Anda di halaman 1dari 5

Menyebarkan Islam Dengan Santun dan Damai Melalui Khutbah,

Dakwah dan Tabligh

KHUTBAH
Definisi
Secara epistimologi, khutbah berasal dari bahasa Arab yaitu “mukhatabah (tan)” yang berarti
pembicaraan. Asal katanya “al-khatabu” yaitu perkara besar yang diperbincangkan. Sementara
secara terminologi, khutbah adalah menyampaikan pesan dengan takwa sesuai perintah Allah Swt
dengan syarat dan rukun tertentu. Orang yang melakukan khutbah disebut khatib. Contoh khutbah
seperti khutbah jum’at, khutbah ‘idul fitri, khutbah ‘idul adha, khutbah shalat khusuf, khutbah shalat
kusuf, khutbah shalat istisqa’, khutbah ketika wukuf di padang Arafah, dan khutbah nikah.

Syarat Khatib
1,   Muslim
2.   Baligh
3.   Berakal sehat
4.   Taat beribadah
5.   Laki-laki
6.   Mengetahui syarat, rukun, dan sunah khutbah
7.   Suci dari hadats dan najis
8.   Fasih membaca al-Qur’an dan hadits
9.   Berakhlak baik
10. Penampilan baik, rapi dan sopan

Syarat Dua Khutbah


1.   Khutbah shalat jum’at disampaikan sesudah masuk waktu dzuhur
2.   Khutbah shalat idain, shalat khusuf, shalat kusuf, dan shalat istisqa’ disampaikan setelah selesai
      shalat
3.   Berdiri jika mampu
4.   Duduk sebentar diantara dua khutbah
5.   Suara khatib harus jelas dan dapat didengar
6.   Tertib, berurutan antara khutbah pertama dan khutbah kedua

Rukun Khutbah
1.   Membaca hamdalah pada kedua khutbah
2.   Membaca syahadatain (dua kalimat syahadat)
3.   Membaca Shalawat kepada Nabi Muhammad Saw
4.   Berwasiat kepada jama’ah untuk takwa, iman, ibadah, amal, dan lainnya
5.   Membaca ayat suci al-Qur’an
6.   Berdoa pada khutbah kedua (memohon ampun, kesejahteraan, keselamatan bagi kaum muslimin).

Sunah Khutbah
1.   Di atas mimbar atau tempat yang lebih tinggi
2.   Khutbah disampaikan dengan jelas, sistematis, tema sesuai dengan situasi dan kondisi
3.   Khatib sunah membaca QS. al-Ikhlas ketika duduk antara dua khutbah
4.   Khatib menertibkan rukun-rukun khutbah
Adab Shalat Jum’at
1.   Pergi ke Masjid lebih awal sebelum khutbah
2.   Mengisi shaf yang masih kosong
3.   Shalat sunah tahiyatul Masjid
4.   Banyak membaca al-Qur’an, dzikir, shalawat, dan do’a
5.   Mendengarkan khutbah
6.   Tidak boleh berbicara, dan menegur.

Adab Shalat Idain


1.   Waktu dimulai dari matahari setinggi tombak sampai waktu zawal (matahari bergeser ke arah
      barat)
2.   Lebih utama berada di tanah lapang
3.   Sunah mandi sebelum berangkat
4.   Memakai pakaian terbaik
5.   Shalat ‘idul fitri sunahnya makan dulu sebelum shalat ‘idul fitri
6.   Shalat ‘idul adha sunahnya tidak makan dulu sebelum shalat ‘idul adha
7.   Memperbanyak takbir

Praktik Khutbah I (Pertama)


1.   Khatib berdiri di mimbar
2.   Khatib mengucapkan salam
3.   Duduk ketika dikumandangkan adzan
4.   Selesai adzan khatib berdiri
5.   Khatib membaca rangkaian rukun-rukun khutbah
6.   Memberi wasiat
7.   Penutup khutbah pertama

Praktik Khutbah II (Kedua)


1.   Selesai khutbah I khatib duduk sebentar (berdoa memohon ampun untuk kedua orang tua)
2.   Berdiri untuk khutbah kedua
3.   Membaca hamdalah, dua kalimat syahadat, dan shalawat Nabi Muhammad Saw (Setelah ini
      boleh menyampaikan kesimpulan khutbah I)
4.   Diakhiri dengan membaca doa
5.   Membaca kalimat penutup khutbah kedua
6.   Khatib turun dari mimbar
7.   Bersamaan dengan khatib turun dari mimbar, dikumandangkan iqamah.

TABLIGH
Definisi
Secara epistimologi tabligh berasal dari bahasa Arab yaitu “ballagha” yang artinya menyampaikan.
Secara terminologi tabligh adalah suatu pekerjaan yang dilakukan untuk menyampaikan atau
menyiarkan agama Islam kepada umat. Dan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tabligh
artinya penyiaran ajaran agama Islam atau menyampaikan. Orang yang bertabligh disebut muballigh.

Tata Cara Tabligh


Dalam bertabligh perlu diwujudkan melalui lisan, tindakan nyata (bil lisani wal hal), dan manajemen
yang baik. Semuanya itu terdapat dalam cara berdakwahnya Rasulullah Saw, para sahabatnya serta
para ulama terdahulu. Berikut ini adalah cara-cara Rasulullah Saw dalam bertabligh yang bisa
dijadikan contoh bagi kita:
1.   Mengajak keluarga atau orang terdekat
2.   Mengajak tetangga-tetangga dekat dengan cara diam-diam atau sembunyi-sembunyi. Dari hati ke
      hati terhadap tokoh atau pemuka
3.   Mengajak masyarakat luas dengan cara terang-terangan.

Faktor Penyebab Kurang Berhasilnya Tabligh


1.   Adanya kelemahan sikap atau ketidak tegasan sehingga menghancurkan kedisiplinan
2.   Adanya lemah hati sehingga cita-cita menjadi rapuh
3.   Adanya lemah pikiran sehingga problematika tidak cepat terselesaikan
4.   Lemahnya iman menyebabkan begitu mudah masuknya bujuk rayu, nafsu, dan godaan duniawi

Strategi Tabligh
1.   Terwujudnya umat yang berkepribadian terpadu, seimbang, dan berkarakter kuat (Syamil dan
      Kaffah).
2.   Perlu dipertajam semangat ajaran Islam yang Rahmatan lil ‘Alamin (damai, santun, dan
      menentramkan untuk semua)
3.   Model tabligh yang bernafaskan bil hikmah wal mau’idhatil hasanah (bijak, beradab, dan
      modern).

Praktik Bertabligh
Pendekatan tabligh Rasulullah Saw dan ulama menggunakan pendekatan persuasi dan pendekatan
social budaya masyarakat (bil hikmah wal ma’idhatil hasanah).
1.   Tahap Persiapan
      - Menyiapkan materi sesuai kebutuhan jama’ah atau audiens
2.   Tahap Pelaksanaan
      - Penyampaian harus jelas, singkat, padat, bahasa sederhana dan dapat dimengerti
      - Tidak memaksa
      - Tidak berkesan menggurui
      - Tidak melakukan justifikasi
      - Menggunakan metode yang menyenangkan (3F) “Fun, Fresh, dan Focus”
      - Humor atau jenaka tidak berlebihan
3.   Tahap Konsolidasi
      - Memberikan resume, kesimpulan, atau pesan akhir sebelum mengakhiri tabligh.

DAKWAH
Definisi
Secara epistimologi dakwah berasal dari bahasa Arab yaitu kata “Da’a” yang berarti memanggil,
menyeru, dan mengajak. Secara terminologi dakwah adalah mengajak orang lain untuk meyakini
kebenaran ajaran Islam dan menjalankan syariatnya. Orang yang melakukan pekerjaan dakwah
adalah da’i (laki-laki), dan da’iyah (perempuan).

Sasaran Dakwah
1.   Mengubah perilaku manusia dari tidak baik menjadi baik, dari baik menjadi yang terbaik
2.   Mengubah dan meluruskan perilaku yang menyimpang dari aturan Allah Swt kembali kejalanNya

Tujuan Dakwah
1.   Beriman hanya kepada Allah Swt (tauhid)
2.   Menyembah hanya kepada Allah Swt (ikhlas)
3.   Tidak mempersekutukan Allah Swt (tidak syirik)
4.   Mengerjakan amal shaleh (ibadah)
5.   Berakhlak mulia (akhlakul karimah)
Bisa dikatakan tujuan dakwah Islamiyah adalah mengajak agar menempuh jalan kebenaran dan
keluar dari jalan kesesatan yang dimurkai menuju jalan yang benar yang diridhai Allah Swt.

Syarat Dakwah 
1.   Perbuatan dan ucapannya harus benar-benar menjadi contoh (uswatun hasanah)
2.   Memahami objek dakwahnya agar tidak salah sasaran
3.   Mempunyai keberanian, benar katakan benar, salah katakan salah, berani menghadapi resiko
4.   Mempunyai ketabahan dan kesabaran
5.   Menyadari bahwa tugasnya adalah hanya menyampaikan, hasilnya serahkan kepada Allah Swt

Metode Dakwah
1.   Berdakwah harus di jalan Allah Swt
2.   Berdakwah harus dengan hikmah (kebijaksanaan)
3.   Mau’idhah hasanah (cara yang indah, santun, menentramkan, dan menyenangkan)
4.   Berdakwah melalui mujadalah (dialog, diskusi, dan berdebat).

Media Dakwah
Media dakwah zaman Rasulullah Saw adalah lisan dan tulisan
Media dakwah sekarang beragam:
1.   Media elektronik (radio, televisi, dan internet)
2.   Media cetak (buku-buku, surat kabar, majalah, spanduk, brosur, dan lain sebagainya).

Manajemen Dakwah
Manajemen dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah Saw dimulai dari diri sendiri melalui:
1.   Tutur kata yang sopan dan santun
2.   Damai
3.   Menentramkan
4.   Sikap dan perilaku/akhlak yang baik
5.   Menghindari cara-cara kekerasan, ketakutan dan paksaan
Selain hal-hal di atas, saat berdakwah Rasulullah Saw menerapkan hal-hal sebagai berikut:
1.  Lemah lembut
2.  Bermusyawarah dalam segala urusan
3.  Menyampaikan dakwah sesuai dengan objek dakwah
4.  Lapang dada dan sabar
5.  Kebulatan tekad
6.  Bertawakal

Strategi Dakwah
Berdakwah secara formal menggunakan aturan-aturan sebagai berikut:
1.   Pembukaan:
      - Hamdalah
      - Shalawat Nabi Muhammad Saw
2.   Isi, terdiri atas:
      - Maksud dan tujuan dakwah
      - Sasaran dakwah
      - Materi dakwah:
         a. Al-Qur’an
         b. Hadist
3.   Penutup

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN KHUTBAH DAN DAKWAH


Persamaan Khutbah dan Dakwah
1.   Sama-sama mengajak manusia untuk bertakwa kepada Allah Swt
2.   Sama-sama mengajak manusia untuk menjalankan syariat Islam
3.   Sama-sama memberi kabar gembira kepada yang takwa dan peringatan kepada yang ingkar
      (basyiran wa nadziran).

Perbedaan Khutbah dan Dakwah


1.   Khutbah terikat syarat dan rukun, dakwah tidak terikat syarat dan rukun
2.   Khutbah tempatnya di masjid atau lapangan sedangkan dakwah di mana saja
3.   Khutbah jum’at wajib hanya laki-laki, dakwah untuk siapa saja
4.   Media khutbah terbatas: mimbar dan sound system, dakwah dapat menggunakan apa saja
5.   Khatib yang berkhutbah berkaitan dengan shalat harus suci dari hadats dan najis, juru dakwah
      tidak.

GLOSARIUM
1.   Shalat Khusuf (Shalat sunah karena adanya gerhana bulan)
2.   Shalat Kusuf (Shalat sunah karena adanya gerhana matahari)
3.   Shalat Istisqa’ (Shalat sunah memohon kepada Allah Swt agar segera diturunkan hujan)
4.   Syamil (Terpadu, menyeluruh)
5.   Kaffah (Seluruhnya, semuanya)
6.   Dakwah bil Lisan (Dakwah yang menggunakan ucapan, perkataan, nasihat, kritik membangun
      atau saran)
7.   Dakwah bil Hal (Dakwah melalui perbuatan, sikap, perbuatan yang nyata, perilaku, dan akhlak
      mulia yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari).

Tugas : Bagaimana tanggapan kita sebaigai Muslim


terhadap Islamophobia?
Catatan : Jawaban langsung ketik d WA kirim Japri

Anda mungkin juga menyukai