KELAS : X RPL 2
NAMA : MUHAMMAD NAWWALUL HASIER
KELAS : X RPL 2
NO ABSEN : 17
PELAJARAN : PKN
TUGAS : 4
JAWABAN
1. Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi adalah pemberian kekuasaan dari pemerintah pusat kepada daerah untuk mengatur rumah
tangganya sendiri secara bertanggung jawab disebut juga dengan otonomi daerah. Daerah yang diberi kekuasaan disebut dengan otonom.
Kekuasaan tertinggi tetap berada di pemerintah pusat, sehingga pemerintah daerah bertanggung jawab kepada pemerintah pusat.
2. Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Berdasarkan Pasal 1 UU No. 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah bahwa otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Otonomi daerah tidak hanya sekedar
pemecahan penyelenggaraan pemerintahan. Akan tetapi, bertujuan untuk mengubah tatanan ketatanegaraan yang bersifat sentralistik yang
otoriter menjadi desentralisasi dan demokratis. Otonomi daerah yang mandiri dan demokratis akan dapat mendekatkan pemerintah dengan rakyat,
karena kepentingan rakyat dapat dilayani dengan baik.
3. pemerintah pusat berperan sebagai pihak yg mengatur hubungan antara pusat dan daerah. peran pemerintah pusat dalam kerangka otonomi
daerah cenderung bersifat menentukan kebijakan makro, melakukan pengawasan, evaluasi, kendali,dan pemberdayaan.
4. Kedudukan pemerintah daerah dalam penerapan otonomi daerah di Indonesia adalah mengatur daerah di bawah naungan pemerintah pusat.
Peran pemerintah daerah dalam penerapan otonomi daerah di Indonesia adalah sebagai komponen yang melaksanakan otonomi daerah.
5. A. Hubungan struktural pemerintah pusat dan daerah
Terdapat 2 cara yang dapat menjelaskan hubungan struktural antara pemerintah pusat dan daerah:
sentralisasi -> segala urusan, wewenang, tugas, dan fungsi penyelenggaran pemerintahan terletak pada pemerintah pusat yang dilakukan secara
dekonsentrasi
desentralisasi -> segala wewenang, tugas, dan urusan pemerintahan diberikan kepada pemerintah daerah. Pada cara ini, pelimpahan wewenang
dilakukan dengan mendelegasikan urusan kepada daerah otonom. Perihal hubungan struktural antara pemerintah pusat dan daerah diatur lebih
lanjut dalam PP No. 84 Tahun 2000.
Pada dasarnya, baik pemerintah daerah dan pusat memiliki kewenangan yang saling melengkapi. Hubungan tersebut terletak pada fungsi, tujuan,
misi, dan visi masingmasing. Baik pemerintah daerah dan pusat berujuan memberi serta melindungi ruang kebebasan pada daerah dalam
mengelola rumah tangganya secara otonom berdasarkan kemampuan dan kondisi daerah. Sedangkan tujuannya sendiri untuk melayani seluruh
masyarakat secara merata dan adil dalam seluruh aspek kehidupan.
Integrasi nasional merupakan upaya dan proses dalam mempersatukan segala keragaman yang dimiliki oleh suatu negara agar terciptanya
keharmonisan dan kerukunan nasional.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika menjadi semboyan nasional yang dikenal dalam mempersatuakan bangsa Indonesia dari keberagaman yang
dimiliki oleh Indonesia agar tetap dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam upaya integrasi nasional perlu dipupuk persatuan dan kesatuan dalam berbagai keberagaman yang ada di Indonesia agar dapat mewujudkan
cita-cita bangsa seperti:
- Kehidupan berbangsa dan bernegara yang serasi, selaras dan seimbang
- Menciptakan kerukunan antar sesama
- Menciptakan kerukunan dan keharmonisan dalam beragam perbedaan
- Pembagunan nasional dapat berjalan secara lancar
Guna mewujudkan integarasi nasional harus memenuhi syarat keberhasilan yaitu
- Terdiri dari anggota masyarakat yang merasa berhasil dalam mengisi kebutuhan antar anggota masyarakat
- Telah terciptanya kesepakatan antar anggota masyarkaat mengenai norma dan nilai yang berlaku dan tetap dilestariakan oleh masyarakat
- Memiliki norma dan nilai didalam masyarakat yang mengatur dan mengkoridori masyarakat dalam proses integarasi nasional Dalam
integarasi nasional dipengaruhi beberapa faktor yan mendukung dan menghambat pencapaian persatuan dan kesatuan nasional.
1. faktor pendorong
- munculnya rasa seperjuangan dan senasib
- memiliki ideology yang tercermin dari simbol negara seperti burung garuda, dasar negara pancasila dan semboyan nasional Bhinneka
Tunggal Ika.
- adanya tekad akan keinginan untuk bersatu dalam sebuah kesatuan bangsa
- munculnya ancaman dari luar yang membangkitkan jiwa nasionalisme bangsa
- penggunaan bahasa nasional sebagai pemersatu bangsa
- adanya semangat dalam memperkuat rasa persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, dan tanah air
- memiliki pandangan dan tujuan yang sama
- munculnya jiwa dan semangat kebersamaan dalam gotong royong, solidaritasa dan saling toleransi dalam keberagaman
- adanya rasa senasib dan sependeritaan akibat penjajahan bangsa lain
- kecintaan akan tanah air yang tidak ingin dijajah kembali oleh bangsa lain
2. faktor penghambat
- kurangnya apresiasi negara terhadap keragaman didalam masyarakat
- lunturnya rasa saling toleransi di tengah masyarakat
- lunturnya kesadaran masyarakat akan ancaman dan gangguan yang dihadapi Indonesia
- tidakpuasan publik atas ketidakmerataan pembangunan yang dilakukan pemerintah
NAMA : MUHAMMAD NAWWALUL HASIER
KELAS : X RPL 2
3 Ekonomi
Menggunakan atau memilih produk Kestabilan ekonomi tetap terjaga dan tidak
dalam negeri. terjadi inflasi.
4 Sosial Budaya
Menjaga dan melestarikan budaya Budaya-budaya tradisional bangsa Indonesia
tradisional Indonesia kepada para banyak digemari oleh orang asing hal tersebut
penerus bangsa. bisa dibuktikan dengan pencapaian lomba
Mau mempelajari keragaman budaya festival kebudayaan antar negara di laur
bangsa. negeri, Indonesia selalu mendapatkan juara.