SKRINING RESEP
Disusun Oleh :
Dara Desinta Nurmasari, S.Farm 162211101091
84
Resep 1
I. Nyeri Gigi dan Gangguan Lambung
RESEP DOKTER GIGI
drg. xxx
SIP. xxx
Praktek Rumah
xxxxxx xxxxxx
Hp.xxx xxxxxx
Tanggal: 16/6/2017
Nama : Ny.A
Usia : 39 tahun
Alamat : xxxx
1.1 Assessment
Pasien berusia 39 tahun periksa ke dokter gigi dengan keluhan nyeri pada
giginya. Sebelum periksa ke dokter, pasien tidak mengkonsumsi obat untuk
meredakan nyeri pada giginya. Saat ini pasien juga tidak sedang
mengkonsumsi obat apapun. Pasien mengaku tidak memiliki alergi pada obat
apapun namun pasien memiliki riwayat penyakit gastritis dan masih sering
kambuh.
Hasil Three Prime Questions
a) Apa yang dokter katakan tentang obat anda?
Obat yang diberikan adalah obat pereda nyeri, antibiotik dan obat untuk
gangguan lambung.
b) Bagaimana penjelasan dokter tentang cara pakai obat tersebut?
Ketiga obat diminum dua kali dalam sehari. Obat pereda nyeri diminum
ketika terasa nyeri saja sedangkan antibiotik harus dihabiskan.
c) Apa yang dokter jelaskan tentang harapan setelah minum obat tersebut?
Harapan setelah minum obat ini nyeri pada gigi berkurang dan gangguan
lambung dapat teratasi.
85
1.2 Kajian Administratif
Keterangan
Permasalaha
No Uraian Ada Tidak Solusi
n
Ada
Inscription
1 Identitas dokter
- Nama Dokter √
- SIP Dokter √
- Alamat Praktek Dokter √
- Nomor telepon Dokter √
2 Tempat dan tanggal
penulisan resep √
- Tempat penulisan resep √
- Tanggal penulisan
resep
3 Tanda recipe di awal √
penulisan resep (R/)
Praescriptio
4 Nama obat √
5 Bentuk sediaan √ Bentuk sediaan Konfirmasi
tidak kepada
dicantumkan Dokter
penulis resep
6 Kekuatan obat √
7 Jumlah obat √
Signatura
8 Nama Pasien √
9 Jenis Kelamin √
10 Umur Pasien √
11 Berat Badan Pasien √ Tidak tertulis Menanyakan
BB pasien langsung
kepada
pasien
12 Alamat Pasien √
13 Aturan Pakai Obat √
14 Iter/Tanda Lain
Subscriptio
15 Tanda Tangan/Paraf √
Dokter
86
nama dokter, SIP dokter yang masih berlaku, alamat praktek dokter dan nomor
telepon dokter. Tempat dan tanggal penulisan resep serta tanda recipe di awal
penulisan resep sudah tertulis. Nama obat, kekuatan obat, dan jumlah obat juga
telah tertulis. Nama pasien, jenis kelamin, umur, alamat pasien dan aturan pakai
obat serta paraf dokter telah tertulis dalam resep.
1.3 Kajian Kesesuaian Farmasetik
No Komponen Ceklist Permasalahan Solusi
1 Ketersediaan obat
Cefadroxil P
Mefinal P
Ranitidin P
2 Bentuk sediaan P
3 Kekuatan sediaan P
4 Stabilitas P
5 Kompatibilitas P
87
pereda nyeri atau analgesik tetapi sebagian masyarakat justru menggunakan cara
tradisional untuk mengatasi nyeri gigi, salah satunya dengan melakukan kumur air
garam. Sebagian masyarakat percaya bahwa air garam dapat mengurangi nyeri
gigi sehingga mereka melakukan kumur air garam ketika mengalami nyeri gigi
(Kushayati, 2011).
Peranan kebersihan gigi dan mulut sangat penting dalam menjaga dan
mempertahankan kesehatan gigi dan mulut. Penyakit gigi dan mulut yang paling
banyak ditemukan pada masyarakat pesisir adalah penyakit karies gigi, hal ini
disebabkan karena faktor kebersihan gigi dan mulut yang buruk, kebiasaan makan
makanan yang manis dan melekat serta kurangnya kesadaran dan pengetahuan
tentang cara menjaga kebersihan gigi dan mulut yang baik dan benar (Sukmana,
2016).
Salah satu masalah pada gigi yaitu karies atau gigi berlubang. Lubang
gigi disebabkan oleh pertemuan antara bakteri dan gula. Bakteri akan mengubah
gula dari sisa makanan menjadi asam yang menyebabkan lingkungan gigi menjadi
asam (lingkungan alami gigi seharusnya adalah basa) dan asam inilah yang
akhirnya membuat lubang kecil pada email gigi. Saat lubang terjadi pada email
gigi, kita belum merasakan sakit gigi. Tetapi, lubang kecil pada email selanjutnya
dapat menjadi celah sisa makanan dan adanya bakteri akan membuat lubang
semakin besar yang melubangi dentin. Pada saat ini kita akan merasakan linu pada
gigi saat makan. Bila dibiarkan, lubang akan sampai pada lubang saraf sehingga
kita akan mulai merasakan sakit gigi. Proses ini tidak akan berhenti sampai
akhirnya gigi menjadi habis dan hanya tersisa akar gigi. Sakit gigi tidak dapat
dipandang sebelah mata seperti anggapan beberapa orang, karena bila didiamkan,
dapat membuat gigi menjadi bengkak dan meradang.
Penyakit karies gigi dan penyakit periodontal hampir dialarni seluruh
penduduk di dunia. Karies gigi dan penyakit periodontal umumnya disebabkan
oleh kebersihan mulut yang buruk, sehingga terjadi akumulasi plak yang
mengandung berbagai macam bakteri. Penyebab karang gigi dan gigi berlubang,
serta penyakit gigi lainnya adalah plak. Plak yang tidak dibersihkan akan men-
jadi tempat berkumpulnya mikroorganisme. Mikroorganisme tersebut akan
88
mengeluarkan zat yang bersifat asam. Mikroorganisme golongan streptokokus
mutan bersifat menghancurkan jaringan keras gigi/email. Selain itu, plak juga
penyebab utama pradangan (Ghani dan Tjahja, 2010).
Agar tidak semakin bertambah parah, maka bila Anda memiliki gigi
berlubang sebaiknya Anda segera mengunjungi dokter gigi untuk mengobatinya.
Walaupun banyak orang tidak suka pergi ke dokter gigi dengan alasan tidak
peduli dengan keadaan gigi, khawatir biayanya mahal, takut atau malu diejek
karena gigi yang rusak, namun pergi ke dokter gigi adalah solusi terbaik untuk
mengatasi sakit gigi. Gigi berlubang tidak dapat sembuh dengan sendirinya.
Walaupun, mungkin setelah menderita sakit gigi, rasa sakitnya dapat hilang tetapi
tidak memperbaiki keadaan gigi. Gigi akan tetap berlubang, bahkan lubangnya
akan terus semakin membesar. Untuk mencegah terjadinya lubang pada gigi,
Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut:
1. Memeriksa gigi secara rutin
2. Menyikat gigi secara teratur dan pada waktu yang tepat
3. Menyikat gigi dengan cara yang benar.
4. Kumur setelah makan
5. Gunakan benang gigi untuk mengeluarkan sisa makanan
6. Pilih pasta gigi yang mengandung fluorida
7. Makan makanan yang berserat
8. Kurangi makanan yang mengandung gula dan tepung
89
1.5 Kajian Farmakologi
90
pencernaan (A to Z Drug Facts).
Problem Medik Terapi Informasi Obat DRP Plan dan Monitoring
Nyeri gigi Cefadroxil Indikasi : Sebagai “dental - Plan :
500mg (2 kali alternative antibiotic” pengobatan Dosis disesuaikan
sehari) infeksi orofacial pada pasien yang dengan kebutuhan
alergi golongan penisilin (Drug pasien, apabila
Information Handbook). diperlukan penyesuaian
maka dikosultasikan
Dosis : dengan penulis resep.
Infeksi orofacial : 250-500 mg setiap
8 jam (Drug Information Handbook). Monitoring :
- Kepatuhan pasien
Kontraindikasi : Hipersensitivitas - Efek samping yang
terhadap Cefadroxil atau antibiotik mungkin terjadi
Sefalosporin lainnya (Drug
Information Handbook).
91
Problem Medik Terapi Informasi Obat DRP Plan dan Monitoring
Gastritis Ranitidin Indikasi : terapi jangka pendek dan Pasien mengkonsumsi Plan :
(2 kali sehari) terapi pemeliharaan duodenal ulcer, obat Mefinal yang dapat Ranitidin tidak
gastric ulcer, gastroesophageal reflux memperparah gangguan dikonsumsi bersamaan
(DIH 17th Ed). lambung yang dialami dengan obat lain (diberi
pasien. jeda) dan dianjurkan
Dosis : Oral 150 mg dua kali sehari, untuk dikonsumsi 1 jam
dosis pemeliharaan 150 sekali sehari sebelum makan.
saat akan tidur (DIH 17th Ed)
Monitoring :
Mekanisme : secara reversibel dan - Gejala sakit berkurang
kompetitif memblok histamin pada - Cara penggunaan obat
reseptor H2, secara khusus pada sel - Efek samping yang
parietal lambung, menghambat mungkin terjadi
sekresi asam lambung (A to z Drug
Facts)
Kontraindikasi : Hipersensitif
terhadap Ranitidin atau antagonis H2
lainnya (A to z Drug Facts).
92
Pertimbangan Klinis
No Komponen Checklist Permasalahan Solusi
1 Ketepatan indikasi P
2 Ketepatan dosis P
3 Jumlah obat P
4 Aturan pakai P
93
1.6 Perhitungan Pengambilan Obat dan Etiket
Pasien menebus seluruh resep, maka obat yang harus dipersiapkan adalah
sebagai berikut:
Bentuk
No Nama Obat Kandungan Kekuatan Jumlah
Sediaan
Asam
1 Mefinal 500 mg 10 Tablet
mefenamat
2 Cefadroxil Cefadroxil 500 mg 10 Tablet
3 Ranitidin Ranitidin 150 mg 10 Tablet
Penyiapan obat sebagai berikut:
1. Masing-masing obat diambil sesuai jumlah yang ditentukan.
2. Masing-masing obat dimasukkan kemasan plastik dan diberi etiket.
(HARUS DIHABISKAN)
Pagi Pagi
2 x sehari 1 tablet/kaplet/Sachet Siang 2 x sehari 1 tablet/kaplet/Sachet Siang
Sore Sore
Sebelum/sesudah makan Malam Sebelum/sesudah makan Malam
Pagi
2 x sehari 1 tablet/kaplet/Sachet Siang
Sore
Sebelum/sesudah makan Malam
94
1.7 Penyerahan Obat dan KIE
Tujuan pengobatan Mengatasi nyeri gigi yang diakibatkan gigi pasien yang
berlubang dan mengatasi gangguan lambung yang
diderita pasien.
Efek samping obat Efek samping jarang terjadi dan dapat diantisipasi
dengan penggunaan obat yang benar dan teratur. Efek
samping yang mungkin terjadi:
1. Cefadroxil : Mual, muntah, nyeri perut, diare,
kembung (A to Z Drug Facts).
2. Mefinal : Mual, muntah, pusing, diare, pendarahan
sal. pencernaan (A to Z Drug Facts).
3. Ranitidin : Mual, muntah, diare, rasa tidak nyaman
pada perut (A to z Drug Facts).
Ketiga obat tersebut sebaiknya diminum setelah makan
untuk menghindari efek samping yang mungkin terjadi.
Terapi non - Selalu menjaga kebersihan mulut dan gigi
farmakologi - Rajin menggosok gigi, 2 kali sehari (saat setelah
makan pagi dan sebelum tidur malam)
- Makan dengan teratur (tidak telat makan)
- Menghindari mengkonsumsi makanan yang memicu
95
produksi asam lambung berlebih
- Banyak istirahat, teratur minum obat
- Segera periksakan/konsultasikan ke dokter apabila
keluhan sakit tidak kunjung mereda
1.9 Monitoring
Pasien berusia 39 tahun periksa ke dokter gigi dengan keluhan nyeri
pada giginya. Sebelum periksa ke dokter, pasien tidak mengkonsumsi obat
untuk meredakan nyeri pada giginya. Saat ini pasien juga tidak sedang
mengkonsumsi obat apapun. Pasien mengaku tidak memiliki alergi pada obat
apapun namun pasien memiliki riwayat penyakit gastritis dan masih sering
kambuh. Pasien menerima resep dari dokter yang terdiri dari 3 jenis obat,
yaitu pereda nyeri, antibiotik, dan obat untuk gangguan lambung. Ketiga obat
diminum dua kali dalam sehari. Obat pereda nyeri diminum ketika terasa
nyeri saja sedangkan antibiotik harus dihabiskan. Harapan setelah minum
obat ini nyeri pada gigi berkurang dan gangguan lambung dapat teratasi.
Setelah mendapatkan penjelasan dari pasien, kemudian pasien dimintai
persetujuan untuk dilakukan PMR.
96