Anda di halaman 1dari 41

`

IDENTIFIKASI PENYEBAB KERUSAKAN PADA MESIN HOIST


CRANE DI PT. ARTHA MAS GRAHA ANDALAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Oleh :

PADIA PAMILA SARI

201910215263

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA

2022
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah kerja praktik Jurusan
Teknik Industri Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.
Oleh:

Judul Laporan : Identifikasi Penyebab Kerusakan Pada Mesin


hoist Crane Di PT.Artha Mas Graha Andalan
Nama Mahasiswa : Padia Pamila Sari
Nomor Pokok Mahasiswa : 201910215263
Program studi/fakultas : Teknik industri /Teknik
Telah disetujui dan dilaksanakan pada :
Hari :
Tanggal :

Menyetujui,

Ketua Program Teknik Industri Pembimbing Laporan

Yuri Delano R.M, S.T., MT Jasan Supratman, S.T., MT


NIP : 1912446 NIDN : 0316048204

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa laporan kerja praktik dari
mahasiswi ini yaitu:

Nama : Padia Pamila Sari


NPM : 201910215263
Program Studi : Teknik industri
Fakultas : Teknik
Judul : Identifikasi

Pembimbing,

Jasan Supratman, S.T., MT


NIDN : 0316048204

Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Industri

Yuri Delano R.M, S.T., MT


NIP : 1912446

iii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan
hidahnyaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktik yang
berjudul “Identifikasi Penyebab Kerusakan Mesin Crane Di PT. Artha Mas Graha
Andalan”.
Adapun tujuan penyusunan Laporan Kerja Praktik ini adalah untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Strata satu
(S1) pada Fakultas Teknik Program Teknik Industri Universitas Bhayangkara
Jakarta Raya.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan Kerja Praktik ini masih
terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis menerima berbagai saran dan kritik
yang membangun dari pembaca guna menyempurnakan Laporan Kerja Praktik ini.
Bersama ini pula dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dukungan serta
motivasi selama proses penyusunan Laporan Kerja Praktik ini sehingga dapat
terselesaikan dengan baik. Rasa kasih sayang yang mendalam ini penulis
sampaikan kepada:
1. Allah SWT, atas segala kuasa-Nya yang telah memberikan kesempatan
untuk menyelesaikan penyusunan dalam pembuatan Laporan Kerja Praktik
ini.
2. Ayah, ibu dan keluarga tercinta atas segala bantuan doa, nasehat serta
pengertian yang tulus dalam setiap perjalanan hidup penulis
3. Bapak Jasan Supratman, ST., MT selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktik
yang dengan sabar telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran
dalam memberikan bantuan, petunjuk dan nasehat yang sangat berguna
bagi penulis selama penyusunan Laporan Kerja Praktek.
4. Untuk teman-teman Teknik Industri Angkatan 2019 yang selalu
memberikan dukungannya.

iv
5. Bapak Hamzah dan seluruh karyawan PT. Artha Mas Graha Andalan, yang
selalu memberikan bimbingan, motivasi dan dukungan selama penulis
menjalani proses perkuliahan.
6. Semua pihak yang telah membantu penyusunan Lapora Kerja Praktik ini.

Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada semua


pihak yang telah membantu penulis. Akhir kata, penulis berharap semoga Laporan
Kerja Praktik ini dengan segala keterbatasan dan kekurangannya dapat bermanfaat
bagi semua pihak.

Bekasi, Juni 2022

Padia Pamila Sari


201910215263

v
DAFTAR ISI

vi
vii
DAFTAR TABEL

viii
DAFTAR GAMBAR

ix
DAFTAR LAMPIRAN

x
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi seperti saat ini, persaingan disektor industri menjadi
semakin ketat dan kompetitif. Didukung oleh kemajuan teknologi yang modern
dan selalu berkembang, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan persaingan
harus memberikan perhatian penuh atas kualitas produk atau jasa yang dihasilkan,
dengan biaya yang murah, waktu yang tepat, jumlah yang tepat dan dengan
kondisi yang aman. Tidak cukup dengan kualitas yang tinggi, setiap perusahaan
dituntut untuk memberikan pelayanan yang lebih terhadap pelanggan dalam hal
penyediaan barang atau jasa yang dihasilkan.
PT. Artha Mas Graha Aandalan adalah perusahaan yang bergerak dibidang
konstruksi bangunan atau sering dikenal dengan kontraktor, pabrikasi dan
pengadaan barang. Hbeam merupakan balok baja yang berbentuk H yang lebar
dan biasanya digunakan untuk konstruksi bangunan, jembatan dan lain
sebagainya. Dimensi Hbeam sama antara lebar dan tinggi (150 mm x 150 mm,
200 mm x 200 mm).
Crane adalah suatu alat pengangkat dan pemindah material yang bekerja
dengan perinsip kerja tali, crane digunakan untuk angkat muatan secara vertical
dan gerak kearah horizontal bergerak secara bersama dan menurunkan muatan ke
tempat yang telah ditentukan dengan mekanisme pergerakan crane secara dua
derajat kebebasan. PT.Artha Mas Graha Andalan sendiri menggunakan jenis Hoist
Crane (Truck Crane) adalah salah satu dari jenis pesawat angkat yang banyak
dipakai sebagai alat pengangkat dan pengangkut pada daerah-daerah industri,
pabrik, maupun bengkel. Pesawat angkat ini dilengkapi dengan roda dan lintasan
rel agar dapat bergerak maju dan mundur sebagai penunjang proses kerjanya.
Crane Hoist digunakan dalam proses pengangkatan muatan dengan berat ringan
hingga muatan dengan berat medium. Crane Hoist biasa digunakan untuk
pengangkatan dan pengangkutan muatan di dalam ruangan.
Saat ini PT. Artha Mas Graha Andalan sedang menghadapi masalah terkait
mesin hoist crane yang menyebabkan proses produksi agak terhambat dari waktu
yang sudah ditentukan. Hal tersebut tentu saja menjadi prioritas dan fokus utama

1
PT. Artha Mas Graha Andalan untuk segera memperbaiki kualitas mesin
cranenya sehingga proses produksi tidak lagi terganggu.
1.2 Tujuan Kerja Praktik
Tujuan dilakukannya kerja praktik adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui identifikasi penyebab terjadinya kerusakan pada mesin
hoist crane.
1.3 Batasan Masalah
Agar pembahasan masalah yang dilakukan dapat lebih terarah dan tidak
menyimpang dari penyusunan dan pencapaian sasaran yang diharapkan, makan
penulis memberikan batasan – batasan masalah yang dianalisis sebagai berikut:
1. Penulis hanya berfokus pada identifikasi penyebab terjadinya kerusakan
mesin crane.
2. Kerja praktik ini dilakukan pada departemen produksi di PT. Arta Mas
Graha Andalan
1.4 Manfaat Kerja Praktik
Manfaat yang didapat saat melaksanakan Kerja Praktik di PT. Artha Masa
Graha Andalan Bagi Mahasiswa:
1. Memiliki pengalaman dalam bekerja secara langsung.
2. Memahami visi, misi, strategi, fungsi, dan struktur organisasi PT.
Artha Mas Graha Andalan.
3. Memiliki pengalaman identifikasi dan analisis permasalahan secara
riil disatuan/unit kerja tempat Kerja Praktik
4. Mampu mengatasi permasalahan dengan ilmu yang dipelajari di
perkulihaan.
b. Bagi Universitas:
1. Menghasilkan sumber daya manusia yang berkompeten dan siap
kerja serta sebagai media dalam menjadi hubungan kerja sama
dengan PT. Artaha Mas Graha Aandalan dalam rangka
pengembangan pendidikan, sekaligus menyumbangkan ilmu
pengetahuan dan pengalaman bagi civitas akademik.
c. Bagi Perusahaan:
1. Mendapatkan tambahan SDM secara temporer.

2
2. Mendapatkan ilmu baru yang tidak diterapkan diperusahaan.
3. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai acuan perusahaan dalam
mengambil keputusan untuk menentukan prioritas perbaikan yang
akan dilakukan terkait dengan kualitas material baja.
1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktik
Lokasi dan waktu pelaksanaan kerja praktik di PT. Artaha Mas Graha
Andalan yaitu Jalan Pelayangan nomor 69, RT.003 RW. 002, Kp. Kalenderwak
Desa Karangsari Kec. Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat 17530.
Waktu pelaksaan kerja praktik ini berlangsung mulai dari 04 April sampai dengan
05 Mei 2022.
1.6 Sistematis Penulisan
Dalam penulisan penelitian yang akan dilakukan, penulis berpedoman
pada kriteria penyusunan laporan dan membaginya menjadi lima bab yang saling
berkaitan satu sama lainnya, yaitu dengan format sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan secara umum tentang latar belakang, perumusan
masalah, tujuan penelitian, batasan masalah dan sistematikan peulisan.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum perusahaan PT.
Artha Mas Graha Andalan sebagai perusahaan tempat penulis melakukan
penelitian. Sub-bab profil perusahaan dari laporan penelitian ini berguna
untuk menginformasikan kondisi perusahaan yang dipilih penulis, agar
pembaca dapat mengetahui tentang gambaran umum perusahaan secara
singkat dan akurat.
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menerangkan secara singkat tentang teori – teori yang
berhubungan dan berkaitan erat dengan masalah yang akan dibahas serta
merupakan tinjauan kepustakaan yang menjadi kerangka dan landasan
berfikir dalam proses pemecahan masalah penelitian.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini menampilkan data yang telah diperoleh pada saat kerja praktek
dilaksanakan. Kemudian pada sub bab selanjutnya penulis akan mengolah

3
serta menganalisis data yang telah di paparkan pada sub bab sebelumnya
dengan berpedoman kepada tinjauan pustaka yang telah dipaparkan pada
bab ke tiga.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil pengamatan yang dilakukan dan
analisa data serta saran-saran yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti.

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN

4
2.1 Profil Perusahaan
2.1.1 Nama dan Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Artha Mas Graha Andalan merupakan salah satu perusahaan di
bidang fabrikasi dan kontraktor baja. Berawal dari CV. Arthamas Andalan
yang didirikan pada tanggal 23 Agustus 2007 bergerak di bidang jasa
konstruksi dan renovasi bangunan khususnya pekerjaan konstruksi baja
segingga kini berkembang menjadi PT. Artha Mas Graha Andalan yang
pada tanggal 30 Mei 2011.
PT. Artha Mas Graha Andalan adalah perusahaan yang
menerapkan, memelihara dan mengembangkan sistem manajemen
terintegrasi sesuai standarisasi industry nasional. Tetap menjunjung tinggi
prinsip-prinsip profesionalisme, dedikasi dan menjaga kualitas serta
keperdulian terhadap keselamatan kerja. Pt. Artha Mas Graha Andalan juga
mempunyai moto perusahaan yaitu “Utamakan sholat dan keselamatan
kerja”

Gambar 2. 1 Logo Artha Mas Graha Andalan

(Sumber : PT. Artha Mas Graha Andalan)

2.1.2 Lokasi Perusahaan


Kerja praktik pada PT. Artha Mas Graha Andalan terletak di Jl.
Pelayangan No. 69,Rt.003 Rw. 002, Kp. Kalenderwak Desa Karangsari Kec.
Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat 17530.

5
Gambar 2. 2 Peta Lokasi PT. Artha Mas Graha Andalan

2.1.3 Visi, Misi, dan Strategi Perusahaan


Berikut adalah visi, misi, dan strategi dari perusahaan, yaitu:
a. VISI
Menjadi Perusahaan yang tangguh dan berkualitas terhadap
hasil pekerjaannya dan sumber daya manusia yang selalu perduli
terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.
b. MISI
1. Memberikan produk yang terbaik dan berkualitas kepada
pelanggan serta memberikan nilai tambah bagi kemajuan
industri.
2. Selalu meningkatkan kualitas di segala bidang usaha.
3. Menghasilkan laba yang memadai bagi pertumbuhan
perusahaan, karyawan dan mitra kerja.
2.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi perusahaan membantu untuk menetapkan wewenang dan
tanggung jawab. Putuskan siapa yang akan memimpin hasil mana dan siapa yang
akan bertanggung jawab. Struktur membantu setiap anggota organisasi
mengetahui apa peran mereka dan bagaimana kaitannya dengan peran lain.
Gambaran umum Struktur PT. Artha Mas Graha Andalan adalah:

6
Gambar 2. 3 Struktur Organisasi Persahaan
(Sumber : PT. Artha Mas Graha Andalan)
Beberapa wewang setiap disvisi struktur organisasi di PT.Artha Mas Graha
Andalan;
1. Direktur Utama : Mengkoordinasikan, mengawasi serta memimpin
manajemen perseroan dan memastikan semua kegiatan usaha perseroan
dijalankan sesuai dengan visi, misi dan nilai perseroan; mengawasi dan
menelaah manajemen resiko, sistem pengendalian internal perseroan, tata
kelola perusahaan untuk kepentinagn lainnya, kepatuhan terhadap peraturan
yang berlaku serta memimpin departrmen legal, sumber daya manusia,
teknik komunikasi perusahaan.
2. Direktur Independen Keuangan : Memimpin departemen keuangan
guna memastikan perseroan memenuhi seluruh kewajiban pelaporan,
ketentuan akuntansi dan audit yang ditetapkan oleh peraturan pasar modal,
serta menyusun dan membuat anggaran dasar tahunan, anggaran lainnya dan
rencana keuangan perseroan; dan memimpin departemen pengembangan
usaha, hubungan investor, teknologi komunikasi & informasi dan
manajemen rantai pasokan.

7
3. Direktur Marketing : Memiliki tugas sebagai penyedia alur
pemasaran serta penyusun strategi dan rencana penjualan perusahaan untuk
beberapa tahun kedepan. Tugas yang diemban oleh seorang direktur
marketing sangat penting dan menjadi salah satu penyebab berdirinya suatu
perusahaan.
4. Direktur Purchasing : Bertanggung jawab melakukan pembelian
mesin, peralatan, alat-alat, suku cadang, persediaan, atau layanan yang
diperlukan untuk pengoperasiaan sebuah pabrik. Selain itu, ia juga
melakukan pembelian bahan baku atau bahan setengah jadi untuk
manufaktur (pabrik)
5. Direktur Operasional : Seorang yang memiliki tanggung jaawab
terhadap semua kegiatan operasional perusahaan. Hal tersebut mencakup
proses perencanaan hingga pelaksanaan operasional. Dalam melakukan
tugasnya, direktur operasional sangat berkaitan pada bidang perusahaannya.
6. Direktur Proyek : Adalah peran manajemen proyek di mana
seorang individu secara strategis mengawasi, memantau dan mengelola
proyek TI dari tingkat eksekutif.
7. Asdir Keuangan & SDM : Adalah orang yang dipercaya oleh
direktur atau atasan untuk mengurus pekerjaan mauoun pribadi mereka.
Profesi ini berpusat untuk menangani satu orang saja yaitu atasan mereka
dalam masalah keuangan dan sdm. Mengurusi administrasi, mengatur
jadwal menyiapkan segala kebutuhan pekerjaan merupakan beberapa tugas
hariannya.
8. Asdir Engeneering : Merencanakan dan mengevaluasi
pengoperasian dan pemeliharaan sesuai dengan target kinerja dan kebijakan
yang ditetapkan oleh perusahaan, mengevaluasi pelaksanaan keselamatan
ketenagalistrikan dan pengelolaan lingkungan disekitar sektor
pembangkitan, mengusulkan penegmbangan teknoligi informasi serta
pengelolaannya, membina sumber daya manusia di bagian engeneering
untuk melaksanakan tugas pokoknya.

8
2.3 Pola dan Kegiatan Perusahaan
Pada salah satu elemen pada perusahaan adalah sumber daya manusia
(SDM). Pada dasarnya manusia merupakan penggerak dalam suatu tindakan
dalam oraganisasi atau perusahaan atas kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Berikut
ini adalah manajemen sumber daya alam manusia pada PT. Artha Mas Graha
Andalan yang dimulai dari jumlah pekerja dan waktu pekerja.

2.3.1 Jumlah Pekerja


Berdasarkan data yang ada pada PT. Artha Mas Graha Andalan
karyawan berjumlah kurang lebih 30 orang. Pekerja pendidikan mulai dari
SMP, SMA, D3, hingga S1. Rincian jumlah pekerja yang berada di PT.
Artha Mas Graha Andalan diatanaranya:
Tabel 2. 1 Jumlah Pekerja PT. Artha Mas Graha Andalan
Departemen Jumlah (orang)

Kepala Produksi 1

Quality Control 2

Mesin Cutting 1

Fit Up 3

Mesin Welding 1

Mesin Gerinda 2

ssssMesin Pelurusan 2

Finishing 3

(Sumber : PT. Artha Mas Graha Andalan)

2.3.2 Waktu Kerja


Pekerja memiliki waktu kerja PT. Artha Mas pada jam pabrik di
hari senin sampai dengan sabtu dimulai pada pukul 07.30 sampai pukul
16.00

9
WIB Pada jam karyawan pabrik lembur di terapkan pada pukul 16.00
sampai
pukul 21.30 WIB pekerja memiliki waktu istirahat pada pukul 12.00 - 13.00,
15.00 sampai 16.00 WIB. Agar mempermudah pembaca berikut adalah tabel
waktu pekerja:
Tabel 2. 2 Waktu Pekerja
Hari Kerja

Jam Kerja (WIB) Senin – Sabtu

Pukul 07.30 – 16.00

Jam Istirahat (WIB) Pukul 12.00 – 13.00

Pukul 15.00 – 16.00

(Sumber : PT. Artha Mas Graha Andalan)


2.4 Pengenalan Produk
PT. Artha Mas Graha Andalan berdiri sejak pada tahun 2007 yang berawal
dari CV Artha Mas Graha Andalan. Bergerak dibidang jasa kontruksi dan renovasi
banguna khususnya pekerjaan kontruksi baja dan berkembang menjadi PT. Artha
Mas Graha Andalan yang berdiri pada tanggal 30 Mei 2011.
Baja hbeam adalah merupakan part yang dapat dikatakan selalu ada pada
kerangka jembatan. Berikut adalah gambar produk baja hbeam. Pada jembatan
terdapat baja hbeam yang berfungsi sebagai penguat pondasi bangunan jembatan.
Baja hbeam merupakan sebuah gambaran balok baja yang dikenal sebagai Hot
Rolled Canai (HRC).
PT. Artha Mas Graha Andalan mempunyai beberapa customer. Customer
tersebut mesupply material sesuai kebutuhan produk. Varian produk dibedakan
dari segi ukuran dan kapasitas baja Hbeam untuk kerangka jembatan. Namun
penulis fokus terhadap jenis baja Hbeam tipe RA40 yang terdiri dari 2 plate
flange dan 1 plate web yaitu:

10
Gambar 2. 4 Produk Baja Hbeam
(Sumber : PT. Artha Mas Graha Andalan)
2.5 Fasilitas Umum
Fasilitas umum adalah sarana atau prasarana yang disediakan oleh
perusahaan untuk menunjang kegiatan dan kepentingan sehari-hari pekerja.
Berikut ini adalah fasilitas umum yang disediakan PT. Artha Mas Graha Andalan
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2. 3 Fasilitas Umum
No Nama Gambar Keterangan
Fasilitas Fasilitas

1.

Tempat Terletak
Parkir bersebelahan
dengan pos
security

11
2.

Pos Security Terletak di pintu


masuk pabrik

3.

Toilet Terletak di
samping lobby
utama

4.

Ruang Terletak di lantai


Kantor dua perusahaan

12
5.

Ruang Rapat Terletak di


samping mushola

6.

Terletak di
samping toilet
Dapur

7.

Mushola Terletak di
samping lobby
utama

13
8.

Gudang Terletak di
samping lobby

(Sumber : PT. Artha Mas Graha Andalan)

BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 Landasan Teori


3.1.1 Definisi Kerusakan
Kerusakan adalah sebuah homonim karena arti-artinya memiliki
ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda. Kerusakan
memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga kerusakan dapat
menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala
yang dibendakan dan adjektiva atau kata sifat sehingga kerusakan dapat
mengubah kata benda atau kata ganti, biasanya dengan menjelaskannya atau
membuatnya menjadi lebih spesifik.

14
3.1.2 Definisi Crane
Crane adalah suatu alat pengangkat dan pemindah material yang bekerja
dengan perinsip kerja tali, crane digunakan untuk angkat muatan secara
vertical dan gerak kearah horizontal bergerak secara bersama dan
menurunkan muatan ke tempat yang telah ditentukan dengan mekanisme
pergerakan crane secara dua derajat kebebasan.
3.1.2.2 Jenis – Jenis Crane
a. Pembagian Menurut Kontruksinya

Antony Corder, Crane adalah salah satu diantara alat berat (Heavy
equipment) yang dipakai sebagai alat pengangkat dalam proyek konstruksi.
Crane bekerja dengan mengangkat material yang bakal dipindahkan,
memindahkan dengan cara horizontal, lalu turunkan material di tempat
yang dikehendaki.
Alat ini memiliki bentuk serta kekuatan yang besar serta dapat berputar
sampai 360 derajat serta jangkauan sampai beberapa puluh meter, Crane
umumnya dipakai dalam pekerjaan - pekerjaan
proyek,pelabuhan,perbengkelan,industri, pergudangan dan lain-lain.
Sebagai type crane yang umum digunakan yaitu :

1. Crane Crawler
2. Mobile Crane
3. Tower crane
4. Hidraulyk crane
5. Hoist crane
6. Jip crane

b. Hoist Crane

15
Hoist Crane adalah salah satu dari jenis pesawat angkat yang banyak dipakai
sebagai alat pengangkat dan pengangkut pada daerah-daerah industri,
pabrik, maupun bengkel. Pesawat angkat ini dilengkapi dengan roda dan
lintasan rel agar dapat bergerak maju dan mundur sebagai penunjang proses
kerjanya. Crane Hoist digunakan dalam proses pengangkatan muatan
dengan berat ringan hingga muatan dengan berat medium. Crane Hoist biasa
digunakan untuk pengangkatan dan pengangkutan muatan di dalam ruangan.

Letak crane hoist berada di atas dekat dengan atap ruangan.

3.1.3 Analisis Statistik Dalam Pengendalian Kualitas


Pengendalian mutu proses statistik yang dimaksud adalah pengendalian
mutu produk selama masih data proses. Dalam mengadakan pengendalian mutu
tersebut dapat digambarkan batas atas (Upper Control Limit) dan batas bawah
(Lower Control Limit) beserta garis tengahnya (Center Line).
Pengendalian mutu proses statistik meliputi mutu proses statistik
meliputi mutu proses untuk data variabel dan pengendalian mutu proses
untuk data atribut.
1. Data variabel adalah data mengenai ketepatan pengukuran
produk yang masih berada dalam proses dengan standar yang
telah ditetapkan. Pengukuran ini meliputi pengukuran panjang,
diameter, ketebalan, lebar dan lain sebagainya.
2. Data atribut adalah data mengenai ketepatan pengukuran produk
yang masih berada dalam proses dengan standar yang telah

16
ditetapkan. Pengukuran ini meliputi cacat atau tidak, nyata atau
tidak dan lain sebagainya.

3.1.4 Langkah-Langkah Penyelesaian Masalah


Untuk dapat memberikan hasil penelitian yang maksimal sesuai
dengan prinsip pengendalian mutu, digunakan enam langkah penyelesaian
masalah, yaitu:
1. Menentukan prioritas masalah
2. Mencari sebab-sebab yang mengakibatkan masalah.
3. Meneliti sebab-sebab yang paling berpengaruh.

3.2 Pelaksanaan Kerja Praktik


3.2.2 Diagram Alir Pelaksanaan Kerja Praktik
Gambar flowchart pelaksanaan kerja praktik di PT. AMGA dapat
dilihat pada gambar.

Gambar 3. 1 Diagram Alir Pelaksanaan Kerja Praktik

17
3.2.3 Penjelasan Pelaksanaan Kerja Praktik
Berikut adalah penjelasan alur dari sistem berjalan dalam
pelaksanaan kerja praktek :

1. Mahasiswa diberikan sosialisasi terlebih dahulu oleh divisi


safety perusahaan, untuk mengetahui area bahaya dalam pabrik.
2. Setelah diberikan sosialisasi, mahasiswa mencari jurnal – jurnal
yang ada yang dapat digunakan sebagai bahan dalam menyusun
laporan.
3. Selanjutnya mahasiswa harus aktif menanyakan kepada
karyawan perusahaan guna untuk mengumpulkan data – data
yang dibutuhkan.
4. Jika mahasiswa sudah mengumpulkan data – data yang
digunakan, mahasiswa dapat menyusun laporan kerja praktik.
5. Dalam menyusun laporan kerja praktik akan mendapat
bimbingan dari dosen.
6. Apabila laporan sudah sesuai maka laporan langsung dapat
dikumpulkan, namun apabila ada revisi maka mahasiswa
melakukan revisi.
7. Selanjutnya mahasiswa melakukan sidang kerja praktik yaitu
mempersentasikan hasil kerja praktik yang dilakukan.
8. Setelah itu mahasiswa melakukan revisi laporan setelah sidang.
9. Jika sudah melakukan revisi sidang, mahasiswa dapat
mengumpulkan revisi sidang.

3.3 Jadwal Pelaksanaan Kerja Praktik


Berikut ini adalah Tabel 5 jadwal pelaksanaan kerja praktik di PT.Artah
Masgraha Adalan dan Tabel 6 gantt chart pelaksanaan kerja praktik di PT. Artah
Masgraha Adalan .
Tabel 3. 1 Jadwal Pelaksanaan Kerja Praktik
No Kegiatan Tanggal Pelaksanaan
1 Kerja Praktik 4 April - 5 Mei 2022
2 Studi Pustaka 4 April - 5 Mei 2022
3 Pengolahan Data dan Pengumpulan 4 April - 5 Mei 2022

18
Data
4 Bimbingan Dosen 19 Mei – 2 Juni 2022
5 Penyusunan Laporan 19 Mei – 2 Juni 2022
6 Pengumpulan Laporan 4 Juni 2022
7 Sidang Kerja Praktik 13 Juni 2022 – 27 Juni 2022

8 Pengumpulan Revisi Laporan 5 Juli 2022

3.4 Alur Produksi


Alur proses produksi adalah urutan suatu proses produksi dari raw material
sampai ke bahan jadi. Pada umumnya alur proses produksi di gambarkan menjadi
diagram alir atau bagan arus (flowchart).

19
Gambar 3.1 Flowchart Alur Produksi

3.5 Alat Bantu Pemecah Masalah


Dalam memecahkan suatu masalah yang timbul mengenai permasalahan
kualitas, diperlukan suatu alat bantu yang dapat dipergunakan secara tepat, dalam
menganalisis masalah dengan baik. Oleh karena itu, diciptakan alat-alat bantu
yang dapat dipergunakan secara mudah namun tepat untuk membantu pelaksanaan
pemecahan masalah. Untuk mengolah data defect menggunakan metode seven
basic tools of quality. Seven basic tools of quality adalah sebagai berikut:
1. Fishbone Chart (Diagram Sebab Akibat)

20
Diagaram ini biasa disebut cause and effect diagram, Check Sheet
diagram adalah alat untuk mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari
satu efek masalah dan menganalisis masalah tersebut melalui diskusi.
Masalah akan dipecah menjadi sejumlah kategori yang berkaitan,
mencakup manusia, material ,mesin, prosedur, dan kebijakan.
Kegunaan dari diagram ini adalah untuk menemukan faktor-faktor yang
merupakan sebab pada pada suatu masalah. Untuk menentukan
faktorfaktor yang berpengaruh, adalah lima faktor utama yang harus
diperhatikan yaitu manusia, material, metode, mesin dan lingkungan,
diagram ini berfungsi:
a. Menemukan faktor yang berpengaruh pada karakteristik kualitas
b. Prinsip bebas, penyebab yang berdiri sendiri
c. Untuk pengisian digunakan metode sumbang saran
d. Menggunakan metode 4 M + 1 L (mesin, metode, man, lingkungan)
Yang dapat menyebabkan penyebaran disebut faktor. Untuk
mengilustrasikan pada sebuah diagram hubungan antara sebab dan
akibat. Oleh karena itu, akibat = karakteristik mutu, dan sebab =
faktor. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 3. 2 Contoh Bentuk Diagram Fishbone


Dalam diagram fishbone, faktor merupakan penyebab terjadinya cacat,
sementara karakteristik mutu merupakan akibat. Pada umumnya, faktor
harus ditulis lebih rinci untuk membuat diagram menjadi bermanfaat.
a. Langkah-langkah Membuat Diagram Sebab Akibat
a) Langkah 1
Tentukan karakteristik mutu. Seperti telat diuraikan diatas,
karakteristik mutu adalah suatu akibat yang terjadi, yang perlu

21
diperbaiki dan dikendalikan. Untuk melakukan hal tersebut,
maka perlu diketahui penyebabnya.
b) Langkah 2
Tempatkan karakteristik mutu pada sisi kanan. Gambarlah
panah besar dari sisi kiri ke sisi kanan.
c) Langkah 3
Tuliskan faktor utama yang mungkin menjadi penyebab cacat,
dengan mengarahkan panah cabang ke panah utama. Faktor
penyebab yang mempunyai kemungkinan besar terhadap
dispersi sebaiknya dikelompokkan kedalam item-item seperti
bahan, peralatan (mesin), metode kerja dan metode
pengukuran.
Setiap grup individu akan membentuk sebuah cabang.
d) Langkah 4
Selanjutnya pada setiap cabang, tulislah kedalamnya faktor
rinci yang dapat dianggap sebagai penyebab, yang menyerupai
ranting. Dan pada setiap ranting tulislah faktor yang lebih
rinci, membuat cabang yang lebih kecil.
e) Langkah 5
Periksalah kembali apakah semua item yang menjadi penyebab
dispersi telah masuk kedalam diagram. Bila sudah semuanya,
telah tercantum dan hubungan sebab akibat telah digambarkan
dengan tepat, maka diagram tersebut telah lengkap.

22
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Identifikasi Masalah


Hal yang pertama kali dilakukan adalah identifikasi permasalahan, karena
proses ini adalah tahap paling awal, identifikasi masalah yang akan dibahas pada
laporan ini adalah kerusakan mesin hoist crane.

4.2 Penyebab Defect A.


Diagram Fishbone
Dari analisa yang masalah yang dilakukan menggunakan diagram
fishbone, diperoleh hasil sebagai berikut:

Gambar 4.1 Diagram Fishbone

23
Dari hasil analisa diatas dapat diketahui bahwa kerusakan mesin crane
terjadi karena adanya beberapa penyebab.
Tabel 4.1 Penyebab Defect
Permasalahan yang terjadi Faktor Penyebab
Kerusakan Mesin Crane Faktor Manusia :
- Para pekerja belum
memiliki SIO (Sertifikat
Izin Operator).

- Kelelahan saat bekerja


sehingga kurang fokus
dalam pengoperasian (salah
menekan tombol)

Faktor Mesin :
- Jadwal maintenance
dilakukan pada saat
selesai produksi, sehingga
tidak memiliki waktu yang
pasti dalam perawatan
mesin crane.

Faktor Eksternal :
- Saat hujan terdapat bocor
yang terletak tepat diatas
mesin crane, sehingga
tetesan hujan membasahi
bagian crane (kelistrikan
atau sebagainya)

24
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan identifikasi yang dilakukan didalam
Laporan Kerja Praktik ini, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Dari hasil fishbone diagram bahwasanya penyebab kerusakan mesin crane
terdapat dari beberapa faktor, yaitu faktor manusia, faktor mesin dan
faktor eksternal.

5.2 Saran
Beberapa saran yang dapat diambil oleh penulis untuk dijadikan bahan
pertimbangan untuk penelitian selanjutnya di perusahaan.
1. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat memberikan banyak
alternatif solusi dalam penyelesaian masalah kerusakan mesin crane.
2. Diharapkan untuk selanjutnya dapat dilakukan analisa kerusakan yang
terjadi pada mesin crane.

25
DAFTAR PUSTAKA

26
27
28
KARTU KEGIATAN HARIAN KERJA PRAKTIK

29
KARTU PEMBIMBING KERJA PRAKTIK

30

Anda mungkin juga menyukai