Disusun oleh :
ATMAM, ST
Literatur :
1. Morris Mano, “Digital Design”, Prentice Hall International
Editions, 1984
2. Malvino Leach, Irwan Wijaya, Prinsip-prinsip dan Penerapan
Digital.
3. Roger L. Tokheim, Elektronika Digital, Edisi Kedua, Penerbit
Erlangga
4. KF Ibrahim, Teknik Digital, Penerbit ANDI Yogyakarta, 2001
5. D Chattopadhyay.Cs, Dasar Elektronika, UI Press, 1989
Disusun Oleh : Atmam,ST Dosen T.Elektro 2
Universitas Lancang Kuning
APAKAH RANGKAIAN DIGITAL ITU ?
Jika tangkai geser pada
potensiometer digeser
ke atas, maka tegangan
dari titik A ke B berangsur-
angsur naik.
Bentuk gelombang
sinyal analog
Sistem Analog
Contoh :
Angka biner 1001 mempunyai empat digit atau
empat bit
Contoh lain :
11 (sebelas) = 8 + 2 + 1 = 1 x 23 + 0 x 22 + 1 x 21 + 1 x 20
= 1011
20 (duapuluh) = 16 + 4 = 1 x 24 + 0 x 23 + 1 x 22 + 0 x 21
+ 0 x 20
= 10100
Contoh :
25 : 2 = 12 ; sisa = 1
12 : 2 = 6 ; sisa = 0
6:2 = 3 ; sisa = 0
3:2 = 1 ; sisa = 1
1:2 = 0 ; sisa = 1
22 21 20 2-1 2-2
10010 = 1 x 24 + 0 x 23 + 0 x 22 + 1 x 21 + 0 x 20
= 16 + 0 + 0 + 2 + 0 = 18 (delapan belas)
111 = 1 x 22 + 1 x 21 + 1 x 20 = 7 (tujuh)
1011 = 1 x 23 + 0 x 22 + 1 x 21 + 1 x 20 = 11 (sebelas)
Contoh : 1101.101
maka
bilangan bulatnya 1101 = 13
13 + 0,625 = 13,625
PENJUMLAHAN BINER
PENGURANGAN BINER
Aturan umum pengurangan bilangan biner
0–0=0
1–0=1
1–1=0
10 – 1 = 1 atau ditulis 0 – 1 = 1, pinjam 1
Contoh :
101 (5) 10011 (19) 1101 (13) 10101 (21) 10001 (17)
100 (4) 10001 (17) 1010 (10) 1011 (11) 10011 (19)
− − − − −
001 (1) 00010 (2) 0011 (3) 1010 (10) − 00010 (−2)
Disusun Oleh : Atmam,ST Dosen T.Elektro 21
Universitas Lancang Kuning
Perkalian Bilangan Biner
Hasil 101
Pembagi 1 0 0 1 110011
1001
-
001111
1001
-
Sisa 1 1 0
38 = 0112, MSB
58 = 1012
28 = 0102
78 = 1112, LSB
Sehingga,
35278 = 011 101 010 1112
Maka :
Bilangan biner 111100110012 = 36318
Oktal Biner
0 000
1 001
2 010
3 011
4 100
5 101
6 110
7 111
Contoh :
152B16 = (1x163) + (5x162) + (2x161) + (11x160)
= (1x4096) + (5x256) + (2x16) + (11x1)
= 4096 + 1280 + 32 + 11
= 541910
340910 = ……… 16
Simbol Gerbang OR
Defenisi :
Gerbang OR akan memberikan keluaran 1 jika salah
satu dari masukkannya dalam keadaan 1
Tabel Kebenaran
A B F
0 0 0
1 0 1
0 1 1
1 1 1
Simbol
MASUKAN
A A
-
KELUARAN
Tabel Kebenaran
A A
Jika Input 0 output 1 0 1 A A
Jika Input 1 output 0
1 0
Tabel Kebenaran
A B F
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0
Disusun Oleh : Atmam,ST Dosen T.Elektro 47
Universitas Lancang Kuning
Atau Tabel Kebenaran dapat ditulis :
B
F
XNOR
NOTASI BOOLE
1. A = A 4. A + 1 = 1 7. A . A = A
2. A + 0 = A 5. A . 1 = A 8. A + A = 1
3. A . 0 = 0 6. A + A = A 9. A. A = 0
2. F = AB +(AB + AB)
3. F = AC + ABC
4. F = AB + A.B
5. F = AB + A.B + AB
Contoh penyelesaian :
1. F = AB + AB
= A (B+B)
=A.1
=A
Disusun Oleh : Atmam,ST Dosen T.Elektro 53
Universitas Lancang Kuning
PENYEDERHANAAN RANGKAIAN MELALUI
TABEL KEBENARAN
INPUT OUTPUT
C B A F
0 0 0 1 ABC
Maka SOP :
0 0 1 0
1 0 1 0
1 1 0 1 ABC
1 1 1 0
0 0 1 0 A+B+C
0 1 0 1
0 1 1 1
1 0 0 0 A+B+C
1 0 1 0 A+B+C
1 1 0 1
1 1 1 0 A+B+C
Input :
A = Suhu
B = Pintu
C = Jendela
F = AB C + ABC + ABC
F = AB C + ABC + ABC
F = AB ( C + C) + ABC
F = AB + ABC
Disusun Oleh : Atmam,ST Dosen T.Elektro 57
Universitas Lancang Kuning
PENGGUNAAN GERBANG LOGIKA BINER
Penyusunan Rangkaian dari Ekspresi Boolean
Langkah pertama :
¾ Jika diberi Boolean A+B+C=Y (baca sebagai “A atau B atau C sama dengan
keluaran Y”) dan untuk membuat rangkaian logika yang dapat menunjukkan logika
tersebut.
¾ Masing-masing masukan harus di-OR-kan untuk mendapatkan keluaran Y.
¾ Jika diberi ekspresi Boole A.B+A.B+B.C = Y (baca bukan A dan B, atau A bukan B,
atau Bukan B dan C sama dengan keluaran Y)
¾ Caranya memandang salah satu dimana harus meng-OR-kan A.B dengan A.B
dengan B.C.
Digambarkan kembali
menjadi
Disusun Oleh : Atmam,ST Dosen T.Elektro 58
Universitas Lancang Kuning
Langkah kedua :
Ekspresi (A+B+C)
diberikan ke gerbang AND
oleh gerbang OR 5
(A+B+C).(A+B) = Y
Tanda IC digital
CMOS, RCA
¾ Berkembang menjelang
Penandaan nomor th. 1960
Bagian pada IC CMOS
Dari seri 4000B ¾ CMOS terdiri dari paduan
semikonduktor oksida logam
(Complementary metal oxide
semikonduktor)
¾ Tidak mengkonsumsi daya dan
sempurna untuk sederetan
operasi rangkaian elektronika.
Diagram kaki untuk
IC CMOS 4081B
Diagram kawat
penggunaan IC CMOS
4081 untuk
meimplementasi fungsi
AND 2 masukan
AB A, A, B, B
A A
B AB AB
atau
B AB AB
A A
C ABC ABC
B
ABC ABC
C Atau
ABC ABC
B
C ABC ABC
Dimana :
s = jumlah bit A dan B
c = bit carry jika ada
Tabel kebenaran
A B P R C S C
0 0 0 0 1 0 0
Simbol dalam rangkaian :
0 1 1 0 1 1 0 0 1
1 0 1 0 1 1 0
Half Half
1 1 1 1 0 0 1
c s c0 1
Contoh :
Jika keluaran G1 adalah Q=1, maka B, masukan G2 juga pada logika 1.
Gerbang G2, yang berfungsi sebagai pembalik akan menghasilkan Q
pada logika 0.
Karena Q dihubungkan ke A, maka masukan G1 juga 0, dan keluaran Q
pada logika 1, yang sesuai dengan keadaan awal.
Maka Q=1, Q=0 merupakan salah satu kemungkinan keadaan stabil.
Jika ingin menyimpan Q=1, maka untai diset untuk membuat agar masukan S=1
dan R=0
Jika S=1, keluaran G3 adalah 0, sehingga Q=1 (pada saat masukan gerbang NAND
rendah, keluarannya akan tinggi), selanjutnya karena memaksa salah satu masukan
G2 berada pada logika 1.
Dengan R=0, keluaran G4 ada pada logika 1. Gerbang G2 sekarang mempunyai 2
masukan yang keduanya pada logika 1, dan menghasilkan keluaran Q=0. Sebaliknya
untuk menyimpan Q=0, untai harus direset dengan R=1 dan S=0 yang akan
menyebabkan Q=0 dan Q=1