3. (ANULIR, karena ada dua pilihan jawaban yang benar) Alasan historiografi
tradisional mencantumkan hal-hal supranatural adalah .... (7 POIN)
A. Menciptakan penulisan sejarah yang lebih menarik.
B. Banyak dipengaruhi oleh kehidupan di suatu daerah.
C. Segala sesuatu dipusatkan pada raja yang dianggap titisan dewa.
D. Pola pikir penulis yang dipengaruhi oleh kepercayaan pada masa itu.
E. Sesuai dengan kondisi zaman pada saat itu yang percaya dengan
kekuatan gaib.
4. Historiografi kolonial merupakan penulisan sejarah yang bersifat Belanda-
sentris, artinya .... (7 POIN)
A. Penulisannya dilakukan oleh orang-orang Belanda.
B. Historiografi tersebut hanya digunakan di negeri Belanda.
C. Sumber penulisannya berasal dari sumber di negara Belanda.
D. Berisi tentang bantuan bangsa Belanda dalam membebaskan Indonesia
dari penjajahan.
E. Mengisahkan aktivitas tentang orang-orang Belanda dan/atau
pemerintahan Belanda di Indonesia.
6. (ANULIR, karena ada dua pilihan jawaban yang benar) Pada tahun 1653
ada seorang raja di Tanah Goa yang bernama Sultan Hasanuddin. Adapun raja
itu tiada mengindahkan Kompeni; orang Maluku yang durhaka kepada
Kompeni dibantunya; tambahan lagi diperanginya Sultan Buron yang
bersahabat dengan Belanda.
> Unik: dapat membangkitkan rasa ingin tahu orang terhadap topik
yang didiskusikan.
> Bernilai: permasalahan yang diteliti dapat mengembangkan ilmu
pengetahuan dan berguna bagi masyarakat.
> Kesatuan: unsur-unsur penelitian memiliki satu kesatuan ide.
> Orisinal: penemuan baru atas peristiwa yang sama.
> Praktis: data yang dibutuhkan sesuai dengan sumber daya yang
dimiliki peneliti.
8. Alasan utama dilakukannya uji keaslian dan validitas data dan sumber
sejarah dalam penelitian sejarah adalah ....
A. Agar hasil penelitian orisinil dan valid.
B. Memenuhi kaidah ilmu dalam penelitian.
C. Meningkatkan reputasi peneliti dalam komunitas ilmiah.
D. Menghindari bias, prasangka, atau kepentingan tertentu pada data.
E. Memudahkan peneliti beralih ke langkah selanjutnya dalam penelitian.
10. Tahap interpretasi merupakan tahapan ketika semua data yang telah diuji
kebenarannya akan dilakukan penafsiran oleh sejarawan. Proses ini sering
kali menimbulkan subjektivitas. Adapun upaya yang dilakukan dalam proses
interpretasi agar tetap objektif dilakukan melalui dua cara, yaitu ....
A. Sintesis dan generalisasi.
B. Analisis dan sintesis.
C. Analisis dan generalisasi.
D. Sintesis dan fungsional.
E. Fungsional dan analisis.
11. Jelaskanlah apa yang kamu pahami mengenai kritik eksternal dan kritik
internal. Kemukakanlah jawabanmu dengan menggunakan kata-katamu
sendiri.