Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA

SURVEY ANGKUTAN BARANG DAN PENUMPANG


UNTUK KERETA API MAKASSAR-PAREPARE

1. Latar Belakang

Perkeretaapian sebagai salah satu moda transportasi memiliki karakteristik dan


keunggulan khusus terutama dalam kemampuannya untuk mengangkut, baik
penumpang maupun barang secara masal, hemat energi, hemat dalam
penggunaan ruang, mempunyai faktor keamanan yang tinggi, dan tingkat
pencemaran yang rendah serta lebih efisien untuk angkutan jarak jauh dan
untuk daerah yang padat lalu lintasnya seperti angkutan perkotaan. Dengan
keunggulan dan karakteristik perkeretaapian tersebut, maka peran
perkeretaapian perlu lebih dimanfaatkan dalam pengembangan KA Trans
Sulawesi, khususnya KA Makassar-Parepare. Keunggulan khusus kereta api
dapat dilihat dalam Tabel 1

Tabel 1. Keunggulan dan karakteristik Perkeretaapian


No. Kriteria Keunggulan Catatan
Kemampuan angkut penumpang dan
Panjang rangkaian dan
1 Massal barang dalm jumlah besar dan volume
berat total sarana
besar setiap perjalanan KA
Kecelakaan perjalanan akibat faktor Keandalan dan tingkat
2 Selamat
internal rendah atau andal keselamatan sarana
Gangguan dan resiko akibat faktor Faktor keamanan, umur
3 Aman eksternal baik alam maupun manusia produk lebih lama,
rendah resiko rendah prasarana
Ketenangan, ketenteraman Kestabilan kendaraan,
4 Nyaman
penumpang selama perjalanan ride index
Waktu perjalanan singkat dan tanpa Grafik perjalanan KA
5 Cepat dan Lancar
gangguan bebas hambatan
Waktu pemberangkatan dan Grafik perjalanan KA
6 Tepat
kedatangan sesuai dengan jadwal yang cermat
Pengaturan perjalanan
Perjalanan sesuai dengan jadwal dan
7 Tertib dan teratur dan kontrol serta ada
peraturan perjalanan
terminal dan stasiun
Mampu memberikan manfaat yang Konsumsi energi
8 Efisien
maksimal dengan sumber daya rendah rendah, rasio daya/berat

Pembangunan KA Makassar – Parepare merupakan bagian Trans Sulawesi


yang ditujukan sebagai jaringan pelayanan perkeretaapian antar kota. Sesuai
dengan hasil kajian ekonomi regional, potensi angkutan barang lebih besar
dibandingkan angkutan penumpang. Jalan kereta api lintas Makasar – Pare-
Pare terdapat 22 buah stasiun, yang terdiri dari 3 stasiun besar, 5 stasiun
sedang dan 11 stasiun kecil. Terdapat Stasiun Intermoda (KA dan Terminal Tipe
A) di Lumpue menuju New Port dan pelabuhan Garongkong. Jarak antar
setasiun pada umumnya 6,5 km. . Sebaran penduduk di Koridor Makassar -
Parepare yang cederung mengelompok pada kota-kota kecamatan dan berada
di sepanjang jalan Trans Sulawesi maka potensi penduduk yang dapat
mengakses stasiun KA adalah sebesar 85%. Selain itu, sesuai dengan
pengembangan wilayah diharapakan jaringan jalan KA Makassar – Parepare
diharapkan dapat mendukung kawasan Metropolitan Minnamasata.

Diperkirakan terdapat sekitar 27% pelaku perjalanan pada Koridor Makassar -


Parepare yang berpotensi mengalihkan moda perjalanan mereka ke angkutan
KA. Potensi angkutan barang KA pada koridor ini didukung dengan rencana
pengembangan Pelabuhan Garongkong untuk komoditi curah dan rencana
pengembangan Pelabuhan peti kemas baru yaitu New Port di Makassar. Pada
studi terdahulu KA Makassar-Parepare, diprediksi pada awal tahun operasi,
potensi angkutan barang KA (terutama general cargo) mencapai 19.848 ton/hari.
Sedangkan KA berpotensi diprediksi melayani sekitar 9.179 penumpang/hari.

Untuk KA penumpang dengan kecepatan maksimum 160 km/jam akan dapat


diperoleh waktu perjalanan lebih cepat yakni pada kecepatan rata-rata 100
km/jam atau dalam waktu tempuh sekitar 1,5 jam dari Makassar-Parepare.
Sedangkan untuk KA barang dengan kecepatan maksimum 120 km/jam akan
mencapai kecepatan rata-rata 80 km/jam dengan perkiraan waktu tempuh
sekitar 2 jam.

Pada studi terdahulu, transport demand eksisting dibagi menjadi dua bagian
yaitu :

1) Demand Internal, yaitu pergerakan di sekitar/dalam wilayah kajian yaitu


Makassar - Parepare dilakukan dengan meninjau pergerakan antar dalam
wilayah kajian, yang mencakup wilayah-wilayah yang ada dalam wilayah
studi serta beberapa kawasan atau wilayah pengaruh lainnya yang sebagian
proses perjalanannya berpotensi untuk menggunakan prasarana jalan kereta
api Makassar – Parepare.
2) Demand Eksternal, yaitu pergerakan yang melibatkan wilayah-wilayah
eksternal, namun sebagian proses perjalanannya potensial menggunakan
prasarana ruas jalan kereta api Makassar – Parepare.

Potensi angkutan berupa penumpang dan barang. Untuk potensi angkutan


penumpang didasarkan demand zona internal, yakni dengan memperkirakan
jumlah penduduk potensial setempat yang akan melakukan perjalanan dalam
periode tertentu antara dua kawasan tersebut. Sedangkan untuk potensi
angkutan barang, yakni berdasarkan angkutan yang mengalir dari Makassar dan
Parepare, sedemikian rupa sehingga. nilai ekonomis yang diperhitungkan tetap
menggunakan satuan ton/km Makassar - Parepare. Potensi angkutan diperoleh
dari survey pola pergerakan ATTN (Asal Tujuan Transportasi Nasional) yang
dilakukan oleh Balitbanghub Tahun 2011. Hasil survey pola pergerakan barang
dan penumpang dari ATTN 2011 untuk Sulawesi dapat dibuat matrik asal-tujuan
perjalanan (MAT). Dari MAT tersebut dibuat gambaran profil perjalanan (loading
profile) penumpang (penumpang / hari) dan barang (ton / hari) pada setiap
segmen pelayanan (16 kecamatan yang terdapat di 18 kabupaten/kota yang
dilalui jaringan jalur KA Makassar-Parepare).

Sumber : PT. Delta Tama Waja Corpora, 2012


Gambar 1. Profil Perjalanan Penumpang Makassar-Parepare (orang/hari)
Sumber : PT. Delta Tama Waja Corpora, 2012
Gambar 2. Profil Perjalanan Barang Makassar-Parepare (ton/hari)

Dalam studi Master Plan Kereta Api Sulawesi tahun 2030, target pangsa pasar
angkutan penumpang dan barang pada ditetapkan sebagai berikut :

a) Pangsa pasar angkutan penumpang kereta api sebesar 12% dari keseluruhan
layanan transportasi penumpang di Sulawesi.

b) Pangsa pasar angkutan barang kereta api sebesar 4% dari keseluruhan


layanan transportasi barang di Sulawesi.

Berdasarkan atas hasil survei ATTN (Asal Tujuan Transportasi Nasional) tahun
2011, diperoleh potensi pergerakan penumpang sebesar 355.084.047 orang per
tahun dan potensi pergerakan barang logistik sebesar 737.366.190 ton per
tahun.

Kebutuhan sarana kereta api tahun 2015 yang diperoleh dari hasil tinjauan
operasional dalam rangka inisiasi pengembangan jaringan KA dapat dilihat pada
tabel perbandingan keluaran studi kebutuhan sarana kereta api.
Tabel 2. Perbandingan studi kebutuhan sarana kereta api Makassar-Parepare
ton/tahun ton/hari Trip/Hari Lokomotif Gerbong Sumber
7.145.280 19.848 - - - ATTN 2011
16.331.340 44.743 - 6 101 Review Master Plan
KA barang
2.772.000 7.700 3 1 10 Studi Trase Makassar-Parepare
Tidak ada data - - - - DED Makassar-Parepare
Tidak ada data - 2 3 22 Studi LARAP Makassar-Parepare
Orang/tahun Orang/hari Trip/hari Lokomotif Kereta Sumber
3.304.440 9.179 - - - ATTN 2011
KA 1.514.560 4.149 - 1 3 Review Master Plan
penumpang 1.683.360 4.676 2 2 13 Studi Trase Makassar-Parepare
Tidak ada data - - - - DED Makassar-Parepare
Tidak ada data - 2 1 17 Studi LARAP Makassar-Parepare

Pada saat ini sedang dipersiapkan Survey ATTN 2016 oleh Badan Litbang
Perhubungan. Beberapa daerah sudah memulai survey dengan kerjasama
Dinas Perhubungan, untuk itu diharapkan adanya penyesuaian data dengan
survey yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan dan Infokom Provinsi Sulawesi
Selatan.

2. Maksud dan Tujuan


a) Maksud dilakukan kegiatan survey kebutuhan transportasi (transport
demand) ini adalah untuk mendukung Studi Perencanaan Kebutuhan Sarana,
Teknologi dan Standar Spesifikasi Teknis serta Fasilitas Sarana
Perkeretaapian Sulawesi yang dilaksanakan oleh PT. Kanta Karya Utama
sebagai konsultan yang ditunjuk oleh Ditjen Perkeretaapian, Kementerian
Perhubungan untuk mengkaji kebutuhan sarana: lokomotif, gerbong barang,
kereta penumpang dan kereta rel yang digunakan untuk angkutan barang dan
angkutan penumpang Sulawesi khususnya jaringan kereta api Makasar -
ParePare sesuai pilihan teknologi dan standar spesifikasi dari aspek teknis,
ekonomi, efisiensi dan lingkungan.
b) Tujuan dilakukan kegiatan survey adalah sebagai data pendukung akademis
untuk Studi Perencanaan Kebutuhan Sarana, Teknologi dan Standar
Spesifikasi Teknis serta Fasilitas Sarana Perkeretaapian Sulawesi ini adalah
untuk menyusun dokumen kelayakan yang menjadi pedoman dalam
perencanaan dan pengadaan sarana perkeretaapian yang tepat khususnya
untuk jaringan kereta api Makasar - Parepare, Sulawesi.
3. Lingkup Pekerjaaan
Pekerjaan survey kereta api Makassar-Parepare dilakukan secara singkat
selama 9 (sembilan) hari yang mencakup :
a. Penyiapan format angket / survey
b. Mobilisasi tenaga survey
c. Survey yang dilakukan pada saat weekdays (Senin-Selasa-Rabu-Kamis)
dan weekend (Kamis-Jumat-Sabtu-Minggu).
d. Survey untuk asal-tujuan (MAT) disesuaikan dengan rencana ATTBN 2016
Badan Litbang Perhubungan. Lihat Contoh pada Tabel 3 dan 4.

Tabel 3. MAT dalam Survei ATTN 2016 untuk angkutan barang


Tabel 4. MAT dalam Survei ATTN 2016 untuk angkutan penumpang

e. Pemilihan responden dapat dilihat contoh Tabel 5. untuk angkutan


barang

Tabel 5. Responded dalam Survei ATTN 2016 untuk angkutan barang


f. Analisis pergerakan barang dan penumpang koridor Makassar-
Parepare yang dibantu dengan data sekunder.
g. Analisis volume lalu lintas koridor Makassar-Parepare berasal dari data
sekunder.
h. Analisis demand shifting dari jalan raya ke moda kereta api;
i. Analisis kemampuan membayar biaya transportasi: ability to pay dan
willingness to pay (ATP dan WTP).
j. Presentasi pada saat Focus Group Discussion tanggal 24 Agustus
2015.

Anda mungkin juga menyukai