Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR NAMA SUSUNAN PENGURUS

KOMITE MADRASAH

Nama Sekolah : MTs. Atta’zhimiyah


Alamat : Jl. Holis Belakang no. 448 Cigondewah Kidul Bandung/
Jl. Cigondewah Kidul no. 9 RT. 01/ Rw. 04 Kec. Bandung
Kulon
Kecamatan : Bandung Kulon
Masa Bakti : Tahun 2019 s.d. Tahun 2022

Ketua : Nenden Reza Kusumah


Sekretaris :
Bendahara :
Bidang Perencanaan dan Evaluasi Pendidikan :
Bidang Sarana dan Prasarana Pendidikan :
Bidang Kerjasama :
Bidang Partisipasi dan Aspirasi Masyarakat :

Mengetahui Ketua
Kepala Sekolah, Komite Sekolah,
PEMBUKAAN

Bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan nasional melalui upaya peningkatan mutu,
efisiensi penyelenggaraan, pemerataan, dan demokrasi pendidikan diperlukan adanya
dukungan masyarakat yang lebih optimal. Untuk mewujudkan tujuan tersebut Kepala
Madrasah tsanawiyah Atta’zhimiyah memfasilitasi pembentukan Komite Madrasah yang
kemudian dikukuhkan dengan Surat Keputusan Kepala Cabang dinas Nomor :
…………………………..

Komite Madrasah diharapkan dapat mewadahi dan menyalurkan aspirasi masyarakat dalam
melahirkan kebijakan pendidikan dan program pendidikan. Kemudian untuk itu diperlukan
adanya upaya meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam
menciptakan kondisi transparansi, akuntable, dan demokratis dalam penyelenggaraan dan
pelayanan pendidikan yang bermutu.

Untuk mewujudkan hal tersebut di atas perlu menumbuhkembangkan dukungan, aspirasi


dan peran serta masyarakat peduli pendidikan yang diwadahi oleh Komite Madrasah.
Dalam hal ini perlu dibuat suatu rumusan konstitusional yang diharapkan mampu
mendinamissasikan seluruh peran dan fungsi Komite Madrasah, oleh karena itu maka
disusunlah Anggaran dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Komite Madrasah
Tsanawiyah Atta’zhimiyah sebagai bahan acuan bagi seluruh anggota Komite Madrasah
dalam proses berorganisasi.
RANCANGAN ANGGARAN DASAR
KOMITE SEKOLAH

BAB I
NAMA, DASAR DAN SIFAT

Pasal 1
Nama
Organisasi ini diberi nama Komite Madrasah Tsanawiyah Atta’zhimiyah

Pasal 2
Dasar
Komite Madrasah Tsanawiyah Atta’zhimiyah berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
dasar tahun 1945.

Pasal 3
Sifat
Komite Madrasah Tsanawiyah Atta’zhimiyah
(1) bersifat mandiri dan non political praktis.
(2) Hubungan dengan pemerintah Kecamatan/Desa dan BPD bersifat kordinatif.

BAB II
WAKTU, RUANG LINGKUP, DAN KEDUDUKAN

Pasal 4
Waktu
Komite Madrasah Tsanawiyah Atta’zhimiyah ditetapkan pada tanggal ……………. Untuk
waktu tidak ditentukan.

Pasal 5
Ruang Lingkup
Ruang lingkup Komite Madrasah Tsanawiyah Atta’zhimiyah hanya di Madrasah
Tsanawiyah Atta’zhimiyah

Pasal 6
Kedudukan
Komite Madrasah Tsanawiyah Atta’zhimiyah berkedudukan di Jl. Holis Belakang no. 448
Cigondewah Kidul Bandung/ Jl. Cigondewah Kidul no. 9 RT. 01/ Rw. 04 Kec.
Bandung Kulon
BAB III
TUJUAN, PERAN DAN FUNGSI
Pasal 7
Tujuan
Komite Sekolah bertujuan :
(1) Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan
kebijakan operasional dan program pendidikan.
(2) Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan.
(3) Menciptakan suasana dan kondisi transparansi, akuntable, dan demokrasi dalam
penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu.
(4)
Pasal 8
Peran
(1) Pemberi pertimbangan (Advisory Agency) dalam penentuan dan pelaksanaan
kebijakan pendidikan.
(2) Pendukung (Supporting Agency) baik yang berwujud financial, pemikiran, maupun
tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan.
(3) Pengontrol (Controlling Agency) dalam rangka transporansi dan akuntabilitas
penyelenggaraan dan keluaran pendidikan.
(4) Mediator antara pemerintah dan masyarakat.

Pasal 9
Fungsi
(1) Memberikan masukan, pertimbangan, rekomendasi kepada satuan pendidikan
mengenai :
a. Kebijakan dan program pendidikan;
b. Rencana Anggaran Pendidikan dan Belanja Sekolah (RAPBS);
c. Kriteria kinerja satuan pendidikan;
d. Kriteria tenaga kependidikan;
e. Kriteria fasilitas pendidikan dan;
f. Hal-hal lain yang berkaitan dengan pendidikan.
(2) Mendorong tumbuhnya perhatian, komitmen, dan peran serta masyarakat dalam
berbagai bentuk untuk mendukung terselenggaranya pendidikan yang bermutu dan
pemerataan pendidikan.
(3) Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program, penyelenggaraan,
dan keluaran pendidikan.
(4) Melakukan kerja sama dengan masyarakat dan pemerintah berkenaan dengan
penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu.

BAB IV
KEANGGOTAAN DAN KEPENGURUSAN

Pasal 10
Keanggotaan
(1) Yang dimaksud anggota Komite Sekolah.
(2) Jenis keanggotaan :
a. Anggota Biasa :
Anggota biasa adalah anggota Komite Sekolah yang ditetapkan melalui proses
penjaringan dan penyaringan.
b. Anggota Luar Biasa :
Anggota luar biasa adalah anggota Komite Sekolah yang keberadaannya
ditetapkan dalam musyawarah berdasarkan kepakaran yang diperlukan.
(3) Tata cara menjadi anggota, hak dan kewajiban diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
(ART)

Pasal 11
Kepengurusan
(1) Pengurus komite sekolah dipilih dari dan oleh anggota dalam musyawarah
berdasarkan AD/ART.
(2) Ketua Komite Sekolah bukan dari unsur pemerintah.
(3) Masa bakti Pengurus Komite Sekolah adalah 3 (tiga) tahun.

BAB V
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT

Pasal 12
Jenis Musyawarah
(1) Musyawarah Komite Sekolah.
(2) Musyawarah Luar Biasa Komite Sekolah.
(3) Musyawarah Kerja Komite Sekolah.

Pasal 13
Jenis-jenis Rapat
(1) Rapat Kerja.
(2) Rapat Konsultasi.
(3) Rapat Koordinasi.
(4) Rapat Pengurus Harian.
(5) Rapat Pleno Pengurus.
(6) Rapat Pleno Terbatas.
(7) Rapat Pleno Insidental.
(8) Rapat Bidang.

Pasal 14
Pengertian peserta, penyelenggara musyawarah dan rapat-rapat diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga (ART)

BAB VI
KEUANGAN DAN KEKAYAAN ORGANISASI
Pasal 15
Sumber Keuangan dan Kekayaan Organisasi
(1) Sumber keuangan dan kekayaan organisasi diperoleh dari :
a. Bantuan masyarakat peduli pendidikan.
b. Usaha organisasi yang sah.
c. Sumbangan dari pihak lain yang tidak mengikat.
(2) Ketentuan-ketentuan mengenai pengelolaan keuangan dan kekayaan organisasi diatur
dalam anggaran Rumah Tangga (ART)

BAB VII
PERUBAHAN AD/ART

Pasal 16
(1) Perubahan AD / ART adalah wewenang musyawarah Komite Sekolah
(2) Musyawarah dimaksud ayat (1) pada pasal ini harus dihadiri oleh 2/3
Lebih dari jumlah anggota Komite Sekolah dan disetujui oleh 2/3 lebih dari jumlah
peserta musyawarah yang hadir

BAB VIII
PEMBUBARAN

Pasal 17
(1) Pembubaran Komite Sekolah hanya dapat dilakukan berdasarkan UU Tentang
SIDIKNAS.
(2) Jika pmbubaran diberlakukan maka penyelesaian keuangan dan kekayaan organisasi
ditetapkan dalam musyawarah.

BAB IX
PENUTUP

Pasal 18
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar (AD) ini akan diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga (ART).
Anggaran Dasar ini berlaku sejak ditetapkan

Dtetapkan di : Bandung
Pada Tanggal : 1 Juli 2019

Pimpinan Sidang,

Ketua, Sekretaris,
ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)

BAB I
KEANGGOTAAN

Pasal 1
Jenis Keanggotaan
(1) Anggota Biasa
(2) Anggota Luar Biasa

Pasal 2
Anggota Biasa
(1) Anggota biasa adalah anggota Komite Sekolah yang dijaring dan disaring dari unsur
masyarakat dan pemerintah.
(2) Anggota biasa adalah anggota Komite Sekolah yang dapat dipilih menjadi Pengurus
Komite Sekolah.

Pasal 13
Komposisi Anggota Biasa
(1) Anggota dari unsur masyarakat terdiri atas perwakilan:
a. Tokoh masyarakat orang tua siswa sebanyak ……… orang.
b. Tokoh masyarakat peduli pendidikan sebanyak ……… orang.
c. Tokoh pendidikan sebanyak ……… orang.
d. LSM bidang pendidikan sebanyak ……… orang.
e. Dunia usaha, industri, koperasi, dan perbankan sebanyak ..…… orang.
f. Organisasi profesi tenaga kependidikan (PGRI) sebanyak ……. orang.
g. Yayasan penyelenggara pendidikan sebanyak ……. orang.
(2) Anggota dari unsur pemerintah terdiri atas perwakilan:
a. Perwakilan pemerintah tingkat kecamatan/desa sebanyak ……. orang.
b. Perwakilan Dinas Pendidikan/satuan pendidikan sebanyak …... orang.
c. Perwakilan coordinator DPD tingkat kecamatan/DPD tingkat desa sebanyak ……
orang.
(3) Tata cara menentukan anggota Komite Sekolah tersebut diatur dalam Peraturan
organisasi.

Pasal 4
Berakhirnya Keanggotaan Biasa
(1) Mengundurkan diri;
(2) Diberhentikan;
(3) Meninggal dunia.

Pasal 5
Tindakan Disiplin Organisasi
(1) Tindakan disiplin organisasi dikenakan kepada anggota yang :
a. Tidak mentaati kewajiban.
b. Tidak menjaga kehormatan dan nama baik organisasi.
(2) Tindakan disiplin dapat berupa :
a. Peringatan lisan atau tertulis.
b. Pembebasan sementara sebagai anggota.
c. Pembebasan/pemberhentian sementara sebagai pengurus.
d. Pemberhentian.
Pasal 6
Anggota Luar Biasa
(1) Anggota luar biasa adalah anggota Komite Sekolah yang berasal dari pakar
pendidikan.
(2) Anggota luar biasa ditentukan oleh musyawarah Komite Sekolah dan sebanyak-
banyaknya berjumlah 5 (lima) orang.
(3) Anggota luar biasa bukan anggota musyawarah dan bukan anggota pengurus.
(4) Tata cara penjaringan dan penyaringan Balon anggota luar biasa beserta hak dan
kewajibannya diatur dalam Peraturan Organisasi.

Pasal 7
Berakhirnya Keanggotaan Luar Biasa
(1) Mengundurkan diri
(2) Diberhentikan.
(3) Meninggal dunia.

BAB II
KEPENGURUSAN

Pasal 8
Anggota Pengurus
(1) Anggota pengurus adalah anggota biasa/anggota musyawarah yang mendapat
kepercayaan musyawarah untuk menjadi pengurus
(2) Jumlah anggota pengurus harus ganjil, yaitu berjumlah 7 orang atau senbilan orang.
(3) Jumlah angota pengurus harus lebih kecil dari 50 % jumlah anggota musyawarah
sehingga jumlah anggota musyawarah tersisa lebih besar dari pada jumlah pengurus.

Pasal 9
Komposisi pengurus.
(1) Pengurus harian berjumlah 3 orang, yang terdiri atas :
a. Seorang Ketua
b. seorang Sekretari.
c. Seorang Bendahara.
(2) Pengurus Bidang berjumlah 4 orang atau 6 orang yang terdiri:
a. Seorang atau dua orang di bidang perencanaan dan Evaluasi Pendidikan.
b. Seorang di bidang sarana dan prasarana pendidikan.
c. Seorang di bidang kerjasama.
d. Seorang atau dua orang di bidang partisipasi dan aspirasi masyarakat.
(3) Tata kerja pengurus di atur dalam Peraturan Organisasi.

Pasal 10
Pemilihan Pengurus
(1) Pengurus Harian dipilih langsung oleh anggota musyawarh secara bertahap melalui 3
(tiga) format pemilihan, yaitu :
a. Format pertama (F1) memilih seorang ketua.
b. Format kedua (F2) memilih seorang Sekretaris.
c. Format ketiga (F3) memilih seorang Bendahara.
(2) Musyawarah mengesahkan 3 (tiga) orang terpilih menjadi Pengurus Harian dan
bertugas melengkapi kepengurusan yang dilaporkan dan disahkan dalam musyawarah
tersebut.
(3) Pengurus terpilih mempunyai masa kerja 3 (tiga) tahun.
(4) Serah terima jabatan dari pengurus lama kepada pengurus baru dilaksanakan dalm
musyawarh tersebut.
Pasal 11
Tugas dan Tanggung jawab Pengurus
(1) Pengurus Komite Sekolah bertugas :
a. Menyusun Program Kerja Tahunan termasuk anggaran belanja tahunan.
b. Menyusun penbagian tugas dan wewenang pengurus.
c. Menyusun Peraturan organisasi dalam mempelancar proses berorganisasi.
d. Menegakan disipilin organisasi.
(2) Pengurus Komite Sekolah bertanggung jawab kepada musyawarh tentang :
a. Pencapaian program kerja tahunan dan tiga tahunan.
b. Pelaksanan proses berorganisasi.

BAB III
MUSYAWARAH

Pasal 12
Musyawarah Komite Sekolah
(1) Musyawarah Komite Sekolah merupakan forum tertinggi organisasi yang
dilangsungkan 3 (tiga) tahun sekali atau setelah masa bakti pengurus berakhir.
(2) Musyawarah anggota Komite Sekolah dinyatakan sah bila dihadiri sekurang-
kurangnya dua kali jumlah anggota pengurus.
(3) Musyawarah Komite Sekolah berkewajiban melaksanakan acara pokok sebagai
berikut:
a. Membahas dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban kerja.
b. Membahas dan mengesahkan rencana untuk kerja 3 (tiga) tahun mendatang atau
periode kerja selanjutnya.
c. Memilih pengurus baru untuk masa bakti 3 (tiga) tahun berikutnya.
d. Membahas dan memilih anggota musyawarah Komite Sekolah yang baru.

Pasal 13
Musyawarah Luar Biasa Komite Sekolah
(1) Musyawarah Luar Biasa Komite Sekolah merupakan forum tertinggi organisasi yang
dilaksanakan sebelum masa bakti pengurus berakhir.
(2) Musyawarah Luar Biasa Komite Sekolah dinyatakan sah bila dihadiri oleh dua kali
lebih besar dari jumlah pengurus Komite Sekolah.
(3) Keputusan musyawarah Luar Biasa harus disetujui sekurang-kurangnya 3/4 dari
jumlah peserta musyawarah yang hadir.
(4) Musyawarah Luar Biasa Komite Sekolah berkewajiban melaksanakan acara pokok
sebagai berikut:
a. Membahas dan menilai laporan pertanggung jawaban kerja.
b. Memutuskan menerima/menolak pertanggungjawaban kerja dengan rekomendasi
musyawarah sebagai berikut:
 rekomendasi meneruskan masa baktinya dengan perbaikan sebagaimana
harapan musyawarah.
 rekomendasi memberhentikan pengurus.
c. Memilih pengurus baru untuk masa bakti antara waktu.
d. Timbang terima antara pengurus lama dan pengurus baru.

Pasal 14
Musyawarah Kerja Komite Sekolah
(1) Musyawarah Kerja Komite Sekolah merupakan forum tertinggi kedua dalam
organisasi yang dilaksanakan satu tahun sekali.
(2) Musyawarah kerja dinyatakan sah bila dihadiri oleh sekurang-kurangnya dua kali
jumlah pengurus.
(3) Keputusan musyawarah kerja harus disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari
jumlah peserta musyawarah.
(4) Musyawarah kerja diwajibkan melaksanakan acara pokok sebagai berikut:
a. Memnahas dan menilai laporan pertanggungjawaban kerja pengurus untuk satu
tahun.
b. Mengesahkan rancangan program kerja untuk satu tahun kemudian

Pasal 15
Hak Anggota Musyawarah
(1) Memilih dan dipilih menjadi pengurus Komite Sekolah.
(2) Menyampaikan pendapat baik lisan maupun tulisan.
(3) Membela diri atas tindakan organisasi yang dijatuhkan kepadanya.
(4) Memperoleh kesejahteraan, pembelaan dan perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas oorganisasi.

Pasal 16
Kewajiban Anggota Musyawarah
(1) Menghadiri seluruh acara musyawarah.
(2) Mentaati tata tertib musyawarah.
(3) Berlaku proaktif dalam setiap persidangan.

BAB IV
RAPAT-RAPAT

Pasal 17
Rapat Kerja
(1) Rapat kerja adalah rapat pengurus lengkap yang dilaksanakan pada hari kerja.
(2) Rapat kerja dipimpin oleh ketua dengan acara disesuikan dengan kepentingan
organisasi secara opersasional.
Pasal 18
Rapat Konsultasi
(1) Rapat Konsultasi adalah rapat antara seluruh Pengurus Harian dengan pihak lain yang
berhubungan dengan kepentingan pendidikan.
(2) Rapat Konsultasi dipimpin oleh ketua dengan acara disesuaikan dengan kepentingan
organisasi baik secara konsepsi maupun secara operasional.

Pasal 19
Rapat Koordinasi
(1) Rapat Koordinasi adalah rapat antara seluruh pengurus dengan pihak lain yang
berhubungan dengan kepentingan pendidikan.
(2) Rapat Koordinasi dipimpin oleh ketua dengan acara disesuaikan dengan kepentingan
organisasi dalam teknis kerjasama operasional.

Pasal 20
Rapat Pleno Pengurus Harian
(1) Rapat Pleno Pengurus Harian adalah rapat yang dihadiri hanya oleh Pengurus Harian.
(2) Rapat Pleno Pengurus Harian dipimpin oleh ketua dengan acara pemecahan masalah
proses berorganisasi yang sangat penting.
Pasal 21
Rapat Pleno Terbatas
(1) Rapat Pleno Terbatas adalah rapat antara pengurus harian bidang tertentu.
(2) Rapat Pleno Terbatas dipimpin oleh ketua dengan acara penjelasan khusus tentang
memperlancar kerja bidang tersebut.

Pasal 22
Rapat Pleno Insidental
(1) Rapat Pleno Insidental rapat pleno lengkap yang dilaksanakan diluar jadwal kerja.
(2) Rapat Pleno Insidental adalah rapat lengkap yang dipimpin oleh ketua dengan acara
koordinasi operasional lintas bidang.

Pasal 23
Rapat Bidang
(1) Rapat Biadang adalah rapat yang dihadiri oleh ketua-ketua Bidang.
(2) Rapat Bidang dipimpin oleh Ketua Bidang Perencanaan dan Evaluasi Pendidikan
dengan acara sinkronisasi program.

BAB V
PENGELOLAAN KEUANGAN DAN KEKAYAANORGANISASI

Pasal 24
Pengelolaan Keuangan
(1) Pengelolaan Keuangan dilaksanakan secara profesional.
(2) Pengelolaan Keuangan diperiksa oleh Panitia Pemeriksaan Keuangan dan Kekayaan
Organisasi yang dtugaskan oleh musyawarah pada setiap 1 (satu) bulan sebelum
pertanggungjawaban berakhir.
(3) Laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan
pertanggungjawaban–pertanggungjawaban pengurus.
(4) Hal-hal yang belum diatur dalam ART ini, akan diatur dalam Peraturan Organisasi

Pasal 25
Pengelolaan Kekayaan Organisasi
(1) Jenis Kekayaan Organisasi :
a. barang bergerak,
b. barang tidak bergerak / tetap, dan
c. kertas berharga.
(2) Pengelolaan Kekayaan Organisasi dilaksanakan secara professional.
(3) Pengelolaan Kekayaan Organisasi diperiksa oleh Panitia Pemeriksa Keuangan dan
Kekayaan Organisasi.
(4) Laporan Pengelolaan Kekayaan Organisasi merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari laporan pertanggungjawaban pengurus.
(5) Hal-hal yang belum diatur dalam ART ini, akan diatur melalui Peraturan Organisasi.

Pasal 26
Panitia Pemeriksaan Keuangan dan Kekayaan Organisasi
(1) Panitia Pemeriksaan Keuangan dan Kekayaan Organisasi diangkat oleh musyawarah
sebelum pertanggungjawaban kerja berakhir, baik pada pertanggung jawaban tahunan
maupun tiga tahunan.
(2) Panitia yang dimaksud dalam ayat (1) dalam pasal ini berjumlah 3 (tiga) orang
anggota Komite yang bukan pengurus.
(3) hasil pemeriksaan dilaporkan dalam musyawarah.

BAB VI
PERATURAN PERALIHAN

Pasal 27
Untuk pertama kali Susunan Pengurus Komite Sekolah dikukuhkan melalui Surat
Keputusan Kepala Cabang Dinas , selanjutnya ditentukan dalam AD/ART.

BAB VII
PENUTUP

Pasal 28
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam ART ini akan diatur melalui peraturan organisasi
yang disusun oleh pengurus dan dilaporkan dalam musyawarah.
(2) Anggaran Rumah Tangga (ART) ini mulai berlaku sejak ditetapkan.

Dtetapkan di : Bandung
Pada Tanggal : 1 Juli 2019

Pimpinan Sidang,

Ketua, Sekretaris,

Anda mungkin juga menyukai