Anda di halaman 1dari 6

Panda raksasa

134 bahasa

 Halaman
 Pembicaraan
 Baca
 Sunting
 Sunting sumber
 Lihat riwayat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

"Panda" beralih ke halaman ini. Untuk kegunaan lain, lihat Panda (disambiguasi).

Panda raksasa

Ailuropoda melanoleuca 

Data

Waktu kehamila 130 hari 


n

Makanan utama Bambuseae 

Habitat hutan 

Berat 104 g massa lahir


117,5 kg berat
dewasa 
Status konservasi

Rentan

IUCN 712 

Taksonomi

Kerajaan Animalia

Filum Chordata

Kelas Mammalia

Ordo Carnivora

Famili Ursidae

Genus Ailuropoda

Spesies Ailuropoda
melanoleuca 
(David, 1869)

Tata nama

Protonim Ursus melanoleucus 

Distribusi
Endemik Republik Rakyat
Tiongkok 

 l
 b
 s

Panda raksasa (Ailuropoda melanoleuca, berarti "Kaki-kucing hitam-putih"; Hanzi


sederhana: 大熊猫; Hanzi tradisional: 大熊貓; Pinyin: dà xióng māo; Jyutping: daai6
hung4 maau1, berarti "kucing beruang besar")[1] atau hanya disebut panda, adalah
seekor mamalia yang diklasifikasikan ke dalam keluarga beruang,[2] Ursidae, yang
merupakan hewan asli Tiongkok Tengah. Panda raksasa tinggal di wilayah
pegunungan, seperti Sichuan dan Tibet. Pada setengah abad ke-20 terakhir, panda
menjadi semacam lambang negara Tiongkok, dan sekarang ditampilkan pada uang
emas negara tersebut.

Etimologi[sunting | sunting sumber]
Nama Tionghoanya 熊猫 (xiong mao) berarti "kucing-beruang" dan bisa dibaca terbalik
tanpa mengubah arti. Ia dinamai panda di barat karena mirip dengan panda
merah yang dulunya dikenal sebagai beruang belang (Ailuropus melanoleucus).

Taksonomi[sunting | sunting sumber]
Secara taksonomi panda tergolong karnivora. Namun, jenis makanannya
seperti herbivora, sebagian besar berupa tumbuh-tumbuhan, hampir hanya bambu saja.
Secara teknis, seperti kebanyakan hewan lainnya, panda termasuk omnivora karena
diketahui mereka juga memakan telur dan serangga. Kedua makanan ini adalah
sumber protein yang diperlukan. Telinganya bergerak-gerak saat mereka mengunyah.
Panda raksasa masih bersaudara dengan panda merah, tetapi mereka dinamai mirip
sepertinya karena kebiasaan mereka memakan bambu. Sebelum hubungannya dengan
panda merah ditemukan pada tahun 1901, panda raksasa dikenal sebagai beruang
berwarna dua.
Selama puluhan tahun, klasifikasi taksonomi panda yang tepat diperdebatkan karena
baik panda raksasa maupun panda merah memiliki ciri-ciri seperti beruang dan rakun.
Namun, pengujian genetika mengungkapkan bahwa panda raksasa adalah beruang
sejati dan termasuk keluarga Ursidae. Saudara terdekatnya dalam keluarga beruang
adalah Beruang Berkacamata di Amerika Selatan. Sekarang masih diperdebatkan
apakah panda merah termasuk keluarga Ursidae atau keluarga rakun, Procyonidae.

Deskripsi[sunting | sunting sumber]
Panda raksasa memiliki cakar yang ganjil, dengan "jempol" dan lima jari; "jempol" ini
sebenarnya tulang-pergelangan tangan yang termodifikasi.[3] Stephen Jay
Gould menulis esai tentang topik ini, lalu menggunakan judul The Panda's Thumb untuk
buku kumpulan esainya.

Kegunaan dan interaksi terhadap manusia[sunting | sunting


sumber]
Awal penemuan[sunting | sunting sumber]
Panda raksasa pertama kali dikenal di dunia Barat
pada 1869 oleh misionaris Prancis Armand David (1826–1900).[4] Panda raksasa lama
menjadi hewan favorit masyarakat, sebagian karena spesies ini lucu seperti bayi, mirip
dengan boneka beruang hidup. Panda juga sering digambarkan sedang berbaring
santai sambil makan bambu, bukan berburu, sehingga meningkatlah citranya sebagai
hewan manis dan cinta damai.
Diplomasi Panda[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Diplomasi Panda

Peminjaman panda raksasa ke kebun binatang Amerika Serikat dan Jepang merupakan


bagian penting diplomasi Panda Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1970-an karena
peminjaman ini menandai sebagian pertukaran budaya pertama antara Tiongkok dan
dunia Barat.
Namun, pada tahun 1984, panda sudah tidak lagi digunakan sebagai alat diplomasi.
Alih-alih, Tiongkok mulai menawarkan panda kepada negara-negara lain untuk
peminjaman hanya sepuluh tahun. Ketentuan peminjaman standar mencakup tarif
hingga US$1.000.000 per tahun dan syarat bahwa anak yang lahir semasa peminjaman
adalah milik Republik Rakyat Tiongkok.
Pada 1998 akibat tuntutan hukum oleh WWF, U.S. Fish and Wildlife
Service mengharuskan kebun binatang AS yang ingin mengimpor panda agar
memastikan bahwa setengah tarif yang dipasang Tiongkok disalurkan untuk
upaya pelestarian panda liar dan habitatnya, barulah lembaga tersebut mau
mengeluarkan izin pengimporan panda tersebut.
Konservasi[sunting | sunting sumber]
Panda raksasa termasuk dalam spesies rentan yang diakibatkan oleh
kehilangan habitat[5] dan tingkat kelahiran sangat rendah.[6] Sekitar 1.600 diyakini masih
hidup di alam. Panda raksasa dijadikan logo World Wildlife Fund (WWF), organisasi
pelestarian alam.

Galeri[sunting | sunting sumber]

Panda dewasa di Kebun Binatang San Diego.

Referensi[sunting | sunting sumber]
1. ^ Scheff, Duncan (2002).  Giant Pandas. Animals of the rain forest (edisi ke-illustrated).
Heinemann-Raintree Library. hlm.  7.  ISBN  0-7398-5529-8.
2. ^ Lindburg, Donald G.; Baragona, Karen (2004).  Giant Pandas: Biology and Conservation.
University of California Press.  ISBN  0-520-23867-2.
3. ^ Morris, Paul; Susan F. Morris. "The Panda's Thumb". Athro Limited. Diakses tanggal 7
Agustus 2010.
4. ^ "Giant Panda". Encyclopædia Britannica Online. 2010. Diakses tanggal  9 Agustus  2010.
5. ^ Li, Renqiang; Xu, Ming; Wong, Michelle Hang Gi (Februari 2015). "Climate change
threatens giant panda protection in the 21st century".  Biological Conservation. 182: 93–
101.  doi:10.1016/j.biocon.2014.11.037.
6. ^ Earth's Changing Environment. Learn & Explore. Encyclopædia Britannica, Inc. 2010.
hlm. 49.  ISBN  1-61535-339-9.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]


 Pornografi panda

Bacaan lanjutan[sunting | sunting sumber]


 AFP (via Discovery Channel) (2006, 20 June). Panda Numbers Exceed
Expectations.
 Associated Press (via CNN) (2006). Article link.
 Catton, Chris (1990). Pandas. Christopher Helm.
 Friends of the National Zoo (2006). Panda Cam: A Nation Watches Tai Shan the
Panda Cub Grow. New York: Fireside Books.
 Goodman, Brenda (2006, 12 February). Pandas Eat Up Much of Zoos' Budgets. The
New York Times.
 Lumpkin, Susan; Seidensticker, John (2007). Giant Pandas. London:
Collins. ISBN 0-06-120578-8. (An earlier edition is available as The Smithsonian
Book of Giant Pandas, Smithsonian Institution Press, 2002, ISBN 1-58834-013-9.)
 Panda Facts At a Glance (N.d.). www.wwfchina.org. WWF China.
 Ryder, Joanne (2001). Little panda: The World Welcomes Hua Mei at the San Diego
Zoo. New York: Simon & Schuster.
 Schaller, George B. (1993). The Last Panda. Chicago: University of Chicago
Press. ISBN 0-226-73628-8. (There are also several later reprints)
 Wan, Q.-H.; Wu, H.; Fang, S.-G. (2005). "A New Subspecies of Giant Panda
(Ailuropoda melanoleuca) from Shaanxi, China". Journal of Mammalogy. 86 (2):
397–402. doi:10.1644/BRB-226.1.
 Warren, Lynne (July 2006). "Panda, Inc." National Geographic. (About Mei Xiang,
Tai Shan and the Wolong Panda Research Facility in Chengdu China).

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Wikimedia Commons memiliki media yang terkait dengan:

Ailuropoda melanoleuca (kategori)

Wikispecies mempunyai informasi mengenai Ailuropoda melanoleuca.

 AZA Panda Conservation Plan Diarsipkan 2005-02-07 di Wayback Machine.


 Jeroen Jacobs Panda Fan Page
 Nama Alternatif untuk Panda
 National Zoo
 Zoo Atlanta Diarsipkan 2005-02-07 di Wayback Machine.
 San Diego Zoo
 Memphis Zoo Diarsipkan 2005-02-15 di Wayback Machine.
 Tiergarten Schönbrunn Diarsipkan 2005-02-08 di Wayback Machine. (Vienna)
 Zoologischer Garten Berlin Diarsipkan 2005-03-11 di Wayback Machine.

Anda mungkin juga menyukai