a. Pendahuluan
Transportasi adalah hal selalu berjalan bersamaan dengan
mobilitas penduduk. Pergerakan manusia dari tempat asal ke tempat
tujuan dilakukan dengan menggunakan moda transportasi seperti sepeda,
kereta api, bus, becak, motor, mobil ataupun dengan berjalan kaki.
Dengan berbagai macam pilihan, masyarakat bebas memilih moda
transportasi sesuai keinginan mereka.
Kereta api adalah salah satu moda transportasi umum di darat
yang paling banyak diminati oleh masyarakat. Karena kereta api memiliki
karakteristik dan sistem khusus dibanding moda transportasi lain.
Keunggulan dari kereta api antara lain yaitu mampu mengangkut
penumpang atau barang secara massal dengan waktu yang singkat dan
cepat, mempunyai jalur sendiri dengan faktor keamanan dan keselamatan
yang tinggi, serta cocok digunakan untuk angkutan antarkota yang
memiliki lalu lintas padat.
Perkeretaapian memiliki sistem yang kompleks terdiri dari sarana,
prasarana, lalu lintas dan angkutan serta keselamatan. Seluruh sistem ini
harus bekerja sama agar terciptanya perjalanan kereta api yang aman
dan selamat. Selain itu, diperlukan juga awak sarana dan prasarana
perkeretaapian yang berkompeten dan memiliki sertifikat kecakapan demi
penyelenggaraan perkeretaapian yang baik.
Lalu lintas dan angkutan memiliki peran penting dalam
perkeretaapian karena bidang ini yang menentukan kelancaran dalam
perjalanan kereta api. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun
2009 dijelaskan bahwa Lalu lintas kereta api adalah gerak sarana
perkeretaapian di jalan rel, sedangkan Angkutan kereta api adalah
kegiatan pemindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat
lain dengan menggunakan kereta api. Artinya, lancar tidaknya
pelaksanaan pengoperasian kereta api diatas rel ditentukan oleh lalu
lintas dan hasilnya adalah kepuasan penumpang mengenai jasa kereta
api.
Lalu lintas dalam kereta api harus memberikan keselamatan
secara mutlak dengan harapan penumpang mendapat kepuasan dalam
menggunakan jasa angkutan tersebut. Hal ini dapat dicapai dengan
menciptakan operasional kereta api yang maksimal dengan didukung oleh
awak perkeretaapian yang bersertifikasi. Maka dari itu, dilakukan
penelitian di Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Semarang Satuan
Pelayanan Yogyakarta untuk menganalisis permasalahan lalu lintas dan
angkutan kereta api mengenai pola operasi dan kepuasan penumpang
serta memberikan saran atau rekomendasi untuk memaksimalkan
kapasitas lintas yang ada dan meningkatkan kepuasan penumpang
MULAI
DATA SEKUNDER
1. Lalu Lintas KA
a. Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA)
b. Peta tatak letak jalur
c. Peta jumlah KA dan kapasitas lintas atau
koridor Daop VI Yogyakarta
d. Data nama kereta api yang melintas
DATA PRIMER
e. Data keterlambatan, keberangkatan, dan
1. Lalu Lintas KA
data kedatangan kereta api
a. Waktu tempuh kereta dan gerbong
f. Jumlah KA yang beroperasi
b. Data keterlambatan KA
g. Daftar jarak pada petak jalan
c. Data kapasitas Lintas
h. Waktu tempuh masing – masing KA
d. Data kapasitas stasiun
i. Data gangguan operasi
2. Angkutan Penumpang
2. Angkutan Penumpang dan Barang
a. Data realisasi volume penumpang
a. Volume penumpang kereta api di Daop 6
b. Data kepuasan penumpang
Yogyakarta 5 tahun ke belakang
b. Jumlah penumpang per kereta api
c. Stamformasi kereta api
d. Okupansi penumpang kereta api
e. Kelas penumpang
f. Penumpang kilometer
IDENTIFIKASI MASALAH
SELESAI
d. Metode Pengumpulan Data
Dalam penulisan laporan ini terdapat beberapa metode yang
digunakan dalam proses pengumpulan data. Metode pengumpulan
tersebut adalah pengumpulan data secara tidak langsung (data sekunder)
dan pengumpulan data secara langsung (data primer). Dari kedua data
tersebut nantinya akan digunakan sebagai bahan analisa yang kemudian
dapat ditarik kesimpulan.
1) Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari hasil
penelitian secara langsung di lapangan, data tersebut diperoleh
dari instansi terkait, dalam hal ini adalah PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) di Daerah Operasi 6 Yogyakarta. Data yang diperoleh
adalah:
a) Lalu Lintas KA
(1) Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA)
(2) Peta tatak letak jalur
(3) Peta jumlah KA dan kapasitas lintas atau koridor Daop VI
Yogyakarta
(4) Data nama kereta api yang melintas
(5) Data keterlambatan, keberangkatan, dan data kedatangan
kereta api
(6) Jumlah KA yang beroperasi
(7) Daftar jarak pada petak jalan
(8) Waktu tempuh masing – masing KA
(9) Data gangguan operasi
b) Angkutan
(1) Penumpang
(a) Volume penumpang kereta api di Daop 6 Yogyakarta 5
tahun ke belakang
(b) Jumlah penumpang per kereta api
(c) Stamformasi kereta api
(d) Okupansi penumpang kereta api
(e) Kelas penumpang
(f) Penumpang kilometer
2) Data Primer
Pengumpulan data primer dilakukan dengan melihat secara
langsung kondisi lalu lintas dan angkutan kereta api yang ada
dilapangan. Sehingga didapat bagaimana gambaran kinerja lalu lalu
lintas dan angkutan kereta api yang ada. Adapun data primer yang
dapat diperoleh adalah sebagai berikut:
a) Lalu Lintas KA
(1) Waktu perjalanan atau waktu tempuh masing masing KA
(KRL dan KA Bandara YIA) pada waktu / hari yang
ditentukan
(2) Data kelambatan dan kedatangan kereta api, kontribusi
terjadinya kelambatan (bidang sarana, prasarana, operasi,
alam dan eksternalitas) dan andil kelambatan daop 6
Yogyakarta pada waktu atau hari yang ditentukan
b) Penumpang
(1) Survei Kepentingan dan Kepuasan Penumpang KRL dan KA
Bandara YIA.
Merupakan survei yang dilakukan di dalam perjalanan
Kereta api dengan mewawancarai secara langsug
penumpang yang berada di dalam kereta api di DAOP 6
Yogyakarta baik KRL lintas Yogyakarta – Palur dan KA
Bandara YIA lintas Yogyakarta - YIA.
(a) Maksud dan Tujuan
Digunakan untuk menghitung jumlah penumpang
yang naik dan turun di setiap stasiun pemberhentian,
mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap
fasilitas dan pelayanan pada saat perjalanan serta
memperoleh data karakteristik penumpang
(b) Peralatan survei
Alat Tulis
Form Survei
Clip Board
(c) Lokasi Survei
Survei dilaksanakan di dalam KRL relasi Yogyakarta –
Palur dan KA Bandara YIA relasi Yogyakarta - YIA
(d) Pelaksanaan survei
Survei dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 08 April
2023 pada KRL relasi Yogyakarta – Palur pada pukul
08.00 dan KA Bandara YIA pukul 21.25 dengan 2 orang
surveyor dari bidang lalu lintas dan angkutan KA
(e) Metodologi survei
2 orang surveyor ada di dalam kereta untuk
melaksanakan wawancara dengan penumpang
Penumpang akan diberikan barcode yang akan
di scan melalui hp responden dan langsung
masuk ke form survei
Pengambilan dokumentasi selama pelaksanaan
dari awal sampai selesai mengisi form survei
(f) Teknik analisis survei
Analisis yang digunakan pada survei ini adalah analisis
IPA dan CSI
e. Kondisi Lalu Lintas dan Angkutan di Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1
Semarang Area III Yogyakarta
Ruang lingkup dari analisis survei di bidang lalu lintas meliputi survey
waktu tempuh kereta, survei keterlambatan kereta, survei kapasitas lintas
dan survei kapasitas stasiun. Sedangkan analisis survei angkutan
penumpang meliputi data volume penumpang (saat waktu sibuk dan
waktu normal) dan survei kepuasan penumpang di wilayah Balai Teknik
Perekeretaapian Kelas I Semarang Area III Yogyakarta
1) Peta Lintas Daerah Operasi 6 Yogyakarta
Daerah operasi 6 yogyakarta memiliki lintas jalur utama yang
beroperasi sepanjang 392,322 KM dengan total stasiun berjumlah
36. Terdapat beberapa stasiun yang memiliki status nnonaktif
atau nonoperasi. Pada wilayah studi di lintas YIA-
Yogyakarta_Palur ada beberapa stasiun yang tidak aktif
diantaranya Stasiun Kedundang, Stasiun Kalasan, Stasiun
Ketandan, Stasiun Ngawonggo, Stasiun Tegalgondo, Stasiun
Wonosari, Stasiun Mayang dan Stasiun Pajang.
1 YIA-Wates 12219
2 Wates-Sentolo 10159
3 Sentolo-Rewulu 9027
4 Rewulu-Patukan 4579
5 Patukan-Yogyakarta 4241
6 Yogyakarta-Lempuyangan 1307
7 Lempuyangan-Maguwo 6799
8 Maguwo-Brambanan 7905
9 Brambanan-Srowot 5850
10 Srowot-Klaten 6738
11 Klaten-Ceper 9279
12 Ceper-Delanggu 6271
13 Delanggu-Gawok 5543
14 Gawok-Purwosari 6639
15 Purwosari-Solobalapan 2936
20 Sukoharjo-Pasarnguter 8031
21 Pasarnguter-Wonogiri 10580
2) Kelas Stasiun
Pada Daerah Operasi 6 Yogyakarta terdapat berbagai macam
kelas stasiun diantaranya yaitu : Besar A, Besar B, Besar C, Kelas
1, Kelas 2, Kelas 3. Berikut adalah tabel daftar nama stasiun.
542 + 494
6 Yogyakarta BESAR YK
167 + 081
262 + 720
3) Stamformasi
Stamformasi merupakan susunan rangkaian kereta api dalm
perjalanan, dalam sekali perjalanan kereta api dapat terdiri dari 1
atau lebih lokomotif dan beberapa rangkaian yang bias terdiri dari
beberapa jenis kereta misalnya K1, K2, K3, MP1, MP2, KMP1,
KMP2, KMP3, M1, B, P.
a) K1; merupakan kereta yang dilengkapi dengan fasilitas
penumpang Kelas eksekutif
b) K2; merupakan kereta yang dilengkapi dengan fasilitas
penumpang Kelas bisnis
c) K3; merupakan kereta yang dilengkapi dengan fasilitas
penumpang Kelas ekonomi.
d) M; merupakan kereta yang dilengkapi dengan fasilitas untuk
makan dan dapur.
e) P; merupakan kereta yang dilengkapi dengan pembangkit
listrik untuk sumber daya bagi fasilitas penumpang (lampu,
AC, audio, tv, dll).
f) B; merupakan kereta yang dilengkapi dengan fasilitas untuk
mengangkut barang hantaran dan bagasi.
N NAMA
No KA STAMFORMASI RELASI
O RANGKAIAN
2 Trainset (TC - M1 - M2
40 KA 643 / 672 COMMUTER LINE YK - PL
- TC)
4 KD13 AC KT - SLO -
42 KA 528 / 582 KA BANDARA SMO
SMO
4) Okupansi
Okupansi adalah tingkat pengisian penumpang selama
perjalanan. Sedangkan load faktor adalah pengisian penumpang
rata rata dibagi kapasitas tempat duduk penumpang. Terdapat
dua jenis okupansi terdiri dari:
a) Okupansi Statis
Okupansi ini digunakan untuk angkutan komuter
dihitung dari tempat asal ke tempat tujuan saja.
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔
𝑂𝑘𝑢𝑝𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑆𝑡𝑎𝑡𝑖𝑠 = × 100 %
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑢𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 × 𝑘𝑚
𝑂𝑘𝑢𝑝𝑎𝑛𝑠𝑖 𝐷𝑖𝑛𝑎𝑚𝑖𝑠 = × 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 × 𝑘𝑚
Program : 4 KA Reguler
Kapasitas lintas : 8 KA
1440
𝐶 = 𝑋 0,7 𝑥 2
𝐻
Keterangan :
C = Kapasitas lintas
1440 = Konversi untuk 24 jam
H = Headway (menit)
0,7 = Waktu yang dipergunakan untuk operasi
KA hanya 70%, 20% untuk perawatan jalan
dan 10% untuk cadangan waktu hilang
karena menunggu persilangan
Dalam headway KA ditentukan berapa panjang
petak blok dan di jalur tunggal ditentukan oleh petak
jalan terpanjang atau waktu tempuh terlama pada
petak jalan yang ada pada lintas tersebut, ditentukan
oleh puncak kecepatan yang diterapkan dalam GAPEKA
(Grafik Perjalanan KA), ditentukan oleh jenis hubungan
blok dan ditentukan oleh prinsip operassi (single/mix
operation).
Terdapat rumus yang digunakan untuk menghitung
headway sesuai dengan kriteria :
(1) Hubungan Blok Manual
Menghitung headway pada suatu lintas persinyalan
mekanik dengan sistem hubungan blok manual adalah
penjumlahan dari waktu tempuh paling lama di lintas
tersebut ditambah waktu perjalanan persilangan dan
pelayanan blok. Jadi, memiliki rumus sebagai berikut :
60 × (𝑆𝑎𝑏 + 3)
𝐻= +1
𝑉
60 × (𝑆𝑎𝑏 + 1,5)
𝐻= + 0,25
𝑉
60 × (2𝑏 + 1)
𝐻= + 0,25
𝑉
∑ 𝐾𝐴𝑝𝑛𝑝 × 𝑉 + ∑ 𝐾𝐴𝑏𝑟𝑔 × 𝑉
𝑉𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
∑ 𝐾𝐴𝑝𝑛𝑝 + ∑ 𝐾𝐴𝑏𝑟𝑔
Keterangan :
V pnp = Kecepatan KA penumpang
V brg = Kecepatan KA barang
∑ KA pnp = Jumlah KA penumpang yang beroperasi
∑ KA brg = Jumlah KA barang yang beroperasi
b) Perhitungan Kapasitas Lintas YIA-Kedundang
Lintas YIA-Kedundang menggunakan hubungan blok
elektrik tertutup jalur ganda. Dengan mengambil jarak petak
jalan yang terjauh yaitu YIA-Kedundang dilintas 5,346 km
dalam gapeka 2021. Mempunyai puncak kecepatan
maksimum 100 km/jam dan jumlah KA yang melintas
sebagai berikut :
Penumpang : 20 KA, Vmaks 105 km/jam
AWAL
AWAL AWAL AKHIR AKHIR AKHIR
NO BULAN (TOTAL ANDIL
(PNP) (BRG) (PNP) (BRG) (TOTAL)
)
1 JAN 8698 -10641 -1943 3762 -12938 -9176 -7233
2 FEB 5282 -10738 -5456 2476 -11669 -9193 -3737
3 MAR 2912 -10416 -7504 242 -11886 -11644 -4140
4 APR -132 -25761 -25893 -529 -30141 -30670 -4777
5 MEI 0 -16499 -16499 0 -21817 -21817 -5318
6 JUN -4 -21582 -21586 28 -26559 -26531 -4945
7 JUL -161 -30516 -30677 -191 -35462 -35653 -4976
8 AUG -474 -23821 -24295 -1387 -26214 -27601 -3306
9 SEP -239 -26398 -26637 -1161 -30278 -31439 -4802
10 OKT 873 -22278 -21405 -694 -23346 -24040 -2635
11 NOV -143 -17076 -17219 -1737 -17609 -19346 -2127
12 DES -37 -14005 -20049 -1050 -15202 -16252 3797
TOTAL 16575 -229731 -219163 -241 -263121 -263362 -44199
AWAL
AWAL AWAL AKHIR AKHIR AKHIR
NO BULAN (TOTAL ANDIL
(PNP) (BRG) (PNP) (BRG) (TOTAL)
)
1 JAN -621 -18017 -18638 -2606 -23800 -26406 -7768
2 FEB -772 -19563 -20335 -2660 -23921 -26581 -6246
3 MAR -68 -20776 -20844 -1969 -25572 -27541 -6697
4 APR -468 -16862 -17330 -2392 -21932 -24324 -6994
5 MEI -322 -15769 -16091 -1926 -20275 -22201 -6110
6 JUN -332 -22060 -22392 -2592 -28353 -30945 -8553
7 JUL -450 -22013 -22463 -2545 -27609 -30154 -7691
8 AUG -578 -25458 -26036 -2293 -29510 -31803 -5767
9 SEP 455 -14840 -14385 -1654 -18613 -20267 -5882
10 OKT 7441 -19753 -12312 4781 -23603 -18822 -6510
11 NOV 2379 -23438 -21059 -463 -29066 -29529 -8470
12 DES 3199 -22169 -18970 1328 -26069 -24741 -5771
TOTAL 9863 -240718 -230855 -14991 -298323 -313314 -82459
7) Volume Angkutan
Pengoperasian angkutan kereta api di DAOP 6 Yogyakarta
dibagi menjadi dua, yaitu:
a) Angkutan penumpang, permintaan angkutan penumpang
kereta api saat ini dapat dilayani dengan:
(1) Kereta api angkutan penumpang berjadwal, yaitu
angkutan penumpang dengan kereta api antarkota atau
angkutan kota, beroperasi setiap dan/atau hari tertentu
dalam trayek dan jadwal tetap dan teratur berdasarkan
GAPEKA. Kereta api penumpang berjadwal dapat dilayani
dengan kereta jarak jauh, KRL, KRDE, atau KA Lokal
(2) Kereta api angkutan penumpang tidak terjadwal,
merupakan angkutan orang dengan kereta api antarkota
atau angkutan kota dengan trayek dan jadwal yang tidak
tetap dan tidak teratur pada jaringan pelayanan yang
telah ditetapkan berdasarkan MALKA dan WAM.
Pelayanan angkutan penumpang Daop 6 Yogyakarta terdiri
dari pelayanan KA eksekutif, KA Bisnis, KA Ekonomi dan KA Lokal
(KRL dan KRDE)
b) Angkutan barang, jenis angkutan barang di DAOP 6
Yogyakarta saat ini dibagi menjadi:
(1) Kereta api angkutan barang berjadwal, yaitu angkutan
barang dengan kereta api antarkota yang beroperasi
setiap dan/atau hari tertentu dalam trayek dan jadwal
tetap dan teratur berdasarkan GAPEKA. Kereta api
angkutan barang berjadwal dapat dilayani dengan
kereta api barang cepat, kereta api barang biasa, kereta
api barang campuran
(2) Kereta api angkutan barang tidak berjadwal, yaitu
angkutan barang dengan kereta api antarkota yang
beroperasi dengan jadwal tidak tetap yang berdasarkan
MALKA) dan WAM.