Reproduksi Wanita,
Seksualitas dan Patologi
Reproduksi
Anatomi-Repro..Ut/2014
Anatomi-Repro..Ut/2014
1. Alat genetalia eksternal, terdiri dari :
- Mons pubis
- Labia mayora
- Labia minora
- Vulva
- Vestibulum
- Introitus vagina
Anatomi-Repro..Ut/2014
Anatomi-Repro..Ut/2014
Lanjutan…
Anatomi-Repro..Ut/2014
Mons Veneris -MV
• Adalah bahasa latin yang berarti ‘bukit Venus’,
berupa jaringan lemak yang menutupi os
pubis dibawah abdomen & diatas labia. Pada
beberapa wanita bagian ini merupakan bagian
yang sensitif.
Anatomi-Repro..Ut/2014
Labia Majora - LMa
Anatomi-Repro..Ut/2014
Labia Minora -LMi
Anatomi-Repro..Ut/2014
Klitoris :
Anatomi-Repro..Ut/2014
Vestibulum
• Daerah dengan batas atas clitoris, batas
bawah fourchet, batas lateral labia minora.
Berasal dari sinus urogenital.
Terdapat 6 lubang/orificium, yaitu orificium
urethrae externum, introitus vaginae, ductus
glandulae Bartholinii kanan-kiri & duktus
Skene kanan-kiri. Antara fourchet dan vagina
terdapat fossa navicularis.
Anatomi-Repro..Ut/2014
Vestibulum
Anatomi-Repro..Ut/2014
Lanjutan…
Anatomi-Repro..Ut/2014
Introitus / orificium vagina
• Bagian bawah vestibulum.
Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah
menstruasi, dapat berbentuk bulan sabit, bulat, oval,
cribiformis, septum. Bentuk himen postpartum disebut
parous.
Corrunculae myrtiformis adalah sisa2 selaput dara yg robek yg
tampak pada wanita pernah melahirkan / para.
Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak berlubang
(hymen imperforata) menutup total lubang vagina, dapat
menyebabkan darah menstruasi terkumpul di rongga genitalia
interna.
Anatomi-Repro..Ut/2014
Macam-macam bentuk hymen
Anatomi-Repro..Ut/2014
Anatomi-Repro..Ut/2014
The hymen
Anatomi-Repro..Ut/2014
Perineum - PC
Anatomi-Repro..Ut/2014
Perineal Tear
Anatomi-Repro..Ut/2014
Perineal episiotomy
Anatomi-Repro..Ut/2014
Perineal lacerasi repair
Anatomi-Repro..Ut/2014
2. Alat Genetalia Internal,
terdiri dari :
- Vagina
- Uterus
- Ovarium (indung telur)
- Tuba fallopii (saluran telur)
Anatomi-Repro..Ut/2014
Anatomi-Repro..Ut/2014
Servik
Anatomi-Repro..Ut/2014
Lithotomy Position: View of Cervix
Anatomi-Repro..Ut/2014
Anatomi-Repro..Ut/2014
Vagina
Anatomi-Repro..Ut/2014
Lanjutan…
• Fungsi vagina : untuk mengeluarkan ekskresi
uterus pada haid, untuk jalan lahir & untuk
kopulasi (persetubuhan).
Bagian atas vagina terbentuk dari duktus
Mulleri, bawah dari sinus urogenitalis.
Titik Grayenbergh (G-spot), merupakan titik
daerah sensorik di sekitar 1/3 anterior dinding
vagina, sangat sensitif terhadap stimulasi
orgasmus vaginal.
Anatomi-Repro..Ut/2014
Uterus
Anatomi-Repro..Ut/2014
Uterus
Anatomi-Repro..Ut/2014
Ovarium
Anatomi-Repro..Ut/2014
Human Ovary with Fully Developed
Anatomi-Repro..Ut/2014
Ovarium
Anatomi-Repro..Ut/2014
Ovulation
Anatomi-Repro..Ut/2014
Oogenesis
Anatomi-Repro..Ut/2014
Salping / Tuba
Falopii
Anatomi-Repro..Ut/2014
Tuba Fallopiian
Anatomi-Repro..Ut/2014
KET di tuba fallopii
Anatomi-Repro..Ut/2014
HAID = MENSTRUASI
HASIL AKHIR INTERAKSI :
HIPOTALAMUS
HIPOFISE
OVARIUM (INDUNG TELUR)
ENDOMETRIUM
Anatomi-Repro..Ut/2014
HAID TERATUR
> 90%
OVULASI
Anatomi-Repro..Ut/2014
• Secara fungsional, panggul terdiri dari dua
bagian yaitu pelvis mayor & minor. Pelvis
mayor adalah bagian pelvis yang terletak
diatas linea terminalis, disebut juga dengan
false pelvis. Bagian yang terletak dibawah
linea terminalis disebut pelvis minor atau true
pelvis.
Anatomi-Repro..Ut/2014
Panggul
• Pada ruang yg dibentuk oleh pelvis
mayor terdapat organ2 abdominal
selain itu pelvis mayor merupakan
tempat perlekatan otot 2 & ligamen
ke dinding tubuh.
Anatomi-Repro..Ut/2014
Lanjutan…
• Ruang yg dibentuk oleh pelvis minor terdapat
bagian dari kolon, rektum, kandung kemih &
pada wanita terdapat uterus & ovarium. Pada
ruang pelvis juga kita temui diafragma pelvis
yg dibentuk oleh muskulus levator ani &
muskulus koksigeus.
Anatomi-Repro..Ut/2014
Panggul
Anatomi-Repro..Ut/2014
Panggul
• Tulang panggul terdiri dari os koksa, os sakrum, dan os
koksigis. Os koksa dapat dibagi menjadi os ilium, os iskium,
dan os pubis. Tulang – tulang ini satu dengan lainnya
berhubungan. Di depan terdapat hubungan antara kedua os
pubis kanan dan kiri, disebut simfisis. Dibelakang terdapat
artikulasio sakro- iliaka yang menghubungkan os sakrum
dengan os ilium.Dibawah terdapat artikulasio sakro-koksigea
yang menghubungkan os sakrum (tl panggul)dan os
koksigis(tl.tungging).
Anatomi-Repro..Ut/2014
Seksualitas
RESPON SEKSUAL NORMAL
Pada manusia terdiri dari 5 fase :
1.Fase Hasrat Seksual
2.Fase Gairah Seksual
3.Orgasme
4.Fase Resolusi
5.Fase Refrakter
Models of sexual response:
Masters & Johnson four-phase model
excitement plateau orgasm resolution
Wanita Pria
Excitement : Peningkatan bertahap dalam rangsangan
seksual
lubrikasi vaginal Ereksi penis
ekspasi 2/3 bagian dalam Penebalan dan elevasi
lorong vagina skrotum
peningkatan sensitivitas dan Elevasi dan pembesaran
pembesaran klitoris serta labia moderat pada testis.
ereksi putting & peningkatan Ereksi putting dan
ukuran payudara tumescence
Excitement phase:
Changes in external female anatomy during sexual
response
Excitement phase:
• engorgement of clitoris, labia minora, vagina, and nipples
(vasocongestion); produces vaginal lubrication.
• increase in muscle tension
• increased heart rate and blood pressure
Excitement phase:
• vaginal lubrication begins (due to vasocongestion)
• clitoris engorges with blood
• uterus elevates
• increase in muscle tension, heart rate, and b.p.
Plateau phase:
• further increase in muscle tension, heart rate and b.p.
• orgasmic platform forms
• clitoris withdraws under its hood
• uterus becomes fully elevated
Orgasme : penyaluran kumpulan darah & tegangang pada otot
kontraksi platform orgasmus, Penutupan sfingter uranius
uterus, rectal, & sfingter uretra & internal
kelompok otot lain Sensasi ejakulasi yang tidak
hiperventilasi & peningkatan tertahankan
frekuensi jantung Kontraksi duktus deferens
memuncaknya frekuensi jantung, vesikel seminalis prostat, &
TD dan pernapasan. duktusejakulatoris
Relaksasi sfingter blader
eksternal
Kontraksi otot uretra & sfingter
rectal
pemuncakkan frekuensi
jantung, TD dan pernapasan.
ejakulasi
Emission phase of orgasm:
Expulsion phase of orgasm:
Changes in external female anatomy during sexual
response
Orgasm phase:
• orgasmic platform (outer 1/3 of vagina) contracts
rhythmically 3-15 times
• clitoris remains retracted under hood
Changes in internal female anatomy during sexual
response
Orgasm phase:
• uterine contractions (in addition to
contractions of orgasmic platform)
Resolusi : fisiologi & psikologi kembali pada keadaan tidak
terangsang
Relaksasi terhadap dinding vagina Kehilanan ereksi penis
Perubahan yang cepat pada labia Kehilangan refraktori ketika
minora dilanjutkan stimulasi menjadi
Berkeringat tidak nyaman
Bertahap kembali pernapasan Reaksi berkeringat
normal, frekuensi jantung, TD, Penurunan testis
tegangan otot normal Pernapasan, frekuensi jantung,
Sering kemampuan untuk kembali TD,tegangan otot kembali
orgasme karena wanita tidak normal
mengalami periode refraktori
seperti yang sering terjadi pada
pria
Resolution phase:
Changes in external female anatomy during sexual
response
Resolution phase:
• clitoris descends and engorgement subsides
• labia return to unaroused size and color
Changes in internal female anatomy during sexual
response
Resolution phase:
• uterus descends to unaroused position
• vagina shortens and narrows back to unaroused state
Changes in the breasts during sexual response
GANGGUAN REPRODUKSI
Latar Belakang
• atrofi payudara
• nyeri payudara + / -
• pembengkakan
• penipisan kulit dan menjadi
kering
• penurunan elastisitas kulit
• formication (gatal,
kesemutan, terbakar, atau
sensasi dari semut yang
merayap pada atau di
bawah kulit)
Menopause Osteoporosis
(pengeroposan tulang)
• Dapat karena
penurunan hormon
estrogen.
• Begitu pula risiko
penyakit jantung bagi
wanita pasca menopause
akan meningkat
karena menurunnya
produksi estrogen yang
berfungsi sebagai
pelindung jantung
Menopause
Hipotalamus:
• Terdapat dalam otak
• Mengatur sbgn besar sekresi
endokrin
• Mengeluarkan sbgn besar hormon
pengaruh
• Sbgn besar mengatur hipofisis
Masalah yang timbul ada reproduksi
• Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang
disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti
hormon androgen dan testoteron. Gangguan ini
menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak adanya
tanda-tanda kepriaan
• Kadang impotensi terjadi
akibat rendahnya kadar
Jika impotensi atau hilangnya gairah
seksual terjadi akibat kadar
hormon testosteron.
testosteron yang rendah, penderita Tetapi penurunan kadar
sebaiknya menjalani terapi sulih
hormon. Testosteron disuntikkan hormon pria (yang
setiap minggu, efek sampingnya
adalah pembesaran prostat dan
cenderung terjadi akibat
kelebihan sel darah merah yang bisa proses penuaan),
menyebabkan stroke.
biasanya lebih sering
menyebabkan penurunan
gairah seksual (libido).
Beberapa Penyakit Yang Mengintai
Pria
• Penyebab yang bersifat fisik lebih banyak
ditemukan pada pria lanjut usia
• Semakin bertambah umur seorang pria, maka
impotensi semakin sering terjadi, meskipun
impotensi bukan merupakan bagian dari
proses penuaan tetapi merupakan akibat dari
penyakit yang sering ditemukan pada usia
lanjut.
• Beberapa faktor psikis yang bisa menyebabkan
impotensi:
- Depresi
- Kecemasan
- Perasaan bersalah
- Perasaan takut akan keintiman
- Kebimbangan tentang jenis kelamin.
• Agar bisa tegak, penis
memerlukan aliran darah
yang cukup.
• Karena itu penyakit
pembuluh darah (misalnya
aterosklerosis) bisa
menyebabkan impotensi.
• Impotensi juga bisa
terjadi akibat adanya
bekuan darah atau akibat
pembedahan pembuluh
darah yang menyebabkan
terganggunya aliran darah
arteri ke penis.
Penyakit kolesterol
• Kolesterol adalah lemak • Kesulitan dengan kinerja
yang tidak larut dalam air seksual juga dapat terjadi
maupun darah, supaya ia pada pria dengan kolesterol
bisa beredar dalam tubuh tinggi. Kolesterol akan
(melalui darah) maka memperlambar aliran darah
kolesterol terbungkus dalam dan menciptakan plak pada
sebuah lapisan lipoprotein. arteri pembuluh darah,
sehingga menyebabkan pria
dengan kolesterol tinggi
tidak dapat
mempertahankan ereksi.
Jika dibiarkan, gangguan ini
juga bisa menyebabkan
impotensi
KOLESTEROL tinggi atau dikenal dengan nama
hiperkolesterolemia,
• memiliki efek cukup buruk
terhadap kesehatan,
khususnya pada pria.
Mereka lebih berisiko
terkena efek gangguan
kesehatan seksual.
• Pola makan yang buruk dan
Biasanya, gangguan prostat kurang olahraga menjadi faktor
umum terjadi pada pria usia yang umum menyebabkan
lanjut. Namun, dengan kolesterol tinggi. Salah satu
kadar kolesterol tinggi dapat gangguan kesehatan seksual yang
dapat diderita seseorang dengan
meningkatkan risiko pria kolesterol tinggi adalah gangguan
mengalami gangguan prostat.
prostat.
Obat-obat yang bisa menyebabkan
impotensi
• Sekitar 25% kasus impotensi disebabkan oleh
obat-obatan (terutama pada pria usia lanjut yang
banyak mengkonsumsi obat-obatan).
Obat-obat yang bisa menyebabkan impotensi
adalah:
- Anti-hipertensi
- Anti-psikosa
- Anti-depresi
- Obat penenang
- Simetidin
- Litium.
Kerusakan saraf yang menuju dan meninggalkan
penis juga bisa menyebabkan impotensi.
• Kerusakan saraf ini bisa terjadi akibat:
- Cedera
- Diabetes melitus
- Sklerosis multipel
- Stroke
- Obat-obatan
- Alkohol
- Penyakit tulang belakang bagian bawah
- Pembedahan rektum atau prostat.
jumlah 1.637 respoden, hasil penelitian : penderita kencing manis 39%
mengalami disfungsi ereksi, sedangkan non-kencing manis hanya 14%.
Penderita kencing manis atau Diabetes
mellitus
• Disfungsi ereksi neuropati yaitu
kerusakan pada ujung-ujung syaraf
• beresiko lebih tinggi parasimpatis di penis sehingga
mengalami disfungsi ereksi relaksasi pembuluh darah arteri
helicina di korpus kavernosa tidak
atau impotensi sebanyak terjadi.
2,6 – 4 kali, penyakit
jantung 1,8 – 2,4 kali dan • Akibatnya volume aliran darah
tidak bisa bertambah dan penis
Hipertensi 1,6 – 1,7 kali. tidak bisa membesar.
• Umumnya proses neuropati
berjalan pelan-pelan, makin lama
makin banyak syaraf yang
mengalami neuropati dan akhirnya
terjadi kerusakan secara total.
hasil penelitian
pria non-kencing yang berusia diatas 70 tahun, akan mengalami
disfungsi ereksi atau impotensi lebih dari 50%. Penderita kencing
manis lebih tinggi sedikit yaitu 60%, akan tetapi perbedaannya tidak
seperti pada orang berusia lebih muda.
• usia semakin tua (60 –
80 tahun) timbul
berbagai penyakit lain
misalnya hipertensi,
gagal ginjal dan lain-lain
yang sering terdapat
pada orang berusia tua.
Penyakit-penyakit itulah
yang menyebabkan
disfungsi ereksi.