Anda di halaman 1dari 27

PENCEGAHAN & PENGENDALIAN

LEPTOSPIROSIS

Ketua Tim Kerja Zoonosis


Direktorat Pencegahan danPengendalian Penyakit Menular
Kementerian Kesehatan RI
OUTLINE

1. LATAR BELAKANG

2. SITUASI KASUS LEPTOSPIROSIS DI INDONESIA

3. TATALAKSANA KASUS LEPTOSPIROSIS

4. PENCEGAHAN & PENGENDALIAN LEPTOSPIROSIS

5. SURVEILANS TIKUS
LATAR BELAKANG
Leptospirosis à zoonosis yang Leptospirosis Dunia
disebabkan infeksi bakteri
leptospira yang ditularkan oleh Leptospirosis tersebar di seluruh Insiden tinggi di negara dengan
dunia, dengan perkiraan kejadian tahunan iklim tropis dan sub-tropis khususnya
urine hewan terinfeksi (sumber
utama penularan) / water borne sebesar 1,03 juta kasus
di negara-negara kepulauan
dengan curah HUJAN
disease
dan 58.900 kematian dan potensi banjir yang tinggi

Leptospirosi
Indonesia
Iklim tropis seperti Ritsus Vektora Setiap Tahun terjadi Rata2 insiden leptosiprosis di
Indonesia, memiliki B2P2VRP Salatiga Peningkatan kasus. Indonesia : 798 kasus /tahun
risiko tinggi sebagai à 20 propinsi di dengan kematian 106 orang
wilayah endemis Indonesia (+) (CFR: 13%)
leptospirois pada
rodent (Tikus )
Leptospirosis Diagnostik
AGENT di Indonesia

Microscopic
Rapid PCR Agglutination
Diagnostic
Test (MAT)
Tests (RDT )
- B2P2VRP,
- Deteksi - B/BTKL-PP seluruh Salatiga
Leptospira IgM Indonesia - BBTKL-PP
- Untuk - B2P2VRP Salatiga Surabaya
screening
- Rumah Sakit Dr.
- Di lab Karyadi,
Puskesmas & RS Semarang
- Balitvet Bogor
(spesimen hewan)
CARA PENULARAN
RESERVOIR
SITUASI KASUS
LEPTOSPIROSIS
DI INDONESIA
PETA SEBARAN KASUS LEPTOSPIROSIS DI INDONESIA
TAHUN 2011- Okt. 2022
Sebaran Kasus Leptospirosis di Indonesia
Oktober 2022

12 00 30 ,00

10 00 25 ,00

80 0 20 ,00
Axis Title

60 0 15 ,00

40 0 10 ,00

20 0 5,0 0

0 0,0 0
DK I Jawa Jawa Jawa
Banten DI Yogya KalSe l Maluku SumSel KalT im Kaltara SulSel SulTra Tota l
Jakarta Tengah Barat Timur
Kas us 8 50 38 9 11 14 7 40 1 0 0 0 0 0 0 4 10 10
Meninggal 0 12 55 3 11 14 0 0 0 0 0 0 0 95
CFR 0,0 0 24 ,00 14 ,14 27 ,27 7,4 8 3,4 9 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 9,4 1
Situasi Kasus Leptosirosis di Indonesia
Tahun 2011 – Okt 2022

1400 18,00

16,00
1200
14,00
1000
12,00

800 10,00
Axis Title

600 8,00

6,00
400
4,00
200
2,00

0 0,00
Update
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
2022
Kasus 923 255 641 578 404 830 940 895 921 1170 736 1010
Meninggal 82 29 60 62 61 61 137 150 122 106 84 95
CFR 8,88 11,37 9,36 10,73 15,10 7,35 14,57 16,76 13,25 9,06 11,41 9,41
TATALAKSANA KASUS
LEPTOSPIROSIS
DEFINISI KASUS LEPTOSPIROSIS

KASUS SUSPEK
• Demam akut dengan sakit kepala disertai nyeri otot, malaise dan atau conjuctival
suffusion, serta ada riwayat terpapar lingkungan yg terkontaminasi leptospirosis.

KASUS PROBABLE
• Nyeri betis, batuk darah, sesak nafas, ichterik, pendarahan, anuria-oliguria, aritmia
jantung
• Kasus suspek dengan hasil RDT Leptospirosis positif dan atau disertai proteinuria,
hematuria, leukositosis, limfopenia, trombositopenia, peningkatan SGPT/SGOT,
Peningkatan amylase/CPK

KASUS KONFIRMASI
• Kasus suspek dan probable yang disertai hasil PCR positif atau serokonversi MAT
dengan titer MAT ≥ 320 ( kenaikan titer 4 x ) atau dengan Isolasi bakteri Leptospira
Lingkungan yang dapat
terpapar/terkontaminasi Leptospirosis

ü Kontak dengan air banjir /genangan air/selokan.


ü Aktivitas di sungai/danau
ü Aktivitas di persawahan/perkebunan
ü Kontak erat dengan hewan yang bisa terkena leptospirosis seperti sapi, kambing,
domba, anjing, kucing
ü Memegang atau menangani spesimen hewan/ manusia yang diduga terinfeksi
Leptospirosis dalam suatu laboratorium atau tempat lainnya;
ü Pekerjaan yang berkaitan dengan kontak dengan sumber infeksi
ü Aktivitas dengan hobby dan olah raga seperti pendaki gunung, memancing, berenang,
arung jeram, trilomba juang (triathlon),
Tatalaksana Kasus Leptospirosis (1)

• Kasus Suspek ( ringan )


o dapat dilakukan di FKTP
o pemberian antibiotik yang sesuai ( drug of choice adalah
doxysiklin)

• Kasus Probable
Kasus yang dirawat di RS dengan pemberian antibiotilk perenteral :
- Cefriaxon 1 -2 gram IV per hari (7 hari ) atau
- Penisilin Prokain 1,5 juta unit IM per 6 jam ( 7 hari ) atau
- Ampisilin 4 x 1 gram IV per hari ( 7 hari )
Tatalaksana Kasus Leptospirosis (2)

Kasus dengan komplikasi / Kasus Berat


à kasus yang dirawat di RS dengan komplikasi seperti gagal ginjal,
pendarahan organ (paru, saluran cerna, saluran kemih, serebral) syok,
gangguan neurologi atau gangguan kardiovaskuler
• Pengobatan selain diatas juga dibutuhkan juga terapi supportif dengan
keseimbangan cairan dan elektrolit, diuretika, transfusi darah (trombosit
atau PRC), Ventilator untuk pasien dengan gagal nafas, dialisis
(hemodialysis ).
• Penanganan dilaksanakan di RS KAB/Provinsi yang memiliki fasilitas
yang memadai ( dialysis, BGA, ICU)
BAGAN ALUR SURVEILANS
TERINTEGRASI LEPTOSPIROSIS

Pelaksanaan Surveilans terintigrasi


Leptospirosis pelaksanaan dimulai
dari kasus yang ada di manusia yang
diskrining di Faskes.
PENCEGAHAN & PENGENDALIAN
LEPTOSPIROSIS
Pencegahan
&
Pengendalian
Ø PHBS / PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

Menggunakan Alat Pelindung Diri


(APD) ketika membersihkan
Selalu cuci tangan dan kaki dengan
lingkungan agar terhindar
sabun setelah dari tempat berair
kotoran/urine tikus
dan kotor.
Ø PEMELIHARAAN TERNAK / HEWAN KESAYANGAN

• Hewan sakit selalu dipantau kondisinya (suhu) &


diberi obat, jika perlu dikarantina
• Vaksinasi rutin pada hewan sehat
• Air minum yang tidak terkontaminasi oleh pathogen
• Dekontaminasi atau musnahkan semua sekreta, fetus
abortus & membrane fetus
• Isi kandang tidak terlalu padat & sistem pembuangan
kotoran yang baik
• Meminimalkan kontak dengan hewan lain yang sakit,
tikus atau hewan liar
Ø Rumah harus bebas tikus dan melengkapi struktur
bangunan rumah dengan bahan anti tikus

Di dalam Rumah

Sampah disimpan dalam bak sampah


yang terbuat dari logam dan
berpenutup yang ditempatkan 45 cm
dari tanah.

Gunakan tempat penyimpan • Menutup semua tempat dalam rumah yang


makanan dari bahan anti tikus, memungkinkan tikus dapat masuk ke dalam rumah
seperti gelas atau dari tembikar, (lebih dari 6 mm) dengan bahan anti tikus.
logam dan peti yang berpenutup • Mengecat dinding luar rumah dengan cat yang halus
untuk menyimpan makanan dibagian bawah jendela selebar 10 cm.
Di dalam rumah

Gudang rapi
Penggunaan perangkap di dalam rumah;
perangkap mati ataupun hidup

Alat pelindung untuk penanganan tikus yang


tertangkap: kaos tangan dan kantong
Di luar rumah

Pasang penghalang pada pipa


atau kabel yang berhubungan
dengan luar.
Mengurangi cabang-cabang pohon
yang berhubungan dengan rumah
Ø Menghindari kontak dengan
tikus ketika beraktifitas
di tempat yang berisiko

Ø Pengendalian tikus harus


dilakukan dalam level
komunitas /lingkungan
bukan hanya perseorangan
Media KIE

Anda mungkin juga menyukai