1. INSPEKSI
Bentuk dada
Normal : diameter Anterior Posterior – transversal = 1:2
Pigeont Chest / dada burung : sternum menonjol kedepan, diameter
Anterior Posterior > transversal
Barrel Chest / dada tong : Anterior Posterior : transversal = 1:1
Funnel Chest : anterior Posterior mengecil, sternum menonjol ke dalam
Ekspansi : simestris / tidak
Sifat pernafasan : pernafasan dada dan perut
Frekuensi pernafasan : 16 – 18 x/menit 18 – 20 x/menit
>20x/menit : tachypnea
<16x/menit : bradipnea
Ritme pernafasan
Eupnea : irama normal
Kusmaul : cepat dan dalam
Hiperventilasi : pernafasan dalam, kecepatan normal
Biot’S : Cepat dan dalam, berhenti tiba2, kedalaman sama (kerusakan
saraf)
Cheyne stoke : bertahap dangkal – lebih cepat dan dalam – lambat –apnea
(kerusakan saraf)
Taktil fremitus
Caranya : -letakkan tangan sama dengan cara pemeriksaan ekspansi
dada
-anjurkan pasien menyebut tujuh-tujuh / enem-enam
-rasakan getaran
3. PERKUSI
Suara perkusi
Paru normal : sonor/resonan
Pneumothoraks : hipersonor
Jaringan padat (jantung, hati) : pekak/datar
Daerah yang berongga : tympani
Batas organ
Sisi dada kiri : dari atas ke bawah ditemukan sonor/resonan-
tympani : ICS 7/8 (Paru-lambung)
Sisi dada kanan : ICS 4/5 (paru-Hati)
Dinding posterior :-Supraskapularis (3-4jari di pundak) batas atas
paru
-Setinggi vertebratorakal 10 garis skapula batas bawah paru
4. AUSKULTASI
Suara / bunyi nafas vesikuler
Terdengar disemua lapang paru normal
Bersifat halus, nada rendah
Inspirasi lebih panjang dari ekspirasi
Bronchovesikuler
Ruang interkostal pertama dan kedua area interskapula
Nada sedang, lebih kasar dari vesikuler
Inspirasi sama dengan ekspirasi
Bronchial
Terdengar di atas manubarium,
Bersifat kasar, nada tinggi
Inspirasi lebih pendek dari ekspirasi
Suara ucapan
Anjurkan penderita mengucapkan tujuh-tujuh berulang2 secara berisik
sesudah inspirasi
Lakukan dengan intonasi yang sama kuat sambil mendengarkan secara
sistematik disemua lapang paru dengan menggunakan stetoskop
Bandingkan bagian kiri dan kanan
Suara tambahan
Ronchi (ronchi kering)
Suara yang tidak terputus, akibat adanya getaran dalam lumen saluran
pernafasan karena penyempitan : ada sekret kental/lengket
Suara yang terputus, akibat aliran udara melewati cairan dan terdengar
pada saat inspirasi
Wheezes – wheezing
Suara terdengar akibat obstruksi jalan napas, terjadi penyempitan sehingga
ekspirasi dan inspirasi terganggu, sangat jelas terdengar saat ekspirasi