MOJOKERTO
setiap hari atau pada hari yang
ditentukan dalam grafik dan dalam
Gambar 1.1 Peta Jalan Rel Mojokerto - daftar waktu.
Surabaya Kota 2. Kereta api fakultatif, adalah kereta
api yang perjalanannya tidak tertulis
Garis hijau yang menghubungkan di dalam grafik perjalanan kereta
Surabaya Kota - Wonokromo merupakan kondisi api dan tertulis dalam daftar waktu
double track sedangkan garis merah yang tetapi hanya dijalankan apabila
menghubungkan Wonokromo - Mojokerto dibutuhkan.
merupakan kondisi single track. Titik-titik biru 3. Kereta api luar biasa, adalah kereta
menunjukkan stasiun/emplasement yang api yang perjalanannya tidak tertulis
memungkinkan kereta api untuk berhenti,
5
api bergantung pada jenis lokomotif. Walaupun kedatangan, lamanya berhenti di suatu
kecepatan ini sangat bergantung pada jenis stasiun/pemberhentian. Pedoman ini ditampilkan
lokomotif yang digunakan namun pembatasan dalam bentuk grafik yang biasa disebut dengan
terhadap puncak kecepatan juga perlu dilakukan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka).
untuk menjamin keamanan dan kenyamanan Bentuk Gapeka adalah berupa suatu
pengguna kereta api. grafik 2 dimensi yang terdiri dari waktu sebagai
Pembatasan-pembatasan puncak sumbu X dan tempat pemberhentian sebagai
kecepatan yang dilakukan pada sistem sumbu Y. Dalam Gapeka, perjalanan dari suatu
operasional kereta api adalah : rangkaian kereta api dimodelkan sebagai garis
Puncak kecepatan pada jalan rel linier dengan kemiringan tertentu dan bentuk
yang diijinkan (maximum yang tertentu untuk setiap perjalanan kereta
permissible track speed) apinya. Kemiringan ini dipengaruhi oleh
Puncak kecepatan pada jalan rel di kecepatan dari suatu perjalanan kereta api,
suatu petak jalan dipengaruhi oleh semakin besar sudut kemiringan yang dibentuk
kondisi jalan, baik mengenai menunjukkan bahwa kecepatan kereta api
konstruksi jalan rel, kondisi alam, semakin tinggi. Bentuk umum dari Gapeka
maupun karena kondisi dari dapat dilihat pada gambar 2.1 di bawah ini.
pemeliharaan.
Puncak kecepatan dari kendaraan
yang diijinkan (maximum
permissible train speed)
Puncak kecepatan dari kendaraan
yang dipengaruhi oleh konstruksi
kendaraan dan pemeliharaannya.
Berikut adalah puncak kecepatan yang
telah ditetapkan untuk kereta api (dalam
km/jam) :
a. Kereta api untuk berpergian = 75
b. Kereta api express dan
Kereta cepat = 90
c. Kereta api campuran = 45
d. Kereta api penolong Gambar 2.1 Layout dari Grafik Perjalanan
dan Lokomotif = 45 Kereta Api/Gapeka (Sumber : Tugas Akhir
Dyota Wiradhian)
2.5 Frekuensi Kereta Api
Frekuensi keberangkatan rangkaian 2.8 Operasional Perjalanan Kereta Api
kereta bergantung pada tingkat kedatangan dari Peraturan-peraturan yang digunakan
penumpang ataupun barang yang akan diangkut. oleh PT. Kereta Api Indonesia sebagai pelaksana
Semakin tinggi tingkat kedatangan maka perjalanan kereta api untuk menjamin keamanan
frekuensi keberangkatan juga akan semakin perjalanan kereta api adalah :
tinggi. Frekuensi perjalanan kereta api dapat a. Penentuan kereta api yang
dibagi menjadi : mempunyai hak utama.
Frekuensi rendah ialah maksimum 2 b. Pemberangkatan kereta api.
kereta api tiap jam c. Waktu tunggu minimum.
Frekuensi sedang ialah maksimum d. Perhitungan jam berangkat kereta
3 - 5 kereta api tiap jam api yang menunggu.
Frekuensi tinggi ialah maksimum 6 e. Penentuan waktu tempuh.
atau lebih kereta api tiap jam Faktor-faktor tersebut akan
mempengaruhi jadwal waktu keberangkatan dan
2.6 Grafik Perjalanan Kereta Api waktu kedatangan dari rangkaian kereta api di
(Gapeka) stasiun dan juga mempengaruhi waktu dan
Dalam melakukan perjalanan kereta tempat persilangan atau pemberhentian kereta
api diperlukan suatu pedoman untuk mengatur api.
jadwal perjalanan kereta api tersebut. Pedoman
ini mengatur tentang jam keberangkatan, jam
7
2.8.1 Penentuan Kereta Api Yang 3. Kereta api tidak boleh berhenti
Mempunyai Hak Utama kecuali pada tempat yang telah
Prioritas dari kereta api memegang ditentukan sesuai dengan Gapeka.
peranan penting dalam penetuan hak utama dari
suatu kereta api dalam kegiatan persilangan 2.8.3 Waktu Tunggu Minimum
ataupun penyusulan. Waktu tunggu minimum diatur sebagai
1. Kereta api penumpang mempunyai berikut :
prioritas yang lebih tinggi 1. Pada peristiwa persilangan di suatu
dibandingkan dengan kereta api stasiun, waktu tunggu suatu kereta
barang. Demikian juga pada kereta api di stasiun persilangan hingga
api penumpang yang memiliki kereta api tersebut diberangkatkan
prioritas berbeda. Untuk kereta api kembali minimum 4 menit.
penumpang jarak jauh memiliki 2. Selisih waktu keberangkatan kereta
prioritas yang lebih tinggi api di suatu stasiun dengan
dibandingkan dengan kereta api keberangkatan kereta api lain dari
penumpang lokal (jarak dekat). arah berlawanan di stasiun
2. Kereta api yang memiliki prioritas persilangan minimum 1 menit.
lebih tinggi selalu memiliki hak 3. Selisih antara waktu keberangkatan
utama dalam peristiwa persilangan antara kereta api yang berhenti di
maupun penyusulan. suatu stasiun dan waktu kedatangan
3. Untuk kereta api dengan prioritas kereta api lain di stasiun di
yang sama, aturan untuk mukanya pada dua kereta api yang
menentukan kereta api yang berjalan searah minimum 1 menit.
mempunyai hak utama didasarkan 4. Pada dua kereta api yang berjalan
pada perbedaan waktu tunggu. searah, bila kedua kereta api
Kereta api yang memiliki waktu berjalan langsung maka selisih
tunggu lebih lama akan memiliki antara waktu berangkat kereta api di
hak utama. Namun apabila waktu stasiun dengan waktu kedatangan
tunggu dari kedua kereta api sama, kereta api lain di stasiun di
maka penentuan hak utama mukanya minimum 4 menit.
didasarkan pada jam keberangkatan
dari kereta api. Kereta api yang 2.8.4 Perhitungan Jam Berangkat Kereta
memiliki jam keberangkatan lebih Api Yang Menunggu
awal akan memiliki hak utama. Untuk Persilangan
Jam berangkat kereta api yang
2.8.2 Pemberangkatan Kereta Api berangkat terlebih dahulu ditambah
Selain mengatur mengenai penentuan respon dari sinyal (minimum 1
hak utama, pemberangkatan dari kereta api pun menit).
diatur. Berikut ini adalah pengaturan mengenai Untuk Penyusulan
pemberangkatan kereta api : Jam sampai kereta api yang
1. Kereta api tidak boleh berangkat menyusul pada stasiun berikutnya
dari suatu stasiun menuju stasiun di ditambah respon dari sinyal
mukanya selama belum terdapat (minimum 1 menit).
keyakinan bahwa kereta api yang
berjalan di mukanya telah masuk di 2.8.5 Penentuan Waktu Tempuh
stasiun itu. Waktu tempuh dari suatu rangkaian
2. Pada petak jalan sepur tunggal, kereta kereta api dapat diperoleh dari Pembagian antara
api tidak boleh berangkat dari suatu Jarak antar stasiun dengan Kecepatan dari Kereta
stasiun menuju ke stasiun di Api. Waktu untuk perlambatan dan percepatan
mukanya sebelum terdapat tidak diperhitungkan dalam pembuatan Gapeka,
keyakinan bahwa stasiun di karena kedua fungsi ini bukan merupakan fungsi
mukanya tidak ada kereta api yang linier sehingga apabila diperhitungkan maka
berjalan atau sedang berangkat Gapeka yang terbentuk tidak linier.
menuju ke stasiun itu.
8
7
4
BAB III
METODOLOGI 3.2 Identifikasi Masalah
Dalam tahap ini diperlukan
3.1 Pengertian Umum pembelajaran yang mendalam akan sistem
Adapun metodologi yang kami pengoperasian kereta api di Indonesia khusunya
gunakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini mengenai Grafik Perjalanan Kereta Api. Dari
dapat dilihat pada Gambar 3.1 di bawah ini. identifikasi ini kemudian didapatkan
permasalahan-permasalahan pokok yang dihadapi
START dalam proses penyusunan Grafik Kereta Api.
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan ini
Identifikasi Masalah
kemudian ditetapkan suatu tujuan yang jelas
sebagai kondisi ideal sekaligus sebagai solusi dari
permasalahan-permasalahan yang terjadi. Selain
Studi Literatur
itu diperlukan juga batasan masalah sebagai
pembatas agar pembahasan dalam mencapai tujuan
Pengumpulan Data : tersebut tidak berkembang ke bidang-bidang yang
a. Data Stasiun lintas Mojokerto - Surabaya Kota
b. Data kereta api yang menggunakan lintas Mojokerto - Surabaya Kota lain sehingga mengakibatkan tidak tercapainya
c. Data perjalanan kereta api lintas Mojokerto - Surabaya Kota
d. Gapeka per 1 Juli 2008 khususnya pada DAOP VIII lintas Mojokerto - Surabaya tujuan utama.
Kota
e. Peraturan dan syarat - syarat pembuatan Gapeka
Reglemen 19
Perencanaan Perjalanan Kereta Api
3.3 Studi Literatur
Tahapan ini diperlukan sebagai dasar
penyusunan Tugas Akhir, karena dalam
Penyusunan database program (data master) : penyusunan Tugas Akhir harus berlandaskan
a. Master DAOP - Dinas
b. Master Stasiun di setiap dinas
pada teori-teori penunjang dan peraturan-
peraturan yang berlaku. Dalam tahap ini
referensi-referensi yang berhubungan dengan
Penyusunan interface dan bahasa pemrograman untuk pembuatan Gapeka dikumpulkan dan dipelajari.
program penyusun Gapeka
Adapun bentuk dari referensi yang digunakan
untuk pembuatan Gapeka adalah reglemen 19
Penyusunan Gapeka untuk lintas Mojokerto - Surabaya Kota
dari PT. Kereta Api Indonesia (PT.KAI) yang
sesuai dengan Gapeka per 1 Juli 2008 menggunakan program terkait dengan sistem operasional kereta api,
yang telah dihasilkan (INGame) Peraturan Pemerintah yang terkait dengan
perkeretaapian, Undang - Undang Republik
Indonesia, Keputusan Menteri, Pedoman
penyusunan Gapeka, dan juga tentang
pemrograman dengan menggunakan Visual
Perbandingan Hasil antara
Gapeka yang disusun
Basic 6.0.
Tidak program dengan Gapeka per
1 Juli 2008 dengan waktu 3.4 Pengumpulan Data
sebagai indikator dan tingkat
keakuratan 100% Dalam penyusunan Tugas Akhir ini
diperlukan data-data terkait dengan penyusunan
Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) lintas
Mojokerto - Surabaya Kota. Data-data ini
merupakan data sekunder yang didapatkan dari
Ya
DAOP VIII yang menaungi lintas Mojokerto -
Penyusunan Gapeka untuk lintas Mojokerto - Surabaya Kota Surabaya Kota. Adapun data-data yang
(simulasi) dengan program yang telah dihasilkan (INGame) digunakan dalam penyusunan suatu Gapeka
adalah :
1. Data Stasiun pada suatu lintas, yang
Kesimpulan
meliputi :
Nama-nama stasiun/blokpos
FINISH
sepanjang lintas.
Posisi kilometer (km) tiap
Gambar 3.1 Flowchart metodologi penyusunan stasiun/blokpos.
Tugas Akhir Jenis tiap stasiun.
10
BAB V
PENYUSUNAN TAMPILAN PROGRAM FrmLogin
BANTU
8. FormPilih Waktu
9. FormRuas, yang terdiri dari : Gapeka Seluruh Gapeka dari Gapeka dari periode
a. FormRuas 1 Ruas Dari jam ruas yang waktu yang dipilih
00.00 - 24.00 dipilih (Interval 2 jam dimulai
b. FormRuas 2 dari jam 00.00 - 02.00
c. FormRuas 3 hingga 22.00 - 24.00)
d. FormRuas 4
e. FormRuas 5
f. FormRuas 6
Keluar dari Gapeka
g. FormRuas 7
h. FormRuas 8
10. FormWaktu, yang terdiri dari : Tutup FrmProgram
a. FormWaktu 1
b. FormWaktu 2
c. FormWaktu 3 Utama
d. FormWaktu 4
e. FormWaktu 5 Keluar
f. FormWaktu 6
g. FormWaktu 7
h. FormWaktu 8 FINISH
i. FormWaktu 9
j. FormWaktu 10 Gambar 5.1 Flowchart penggunaan
k. FormWaktu 11 INGame secara umum
l. FormWaktu 12
Setiap mini program dari INGame terhubung BAB VI
secara langsung dengan file Kereta.mdb yang PENYUSUNAN GAPEKA DENGAN
merupakan file dari Microsoft Access. PROGRAM BANTU
sesuai. Untuk memahami cara kerja FrmLogin Toolbars DATA MASTER digunakan apabila
dapat dilihat pada gambar 6.1 di bawah ini. pemakai program ingin menambahkan,
START
menghapus atau mengedit data-data terkait
dengan nomor DAOP, dinas/lintas yang berada
frmLogin
di dalam DAOP, dan juga mengenai detail
stasiun yang berada didalam suatu dinas/lintas.
Toolbars PROSES yang terdiri dari
Pilih UserName
Sub Toolbars Perjalanan KA berfungsi untuk
Ya Ketik password melakukan proses pemasukan data-data terkait
dengan perjalanan suatu rangkaian kereta api
Tidak yang melewati suatu dinas/lintas tertentu.
Ulangi Username dan Ya Toolbars yang terakhir adalah Toolbars
Utama
KELUAR yang berfungsi sebagai pintu keluar
password Password cocok
dari program INGame.
Tidak
6.3 Master Dinas
Keluar
MDinas merupakan suatu program
yang terhubung dari Halaman Utama melalui
FINISH Toolbars DATA MASTER Sub Toolbars Master
Dinas. MDinas berfungsi untuk memasukkan
Gambar 6.1 Flowchart pengisian FrmLogin data-data tentang nomor DAOP beserta
dinas/lintas yang berada di dalamnya.
Dari gambar 6.1 di atas dapat diketahui Penggunaan MDinas ini dapat dilihat pada
langkah-langkah yang digunakan untuk mengisi gambar 6.2 di bawah ini.
FrmLogin, yaitu :
START
1. Pilih nama username pada
ComboBox sesuai dengan username
pemakai. Utama
FINISH
14
tersebut adalah :
1. Memilih Sub Toolbars Master Dinas Ketik Nama Stasiun
pada Toolbars DATA MASTER.
2. Setelah tampilan dari Master Dinas
Tekan ENTER
muncul, maka inputkan nomor DAOP
kemudian tekan Enter, kursor akan
secara otomatis berpindah ke dalam Ketik Singkatan Stasiun
A
15
dijadikan database.
3. Mengetikkan data mengenai Nama Tekan ENTER
Stasiun.
4. Kotak isian yang berikutnya adalah
Tekan SIMPAN
singkatan nama stasiun.
5. Lanjutkan dengan kotak isian jenis
stasiun. Master Stasiun (Tabel
STASIUN kereta.mdb)
6. Mengisi kotak isian yang keenam,
yaitu kotak isian Elevasi stasiun.
7. Berikutnya adalah mengisi kotak Tekan KELUAR
START
Utama
Tidak
Ya
A
16
START
START
Utama Utama
Tambah / Edit /
Tidak
Hapus data
Stasiun Ya Pilih toolbars
Hapus Data Database
Master
Ya Tidak
Pilih No DAOP
Tekan HAPUS
Tekan KELUAR
FINISH
Pilih Prioritas
6.5 Program
Apabila tidak ada penambahan/ Tabel PROSESH
kereta.mdb)
pengeditan/penghapusan pada Master Dinas atau
Master Stasiun, maka dapat langsung mengisi
data-data perjalanan kereta api yang berada di Pilih Tabs 2 Data Perjalanan Kereta Api
Ya Gapeka
Utama
Pilih Tabs 2 Data Perjalanan Kereta Api
START
PROSESH Tidak
yang berangkat dari stasiun Surabaya Gubeng pada terhadap kondisi yang sesungguhnya
pukul 07:30 dan tiba di stasiun Wonokromo pada di lapangan dimana kecepatan kereta
pukul 07:35. Pada ruas selanjutnya kereta api di setiap ruas pasti berbeda-beda.
berangkat dari stasiun Wonokromo pada pukul 4. Mampu menghasilkan Gapeka yang
07:35 dan tiba di stasiun Sepanjang pada pukul dilengkapi dengan jam berangkat
07:42. Dari stasiun Sepanjang pukul 07:42 maupun jam tiba di setiap stasiun.
kereta bergerak menuju stasiun Boharan dengan 5. Mampu menghasilkan Gapeka
melewati blokpos Kumendung, dan tiba di untuk setiap ruas dan Gapeka
stasiun Boharan pada pukul 07:50. Dari Boharan periode 2 jam sehingga Gapeka
pukul 07:50 kereta bergerak menuju stasiun yang disusun dapat disajikan
Krian dan tiba pada pukul 07:54. Dari stasiun dengan lebih detail dan jelas.
Krian kereta bergerak menuju stasiun Kedinding 6. Proses pengeditan perjalanan kereta
dan tiba pada pukul 07:58 dan kemudian api yang relatif mudah.
dilanjutkan menuju stasiun Tarik dan tiba di 7. Waktu yang dibutuhkan untuk
stasiun Tarik pada pukul 08:02. Dari Tarik kereta menghasilkan Gapeka relatif
menuju stasiun Mojokerto dan tiba di stasiun singkat.
Mojokerto pada pukul 08:10.
7.3 Kelemahan INGame
BAB VII Selain memiki kelebihan - kelebihan,
KESIMPULAN program INGame juga masih memiliki beberapa
kelemahan-kelemahan. Kelemahan-kelemahan
7.1 Kesimpulan dari program INGame adalah :
Gapeka yang dihasilkan dengan 1. Tampilan Gapeka 24 jam akan
program INGame (program yang dihasilkan dari terlihat sangat rumit apabila data
Tugas Akhir) memiliki nilai keakuratan yang kereta yang diinputkan sangat
sama dengan Gapeka per 1 Juli 2008 yang masih banyak (lebih dari 3 perjalanan
disusun secara manual. Penggunaan program kereta api di setiap jamnya).
INGame pun relatif lebih mudah dan efektif jika 2. Nomor kereta api tidak bisa
dibandingkan dengan sistem manual. ditampilkan pada Gapeka 24 jam.
Penyusunan Gapeka dengan sistem manual jelas 3. Terbatasnya tampilan Gapeka
memakan waktu yang lama ditambah lagi sehingga data-data penunjang yang
dengan banyaknya inputan data dan jika kondisi ada di dalam Gapeka tidak bisa
persilangan atau penyusulan terjadi di dalam ditampilkan.
penyusunan Gapeka. Proses pengeditan yang
harus dilakukan dengan sistem manual akan
menambah waktu lagi.
DAFTAR PUSTAKA
ITS, Surabaya.