Anda di halaman 1dari 9

.

DASAR PERKERETAAPIAN
(TUGAS MANDIRI)

OLEH
SULTAN AL KAHFI PUTRA AKBAR
2015011054

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
Soal :

1. Jelaskan keuntungan dan kerugian moda KA dan moda lain (25%)

2. Jelaskan perbedaan tipe rel sempit dan rel standar (25%)

3. Kereta Bandara Tanjung Karang –Radin Inten II sedang dirancang dengan


kapasitas = 593 kursi; dengan asumsi load factor=75% maka tingkat keterisian
efektif =0,75x593=444 kursi. Waktu menunggu dan mengoperasikan armada
diasumsikan masing-masing 15 menit (0,25 jam) di termini (Tanjung Karang dan
Radin Inten II), menaikturunkan penumpang di Sta. Labuhanratu dan Sta. Natar
masing-masing 2,5 menit, waktu perjalanan Tanjung Karang – Radin Inten II
adalah 35 menit (tanpa berhenti di stasiun antara), dan layanan kereta beroperasi 18
jam sehari (06:00-24:00). Dengan target penumpang 29.000/hari atau 14.500 orang
per arah dan faktor tak terduga dianggap 1,5; berapa headway dan armada kereta
yang dibutuhkan? (50%)
Jawaban :

1 Jawaban No.1

Keuntungan

1. Moda angkutan jalan rel adalah tipe moda angkutan yang memungkinkan
jangkauan pelayanan orang/barang dalam jarak pendek, sedang dan jauh dengan
kapasitas yang besar (angkutan masal), tergantung pada keadaan topografi daerah
yang memungkinkan untuk dilalui secara baik oleh kereta

2. Pemakaian energi untuk transportasi menduduki peringkat tertinggi (40,58%)


dibandingkan industri lainnya . Ini menempatkan tingkat penggunaan BBM
untuk industri jasa sangat signifikan. Penghematan energi/BBM di bidang
industri jasa akan memberikan dampak perekonomian yang cukup tinggi
terhadap pemakaian energi nasional di Indonesia. Angkutan kereta api memiliki
potensi penggunaan energi/BBM yang relatif kecil

3. Keselamatan perjalanan akan lebih baik daibandingkan moda lainnya, karena


mempunyai jalur (track) dan fasilitas terminal tersendiri, sehingga tidak
terpengaruh oleh kegiatan lalu lintas non kereta api yang menjadikan sangat
kecil terjadinya konflik dengan moda lainnya.

4. Keandalan waktu cukup tinggi, karena selain mempunyai jalur tersendiri,


kecepatan relatif lebih konstan, sehingga kemudahan dalam pengaturan dan
risiko keterlambatan kecil dan tidak terlalu dipengaruhi oleh cuaca.
5. Tingkat keandalan keselamatan perjalanan relatip tinggi, dapat sebagai
angkutan wisata pada kawasan pariwisata (tourism trip).

6. Perkeretaapian merupakan angkutan yang ramah lingkungan, dengan emisi


gas buang kecil dan pengembangan teknologi kereta berbasis energi listrik,
memungkinkan sebagai moda angkutan yang memapu menjawab masalah
lingkungan hidup manusia di masa datang.

7. Dapat dipergunakan sebagai pelayanan aktivitas khusus, karena daya angkut


besar, dan memiliki jalur sendiri, sehingga perjalanan suatu aktivitas khusus
dilaksanakan tanpa banyak memberikan dampak sosial. (misalnya, untuk
Hankam, Pengiriman Sembako, Layanan Bahan Pabrik, dll.)

8. Kecepatan perjalanan KA bervariasi, dari kecepatan rendah hingga tinggi,


misalnya dari KA berbasis batu bara dengan kecepatan 40-60 km/jam hingga
KA Levitasi Magnetik dengan kecepatan 400-600 km/jam.

9. Mempunyai aksebilitas yang lebih baik dibandingkan angkutan air dan udara.

10. Biaya total variabel (biaya operasionalnya) perhitungan per hari cukup tinggi,
namun biaya variabel dalam per ton tiap km sangat rendah (karena kapasitas
angkut besar) dibandingkandari perkembangan moda. Tabel 2.2 memberikan
deskripsi kinerja beberapa moda dalam perkiraan biaya per ton-km dalam
dollar.

Tabel 2.2 Kinerja Transportasi dalam Biaya Operasi


Total Biaya per Biaya per Ton-
Jenis Alat Angkut
Hari (US Km (US
dollars) dollars)
Kereta Beroda 0.37 0.093
(400 lb diangkut 20 km)
Kereta & Gerobak
3.84 0.032
( 3 Ton diangkuat 40 km)
Truk
54.50 0.023
(10 Ton diangkut 240 km)
Kereta Api
780.0 0.010
SDM IDEM UDARA
(2000 Ton diangkut 40 mil)
4

Kerugian
1. Memerlukan fasilitas infrastruktur khusus yang tidak bisa digunakan oleh moda
angkutan lain, sebagai konsekuensinya perlu penyediaan alat angkut yang
khusus (lokomotif dan gerbong).
2. Investasi yang dikeluarkan tinggi karena KA memerlukan sarana khusus.
3. Pelayanan jasa orang/barang hanya terbatas pada jalurnya (tidak door to door).
4. Teknologi sarana tinggi, sehingga tidak langsung dapat diterapkan pada jalur
yang sudah ada.
5. Bila ada hambatan (kecelakaan) di jalur tersebut, maka tidak dapat segera
dialihkan ke jalur lainnya.
6. Dapat menghambat perkembangan fisik kota, persilangan KA dan jalan raya
dibatasi.

2. Jawaban No.2
1. Biaya pelaksanaan konstruksi (construction cost) pada jalur kereta api.
Umumnya untuk jalur kereta api dengan ‘broad gauge of track’ membutuhkan
biaya pelaksanaan konstruksi (pembangunan sarana dan prasarana kereta api
antara lain stasiun, jembatan kereta api, pekerjaan badan jalan kereta api / subgrade)
yang lebih besar daripada ‘narrow gauge of track’
2. Volume dan sifat lalu lintas kereta api
‘Broad gauge of track’ sesuai untuk digunakan pada jalur kereta api yang
melayani operasional kereta api dengan beban terstruktur yang berat, pergerakan
kereta api dengan kecepatan tinggi dan volume lalu lintas kereta api yang padat
sedangkan ‘narrow gauge of track’ pada kondisi sebaliknya.
3. Kondisi fisik / geografis dari daerah yang akan direncanakan jalur lintasan kereta
api
‘Narrow gauge of track’ sesuai untuk digunakan pada daerah yang mempunyai
topografi perbukitan atau pegunungan, karena berkaitan dengan desain geometris
jalur kereta api (alinyemen horisontal dan vertikal) yang lebih efisien Jika ukuran
gauge of track yg dipakai lebih kecil dari gauge of track standar (narrow gauge of
track), maka batas kecepatannya tidak akan secepat jika menggunakan ukuran
gauge of track standar.

3.Jawaban No.3

Diketahui :

Kapasitas kereta = 593 orang

Load factor = 75%

Kapasitas kereta efektif : 0,75 x 593=444 orang

Waktu tunggu dan operasi armada di kedua stasiun (1 arah ) = 2 x 15=30 menit

Waktu menaik turunkan penumpang di kedua stasiun(1 arah ) = 2 x 2,5=5 menit

Waktu tempuh antar statiun(1 arah ) = 1 x 35=35 menit

Waktu operasi = 18 jam=18 x 60=1080menit

Target Penumpang =14.500 orang /arah

Faktor Ketidakdugaan = 1,5

Jumlah Penumpang dengan Faktor Kitidakdugaan= 1,5 x 14500=¿

21.750 orang /arah

Ditanya :

1)Waktu Headway(Jeda antara armada untuk beroperasi)

2)Armada(Jumlah kereta untuk memenuhi target)

Jawab :

1. Waktu total operasi kereta untuk 1 arah Statiun Raden Intan II dan
Tanjung-Tarang
= Waktu tunggu dan operasi + waktu menaik turunkan penumpang + waktu
tempuh
=30 menit+ 5 menit+35 menit=70 menit

2. Frekuensi kereta dalam 1 hari operasi (F) 1 arah


=waktu total operasi untuk 1 arah / waktu operasi untuk 1 hari
= 1080 menit / 70 menit = 15,42 dibulatkan menjadi 15

3. Periode kereta dalam 1 hari operasi (T) 1 arah


= waktu operasi untuk 1 hari / waktu total operasi untuk 1 arah
= 70 menit / 1080 menit = 0,064

4. Jumlah Penumpang yang bisa diangkut kereta dalam 1 hari 1 arah


= Frekuensi x kapasitas kereta efektif = 15 x 444 = 6660 orang

5. Jumlah Armada kereta yang dibutuhkan untuk memenuhi target dengan


faktor ketidakdugaan
= Jumlah Penumpang dengan Faktor Kitidakdugaan / Jumlah penumpang yang
bisa diangkut kereta dalam 1 hari
= 21.750 / 6660 = 3,265 jika dibulatkan kemungkinan :
1. dibutuhkan 4 armada kereta api untuk memenuhi target (jika
dipertimbangkan faktor amannya).
2. dibutuhkan 3 armada kereta api untuk memenuhi target (jika
dipertimbangkan faktor biayanya).

6. Waktu jeda antar armada untuk beroperasi( Waktu headway)


1. Untuk 4 armada =
H = 1/f = 1/4 jam = 15 menit
2. Untuk 3 armada =
H = 1/f = 1/3 jam = 20 menit
REFERENSI

1. Bab 2 “ Sarana dan Prasarana Moda Angkutan Kereta Api. E-Book Prasana
Transportasi Jalan Rel Jurusan Teknik Sipil UMY
2. PPT Rail-Gauge-Pert-2 Oleh Bapak Dr. Eng. Ir. Aleksander Purba, ST., MT.,
IPM. ASEAN Eng
3. Tesis “PENENTUAN JUMLAH ARMADA KERETA API DAN HEADWAY
BERDASARKAN PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG UNTUK LIMA
TAHUN KEDEPAN DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI PROMODEL”
oleh Ratih Wulandari 0906578705 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
4. Jurnal “Analisis Keseimbangan Jumlah Armada Angkutan Umum Berdasarkan
Kebutuhan Penumpang” oleh Adris. A. Putra Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Haluoleo

Anda mungkin juga menyukai