Anda di halaman 1dari 23

REKAYASA JALAN REL

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


SISTEM DAN MANAJEMEN OPERASIONAL

OPERASI PERKERETAPIAN :

Suatu kegiatan terpadu dari seluruh usaha penggerak


sejumlah sarana angkutan melalui jalan-jalan rel yang
diatur berdasarkan pola grafik perjalanan kereta api
(GAPEKA) sebagai hasil masukan perencanaan,
penganggaran, penjadwalan pelaksanaan operasi dan
informasi
GAPEKA (Grafik Perjalanan Kereta Api) : memuat
perencanaan gerakan sarana yang menghubungkan asal
dan tujuan sejumlah jenis kereta api yang sesuai dengan
formasi program daya angkut guna mendukung kebutuhan
pasar dalam kurun waktu tertentu berdasarkan jadwal.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


PROSES PERENCANAAN GAPEKA

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


Undang-Undang nomor 23 tahun 2007 pasal 121 ayat (2) berbunyi
sebagai berikut:
Grafik perjalanan kereta api sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dibuat oleh pemilik prasarana perkereaapian sekurang–kurangya
berdasarkan:
a.Jumlah kereta api
b.Kecepatan yang diijinkan
c.Relasi asal tujuan,dan
d.Rencana persilangan dan penyusulan

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


Banyaknya kereta api atau frekuensi maksimum pada satu lintas
pada kurun waktu tersebut disebut kapasitas lintas (line
capacity)
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Kapasitas Lintas

“ frekuensi tertinggi yang dapat dicapai satu lintas


pada kurun waktu tertentu.”

Dipengaruhi oleh :
1. Tingkat pelayanan atau keterampilan para karyawan
yang menangani/mengatur perjalanan kereta api
2. Peralatan yang mampu memebrikan kemudahan
masuk/keluarnya sarana di dlaam emplasemen stasiun
3. Jarak lintas dan kecepatan sarana
4. Banyaknya jalur yang dapat digunakan

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


Kapasitas Lintas

Kapasitas lintas adalah banyaknya kereta api yang dapat


dioperasikan pada satu petak jalan per satuan waktu.
Biasanya diambil satu hari, jadi satuannya adalah ka/hari

Dalam menentukan suatu lokasi pada jalur rel, maka dikenal


hierarki sebagai berikut:
Petak Jalan: Lokasi antara 2 stasiun atau antara 2 blok sinyal
Antara : Lokasi Petak antara 2 stasiun besar
Lintas : Biasanya sesuai dengan historis pada saat membangun
Koridor: Biasanya berhubungan dengan OD (origin-destination)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


Kapasitas Lintas

Kecepatan yang digunakan dalam perhitungan kapasitas


lintas adalah kecepatan rata-rata, dengam persamaan:

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


Kapasitas Lintas

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


CTC (Centralized Traffic Control)

It is an equipment used to control equipment signaling some existing stations in the central
cross.
•CTC system has several main functions such as controlling, monitoring, control schedules, and
train describers
•The software use to design CTC in a MMI (Man Machine Interface)
•Software provides a menu of editing to create or modify the layout of the station, and boolean
logic
•Menu editing is needed to modify the layout of the station if oneday there interlocking data
modification PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Kapasitas Lintas

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


Passing Tonnage

“ jumlah ton (berat kotor) yang melalui suatu lintasan


pada kurun waktu tertentu sesuai dengan kapasitas
lintasnya”
Dipengaruhi oleh :
1. Kapasitas lintas
2. Besar tekanan gandar
3. Banyaknya rangkaian
4. Jumlah gandar satuan lokomotif, kereta dan gerbong

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


Daya Angkut Lintas

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


Daya Angkut Lintas

Klasifikasi Jalan Rel Indonesia

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


Daya Angkut Lintas

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


Daya Angkut Lintas

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


Frekuensi Kereta Api

Frekuensi kereta dihitung berdasarkan kebutuhan angkutan dan


kemampuan sarana serta prasarana dalam mendukung produksinya.

Frekuensi kereta penumpang (fkap) dapat dihitung sebagai berikut :


Kebutuhan angkutan penumpang/ hari(Pnp/ hari)
f kap 
(Jumlah kereta / hari)(Tempat duduk/ kereta)

Frekuensi kereta barang (fkab) dapat dihitung sebagai berikut :


Kebutuhan angkutan barang/ hari(Ton / hari)
f kab 
(Jumlah gerbong/ hari)(Berat muat/ kereta)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


Frekuensi Kereta Api

Contoh: Angkutan semen dari kota A ke kota B, diangkut dengan kereta api
sebanyak 3 juta ton/tahun, dengan asumsi 1 tahun adalah 300 hari,
maka angkutan per hari = 10.000 ton.

Satu rangkaian kereta api, dengan jenis lok BB, dengan kondisi tanjakan dan
lengkung antara A dan B pada kecepatan 50 km/jam dapat menarik 450 ton.
Jika dipakai gerbong tertutup GGW-100, dengan berat kosong 15 ton dan berat
muat 30 ton, maka satu lok BB dapat menarik rangkaian sebanyak 10 gerbong.


Kebutuhan angkutan barang/ hari(Ton / hari)
f kab
(Jumlah_ gerbong/ hari)(Berat _ muat/
kereta) 10.000 _ ton/ hari

f kab  33 _ Ka /
10 _ gerbong/ Ka 30 _ Ton/ hari
gerbong
Jika dilakukan pergi-pulang, maka frekuensi kereta PROGRAM
adalah 66 STUDI
Ka/hariTEKNIK SIPIL
Simulasi GAPEKA

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


Simulasi GAPEKA

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


Simulasi GAPEKA

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


Simulasi GAPEKA

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


Simulasi GAPEKA

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

Anda mungkin juga menyukai