Khutbah Idul Fitri 1444 H kali ini mengingatkan seluruh umat Islam untuk kembali merenungkan makna Idul Fitri sebagai momentum
kebahagiaan dan juga introspeksi diri betapa kecilnya kita di hadapan Allah swt. Kita harus menyadari bahwa kita adalah makhluk yang
harus selalu ingat dari mana berasal dan akan kemana kita kembali. Dengan kesadaran seperti ini semoga kita akan semakin dekat
kepada Allah swt dan menjadi hamba yang taat menjalankan perintah dan meninggalkan larangan-Nya.
Baca juga:
Teks khutbah Idul Fitri berikut ini berjudul " Khutbah Idul Fitri 1444 H: Renungan Suci di Hari yang Fitri". Untuk mengunduh
dan mencetak naskah khutbah Idul Fitri ini dalam format PDF, silakan klik di sini. Semoga bermanfaat! (Redaksi)
Khutbah I
Baca Juga:
Khutbah Idul Fitri: Menebar Maaf, Membangun Kebersamaan
cَ اPَ pْ 3J َ َt > ُ´ ~َe ّzً"َ وs ِّzَ َt z ّ َ J ِ3ْ"ّ´ ´ ’ َ َ ) اş ُ ´ا \ ّ¿ِ" ْيą َ \ ´أ ´ ّنzُ";َ "ْ ْ َ وَ"´ أ:ِ ¤ّ ´ُ J ´ ْc َمَ" اt "ّ: َمَ" ´أg tِ
psْ \ ُą ُ "َْه ُ وَ"رzُ
tg ِc’ ّ ´ 3 َِدهِ" اę َèt َ ً 3 ِ ِ t َِدt ُ وą3J´ ّاJ 3 إ, َ ą ٰ \َإ3J , ´أ ْنzُ";َ "ْ ِ ´أ: ْ َc َ ّٰ ِ ´ا \ ّ¿ِ" ْيc~’َ ْ zُ s ِx ا
3´ ّمَ" ا."~
: ِ َ َ 3J ُ هaْzَ
َ ْ :"ِ ّ \ ِم اpَْ : "َ إ, ٍ نz َt ِ ¤َ ْ ُ ’. َاط اg3ِ ّإ َ" ا, ْ w ِ اا\ ´ ّ"ا
َو"´ أąِِ \ ]َ َ¸ آc "َ وc َ¸]َ s ِّzِ َt > ُ´ ~َe ّ zٍ َِركtş"َ ْ و1sِ َّ "َ ِ ) وę
,ِ Pَ ْ : َ ِ َ ُ ْ, ç" ِ ِ َوştcَ ,ّ ´ ُ ّٰ SJ ا,cِ
is : t Z ْ ل اc tẽن َ pْ"ُ¤ّ "´ُ ’.زَ" اis ِ è َ¤َ ْz è َt َى ا¤pْ َ "ِ: ½"ِ ¤ْ َ "َ ْ ُ ْ وę
َ Pُ ْ S ِ pُ ْ "ْ,ُ ْ َو"´ أJ´ ّ3إ, ّ ´ُ 3J َ: َs ُpْ" ِ ِ َو¤َis َ z ´ ّ9 : ُ:tا اpْ"ُ¤ّ ´: وَ"اcن
t è َt َ ْz َ✓t ُ ْ p ً : َاpP ْ َ ا,ُْ ْ zZ ُ "َ ّٰ ِ وç ِxst ن َ َ ُ ْوę : َ ْ¤Sُ pُْ ’. اt َ ; ّ, ˚ َ َ“ ´أP´ّt ş َ ْzُ ⹁ è
×
ن ˚أ ْو أ َ Pِ z ُpْ
َنş ُpْ ْ ُ ْ ِ ْ s:ُ ِ ْ ُ ُ ْ ÷ُ ,´ ّ cc ّ ´, ُ÷
ُ : "ِ ْ َ 3 ِ ´ ّ ا, ُ÷
Semua ini harus kita syukuri agar kita tidak termasuk dalam golongan orang yang kufur nikmat dan juga menjadi orang-orang yang
menyesal karena nikmat-nikmat ini dicabut oleh Allah swt. Kita mampu merasakan penting dan manisnya nikmat Allah, ketika nikmat
itu sudah tidak lagi bersama kita. Seperti anugerah kesehatan yang kita rasakan saat ini, akan semakin terasa nikmatnya ketika sakit
sudah menghampiri kita.
ْ ُ ´أis ُ⹁ وَ"اis´ ّ اJ 3 إ, َ \ąإ, َ Z َ, ُ 3Jْ ُ ´أis ُ ا,َ Z ْ ُ ´أis ُ ا,َ Z ْ ُ ´أisا
c~’َ ْ zُ" ّٰ ِ ْاs ِx " ُ َو,َ Z ْ ُ ´أis ُ⹁ ا,َ Z
Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati
Allah
Pada kesempatan kali ini, mari kita juga terus menguatkan ketakwaan kita kepada Allah swt yang merupakan tujuan utama sekaligus
buah dari perintah puasa di bulan Ramadhan. Sebagaimana ditegaskan dalam ayat Al-Qur’an yang sangat masyhur tentang perintah
puasa yakni:
Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu
agar kamu bertakwa.” (Al-Baqarah:183).
Sehingga bisa dikatakan bahwa hari ini, setelah kita melaksanakan ibadah puasa dengan iman dan kepasrahan diri kepada Allah,
maka sikap-sikap ketakwaan sudah seharusnya bersemayam dalam diri kita. Sikap itu di antaranya adalah keteguhan hati untuk
menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala yang dilarang-Nya.
Selanjutnya Allah swt menjelaskan keagungan dan kekuasaan-Nya memproses terbentuknya jasad dan ruh kita dalam ayat 14:
َ ۗ ْ :ِ ¤ِ l ٰ ’ْ ا
ِ ْ 3 اg َ َ cِ ٰ ً t è َ َS َ pْ tَ ْ ُ .ْ ’ اl َ¤َ َ Pُ ْg َ ً َ lَ َ ْz¤ َt َ ْ 3 اz˚ ّ ْ¤&َ َ c َl َ¤َ ً َ lَ َ ْz¤ َt 3 اà َl َ ْz¤ َt ّ ´, ُ÷
z ْ َ ّٰ ُ اxsرَ"كَ" اè َ َ َt "َ.ۗ "َ ٰ اì ْ َ î˚ ٰ ُ à َl ¤ْ ً t َ ´ ّ ا, ÷ُ c tً ْ ~"’َ "َ,
Artinya: “Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang menggantung (darah). Lalu, sesuatu yang menggantung itu Kami jadikan
segumpal
× daging. Lalu, segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang. Lalu, tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.
Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah sebaik-baik pencipta.”
ْ ُ ´أis ُ⹁ َو"اis´ ّ اJ 3 إ, َ \ąإ, َ Z َ, ُ 3Jْ ُ ´أis ُ ا,َ Z ْ ُ ´أis ُ ا,َ Z ْ ُ ´أisا
c~’َ ْ zُ"ْ ّٰ ِ اs ِx "َ ُ و,َ Z ْ ُ ´أis ُ⹁ ا,َ Z
َنş ُpْ
´, ÷ُ ْ ُ ْ ِ ْ cc t è َt ًَ : َاpP ْ َ ا,ُْ ْ zZ ُ " ّٰ ِ َوç ِxst ن
َ ُ ْوZ ْ َę : َ ْ¤Sُ
ُ : "ِ ْ َ 3 ِ ّ ا ´, ُ÷ ْ ُ ُ ْ ِ :ُْz َ✓t ُ ْpۚ ÷ُ ,´ ّ s
Artinya, “Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia
akan mematikan kamu, Dia akan menghidupkan kamu kembali, dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan?” (QS Al-Baqarah:
28).
Takbir, tahmid, dan tahlil yang kita kumandangkan dari lisan kita di hari yang fitri ini harus kita tancapkan juga dalam hati kita.
Takbir yang membesarkan nama Allah, harus serta merta mengecilkan nafsu dan kesombongan kita. Takbir tanda kebahagiaan Idul
Fitri, harus serta merta menjadi tanda perubahan untuk menjaga kesucian ini. Takbir di Idul Fitri ini harus tumbuh dari dalam hati
untuk menjadi pujian terbaik bagi penguasa alam semesta.
Mari renungkan kembali doa kita saat i’tidal shalat yang setiap hari kita baca:
Artinya: "Ya Allah Tuhan kami! Bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh barang yang Engkau kehendaki sesudah itu."
Doa ini menjadi sebuah pengakuan kita, atas kebesaran Allah yang lebih besar kebesarannya dari bumi dan segala isinya. Doa ini
sekaligus harus menyadarkan betapa kecilnya kita di hadapan Allah swt.
ْ ُ ´أis ُ⹁ َو"اis´ ّ اJ 3 إ, َ \ąإ, َ Z َ, ُ 3Jْ ُ ´أis ُ ا,َ Z ْ ُ ´أis ُ ا,َ Z ْ ُ ´أisا
c~’َ ْ zُ"ْ ّٰ ِ اs ِx "َ ُ و,َ Z ْ ُ ´أis ُ⹁ ا,َ Z
Karena itu, jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati
Allah
Mari jadikan Idul Fitri kali ini sebagai renungan suci akan kebesaran Allah swt sekaligus tekad untuk menjaga kesucian diri. Setelah
melalui kawah candra dimuka perjuangan dan pendidikan di bulan Ramadhan, kita harus mampu menjadi pribadi yang paripurna
setelah gemblengan puasa satu bulan penuh.
Dalam puasa, kita diajarkan menahan diri untuk tidak makan dan minum, sehingga setelah puasa jangan lagi kita memakan yang bukan
hak kita. Dalam puasa kita terbiasa dengan bibir kering karena kehausan, mata kita sayu karena keletihan, dan perut kita kosong
menahan lapar, sehingga jangan sampai ke depan tangan-tangan kita kotor karena berbuat zalim kepada orang lain.
Pada Ramadhan kita yang bisa khusyuk dalam shalat, sehingga jangan lagi setelah Ramadhan kita juga khusyuk merampas hak orang
lain. Pada Ramadhan, kita lihai membaca ayat-ayat Al-Qur’an, sehingga jangan sampai kita juga lihai menipu orang lain.
ُ َ ş ِz َşt
ً⹁ َو"اç َbtِ‘A ) ct َ ُc َ "ِ"ّ: اẽ ْz َt "ُ َو"ا ْرز¤t⹁ّ ˝ t َ ِ ´أر,ّ ´ ُ ّ ´J S ا
اẽ ْz َt "ُْرز btِ z َ ْ 3 اt َ ⹁ َو"´ أِر c’ َ´ ّ9 ْ ا
‘Artinya, ’Ya Allah, tampakkanlah kepadaku kebenaran sebagai kebenaran dan kuatkanlah aku untuk mengikutinya serta tampakkanlah
kepadaku kesalahan sebagai kesalahan dan kuatkan pula untuk menyingkirkannya.’‘ (HR Imam Ahmad).
Mari jadikan Idul Fitri kali ini, Idul Fitri kita yang terbaik, karena kita tidak akan tahu apakah kita akan bisa bertemu dengan Idul Fitri di
masa yang akan datang atau tidak. Mari kita saling memaaLan dengan sesama atas segala dosa yang telah kita lakukan untuk semakin
menguatkan kesucian kita. Rasulullah bersabda dalam haditsnya:
(دtzœ )رواه
p َ"ُ¤ْ َ :"َو Pَ ْ "&
ِ ْ ُ :"َو Pَ ْ ) ِ ْ ´أè ) ْ "َ¤ْ 3ا
× S ْ ّ ´> eَ ~َ .َ Pَ &
َ َẽ g ِ َ : ْنg
Artinya, “Keutamaan adalah bahwa engkau menghubungi orang yang memutusimu, dan engkau memberi orang yang tidak
memberimu, dan engkau memaaLan orang yang menganiayamu.” (HR Hanaad, Kitab Al-Jami’us Shaghir).
Terutama meminta maaf kepada kedua orang tua kita yang telah melahirkan kita ke dunia. Beruntunglah yang masih memiliki kedua
orang tua. Mereka adalah jimat yang harus kita jaga. Merekalah yang telah berjasa dalam kehidupan kita dan menghantarkan kita
meraih kesuksesan kehidupan di dunia.
Bagi orang tuanya yang sudah meninggal dunia, bukan berarti selesai bakti kita kepada mereka. Ziarahilah makamnya. Berdoalah
kepada Allah untuk mengampuni segala dosa dan menerima amal ibadahnya. Bukan harta, jabatan, dan materi dunia yang mereka
harapkan dari anak-anaknya. Namun untaian doa dan kebaikan para penerusnyalah yang mereka nanti-nantikan di alam kuburnya.
Semoga Allah swt menerima doa-doa kita untuk orang tua kita. Amin.
t "َ ِ 3 "َ وt َ "ْ:َ ِ \ َاp ِ 3 "َ" ُ" ْ ⹁ َو3 "َِ و is ِ ُ ا¤ْ َ s ْ َ َ ا وَ"اẽ َpْ ِ œ ل
⹁تS ِ َt ْ ُ ’." ْ َ َو" ْا:ِ ِ S ْ ُ ’."ِْ ِ ا t ُ✓"ّ´:ِ وَ"اà َl َz َt ْ َ⹁ َو"ا َ ْد:ِ pْ 3 ُ ¤ْ َ ’."ْ ْ َ وَ"ا: ِ ِ 3َ t ¤"ْ ْ َ وَ"ا:>ِِ t َ! 3 "ْ َ اt ُ ْp Pِ✓"ّ´:ِ ُ وَ"اis اş َl َz َt َ
ẽ ُpَْ ْ َ⹁ ا: ِ ’tg ِcّ ´ 3دِ"هِ" اcِ َt "ِ›ة,ْ "ُْ ِ زp è
َ
ُ , ْ z ِ ّ ´, ‘رُ" اpْ"ُ¤َ 3 "ْ َاœ ُp ُ ّ ´ِ ِ ه ُ ا¤ْ َ è َt ْs
Khutbah II
ا,َْ Z ْ َ ُ اis ُ َو"اis´ ّ اJ 3 ِ َ اą َ \ِ َ اę ْ‘A ً 3J " ا َو,ً ْ ِ c~’َ ْ zُ is ِ ÷Z" ا َو" ْا,ً Z َ, ُ Zْ َ ُ اis(× ا٤) ُ ,َ Z ْ َ ُ اis(× ا٣) ُ ,َ Z ْ َ ُ اisا
c~’َ ْ zُ"ْ ِ اis "َ و,َْ Z ْ َ ُ اis َةً" وَ" ´أ, ✓ْ ُ is şنَ اs ْa َt
اs ِّzَ َt > ُ´ ~َe ّzً ُ⹁ وَ"´ أą َ \ is اJ´ ّ3إ, َ ą ٰ \ إJ´ّ3 ´أ ْنzُ";َ "ْ ´أp َè َct ْ 3ق اg ْz ِ وąِِ \ ]َ َ¸ آc "َ⹁¸ وgَ gَ&ْ ُ .ْ ’ اs ِّzِ َt > ´ُ ~َe ّz 1َ ِ ْ¸ وَ"˚"أ ّ gَ " ّٰ ِ ´ا \ ّ¿ي َوc~’َ ْ zُ s xِ ْ َ ا
هcَ ْzُ ´أ ´ ّنzُ";َ "ْ : ِ َ Jَ 3 ُ هaْzَ"ُ و 3) اœْ ِ ِ ´أc َşt ´ أ sِ ّ ُ c َ] َ¸ ⹁¸ وَ"˚"أZَ
]ę
psْ \ ُ "َوَ"ر
ُą
¦ ¸َ َ] c َ‘ ِمA ّ ´ 3 َ‘ةِ" وَ"اp ç ِ3t ´ ّAg ْ ُ ✓,َ"َ› ´أ,⹁ٍ ْ ِ p ç ِî´ ْ,›ٍ cَْ ُ ✓,َ"َ› َ ´أisا ´أ ´ ّن اcْ S َ ُpْ وَ"ا,ِ "ْ "ِ َ ْ 3 ْ ]َ ِ ِّ¸ ا3 ِ اis َى ا¤pْ َ :ِ ½
ْ ُ ْ ę ُ .ْ ’ اt َ ; ّ, ˚ ´أP´ّt ş َ ْzُ ⹁ è َ َt
˚ ّ نPَ A َ!‘ ِ َS َ ُ : ُ َg S " َ َوisإ ´ ّن ا, :لè َ¤َ t ,ِ ْ "ِ,َ ✓ ْ 3َ ِ ِّ ِ ا ¤ْ َ "َو ن⹁ ˚أ ْو أ َ S ِ ُpْ
c ِركç tَ "َ َ و, ْ œِإﺑْ" َا, s ِّzِ َt َ و, ْ œِإﺑْ" َا, s ِّzِ َt ¸َ ]َ ْ |َ . s ِّzِ َt وs ِّzِ َt > ُ´ ~َe ّz ¸َ ]َ c ĩ َ اSs ِّ pُ َ " َ ْ ِ َوc َl ˚ ّ اS t َ ; ّ, ˚ ´أz´ ّ ِ ¸ِّ ⹁ : َt 3 ]َ َ¸ اc
]َ َ¸ s ِّzِ َt ]َ َ¸ آلc c ّ / > ´ُ ~َe ّz ]َ َ¸ آلc )ِ ę JَS ّٰ ُ ´ ّ, ę ْ اl ِ ً ⹁t اPَ z ُp َ آ:"ِ¿ّ \ ´ا
¿ l´
ę
´ إ, َ ْ :ِtَ’ َ. ْ 3 ِ ْ اœِ ْ , َ⹁ èإﺑْ" َا, s ِّzِ َt
إﺑْ" َا, Z c َ] َ¸ s ِّzِ َt ¿ْ "َرç َt َ| /. s ِّzِ َt ]َ َ¸ آلc " َوe ّz ~َ ´ُ >
eِ zْ ٌ ِ ْzٌ"َ~ ّ ]َ َ¸ آلc " َ َو, ْ œِ > ُ´ ~َe ّz
َ َ¤ِ l َ ْ ُ .ْ ’ف ا
َ‘ءA َ ْ 3 َ‘ء َو"اA َ ْ 3 اè َ ْs cَ z´ ّt ا ْد, SJ َات⹁ اJ ´ ْpP ْ َو"ا,ْ ُ Pِ ْ,ì "ِءJ ´ z tَ ْ ت اpْ Pِ z َt ُ .ْ ’ ْ َ َو"ا:ِ pْ Pِ z ُ .ْ ’ ت وا:ِ ِ c ِ ْ J ِ3ْ ُ ْ S¤ْ ا,ّ ´ ُ ّٰ JَSا
>ِ !اzَ ّ ´ 3َو"ا َ َ
pُْ ّ ˚ 3 ْ َ ْ¸ َ¿" َو"ا3 َ َو"ا,َ ✓ْ z ُ .ْ ’ء َو"اs َ t ْ "َ¤ْ 3ء َو"اp َç َt ْ 3َو"ا S ِ َt ْ ُ .ْ ’ْ َ وَ"ا
َ َ
⹁ً ´ّS ِ ِ: ْ َ c َt P ْ ُ .ْ ’ ْ َان اPِ ْ )şُ" ً َوà َt ´ ّę َ َ اPِ ْ )şَ َ ِ َt œ ⹁ وc َ َ ⹁ Pَ t َ َ Pِ ْ,ì tَ ~ِ³َْو"ا
:ْẽ َzِ ٍ ِّ ) َ ْ ½ءc ]َ َ¸ Zُ ّ ´ إ, &َ Pَ t ş
َ ‘´ ّ ُ ْوl´ ّ ُ ْ : َìَ َ 3 ْ "ُ "ُ ِ َ : ¸⹁ِ ¿ْ َ 3 وَ"ا,َِ ✓ْ z ُ .ْ ’ءِ" وَ"اs َt ْ 3َ¤ ِ اì َ ¸ cَْ َ "; َ وş"ْ "ُ¤ْ 3ءِ" ذِ"ي اhْ : َt :َ و, نtَ J ?ْ َواis : َ›î˚ ُ, ِ ⹁ إ ´ ّن اis َد" اcِ َt
ُ ‘ذc è َt ن
َ ُ
,َ Z ْ ِ ´أis َو"\ َ¿ِ"‘ْ" ُ اì ُ ْ ✓ ُ ْp ‘ْ َ : َ ,"ْ "ِ َ ْ 3 َ اisُوا ا z ل
ç ِ3t ْ َ ْz