Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KALIBRASI TENSIMETER JARUM

GURU PEMBIMBING
Ilham M. Rusdiyanto, ST

DISUSUN OLEH
Chotibul Umam (02421027)

STIKES
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SEMARANG
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tekanan darah dan denyut nadi merupakan hal yang sangat penting dalam bidang
kesehatan pada umumnya dan khususnya di bidang Kedokteran, karena tekanan darah
maupun denyut nadi merupakan faktor yang dapat dipakai sebagai indikator untuk
menilai sistem kardiovaskular seseorang. Tekanan darah adalah tenaga yang di gunakan
oleh darah terhadap dinding pembuluh darah (arteri). Tekanan ini harus seimbang, yaitu
cukup untuk menghasilkan daya dorong terhadap darah dan tidak boleh terlalu berlebihan
(tinggi) yang dapat menimbulkan beban kerja tambahan bagi jantung.
Sphygmomanometer (fluke biomedical). Sphygmomanometer atau tensimeter
merupakan alat yang di gunakan untuk mengukur tekanan darah. Alat ini dapat bekerja
secara manual ataupun otomatis saat memompa maupun mengurangi tekanan pada
manset dengan sistem non invasive. Tekanan darah ada dua macam, yaitu sistolik dan
diastolik. Yang dimaksud dengan tekanan darah di sini adalah tenaga yang dikeluarkan
oleh jantung pada darah untuk dapat mengalir melalui pembuluh darah. Tensi darah
normal manusia dewasa adalah 100-120 mmHg untuk tekanan sistolik dan 60-90 mmHg
untuk tekanan diastolic.
Tensimeter (sphygmomanometer) terbagi tiga jenis yaitu tensimeter air raksa
(mercury), tensimeter pegas (aneroid) dan tensimeter digital (automatic). Tensimeter air
raksa adalah tensimeter yang pertama kali digunakan. Tensimeter jenis ini menggunakan
air raksa dan memerlukan stetoskop untuk mendengar munculnya bunyi saluran tekanan
sistolik dan diastolic.
Oleh karena itu, banyak lembaga kesehatan yang beralih ke tensimeter pegas.
Tensimeter pegas atau aneroid adalah tensimeter yang menggunakan putaran berangka
atau jarum, tensimeter ini lebih aman karena tidak menggunakan air raksa. Tensimeter
ini juga memerlukan stetoskop dalam penggunaannya.
Kalibrasi adalah proses pengecekan dan pengaturan akurasi dari alat ukur dengan cara
membandingkannya dengan standar/tolak ukur. Kalibrasi diperlukan untuk memastikan
bahwa hasil pengukuran yang dilakukan akurat dan konsisten dengan instrumen lainya.
Hasil pengukuran yang tidak konsisten akan berpengaruh langsung terhadap kualitas
produk . Kalibrasi juga merupakan kegiatan peneraan untuk menentukan kebenaran
suatu alat ukur / bahan ukur (PERMENKES RI NOMOR 54 TAHUN 2015). Tujuan
kalibrasi yaitu untuk menjamin hasil pengukuran sesuai dengan standar nasional maupun
internasional. Salah satu alat medis yang perlu dilakukan kalibrasi adalah tensimeter,
sedangkan alat untuk mengkalibrasi tensimeter (Sphygmomanometer) adalah Digital
Pressure Meter. Digital Pressure Meter merupakan perangkat yang dirancang untuk
mengukur tekanan dari perangkat medis dalam bentuk cair atau gas untuk membantu
mengkalibrasi alat medis, dalam hal ini kalibrasi.
Kalibrasi juga dapat dilakukan secara rutin (setiap hari) atau setiap tahun. Kalibrasi
yang dilakukan setiap hari biasanya mudah dan gampang dilakukan oleh konsumen
sendiri. Sedangkan kalibrasi tahunan memerlukan konsumen untuk mengirimkan
instrumennya ke perusahaan kalibrasi yang sudah disertifikasi untuk melakukan servis.

1.2 Batasan Masalah


Penelitian ini bertujuan untuk mengkalibrasi laik atau tidak laik dipakai pada alat
tensimeter, dan untuk mempermudah user mencatat hasil kalibrasi pada alat yang akan
menampilkan pembacaan suhu dan kelembapan ruang yang hasilnya akan tertampil pada
display.

1.3 Tujuan Masalah


➢ Untuk menjaga keakuratan pengukuran pada Tensimeter
➢ Melakukan uji fungsi dan membandingkan alat tersebut dengan Digital Pressure
Meter.
➢ Menjamin hasil – hasil pengukuran sesuai dengan standar nasional maupun
internasional

1.4 Manfaat Penelitian


➢ Dapat memberikan kemudahan pada user karena hasil pengukuran yang akurat.
➢ Untuk menambahkan pengetahuan mahasiswa Teknik Elektromedis mengenai alat
kalibrasi terutama kalibrasi alat tensimeter.
➢ Sebagai referensi penelitian selanjutnya.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Blood pressure


Tekanan darah merupakan tekanan yang terjadi pada pembuluh darah arteri ketika
darah kita di pompa oleh jantung untuk di alirkan ke seluruh anggota tubuh. Ada dua
macam tekanan darah yaitu sistolik dan diastolik. Tekanan darah sistolik merupakan
tekanan darah yang terjadi pada saat otot jantung berkontraksi (mengencang dan
menekan). Tekanan sistolik disebut juga tekanan arterial maksimum saat terjadi
kontraksi pada lobus ventrikular kiri jantung. Tekanan darah diastolik merupakan
tekanan yang terjadi pada saat otot jantung beristirahat atau tidak sedang
berkontraksi (melonggar).

2.2 Sphygmomanometer

Nama ini berasal dari kata Yunani sphygmós (pulsa), dan


kata manometer (pengukur tekanan). Alat ukur ini dibuat pertama kali oleh Samuel
Siegfried Karl Ritter von Basch pada tahun 1881, dan dikembangkan lebih lanjut oleh
Scipione Riva-Rocci (1896), dan Harvey Cushing (1901).

Sphygmomanometer atau Blood Pressure Meter adalah instrument yang


digunakan untuk mengukur tekanan darah arteri secara tidak langsung ( Non
Invasive ) dengan bantuan stetoskop (Booth, J.1977).
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Prosedur Kalibrasi

A. Langkah Pertama

1. Lakukan pendataan pada alat yang akan dikalibrasi, data alat-alat kalibrator
yang digunakan.
2. Catat kondisi awal lingkungan yang meliputi suhu dan kelembaban pada
lembar kerja
3. Dan catat kondisi akhir lingkungan yang meliputi suhu dan kelembaban pada
lembar kerja
4. Lakukan pemeriksaan fisik dan fungsi alat yang akan dikalibrasi
5. Tulislah Hasil pada lembar kerja kalibrasi

B. Tes Kebocoran

1. Sebelum dipakai, pastikan tensimeter harus selalu tetap berada pada angka nol
2. Pompa manset sampai 200 mmHg kemudian tutup katup. Tunggu hingga
1 menit dan hitung penurunan tekanannya, pembacaan tidak boleh turun
lebih dari 15 mmHg
3. Tulislah Hasil pada lembar kerja kalibrasi

C. Pengukuran Tekanan

1. Titik pengukuran yang akan diambil data yaitu tekanan


0 mmHg, 50 mmHg, 100 mmHg, 150 mmHg, 200 mmHg, dan 250 mmHg
2. Siapkan sphygmomanometer pada titik setting awal tanpa tekanan (0
mmHg).
3. Catat nilai pada display pressure meter.
4. Naikkan tekanan sampai 50 mmHg pada sphygmomanometer.
5. Tunggu beberapa saat sampai posisi jarum stabil.
6. Catat nilai penunjukan jarum pada sphygmomanometer dan nilai yang terukur
pada display digital pressure meter pada lembar kerja kalibrasi
7. Ulangi langkah - langkah untuk titik-titik setting lainnya sampai nilai 250
mmHg.
8. Beri tekanan pada shygmomanometer sampai melewati 250 mmHg.
9. Turunkan tekanan sampai 250 mmHg pada sphygmomanometer.
10.Catat nilai penunjukan jarum pada sphygmomanometer dan nilai yang terukur
pada display digital pressure meter pada lembar kerja kalibrasi.
11.Ulangi kembali metode pengukuran di atas sampai diperoleh masing – masing
3 data pengukuran naik dan turun
BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Kondisi Lingkungan


NO Parameter Awal Akhir Toleransi
1 Temperatur (oC) 27,1 28,1 10 - 40 oC
2 Kelembaban (%) 62,5 61,5 15% - 85% RH

4.2 Pemeriksaan Fisik dan Fungsi Alat


NO Parameter Fisik dan Fungsi
1 Badan dan permukaan BAIK
2 Balon tensi / bulb BAIK
3 Valve penutup BAIK
4 Indikator BAIK
5 Pengaturan titik nol BAIK
6 Konektor BAIK
7 Label BAIK
8 Pengencang BAIK
9 Filter BAIK
10 Gauge / tabung BAIK
11 Bantalan rem BAIK
12 Manset BAIK

4.3 Uji Kebocoran


NO Setting tekanan (mmHg) dalam Penunjukan alat standar Nilai ambang batas
1 menit (mmHg) (mmHg)
1 250 240 mmHg < 15 mmHg / menit

4.4 Uji Laju Buang Cepat


NO Setting tekanan Penunjukan alat standar Nilai ambang batas
(mmHg) (sekon) (sekon)
1 260 ke 15 2,34 < 10 sekon
4.5 Akurat Tekanan
NO Setting Penunjukan alat standar (mmHg) Nilai
tekanan 1 2 3 ambang
(mmHg) batas
(mmHg
)
1 0 0 0 0
2 50 51,55 51,6 51,6
3 100 101,6 101,65 101,66
4 150 151,9 151,95 181,95
5 200 201,85 201,8 201,9
6 250 251,5 251,6 251,6
+4
7 250 251,3 251,3 251,36
mmHg
8 200 201,8 201,7 201,2
9 150 151,7 151,85 151,85
10 100 101,6 101,4 101,6
11 50 51,6 51,6 51,6
12 0 0 0 0

4.6 Telaah Teknis


NO Paramter Hasil
1 Fisik dan fungsi BAIK
2 Kinerja BAIK

4.7 Kesimpulan Telaah Teknis


Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, TIDAK
fungsi dan kinerja, alat kesehatan LAYAK PAKAI LAYAK
tersebut dinyatakan PAKAI
BAB 5
KESIMPULAN
✓ Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
mengkalibrasikan suatu alat berpengaruh sangat besar terhadap kawetan alat
tersebut.

✓ Setelah dilakukan pengujian kebocoran maka disimpulkan tensi meter bagus


masih di standar ambang batas < 15 mmHg / menit sedangkan untuk uji laju
buang cepat, hasil kalibrasi uji laju buang cepat hasilnya bagus masih di bawah
nilai ambang batas pengujian sebesar < 10 sekon.

DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka
Abd.Nasir, Abdul Muhith, 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Nuha Medika. Yogyakarta
Bauer Jason, 2015. AVR and Printf. http://efundies.com/avr-and-printf/ diakses pada
Jum’at, 27Januari 2017, jam 16.46WIB Chobanian AV, Bakris GL, Black HR et al . 2003.
Seventh report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation and
Treatment of High BloodPressure http://hyper.ahajournals.org/content/42/6/12 06.long
diakses 21 Oktober 2016
Fluke Corporation. DPM2 Plus Universal Pressure Meter,
http://www.flukebiomedical.com/biomedic al/usen/pressure-
meters/dpm2plusuniversal- pressure-meter.htm?pid=55944 diakses pada Rabu, 09
September 2016, jam 17.03 WIB Freescale Semiconductor Inc. 2007. Datasheet
Sensor MPX series, http://www.motorola.com/semiconductors/ diakses pada
tanggal 10 september 2016jam
13.51 WIBKEMENTRIAN KESEHATAN RI, 2015,PERMENKES RI NOMOR 54
TentangPengujian dan Kalibrasi Alat kesehatanKristioko L Danang,2010, DASAR-
DASARTENTANG KALIBRASI SERTAKETIDAKPASTIAN PENGUKURAN,PT Calibrated,
Semarang
Muhlisin, Ahmad. 2013. Tekanan Darah . http://mediskus.com/penyakit/tekanan-
darah.html diakses pada tanggal 9September 2016 jam 17.29 WIB
INTERNATIONAL ORGANIZATION OF LEGAL METROLOGY RE 16-
1(OIML),2002, Non-invasivemechanical sphygmomanometers, France di
aksestanggal 16 November 2016, jam 11.52WIB
Moffat Neil.2002 – 2017. Delphi Basic. http://www.delphibasics.co.uk/index.html
diakespada tanggal 2 Februari 2017 jam 17.54 WIB
Sencera Co.,Ltd Datasheet Sensor 808H5V6 diakses pada tanggal 10 september 2016
Jam 13.53 WIB
Soeprijatno Djoko. 2013. Sphygmomanometer atau tensimeter
http://djokosoeprijanto.blogspot.com/2013/ 04/sphygmomanometer-
atautensimeter.html
,diakses pada senin 9 September 2016, jam 17.38 WIB
Texas Instrument Inc. 1999. Datasheet LM35 www.ti.com/lit/ds/symlink/lm35.pdf
diaksespada tanggal 10 september 2016 jam 13.54 WIB
United Nations Development Programme. 2013. Guidance On Maintaining and
CalibratingNon-Mercury Clinical Thermometers and Sphygmomanometers. United
Kingdom.
Wamngco Nicola. 2013. Standart Operating Prosedure Atsana
MercurySphygmomanometer. University of Malata Faculty of Medicine
and Surgery Pharmacy Departement. Msida

Referensi
http://eprints.undip.ac.id/50883/2/Yossi_Eriska_22010112140200_Lap.KTI_Bab1.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Sfigmomanometer
http://digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Studi-751-
DraftSeminar.pdf
https://repository.usd.ac.id/28708/2/035114035_Full.pdf
https://www.researchgate.net/publication/348011892_STUDI_METODE_KALIBRASI
_TEKANAN_STATIS_SFIGMOMANOMETER_NON-
INVASIF_OTOMATIS_YANG_TERTELUSUR_TERHADAP_STANDAR_TEKANA
N_PNEUMATIK

Anda mungkin juga menyukai