
Perineal lacerasi repair

Anatomi-Repro..Ut/2014
2. Alat Genetalia Internal,
terdiri dari :
- Vagina
- Uterus
- Ovarium (indung telur)
- Tuba fallopii (saluran telur)

Anatomi-Repro..Ut/2014
Anatomi-Repro..Ut/2014
Servik

• Adalah pintu masuk kedalam uterus.


Panjangnya bervariasi antara 1 – 4 cm
tergantung pada fase dalam siklus haid wanita
yg bersangkutan. Saat ovulasi, lendir servik
menjadi encer & memungkinkan pasase
sperma kedalam uterus.

Anatomi-Repro..Ut/2014
Lithotomy Position: View of Cervix

Anatomi-Repro..Ut/2014
Anatomi-Repro..Ut/2014
Vagina

• Rongga muskulomembranosa berbentuk


tabung mulai dari tepi cervix uteri di
bagian kranial dorsal sampai ke vulva di
bagian kaudal ventral. Daerah di sekitar
cervix disebut fornix, dibagi dalam 4
kuadran : fornix anterior, fornix posterior
&fornix lateral kanan dan kiri.

Anatomi-Repro..Ut/2014
Lanjutan…
• Fungsi vagina : untuk mengeluarkan ekskresi
uterus pada haid, untuk jalan lahir & untuk
kopulasi (persetubuhan).
Bagian atas vagina terbentuk dari duktus
Mulleri, bawah dari sinus urogenitalis.
Titik Grayenbergh (G-spot), merupakan titik
daerah sensorik di sekitar 1/3 anterior dinding
vagina, sangat sensitif terhadap stimulasi
orgasmus vaginal.

Anatomi-Repro..Ut/2014
Uterus

• Merupakan organ reproduksi utama. Bagian


dalam dilapisi oleh selaput lendir (mukosa)
yang disebut endometrium. Endometrium
tumbuh dan mengalami perubahan selama
siklus haid untuk kepentingan implantasi hasil
konsepsi. Bila tidak terjadi fertilisasi,
endometrium akan luruh dan terjadilah haid.

Anatomi-Repro..Ut/2014
Uterus

Anatomi-Repro..Ut/2014
Ovarium

• Berfungsi untuk menghasilkan estrogen dan progesteron &


menghasilkan telur yang matang (ovum). Saat seorang anak
perempuan dilahirkan, ovarium memiliki sekitar 400.000
ovum primordial. Sepanjang masa reproduksi wanita
diperkirakan hanya diperlukan sekitar 500 telur yang matang.
Setelah matang, sel telur akan keluar dari ovarium (ovulasi)
menuju ke tuba falopii & menempuh perjalanan sekitar 3 – 4
hari dan siap untuk dibuahi oleh sperma ( fertilisasi) sehingga
menghasilkan hasil konsepsi(kehamilan).

Anatomi-Repro..Ut/2014
Human Ovary with Fully Developed

Anatomi-Repro..Ut/2014
Ovarium

Anatomi-Repro..Ut/2014
Ovulation

Anatomi-Repro..Ut/2014
Oogenesis

Anatomi-Repro..Ut/2014
Salping / Tuba
Falopii

• Tuba kiri-kanan, panjang 8-14 cm, berfungsi sebagai


jalan transportasi ovum dari ovarium sampai cavum
uteri.
Dinding tuba terdiri tiga lapisan : serosa, muskular
(longitudinal & sirkular) serta mukosa dengan epitel
bersilia.
Terdiri dari pars interstitialis, pars isthmica, pars
ampularis, serta pars infundibulum dengan fimbria,
dengan karakteristik silia dan ketebalan dinding yang
berbeda-beda pada setiap bagiannya (gambar).

Anatomi-Repro..Ut/2014
Tuba Fallopiian

Anatomi-Repro..Ut/2014
KET di tuba fallopii

Anatomi-Repro..Ut/2014
HAID = MENSTRUASI
HASIL AKHIR INTERAKSI :
 HIPOTALAMUS
 HIPOFISE
 OVARIUM (INDUNG TELUR)
 ENDOMETRIUM

Anatomi-Repro..Ut/2014
HAID TERATUR

> 90%
OVULASI 
Anatomi-Repro..Ut/2014
• Secara fungsional, panggul terdiri dari dua
bagian yaitu pelvis mayor & minor. Pelvis
mayor adalah bagian pelvis yang terletak
diatas linea terminalis, disebut juga dengan
false pelvis. Bagian yang terletak dibawah
linea terminalis disebut pelvis minor atau true
pelvis.

Anatomi-Repro..Ut/2014
Panggul
• Pada ruang yg dibentuk oleh pelvis
mayor terdapat organ2 abdominal
selain itu pelvis mayor merupakan
tempat perlekatan otot 2 & ligamen
ke dinding tubuh.

Anatomi-Repro..Ut/2014
Lanjutan…
• Ruang yg dibentuk oleh pelvis minor terdapat
bagian dari kolon, rektum, kandung kemih &
pada wanita terdapat uterus & ovarium. Pada
ruang pelvis juga kita temui diafragma pelvis
yg dibentuk oleh muskulus levator ani &
muskulus koksigeus.

Anatomi-Repro..Ut/2014
Panggul

Anatomi-Repro..Ut/2014
Panggul
• Tulang panggul terdiri dari os koksa, os sakrum, dan os
koksigis. Os koksa dapat dibagi menjadi os ilium, os iskium,
dan os pubis. Tulang – tulang ini satu dengan lainnya
berhubungan. Di depan terdapat hubungan antara kedua os
pubis kanan dan kiri, disebut simfisis. Dibelakang terdapat
artikulasio sakro- iliaka yang menghubungkan os sakrum
dengan os ilium.Dibawah terdapat artikulasio sakro-koksigea
yang menghubungkan os sakrum (tl panggul)dan os
koksigis(tl.tungging).

Anatomi-Repro..Ut/2014
Seksualitas
RESPON SEKSUAL NORMAL
Pada manusia terdiri dari 5 fase :
1.Fase Hasrat Seksual
2.Fase Gairah Seksual
3.Orgasme
4.Fase Resolusi
5.Fase Refrakter
Models of sexual response:
Masters & Johnson four-phase model
 excitement  plateau  orgasm  resolution

Female sexual response cycle Male sexual response cycle


3 patterns identified 1 pattern identified
Perbandingan Siklus Respon Seksual pada Wanita dan Pria

Wanita Pria
Excitement : Peningkatan bertahap dalam rangsangan
seksual
lubrikasi vaginal Ereksi penis
ekspasi 2/3 bagian dalam Penebalan dan elevasi
lorong vagina skrotum
peningkatan sensitivitas dan Elevasi dan pembesaran
pembesaran klitoris serta labia moderat pada testis.
ereksi putting & peningkatan Ereksi putting dan
ukuran payudara tumescence
Excitement phase:
Changes in external female anatomy during sexual
response
Excitement phase:
• engorgement of clitoris, labia minora, vagina, and nipples
(vasocongestion); produces vaginal lubrication.
• increase in muscle tension
• increased heart rate and blood pressure

Unaroused state Excitement phase


Changes in internal female anatomy during sexual response

Excitement phase:
• vaginal lubrication begins (due to vasocongestion)
• clitoris engorges with blood
• uterus elevates
• increase in muscle tension, heart rate, and b.p.

Unaroused state Excitement phase


Plateu : penguatan respon fase excitement
Retraksi klitoris dibawah topi Peningkatan ukuran glans penis
klitoral Peningkatan intensitas warna
Pembentukan platform orgasmus : glans
pembengkakan 1/3 bagian luar Elevasi dan peningkatan 50 %
vagina dan labia minora ukuran testis
Elevasi serviks dan uterus Emisi mukooid kelenjar Cowper
Perubahan warna kulit yang Peningkatan dalam tegangan
tampak hidup pada labia minora otot dan pernapasan
Pembesaran areola dan payudara Peningkatan frekuensi jantung,
Peningkatan dalam tegangan otot TD, dan pernapasan
dan pernapasan
Peningkatan frekuensi jantung, TD,
dan pernapasan
Plateau phase:
Changes in external female anatomy during sexual
response
Plateau phase:
• further increase in muscle tension, heart rate and b.p.
• labia minora deepen in color
• clitoris withdraws under its hood
Changes in internal female anatomy during sexual response

Plateau phase:
• further increase in muscle tension, heart rate and b.p.
• orgasmic platform forms
• clitoris withdraws under its hood
• uterus becomes fully elevated
Orgasme : penyaluran kumpulan darah & tegangang pada otot
kontraksi platform orgasmus, Penutupan sfingter uranius
uterus, rectal, & sfingter uretra & internal
kelompok otot lain Sensasi ejakulasi yang tidak
hiperventilasi & peningkatan tertahankan
frekuensi jantung Kontraksi duktus deferens
memuncaknya frekuensi jantung, vesikel seminalis prostat, &
TD dan pernapasan. duktusejakulatoris
Relaksasi sfingter blader
eksternal
Kontraksi otot uretra & sfingter
rectal
pemuncakkan frekuensi
jantung, TD dan pernapasan.
ejakulasi
Emission phase of orgasm:
Expulsion phase of orgasm:
Changes in external female anatomy during sexual
response
Orgasm phase:
• orgasmic platform (outer 1/3 of vagina) contracts
rhythmically 3-15 times
• clitoris remains retracted under hood
Changes in internal female anatomy during sexual
response
Orgasm phase:
• uterine contractions (in addition to
contractions of orgasmic platform)
Resolusi : fisiologi & psikologi kembali pada keadaan tidak
terangsang
Relaksasi terhadap dinding vagina Kehilanan ereksi penis
Perubahan yang cepat pada labia Kehilangan refraktori ketika
minora dilanjutkan stimulasi menjadi
Berkeringat tidak nyaman
Bertahap kembali pernapasan Reaksi berkeringat
normal, frekuensi jantung, TD, Penurunan testis
tegangan otot normal Pernapasan, frekuensi jantung,
Sering kemampuan untuk kembali TD,tegangan otot kembali
orgasme karena wanita tidak normal
mengalami periode refraktori
seperti yang sering terjadi pada
pria
Resolution phase:
Changes in external female anatomy during sexual
response
Resolution phase:
• clitoris descends and engorgement subsides
• labia return to unaroused size and color
Changes in internal female anatomy during sexual
response
Resolution phase:
• uterus descends to unaroused position
• vagina shortens and narrows back to unaroused state
Changes in the breasts during sexual response
GANGGUAN REPRODUKSI
Latar Belakang

• Gangguan metabolisme tubuh akan


memberi dampak berupa gangguan fungsi
organ  memicu berbagai penyakit
degeneratif seperti obesitas, stroke,
kencing manis, hipertensi, hiperkolesterol/
trigliserid, penyakit jantung, gangguan
sistem pencernaan, gangguan asam urat,
emosional (mudah stres, depresi,
hiperaktif, dll.).
Latar Belakang
• Penyakit biasanya akan
menyerang seseorang
• Setiap orang pasti yang memiliki sistem
menginginkan tubuh kekebalan tubuh
yang sehat sepanjang lemah, dan
usianya. • umumnya seiring
• Secara alami usia-usia bertambah usia maka
senja  muncul kekebalan tubuh juga
penyakit  ancaman melemah.
penyakit muncul
berdasarkan usia
• Pada usia ini
• Sekarang  Usia 30-an seseorang
tahun adanya cenderung mulai
perubahan pola hidup dihantui oleh
“salah”  beberapa gangguan kolesterol
penyakit seperti jantung
atau diabetes bisa tinggi dan juga
muncul. gangguan kadar gula
• Selain itu beberapa darah, yang secara
kanker tertentu juga teoritis dapat
dapat menyerang. mengganggu sistem
reproduksinya.
• Wanita  usia reproduksi sehat untuk hamil
antara 25-30 tahun.
• Sehingga, dari segi kesehatan reproduksi,
sebetulnya risiko pertama dari usia ini adalah tak
dapat hamil karena telah berkurangnya
kesuburan.
• Jadi, bila si wanita usianya telah melewati usia
reproduksi sehat untuk hamil ternyata kemudian
hamil, berarti risiko itu telah terlewati.
• Pada umur 35 tahun simpanan sel
telur menipis dan mulai terjadi
perubahan keseimbangan hormon
sehingga kesempatan wanita untuk
bisa hamil menurun drastis.
• Kualitas sel telur yang dihasilkan pun
menurun sehingga tingkat keguguran
• Pada fase reproduksi, wanita meningkat.
memiliki 400 sel telur. Semenjak • Sampai pada akhirnya kira-kira umur
wanita mengalami menarche 45 tahun sel telur habis sehingga
sampai menopause, wanita wanita tidak menstruasi lagi alias
mengalami menstruasi secara tidak dapat hamil lagi.
periodik yaitu pelepasan satu sel
telur.
• Jadi, wanita dapat mengalami
menstruasi sampai sekitar 400
kali.
• Penelitian membuktikan
bahwa penyebab kanker
rahim bisa disebabkan oleh
• Kanker rahim  biasanya Human Papilloma Virus
terjadi pada wanita yang (HPV).
berusia kisaran 30 hingga 50 • Virus ini bersifat onkogenik
tahun (puncak usia yaitu sel-sel yang dapat
reproduktif perempuan) menyebabkan kanker.
sehingga akan meyebabkan
gangguan kualitas hidup
baik secara fisik, kejiwaan ditularkan melalui hubungan
dan kesehatan seksual. seksual dan melalui
penggunaan barang pribadi
yang bersamaan.
MELAHIRKAN BAYI DENGAN
SINDROMA DOWN
• ciri khas tingkat
keterbelakangan mental,
ciri wajah tertentu,
berkurangnya tonus otot, • penyebab sindroma down
dan sebagainya.  Kelainan kromoson
• “Risiko ini akan dan lainnya yang
meningkat sesuai dengan diperkirakan karena sel
usia ibu, yakni 6-8 per mil telur sudah berusia lanjut,
untuk usia 35 sampai 39 terkena radiasi,
tahun dan 10-15 per mil terpengaruh obat-obatan,
untuk usia di atas 40 infeksi, dan sebagainya.
tahun,” jelas Gatot.
Hasil penelitian
• Diet ibu sekaligus bisa
mencapai berat badan
ideal (tak lebih dan tak
kurang) sehingga ibu bisa
terhindar dari berbagai
komplikasi seperti sakit
gula, tekanan darah
tinggi, varises, wasir,
berat lahir bayi yang
rendah, atau kesulitan
persalinan karena ukuran
bayi yang terlalu besar.
Hubungan estrogen dan menopouse
• Pada wanita menopause terjadi penurunan
sekresi hormon estrogen dan progestin
(terutama estrogen) sehingga mempengaruhi
keadaan dari tubuh,
• karena estrogen juga berperan dalam banyak
hal seperti pada organ kardiovaskular, traktur
urogenitalis, tulang dan vasomotor 
sehingga menopause akan berdampak pada
organ tersebut .
• Wanita akan mengalami menopause (usia 45 sampai 55
tahun).
• Produksi hormon estrogen & progesteron menurun 
haid menjadi tidak teratur  terhenti .
Akibat berhentinya haid, berbagai organ
reproduksi akan mengalami perubahan

• Rahim mengalami antropi (keadaan


kemunduran gizi jaringan),
• panjangnya menyusut, dan
• dindingnya menipis.
• Jaringan miometrium (otot rahim) menjadi
sedikit dan lebih banyak mengandung jaringan
fibriotik (sifat berserabut secara berlebihan).
• Leher rahim (serviks) menyusut tidak
menonjol kedalam vagina bahkan lama-lama
akan merata dengan dinding vagina.
Jaringan kulit

• atrofi payudara
• nyeri payudara + / -
• pembengkakan
• penipisan kulit dan menjadi
kering
• penurunan elastisitas kulit
• formication (gatal,
kesemutan, terbakar, atau
sensasi dari semut yang
merayap pada atau di
bawah kulit)
Menopause  Osteoporosis
(pengeroposan tulang)
• Dapat karena 
penurunan hormon
estrogen.
• Begitu pula risiko
penyakit jantung bagi
wanita pasca menopause
akan meningkat 
karena menurunnya
produksi estrogen yang
berfungsi sebagai
pelindung jantung
Menopause

• Hot flushes (perasaan • Gejolak panas terjadi


panas) karena jaringan-jaringan
Adalah rasa panas yang yang sensitif atau yang
luar biasa pada wajah dan bergantung pada estrogen
tubuh bagian atas (seperti akan terpengaruh sewaktu
leher dan dada) kadar estrogen menurun
• Dengan perabaan tangan • Pancaran panas
akan terasa adanya diperkirakan merupakan
peningkatan suhu pada akibat dari pengaruh
daerah tersebut. hormon pada bagian otak
yang bertanggung jawab
untuk mengatur temperatur
tubuh.
• Wanita menjelang
Tahapan menopause  dapat
memiliki haid yang datang
dan pergi, selama satu
tahun atau lebih sebelum
benar-benar menopause.
• MASA REPRODUKSI 20-50 • Tubuhnya menyesuaikan
tahun diri dengan perubahan
hormonal yang terjadi dan
• Klimakterium (Menopause) 45- dapat memakan waktu
55 tahun berbulan-bulan sebelum
• Pasca Menopause 50-65 tahun haid dan kesuburan
Senium 65 tahun ke atas berhenti sama sekali.
• Wanita yang melewatkan
beberapa menstruasi tidak
boleh berasumsi bahwa dia
telah menopause dan tidak
dapat hamil.
Usia bertambah tua pd wanita  ATROFI
UROGENITAL /ATROFI VAGINA
• penipisan membran
vulva, vagina, leher • gatal
rahim, dan juga saluran • kekeringan
kemih terluar • perdarahan
• penyusutan cukup besar • debit air
dan berkurangnya • frekuensi kencing
elastisitas semua daerah
kelamin luar dan dalam. • urin urgensi
• inkontinensia urin
• peningkatan kerentanan
terhadap peradangan dan
infeksi, misalnya
kandidiasis vagina, dan
infeksi saluran kemih
Masalah psikologis dan seksual pada
menoouse
Psikologis
Seksual
• gangguan suasana hati • penurunan libido
• sifat lekas marah • vagina kering dan atrofi
• kelelahan vagina
• kehilangan memori, dan • masalah mencapai orgasme
masalah dengan konsentrasi
• dispareunia atau hubungan
• depresi dan / atau seksual yang menyakitkan
kecemasan
• gangguan tidur, kualitas
tidur yang buruk, tidur
ringan, insomnia
• umur, gaya hidup,
kegemukan, kelewat
• Gangguan pada organ reproduksi kurus, lingkungan, akrab
kerap mempengaruhi kesehatan dengan minum-minuman
fisik, psikis, dan emosi wanita.
alkohol, obat-
• Wanita lebih banyak mengalami
obatan,olaraga yang
gangguan kesehatan pada organ
reproduksinya dibandingkan berlebihan, gondongan,
mengalami gangguan-gangguan infeksi, riwayat operasi,
kesehatan lainnya. lamanya infertil, jenis
• Gangguan pada organ-organ infertil, varikokel dan
reproduksi sangat banyak dan kelainan ginekologi 
bervariasi dan sering kali berhubungan dengan
berkaitan satu sama lain salah
kejadian infertil .
satunya yaitu infertil.
Sistem endokrin / metabolik pada lansia.

• Produksi hampir semua hormon menurun.


• Fungsi paratiroid dan sekesinya tak berubah.
• Pituitary, Pertumbuhan hormon ada tetapi lebih
rendah dan hanya ada di pembuluh darah dan
berkurangnya produksi dari ACTH, TSH, FSH dan LH.
• menurunnya produksi aldosteron.
• Menurunnya sekresi hormon gonads : progesteron,
estrogen, testosteron.
• Defisiensi hormonal dapat menyebabkan hipotirodism,
depresi dari sumsum tulang serta kurang mampu
dalam mengatasi tekanan jiwa (stess).
Hipotalamus & Kelenjar Pituitary/Hipofisis
Master Endocrine Glands!

Hipotalamus:
• Terdapat dalam otak
• Mengatur sbgn besar sekresi
endokrin
• Mengeluarkan sbgn besar hormon
pengaruh
• Sbgn besar mengatur hipofisis
Masalah yang timbul ada reproduksi

• Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang
disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti
hormon androgen dan testoteron. Gangguan ini
menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak adanya
tanda-tanda kepriaan
• Kadang impotensi terjadi
akibat rendahnya kadar
Jika impotensi atau hilangnya gairah
seksual terjadi akibat kadar
hormon testosteron.
testosteron yang rendah, penderita Tetapi penurunan kadar
sebaiknya menjalani terapi sulih
hormon. Testosteron disuntikkan hormon pria (yang
setiap minggu, efek sampingnya
adalah pembesaran prostat dan
cenderung terjadi akibat
kelebihan sel darah merah yang bisa proses penuaan),
menyebabkan stroke.
biasanya lebih sering
menyebabkan penurunan
gairah seksual (libido).
Beberapa Penyakit Yang Mengintai
Pria
• Penyebab yang bersifat fisik lebih banyak
ditemukan pada pria lanjut usia
• Semakin bertambah umur seorang pria, maka
impotensi semakin sering terjadi, meskipun
impotensi bukan merupakan bagian dari
proses penuaan tetapi merupakan akibat dari
penyakit yang sering ditemukan pada usia
lanjut.
• Beberapa faktor psikis yang bisa menyebabkan
impotensi:
- Depresi
- Kecemasan
- Perasaan bersalah
- Perasaan takut akan keintiman
- Kebimbangan tentang jenis kelamin.
• Agar bisa tegak, penis
memerlukan aliran darah
yang cukup.
• Karena itu penyakit
pembuluh darah (misalnya
aterosklerosis) bisa
menyebabkan impotensi.
• Impotensi juga bisa
terjadi akibat adanya
bekuan darah atau akibat
pembedahan pembuluh
darah yang menyebabkan
terganggunya aliran darah
arteri ke penis.
Penyakit kolesterol
• Kolesterol adalah lemak • Kesulitan dengan kinerja
yang tidak larut dalam air seksual juga dapat terjadi
maupun darah, supaya ia pada pria dengan kolesterol
bisa beredar dalam tubuh tinggi. Kolesterol akan
(melalui darah) maka memperlambar aliran darah
kolesterol terbungkus dalam dan menciptakan plak pada
sebuah lapisan lipoprotein. arteri pembuluh darah,
sehingga menyebabkan pria
dengan kolesterol tinggi
tidak dapat
mempertahankan ereksi.
Jika dibiarkan, gangguan ini
juga bisa menyebabkan
impotensi
KOLESTEROL tinggi atau dikenal dengan nama
hiperkolesterolemia,
• memiliki efek cukup buruk
terhadap kesehatan,
khususnya pada pria.
Mereka lebih berisiko
terkena efek gangguan
kesehatan seksual.
• Pola makan yang buruk dan
Biasanya, gangguan prostat kurang olahraga menjadi faktor
umum terjadi pada pria usia yang umum menyebabkan
lanjut. Namun, dengan kolesterol tinggi. Salah satu
kadar kolesterol tinggi dapat gangguan kesehatan seksual yang
dapat diderita seseorang dengan
meningkatkan risiko pria kolesterol tinggi adalah gangguan
mengalami gangguan prostat.
prostat.
Obat-obat yang bisa menyebabkan
impotensi
• Sekitar 25% kasus impotensi disebabkan oleh
obat-obatan (terutama pada pria usia lanjut yang
banyak mengkonsumsi obat-obatan).
Obat-obat yang bisa menyebabkan impotensi
adalah:
- Anti-hipertensi
- Anti-psikosa
- Anti-depresi
- Obat penenang
- Simetidin
- Litium.
Kerusakan saraf yang menuju dan meninggalkan
penis juga bisa menyebabkan impotensi.
• Kerusakan saraf ini bisa terjadi akibat:
- Cedera
- Diabetes melitus
- Sklerosis multipel
- Stroke
- Obat-obatan
- Alkohol
- Penyakit tulang belakang bagian bawah
- Pembedahan rektum atau prostat.
jumlah 1.637 respoden, hasil penelitian : penderita kencing manis 39%
mengalami disfungsi ereksi, sedangkan non-kencing manis hanya 14%.
Penderita kencing manis atau Diabetes
mellitus
• Disfungsi ereksi  neuropati yaitu
kerusakan pada ujung-ujung syaraf
• beresiko lebih tinggi parasimpatis di penis sehingga
mengalami disfungsi ereksi relaksasi pembuluh darah arteri
helicina di korpus kavernosa tidak
atau impotensi sebanyak terjadi.
2,6 – 4 kali, penyakit
jantung 1,8 – 2,4 kali dan • Akibatnya volume aliran darah
tidak bisa bertambah dan penis
Hipertensi 1,6 – 1,7 kali. tidak bisa membesar.
• Umumnya proses neuropati
berjalan pelan-pelan, makin lama
makin banyak syaraf yang
mengalami neuropati dan akhirnya
terjadi kerusakan secara total.
hasil penelitian
pria non-kencing yang berusia diatas 70 tahun, akan mengalami
disfungsi ereksi atau impotensi lebih dari 50%. Penderita kencing
manis lebih tinggi sedikit yaitu 60%, akan tetapi perbedaannya tidak
seperti pada orang berusia lebih muda.
• usia semakin tua (60 –
80 tahun) timbul
berbagai penyakit lain
misalnya hipertensi,
gagal ginjal dan lain-lain
yang sering terdapat
pada orang berusia tua.
Penyakit-penyakit itulah
yang menyebabkan
disfungsi ereksi.

Anda mungkin juga menyukai