Anda di halaman 1dari 4

Permasalahan Kesehatan mental di Indonesia

1. Hasil survey Global Health Data Exchange tahun 2017 menyatakan Indonesia


menempati urutan pertama negara dengan jumlah penderita gangguan jiwa terbanyak
se Asia Tenggara.

2. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk
berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, dan lebih dari 12
juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi.

3. Sampel yang dilakukan Badan Litbangkes tahun 2016, diperoleh data bunuh diri
pertahun sebanyak 1.800 orang atau setiap hari ada 5 orang melakukan bunuh diri,
serta 47,7% korban bunuh diri adalah pada usia 10-39 tahun yang merupakan usia anak
remaja dan usia produktif.

4. Untuk saat ini Indonesia memiliki prevalensi orang dengan gangguan jiwa sekitar 1 dari
5 penduduk, artinya sekitar 20% populasi di Indonesia itu mempunyai potensi-potensi
masalah gangguan jiwa.

5. Dari 15,5 juta penduduk dan 2,45 juta remaja menunjukkan bahwa gangguan mental
yang paling banyak diderita oleh remaja adalah gangguan cemas (gabungan antara fobia
sosial dan gangguan cemas menyeluruh) sebesar 3,7%, diikuti oleh gangguan depresi
mayor (1,0%), gangguan perilaku (0,9%), serta gangguan stres pasca-trauma (PTSD) dan
gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD) masing-masing sebesar
0,5%.  

6. Stigma ODGJ masih melekat di masyarakat

7. Tidak ada peran dari perusahaan menangani Kesehatan mental karyawan di Indonesia
sehingga muncul istilah “ kerja sewajarnya karena kalau sakit, mati, keluarga yang sedih.
Kantor mah tinggal cari karyawan lagi.”

8. Burnout masih banyak dialami pegawai dikarenakan deadline atau pekerjaan yang
menumpuk, worklife-balance yang tidak tercapai karena factor: Deadline, Target,
Kemacetan, dll.
Dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan sudah tertera dengan
jelas bahwa dalam mempekerjakan tenaga kerja, pemberi kerja wajib memberikan
perlindungan yang mencakup kesejahteraan, keselamatan, dan kesehatan baik mental maupun
fisik tenaga kerja. Sayangnya, UU tersebut belum diimplementasikan oleh banyak perusahaan
dalam konteks kesehatan mental. 

Medix Suggestion: Medix membantu perusahaan untuk menlakukan serangkaian test untuk
mengetahui potensi karyawan yang memiliki gangguan mental, lalu memberikan
pendampingan terharap karyawan atau sekelompok karyawan tersebut melalui pendekatan
secara ilmiah dan pendekatan secara medical.

Mental Health Content on Instagram:


References:

1. https://kemenag.go.id/read/kesehatan-jiwa-di-manakah-peran-agama-v5yln
2. https://www.ugm.ac.id/id/berita/23086-hasil-survei-i-namhs-satu-dari-tiga-remaja-
indonesia-memiliki-masalah-kesehatan-mental
3. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20211007/1338675/kemenkes-
beberkan-masalah-permasalahan-kesehatan-jiwa-di-indonesia/
4. https://womenlead.magdalene.co/2021/06/18/kesehatan-mental-pekerja-masih-
diabaikan-perusahaan-perlu-buat-perubahan-kebijakan/
5. https://www.youtube.com/watch?v=PvXfwOUW57o

Anda mungkin juga menyukai