PERPUSTAKAAN PEMBINA
Melaksanakan pembinaan berbagai jenis perpustakaan
sesuai dengan Standar Nasional Perpustakaan
PERPUSTAKAAN RUJUKAN
Menyediakan bahan rujukan berbagai bidang ilmu
pengetahuan
PERPUSTAKAAN PENELITIAN
Menyediakan fasilitas penelitian untuk
berbagai bidang ilmu pengetahuan
PERPUSTAKAAN DEPOSIT
Menghimpun seluruh terbitan berupa karya
cetak dan karya rekam
PERPUSTAKAAN PELESTARIAN
Pelestarian/preservasi seluruh karya budaya dan
intelektual anak bangsa untuk dilestarikan
Pemerintah berkewajiban
Hak Masyarakat
(1) menjamin kelangsungan penyelenggaraan dan pengelolaan
(1) hak yang sama untuk memperoleh layanan serta perpustakaan sebagai pusat sumber belajar masyarakat;
memanfaatkan dan mendayagunakan fasilitas (2) menjamin ketersediaan layanan perpustakaan secara merata
perpustakaan; di tanah air;
(2) Masyarakat di daerah terpencil, terisolasi, atau (3) menjamin ketersediaan keragaman koleksi perpustakaan
terbelakang sebagai akibat faktor geografis berhak (4) menggalakkan promosi gemar membaca dan memanfaatkan
memperoleh layanan perpustakaan secara khusus. perpustakaan
(5) meningkatan kualitas dan kuantitas koleksi perpustakaan
(3) Masyarakat yang memiliki cacat dan/atau kelainan fisik,
(6) mebmina dan mengembangkan kompetensi, profesionalitas
emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial (psl 5) pustakawan, dan tenaga teknis perpustakaan (psl 6,7,8)
Psl 48 Psl 51
Pembudayaan kegemaran membaca dilakukan Gerakan nasional gemar membaca dilaksanakan
melalui keluarga, satuan pendidikan, dan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah dengan
masyarakat melibatkan seluruh masyarakat
DEFENISI PERPUSTAKAAN
4
TUJUAN PERPUSTAKAAN
Perpustakaan bertujuan memberikan layanan kepada
pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta
memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa (UU 43/2007 Psl 4)
FASE KEHIDUPAN MANUSIA 5
KEHAMILAN
0-9 0-1 1-5 5-12 12-17 17-55 55-70
Bulan Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
Golden Age
Neurologi= 100 miliar neuron berkembang Studi melibatkan 2.581 keluarga dengan SES
sangat pesat dibutuhkan rangsangan rendah menunjukkan bahwa anak yang dibacakan
psikososial (mendongeng, membacakan, cerita setiap hari menunjukkan perkembangam
keteladanan). Jika tidak, akan mengalami keterampilan berpikir dan berbahasa yang lebih
antrofi (penyusutan) dan musnah yang pada baik di usia 3 tahun (Raikes, dkk., dalam buku
akhirnya akan mempengaruhi tingkat “Experience Human Development,” edisi ke-12.
kecerdasan anak Papalia & Feldman, 2012)
KAJIAN INDIKATOR KUNCI URUSAN PERPUSTAKAAN TAHUN 2021 6
TINGKAT KEGEMARAN MEMBACA MASYARAKAT INDONESIA 2021 Skala Kategori Tingkat Kegemaran
Membaca
KATEGORI INTERVAL NILAI
Sangat Rendah 0 – 20
Rendah 20.1 - 40
Sedang 40.1 – 60
Tinggi 60.1 – 80
Sangat Tinggi 80.1 - 100
55.74 59.52
53.84
Biaya Pendidikan
MANFAAT LITERASI Kriminal Kepribadian,
Pembatasan, dan
Pembolosan
Literasi Sangat
Angka Kemiskinan Jika anak di seluruh dunia belajar membaca, 171 juta orang Rendah
keluar dari kemiskinan. Setara dengan populasi Spanyol, Itali, dan
Menurun UK. Pengangguran
Kesehatan dan Upah Rendah
• Jepang dengan tingkat literasi 99% memiliki tingkat kematian bayi
paling rendah, yaitu 2 dari 1000 kelahiran
Angka Kematian • Selama 4 dekade terakhir, kematian anak balita telah berkurang lebih Kelas Literasi
Muda Rendah dari setengah fakta yang dapat dikaitkan dengan peningkatan literasi Dewasa
perempuan
• 1 dollar investasi pada literasi orang dewasa sama dengan 7.14 dollar ganti rugi
masyarakat
Ekonomi Lebih Kuat • Setiap menambah 1 tahun sekolah akan meningkatkan penghasilan pribadi
hingga 10%
• Tidak ada negara yang mencapai pertumbuhan ekonomi yang cepat
dan berkelanjutan tanpa minimal 40% orang dewasa dapat membaca
dan menulis
PENEYEDERHANAAN
3 REGULASI
Revolusi Mental dan pembangunan
Kebudayaan
Bonus
MINDSET Demografi 2045
DESIGN & INTERACTIVITY PUSAT KEBUDAYAAN CHANGE
Transformasi perpustakaan sebagai pusat kebudayaan
melalui pelestarian dan pemajuan khazanah budaya Pemajuan dan Pelestarian 65% Usia
bangsa secara berkelanjutan untuk Produktif
kemajuan masyarakat.
PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT PERADABAN DAN SUMBER KECERDASAN YANG PALING DEMOKRATIS
11
TANTANGAN PERPUSTAKAAN
Perekaman peristiwa dalam lini
masa; digitisasi surat kabar dan
Perpustakaan berkala, pengarsipan web dan
sebagai repositori
pengetahuan
berbagai dokumen serta bahan
Ekosistem literasi
nasional pustaka
mengagregasi
penerbitan,
kepenulisan,
media massa, Perpustakaan menumbuhkan
distribusi, sebagai Perpustakaan sebagai
kewirausahaan dan
publikasi dan marketplace co-working space ekonomi digital
pembaca
S1 &
S2 Literasi
Baca dan
Tulis
Literasi
Budaya Literasi
dan Numerasi
Kewargaan
SLTA
Gerakan
Literasi
Nasional
SLTP Literasi Literasi
Finansial Sains
Literasi
SD Digital
Catatan: Sumber:
Dibutuhkan konsensus nasional untuk indikator dan instrumen Kemendikbud. Peta Jalan Gerakan Literasi Nasional, 2017
pengukuran 5 (lima) tingkatan literasi.
13
10000000 10,074,174
9,189,159
8000000
4000000
9
17 16
SEBARAN PENGGUNA IOS MENDUNIA
Kabupaten Blora
Kabupaten Nias Utara
TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS INKLUSI SOSIAL 20
Ruang berbagi
pengalaman STRATEGI TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS INKLUSI SOSIAL
Ruang berlatih
keterampilan
kerja/potensi diri
Ruang belajar
yang kontekstual
PENDIDIKAN MASYARAKAT
pengembangan tata kelola satuan pendidikan sehingga tercipta kegiatan masyarakat di perpustakaan untuk peningkatan
iklim dan lingkungan yang mendukung kegemaran membaca dan kualitas hidup berupa dan perpustakaan menjadi ruang
literasi setiap siswa dan guru terbuka
25
KOLABORASI EKOSISTEM
Pemerintah
OMS & Media GERAKAN SOSIAL PENGUATAN
(K/L) Pusat,
Daerah) &
cetak/elektronik KEGEMARAN MEMBACA DAN
& Sosial
Parlemen LITERASI INDONESIA
Institusi sosial
Penggerak
Keluarga
Literasi,
Filantropi &
Dunia Usaha PENGUATAN
KOLABORASI
EKOSISTEM
Penerbit dan LITERASI Sekolah Dan
Penulis, Perguruan
Penerjemah Tinggi
Creator,
Toga/Tomas, selegram,
Publik Figur, youtuber
NARASUMBER PEMBUDAYAAN KEGEMARAN 26
MEMBACA DAN LITERASI TAHUN 2021
Legislatif (DPR RI &
DPRD
WEBINAR 1 25,17%
KATEGORI PILM
SOSIALISASI
Jumlah
7
Lain-Lain 13,9%
Menteri atau
14 14
(eselon 1 K/L)
Gubernur 4 2 6
2
Bupati/walikota 16 3 19 6 Gubernur
Legislatif 20 5 25 6,9%
Akademisi
Akademisi 13 28 41 41,28% NARASUMBER
Tokoh SOSIALISASI
masyarakat/agama/ 18 11 29
Pegiat Literasi
Lain-lain 4 9 13 3
5 Bupati/Walikota
Jumlah 75 72 147
Menteri (Eselon I K/L) 19,13%
Kegiatan pembudayaan dilakukan 14,9%
secara Hydbrid dengan melibatkan 4
seluruh komponen bangsa terlibat 147 Toma/Toga dan Pegiat Literasi
Narasumber (tokoh dan masyarakat) 29,20%
PEGIAT LITERASI INDONESIA 27
Bunda Literasi
Pegiat Literasi adalah seseorang yang memiliki kemampuan Pegiat literasi yang dipilih, diangkat dan ditetapkan oleh
Literasi yang dipilih sebagai panutan, motivator, inspirator, kepala daerah (Gubernur/Bupati/Walikota) yang bersifat
ex officio serta berfungsi sebagai simbol dan/atau tokoh
katalisator, dan influencer dalam upaya mempromosikan penggerak pembudayaan kegemaran membaca serta
gemar membaca budaya literasi lainnya.
Aktivis Literasi
155 Bunda Literasi, 16.000 orang pengerak/aktivis literasi tersebar di Seseorang yang memiliki kemampuan literasi yang
provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Kelurahan/Desa memiliki inisiatif atau dipilih sebagai panutan,
motivator, inspirator, katalisator, dan influencer
*Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional RI Nomor 4 Tahun 2021 tentang Akademi Literasi (pemengaruh) dalam upaya mempromosikan gemar
** Pedoman Pemilihan Pegiat Literasi: Bunda Literasi, Duta Baca, Duta Baca Pelajar (Perpustakaan Nasional, 2022) membaca di daerahnya (provinsi/kabupaten/kota).
BUNDA LITERASI/DUTA BACA DAERAH/AKTIVIS LITERASI 28
SUMATERA SELATAN 36
JUMLAH
PROVINSI BUNDA LITERASI
LAMPUNG 36
BALI 2
JAWA BARAT 28 GORONTALO 1
JAWA BARAT 28
YOGYAKARTA 20 JAWA TIMUR 3
SULAWESI UTARA 16
KALIMANTAN TIMUR 1
NTB 4 LAMPUNG 36
MALUKU 2
SUMATERA UTARA 3 NTB 4
NTT 1
JAWA TIMUR 3
SUMATERA BARAT 2
Jumlah Pegiat Literasi Indonesia SULAWESI UTARA 16
MALUKU 2
sebanyak 16.000 orang tersebar di SUMATERA BARAT 2
BALI 2
provinsi, Kabupaten/Kota, SUMATERA SELATAN 36
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Provinsi
29
PERAN BUNDA LITERASI/DUTA BACA DAERAH
DAN AKTIVIS LITERASI DAERAH
Christanti Handayani
PROGRAM KERJA BUNDA LITERASI
F
33
DALAM MENINGKATKAN KEGEMARAN MEMBACA
Meningkatkan peran Ibu dalam keluarga dan TP PKK untuk ikut serta mengembang-kan kegemaran
2 membaca
3 Mendorong budaya membaca menjadi gearakan untuk peningkatan “life Skill” dan kesejahteraan
Memfasilitasi ruang untuk display hasil ketrampilan kader dan ruang baca di kantor PKK
4 dan objek-objek wisata (ex: di Ketep Pass)
Pelatihan menulis (Kerjasama dengan DISPUSPA) bagi kader PKK, salah satunya untuk
6 penerbitan buku antologi PKK
INDONESIA http://akademiliterasi.perpusnas.go.id
TOKOH LIFETIME
MASYARAKAT PEJABAT PUBLIK ACHIEVEMENT
MASYARAKAT
Yusmalasari, S.Si, Sabar, Salatiga, Jawa Bunda Baca Kabupaten Gubernur Provinsi Walikota Kota
Kepala Dinas
Lampung Barat, Lampung Tengah Musi Banyuasin Sulawesi Tenggara, H. Yogyakarta, Drs. H.
Perpustakaan
Hj. Erini Mutia Yufada Ali Mazi, S.H. Haryadi Suyuti Dan Kearsipan
Provinsi
Kalimantan
Selatan, Dra.
Hj. Nurliani,
M.AP.
Sri Sultan Hamengku
Buwono X
Bachtiar Adnan
Aam Siti Aminah,
Kusuma S.Sos., M.M. ,
Bandung, Jawa Barat
Makassar, Sulawesi
Selatan Bunda Literasi Prov. Jawa Barat
Atalia Praraty, MIKom Bupati Kabupaten Bupati Kabupaten Hulu
Penghargaan tertinggi
Lampung Barat, H. Sungai Utara, Drs. H. Abdul
Parosil Mabsus, S.Pd. Wahid HK, M.M., M.Si.
dari pemerintah
terhadap insan yang
sangat berdedikasi tinggi
dalam pengembangan
perpustakaan,
Fery Irawan, Sry Eka Handayani, kegemaran membaca
Palangka Raya, M.Pd., Agam, Sumatera Bupati Kabupaten
Bunda Baca Kota Tegal Walikota Kota Jambi, dan literasi di Indonesia
Kalimantan Tengah Barat Magetan, Dr. Drs.
dr. Hj.Roro Kusnabilla Dr. H. Syarif Fasha, M.E.
Erfa Dedy Yon Suprawoto, S.H., M.Si.
37