adalah: a. Pihak yang melakukan pembayaran Pajak Pph Fiskal Luar Negeri
b. Pihak yang dipotong atau dipungut Pajal Pph Fiskal Luar Negeri atau BUT mewakili pihak
yang dipotong atau dipungut Pajak Pph Fiskal Luar Negeri
mengajukan permohonan pengembalian atas kelebihan pembayaran pajak yang seharusnya tidak terhutang
berdasarkan Pasal 17 ayat (2) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009,
Pada Tahun Anggaran 2019 SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Citarum (SNVT PJSA Citarum)
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum melaksanakan kegiatan Pengadaan Tanah dalam rangka
Pembangunan Kolam Retensi Andir yang terletak di Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten
Bandung. Dengan kronologis pembayaran sebagai berikut :
NO. Tanggal Uraian
1. 27 Desember 2019 Pembayaran Uang Ganti Rugi
2. 15 Januari 2020 Pembayaran Pajak PPh Final dan Fiskal Luar Negeri penerima
ganti rugi pada 29 bidang tanah
3. 17 Juni 2020 Permohonan pengembalian/ pemindahbukuan (PBK) PPh Final
dan Fiskal Luar Negeri dari 29 bidang penerima ganti rugi ke
Bendahara SNVT PJSA Citarum di Kantor Pajak Pratama Soreang
4. 23 Juni 2020 Kantor Pajak Pratama Soreang melakukan PBK ke Bendahara
SNVT Pelaksana Jaringan Sumber Air Citarum dari 29 bidang
penerima ganti rugi
Berdasarkan pada :
a. Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan untuk Kepentingan Umum sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan
Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk
Kepentingan Umum, pasal 122 yang menyatakan: Pihak yang Berhak Menerima Ganti Kerugian atau Instansi
yang memperoleh tanah dalam Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum dapat diberikan insentif perpajakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2016 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan
Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan, dan Perjanjian Pengikatan Jual Beli atas Tanah dan/atau Bangunan
Beserta Perubahannya Pasal 2 ayat (1) yang menyatakan:
Besarnya pajak penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 1 ayat (1) huruf a adalah sebesar (c) 0% (nol persen) atas pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan
kepada pemerintah, badan usaha milik negara yang mendapat penugasan khusus dari Pemerintah, atau badan
usaha milik daerah yang mendapat penugasan khusus dari kepala daerah, sebagaimana yang dimaksud dalam
undang-undang yang mengatur mengenai pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum.
c. Peraturan Menteri Keuangan No 13 Tahun 2013 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan No 10 Tahun 2016 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan No 13 Tahun 2013 tentang
Biaya Operasional dan Biaya Pendukung Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk
Kepentingan Umum Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, pasal 3 angka 3) yang
menyatakan Biaya Operasional dan Biaya Pendukung digunakan untuk kegiatan pada tahap pelaksanaan, di
antaranya terdiri atas j) persetujuan dan pelepasan hak serta pembayaran; dan l) penyerahan pemberian ganti
kerugian atau penitipan uang.
Maka perlu dilakukan pengembalian Pajak Pph Final dan Fiskal Luar Negeri kepada Penerima Ganti
Rugi yang telah melakukan pembayaran Pajak Pph Final dan Fiskal Luar Negeri.
Materai 6000
Kesalahan teknis dilapangan terhadap mekanisme pembayaran pajak untuk kepentingan umum yang
seharusnya sesuai dengan :
a. Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan untuk Kepentingan Umum sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan
Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk
Kepentingan Umum, pasal 122 yang menyatakan: Pihak yang Berhak Menerima Ganti Kerugian atau Instansi
yang memperoleh tanah dalam Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum dapat diberikan insentif perpajakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2016 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pengalihan
Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan, dan Perjanjian Pengikatan Jual Beli atas Tanah dan/atau Bangunan
Beserta Perubahannya Pasal 2 ayat (1) yang menyatakan:
Besarnya pajak penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 1 ayat (1) huruf a adalah sebesar (c) 0% (nol persen) atas pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan
kepada pemerintah, badan usaha milik negara yang mendapat penugasan khusus dari Pemerintah, atau badan
usaha milik daerah yang mendapat penugasan khusus dari kepala daerah, sebagaimana yang dimaksud dalam
undang-undang yang mengatur mengenai pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum.
c. Peraturan Menteri Keuangan No 13 Tahun 2013 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan No 10 Tahun 2016 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan No 13 Tahun 2013 tentang
Biaya Operasional dan Biaya Pendukung Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk
Kepentingan Umum Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, pasal 3 angka 3) yang
menyatakan Biaya Operasional dan Biaya Pendukung digunakan untuk kegiatan pada tahap pelaksanaan, di
antaranya terdiri atas j) persetujuan dan pelepasan hak serta pembayaran; dan l) penyerahan pemberian ganti
kerugian atau penitipan uang.