Anda di halaman 1dari 6

SPO MEDIKASI (MENETESKAN OBAT PADA MATA)

Nomor Dokumen: Nomor Revisi: Halaman:

Tanggal Tanda Tangan


Tim Penyusun: Tanggal Direvisi:
Diterbitkan: Direktur:

Revisi Ke:

I.
Pengertian: Suatu tindakan meneteskan obat pada mata.

II. Tujuan: Agar pemberian obat pada mata tepat dan sesuai dengan nama, dosis, waktu,
cara pemberian obat

Landasan Kebijakan: Seluruh pelayanan keperawatan berorientasi pada mutu dan


keselamatan pasien sesuai kebijakan pelayanan rawat inap.
III.

IV. Alat dan Bahan Kerja:


a.Obat tetes
b.Kapas basah steril di dalam tempatnya
c.Bengkok

V. Prosedur:
1 .Beritahu dan jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
2.Cuci tangan.
3.Menyiapkan obat yang diperlukan.
4.Bersihkan mata pasien dengan kapas basah steril.
5.Kapas basah yang sudah dipakai dibuang ke dalam bengkok.
6.Baca etiket obat untuk mencegah kekeliruan.
7.Muka pasien diatur sejajar dengan langit-langit, tarik kelopak mata bawah
ke bawah.
8.Teteskan obat pada konjungtiva kelopak bawah.
9.Bersihkan sisa obat yang ada di mata dengan kapas basah.
10.Rapikan alat dan cuci tangan.

VI. Unit Terkait:

1. IGD
2. OK
3. UGD
4. Rawat Jalan
5. Rawat Inap
SPO MEDIKASI (MENETESKAN OBAT PADA MATA)
Nomor Dokumen: Nomor Revisi: Halaman:

Tanggal Tanda Tangan


Tim Penyusun: Tanggal Direvisi:
Diterbitkan: Direktur:

Revisi Ke:

VII. Dokumen Terkait:


Buku status pasien

VIII. Indikator Keberhasilan:


 Pemantauan mandiri sangat diperlukan dalam keberhasilan terapi pengobatan

IX. Referensi
BukuHealth Instrument And Nursing Clinical Instruction– Alat Kesehatan
untuk Praktik Klinik & SOP (Standar Operasional Prosedur) Tahun 2014.
SPO MEDIKASI (MENETESKAN SALEP MATA)
Nomor Dokumen: Nomor Revisi: Halaman:

Tanggal Tanda Tangan


Tim Penyusun: Tanggal Direvisi:
Diterbitkan: Direktur:

Revisi Ke:

I.
Pengertian: Suatu tindakan untuk pencegahan infeksi pada mata .

II. Tujuan: Sebagai acuan penerapan langah-langkah

Landasan Kebijakan: Surat Keputusan Kepala Puskesmas Sulili Nomor 073/PKM-


SLL/SK/ I /2016 tentangTentang Penyusunan Standar Opersional Layanan Klinis
III. mengacu pada acuan yang jelas.

IV. Alat dan Bahan Kerja:


1. Salep dalam tube
2. Kartu atau formulir obat
3. Bola kapas atau tisu
4. Baskom cuci dan air hangat
5. Penutup mata (bila diperlukan)
6. Sarung tangan

V. Prosedur:
1.Petugas menyiapkan alat dan bahan.
2.Botol tetes mata atau tube salep mata harus sesuai suhu ruangan karena
tetesmata/salep mata yang dingin lebih tidak nyaman.
3.Petugas menjelaskan kepada pasien jenis dan prosedur pemeriksaan
yangdilakukan.
4.Petugas mencuci tangan, lalu siapkan kapas pembersih muka yang
dibasahidengan air matang hangat. Bersihkan mata dari dalam ke luar.
5.Petugas meminta pasien berbaring di meja periksa atau duduk di kursi periksa.
6.Petugas memberian obat dalam posisi berbaring atau duduk dengan
kepalamenengadah agar tetes mata /salep mata tepat ke arah mata yang dituju.
Jangansampai mata terkena aplikator botol tetes mata atau tutup salep mata.
7.Dengan satu tangan, tarik kelopak bawah mata secara lembut
sehinggamembentuk kantung. Arahkan ujung botol tetes mata/tube salep mata
kekantung kelopak bawah mata kearah forniks inferior dan teteskan/berikan
salepsesuai aturan.
8.Hindari tip (ujung) botol tetes mata menyentuh bulu mata/kelopak
mata/bolamata. Posisi ujung botol tetes atau salep mata pada saat menetesi mata
anakialah kurang lebih 2
cm diatas ‘kantung’ kelopak bawah mata.
 9.Petugas memberi jeda sekitar 3-5 menit antara satu obat tetes mata ke
obat tetes
SPO MEDIKASI (MENETESKAN SALEP MATA)
Nomor Dokumen: Nomor Revisi: Halaman:

Tanggal Tanda Tangan


Tim Penyusun: Tanggal Direvisi:
Diterbitkan: Direktur:

Revisi Ke:

VI. Unit Terkait:

1. IGD
2. OK
3. UGD
4. Rawat Jalan
5. Rawat Inap

VII. Dokumen Terkait:


Buku status pasien

VIII. Indikator Keberhasilan:


 Pemantauan mandiri sangat diperlukan dalam keberhasilan terapi pengobatan

IX. Referensi
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.02.02/Menkes/514/2015Tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan TingkatPertama
SPO MEDIKASI (MENETESKAN OBAT TELINGA)
Nomor Dokumen: Nomor Revisi: Halaman:

Tanggal Tanda Tangan


Tim Penyusun: Tanggal Direvisi:
Diterbitkan: Direktur:

Revisi Ke:

I. Pengertian: Pengobatan telinga dengan cara meneteskan obat pada telinga melalui
kanaleksternal dalam bentuk cairan.

II. Tujuan:
1.Untuk memberikan efek terapi obat lokal (mengurangi peradangan,membunuh
orgnisme penyebab infeksi pada telinga)
2.Menghilangkan nyeri
3.Untuk melunakkan serumen agar mudah untuk diambil

Landasan Kebijakan : Diberikan ketika waktu yang telah di tetapkan


III.

IV. Alat dan Bahan Kerja:


1. Bak instrument kecil berisi : lidi kapas, kain kasa, speculum telinga
2. Bengkok
3. Obat tetes yang telah ditentukan
4. Pipet bila peru
5. Lampu sorot
6. Kapas basah steril
7. Sarung tangan
V. Prosedur:
1. Memberitahu dan menejelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Mengatur posisi pasien dengan posisi telinga yang sakit diatas
3. Memeriksa dan meyakinkan adanya instruksi pengobatan
4. Menyiapkan peralatan dan mendekatkan kearah pasien
5. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk
bersih.
6. Memakai sarung tangan
7. Mengkaji keadaan telingan dan saluran telinga bagian luar (kemerahan, lecet,
kotoran, benda asing, dll)
8. Membersihkan liang telinga dengan kapas basah, membuang kapas kedalam
bengkok
9. Menghangatkan obat dengan tangan atau memasukkan botol dalam cairan
hangat beberapa detik.
10. Membuka dan meluruskan daun telinga
11. Meneteskan obat pada sisi telinga
12. Menekan traktus beberapa kali untuk membantu obat masuk.
13. Menganjurkan pasien tetap berbaring miring lebih kurang 5 menit
14. Membereskan peralatan
15. Melepas sarung tangan, merendam dalam klorin 0,5 % selama 10 menit
16. Mengucapkan salam dan mencuci tangan
17. Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan.

VI. Unit Terkait:


SPO MEDIKASI (MENETESKAN OBAT TELINGA)
Nomor Dokumen: Nomor Revisi: Halaman:

Tanggal Tanda Tangan


Tim Penyusun: Tanggal Direvisi:
Diterbitkan: Direktur:

Revisi Ke:

1. IGD
2. OK
3. UGD
4. Rawat Jalan
5. Rawat Inap

VII. Dokumen Terkait:


Buku status pasien

VIII. Indikator Keberhasilan:


1. Waktu pemberian tindakan, nama tindakan
2. Respon pasien selama tindakan
3. Hasil tindakan
4. Nama dan paraf perawat
IX. Referensi
Direktorat Bina Kefarmasian Depkes RI Thn 2006 tentang Pelayanan
Kefarmasiandi Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai