Anda di halaman 1dari 6

JURNAL BIMTAS Volume: 6 Nomor 1

FIKes-Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya E-ISSN: 2622-075X

PENATALAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI UNTUK


MEMPERTAHANKAN SUHU TUBUH BAYI BARU LAHIR

Deti Lestari1, Tatu Septiani Nurhikmah2, Melsa Sagita Imaniar3


D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah
Tasikmalaya Email : dettylestari11@gmail.com

ABSTRAK
Inisiasi menyusui dini adalah proses membiarkan bayi menyusu sendiri segera setelah
lahiran. Hal ini merupakan kodrat dan anugrah dari Tuhan yang sudah disusun untuk kita.
Melakukannya juga tidak sulit, hanya membutuhkan waktu sekitar satu hingga dua jam.
(Susanti. 2015). Tujuan asuhan ini untuk mempertahankan suhu tubuh bayi setelah dilakukan
Inisiasi Menyusu Dini. Jenis penelitian ini adalah metode Quasi experiment dengan pretest dan
posttest. Teknik pengambilan sampel adalah 5 bayi baru lahir. Sampel yang digunakan adalah
bayi baru lahir yang mendapat inisiasi menyusu dini di Puskesmas Karanganyar Kota
Tasikmalaya pada tanggal 7 April – 4 Mei 2019. Kemudian sampel diukur suhu aksila sebelum
dan sesudah dilakukan inisiasi menyusu dini menggunakan thermometer digital. Penelitian ini
didapatkan hasil kenaikan suhu tubuh sebesar (0,5 oC) dengan rata-rata suhu sebelum IMD yaitu
36,8 oC dan sesudah IMD yaitu 37,3 oC. Jadi ada pengaruh penatalaksanan inisiasi menyusu dini
untuk mempertahankan suhu tubuh pada bayi baru lahir di puskesmas Karanganyar Kota
Tasikmalaya yaitu mempertahankan suhu tubuh pada bayi baru lahir.
.
Kata kunci : Bayi Baru Lahir, Inisiasi Menyusu Dini, Suhu Tubuh Bayi

ABSTRACT
Initiation of early breastfeeding is the process of letting babies breastfeed themselves
immediately after being born. It is the nature and grace of God that has been prepared for us.
Doing it is also not difficult, it only takes about one to two hours. (Susanti. 2015). The purpose
of this orphanage is to maintain the baby's body temperature after initiation of lactation. This
type of research is the Quasi experiment method with Pretests and posttest. The sampling
technique is the 5 newborn babies. The sample used is a newborn baby who got the initiation of
breastfeeding in the Puskesmas Karanganyar Kota Tasikmalaya on April 7 – May 4, 2019. Then
the sample of the temperature measured axillary before and after the initiation is done in the
early lactation using digital thermometer. The research was obtained by the increase of body
temperature (0, 5oC) with the average temperature before the IMD of 36.8 oC and after the
IMD of 37.3 oC. So there is the influence of initiation management to maintain premature
treatment of body temperature in newborns in the Puskesmas Karanganyar Kota Tasikmalaya
namely maintaining the body temperature in newborns.

Keywords : Newborns, initiation of premature lactation, infant body temperature

PENDAHULUAN tidak sulit, hanya membutuhkan waktu


Inisiasi menyusui dini adalah sekitar satu hingga dua jam. (Susanti. 2015)
proses membiarkan bayi menyusu sendiri Inisiasi menyusu dini merupakan
segera setelah lahiran. Hal ini merupakan program yang sedang gencar dianjurkan
kodrat dan anugrah dari Tuhan yang sudah oleh pemerintah. Menyusu dan bukan
disusun untuk kita. Melakukannya juga menyusui merupakan gambaran bahwa
IMD bukan program ibu menyusui bayi

1
JURNAL BIMTAS Volume: 6 Nomor 1
FIKes-Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya E-ISSN: 2622-075X

tetapi bayi yang harus aktif menemukan IMD mempunyai peran yang
sendiri putting susu ibu. Program ini penting dalam menurunkan angka kematian
dilakukan dengan cara langsung bayi, dan secara tidak langsung membantu
meletakkan bayi yang baru lahir di dada pencapaian salah satu tujuan millennium
ibunya dan membiarkan bayi ini merayap development goal (MDG), yaitu
untuk menemukan putting susu untuk menurunkan angka kematian anak.
menyusu. IMD harus dilakukan langsung Mengutip hasil penelitian bahwa IMD pada
saat lahir, tanpa boleh ditunda dengan 1 jam pertama setelah lahir mengurangi
kegiatan menimbang atau mengukur bayi. resiko kematian bayi usia 0 – 28 hari
Bayi juga tidak boleh dibersihkan, hanya sebesar 22%, dan membantu
dikeringkan kecuali tangannya. Proses ini berkelangsungan menyusu ASI eksklusif
harus berlangsung skin to skin antara bayi dan memperpanjang masa menyusui.
dan ibu. (Nurasiah. 2012) Hal ini juga di dukung oleh
Segera setelah bayi lahir dan penelitian dari Yeltra Armi (2013) yang
diputuskan tidak memerlukan resusitasi, menunjukkan bahwa ada pengaruh inisiasi
letakkan bayi di atas perut ibunya dan menyusu dini terhadap perubahan suhu
keringkan bayi mulai dari muka, kepala, tubuh bayi baru lahir. inisiasi menyusu dini
dan bagian tubuh lainnya kecuali kedua bisa menghangatkan bayi dengan tepat
tangannya. Bau cairan amnion pada tangan selama bayi merangkak mencari payudara.
bayi akan membantunya mencari putting Karena suhu badan ibu yang melahirkan
ibu yang mempunyai bau yang sama. Maka lebih panas dibandingkan dengan ibu yang
agar baunya tetap ada, dada ibu juga tidak tidak melahirkan, jika bayi di letakkan di
boleh dibersihkan. Mengeringkan tubuh dada ibu maka dapat menghangatkan bayi
bayi tidak perlu sampai menghilangkan dan mencegah bayi mengalami penurunan
verniks karena verniks dapat berfungsi suhu tubuh.
sebagai penahan panas pada bayi.(Bayu, M.
Dari uraian diatas, maka peniliti
2014) tertarik untuk melakukan Asuhan
Menurut Roesli (2012: 28) bayi Kebidanan pada bayi baru lahir mengenai
yang dilakukan IMD berada dalam suhu “Penatalaksanaan Inisiasi Menyusu Dini
yang aman. Karena suhu payudara ibu Untuk Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi
meningkat 0,5 C dalam dua menit jika bayi
0
Baru Lahir”..
diletakkan di dada ibu. Hal ini terbukti
bahwa suhu tubuh bayi setelah pelaksanaan
BAHAN DAN METODE
IMD mengalami peningkatan dan berada
Metode yang digunakan Quasi
dalam batas normal yaitu 37,310C.
experiment dengan pretest dan posttest.
(SalembaMedika Sari D.R. dkk. 2014)
Teknik pengambilan sampel adalah 5 bayi
2
JURNAL BIMTAS Volume: 6 Nomor 1
FIKes-Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya E-ISSN: 2622-075X

baru lahir. Sampel yang digunakan adalah


A. Karakteristik Responden
bayi baru lahir yang mendapat inisiasi
Tabel 4.1 Karakteristik Responden
menyusu dini di Puskesmas Karanganyar ANC Jenis
Kota Tasikmalaya pada tanggal 7 April – 4 mendapatkan Persalinan
Nama Paritas
konseling
Mei 2019. Kemudian sampel diukur suhu IMD
aksila sebelum dan sesudah dilakukan Ny. N Multi Ya Normal
inisiasi menyusu dini menggunakan
Ny. R Multi Ya Normal
thermometer digital. Tempat yang
Ny. R Multi Ya Normal
digunakan adalah di Bidan L di Kel.
Ny. S Multi Ya Normal
Tamansari Kec. Tamansari waktu
pemberian asuhan pada bulan April - Mei Ny. K Primi Ya Normal

2019. Prosedur pelaksanaan asuhan


meliputi: melakukan asuhan kebidanan Berdasarkan table diatas dapat dilihat
pada bayi baru lahir, menjelaskan tujuan dari berat badan bayi baru lahir diketahui 4
asuhan, menjelaskan langkah prosedur orang ibu dengan multi gravidarum dan 1
asuhan, mengukur dan mencatat suhu tubuh orang ibu dengan primi gravidarum, dan
bayi baru lahir sebelum asuhan, melakukan semua ibu mendapatkan konseling IMD
inisiasi menyusu dini, merapihkan pasien, selama ANC dengan persalinan normal.
mengevaluasi tindakan, mengukur dan B. Hasil Asuhan Kebidanan
mencatat suhu tubuh bayi baru lahir setelah Berikut hasil asuhan kebidanan
asuhan, melakukan dokumentasi. mengenai inisiasi menyusui dini untuk
mempertahankan suhu tubuh bayi baru lahir

HASIL ASUHAN dapat dilihat pada table dibawah ini :

Pemberian asuhan ini dilakukan pada Tabel 4.2


Hasil Asuhan
5 orang bayi baru lahir. Asuhan ini
berlangsung sejak tanggal 8 April – 4 Mei Suhu
Suhu
Tubuh
Tubuh
2019 di Puskesmas Karanganyar Kota Bayi Kenai
No Tanggal Bayi
Setelah kan
Tasikmalaya dengan tanggal dan waktu Sebelu
Dilakukan
m IMD
yang berbeda pada setiap pasiennya. IMD

Dilakukkan asuhan untuk mengetahui 1 13-04-2019 36,8oC 37,3OC 5oC

adanya peningkatan suhu tubuh bayi baru 2 22-04-2019 36,7oC 37,1oC 4oC

lahir sebelum saat dn sesudah diIMDkan. 3 22-04-2019 36,8oC 37,3oC 5oC

Pemberian asuhan ini dimulai dari 4. 01-05-2019 36,6oC 37,1oC 5oC


pengkajian data hingga penatalaksaan. 5. 03-05-2019 36,8oC 37,3oC 5oC
Rata-rata Kenaikan ± 5oC

3
JURNAL BIMTAS Volume: 6 Nomor 1
FIKes-Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya E-ISSN: 2622-075X

Berdasarkan Tabel diatas dari 5 setelah lahiran. Hal ini merupakan kodrat
orang bayi terdapat 3 orang bayi yang dan anugrah dari Tuhan yang sudah disusun
mengalami peningkatan suhu tubuh setelah untuk kita. Melakukannya juga tidak sulit,
dilakukan inisiasi menyusu dini dari 36,8 C o
hanya membutuhkan waktu sekitar satu
menjadi 37,3oC. 1 orang bayi mengalami hingga dua jam. (Susanti. 2015)
peningkatan suhu tubuh setelah dilakukan Dari hasil asuhan inisiasi menyusu
inisiasi menyusu dini dari 36,7 oC menjadi dini untuk mempertahankan suhu tubuh
37,2 C. dan 1 orang bayi mengalami
o
bayi baru lahir menghasilkan bahwa ada
peningkatan suhu tubuh setelah dilakukan peningkatan suhu tubuh pada bayi baru
inisiasi menyusu dini dari 36,6 oC menjadi lahir rata-rata sebanyak 0,5oC. Hal ini
37,1oC. Rata-rata untuk kenaikan suhu menunjukan bahwa ada perubahan suhu
tubuh pada bayi baru lahir setelah tubuh bayi sebelum dan sesudah di IMD
dilakukan inisiasi menyusu dini adalah kan.
sebesar 0,5oC. Pada hasil penelitian ini, didapatkan
bahwa inisiasi menyusu dini berpengaruh
PEMBAHASAN terhadap peningkatan suhu tubuh pada bayi
Inisiasi menyusu dini merupakan baru lahir dengan signifikan 0,5oC. hal ini
program yang sedang gencar dianjurkan disebabkan karena inisiasi menyusu dini
oleh pemerintah. Menyusu dan bukan merupakan permulaan menyusu dini,
menyusui merupakan gambaran bahwa dimana terjadi kontak kulit antara ibu dan
IMD bukan program ibu menyusui bayi bayi (Roesli, 2008). Kontak kulit yang
tetapi bayi yang harus aktif menemukan disebut juga sebagai Skin-to-Skin Contact
sendiri putting susu ibu. Program ini (SCC) ini dapat efektif sebagi penghangat
dilakukan dengan cara langsung untuk mencegah kehilangan panas pada
meletakkan bayi yang baru lahir di dada bayi baru lahir yang normal dan sehat
ibunya dan membiarkan bayi ini merayap (Chirstidis, 2003).
untuk menemukan putting susu untuk Menurut Roesli (2012: 28) bayi yang
menyusu. IMD harus dilakukan langsung dilakukan IMD berada dalam suhu yang
saat lahir, tanpa boleh ditunda dengan aman. Karena suhu payudara ibu meningkat
kegiatan menimbang atau mengukur bayi. 0,50C dalam dua menit jika bayi diletakkan
Bayi juga tidak boleh dibersihkan, hanya di dada ibu. Hal ini terbukti bahwa suhu
dikeringkan kecuali tangannya. Proses ini tubuh bayi setelah pelaksanaan IMD
harus berlangsung skin to skin antara bayi mengalami peningkatan dan berada dalam
dan ibu. (Nurasiah. 2012) batas normal yaitu 37,310C.
Inisiasi menyusui dini adalah proses (SalembaMedika Sari D.R. dkk. 2014)
membiarkan bayi menyusu sendiri segera

4
JURNAL BIMTAS Volume: 6 Nomor 1
FIKes-Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya E-ISSN: 2622-075X

Menurut penelitian Bystrova tahun Pada penelitian ini, suhu bayi baru
2007, terjadi kenaikan suhu payudara pada lahir setelah dilakukan inisiasi menyusu
ibu melahirkan yang melakukan kontak dini memiliki rata-rata sebesar 37,3 oC. Hal
kulit dengan bayi selama 30 – 120 menit tersebut sejalan dengan penenlitian Chiu
yaitu sebesar 0,6oC. Suhu maternal ibu tahun 2005. Selama terjadi kontak kulit ibu
berhubungan dengan suhu aksila dan kaki dan bayi, kebanyakan bayi akan mencapai
bayi (Brystrova, 2007). Hal ini membuat dan mempertahankan suhu diantara 36,5oC
suhu tubuh bayi baru lahir menjadi stabil. – 37,6oC, yang merupakan thermoneutral
Bayi baru lahir yang mendapat kontak kulit range. Hal ini terjadi karena ibu memiliki
dengan ibu sejak dini memiliki rata-rata kemampuan untuk mengatur suhu bayi
kenaikan suhu 0,7 C (Marin, 2010)
o
selama kontak kulit ibu dan bayi (Chiu,
IMD mempunyai peran yang penting 2005)
dalam menurunkan angka kematian bayi, Pengukuran yang dilakukan adalah
dan secara tidak langsung membantu pengukuran suhu aksila. Hal ini disebabkan
pencapaian salah satu tujuan millennium karena pengukuran suhu tubuh aksila lebih
development goal (MDG), yaitu mudah, sederhana, dan aman
menurunkan angka kematian anak. (Yunanto,2010). Selain itu, pada penelitian
Mengutip hasil penelitian bahwa IMD pada ini dilakukan pengukuran sebanyak 2 kali,
1 jam pertama setelah lahir mengurangi yaitu sebelum dan sesudah inisasi menyusu
resiko kematian bayi usia 0 – 28 hari dini (Yunanto,2010).
sebesar 22%, dan membantu
berkelangsungan menyusu ASI eksklusif
KESIMPULAN DAN SARAN
dan memperpanjang masa menyusui.
Tujuan yang dicapai dalam asuhan
Hal ini juga di dukung oleh
ini adalah untuk melaksanakan inisiasi
penelitian dari Yeltra Armi (2013) yang
menyusu dini sangatlah penting untuk
menunjukkan bahwa ada pengaruh inisiasi
menjaga suhu tubuh pada bayi baru lahir ,
menyusu dini terhadap perubahan suhu
yang dilakukan pada bayi baru lahir
tubuh bayi baru lahir. inisiasi menyusu dini
sebanyak 5 orang responden, didapatkan 3
bisa menghangatkan bayi dengan tepat
bayi dengan suhu tubuh sebelum inisiasi
selama bayi merangkak mencari payudara.
menyusu dini suhunya 36,8oC, menjadi
Karena suhu badan ibu yang melahirkan
37,3oC setelah dilakukan inisiasi meyusu
lebih panas dibandingkan dengan ibu yang
dini. 1 bayi dengan suhu sebelum inisiasi
tidak melahirkan, jika bayi di letakkan di
menyusu dini suhunya 36,7oC, menjadi
dada ibu maka dapat menghangatkan bayi
37,2oC setelah dilakukan inisiasi menyusu
dan mencegah bayi mengalami penurunan
dini. 1 bayi dengan suhu tubuh sebelum
suhu tubuh.
inisiasi menyusu dini 36,6oC, menjadi
5
JURNAL BIMTAS Volume: 6 Nomor 1
FIKes-Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya E-ISSN: 2622-075X

37.1oC setelah dilakukan inisiasi menyusu WHO. Breastfeeding-early initiation


dini. Hal ini ada kaitannya dengan inisiasi (diunduh 15 Maret 2019).
Tersedia dari: URL:
menyusu dini untuk mempertahankan suhu http://www.who.int/elena/titles/ea
tubuh bayi baru lahir. Diharapkan asuhan rly_breastfeeding/ en/eLENA
inisiasi menyusu dini ini dapat membantu Astari, R,Y. & Lisnawati, A. 2011Pengaruh
ibu post partum betapa pentingnya untuk Inisiasi Menyusu Dini terhadap
Suhu Tubuh Bayi Baru lahir :
tetap menjaga suhu tubuh bayinya, untuk
STIKes YPIB Majalengka
selalu dijaga kehangatan bayinya terutama Prawirohardjo, S. 2011 Ilmu Kebidanan.
Jakarta : PT Bina Pustaka
pada ruangan-ruangan terbuka agar tidak
terjadi hipotermi. Sarwono Prawirohardjo. Asuhan
persalinan normal bagi bidan.
Edisi ke-1 Juni 2012. Bandung
DAFTAR PUSTAKA Ai Nurasiah, S.ST. Ani
Rukmawati, S.SiT. Prof. Dr. Hj.
Ratuliu, M. 2014. Pintar ASI dan Dewi Laelatul Badriah, M.Kes,
Menyusui. Jakarta : Panda Media AIFO
Heryani, R. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi, Sondakh. S. J. Jenny Asuhan Kebidanan
dan Balita. Persalinan & Bayi Baru Lahir
Susanti I.A 2015. Asuhan Kebidanan Nifas
& Menyusui. Jakarta : Penerbit
Erlangga

Anda mungkin juga menyukai