Anda di halaman 1dari 13

RADIASI ELEKTROMAGNETIK

Gelombang mekanik adalah gelombang yang terjadi karena getaran zat dan merambat melalui zat penghantar
(medium), baik berupa zat padat, zat cair maupun gas.
Gelombang elektromagnet adalah gelombang yang terjadi karena getaran zat dan dapat merambat tanpa medium

A. Teori Maxwell.
Terdapat aturan dasar kelistrikan dan kemagnetan, yaitu :
1. Muatan listrik akan menimbulkan medan listrik
2. Muatan listrik yang bergerak akan menimbulkan medan magnet di sekitarnya
3. Perubahan medan magnet akan menimbulkan arus listrik yang selanjutnya menimbulkan medan listrik
4. Maxwell mengajukan hipotesa : ” Bila perubahan medan magnet akan menimbulkan medan listrik, maka
perubahan medan listrik akan menimbulkan medan magnet.” Karena muatannya tidak tetap (sinusoidal),
medan magnet yang ditimbulkannya juga tidak tetap (sinusoidal) dan sebaliknya perubahan medan magnet
yang tidak tetap ini juga akan menghasilkan medan listrik yang tidak tetap. Proses ini berlangsung terus,
sehingga medan magnet dan medan listrik berjalan ke segala arah. Gelombang semacam ini disebut
gelombang elektromagnet.

Arah cepat rambat gelombang, medan listrik , medan magnet saling tegak tegak lurus. Menurut Maxwell
kecepatan rambat gelombang elektromagnetik dirumuskan :
1
c= = 3 x 108 ms-1
 o o
c = kecepatan rambat gelombang ( ms-1)
 o = permittivitas ruang hampa = 8,85 x 10-12
 o = permeabilitas ruang hampa = 12,6 x 10-6
Hipotesa Maxwell dibuktikan oleh Heinric Hertz pada tahun 1887

Cepat rambat gelombang akan berubah bila gelombang melewati dua medium yang berbeda
kerapatannya. Hubungan cepat rambat pada dua medium dirumuskan :

i n1

r n2

sin r n1 v2 c2 2
= = = =
sin i n2 v1 c1 1

Sedangkan frekuensi gelombang pada dua medium konstan.


Hubungan antara cepat rambat gelombang, panjang gelombang dan frekuensi dirumuskan

c=λf Keterangan :
c = cepat rambat gelombang (m/s)
λ
c= λ = panjang gelombang (m)
T T = periode (s)
1 f = frekuensi (Hz)
T=
f
B. Sifat dan Penggunaan Gelombang Elektromagnet
Sifat Gelombang Elektromagnet :
1. Terdiri dari gelombang listrik dan gelombang magnet
2. Gelombang listrik dan gelombang magnet merupakan gelombang transversal
3. Gelombang listrik dan gelombang magnet saling tegak lurus
4. Perambatan gelombangnya tidak membutuhkan medium
5. Arah perambatannya tidak dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnet
6. Energi gelombangnya terdiri dari energi listrik dan energi magnet yang besarnya sama
7. Kecepatannya tergantung pada permittivitas dan permeabilitas bahan
8. Dapat dipantulkan, dibiaskan, dapat mengalami peristiwa interferensi, difraksi dan polarisasi

C. Spektrum Dan Manfaat Gelombang Elektromagnet


a. Spektrum Gelombang Elektromagnet
Spektrum Gelombang Elektromagnet merupakan penataan Gelombang Elektromagnet menurut panjang
gelombangnya atau frekuensinya.
Urutan frekuensi dari besar ke kecil (atau urutan panjang gelombang dari pendek ke panjang) dari
gelombang elektromagnet adalah :
1. Sinar gamma
2. Sinar X ( Sinar Rontgen)
3. Sinar Ultraviolet
4. Cahaya tampak
5. Sinar Inframerah
6. Gelombang Radar
7. Gelombang televisi
8. Gelombang radio

b. Manfaat Gelombang Elektromagnet


1. Sinar gamma
o Daerah frekuensi : 1020 – 1025 Hz
o Daerah panjang gelombang : 3.10-12 – 10-17 m
o daya tembus sangat besar
o dapat digunakan untuk mengetahui struktur logam
o dapat digunakan untuk membuat bibit unggul
o dapat digunakan untuk membuat radioisotop
o dapat menembus plat besi dan timbal
o dihasilkan oleh inti-inti yang tidak stabil /radioaktif
o untuk sterilisasi alat-alat kedokteran

2. Sinar X ( Sinar Rontgen)


o Daerah frekuensi : 1016 – 1020 Hz
o Daerah panjang gelombang : 3.10-8 – 10-12 m
o Dapat menghitamkan plat film
o Dapat mengionkan gas
o Dapat memendarkan beberapa jenis zat
o Dapat merusak jaringan tubuh manusia
o Daya tembus sanggat kuat
o Untuk memeriksa alat-alat dalam tubuh manusia
o Untuk pengobatan pada tumor dan kanker
o untuk strilisasi alat-alat kedokteran
o untuk pengawetan makanan
o untuk menganalisa struktur suatu bahan
o untuk menyelidiki susunan logam, sambungan-sambungan las dll
o untuk menghindari penyelundupan barang.

3. Sinar Ultraviolet
o Daerah frekuensi : 1015 – 1016 Hz
o Daerah panjang gelombang : 3.10-8 – 10-7 m
o Tidak tampak
o Mempunyai energi kimia (dampak kimia terbesar)
o Dapat untuk alat sterilisasi karena dapat membunuh jarak renik, mikroba
o Mampu merusak struktur molekul
o Sebagai pembantu pembuatan IC (Integrated Circuit)
o Dapat memendarkan barium platina cianida
o Dapat menghitamkan pelat filum yang berlapis perak bromida
o Untuk menyembuhkan penyakit kulit
o Sebagai pengenal unsur-unsur dalam suatu materi dengan cara spektroskopi
o Dihasilkan oleh sinar matahari dan lampu mercuri
4. Cahaya tampak
Spektrumnya pada daerah kepekaan mata yaitu :merah, jingga, kuing, hijau, biru, nila, ungu.
o Daerah frekuensi : 3,75 x 1014 – 7,5 x 1014 Hz
o Daerah panjang gelombang : 4 x 10-7 – 8 x 10-7 m
o Panjang gelombang terpanjang : warna merah, dan terpendek : warna ungu
o Frekuensi terkecil : warna merah, frekuensi terbesar : warna ungu
o Indek bias terkecil : warna merah; dan terbesar : warna ungu
o Sudut Deviasi terkecil : warna merah dan Sudut Deviasi terbesar : warna ungu
o Energi foton terkecil : warna merah, dan energi foton terbesar : warna ungu
o Cepat rambatnya sama, apabila dalam medium yang sama
o Penting untuk makhluk hidup; misalnya: untuk kacamata, kamera, fotosintesa, dll.
o LASER: Light Amplification by Simulated Emision of Radiaton termasuk cahaya tampak dan memiliki
sifat:
a. intensitasnya sangat tinggi
b. monokromatik
c. koheren
d. hampir sejajar

5. Sinar Inframerah
o Daerah frekuensi : 1011 –1014 Hz
o Daerah panjang gelombang : 3 x 10-6 – 3 x 10-3 m
o Menimbulkan pancaran panas
o Dapat menembus awan
o Untuk kempelajari struktur molekul
o Untuk memotret bumi dari satelit
o Untuk penginderaan rahasia (malam hari)
o Untuk kegiatan astronomi
o Untuk menyembuhkan penyakit cacar dan encokdihasilkan oleh getaran-getaran atom pada suatu
molekul (dihasilkan oleh pancaran dari atom yang bergetar bila atom pindah dari kulit luar ke orbit yang
lebih dalam)
o Sinar ini tidak tampak
o NB : Metode penentuan struktur molekul disebut metode spektrokopi, alat yang digunakan yaitu
spektrometer.

6. Gelombang Radar
o Daerah frekuensi : 1010 Hz
o Daerah panjang gelombang : 3 x 10-2 m
o Mudah dipantulkan oleh benda-benda logam yang besarnya beberapa meter
o Sebagai pemancar dan penerima gelombang
o Dapat menembus awan atau kabut dan gelap gulita
o Dapat untuk menentukan arah dan jarak (menentukan lokasi sasaran)
Medium berupaudara dengan rumus :
c.t
S=
2
o Dapat untuk menentukan dalamnya laut (lokasi benda) di dalam air
c.t
S=
2n
S = Jarak antara benda terhadap pesawat radar (m)
t = selang waktu antara pengiriman dan penerimaan pantulan gelombang radar
c = kecepatan gelombang elektromagnet = 3. 10 8 ms-1
n = indeks medium

7. Gelombang televisi
o Daerah frekuensi : 108 Hz
o Daerah panjang gelombang : 3 m
o Fungsi : untuk alat komunikasi
o Gelombang pesan (bunyi dan gambar) dibawa dengan sistim FM
o Gelombang ini tidak dipantulkan oleh ionosfer, sehingga dibutuhkan satelit stasiun relay
8. Gelombang radio
o Dihasilkan oleh muatan-muatan listrik yang dipercepat melalui kawat penghantar oleh rangkaian LC.
o Daerah frekuensi : 104 –107 Hz
o Daerah panjang gelombang : 30 – 3 x 104 m
o Fungsi: Pembawa informasi (alat komunikasi)
o Cara penyampaian informasi dengan sistem modulasi, yaitu penumpangan gelombang pesan ke
gelombang radio . Ada 2 sistem modulasi, yaitu:

a. AM (Amplitudo modulation)
Yaitu gelombang pembawa mengalami perubahan amplitudo sesuai dengan gelombang pesan.
Sistem ini mudah terpengaruh oleh keadaan listrik diudara (desan). Jangkauannya jauh sebab
gelombang ini dapat dipantulkan oleh lapisan ionosfer.

b. FM (Frequency Modulation)
Yaitu gelombang dibawa dalam bentuk perubahan frekuensi. Gelombang ini menembus lapisan
ionosfer sehingga jankauannya tidak jauh. Agar jangkauannya jauh dapat menggunakan stasion
Relay dan lewat Satelit. Dengan sistem ini dihasilkan suara bersih

D. Energi dalam Gelombang Elektromagnet


1. Besar kecepatan gelombang elektromagnet dirumuskan :
1
c= = 3 x 108 ms-1
 o o
2. Besar kecepatan gelombang elektromagnet sama dengan perbandingan antara amplitudo medan listrik
dengan amplitudo medan magnet.

E Emak cos (kx − ωt) E


mak
c= = =
B Bmak cos(kx − ωt) B
mak

3. Dalam suatu volume tertentu, energi gelombang elektromagnetik ( u ) terdiri dari energi medan magnetik (
1 B2 1
um = ) dan energi medan listrik ( u e =  o E ) yang sama besar.
2

2 o 2
2
1 2 1 B B2 EB Emak Bmak
u= oE + = 2u = 2u = = = cos2 (kx − t )
2 o o oc o c
m e
2
E B
Besar rapat energi total rata-rata, u = mak mak
2 o c

4. Intensitas Gelombang elektromagnetik


Intensitas Gelombang elektromagnetik (I) = laju energi yang dipindahkan melalui gelombang elektromagnet
disebut juga vektor Pointing (S). Vektor pointing didefinisikan :
1 P
S= ExB = I = , dengan arah S searah kecepatannya (c).
o A
Besarnya vektor pointing pada suatu saat dirumuskan :
EB Emak Bmak
S= = cos2 (kx − t )
o o
Sedangkan nilai intensitas rata-ratanya :
E mak Bmak
S=
2 o
5. Hubungan intensitas gelombang dan energi rata-rata :
Emak Bmak E 2 m ak cB 2 m ak P
S = cu = = = =I=
2 o 2 o c 2 o A

E. Dispersi Cahaya.
1. Deviasi pada prisma
Prisma adalah benda bening yang terbuat dari bahan gelas yang dibatasi oleh dua bidang permukaan yang
membentuk sudut tertentu.
Jika sinar monokromatis jatuh pada salah bidang pembias prisma, maka sinar tersebut akan mengalami
pembiasan. Jalannya sinar yang masuk pada prisma ditunjukkan seperti pada gambar di bawah.

Sudut deviasi (D) adalah sudut antara perpanjangan sinar datang yang masuk prisma dengan sinar yang
keluar dari prisma. Pada setiap deviasi berlaku :

D= i1 + r2 − dan  = r1 + i2

Keterangan :
D = Sudut deviasi
 = Sudut puncak/ sudut pembias prisma
i1 = Sudut datang bidang pembias 1
r1 = Sudut bias bidang pembias 1
i2 = Sudut datang bidang pembias 2
r2 = Sudut bias bidang pembias 2

Deviasi minimum ( Dmin )


Bila i1 besarnya diubah, maka besar sudut deviasi juga berubah, dan didapatkan bahwa
deviasi minimum (Dmin) akan terjadi pada saat i1 = r2 dan r1 = i2. Besar sudut D min dirumuskan :

 D +   np 
Sin min = Sin
 2  nm 2

Untuk  kecil ( 15o <  ) berlaku :

 np 
Dmin =  − 1 
 nm 
n p : Indeks bias prisma
nm : Indeks bias medium

Grafik hubungan antara sudut deviasi (D) dengan sudut datang (i).
D

Dmin

i1 i
2. Dispersi
Cahaya putih yang dijatuhkan pada prisma akan mengalami dispersi (terurai) menjadi warna-warna
spektrum. Warna spektrum tersebut berupa warna merah, jingga, kuning,hijau, biru dan ungu. Warna ungu
di belokkan dengan sudut deviasi paling besar dan sinar merah dibelokkan dengan sudut deviasi paling kecil.
Sudut despersi (  ) adalah selisih sudut deviasi warna ungu (Du) dengan sudut deviasi warna merah (Dm).

 = ( nu − n m ) 
nu= Indeks bias sinar ungu
nm = Indeks bias sinar merah
nu – nm = daya dispersi
a. Susunan Prisma akromatis.
Susunan prisma akromatis adalah susunan prisma untuk menghilangkan sudut dispersi.
Susunan ini dapat terjadi bila sudut dispersi prisma pertama sama dengan sudut dispersi prisma ke dua
1 =  2
( nu − n m )  = (n ' u − n ' m )  '
b. Susunan prisma pandang lurus.
Susunan prisma pandang lurus adalah susunan prisma untuk menghilangkan sudut deviasi salah satu
warna.
Susunan ini dapat terjadi bila sudut deviasi warna tertentu pada prisma pertama sama dengan sudut
deviasi warna tertentu tersebut pada prisma ke dua
D1 hijau = D2 hijau
(nh − 1)  = (nh' − 1) '

F. Interferensi cahaya
Interferensi cahaya adalah perpaduan dua gelombang cahaya yang bertemu pada suatu titik. Syarat terjadinya
Interferensi gelombang cahaya adalah :
o Kedua sumber harus koheren yaitu mempunyai amplitudo, frekuensi dan fase yang sama (mempunyai beda
fase yang tetap terhadap waktu)
o Sumber monokromatik
o Prinsip superprasisi berlaku

1. Interferensi Celah Ganda


Untuk mendapatkan dua sumber yang koheren, Thomas Young pada tahun 1801 menggunakan dua celah
sempit seperti pada gambar.

Interferensi terjadi karena adanya beda lintasan yang ditempuh oleh cahaya 1 dan 2 ke titik P. Beda lintasan
keduanya adalah S2P – S1P = d sin 

Perpaduan dua gelombang cahaya saling memperkuat (interferensi maksimum, terjadi garis terang) bila
kedua gelombang mempunyai fase yang sama. Selisih lintasan kedua gelombang sama dengan m  dengan
( m = 0,1,2,3,...)
Perpaduan dua gelombang cahaya saling memperlemah (interferensi minimum) bila kedua gelombang
1
mempunyai fase yang berlawanan. Selisih lintasan kedua gelombang sama dengan (m − ) dengan ( m
2
= 1,2,,3,...)
Akan terjadi interferensi maksimum / konstruksif (garis terang) :

S2P – S1P = d sin  = m

dp
= m
l
d = Jarak antara dua celah (m)
l = Jarak celah ke layar (m)
p = Jarak garis terang ke n ke terang pusat (m)
 = Panjang gelombang sinar yang digunakan (m)
m = 0,1,2,3,...

Akan terjadi interferensi minimum/ destruktif (garis gelap) :


1
S2P – S1P = d sin  = ( m − )
2
dp  1
=  m − 
l  2
d = Jarak antara dua celah (m)
l = Jarak celah ke layar (m)
p = Jarak garis gelap ke n ke terang pusat (m)
 = Panjang gelombang sinar yang digunakan (m)
m = 1,2,3,..

2. Interferensi lapisan tipis


Pada gelembung sabun atau lapisan minyak diatas permukaan air tampak pita warna-warni. Timbulnya
warna warni ini diakibatkan karena adanya interferensi cahaya yang dipantulkan lapisan atas dan permukaan
bawah lapisan tersebut.
a. Lapisan tipis minyak diatas permukaan air / Lapisan tipis gelembung sabun.

Syarat agar terjadi interferensi konstruktif adalah :


 1
2nd cos r =  m + 
 2
Syarat agar terjadi interferensi destruktif adalah :
2nd cos r = m

b. Cincin Newton.
Cincin Newton merupakan pola interferensi berbentuk lingkaran-lingkaran gelap dan terang secara
berurutan. Untuk mendapatkan pola ini dibutuhkan kaca plan paralel dan lensa cembung datar yang
kekuatan lensanya lemah.

Untuk lingkaran gelap berlaku :


r2
= m. dengan m =0,1,2,3,...
R
Untuk lingkaran terang berlaku :
r2 1
= (m − )  dengan m = 1,2,3,...
R 2
Keterangan :
r = jari-jari lingkaran interferensi ( terang/ gelap )
R = jari-jari kelengkungan lensa

G. Difraksi cahaya
Difraksi cahaya atau lenturan cahaya adalah pembelokan arah rambat gelombang cahaya karena melalui celah
yang sempit.
1. Difraksi celah tunggal
Syarat terjadi pola terang / maksimum pola difraksi pada layar (kecuali pusat maksimum) :
 1
d sin  =  m + 
 2

m = 1,2,3, ...
Syarat terjadi pola gelap / minimum pola difraksi pada layar :

d sin  = m
m = 1,2,3,...
d = lebar celah

2. Difraksi pada kisi


Kisi adalah celah-celah sejajar yang jumlahnya sangat banyak.

Syarat terjadi pola terang / maksimum pola difraksi pada layar :

d sin  = m
p
d = m dengan m = orde kisi = 0,1,2,3,...
l
Syarat terjadi pola gelap / minimum pola difraksi pada layar :
 1
d sin =  m − 
 2
d. p  1
=  m −  dengan m = 1,2,3,.......
l  2

p =jarak suatu titik terhadap terang pusat pada layar


l = jarak kisi ke layar
1
d =konstanta/ tetapan kisi , bila terdapat N goresan tiap cm, maka tetapan kisi ( d ) = cm
N
3. Celah Lingkaran.
Pola difraksi yang dibentuk oleh suatu bukaan berbentuk lingkaran terdiri suatu bintik terang pusat berbentuk
lingkaran yang dikelilingi oleh sederetan cincin-cincin terang dan gelap.
Jika diameter celah lingkaran D, dan panjang gelombang cahaya  , maka ukuran sudut saat terjadi gelap
pertama dirumuskan oleh Sir George Airy sebagai :

sin 1 = 1,22
D
Akibat adanya difraksi cahaya dua obyek yang terpisah kadang tidak bisa diuraikan sebagai dua benda, hal
ini terjadi saat terang pesat keduanya saling tumpang tindih.
Menurut kriteria Rayleigh : ”Dua benda titik dapat tepat dipisahkan jika pusat dari pola difraksi benda titik
pertama berimpit dengan minimum pertama dari difraksi benda titik kedua”.
Jadi syarat dua benda titik tepat dapat dipisahkan jika :

sin  min = sin 1 = 1,22
D
d min
Untuk sudut sin  min sangat kecil berlaku sin  min   min  tan  min  , dan daya urai alat optik
L
dirumuskan :
L
d min = 1,22
D
d min = daya urai = jarak pisah terpendek dari dua benda titik sehingga bayangan yang
dihasilkan tepat dapat terlihat sebagai sua titik terpisah.
L = jarak antara benda terhadap lubang bukaan lensa.

H. Polarisasi cahaya
Polarisasi adalah peristiwa teredamnya / terserapnya sebagian arah getar cahaya.
Polarisasi cahaya dapat terjadi karena :penyerapan, pemantulan, pembiasan ganda dan hamburan.
1. Polarisasi akibat penyerapan

Io I1 I2

Polarisator Analisator
I 2 = I 1 cos  2

1
I2 = I 0 cos2  ( Hukum Malus )
2
I 2 = Intensitas cahaya yang keluar dari analisator
I 1 = Intensitas cahaya yang masuk ke analisator
I o = Intensitas cahaya yang masuk ke polarisator
 = sudut antara sumbu mudah polarisator dan analisator
2. Polarisasi akibat pemantulan dan pembiasan
Cahaya alamiah yang tidak terpolarisasi jika dijatuhkan dari udara ke benda bening yang kerapatannya lebih
besar, sebagian akan dibiaskan dengan sudut bias r dan sebagian akan dipantulkan. Bila besar sudut datang
dan besar sudut bias jumlahnya 900 maka sinar pantulnya merupakan sinar pantul terpolarisasi linier/
sempurna. Pertama kali ditemukan oleh Sir David Brewster.

Bila ip+r = 900 , maka berlaku :


n2
tan ip=
n1

ip= Sudut datang yang mengakibatkan sinar pantul terpolarisasi


n1=indeks bias medium 1
n2=indeks bias medium 2
r = sudut bias
3. Polarisasi karena bias kembar.
Zat anisotropik mampu membiaskan cahaya yang mengenainya menjadi pembiasan kembar yang keduanya
saling tegak lurus. Beberapa kristal yang dapat menimbulkan bias kembar adalah es, Kwarsa, Wursit, Dolmit
dan Siderit.

4. Polarisasi karena hamburan.


Bila cahaya tak terpolarisasi melewati gas, maka cahaya akan dihamburkan ke samping. Arah polarisasinya
tegak lurus terhadap bidang yang terbentuk oleh sinar datang dengan garis penglihatan. Contoh peristiwa
hamburan adalah pada saat cuaca cerah langit tampak biru.

UJI KOMPETENSI 3.
1. Sebuah prisma mempunyai sudut pembias prisma 60o, dan sudut deviasi minimum yang dihasilkan 30o. Maka
indek bias prisma tersebut adalah… .
1 1
a. 2 b. 3 c. 2 d. 3 e. 6
2 2
2. Seberkas cahaya polikromatik melewati sebuah prisma yang mempunyai sudut pembias 14 o. Diketahui indek
bias warna merah untuk prisma ini 1,67. Bila sudut dispersinya 0,28o, maka indek bias warna ungunya adalah…
.
a. 1,47 b. 1,65 c. 1,69 d. 1,87 e. 1,97
3. Berapa nm kah panjang gelombang sinar yang digunakan jika terjadi interferensi minimum orde 2 pada lapisan
3 3 4
tipis diudara dengan ketebalan .10 nm, sudut datang sinar 53o dan indek bias lapisan !
4 3
a. 300 d. 520
b. 420 e. 800
c. 480

4. Sinar monokromatik (panjang gelombang di udara λ ) yang tiba tegak lurus pada selaput tipis ( tebal selaput d
dan indek bias untuk sinar itu n ) dan selaput berada di udara, maka pemantulan sinar itu akan mengalami
interferensi minimum (gelap) bila d adalah… .
λ 3λ
1. 3.
4n 4n
λ λ
2. 4.
n 2n
Pernyataan yang benar adalah… .
a. 1,2,3 d. 4
b. 1,3 e. 1,2,3,4
c. 2,4
5. Pada percobaan Young, dua celah sempit dengan jarak 1 mm ditempatkan sejauh 200 cm dari sebuah layar.
Apabila jarak antara garis gelap yang terdekat 0,56 mm, maka panjang gelombang cahaya yang digunakan
adalah… (Å)
a. 1120 b. 1400 c. 1866 d. 2800 e. 5600

6. Dua celah sempit terpisah sejauh 0,01 mm satu sama lain. Seberkas cahaya monokromatik dilewatkan pada
celah sehingga pola interferensi yang terbentuk pada layer yang berjarak 20 cm dari celah. Bila jarak antara
gelap pertama sebelah bawah dengan gelap pertama sebelah atas 7,2 mm maka panjang gelombang cahaya
yang digunakan adalah… .(mm)
a. 1800 d. 270
b. 720 e. 180
c. 360

7. Pada percobaan Thomas Young, dua celah sempit yang berjarak d berada pada jarak L dari layar. Pada celah
tersebut didatangkan sinar ungu dan sinar merah yang masing-masing memiliki panjang gelombang 400 nm
dan 700 nm. Perbandingan jarak terang ketiga terhadap terang pusat untuk sinar ungu dengan jarak gelap ketiga
terhadap terang pusat untuk sinar merah adalah… .
a. 4 : 7 d. 28 : 42
b. 7 : 4 e. 32 : 49
c. 24 : 35

8. Dengan menggunakan kisi difraksi, kita ingin mempelajari suatu spectrum cahaya matahari. Maka diantara
warna-warna cahaya berikut yang paling lemah dilenturkan adalah warna… .
a. biru d. kuning
b. violet e. merah
c. hijau

9. Jika pada kisi difraksi tiap 1 mm terdiri 500 goresan didatangkan sinar monokromatis terjadi interferensi pada
orde ke dua dengan sudut deviasi 37o (tg 37o = ¾). Panjang gelombang sinar itu adalah… .( Å)
a. 4000 b. 4500 c. 5000 d. 6000 e. 7500
10. Kisi difraksi yang sama digunakan dengan dua cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda,  A dan B
. Garis terang ke empat cahaya A tepat menindih garis terang ke tiga cahaya B. Perbandingan B /  A adalah…
.
a. 2/3 d. 4/3
b. 3/2 e. 4/9
c. 3/4

11. Pada malam hari dua sepeda motor sejenis melaju pada jalan lurus yang sangat panjang dengan kelajuan
sama sehingga satu terhadap yang lain selalu berdampingan berjarak tetap x. Panjang gelombang cahaya
lampu 7500 Å. Bila jarak paling jauh sehingga kedua sepeda motor itu tampak masih terpisah 8 km, dan jari-
jari pupil pengamat 1 mm maka x adalah…(m)
a. 1,22 b. 2,24 c. 2,44 d. 3,66 e. 4,88

12. Menurut Rayleigh Dua benda titik tepat dapat dipisahkan jika … .
a. pusat minimum dari pola difraksi benda I berimpit dengan minimum pertama dari difraksi
benda II
b. pusat dari pola difraksi benda I berimpit dengan maksimum pertama dari difraksi benda II
c. minimum pola difraksi benda I berimpit dengan minimum pertama dari difraksi benda II
d. minimum pertama pola difraksi benda I berimpit dengan pusat maksimum dari difraksi benda
II
e. minimum pertama pola difraksi benda I berimpit dengan maksimum pertama dari difraksi
benda II

13. Seberkas sinar dijatuhkan pada zat optis dengan sudut datang 60o, ternyata sinar pantulnya merupakan sinar
terpolarisasi sempurna, maka besar sudut bias pada keadaan tersebut adalah… .( o)
a. 30 b. 45 c. 53 d. 60 e. 90

14. Daya urai sebuah lensa dapat ditingkatkan dengan meningkatkan besaran-besaran berikut:
1. intensitas cahaya
2. jarak benda
3. panjang gelombang cahaya
4. diameter lensa
Pernyataan yang benar adalah… .
a. 1,2,3 d. 4
b. 1,3 e. 1,2,3,4
c. 2,4

15. Cahaya yang tidak terpolarisasi dapat dijadikan cahaya terpolarisasi dengan cara… .
1. refleksi
2. penyerapan
3. refraksi
4. difraksi
Pernyataan yang benar adalah… .
a. 1,2,3 d. 4
b. 1,3 e. 1,2,3,4
c. 2,4

1
16. Diketahui bahwa intensitas cahaya alami yang datang ke polarisator Io dan yang keluar dari polarisator I’= Io
2
1
, serta yang keluar dari analisator I’, maka besar sudut sumbu mudah polarisator dan analisator adalah… .( o)
2
a. 30 b. 53 c. 60 d. 45 e. 90

17. Bila cahaya putih yang berasal dari matahari mengenai suatu lapisan tipis minyak di atas air maka akan terlihat
warna warni yang disebabkan oleh peristiwa… .
a. difraksi d. polarisasi
b. dispersi e. refraksi
c. interferensi

18. Sebuah prisma mempunyai sudut pembias 60o, indek biasnya 1,6. Bila sinar monokromatis datang dari udara
menuju ke prisma dengan sudut datang 53o, maka besar sudut deviasinya adalah… .(o)
a. 30 b. 37 c. 46 d. 53 e. 60
19. Cahaya yang digunakan pada percobaan Thomas Young adalah cahaya hijau. Apakah yang dapat dilakukan
untuk memperbesar jarak antara dua buah garis terang yang berdekatan ?
1. menjauhkan layar dari kedua celah
2. mengganti cahaya hijau dengan cahaya kuning
3. memperkecil jarak antara dua celah
4. mennganti cahaya hijau dengan cahaya biru
Pernyataan yang benar adalah… .
a. 1,2,3 d. 4
b. 1,3 e. 1,2,3,4
c. 2,4

20. Susunan prisma akromatis digunakan untuk meniadakan… .


a. difraksi d. deviasi
b. dispersi e. refraksi
c. interferensi

21. Balok kaca akan menghasilkan sinar pantul terpolarisasi linier, bila sinar pantul dan sinar bias membentuk sudut

A. 30o
B. 45 o
C. 60 o
D. 90 o
E. 120 o

22. Jika sinar putih melewati prisma, maka deviasi sinar ungu lebih besar dari pada sinar biru. Hal ini disebabkan
karena …
A. indeks bias sinar ungu lebih kecil daripada indeks bias sinar biru
B. indeks bias sinar ungu sama dengan indeks bias sinar biru
C. kecepatan cahaya ungu lebih besar daripada kecepatan cahaya biru
D. frekuensi sinar ungu lebih kecil daripada frekuensi biru
E. indeks bias ungu lebih besar daripada indeks bias biru

23. Grafik di samping menyatakan hubungan D (deviasi) terhadap i (sudut datang) pembiasan cahaya pada prisma.
Besar sudut pembias prisma adalah …
A. 30o
B. 45o
C. 60o
D. 75o
E. 90o

24. Berikut ini merupakan sifat-sifat gelombang cahaya,kecuali ....


A. Dapat mengalami pembiasan
B. Dapat dipadukan
C. Dapat dilenturkani
D. Dapat dipolarisasikan
E. Dapat menembus cermin cembung

25. Gelombang elektromagnetik yang mempunyai panjang gelombang terpendek adalah …


A. sinar gamma
B. gelombang radio
C. sinar inframerah
D. sinar X
E. sinar ultra ungu

26. Cahaya merupakan gelombang transversal, karena dapat mengalami …


A. interferensi
B. polarisasi
C. difraksi
D. refraksi
E. disperse

27. Percobaan lenturan cahaya pada kisi-kisi dapat diketahui bahwa penyimpangan cahaya biru lebih kecil dari
cahaya kuning. Sedangkan penyimpangan kuning lebih kecil dari pada penyimpangan cahaya merah. Urutan
cahaya dari panjang gelombang yang besar ke yang kecil adalah …
A. biru – kuning - merah
B. kuning – merah - biru
C. merah – biru - kuning
D. merah – kuning - biru
E. kuning – biru – merah
28. Jarak dua lampu sebuah mobil 122 cm. Panjang gelombang rata-rata cahaya yang dipancarkan kedua lampu
itu 500 nm. Jika ternyata kedua lampu itu diamati oleh seseorang yang diameter pupil matanya 2 mm, maka
jarak maksimum mobil dengan orang tersebut supaya nyala kedua lampu masih tampak terpisah adalah …
A. 250 m
B. 400 m
C. 2.500 m
D. 4.000 m
E. 5.000 m

29. Jika pupil mata memiliki diameter 4 mm, panjang gelombang cahaya rata-rata di udara 500 nm dan indeks bias
mata 1,33. Jarak minimum antara dua sumber titik (daya urai) yang masih dapat dibedakan oleh mata pada
jarak 50 cm dari mata adalah …
A. 1,15 × 10–5 m
B. 2,24 × 10–5 m
C. 5,75 × 10–5 m
D. 7,63 × 10–5 m
E. 13,5 × 10–5 m
30. Cahaya monokromatik jatuh tegak lurus pada kisi defraksi dengan 4.000 celah per cm. Bila spectrum orde
kedua membentuk sudut 30o terhadap garis normal maka panjang gelombang cahaya yang digunakan adalah

A. 6.500 A
B. 6.250 A
C. 6.000 A
D. 5.500 A
E. 4.000 A

Soal Uraian .

1. Seberkas sinar yang mempunyai panjang gelombang sebesar 8.350 A° ditujukan secara tegak lurus pada
sebuah kisi difraksi, jika interferensi maksimum orde pertama terjadi dengan membentuk sudut 30°, berapakah
banyak goresan pada kisi tersebut setiap cm?

2. Pada percobaan Young, dua celah berjarak 1 mm diletakkan pada jarak 1 meter dari sebuah layar. Jarak terdekat
antara pola interferensi garis terang pertama dan garis terang kesebelas adalah 4 mm, hitunglah panjang
gelombang cahaya yang digunakan !

3. Seberkas cahaya melewati celah tunggal yang sempit, menghasilkan interferensi minimum orde ketiga dengan
sudut deviasi 30o. Hitung lebar celahnya ,jika cahaya yang dipergunakan mempunyai panjang gelombang 6000
A!

4. Sebutkan urutan spectrum gelombang elektromagnetik dari periode paling kecil ke periode paling besar !

5. Apa yang dimaksud dengan sudut deviasi ? Apa syarat sudut deviasi agar minimum ?

6. Prisma akromatis terdiri dari prisma yang terbuat dari kaca flinta (  ) dan kaca kerona (  ' = 8o ), Sehingga warna
merah dan ungu tidak mengalami disperse. Indek bias kaca flinta untuk warna merah dan ungu berturut-turut
adalah 1,644 dan 1,664. Sedang Indek bias kaca kerona untuk warna merah dan ungu berturut-turut adalah
1,514 dan 1,523. Tentukan sudut puncak dari kaca flinta (  ) !

7. Susunan prisma pandang lurus terdiri dari prisma yang terbuat dari kaca flinta (  ) dan kaca kerona (  ' = 10o ),
sehingga warna kuning berdeviasi nol. Indek bias kaca flinta dan kaca kerona untuk warna kuning adalah 1,650
dan 1,520. Tentukan sudut puncak dari kaca flinta (  ) !

8. Selaput tipis sabun disinari dalam arah tegak lurus dengan permukaannya dengan menggunakan cahaya dengan
panjang gelombang 589,3 nm. Indek bias selaput sabun 1,33. Tentukan :
a. ketebalan minimal selaput sabun agar tampak terang !
b. ketebalan minimal selaput sabun agar tampak gelap !

9. Panjang gelombang yang di gunakan pada percobaan cincin Newton adalah 5700Å, sedangkan jari-jari lingkaran
gelap ke sepuluh adalah 6 mm. Hitunglah jari-jari kelengkungan lensa yang digunakan !

10. Seberkas sinar datang yang tidak terpolarisasi datang dari udara menuju air yang indekbiasnya 1,33. Agar sinar
yang dipantulkan oleh air adalah sinar terpolarisari linier, hitunglah :
a. besar sudut datang !
b. besar sudut bias !
---ooo000ooo---

Anda mungkin juga menyukai