Anda di halaman 1dari 18

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Tujuan Jenis Metode Unit Analisis Time Horizon

Penelitian Penelitian Penelitian

T-1 Deskriptif - Survey Individu -> Cross Sectional

Asosiatif Pelanggan

Hypermart Daan

Mogot

T-2 Deskriptif - Survey Individu -> Cross Sectional

Asosiatif Pelanggan

Hypermart Daan

Mogot

T-3 Deskriptif - Survey Individu -> Cross Sectional

Asosiatif Pelanggan

Hypermart Daan

Mogot

T-4 Deskriptif - Survey Individu -> Cross Sectional

Asosiatif Pelanggan

Hypermart Daan

Mogot

T-5 Deskriptif - Survey Individu -> Cross Sectional

Asosiatif Pelanggan

Hypermart Daan

Mogot

T-6 Deskriptif - Survey Individu -> Cross Sectional

49
Asosiatif Pelanggan

Hypermart Daan

Mogot

Metode survey merupakan metode pengumpulan data primer yang diperoleh secara

langsung dari sumber asli. (Nur Indrianto dan Bambang Supomo, 2002, p152)

Cross section adalah data yang dikumpulkan pada suatu titik waktu. Cross section

digunakan untuk mengamati respon dalam periode yang sama, sehingga variasi terjadinya

adalah antar pengamatan (Mudrajad Kuncoro, 2003, p126)

Keterangan :

- T-1 = Mengetahui persepsi member terhadap Brand Trust, Brand Image, Keputusan

Pembelian dan Brand Loyalty.

- T-2 = Mengetahui persepsi non member terhadap Brand Trust, Brand Image, Keputusan

Pembelian dan Brand Loyalty.

- T-3 = Mengetahui pengaruh Brand Trust, Brand Image terhadap Keputusan Pembelian

secara simultan maupun parsial.

- T-4 =Mengetahui pengaruh Brand Trust, Brand Image terhadap Keputusan Pembelian

dan dampaknya Ke Brand Loyalty.

- T-5 = Mengetahui perbedaan perilaku member dan non member terhadap Brand Trust,

Brand Image, Keputusan Pembelian dan Brand Loyalty.

50
3.2 Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Sub Variabel Indikator Metode


Pengukuran

BRAND Merupakan suatu respon konsumen akibat - Brand Realibity - Merek memenuhi nilai yang
TRUST penggunaan suatu merek dimana konsumen dijanjikannya
mendapatkan efek kognitif yaitu kepercayaan - Keyakinan konsumen
dari pengalaman mengkonsumsi. - Brand Intentions
(X1) bahwa merek tersebut
mampu mengutamakan
kepentingan konsumen Likert

Merupakan indikator nilai yang ditawarkan - Pelayanan Karyawan - Tingkat Pelayanan


BRAND
IMAGE kepada pelanggan dan atau aset yang
- Kualitas Produk
menciptakan value bagi pelanggan dengan
- Tingkat kualitas produk
(X2) memperkuat loyalitas.
- pilihan Produk
- Jumlah pilihan
- Kelengkapan produk
- Suasana
Likert
- Interior
- Kebersihan
- Kenyamanan
- Lokasi
- Penataan produk
- Harga
- Tingkat harga

KEPUTUSAN Suatu proses keputusan pembelian atau - Pengenalan - Pengenalan produk private
PEMBELIAN mengkonsumsi jasa, pelanggan mulai dengan Kebutuhan label
mengenali permasalahan yang dihadapinya,

51
PRODUK mencari informasi mengenai solusi
PRIVATE permasalahannya, melakukan evaluasi terhadap - Pencarian - Informasi mudah didaptkan
alternative-alternatif yang ada, dan akhirnya Informasi Likert
LABEL melakukan pembelian.
- Evaluasi alternative - Memilih produk alternatif
(Y) lain
- Keputusan
Pembelian - Memutuskan untuk membeli
produk private label
- Perilaku Pasca
Pembelian - Ke mba li un tu k me mbe li
produk private label

- Behaviour measures - Pengukuran alasan dan


BRAND L o y a l it a s me re k ( b r a n d l o ya lt y) a d a la h
(pengukuran keinginan dalam berpindah
LOYALTY komitmen yang dipegang teguh untuk membeli
perilaku) merek.
ulang atau berlangganan dengan produk atau
Merupakan cara
(Z) jasa yang disukai secara konsisten di masa
yang langsung untuk
mendatang, sehingga menimbulkan pembelian
menetapkan
merek yang sama secara berulang
kesetiaan,
khususnya untuk
perilaku kebiasaan,
adalah untuk
mempertimbangkan
pola-pola pembelian
yang sebenarnya.

- Switching cost
(Pengukuran biaya)
Pengukuran
terhadap variabel ini
dapat - Pengukuran perilaku
mengindikasikan pembelian yang aktual.
loyalitas pelanggan

52
terhadap suatu
merek.

- Measuring
satisfaction Likert
(pengukuran
kepuasan)
Bila ketidakpuasan
pelanggan terhadap suatu
merek rendah, maka pada - Pengukuran konsumen yang
umumnya tidak puas dengan produk.
cukup alas an bagi
pelanggan untuk
beralih
mengkonsumsi
merek lain kecuali b i la
a d a f a c t o r - factor
penarik yang
sangat kuat.)

- Measuring liking the


brand
Kesukaan terhadap
merek, kepercayaan,
perasaan - perasaan
hormat atau
bersahabat dengan suatu
merek
membangkitkan
kehangatan dalam
perasaan pelanggan - Pengukuran konsumen yang
menyukai produk.
- Komitmen

53
Komitmen
merupakan
hubungan yang
paling kuat antara
pelanggan dengan
sebuah merek.
Merek dengan brand
equity yang tinggi
akan memiliki
sejumlah besar
pelanggan yang setia
dengan segala - pengukuran komitmen dan
bentuk aktivitas komunikasi merek
komitmennya. Salah dengan orang lain.
satu indikator kunci
adalah jumlah - sejauh mana tingkat
jumlah interaksi dan kepentingan merek tersebut
komunikasi yang bagi seseorang berkenaan
berkaitan dengan dengan aktivitas dan
produk tersebut. kepribadian.

54
3.3 Jenis dan Sumber Data

Untuk mendapatkan data yang valid untuk penelitian, kita perlu mengetahui jenis-jenis

data seperti yang terdapat pada gambar 3.1 berdasarkan pembagian tersebut, data-data

yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data kuantitatif.

Kualitatif

Jenis Data
Diskrit
Kuantitatif Ordinal

Kontinum Interval

Ratio

Gambar 3.1 Jenis-jenis Data

Sumber : Sugiyono (2006, p14)

Tabel 3.2 Jenis dan Sumber Data

Tujuan Peneltian Data Jenis Data Sumber

T-1 Pelanggan Hypermart Kuantitatif Data Primer

Daan Mogot (kuesioner)

T-2 Pelanggan Hypermart Kuantitatif Data Primer


Daan Mogot (kuesioner)
T-3 Pelanggan Hypermart Kuantitatif Data Primer
Daan Mogot (kuesioner)
T-4 Pelanggan Hypermart Kuantitatif Data Primer
Daan Mogot (kuesioner)
T-5 Pelanggan Hypermart Kuantitatif Data Primer
Daan Mogot (kuesioner)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah :

1.) Angket (kuesioner)

55
Suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar

pertanyaan/pernyataan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan

respon atas daftar pertanyaan / pernyataan tersebut. Dalam penelitian ini, penulis

menggunakan kuesioner bersifat tertutup.

2.) Wawancara

Pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan yang

diwawancarai, dapat juga secara tidak langsung seperti memberikan daftar pertanyaan

untuk dijawab pada kesempatan lain.

3.) Observasi

Teknik ini menuntut adanya pengamatan dari si peneliti baik secara Iangsung ataupun

tidak Iangsung terhadap obyek penelitiannya

3.5 Teknik Pengambilan Sampel

Berdasarkan pendapat Sugiono (2006, p72), populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: Objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel

adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik sampling

atau teknik pengambilan sampel merupakan teknik penetuan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian.

56
Teknik Sampling

Probability Sampling Nonprobability Sampling

1. Simple Random Sampling 1. Sampling Sistematis

2. Proportionate Stratified 2. Sampling Kuota

Random Sampling 3. Sampling Eksidental

3. Dispropotionate Stratified 4. Purposive Sampling

Random Sampling 5. Sampling Jenuh

4. Area (cluster) Sampling 6. Sowball Sampling

Gambar 3.2 Teknik Pengambilan Sample

Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu Teknik

Probability Sampling dan nonprobability sampling . Probability Sampling adalah teknik

pengambilan sample yang memberikan peluang yang sama bagi bagi setiap unsur populasi untuk

dipilih menjadi anggota sampel. Namun karena keterbatasan waktu dan biaya serta keterbatasan

dalam memperoleh data responden maka dalam penelitian ini cukup menggunakan non

probability sampling. Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak

memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih

menjadi sampel. Semakin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan

generalisasi semakin kecil dan sebaliknya, semakin kecil jumlah sampel menjauhi populasi, maka

semakin besar kesalahan generalisasi (diberlakukan umum).

Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah non probability sampling

dengan tekhnik accidental sampling, karena pengambilan sampel dari orang atau unit yang

paling mudah dijumpai atau di akses yang memiliki karakteristik sesuai dengan kebutuhan

penelitian.

57
Bentuk lain dari accidental sampling meliputi jaringan toserba dan pasar swalayan yang

meneliti karakteristik demografis para pelanggan yang sedang mengantri membayar di kasir,

kuesioner yang disisipkan dimajalah dan wawancara ' People On The Street'. (Santoso; 2002;

p90).

Kelemahan dari teknik pengambilan sample non probability sampling menggunakan

accidental sampling adalah tidak dapat menarik kesimpulan yang dapat digeneralisasi. Jadi
dalam

penelitian ini kesimpulan yang didapatkan hanya berlaku pada kasus Hypermart Dan mogot
saja.

3. 6 Teknik Penentuan Jumlah Sampel

Tujuan penggunaan sampel adalah peneliti dapat memperoleh data yang dapat

mencerminkan keadaan populasi. Penarikan sampel yang terlalu banyak akan memerlukan biaya

yang besar, oleh karena itu, peneliti perlu menentukan jumlah sampel yang layak, yaitu jumlah

sampel yang dapat mencerminkan keadaan populasi, sementara penghematan waktu dan biaya

penelitian juga masih dapat diperoleh. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus untuk menetapkan sampel yang populasinya

tidak diketahui atau tidak terbatas.

Menurut Churchill dan Iacobucci (2005,p679) "Sampel adalah pemilihan anggota elemen

dari kumpulan objek yang besar".

Sampel yang diambil adalah pengunjung dari Hypermart Mal Matahari Cabang Daan

Mogot. Dalam menetapkan Ukuran Sampel tidak terhingga dengan rumus sebagai berikut :

n= pq +1

p2

= 0.5 (0.5) +1

0.002601

= 96.117 + 1

= 97 Dibulatkan menjadi 100 orang

Dimana :

58
n= Ukuran Sample

= 0.051 = Kesalahan proporsi standar (0,10/1,96)

P = Q = 0.5 ukuran penyebaran sampel

( Sumber: Cooper dan Schindler, 2006 ,p436)

Dikarenakan untuk responden non member tidak diketahui populasinya, digunakan rumus diatas.

Selanjutnya diputuskan oleh peneliti sebanyak 125. Sedangkan untuk kasus responden member

dikarenakan tidak diperbolehkan oleh pihak manajemen untuk mendapatkan datanya maka

digunakan sampel yang sama dengan sampel non member agar sebanding.

3. 7 Teknik pengukuran variabel

Bentuk pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner adalah stuctured non disquised

yaitu bentuk pertanyaan yang merupakan kombinasi pilihan ganda yang berpedoman pada skala

likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi bagi seorang responden.

Bentuk penilaian jawaban kuesioner menggunakan pembobotan dengan 5 buah skala. Bobot dan

kategori pengukuran atas tanggapan responden diuraikan dalam tabel berikut dibawah ini.

Tabel 3.3 Bobot dan Kategori Pengukuran Data

Keterangan Penilaian

Sangat Tidak Setuju 1

Tidak Setuju 2

Ragu - Ragu 3

Setuju 4

Sangat Setuju 5

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2008

Sedangkan nilai dan kategori batas penelitian dapat dilihat dengan memperhitungkan:

• Nilai terendah : 1, yaitu jika jawaban responden adalah "sangat tidak setuju".

• Nilai tertinggi : 5, yaitu jika jawaban responden adalah "sangat setuju".

Menurut Supangat (2007), besar interval dapat ditentukan sebagai berikut:

59
Jarak Xmax - Xmin 5 -1
Interval = ---------------- = ------------------- = ----------------- = 0, 80.
Banyak Kelas k 5
Berdasarkan interval diatas, maka batas-batas penelitian terhadap aspek-aspek yang

akan dievaluasi dapat dikelompokkan sebagai berikut:

Tabel 3. 4 Nilai dan Kategori Batas Penelitian

Nilai Kategori

0,99 - 1,79 Sangat Tidak Setuju

1,80 - 2,60 Tidak Setuju

2,61 - 3,41 Ragu - Ragu

3,42 - 4,22 Setuju

4,23 - 5,03 Sangat Setuju

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009

3. 8 Metode analisis

Analisis merupakan tindakan mengolah data hingga menjadi informasi yang bermanfaat

dalam menjawab masalah statistik. Dalam desain riset atau penelitian, perlu direncanakan

dengan baik alat analisis yang akan diterapkan untuk menganalisis data. Setelah kuesioner

disebarkan dan dikumpulkan kembali, tahap selanjutnya adalah mengolah data yang diperoleh

dari hasil penyebaran kuesioner.

Tabel 3. 5 Metode Analisis Data

Tujuan Penelitian Metode Analisis

Jenis Penelitian Teknik Analisis

T-1 Deskriptif - Asosiatif Descriptif analysis dengan Mean

T-2 Deskriptif - Asosiatif Descriptif analysis dengan Mean

60
T-3 Deskriptif - Asosiatif Regresi berganda dengan Path Analysis

T-4 Deskriptif - Asosiatif Regresi berganda dengan Path Analysis

T-5 Deskriptif - Asosiatif Discriminant Analysis

Skala pengukuran dan alat analisis yang digunakan adalah :

1. Transformasi Data Ordinal Ke Data Interval

Data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang diisi oleh pelanggan selaku

responden dari penelitian ini berupa data ordinal, dimana dalam metode Path Analysis

dianjurkan untuk menggunakan data Interval, hal ini dilakukan agar diketahui dengan

jelas jarak yang sebenarnya dari hasil jawaban responden akan pernyataan-pernyataan

yang terdapat di kuesioner. Untuk mengubah data ordinal menjadi data interval,

menggunakan program MSI (METODE SUCCESSIVE INTERVAL) dan data interval


itulah

yang digunakan oleh untuk memulai menganalisa data sampai dengan selesai.

2. Uji Validitas dan Reliabilitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data

(mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur

apa yang seharusnya diukur.

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali

untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

Pengujian dapat dikatakan valid apabila r hitung lebih besar daripada r tabel .

Hasil validitas dari setiap pertanyaan dalam kuesioner dapat dilihat pada besarnya angka

yang terdapat pada kolom Corrected Item Total Correlation. Nilai validitas yang diperoleh

dibandingkan dengan nilai tabel r (0.306). jika | r hitung | < r tabel (0.361) dapat

disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan tidak valid. Sebaliknya jika | r hitung | > r

tabel (0.306) dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan valid.

Tabel 3. 6 Tabel Tingkat Reliabilitas

ALPHA TINGKAT RELIABILITAS

61
0,00 - 0,19 KURANG RELIABEL

0,20 - 0,39 AGAK RELIABEL

0,40 - 0,69 CUKUP RELIABEL

0,70 - 0,89 RELIABEL

0,90 - 1,00 SANGAT RELIABEL

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009

3. Analisis Deskriptif

Menurut Simamon, (2001, p231) analisis deskriptif adalah transformasi data

lengkap yang mudah dipahami/ diintepretasikan.

4. Analisis Kuantitatif

Dalam penelitian ini saya menggunakan analisis kuantitatif yang dimana

mencoba mengolah data yang menjadi informasi dalam wujud angka. Penggunaan
angka

memudahkan pengintepretasian hasil secara objektif ( penggunaan skala likert).

5. Analisis Regresi Berganda dan Analisis Kolerasi

- Analisis Regresi

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode regresi berganda

dikarenakan variabel independent yang terdapat dalam penelitian ini ada 3 buah yaitu

X1, X2, dan Z serta terdapat 2 variabel dependennya Y dan Z.

Variabel - variabelnya ialah :

X1 = Brand Trust

X2 = Brand Image

Y = Keputusan Pembelian

Z = Brand Loyalty

- Analisis Korelasi

Korelasi merupakan teknik analisis yang termasuk dalam salah satu teknik

pengukuran asosiasi / hubungan (measures of association). Korelasi bermanfaat untuk

mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel (kadang lebih dari dua variabel)

62
dengan skala-skala tertentu. Koefesien korelasi ialah suatu pengukuran statistik kovariasi

atau asosiasi antara dua variabel.

Tabel 3.7 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 • 1,000 Sangat Kuat


0,60 • 0,799 Kuat
0,40 • 0,599 Cukup Kuat
0,20 • 0,399 Rendah
0,00 • 0,199 Sangat Rendah
Sumber : Riduwan (2005:136)

6. Analisis Path

Analisis Path ialah suatu model yang digunakan untuk menganalisis pola

hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui kontribusi langsung maupun

tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat

(endogen).

Manfaat lain dari analisis jalur sendiri ialah untuk :

• Penjelasan (explanation) terhadap fenomena yang dipelajari atau


permasalahan

yang diteliti.

• Prediksi nilai variabel terikat berdasarkan nilai variabel bebas, dan prediksi ini

bersifat kualitatif.

• Pengujian model, menggunakan teori trimming, baik untuk uji reliabilitas konsep

yang sudah ada ataupun uji pengembangan konsep baru.

• Analisis Path ( Model Trimming)

7. Model Trimming

Model Trimming adalah model yang digunakan untuk memperbaiki suatu model struktur

analisis jalur dengan cara mengeluarkan dari model variabel eksogen yang koefisien

jalurnya tidak signifikan ( Kusnedi,2005:12; Kuncoro,S.E.,M.M,2008:127).

63
Cara menghitung model trimming yaitu menghitung ulang koefisien jalur tanpa

menyertakan variabel eksogen yang koefisien jalur yang tidak koefisien jalurnya tidak

signifikan.

8. Analisis Diskriminan

Analisis diskriminan dan analisis regresi merupakan dua metode analisis yang berbeda.

Perbedaan ini dapat ditinjau dari tujuan metode analisis dan jenis data respon. Dari sisi

tujuan analisis, analisis diskriminan bertujuan untuk mengenali faktor-faktor yang dapat

membedakan dua kelompok atau lebih. Faktor-faktor pembeda ini akan membentuk

sebuah fungsi pembeda (disebut fungsi diskriminan). Setelah fungsi pembeda diketahui,

analisis diskriminan selanjutnya dapat mengenali observasi baru dan mengelompokkan

ke salah satu kelompok yang ada.

Analisis diskriminan adalah analisis multivariat yang diterapkan untuk

memodelkan hubungan antara satu variabel respon yang bersifat kategori dengan satu

atau lebih variabel prediktor yang bersifat kuantitatif (Tatham, Hair, Anderson, dan

Black, 1998). Fungsi ini dibentuk dengan memaksimumkan jarak antar kelompok,

sehingga memiliki kemampuan untuk membedakan antar kelompok. Berdasarkan fungsi

ini, pengamatan yang belum diketahui kelompoknya dapat ditentukan kelompoknya.

Oleh karena itu, analisis diskriminan ini dapat dipergunakan sebagai metode

pengklasifikasian. Dalam penerapannya, analisis ini mengasumsikan bahwa data pada

masing-masing kategori/kelompok berdistribusi normal multivariat dan mempunyai

struktur matrik varian-kovarian yang sama.

3.9 Rancangan Uji Hipotesis

• Ho diterima jika tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen dan

dependen ( Pvalue > 0.05).

• Ha diterima jika terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel ( Pvalue < 0.05).

Hipotesis yang diiuji dalam penelitian adalah:

64
• Untuk T - 3

Ho = Ada pengaruh Brand Trust, Brand Image terhadap Keputusan Pembelian secara

simultan maupun parsial.

Ha = Tidak ada pengaruh Brand Trust, Brand Image terhadap Keputusan Pembelian

secara simultan maupun parsial

• Untuk T - 4

Ho = Ada pengaruh Brand Trust, Brand Image terhadap Keputusan Pembelian dan

dampaknya Ke Brand Loyalty.

Ha = Tidak ada pengaruh Brand Trust, Brand Image terhadap Keputusan Pembelian dan

dampaknya Ke Brand Loyalty.

• Untuk T - 5

Ho = Ada perbedaan perilaku member dan non member terhadap Brand Trust, Brand

Image, Keputusan Pembelian dan Brand Loyalty.

Ha = Tidak ada perbedaan perilaku member dan non member terhadap Brand Trust,

Brand Image, Keputusan Pembelian dan Brand Loyalty.

Dasar Pengambilan Keputusan:

• Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau

[0.05£Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

• Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau

[0.05³Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

Pada dasarnya koefisien jalur adalah koefisien regresi yang distandarkan yaitu

• koefisien regresi yang dihitung dari basis data yang telah di set dalam angka baku atau Z

• score ( data yang diset dengan nilai rata-rata=0 dan standar deviasi=1). Y = A + b1x1
+ b2x2+...+ E1.

3.10 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian

65
Unit analisis dalam penelitian ini adalah Hypermart Mal Matahari Cabang Daan Mogot,

unit analisis ini dipilih dikarenakan memiliki banyak pilihan untuk kajian penelitian terkait. Salah

satu contoh yang dimaksud dengan banyaknya pilihan disini adalah adanya kepemilikan unit

usaha yang beragam. Contohnya yaitu adanya Departement Store yang dimiliki dan dikelola oleh

Matahari Putra Prima. Banyak keuntungan yang ditawarkan kepada konsumen yang memiliki

kartu member Matahari, seperti konsumen mendapatkan diskon khusus, menjadi prioritas utama

saat ada produk baru yang diluncurkan ke publik, program poin reward, dan lain-lain. Konsumen

seakan dimanjakan dengan konsep one stop entertainment yang berarti menyuguhkan

kepraktisan dan kenyamanan dalam berbelanja bagi konsumen khususnya bagi yang menjadi

member Matahari. Dengan menjadi member, maka konsumen akan memiliki beragam pilihan

dalam berbelanja. Hal ini diyakini menjadi kekuatan Hypermart Cabang Daan Mogot bagi dalam

memuaskan konsumennya.

Rancangan implikasi penelitian ini yaitu menyebarkan questioner kepada pelanggan

hypermart member dan non member , akan didapatkan gambaran mengenai variabel Brand

Trust dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Produk Private Label dan Dampaknya

Pada Brand Loyalty. Setelah itu dilakukan analisis hubungan dan pengaruh antara Brand Trust

dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Produk Private Label dan Dampaknya Pada

Brand Loyalty. Dari hasil analisis yang akan dilakukan, apabila ditemukan bahwa terdapat

hubungan dan pengaruh yang kuat antara ke empat variabel diatas maka, dapat disimpulkan

bahwa Hypermart daan mogot dibangun dari ke empat variabel tersebut dan kiranya Hypermart

daan mogot terus mencari faktor-faktor lainnya yang dapat memberikan pengaruh yang kuat

kepada Hypermart ke empat variabel diatas. Kemudian dilakukan analisis perbedaan perilaku

member dan non member untuk dapat mengetahui ada atau tidaknya perbedaan perilaku

member dan non member hypermart.

66

Anda mungkin juga menyukai