Anda di halaman 1dari 7

Mewaspadai LGBT di Kalangan Remaja Indonesia

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Suatu fenomena di masyarakat yang akhir-akhir ini muncul menimbulkan permasalahan


mengenai suatu kelompok yang disebut LGBT. LGBT adalah akronim dari istilah
Lesbian,Gay,Biseksual dan Transgender. Akronim ‘LGB’ mengacu pada orientasi seksual
tertentu, sementara akronim ‘T’ mengacu pada identitas gender seorang individu.

LGBT memang bukan tindakan kriminal,tetapi perilaku tersebut tidak mengikuti norma-
norma yang berlaku di Negara tertentu termasuk indonesia. Mereka yang pada saat ini sudah
tidak malu-malu dan sudah terang-terangan untuk melakukan hubungan mereka. Apalagi dengan
adanya internet dan pergaulan yang luas LGBT akan semakin menyebarluas, terutama
dikalangan remaja. Remaja tentunya mengetahui hal-hal yang sedang ramai di sosial media,
termasuk hal-hal yang berbau LGBT dari Negara-negara barat yang sudah tersebar luas di
Indonesia. Anak muda tentunya akan menganggap hal yang ada di sosial media itu keren dan
akan mengikutinya. Maka dari itu perlu diwaspadai trend LGBT di kalangan remaja Indonesia
yang dapat merusak karakter dan moral seorang individu.

B. Tujuan penelitian
1) Untuk memahami faktor-faktor terjadinya LGBT.
2) Untuk mengetahui cara mewaspadai trend LGBT di kalangan remaja Indonesia.
3) Untuk memahami bahaya LGBT.
4) Untuk mengetahui cara pencegahan LGBT.

C. Rumusan Masalah
1) Bagaimana cara mewaspadai trend LGBT di Kalangan remaja?
2) Apa saja faktor-faktor terjadinya trend LGBT?
3) Apa saja bahaya LGBT?
4) Bagaimana cara pencegahan LGBT?
BAB II

Pembahasan

Istilah LGBT digunakan semenjak tahun 1990-an. Dan menggantikan frasa “komunitas gay”
karena istilah ini lebih mewakili kelompok-kelompok yang telah disebutkan. Lesbian adalah
istilah bagi perempuan yang mengarahkan orientasi seksualnya kepada sesama perempuan, Gay
adalah istilah untuk laki-laki yang mengarahkan orientasi seksualnya kepada sesama laki-laki,
sementara Biseksual adalah orientasi seks yang mempunyai ciri-ciri berupa ketertarikan estetis
atau hasrat seksual kepada pria dan juga kepada wanita. Selain dari ketiga istilah yang telah
disebutkan, ada juga Transgender yaitu istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan orang
yang melakukan, merasa, berpikir atau terlihat berbeda dari jenis kelamin yang ditetapkan saat
mereka lahir namun keadaan ini tidak terkait dengan orientasi seksual.

Hampir seluruh sistem sosial di dunia menolak kehidupan homoseksual. Hukum di negara
lain ada yang melegalkan secara formal tentang kehidupan homoseksual, namun ditolak oleh
sistem sosial atau sebaliknya, karena secara sosial sudah menjadi urusan yang privat. Dalam
konteks penyimpangan sosial, homoseksualitas dikatakan menyimpang karena fenomena
tersebut tidak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku dalam banyak kelompok masyarakat.

Di Indonesia, perilaku menyimpang ini sudah sangat meresahkan seluruh elemen masyarakat
khususnya yang ada di Indonesia. Bagaimana tidak, LGBT ini sudah merusak peradaban
manusia dan menyalahi aturan yang sudah ditentukan dalam kodrat manusia. Tidak hanya
merubah kodrat manusia, LGBT ini juga nantinya akan berimbas pada kejahatan baru atau
kriminalitas dimana kejahatan ini jika dibiarkan akan berakibat buruk pada masa depan bangsa
Indonesia. Kejahatan merupakan suatu fenomena yang dapat dipahami dari berbagai sisi yang
berbeda, maka tidak heran kalau dalam suatu peristiwa kejahatan akan terdapat berbagai
komentar yang saling berbeda.

Pada masa ini kita mengetahui bahwa LGBT ini berusaha dan mendesak kepada pemerintah
untuk segera melegalkan keberadaaya dengan cara aksi di ibu kota, ini sangatlah disayangkan
melihat bahwa LGBT ini jelas sangat melanggar nilai-nilai pancasila, norma yang ada dalam
masyarakat serta melanggar kodrat manusia itu sendiri. Namun yang paling sangat disayangkan
adalah peraturan perundang-undangan atau hukum yang mengatur dan melarang mengenai
keberadaan LGBT ini belum diatur baik di undang-undang hukum pidana maupun di undang-
undang lainnya. Sudah sangat jelas jika LGBT ini berjuang untuk menegakkan komunitasnya di
tanah air karena hukum kita pun lemah untuk melawannya, belum termasuk dukungan dari
Internasional yang mendukung komunitas LGBT ini ditegakkan di Indonesia. Fenomena yang
terjadi di atas sudah sangat memprihatinkan dan menjadi buah bibir masyarakat Indonesia yang
mayoritas umat Islam, mereka kini jauh lebih waspada terutama kepada remaja karena mereka
yang harus dijaga agar tidak terpengaruhi oleh komunitas LGBT tersebut.
Tidak ada data pasti mengenai LGBT di Indonesia, namun dapat dipastikan dari tahun ke
tahun semakin meningkat, data itu diperoleh dari Kementrian Kesehatan di tahun 2012. Jumlah
estimasi gay saat itu adalah 1095.970 baik yang tampak maupun tidak tampak, lebih dari lima
persennya (66.180) mengidap virus HIV sedangkan data lesbian tidak tersedia. Namun pada
tahun 2011 PBB juga meprediksi jumlah LGBT di indonesia sudah menyentuh 3.000.000 orang.
Selain dari data yang dibutkan diatas,dari beberapa kasus yang penulis amati dari berbagai media
akhir-akhir ini yang semakin membuat masyarakat semakin resah adalah :

Tanggal Peristiwa Keterangan


Sabtu, 29/04/2017 Penggrebekan pesta gay di Sebanyak 14 pria diamankan,
Hotel Oval Surabaya. Terdapat 5 peserta tertangkap
melakukan hubungan seksual
sesama jenis dalam waktu
bersamaan. 5 orang
dinyatakan positif HIV,
Ditemukan 100 bungkus
kondom ,3 buah gel merk
V’gel,1 buah golok di dalam
mobil salah satu pelaku,dan
flasdisk berisi video porno.
Minggu, 21/05/2017 Penggrebekan kaun gay di Sebanyak 141 orang pria
sebuah Ruko kokan permata telanjang bulat diamankan.
blok B 15-16 Kelapa Sudah berlangsung selama 3
Gading.Jakarta Utara tahun. 7 orang positif
mengkonsumsi narkoba jenis
ganja dan sabu, 10 orang
positif HIV.
Selasa, 01/09/2020 Penggrebekan pesta gay pada Ada 56 orang yang mengikuti
era pandemi di apartemen pesta gay di apartemen lantai
daerah kuningan, Jakarta 6,kamar 608, 9 orang
selatan. diantaranya sudah berhasil
diamankan. Mereka
memainkan permainan sex
yang mereka pelajari dari
Negara lain. Salah satu
penyelenggara pesta tersebut
merupakan pengidap HIV.

Senin, 08/12/2021 Penggrebekan pesta gay di Sekelompok laki-laki yang


kafe WOW, kalibata,Jakarta menari dengan pakaian tidak
selatan, oleh warga sekitar. senonoh di kafe wow
menimbulkan kegeraman bagi
masyarakat sekitar.
Dari data terakhir diatas kita ketahui bahwa LGBT ini sudah sangat menyebar dan jika
dibiarkan akan sangat membahayakan khususnya bagi para penerus bangsa, para komunitas
LGBT ini akan terus menyebar dan mencoba memperluas keberadaanya agar mereka bisa
diterima di masyarakat. Mereka melakukan ini semua karena mereka menggap bahwa itu adalah
bagian dari hak hidup mereka. Memang, setiap manusia pasti memiliki hak yang diberikan oleh
undang-undang dan dilindungi oleh undang-undang, namun kita harus ketahui juga bahwa setiap
hak yang diberikan oleh undang-undang tidak seluruhnya dapat dilakukan, karena kita juga harus
menghargai hak orang lain dan jangan sampai kita melanggar hak orang lain. Mengenai LGBT
ini sebenarnya telah melanggar hak orang lain, karena hampir seluruh masyarakat menolak
keberadaan LGBT yang dianggap meresahkan dan merupakan suatu penyimpangan di
masyarakat yang melanggar norma-noma yang berlaku.

Menurut R.Soesilo bahwa “Kejahatan dapat ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu pengertian
kejahatan dari sudut pandang yuridis, bahwa kejahatan adalah suatu perbatan yang tingkah
lakunya bertentangan dengan kaidah-kaidah dalam Undang-Undang. Sedangkan, pengertian
kejahatan dari sudut pandang Sosiologis, bahwa kejahatan adalah perbuatan atau tingkah laku
yang selain merugikan si penderita juga merugikan masyarakat, yaitu berupa hilangnya
keseimbangan, ketentraman dan ketertiban.” Dilihat dari kutipan tersebut kita dapat melihat
bahwa kejahatan tidak hanya suatu perbuatan yang melanggar peraturan yang tertera didalam
undang-undang saja, melainkan suatu perbuatan yang menurut masyarakat itu adalah perbuatan
yang sangat merugikan, mengganggu ketertiban dan kenyamanan atau bahkan menghilangkan
keseimbangan di masyarakat pun itu sudah termasuk kejahatan.

Pada era globalisasi ini remaja Indonesia sudah terpengaruh oleh banyak hal yang berasal dari
Negara lain,salah satunya adalah LGBT. Anak remaja tentunya akan mudah terpengaruh oleh
hal-hal yang menurut mereka menarik. Pemohon judicial review (JR) UU KUHP yang juga guru
besar IPB mengatakan bahwa kaum LGBT memang mencari anak remaja untuk dijadikan
pasangannya. LGBT melakukan promosi secara sistematis dan terorganisir. Mereka mengajak
dengan cara yang halus (Euis Sunarti 23/12/2017).

Pihak sekolah sebagai institusi pendidikan memiliki peran penting dalam mewaspadai
penyebaran LGBT. Berbagai upaya dapat dilakukan. Antara lain, pertama, himbauan untuk
mewaspadai jika ada orang atau kelompok tidak dikenal yang mengajak, memperlihatkan atau
menyebar gambar atau video yang berkonten pornografi, khususnya yang melakukan hubungan
sesama jenis. Hal ini bisa dilakukan pada saat upacara bendera, pada saat kegiatan belajar dengan
melibatkan guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas.
LGBT juga banyak menimbulkan kerugian dari berbagai segi yaitu,

o Segi kesehatan: menurut Dr. Dewi Inong Irana spesialis kulit dan kelamin bahwa
kelompok seks lelaki dengan lelaki (LGBT) 60 kali lipat lebih mudah tertular HIV-AIDS
dan penularan yang paling mudah melalui dubur . 
o Segi pendidikan: berdampak 5 kali lebih besar potensi putus sekolah dibandingkan
dengan manusia normal lainnya dan 28% dari mereka dipaksa meninggalkan sekolah
(National Gay and Lesbian Task Force, "Anti-Gay/Lesbian Victimization," New York,
1984).
o Segi keamanan: meningkatnya kasus pelecehan seksual pada anak/remaja.

Berikut ini adalah beberapa faktor terjadinya LGBT:

1) Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan bisa memicu terjadinya LGBT, misalnya saja karena salah pergaulan.
Dalam berteman, sudah selayaknya kita "memilih" teman yang memiliki perilaku baik.
Ketika seseorang berteman dengan orang yang termasuk LGBT, ada kecenderungan dia
akan ikut menjadi anggota LGBT disebabkan faktor pengaruh teman. Jadi, lingkungan
dan kebiasaan menjadi faktor pemicu paling besar terjadinya LGBT di Indonesia. Adanya
pengaruh budaya barat yang masuk ke Indonesia juga bisa menyebabkan penyimpangan
perilaku ini terjadi.

2) Faktor keluarga
Jika seorang anak mengalami kekerasan di lingkungan keluarganya, hal ini bisa
menjadi salah satu faktor yang menyebabkan dia menjadi LGBT. Sebagai contoh,
seorang anak perempuan yang mendapatkan perlakukan kasar dari ayah atau saudara
laki-lakinya akan berpikir untuk membenci lawan jenisnya. Alhasil, dia memilih untuk
hidup sebagai LGBT karena pengalaman hidup yang tidak mengenakkan.
Oleh sebab itulah, peranan di dalam keluarga sangat penting. Kehangatan dan
keharmonisan keluarga akan mendorong anak untuk tumbuh normal dan wajar. Selain
itu, jika kedua orang tua memberikan pendidikan agama dan moral yang baik, hal ini
akan membentengi seseorang untuk menyimpang menjadi LGBT.

3) Faktor Genetik
Kemudian, faktor penyebab LGBT bisa terjadi ialah karena faktor genetik. Maksudnya
ialah penyimpangan seksual seperti Lesbian, Gay, Biseksual ataupun Transgender bisa
terjadi karena adanya riwayat keturunan dari anggota keluarga sebelumnya.
Dalam tubuh manusia, kromosom seorang laki-laki normal ialah XY dan perempuan
yaitu XX. Namun, di kehidupan nyata, bisa ditemukan bahwa seorang laki-laki memiliki
kromosom XXY. Kelebihan kromosom ini bisa menyebabkan dia memiliki perilaku
menyerupai seorang perempuan.
Karena dampak LGBT sangat mengerikan, sebaiknya ada upaya untuk mencegah timbulnya
LGBT. Caranya antara lain sebagai berikut ini:

a) Menjaga pergaulan.
b) Menutup segala celah pornografi misalnya dari gadget. Orang tua harus aktif dalam hal
ini.
c) Diadakan kajian atau seminar mengenai bahaya LGBT di sekolah-sekolah.
d) Adanya undang-undang yang melarang adanya LGBT sehingga hal ini tidak menyebar
semakin parah.
e) Diadakan penyuluhan keagamaan mengenai LGBT yang menyimpang dari aturan agama.
f) Menjaga keyakinan diri sendiri terhadap tuhan.

BAB III

Metode Penelitian

 Jenis Penelitian
Pada penyusunan karya tulis ilmiah ini, jenis percobaan yang digunakan adalah
pengamatan sosial.

 Waktu Penelitian
Waktu untuk melakukan percobaan pada karya ilmiah ini, yaitu mulai 1maret-28 maret
2022.

 Objek Penelitian
Yang menjadi objek penelitian ini adalah remaja di tingkat SMP dan SMA.

 Teknik Pengumpulan Data


Pada pengumpulan data, penulis menggunakan metode dokumentasi dan pengamatan.
Data yang termuat dalam karya ilmiah ini adalah data primer dan sekunder.
Penutup

A. Kesimpulan

Pada era globalisasi ini semakin banyak kaum LGBT yang ingin menunjukan keberadaannya.
LGBT membawa pengaruh yang kurang baik terutama bagi remaja,tetapi mereka akan terus
mempengaruhi anak muda secara halus agar mengikuti LGBT. Tetapi di Indonesia hal seperti itu
sangat perlu diwaspadai karena sistem sosial Indonesia yang menganggap LGBT tidak mengikuti
norma-norma yang berlaku di Indonesia. LGBT juga dapat menyebabkan banyak kerugian baik
di bidang pendidikan, kesehatan, sosial ataupun mental.

Tetapi hal-hal seperti itu tentunya bisa dicegah dengan beberapa hal,salah satunya peranan
orang tua dan juga sekolah agar memberi pengawasan yang cukup dan edukasi tentang bahaya
LGBT, Peningkatan keimanan pun sangat diperlukan agar tidak terpengaruh oleh LGBT.

B. Saran

Melihat banyaknya kelompok LGBT di kalangan remaja Indonesia saran yang dapat diberikan
adalah jangan mudah terpengaruh ajakan orang untuk melakukan hal-hal yang melanggar norma
dan tetap berpegang teguh pada keimanan terhadap tuhan masing-masing. Selain itu kita sebagai
remaja harus tetap mewaspadai LGBT karena LGBT dapat menimbulkan hal-hal negatif baik
pada aspek sosial,pendidikan ataupun psikis.

Anda mungkin juga menyukai