KHUTBAH

Khutbah Jumat: Keutamaan Nisfu Sya’ban

Nur Rohmad  Kamis 25 Maret 2021 19:00 WIB


Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul "Khutbah Jumat: Keutamaan Nisfu Sya’ban".
Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas
atau bawah artikel ini (pada tampilan dekstop). Semoga bermanfaat! (Redaksi)


Khutbah I

ُ َْ ‫ و َأ‬،ِ‫ا َن‬  ‫ و‬،ِ‫ ّن‬F ّ / *‫ِ ا‬GِHَLْ O‫ ِ ا‬Qّٰ YِZ ُ َْ [\]‫ا‬
ّ ِ َ  ََ ِ ِِْ َ َ ‫ِ ِ و‬#ْ $ َ%َ ‫ و َََ آ*ِ& ِ و‬،َ‫ َن‬-َْ ِ /َ*َ‫َِِّ و‬3 ٍّ 6َ 7ُ8 ََ ُ ‫ّ =َ<ة ُ و َا? ّ>=َ<م‬C?‫َا‬
ّ
ُ ‫ُْه‬#َ_ ‫ًا‬vّ 6َ7ُ8 َ -َ َِّ3 ‫ و َأ َْ ُ أ ّن‬،ِ‫ن‬xَ zَLْ O‫ن و َا‬
ِ َ ‫َا‬ ّ ‫> ِّ{ ِ و َا~ْ}ِ|َ{ ِ و‬ ِ َ _ ُ ‫ُƒ َ ّ‚ه‬Lْ O‫„ *َ& ُ ا‬
ْ ِ }ْ~‫€ ا‬ َ ْ …ِ †َ ‡َ ˆ ُ ‫ ُ وَ‰َْه‬QŠZ‫أ ْن ّˆ‡ إ‹ *& َ إ‹ ˆّ‡ ا‬
Naskah khutbah Jumat di bawah ini mengingatkan umat Islam akan keutamaan bulan
ْ ”ّ*‫• ْ*ُ& ُ ا‬3
،ُ‫نَ ‘ ُُŽ َ ُ ا?ْŽُ ْآن‬xَ ’ ‫ِي‬ ُ َ ‫وَر‬
Sya’ban, terutama di malam pertengahan bulan atau biasa disebut nisfu Sya’ban. Para
jamaah pendengar khutbah diajak untuk mengisi momen tersebut taqarrub dengan ‫˜ آ َƒ ُ•ا ا ْر—َ ُ•ا‬ ِ ِ ¢َ Žْ?‫ ا‬،ِ‫َƒ ّن‬£O‫ ِ ا‬QŠZ‫َِŽْ• َى ا‬¥¦ §ِ ¨©ْ َ ªَ ‫­ْ¬ ُ ْ« و‬
َ ™ِ ”ّ*‫ َ أ › ّœšَ ا‬F :ِ‫ ِŸ ž ِَِ ِ ا?ْŽُ ْآن‬  ¡ ِ ‫َ¯® ِّŸ ›أ ْو‬° ،ِ€ٰ6±ْ ²‫ا‬ ّ َ ‫َد‬#ِ_ ،ُ َْ ّ ‫أ‬
beragam amalan ibadah.
(٧٧ :µ¶~‫ َ ?َ َ  ّ‚¬ ُ ْ« ¸ُ©ْِ·ُ•نَ )ا‬¹ْºَ»¼~ْ ‫ ْ َ¾ُ½ا ا‬°‫ُ ُوا ر َ ّ¬ ُ ْ« و َا‬#ْ_‫¿ُ ُوا و َا‬À‫َا‬
ْ ‫و‬


Baca juga: Kumpulan Khutbah Bulan Sya'ban
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

 

Allah ta’ala berÇrman:

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Takwa adalah sebaik-baik bekal untuk meraih kebahagiaan abadi di akhirat. Oleh karena
itu, khatib mengawali khutbah yang singkat ini dengan wasiat takwa. Marilah kita semua
selalu meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala dengan
melaksanakan semua kewajiban dan meninggalkan segenap larangan. 
 umum bahwa kita dianjurkan untuk melakukan berbagai kebaikan kapan pun dan di mana
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Tidak lama lagi kita akan menyongsong satu malam yang penuh keutamaan, kemuliaan
dan keberkahan. Malam itu adalah malam pertengahan bulan Sya’ban atau biasa disebut
malam nisfu Sya’ban. Tahun 1442 H ini, malam nisfu Sya’ban akan jatuh pada ahad malam
Senin, 28 Maret yang akan datang. Hal itu berdasarkan hasil pengamatan hilal pada hari
Sabtu, 13 Maret yang lalu yang tidak berhasil melihat hilal. Sehingga bulan sebelumnya,
yaitu bulan Rajab digenapkan menjadi 30 hari dan 1 Sya’ban ditetapkan jatuh pada hari
Senin, 15 Maret 2021.
ADVERTISEMENT

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,  

(٧٧ :µ¶~‫ َ ?َ َ ّ‚¬ ُ ْ« ¸ُ©ْِ·ُ•نَ )ا‬¹ْºَ»¼~ْ ‫ ْ َ¾ُ½ا ا‬°‫ُ ُوا ر َّ¬ ُ ْ« و َا‬#ْ_‫¿ُ ُوا و َا‬À‫َا‬ َ ™ِ ”ّ  *‫ َ أ › ّœšَ ا‬F
ْ ‫˜ آ َƒ ُ•ا ا ْر—َ ُ•ا و‬

Maknanya: “Wahai orang-orang yang beriman! Rukuklah, sujudlah, dan sembahlah
Tuhanmu; dan berbuatlah kebaikan, agar kalian beruntung” (QS al-Hajj: 77)

Dalam ayat ini, Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan orang-orang beriman untuk
melakukan amal yang paling utama setelah iman, yaitu shalat. Allah memerintahkan orang-
orang beriman agar mendekatkan diri kepada-Nya dengan segala macam ibadah. Allah
perintahkan mereka untuk melakukan kebaikan, dan dengan itu mereka akan
memperoleh keberuntungan di akhirat. Allah ta’ala telah menjadikan bagi hamba-hamba
yang beriman pintu-pintu kebaikan yang banyak sebagai rahmat Allah terhadap mereka.
Allah juga menjadikan ada waktu-waktu yang diberkahi agar di waktu-waktu tersebut
seorang Muslim mencari bekal untuk akhiratnya. Surat al-Hajj ayat 77 di atas adalah dalil
pun termasuk pada malam nisfu Sya’ban.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

ِ ُÒ Ÿِ   ّÓِ› ÔَšْÕَ#ْ ?‫ِ و َا‬Öَ×>
(ِ‫َن‬ÎْÏ Ðْ‹ ˆ‫ ا‬Ñَ ّ › ?‫ ِŸ ا‬  َ Øَ  ˜
ُ ْ Ù‫ َ )رَو َاه ُ ا‬Úَ ‫َšَر‬Û ‫­•ُْ• ْا‬
ُ َ ‫َŽُ•ُْ• ْا ?َْَ| َ و‬° َ‫َن‬#ْÒ
َ ْ€ِ  Ü
ِ ْCِّ ƒ?‫ ُ ا‬ÝَÞَْ? ßَْ àxَ ’ ‫إ‹ ذ َا‬

Maknanya: “Apabila tiba malam nisfu Sya’ban, maka hidupkan malamnya dan berpuasalah
di siang harinya” (HR Ibnu Majah dalam as-Sunan dan al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman)
Yakni bangunlah di sebagian besar malam itu dan isilah dengan shalat, baca surat Yasin
atau surat-surat lainnya dalam Al-Qur’an, dzikir, doa dan kebaikan-kebaikan yang lain.
Doa di pertengahan malam, lebih-lebih di sepertiga malam terakhir adalah ibadah yang
agung dan lebih berpotensi dikabulkan oleh Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda:

Ÿ  ّÓِ› ÔَšْÕَ#ْ ?‫ ِ َ ُ )رَو َاه ُ ا‬ä_ْ åَ› ° ¡
ٍ ِ ¢َ3 ْ€ِ  ْ¡َ Ú ،ُ &َ* َ ِ ©æْ åَ ° ٍِ©ْçَèْ>ُ ْ€ِ  ْ¡َ Ú ٍ‫ َد َى  ُƒَد‬- ‫َن‬#ْÒ
َ ْ€ِ  Ü
ِ ْCِّ ƒ?‫ ُ ا‬ÝَÞَْ? َ‫ن‬xَ ’ ‫إ‹ ذ َا‬
(ِ‫َن‬ÎْÏ Ðْ‹ ˆ‫ ا‬Ñَ
ِ ُÒ

Maknanya: “Apabila tiba malam nisfu Sya’ban, maka malaikat berseru menyampaikan dari
Allah: adakah orang yang memohon ampun maka aku ampuni, adakah orang yang
meminta sesuatu maka aku berikan permintaannya” (HR al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman)

Oleh karena itulah, Imam SyaÇ’i menegaskan dalam kitab al-Umm:
 karena urusan dunia. Oleh karenanya, hendaklah masing-masing kita memperbaiki
Ñَ ِ ‫ِ و َأ ّو‬äْ ِ ©ْ ?‫ ِ ا‬ÝَÞَْ?َ ‫ و‬ëَ $ì
ٍ éَ‫ ٍ  ِ€ْ ر‬ÝَÞَْ? ‫ل‬ ْ íْˆ‫ ِ ا‬ÝَÞَْ?َ ‫[ َُُ{ ِ و‬î]ْ ‫ ِ ا‬ÝَÞَْ? Ÿِ   ‫ل‬ ِ ْ 6َð Ÿِ   ُ‫ َب‬òَ èْóُô َ ‫ َّء‬/› *‫ل إ‹ ّن ا‬
ٍ ََ? ï ُ َ Žُ… َ‫ن‬xَ ’ ُ ّª ‫ َƒَ أ‬çَََ ‫و‬ hubungan dengan saudara sesama Muslim. Dan hendaklah masing-masing dari kita
memaaan, berlapang dada dan mengeluarkan serta membuang iri dan kebencian dari hati
َ‫َن‬#ْÒ
َ ْ€ِ  Ü
ِ ْCِّ ƒ?‫ ِ ا‬ÝَÞَْ?َ ‫و‬ kita sebelum malam nisfu Sya’ban tiba. Dengan itu, semoga Allah merahmati kita dan
 mengampuni dosa-dosa kita.
“Telah sampai berita kepada kami bahwa dulu pernah dikatakan: sesungguhnya doa 
dikabulkan pada lima malam: malam jum’at, malam hari raya idul adha, malam idul Çtri, Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
malam satu Rajab dan malam nisfu Sya’ban”. Marilah kita teladani para ulama salaf yang mengagungkan malam nisfu Sya’ban dan giat
 beribadah di malam itu.
Syekh Ibnu Hajar al-Haitami dalam al-Fatawa al-Kubra mengatakan: 
 Ibnu Rajab al-Hanbali menuturkan dalam kitab Latha’if al-Ma’arif:
 
ُ ْ ƒَ_ ُ QŠZ‫ّ رَ÷ِ§َ ا‬ø› ِ ùِ°úّ ?‫ل ا‬
َ َû üَّ ý ْ€ِ َ‫•ْ­َ{ ٌ و‬C
ُ ْ ÿ

َ ٌ {ََ òِ è ْ3‫•ْ­َ{ ٌ و َا‬C
ُ ْ ÿ

َ ٌ ‫ْ© ِَة‬çَ َšْÕِ° ُ َ Žَ… ُ ّ ª ‫ َْ = ً< و َأ‬° ِ ÝَÞْ‫ا‬ ّ ِ ‫¡ أ ّن ِ َِه‬
ُ ­
ِ َ ¶ْ~‫و َا‬ “Para tabi’in dari kalangan penduduk Syam, seperti Khalid bin Ma’dan, Mak-hul, Luqman
bin ‘Amir dan lainnya selalu mengagungkan malam nisfu Sya’ban dan giat beribadah di
َšْÕِ° ُ‫ َب‬òَ èْóُô َ ‫ َّء‬/› *‫ن ا‬ ّ  ‹‫إ‬
malam itu. Dari mereka-lah, umat Islam menyimpulkan keutamaannya dan
 mengagungkannya. Hal yang sama juga dilakukan oleh para ahli ibadah di kota Bashrah
“Kesimpulannya bahwa malam nisfu Sya’ban memiliki keutamaan, dan terjadi dan lainnya.”
pengampunan dosa secara khusus serta pengabulan doa secara khusus. Dari sini-lah Imam 
SyaÇ’i mengatakan bahwa doa dikabulkan di malam nisfu Sya’ban.” Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
 Terakhir kami ingin menyinggung sedikit satu permasalahan terkait akidah yang wajib kita
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, yakini. Para ulama Ahlussunnah wal Jama’ah sepakat menyatakan bahwa takdir dan
Marilah kita manfaatkan pertengahan Sya’ban ini dengan sebaik-baiknya. Marilah kita kehendak Allah tidak berubah karena doanya orang yang berdoa atau sedekah yang
berpuasa di hari nisfu Sya’ban (hari kelima belas Sya’ban) dan memperbanyak shalat di dilakukan oleh seseorang, baik pada nisfu Sya’ban atau di waktu-waktu yang lain. Kita
malam harinya (malam 15 Sya’ban), karena telah diriwayatkan dalam hadits yang shahih: diperintah untuk berdoa, tiada lain adalah untuk menampakkan penghambaan kita kepada
 Allah subhanahu wata’ala. Seseorang yang doanya sesuai dengan apa yang Allah takdirkan
ّŸ› ِ ®‫ َا‬¹َ
äّ ?‫ ّنَ وا‬#ِ ˜
ُ ْ Ù‫€ )رَو َاه ُ ا‬
ٍ 
ِ َúُ ‫ك أ ْو‬
ٍ ِ †ْ
ُ ِ £O ‡ˆ ِ ِ َ [î]ِ ُ ِ ©ْçََ° َ‫َن‬#ْÒ
ّ ‹‫ ‘ َ ْŽِ ِ إ‬ ِ ْCِّ ƒ?‫ ِ ا‬ÝَÞَْ? Ÿِ   ِ ِŽْ َ ‘ َ  ‹‫ ُ إ‬QŠZ‫ ُ ا‬vvِ äّ َ …
َ ْ€ِ  Ü terjadi, maka apa yang diminta hamba akan terwujud. Dan jika doa seorang hamba tidak
sesuai dengan apa yang Allah takdirkan untuknya, maka apa yang diminta hamba pasti
( ّÓِ› ÔَšْÕَ#ْ ?‫و َا‬
tidak terwujud. Akan tetapi hamba itu telah memperoleh pahala dari ibadah yang telah
 dikerjakannya, yaitu berdoa. Inilah makna Çrman Allah subhanahu wata’ala:
Maknanya: “Allah merahmati para hamba-Nya di malam nisfu Sya’ban, maka Ia 
mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang yang musyrik dan seorang muslim yang ِ ّ / *‫ُ دَ_ْ•َة َ ا‬Ñِé‫›أ‬
(١٨٦ :‫Žة‬#?‫ن )ا‬
ِ ََ ‫اع إ‹ ذ َا د‬
ada permusuhan, kedengkian dan kebencian terhadap Muslim lain karena urusan duniawi”
(HR Ibnu Hibban, ath-Thabarani dan al-Baihaqi). 
 Maknanya: “Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon
Makna hadits ini bahwa Allah mengkhususkan malam nisfu Sya’ban dengan sebuah kepada-Ku” (QS al-Baqarah: 186)
keistimewaan, yaitu Allah merahmati para hamba-Nya yang beriman dengan rahmat yang 
khusus. Allah mengampuni untuk sebagian kaum Muslimin sebagian dosa mereka dan Hadirin yang dirahmati Allah,
mengampuni untuk sebagian kaum Muslimin semua dosa mereka. Sedangkan orang kaÇr Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat
dan musyrik, maka Allah tidak akan mengampuninya. Demikian pula musyahin, yakni dan membawa barakah bagi kita semua. Amin.
  
seorang Muslim yang ada permusuhan, kedengkian dan kebencian terhadap Muslim lain

  ٰ

ُ ْ 
ِ ²‫ا‬ ّ ُ ‫َ©ُ•ْر‬çْ ?‫ ُ• َ ا‬Ú ُ ّ ª ‹‫ إ‬،ُ ‫ْ© ِ ُ ْوه‬çَè ْ3َ° ،ْ«ُ¬َ‚?َ ‫ َ  ِ ْŸ و‬QŠZ‫ْ© ِ ُ ا‬çَè ْ3 ‫ ٰ َا و َأ‬Ú Ÿْ ِ ْ •َû ‫ل‬
ُ ْ •ُû ‫أ‬

Khhutbah II

ُ ‫ ُ وَ‰َْه‬QŠZ‫َ أ َْ ُ أ ْن ّˆ‡ إ‹ *& َ إ‹ ّˆ‡ ا‬°َ •ْ ?‫¡ ا‬ ْ ‫ و َََ آ*ِ& ِ و َأ‬،ََä ْCُ Lْ O‫ٍ ا‬6َّ 7ُ8 َ -َِِّ3 ََ ُ ّ ِ 3
ِ ْ Ú ‫َِ ِ أ‬$% َ َ ‫ ِ و‬Qّٰ YِZ ُ َْ [\]ْ َ ‫ا‬
َ ‫ و َ ›أ­َ ِ ّ ْ و َ ›أ‬،َ—
ُ َ ‫ُْه ُ وَر‬#َ_ ‫ًا‬6َّ 7ُ8 َ -َ َِّ3 ‫ و َأ َْ ُ أ ّن‬،ُ &َ* „
ُ &ُ*ْ •3 َ ْ …ِ †َ ‡َ ˆ
ْ ُ ََ  ‫ أ‬،ٍْ ِ َ _ ٍ ْ ِ ! ْ ُ ََ  ‫ َ أ‬QŠZ‫ َ"ُ• ْا أ ّن ا‬#ْ ‫ ِ ا?َْ ِ ِّ ا?ْ َ ِ ِْ و َا‬QŠZ‫َِŽْ• َى ا‬¥¦ § ِ ‫ ›أ ْو‬،َ‫ ِ"ُ•ْن‬#ْ>ُLْ O‫ََ أ › ّœšَ ا‬° ،ُ َْ ّ ‫أ‬
ْ ِ ¨©ْ َ ªَ ‫­ْ¬ ُ ْ« و‬

‫ ِّ" ُ•ا‬#َ3َ‫˜ آ َƒ ُ•ا ­ ›َ¾ ّ½ا ََْ ِ و‬

َ ™ِ ”ّ*‫ َ أ › ّœšَ ا‬F ،ّ$ِ ِ %ƒ?‫ا‬ ّ ََ َ‫ ›َ¾ ّ½ن‬Cُ… ُ َ èَ&ِ ¢<َ=َ َ‫ َ و‬QŠZ‫ إ‹ ّن ا‬:َ‫َŽ َل‬° üِ 'ْ ِ (َ )ْ‚?‫ َ* ِِّ ِ ا‬+ ََ ‫ّ =َ<ة ِ و َا? ّ>=َ< ِم‬C?ِ !

ِ ‫ ِ ْ َ و َََ آ‬Ú‫ َا‬,ْ - ‹‫ َ إ‬-َِِّ3 ََ َ.ْ َّ ­ /َ 0َ1 ٍ6َّ 7ُ8 َ -َِِّ3 ‫ل‬
ْ ِ‫ ِ ْ َ و َ! َر‬Ú‫ َا‬,ْ - ‹‫ َ إ‬-َِِّ3 ‫ل‬
‫ك‬ ِ ‫ٍ و َََ آ‬6َّ 7ُ8 َ -َِِّ3 ََ ¡ َ 2ّ ُ |ّٰ َ ‫ ا‬،ً ِْóَ3
ِّ ­
َ ªّ ‹‫َ إ‬Öِْ 4َ £Oَ ْ ?‫ ِ ْŸ ا‬  ،َ ْ ِ Ú‫ َا‬,ْ - ‹‫ َ إ‬-َِِّ3 ‫ل‬
ٌِْ6َ± „ ِ ‫ ِ ْ َ و َََ آ‬Ú‫ َا‬,ْ - ‹‫ َ إ‬-َِِّ3 ََ َ. ْ—َ‫ ! َر‬/َ 0َ1 ٍ6َّ 7ُ8 َ -َِِّ3 ‫ل‬
ِ ‫ٍ و َََ آ‬6َّ 7ُ8 َ -َِِّ3 ََ

ِ َ •ْ íْˆ‫ و َا‬2ْ ُ šْ7ِ  ِ ‫ ْ َء‬íْˆ‫ت ا‬

َ ‫ َ=َ<ء‬çْ?‫َ=َ<ء َ و َا‬#ْ ?‫ َْ _ َƒ ّ ا‬°ْ‫ اد‬2|‫ ا‬،‫ات‬ ِ َ "ِ #ْ>ُLْ O‫َ و َا‬Öْ4ِ "ِ #ْ>ُ"ْ 9ِ  ْ ِ©ْæ‫ ا‬2ّ ُ |ّٰ َ ‫
¿ٌِْ ا‬
ِ َ ƒِ ْ8ُ Lْ O‫َ و َا‬Öْ4ِ ƒِ ْ8ُ Lْ O‫ت وا‬ َ
ً { ّ­َ ‘ ‫ َ َا‬Ú َ -ِ /ََÞ ْ€ِ  ،َ€َäَ َ َ‫ْšَ و‬7ِ  َ َ |:َ َ  ،َ€َ;ِ<ْ =‫ َا? ِ> َ و َا‬úّ ?‫َِ© َ{ َ و َا‬è ْ@ُ Lْ O‫ْف ا‬ ّ › ?‫ َ و َا‬øBْ َ #ْ ?‫ُƒ ْ) َ( َ و َا‬Lْ O‫َء َ و َا‬ú ْ·َ ©ْ?‫و َا? ْ• َ! َء َ و َا‬
َ •ُ>

ٌ ,ْ Cَِû ٍ ‫ َ§ْء‬D َ ªّ ‹‫ إ‬،ً {ّ َ َÖْ4ِ "ِ #ْ>ُLْ O‫ن ا‬
ِ ّ ُ ’ ََ „ ِ ‫ َا‬/ْ ُ Þ ْ€ِ َ‫و‬

«ْ ُ ¬‚ّ َ َ? «ْ ُ ¬ُِ َ… ،øِْ Bَ #?‫ُƒ ْ) َ( ِ و َا‬Lْ O‫َء ِ و َا‬ú ْ·َ ©?‫€ ا‬
ِ َ _ E َFْ7َ G‫ َ و‬Hْ ُŽْ?‫َء ِ ذِي ا‬¥ْ IJَ‹ ‫ن و‬ ِ َ> ْÐْˆ‫ل و َا‬ ِ ْ َ ْ?ِ ! ُُ  Kَ F َ QŠZ‫ إ ّن ا‬،ِQŠZ‫َد َ ا‬#ِ_
ُ ¹َ
ْ— ‫ ِ أ‬QŠZ‫ ُ ا‬Mْ Nِ ”َ*َ‫ ْ ُ ْ و‬Mُ NOْ َ P َ ْ ِ َ ْ ?‫ َ ا‬QŠZ‫ ُوا ا‬Mُ N‫َذ‬° َ‫ ُ ْون‬Mّ N َ Oَ Q

Ustadz Nur Rohmad, Pemateri/Peneliti di Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur dan
Ketua Bidang Peribadatan & Hukum, Pengurus Daerah Dewan Masjid Indonesia Kab.
Mojokerto

Naskah khutbah Jumat juga bisa diakses lebih praktis via Çtur KhutbahdiN
NU
Online Super App. Instal sekarang: s.id/nuonline(Android) dan
s.id/nuonline_ios(iOS)! Nikmati pula beragam Çtur lain: Al-Qur'an, Yasin & Tahlil,
Maulid, Ensiklopedia NU, Ziarah, Video, dan lain-lain!

Baca naskah Khutbah Jumat la

ainnya:
Khutbah Jumat: Bertawassul dengan Sedekah agar Terhindar dari Wabah
Khutbah Jumat: Pentingnya Mengendalikan Amarah
Khutbah Jumat: Larangan Bicara Agama Tanpa Dasar Ilmu

TAG S : khutbah khutbah jumat

 