Anda di halaman 1dari 18

3

BAB I penyusunan Gapeka dapat dilakukan dengan waktu


PENDAHULUAN yang singkat dengan tingkat keakuratan yang
sama. Program aplikasi ini didesain untuk
1.1 Latar Belakang menyusun Gapeka pada kondisi single track,
Kereta Api merupakan moda double track, sekaligus kombinasi di antara
transportasi darat berbasis jalan rel yang efisien keduanya. Hal ini dilakukan agar program bantu
dan efektif. Hal ini dibuktikan dengan daya ini dapat digunakan di semua rute dan dapat
angkutnya baik berupa manusia ataupun barang mengikuti perkembangan yang akan terjadi pada
yang lebih besar dibandingkan dengan moda perkeretaapian di Indonesia. Kombinasi antara
transportasi darat lainnya. Begitu juga dengan single track dan double track merupakan kondisi
konsumsi bahan bakar kereta api relatif lebih yang banyak terjadi di dalam suatu lintas. Hal ini
hemat dibandingkan dengan moda transportasi disebabkan tidak semua lintas yang ada di dalam
darat lainnya. Dengan kelebihan-kelebihan suatu DAOP menggunakan kondisi double track.
tersebut, perkeretaapian di Indonesia seharusnya Kondisi double track seringkali hanya terdapat di
lebih dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif antara beberapa ruas stasiun di dalam suatu
solusi dalam menyelesaikan permasalahan lintas, sedangkan ruas lainnya masih
kemacetan. menggunakan single track.
Di Indonesia, peran dari kereta api Program komputer yang digunakan
dirasakan masih kurang terasa. Salah satu faktor dalam pembuatan program aplikasi penyusun
penyebabnya adalah penggunaan teknologi di Gapeka ini adalah Microsoft Visual Basic 6.0
dalam bidang perkeretaapian yang masih kurang atau yang biasa disebut dengan VB. Salah satu
dibandingkan dengan moda transportasi darat keunggulan yang paling menonjol dari VB
lainnya. Salah satu contohnya adalah dalam hal adalah VB tidak memerlukan pemrograman
penyusunan Grafik Perjalanan Kereta Api khusus untuk menampilkan jendela, dan cara
(Gapeka) yang merupakan pedoman bagi setiap penggunaannya juga berbasis visual seperti
perjalanan rangkaian kereta api yang hingga saat aplikasi Windows lainnya.
ini masih disusun secara manual. Penyusunan Dalam pembuatan aplikasi penyusunan
dengan metode manual akan membutuhkan Gapeka ini diperlukan suatu objek studi kasus
banyak waktu. untuk membandingkan antara Gapeka yang
Gapeka adalah suatu jadwal perjalanan dihasilkan dengan program aplikasi penyusun
kereta api yang berisikan jadwal pemberangkatan, Gapeka dengan Gapeka yang disusun secara
jadwal pemberhentian di stasiun baik karena manual dan saat ini masih digunakan. Gapeka
menaikkan atau menurunkan penumpang ataupun yang digunakan sebagai tolok ukur adalah
karena peristiwa persilangan atau penyusulan. Gapeka per tanggal 1 Juli 2008. Untuk lokasi
Secara umum Gapeka merupakan grafik 2 dimensi studi kasusnya diambil lintas Mojokerto -
yang terdiri dari sumbu X, sumbu Y, dan garis Surabaya Kota.
linier yang menunjukkan hubungan antara kedua
sumbu. Sumbu X menunjukkan waktu, sedangkan 1.2 Perumusan Masalah
sumbu Y menunjukkan letak stasiun/emplasement. Permasalahan yang timbul adalah
bagaimana menghasilkan suatu program aplikasi
Sedangkan garis linier pada Gapeka dalam menyusun Grafik Perjalanan Kereta Api
menunjukkan permodelan dari setiap perjalanan (Gapeka) untuk single track, double track, dan
suatu rangkaian kereta api. kombinasi di antara keduanya dengan
Penyusunan Gapeka masih dikerjakan memanfaatkan program Microsoft Visual basic
secara manual, antara lain dalam hal perhitungan 6.0.
waktu tempuh perjalanan kereta api, jam
kedatangan suatu rangkaian kereta api di 1.3 Tujuan
stasiun/emplasement, maupun dalam pembuatan Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah
grafiknya. membuat suatu program aplikasi sebagai alat
Untuk mempercepat proses penyusunan bantu hitung dan pembuatan grafik dengan
Gapeka sekaligus mengembangkan pemakaian memanfaatkan program Microsoft Visual Basic
teknologi di bidang perkeretaapian maka perlu 6.0 untuk menyusun Gapeka single track,
diciptakan suatu aplikasi program bantu dengan double track, dan kombinasi di antara keduanya.
menggunakan komputer. Dengan adanya suatu
program aplikasi komputer diharapkan
4

1.4 Batasan Masalah sedangkan titik-titik putih menunjukkan blokpos


Dalam penulisan Tugas Akhir ini yang tidak dimungkinkan oleh suatu rangkaian
ditentukan batasan studi sebagai berikut : kereta api untuk berhenti.
1. Menggunakan program Microsoft
Visual Basic 6.0. BAB II
2. Pembuatan Gapeka hanya TINJAUAN PUSTAKA
menggunakan data stasiun dan
perjalanan kereta api pada lintas 2.1 Kereta Api
Mojokerto - Surabaya Kota dengan Menurut Undang - Undang Nomor 23
data utama adalah Gapeka per 1 Juli Tahun 2007 tentang perkeretaapian, definisi dari
2008. kereta api adalah kendaraan dengan tenaga gerak,
3. Data perjalanan kereta api fakultatif baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan
dan kereta api penolong tidak sarana perkeretaapian lainnya, yang akan ataupun
diinputkan. sedang bergerak di atas jalan rel yang terkait
4. Kecepatan kereta api menggunakan dengan perjalanan kereta api. Kereta api sendiri
kecepatan rata-rata (konstan) pada terdiri dari lokomotif, kereta, dan gerbong.
setiap ruasnya, karena tidak Lokomotif merupakan kendaraan rel yang
memperhitungkan pengurangan atau dilengkapi dengan mesin penggerak dan pemindah
penambahan kecepatan akibat lereng tenaga kepada roda - roda dan khusus digunakan
penentu maupun jari-jari untuk menarik kereta penumpang dan atau gerbong
kelengkungan lintasan. barang. Kereta merupakan salah satu rangkaian
5. Kereta api hanya dapat berhenti atau dari kereta api yang berfungsi untuk mengangkut
singgah pada stasiun/emplasement penumpang. Sedangkan rangkaian yang digunakan
yang terdiri dari beberapa jalur (lebih untuk mengangkut barang atau binatang disebut
dari satu track). gerbong.
Di dalam Peraturan Pemerintah nomor
1.5 Peta Lokasi Studi 69 tahun 1998 meyebutkan bahwa moda
Lokasi yang digunakan sebagai objek transportasi kereta api memiliki karakteristik
studi kasus adalah jalan rel lintas Mojokerto - dan keunggulan khusus. Beberapa keunggulan
Surabaya Kota. Untuk lebih jelasnya dapat dari kereta api adalah kemampuannya dalam
dilihat pada Gambar 1.1 di bawah ini. mengangkut baik penumpang maupun barang
secara massal, hemat energi, hemat dalam
SURABAYA GUBENG
penggunaan ruang, memiliki faktor keamanan
Ngagel yang tinggi, tingkat pencemaran yang rendah,
serta lebih efisien untuk angkutan jarak jauh.
WONOKROMO

SEPANJANG 2.1.1 Sifat Kereta Api


Kumendung Kereta api dapat dibedakan menurut
BOHARAN sifatnya masing-masing, berikut ini adalah jenis-
jenis kereta api yang dibedakan dari sifatnya :
KRIAN 1. Kereta api biasa, adalah kereta api
KEDINDING
yang perjalanannya tertulis di dalam
Bangsal grafik perjalanan kereta api, tertulis
dalam daftar waktu dan berjalan
TARIK

MOJOKERTO
setiap hari atau pada hari yang
ditentukan dalam grafik dan dalam
Gambar 1.1 Peta Jalan Rel Mojokerto - daftar waktu.
Surabaya Kota 2. Kereta api fakultatif, adalah kereta
api yang perjalanannya tidak tertulis
Garis hijau yang menghubungkan di dalam grafik perjalanan kereta
Surabaya Kota - Wonokromo merupakan kondisi api dan tertulis dalam daftar waktu
double track sedangkan garis merah yang tetapi hanya dijalankan apabila
menghubungkan Wonokromo - Mojokerto dibutuhkan.
merupakan kondisi single track. Titik-titik biru 3. Kereta api luar biasa, adalah kereta
menunjukkan stasiun/emplasement yang api yang perjalanannya tidak tertulis
memungkinkan kereta api untuk berhenti,
5

di dalam grafik perjalanan kereta 2.3 Stasiun Kereta Api/Emplasement


api dan tidak tertulis di dalam daftar Berdasarkan reglemen 19 Bab I Pasal 1
waktu tetapi ditetapkan menurut ayat 4a yang dimaksudkan dengan stasiun
keperluan. adalah tempat kereta api berhenti dan berangkat,
bersilang, menyusul atau disusul. Sedangkan
2.1.2 Kedudukan kereta api di stasiun menurut Keputusan Menteri Perhubungan 22
Di dalam suatu stasiun/emplasement Tahun 2003 Bab I Pasal 1 ayat 2, stasiun adalah
kereta api dibedakan atas kedudukannya terhadap tempat kereta api berangkat atau berhenti untuk
stasiun tersebut. Kedudukan tersebut adalah : melayani naik dan turun penumpang dan atau
1. Kereta api langsung. bongkar muat barang dan atau untuk keperluan
2. Kereta api yang berhenti. operasi kereta api. Kumpulan dari jalan rel di
suatu stasiun disebut sebagai emplasement.
2.2 Jalan Kereta Api Berikut adalah jenis-jenis stasiun yang
Jalan kereta api disebut sebagai jalan dijelaskan pada Keputusan Menteri
rel. Penggunaan jalan rel ini menjadikan kereta Perhubungan Nomor 22 Tahun 2003 yang
api sebagai moda transportasi khusus. Hal ini dibedakan berdasarkan kedudukannya terhadap
juga yang menjadikan kereta api tidak perjalanan suatu rangkaian kereta api :
bersinggungan secara langsung dengan moda 1. Stasiun Awal Perjalanan Kereta Api
transportasi darat yang lainnya. Jalan rel yang Stasiun asal perjalanan kereta api
digunakan pada sistem perkeretapian di dan juga sebagai tempat untuk
Indonesia memiliki lebar spoor sebesar 1067 menyiapkan rangkaian kereta api
mm. Menurut reglemen 19 Bab I Pasal 1 ayat 2 dan memberangkatkan kereta api.
jalan kereta api dibedakan atas puncak 2. Stasiun Antara Perjalanan Kereta
kecepatannya, di tabel bawah ini akan dijelaskan Api
tentang kelas jalan kereta api : Stasiun tujuan terdekat dalam setiap
perjalanan kereta api yang berfungsi
Tabel 2.1 Kelas Jalan Kereta Api juga untuk menerima kedatangan
Kelas Jalan Kecepatan (V) dan memberangkatkan kembali
kereta api atau dilewati oleh kereta
I V > 60 km/jam
api yang berjalan langsung.
II 3. Stasiun Akhir Perjalanan Kereta Api
II/1 45 < V < 60 Stasiun tujuan akhir perjalanan
II/2 30 < V < 45 kereta api yang menerima
II/3 20 < V < 30 kedatangan kereta api.
Sumber : Reglemen 19 4. Stasiun Pemeriksaan Perjalanan
Kereta Api
Untuk jalan kereta api Kelas I dan jalan kereta Stasiun awal perjalanan kereta api
api Kelas II/1 disebut sebagai lintas raya. dan stasiun antara tertentu yang
Sedangkan untuk jalan kereta api Kelas II/2 dan ditetapkan sebagai stasiun
jalan kereta api Kelas II/3 disebut lintas cabang. pemeriksa dalam Grafik Perjalanan
Selain dibedakan oleh puncak Kereta Api (Gapeka). Di stasiun
kecepatannya, jalan kereta api juga dibedakan pemeriksa wajib dilakukan kegiatan
oleh jumlah track pada lintasannya : pencatatan mengenai persilangan
1. Single Track luar biasa dengan kereta api
Jalan kereta api yang terdiri dari fakultatif atau kereta api luar biasa.
satu track pada lintasannya. 5. Stasiun Batas
2. Double Track Stasiun sebagai pembatas
Jalan kereta api yang terdiri dari perjalanan kereta api dikarenakan
dua track pada lintasannya. adanya stasiun yang ditutup.
3. Multi Track
Jalan kereta api yang terdiri dari tiga 2.4 Kecepatan Kereta Api
atau lebih track pada lintasannya. Kecepatan merupakan faktor terpenting
dalam operasional kereta api karena kecepatan
mempengaruhi durasi waktu perjalanan dari suatu
rangkaian kereta api. Kecepatan rangkaian kereta
6

api bergantung pada jenis lokomotif. Walaupun kedatangan, lamanya berhenti di suatu
kecepatan ini sangat bergantung pada jenis stasiun/pemberhentian. Pedoman ini ditampilkan
lokomotif yang digunakan namun pembatasan dalam bentuk grafik yang biasa disebut dengan
terhadap puncak kecepatan juga perlu dilakukan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka).
untuk menjamin keamanan dan kenyamanan Bentuk Gapeka adalah berupa suatu
pengguna kereta api. grafik 2 dimensi yang terdiri dari waktu sebagai
Pembatasan-pembatasan puncak sumbu X dan tempat pemberhentian sebagai
kecepatan yang dilakukan pada sistem sumbu Y. Dalam Gapeka, perjalanan dari suatu
operasional kereta api adalah : rangkaian kereta api dimodelkan sebagai garis
 Puncak kecepatan pada jalan rel linier dengan kemiringan tertentu dan bentuk
yang diijinkan (maximum yang tertentu untuk setiap perjalanan kereta
permissible track speed) apinya. Kemiringan ini dipengaruhi oleh
Puncak kecepatan pada jalan rel di kecepatan dari suatu perjalanan kereta api,
suatu petak jalan dipengaruhi oleh semakin besar sudut kemiringan yang dibentuk
kondisi jalan, baik mengenai menunjukkan bahwa kecepatan kereta api
konstruksi jalan rel, kondisi alam, semakin tinggi. Bentuk umum dari Gapeka
maupun karena kondisi dari dapat dilihat pada gambar 2.1 di bawah ini.
pemeliharaan.
 Puncak kecepatan dari kendaraan
yang diijinkan (maximum
permissible train speed)
Puncak kecepatan dari kendaraan
yang dipengaruhi oleh konstruksi
kendaraan dan pemeliharaannya.
Berikut adalah puncak kecepatan yang
telah ditetapkan untuk kereta api (dalam
km/jam) :
a. Kereta api untuk berpergian = 75
b. Kereta api express dan
Kereta cepat = 90
c. Kereta api campuran = 45
d. Kereta api penolong Gambar 2.1 Layout dari Grafik Perjalanan
dan Lokomotif = 45 Kereta Api/Gapeka (Sumber : Tugas Akhir
Dyota Wiradhian)
2.5 Frekuensi Kereta Api
Frekuensi keberangkatan rangkaian 2.8 Operasional Perjalanan Kereta Api
kereta bergantung pada tingkat kedatangan dari Peraturan-peraturan yang digunakan
penumpang ataupun barang yang akan diangkut. oleh PT. Kereta Api Indonesia sebagai pelaksana
Semakin tinggi tingkat kedatangan maka perjalanan kereta api untuk menjamin keamanan
frekuensi keberangkatan juga akan semakin perjalanan kereta api adalah :
tinggi. Frekuensi perjalanan kereta api dapat a. Penentuan kereta api yang
dibagi menjadi : mempunyai hak utama.
 Frekuensi rendah ialah maksimum 2 b. Pemberangkatan kereta api.
kereta api tiap jam c. Waktu tunggu minimum.
 Frekuensi sedang ialah maksimum d. Perhitungan jam berangkat kereta
3 - 5 kereta api tiap jam api yang menunggu.
 Frekuensi tinggi ialah maksimum 6 e. Penentuan waktu tempuh.
atau lebih kereta api tiap jam Faktor-faktor tersebut akan
mempengaruhi jadwal waktu keberangkatan dan
2.6 Grafik Perjalanan Kereta Api waktu kedatangan dari rangkaian kereta api di
(Gapeka) stasiun dan juga mempengaruhi waktu dan
Dalam melakukan perjalanan kereta tempat persilangan atau pemberhentian kereta
api diperlukan suatu pedoman untuk mengatur api.
jadwal perjalanan kereta api tersebut. Pedoman
ini mengatur tentang jam keberangkatan, jam
7

2.8.1 Penentuan Kereta Api Yang 3. Kereta api tidak boleh berhenti
Mempunyai Hak Utama kecuali pada tempat yang telah
Prioritas dari kereta api memegang ditentukan sesuai dengan Gapeka.
peranan penting dalam penetuan hak utama dari
suatu kereta api dalam kegiatan persilangan 2.8.3 Waktu Tunggu Minimum
ataupun penyusulan. Waktu tunggu minimum diatur sebagai
1. Kereta api penumpang mempunyai berikut :
prioritas yang lebih tinggi 1. Pada peristiwa persilangan di suatu
dibandingkan dengan kereta api stasiun, waktu tunggu suatu kereta
barang. Demikian juga pada kereta api di stasiun persilangan hingga
api penumpang yang memiliki kereta api tersebut diberangkatkan
prioritas berbeda. Untuk kereta api kembali minimum 4 menit.
penumpang jarak jauh memiliki 2. Selisih waktu keberangkatan kereta
prioritas yang lebih tinggi api di suatu stasiun dengan
dibandingkan dengan kereta api keberangkatan kereta api lain dari
penumpang lokal (jarak dekat). arah berlawanan di stasiun
2. Kereta api yang memiliki prioritas persilangan minimum 1 menit.
lebih tinggi selalu memiliki hak 3. Selisih antara waktu keberangkatan
utama dalam peristiwa persilangan antara kereta api yang berhenti di
maupun penyusulan. suatu stasiun dan waktu kedatangan
3. Untuk kereta api dengan prioritas kereta api lain di stasiun di
yang sama, aturan untuk mukanya pada dua kereta api yang
menentukan kereta api yang berjalan searah minimum 1 menit.
mempunyai hak utama didasarkan 4. Pada dua kereta api yang berjalan
pada perbedaan waktu tunggu. searah, bila kedua kereta api
Kereta api yang memiliki waktu berjalan langsung maka selisih
tunggu lebih lama akan memiliki antara waktu berangkat kereta api di
hak utama. Namun apabila waktu stasiun dengan waktu kedatangan
tunggu dari kedua kereta api sama, kereta api lain di stasiun di
maka penentuan hak utama mukanya minimum 4 menit.
didasarkan pada jam keberangkatan
dari kereta api. Kereta api yang 2.8.4 Perhitungan Jam Berangkat Kereta
memiliki jam keberangkatan lebih Api Yang Menunggu
awal akan memiliki hak utama.  Untuk Persilangan
Jam berangkat kereta api yang
2.8.2 Pemberangkatan Kereta Api berangkat terlebih dahulu ditambah
Selain mengatur mengenai penentuan respon dari sinyal (minimum 1
hak utama, pemberangkatan dari kereta api pun menit).
diatur. Berikut ini adalah pengaturan mengenai  Untuk Penyusulan
pemberangkatan kereta api : Jam sampai kereta api yang
1. Kereta api tidak boleh berangkat menyusul pada stasiun berikutnya
dari suatu stasiun menuju stasiun di ditambah respon dari sinyal
mukanya selama belum terdapat (minimum 1 menit).
keyakinan bahwa kereta api yang
berjalan di mukanya telah masuk di 2.8.5 Penentuan Waktu Tempuh
stasiun itu. Waktu tempuh dari suatu rangkaian
2. Pada petak jalan sepur tunggal, kereta kereta api dapat diperoleh dari Pembagian antara
api tidak boleh berangkat dari suatu Jarak antar stasiun dengan Kecepatan dari Kereta
stasiun menuju ke stasiun di Api. Waktu untuk perlambatan dan percepatan
mukanya sebelum terdapat tidak diperhitungkan dalam pembuatan Gapeka,
keyakinan bahwa stasiun di karena kedua fungsi ini bukan merupakan fungsi
mukanya tidak ada kereta api yang linier sehingga apabila diperhitungkan maka
berjalan atau sedang berangkat Gapeka yang terbentuk tidak linier.
menuju ke stasiun itu.
8

2.9 Visual Basic 6.0 2. ToolBars


Pemrograman secara tradisional selalu Merupakan elemen yang
dengan menuliskan kode program, sedangkan menyediakan akses cepat (secara
cara baru dapat melakukan drag and drop objek grafis) pada perintah-perintah yang
untuk membuat interface dan baru dilanjutkan popular.
dengan penulisan kode program untuk 3. Tool Box
mengendalikan objek dan memberi perintah- Merupakan elemen yang
perintah tertentu. Metode inilah yang diterapkan menyediakan ikon-ikon kontrol
dalam program Microsoft Visual basic 6.0 atau untuk membuat antar muka dengan
yang biasa disebut dengan VB. Sebuah aplikasi cara drag and drop.
yang dibentuk dengan VB sebenarnya 4. Form Designer
merupakan kumpulan mini program yang dipicu Berfungsi sebagai jendela untuk
dengan event-event yang diaktifkan oleh mendesain antar muka (interface)
pemakai aplikasi. konsep yang sama juga dari aplikasi yang akan dibuat.
diterapkan di semua aplikasi Windows. Berikut 5. Code Editor
ini beberapa fitur yang tersedia di dalam VB Berfungsi sebagai program
yang paling umum dan banyak digunakan : pengolah kata untuk menuliskan
1. Native Code Compiler, membuat baris-baris kode pemrograman pada
aplikasi yang super cepat. aplikasi yang sedang dibuat. Suatu
2. Proses deployment - debugging jendela Code Editor yang terpisah
aplikasi yang sederhana. akan dihasilkan untuk setiap form
atau module.
2.9.1 Lingkungan Kerja Visual Basic 6. Jendela Properties
Sebelum kita menggunakan program Menampilkan daftar properti dan
Visual Basic, kita harus terlebih dahulu nilainya dari form atau kontrol yang
mengenal IDE (Interactive Development sedang dipilih.
Environment). IDE merupakan tampilan awal 7. Jendela Project Explorer
yang akan dijumpai ketika program VB dibuka Untuk mengetahui dan mengelolah
untuk pertama kali. Pada gambar 2.1 di bawah file-file di dalam suatu program
ini akan ditampilkan interface IDE dari VB. digunakan jendela Project Explorer.
8. Jendela Form Layout
1
Memperlihatkan posisi relatif form
terhadap layar komputer.
2
3

7
4

Gambar 2.2 Tampilan IDE Visual Basic

Dari gambar di atas jelas terlihat


beberapa elemen penting dari Visual Basic.
Berikut ini akan dijelaskan mengenai elemen -
elemen di dalam tampilan IDE Visual Basic :
1. Menu Bar
Merupakan elemen yang
menampilkan menu perintah untuk
pengembangan aplikasi.
9

BAB III
METODOLOGI 3.2 Identifikasi Masalah
Dalam tahap ini diperlukan
3.1 Pengertian Umum pembelajaran yang mendalam akan sistem
Adapun metodologi yang kami pengoperasian kereta api di Indonesia khusunya
gunakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini mengenai Grafik Perjalanan Kereta Api. Dari
dapat dilihat pada Gambar 3.1 di bawah ini. identifikasi ini kemudian didapatkan
permasalahan-permasalahan pokok yang dihadapi
START dalam proses penyusunan Grafik Kereta Api.
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan ini
Identifikasi Masalah
kemudian ditetapkan suatu tujuan yang jelas
sebagai kondisi ideal sekaligus sebagai solusi dari
permasalahan-permasalahan yang terjadi. Selain
Studi Literatur
itu diperlukan juga batasan masalah sebagai
pembatas agar pembahasan dalam mencapai tujuan
Pengumpulan Data : tersebut tidak berkembang ke bidang-bidang yang
a. Data Stasiun lintas Mojokerto - Surabaya Kota
b. Data kereta api yang menggunakan lintas Mojokerto - Surabaya Kota lain sehingga mengakibatkan tidak tercapainya
c. Data perjalanan kereta api lintas Mojokerto - Surabaya Kota
d. Gapeka per 1 Juli 2008 khususnya pada DAOP VIII lintas Mojokerto - Surabaya tujuan utama.
Kota
e. Peraturan dan syarat - syarat pembuatan Gapeka


Reglemen 19
Perencanaan Perjalanan Kereta Api
3.3 Studi Literatur
Tahapan ini diperlukan sebagai dasar
penyusunan Tugas Akhir, karena dalam
Penyusunan database program (data master) : penyusunan Tugas Akhir harus berlandaskan
a. Master DAOP - Dinas
b. Master Stasiun di setiap dinas
pada teori-teori penunjang dan peraturan-
peraturan yang berlaku. Dalam tahap ini
referensi-referensi yang berhubungan dengan
Penyusunan interface dan bahasa pemrograman untuk pembuatan Gapeka dikumpulkan dan dipelajari.
program penyusun Gapeka
Adapun bentuk dari referensi yang digunakan
untuk pembuatan Gapeka adalah reglemen 19
Penyusunan Gapeka untuk lintas Mojokerto - Surabaya Kota
dari PT. Kereta Api Indonesia (PT.KAI) yang
sesuai dengan Gapeka per 1 Juli 2008 menggunakan program terkait dengan sistem operasional kereta api,
yang telah dihasilkan (INGame) Peraturan Pemerintah yang terkait dengan
perkeretaapian, Undang - Undang Republik
Indonesia, Keputusan Menteri, Pedoman
penyusunan Gapeka, dan juga tentang
pemrograman dengan menggunakan Visual
Perbandingan Hasil antara
Gapeka yang disusun
Basic 6.0.
Tidak program dengan Gapeka per
1 Juli 2008 dengan waktu 3.4 Pengumpulan Data
sebagai indikator dan tingkat
keakuratan 100% Dalam penyusunan Tugas Akhir ini
diperlukan data-data terkait dengan penyusunan
Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) lintas
Mojokerto - Surabaya Kota. Data-data ini
merupakan data sekunder yang didapatkan dari
Ya
DAOP VIII yang menaungi lintas Mojokerto -
Penyusunan Gapeka untuk lintas Mojokerto - Surabaya Kota Surabaya Kota. Adapun data-data yang
(simulasi) dengan program yang telah dihasilkan (INGame) digunakan dalam penyusunan suatu Gapeka
adalah :
1. Data Stasiun pada suatu lintas, yang
Kesimpulan
meliputi :
 Nama-nama stasiun/blokpos
FINISH
sepanjang lintas.
 Posisi kilometer (km) tiap
Gambar 3.1 Flowchart metodologi penyusunan stasiun/blokpos.
Tugas Akhir  Jenis tiap stasiun.
10

 Detail emplasement (jumlah 3.6 Penyusunan Interface dan Bahasa


sepur). Pemrogramannya
2. Data kereta api yang menggunakan Setelah menyiapkan sebuah file yang
suatu lintas, yang meliputi : berfungsi sebagai wadah penyimpanan semua
 Nama kereta api. inputan yang akan dilakukan ketika menjalankan
 Jenis kereta api. program, langkah berikutnya adalah membuat
 Nomor kereta api. interface-interface yang akan digunakan di
 Kecepatan (rata-rata) tiap dalam program aplikasi. Program aplikasi yang
jenis kereta api. nantinya disusun pada dasarnya merupakan
3. Data perjalanan kereta api di suatu suatu program kompleks yang terbentuk dari
lintas, yang meliputi : beberapa mini program. Setiap mini program
 Rute perjalanan kereta api. pembentuk program aplikasi ini memiliki
 Jam berangkat dari stasiun interface tersendiri yang berbeda dengan mini
awal. program lainnya. Setelah interface terbentuk,
 Lama waktu singgah di langkah berikutnya adalah menuliskan bahasa
stasiun persinggahan. pemrograman agar interface ini dapat berfungsi
4. Gapeka per 1 Juli 2008 khusunya dengan sebagaimana funginya masing-masing.
pada DAOP VIII lintas Mojokerto -
Surabaya Kota. Gapeka inilah yang 3.7 Penyusunan Gapeka per 1 Juli 2008
nantinya akan dijadikan pedoman dan pada lintas Mojokerto - Surabaya
tolok ukur dalam menentukan tingkat Kota menggunakan Program yang
keakuratan dari Gapeka yang telah Dihasilkan (INGame)
dihasilkan dengan program bantu. Setelah beberapa mini program yang
5. Peraturan operasional yang terdiri telah terbentuk disatukan, langkah berikutnya
dari Reglemen 19 dan Perencanaan adalah menyusun Gapeka per 1 Juli 2008 lintas
PerjalananKeretaApidan Mojokerto - Surabaya Kota. Sebelum dilakukan
Pelaksanaannya. Peraturan- penyusunan Gapeka ini, maka terlebih dahulu
peraturan ini mengatur segala menganalisa data-data yang telah dikumpulkan
sesuatu mengenai pelaksanaan sebelumnya terkait dengan perjalanan kereta api
perjalanan kereta api, antara lain pada lintas Mojokerto - Surabaya Kota.
mengenai :
 Penentuan kereta api yang 3.8 Perbandingan hasil Gapeka yang
memiliki hak utama. menggunakan INGame dengan
 Pemberangkatan kereta api. Gapeka per 1 Juli 2008
 Waktu tunggu minimum. Dari setiap Gapeka yang terbentuk dari
 Perhitungan jam berangkat program INGame kemudian diverifikasi dengan
kereta api yang menunggu. Gapeka per 1 Juli 2008 yang telah tersusun.
 Penentuan waktu tempuh. Proses verifikasi ini didasarkan pada indikator
waktu dengan tingkat keakuratan 100%,
3.5 Penyusunan Database Program khusunya mengenai waktu kedatangan kereta
(Data Master) api. Dari hasil verifikasi ini dapat diketahui
Penyusunan database program atau data tingkat keakuratan dari program aplikasi
master merupakan langkah atau proses awal dalam penyusun Gapeka. Apabila tingkat
menyusun program INGame ini. Hal ini penting keakuratannya belum mencapai 100% dari
dilakukan agar semua inputan di dalam INGame Gapeka yang telah tersusun (Gapeka 1 Juli
bisa tersimpan di dalam database. Pembuatan 2008), maka evaluasi perlu dilakukan terhadap
database ini memanfaatkan Microsoft Access untuk program INGame yang dihasilkan.
membuat filenya. File yang telah dibentuk akan
diberi nama Kereta.mdb. Di dalam file Kereta.mdb 3.9 Penyusunan Gapeka untuk lintas
sendiri akan terdiri dari beberapa tabel-tabel sesuai Mojokerto - Surabaya Kota
dengan jenis inputan yang akan dimasukkan (simulasi) dengan Program yang
melalui program INGame (Indonesia Gapeka Dihasilkan (INGame)
Maker). Pada Gapeka yang telah disusun
berdasarkan data-data Gapeka per 1 Juli 2008,
tidak terlihat adanya peristiwa persilangan
11
Tabel 4.1 Puncak Kecepatan Kereta Api
ataupun penyusulan kereta pada ruas single
track dan double track. Oleh karena itu perlu No. Kereta Api Kecepatan (km/jam)
dilakukan penyusunan Gapeka yang
memungkinkan untuk terjadinya peristiwa 1 Berpergian 75
persilangan maupun peristiwa penyusulan, atau 2 Ekspress dan Cepat 95
disebut Gapeka simulasi. 3 Campuran (Barang dan Penumpang) 45
Data-data yang digunakan di dalam 4 Pemeliharaan 45
penyusunan Gapeka versi simulasi ini tidak 5 Penolong 45
menggunakan data-data dari badan resmi yang 6 Lokomotif Sendiri 45
menaungi perkeretaapian Indonesia, namun Sumber : Reglemen 19 PT.KAI
menggunakan contoh soal sederhana yang
memungkinkan terjadinya peristiwa persilangan
Pada penggambaran Gapeka, setiap
maupun penyusulan. Ketika peristiwa
garis mewakili satu perjalanan
persilangan dan penyusulan ini terlihat di dalam
rangkaian kereta api. Setiap garis
Gapeka maka dapat diketahui langkah-langkah
memiliki karakteristik tersendiri
yang harus diambil agar di dalam Gapeka tidak
sesuai dengan kelas kereta api yang
lagi terjadi peristiwa persilangan pada kondisi
diwakilinya. Untuk lebih jelasnya
single track dan juga peristiwa penyusulan baik
dapat dilihat pada tabel 4.2 di
pada kondisi single track maupun pada kondisi
bawah ini.
double track.
Tabel 4.2 Warna dan Ketebalan Garis
3.10 Kesimpulan
pada Gapeka
Akhir dari pengerjaan Tugas Akhir ini No. Kelas Kereta Api Warna dan Ketebalan
adalah didapatkannya suatu kesimpulan Garis
mengenai penyusunan Gapeka dengan metode 1 Eksekutif 1
manual seperti yang digunakan hingga saat ini 2 Eksekutif 2
dan penyusunan Gapeka dengan program 3 Bisnis
aplikasi yang nantinya dihasilkan (INGame). 4 Ekonomi Jarak Jauh
Dari kesimpulan ini akan menghasilkan suatu 5 Ekonomi Jarak Dekat
solusi permasalahan terkait dengan penyusunan 6 Barang Jarang Jauh
Gapeka baik untuk kondisi single track, double 7 Barang Jarang Dekat
track, maupun kombinasi di antara keduanya. Sumber : PT.KAI DAOP VIII Surabaya
b. Data stasiun sepanjang lintas
BAB IV Mojokerto - Surabaya Kota :
DATA - DATA Data stasiun pada sepanjang lintas
Mojokerto - Surabaya Kota dapat
4.1 Data yang digunakan pada dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini.
penyusunan program bantu Tabel 4.3 Data Stasiun Lintas Mojokerto -
Data yang digunakan dalam
penyusunan program bantu ini merupakan data Surabaya Kota
sekunder yang didapatkan dari PT. KAI DAOP Nama Singkatan Jenis Letak (km) Jumlah
VIII khususnya pada lintas Mojokerto - Sepur
Surabaya Kota. Data tersebut adalah : Mojokerto Mr Pemeriksa 57.538 7
Bangsal Bal BlokPos 51.947 1
a. Data kereta api yang menggunakan Tarik Trk Singgah 47.857 7
jalur Mojokerto - Surabaya Kota : Kedinding Kdn Singgah 43.058 4
Data ini terdiri dari nomor kereta Krian Krn Singgah 38.33 6
Boharan Bh Singgah 33.867 3
api, nama kereta api, jenis kereta Kumendung Kmg BlokPos 29.717 1
api, dan kecepatan kereta api. Sepanjang Spj Singgah 24.167 4
Pada tabel di bawah ini akan Wonokromo Wo Pemeriksa 17.361/7.881 5
Ngagel Nga BlokPos 6.06 1
dijelaskan puncak kecepatan dari Surabaya Gubeng Sgu Singgah 3.475 6
kereta api Surabaya Kota Sb Pemeriksa 0.299/9.779 12
Sumber : PT.KAI DAOP VIII Surabaya
12

c. Data perjalanan dan persinggahan umum penggunaan program INGame dapat


kereta api yang melintas di lintas dilihat pada gambar 5.1 di bawah ini.
Mojokerto - Surabaya Kota.
START

BAB V
PENYUSUNAN TAMPILAN PROGRAM FrmLogin
BANTU

5.1 Tampilan Program Bantu Utama

Pada program INGame mini program


yang digunakan terdiri dari 28 mini program, Data Master Proses Keluar

setiap mini program ini memiliki interface dan


tugas serta fungsi yang berbeda-beda. Mini
Master Dinas FrmProgram
program yang terdapat di dalam program
INGame adalah : MDinas Tabs 1
1. frmLogin
2. Utama Master Stasiun Tabs 2
3. MDinas
4. MStasiun MStasiun
Graph
5. frmProgram
6. Graph
7. Form Pilih Ruas Plot Seluruhnya Plot Ruas Plot Waktu

8. FormPilih Waktu
9. FormRuas, yang terdiri dari : Gapeka Seluruh Gapeka dari Gapeka dari periode
a. FormRuas 1 Ruas Dari jam ruas yang waktu yang dipilih
00.00 - 24.00 dipilih (Interval 2 jam dimulai
b. FormRuas 2 dari jam 00.00 - 02.00
c. FormRuas 3 hingga 22.00 - 24.00)

d. FormRuas 4
e. FormRuas 5
f. FormRuas 6
Keluar dari Gapeka
g. FormRuas 7
h. FormRuas 8
10. FormWaktu, yang terdiri dari : Tutup FrmProgram
a. FormWaktu 1
b. FormWaktu 2
c. FormWaktu 3 Utama

d. FormWaktu 4
e. FormWaktu 5 Keluar
f. FormWaktu 6
g. FormWaktu 7
h. FormWaktu 8 FINISH

i. FormWaktu 9
j. FormWaktu 10 Gambar 5.1 Flowchart penggunaan
k. FormWaktu 11 INGame secara umum
l. FormWaktu 12
Setiap mini program dari INGame terhubung BAB VI
secara langsung dengan file Kereta.mdb yang PENYUSUNAN GAPEKA DENGAN
merupakan file dari Microsoft Access. PROGRAM BANTU

5.2 Alur Umum Penggunaan INGame 6.1 Login


Dari interface-interface yang telah Login merupakan tampilan awal ketika
terbentuk di atas, dapat diketahui gambaran pertama kali menggunakan INGame. Login
umum mengenai penggunaan program INGame merupakan pengaman INGame yang
dimulai dari Login hingga menampilkan suatu memungkinkan untuk tetap menutup program
Gapeka. Untuk lebih jelasnya mengenai alur apabila username dengan passwordnya tidak
13

sesuai. Untuk memahami cara kerja FrmLogin Toolbars DATA MASTER digunakan apabila
dapat dilihat pada gambar 6.1 di bawah ini. pemakai program ingin menambahkan,
START
menghapus atau mengedit data-data terkait
dengan nomor DAOP, dinas/lintas yang berada
frmLogin
di dalam DAOP, dan juga mengenai detail
stasiun yang berada didalam suatu dinas/lintas.
Toolbars PROSES yang terdiri dari
Pilih UserName
Sub Toolbars Perjalanan KA berfungsi untuk
Ya Ketik password melakukan proses pemasukan data-data terkait
dengan perjalanan suatu rangkaian kereta api
Tidak yang melewati suatu dinas/lintas tertentu.
Ulangi Username dan Ya Toolbars yang terakhir adalah Toolbars
Utama
KELUAR yang berfungsi sebagai pintu keluar
password Password cocok
dari program INGame.
Tidak
6.3 Master Dinas
Keluar
MDinas merupakan suatu program
yang terhubung dari Halaman Utama melalui
FINISH Toolbars DATA MASTER Sub Toolbars Master
Dinas. MDinas berfungsi untuk memasukkan
Gambar 6.1 Flowchart pengisian FrmLogin data-data tentang nomor DAOP beserta
dinas/lintas yang berada di dalamnya.
Dari gambar 6.1 di atas dapat diketahui Penggunaan MDinas ini dapat dilihat pada
langkah-langkah yang digunakan untuk mengisi gambar 6.2 di bawah ini.
FrmLogin, yaitu :
START
1. Pilih nama username pada
ComboBox sesuai dengan username
pemakai. Utama

2. Masukkan password. Tidak


3. Tekan tombol OK. Tambah/Hapus
4. Apabila password yang dimasukkan DAOP atau Dinas

cocok dengan username yang dipilih


Ya
maka pemakai akan terhubung
dengan Halaman Utama INGame. Pilih toolbars Data Master

5. Apabila password yang dimasukkan


tidak cocok dengan username yang Pilih Sub toolbarsMaster Dinas

dipilih maka akan muncul


peringatan. Ketik No DAOP

6. Apabila peringatan muncul tekan


tombol OK, maka pemakai akan Tekan ENTER

dihadapkan dengan FrmLogin Ketik Nama Dinas


untuk kembali mengisi password.
7. Apabila pemakai ingin keluar dari
FrmLogin ini, tekan tombol cancel. Tekan ENTER Tidak
Tidak Simpan Hapus

6.2 Halaman Utama


Setelah proses login berhasil dilakukan, Data
Data
INGame akan menampilkan Halaman Utama. Ya Ya
Halaman Utama ini terdiri dari 3 Toolbars yang
terletak pada bagian atas, yaitu DATA MASTER, Tekan SIMPAN Tekan HAPUS

PROSES, dan KELUAR. DATA MASTER terdiri


dari Sub Toolbars Master Dinas dan Master
Stasiun, sedangkan PROSES terdiri dari Sub
Master Dinas (Tabel
Toolbars Perjalanan KA, dan untuk Toolbars keluar DINAS kereta.mdb)

tidak mempunyai Sub Toolbars lagi.


Tekan KELUAR

FINISH
14

Pilih Sub toolbars Master Stasiun


Gambar 6.2 Flowchart tambah atau hapus data
DAOP dan dinas Pilih ID Dinas

Dari gambar di atas, dapat diketahui


langkah-langkah untuk menambahkan atau Ketik Kode Stasiun

menghapus data nomor DAOP dan dinas/lintas


yang berada di dalamnya. Langkah-langkah Tekan ENTER

tersebut adalah :
1. Memilih Sub Toolbars Master Dinas Ketik Nama Stasiun
pada Toolbars DATA MASTER.
2. Setelah tampilan dari Master Dinas
Tekan ENTER
muncul, maka inputkan nomor DAOP
kemudian tekan Enter, kursor akan
secara otomatis berpindah ke dalam Ketik Singkatan Stasiun

kotak isian Nama Dinas.


3. Setelah kursor berada di dalam kotak Tekan ENTER
isian Nama Dinas, inputkan Nama
Dinas yang akan ditambahkan dan Ketik Jenis Stasiun
kemudian tekan Enter maka secara
otomatis CommandButton SIMPAN
dan HAPUS akan aktif. Tekan ENTER

4. Apabila data inputan tersebut ingin


dijadikan sebagai salah satu data Ketik Elevasi Stasiun

master yang baru maka tekan


tombol SIMPAN yang telah aktif. Tekan ENTER
Namun apabila data inputan
tersebut telah ada dan ingin dihapus
maka tekan tombol HAPUS yang Ketik Jumlah Sepur

juga telah aktif.


5. Proses penambahan atau Tekan ENTER

penghapusan ini akan berpengaruh


terhadap file Kereta.mdb tabel Ketik Dinas Malam (Yes/No)
DINAS.
6. Setelah proses penambahan atau
Tekan ENTER
penghapusan telah selesai dilakukan
maka tekan tombol KELUAR.
Tekan SIMPAN

6.4 Master Stasiun


Setelah master DINAS terbentuk, Master Stasiun (Tabel
STASIUN kereta.mdb)
langkah selanjutnya adalah membuat master
STASIUN. Hanya ada beberapa data mengenai
stasiun yang dapat digunakan sebagai data Tekan KELUAR

master stasiun. Untuk lebih jelasnya mengenai


pembuatan master STASIUN dapat dilihat pada FINISH
gambar 6.3 di bawah ini.
START
Gambar 6.3 Flowchart tambah data stasiun

Pada gambar di atas dapat diperhatikan


Utama
mengenai langkah-langkah untuk melakukan
penambahan data stasiun. Langkah-langkah
Tidak
tersebut adalah :
Tambah data
Stasiun 1. Memilih kotak isian yang pertama
yaitu ID DINAS. ID DINAS ini
Ya menghubungkan antara database
Pilih toolbars Data Master

A
15

stasiun dengan database dinas yang A


telah dibuat sebelumnya melalui
nomor ID yang tertera secara Ketik Kode Stasiun
otomatis pada pengisian database
dinas.
2. Melakukan inputan untuk kotak isian Tekan ENTER

yang kedua, yaitu Kode Stasiun.


Kode stasiun ini merupakan kotak Data yang lain keluar di kotak isian masing - masing

isian yang diisi dengan format


STXXX, kode ini juga merupakan Ketik Isian yang baru pada
identitas dari stasiun yang akan kotak isian yang ingin diubah

dijadikan database.
3. Mengetikkan data mengenai Nama Tekan ENTER
Stasiun.
4. Kotak isian yang berikutnya adalah
Tekan SIMPAN
singkatan nama stasiun.
5. Lanjutkan dengan kotak isian jenis
stasiun. Master Stasiun (Tabel
STASIUN kereta.mdb)
6. Mengisi kotak isian yang keenam,
yaitu kotak isian Elevasi stasiun.
7. Berikutnya adalah mengisi kotak Tekan KELUAR

isian yang ketujuh yaitu kotak isian


untuk Jumlah Sepur. FINISH

8. Mengisi kotak isian yang terakhir


yaitu kotak isian Dinas Malam. Gambar 6.4 Flowchart edit data stasiun
9. Setelah kedelapan kotak isian ini
terisi dan dilanjutkan dengan Proses pengeditan data-data mengenai
menekan tombol ENTER, maka stasiun ini sebenarnya hampir mirip dengan
tombol simpan akan secara otomatis proses penambahan data-data stasiun, dalam
akan aktif dan proses penyimpanan proses pengeditan hanya perlu mengetikkan
database ini ke dalam Kereta.mdb Kode Stasiun saja maka data-data yang terkait
dapat dilakukan. dengan stasiun tersebut akan muncul dan
Master Stasiun juga berfungsi untuk mengisi kotak-kotak isian yang sesuai dengan
mengedit atau menghapus isian yang telah jenis datanya. Begitu data-data mengenai stasiun
diinputkan. Flowchart pengeditan dan muncul proses pengeditan dapat dilakukan dan
penghapusan data stasiun ini dapat dilihat pada kemudian disimpan.
gambar 6.4 dan 6.5 di bawah ini.

START

Utama

Tidak

Edit data Stasiun

Ya

Pilih toolbars Data Master

Pilih Sub toolbars Master Stasiun

A
16

START
START

Utama Utama

Tambah / Edit /
Tidak

Hapus data
Stasiun Ya Pilih toolbars
Hapus Data Database
Master
Ya Tidak

Pilih toolbars Data Master

Pilih toolbars Proses

Pilih Sub toolbars Master Stasiun

Pilih Sub toolbars Perjalanan K.A


Ketik Kode Stasiun

Pilih Tabs 1 Data Dinas dan Kereta Api


Tekan ENTER

Pilih No DAOP
Tekan HAPUS

Pilih Dinas / Lintas


Master Stasiun (Tabel
STASIUN kereta.mdb)

Ketik Nama Kereta

Tekan KELUAR

Ketik Nomor Kereta

FINISH

Pilih Prioritas

Gambar 6.5 Flowchart hapus data stasiun


Tekan SIMPAN

6.5 Program
Apabila tidak ada penambahan/ Tabel PROSESH
kereta.mdb)
pengeditan/penghapusan pada Master Dinas atau
Master Stasiun, maka dapat langsung mengisi
data-data perjalanan kereta api yang berada di Pilih Tabs 2 Data Perjalanan Kereta Api

dalam FrmProgram. Dari Halaman Utama pilih


Toolbars PROSES dan kemudian pilih Sub FINISH
Toolbars Perjalanan K.A, maka akan muncul
interface FrmProgram dengan judul Indonesia
Gapeka Maker yang terdiri dari 2 Tabs. Tabs Gambar 6.6 Flowchart pengisian Data Dinas
yang pertama berfungsi untuk menginputkan dan Kereta Api
data-data umum mengenai perjalanan kereta api Untuk mempermudah menjelaskan
sedangkan Tabs kedua berfungsi untuk langkah-langkah pengisian Tabs 1 maka berikut
menginputkan data-data detail mengenai ini akan diberikan sebuah contoh kereta api.
perjalanan kereta api. Untuk lebih memahami Misalkan kereta api yang akan diinputkan adalah
tentang cara kerja tampilan Program ini dapat kereta api ARGOWILIS, nomor kereta api 5 dan
dilihat pada gambar 6.6 di bawah ini. prioritasnya adalah EKSEKUTIF I. Maka
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Setelah dipilih Sub Toolbars
Perjalanan K.A pada toolbars Proses
pastikan Tabs 1 (Data Dinas dan
Kereta Api) dalam kondisi terpilih.
2. Pilih No DAOP dan kemudian
dilanjutkan dengan memilih
Dinas/Lintas yang akan digunakan.
Dalam kasus ini, Pilih No DAOP
17

VIII dengan Dinas/Lintas Mojokerto B


- Surabaya Kota. Kereta singgah

3. Ketik ARGOWILIS pada kotak


isian Nama Kereta Api.
4. Ketik 5 pada kotak isian Nomor di stasiun
tujuan
Kereta Api. Ya

5. Setelah itu pilih EKSEKUTIF I


ComboBox Prioritas kereta api. Tidak Pilih CheckBox singgah
6. Setelah semua kotak isian terisi,
Ketik Lama Singgah
tekan tombol SIMPAN.
Setelah Tabs 1 terisi maka pengisian
dapat dilanjutkan ke Tabs 2 yang berisi tentang
Data Perjalanan Kereta Api. Proses pengisian Tekan SIMPAN

tabs Data Perjalanan Kereta Api dapat dilihat Tabel PROSESH


pada gambar 6.7 di bawah ini.
kereta.mdb)
Masukkan ruas Ya Kembali Ketik Ruas
START
Tabs 1 sudah terisi

selanjutnya Ke (n, n+1,…)


Tidak Pilih Tabs 1 Tidak
dengan data kereta
Data Dinas dan
yang akan dihitung
Kereta Api
perjalanannya

Tekan tanda CLOSE Tekan GRAFIK

Ya Gapeka

Utama
Pilih Tabs 2 Data Perjalanan Kereta Api

Ketik Ruas Ke (n, n+1,…) FINISH

Pilih Stasiun Awal yang dilalui


Gambar 6.7 Flowchart pengisian Data
Perjalanan Kereta Api
Pilih Stasiun Tujuan yang dilalui
Contoh soal di Tabs pertama akan
dilanjutkan. Misalnya kereta ARGOWILIS akan
Pilih Jumlah Track (Single/Double) berangkat dari Stasiun Gubeng pada pukul 07.30
menuju stasiun Mojokerto yng merupakan
Tekan Kotak isian Jarak stasiun ujung dari lintas Mojokerto - Surabaya
Kota. Langkah-langkahnya adalah sebagai
Jarak antara Stasiun Awal dan Stasiun
berikut :
Tujuan muncul di kotak isian Jarak 1. Pastikan Tabs Data Perjalanan
Kereta Api telah dipilih.
Ketik Jam Berangkat 2. Ketikkan angka 1 (n) pada kotak
isian ruas lalu tekan Enter. Angka 1
Ketik Menit Berangkat
pada kotak isian ruas menunjukkan
bahwa inputan ini adalah ruas
pertama.
Ketik Kecepatan
3. Pilih Stasiun Awal pada kotak
pilihan yang telah disediakan.
Tekan ENTER Begitu stasiun awal dipilih maka
data-data tentang stasiun tersebut
Jam Tiba dan Menit tiba akan muncul
akan muncul pada kotak-kotak isian
pada kotak isian Jam Tiba yang telah disediakan.
4. Setelah memilih stasiun awal, maka
langkah berikutnya adalah memilih
B
18 A
PROSESD Isi Tabs 2

stasiun tujuan (dalam satu ruas).


sudah terisi
Setelah stasiun tujuan telah dipilih,
kemudian memilih jumlah track
dalam ruas tersebut (Surabaya
Gubeng - Wonokromo). Tekan GRAFIK Pada Tabs 2

5. Tekan pada kotak isian Jarak, secara


otomatis jarak dari stasiun awal Pilih Toolbars Plot Grafik

dengan stasiun tujuan akan muncul.


6. Masukkan jam pemberangkatan dan Pilih sub Toolbars Plot Seluruhnya
menit pemberangkatan.
7. Ketikkan kecepatan yang akan Grafik Perjalanan Kereta Api
digunakan. dari pukul 00:00 - 24:00
sesuai dengan PROSESD
8. Jam kedatangan dan menit
kedatangan kereta akan muncul di
dalam kotak isian Jam Tiba. Pilih Toolbars KELUAR

9. Tentukan kereta akan singgah atau


tidak di stasiun tujuan. Tabs 2

10. Tekan tombol SIMPAN.


11. Lanjutkan dengan mengisikan Tekan CLOSE

angka 2 (ruas selanjutnya) lalu


tekan tombol Enter. Utama

12. Apabila pengisian Data


Perjalanan Kereta Api telah FINISH

mencapai pada ruas terakhir


Gambar 6.8 Flowchart menampilkan Gapeka
maka langkah berikutnya adalah
menekan tombol Grafik untuk Gapeka yang ditampilkan sesuai
melihat Grafik Perjalanan Kereta dengan data inputan yang berada di dalam tabel
Api dari data-data yang telah PROSESD pada Kereta.mdb. Gapeka ini akan
diinputkan sebelumnya. ditampilkan melalui form Graph pada program
INGame. Sebagai contoh pada gambar 6.9 di
6.6 Graph bawah ini akan ditampilkan Gapeka dari kereta
Apabila pengisian pada tabs Data ARGOWILIS yang berangkat dari Surabaya
Dinas dan Kereta Api dan pada tabs Data Gubeng pada pukul 07:30, dan data-data terkait
Perjalanan Kereta Api telah selesai dilakukan dengan perjalanan kereta ini telah dilengkapi
maka langkah berikutnya adalah melihat Grafik sebelumnya hingga mencapai ruas yang terakhir
Perjalanan Kereta Api dari data-data yang telah yaitu ruas Tarik - Mojokerto.
diinputkan sebelumnya. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Gambar 6.8 di bawah ini.

START
PROSESH Tidak

sudah terisi Isi Tabs 1


Ya

Gambar 6.9 Gapeka kereta ARGOWILIS

Dari gambar Gapeka pada gambar 6.9


terlihat grafik perjalanan kereta api ARGOWILIS
dengan garis berwarna merah tebal (Eksekutif 1)
19

yang berangkat dari stasiun Surabaya Gubeng pada terhadap kondisi yang sesungguhnya
pukul 07:30 dan tiba di stasiun Wonokromo pada di lapangan dimana kecepatan kereta
pukul 07:35. Pada ruas selanjutnya kereta api di setiap ruas pasti berbeda-beda.
berangkat dari stasiun Wonokromo pada pukul 4. Mampu menghasilkan Gapeka yang
07:35 dan tiba di stasiun Sepanjang pada pukul dilengkapi dengan jam berangkat
07:42. Dari stasiun Sepanjang pukul 07:42 maupun jam tiba di setiap stasiun.
kereta bergerak menuju stasiun Boharan dengan 5. Mampu menghasilkan Gapeka
melewati blokpos Kumendung, dan tiba di untuk setiap ruas dan Gapeka
stasiun Boharan pada pukul 07:50. Dari Boharan periode 2 jam sehingga Gapeka
pukul 07:50 kereta bergerak menuju stasiun yang disusun dapat disajikan
Krian dan tiba pada pukul 07:54. Dari stasiun dengan lebih detail dan jelas.
Krian kereta bergerak menuju stasiun Kedinding 6. Proses pengeditan perjalanan kereta
dan tiba pada pukul 07:58 dan kemudian api yang relatif mudah.
dilanjutkan menuju stasiun Tarik dan tiba di 7. Waktu yang dibutuhkan untuk
stasiun Tarik pada pukul 08:02. Dari Tarik kereta menghasilkan Gapeka relatif
menuju stasiun Mojokerto dan tiba di stasiun singkat.
Mojokerto pada pukul 08:10.
7.3 Kelemahan INGame
BAB VII Selain memiki kelebihan - kelebihan,
KESIMPULAN program INGame juga masih memiliki beberapa
kelemahan-kelemahan. Kelemahan-kelemahan
7.1 Kesimpulan dari program INGame adalah :
Gapeka yang dihasilkan dengan 1. Tampilan Gapeka 24 jam akan
program INGame (program yang dihasilkan dari terlihat sangat rumit apabila data
Tugas Akhir) memiliki nilai keakuratan yang kereta yang diinputkan sangat
sama dengan Gapeka per 1 Juli 2008 yang masih banyak (lebih dari 3 perjalanan
disusun secara manual. Penggunaan program kereta api di setiap jamnya).
INGame pun relatif lebih mudah dan efektif jika 2. Nomor kereta api tidak bisa
dibandingkan dengan sistem manual. ditampilkan pada Gapeka 24 jam.
Penyusunan Gapeka dengan sistem manual jelas 3. Terbatasnya tampilan Gapeka
memakan waktu yang lama ditambah lagi sehingga data-data penunjang yang
dengan banyaknya inputan data dan jika kondisi ada di dalam Gapeka tidak bisa
persilangan atau penyusulan terjadi di dalam ditampilkan.
penyusunan Gapeka. Proses pengeditan yang
harus dilakukan dengan sistem manual akan
menambah waktu lagi.

7.2 Kelebihan INGame


Dari hasil-hasil percobaan aplikasi
penyusunan Gapeka menggunakan INGame
dengan studi kasus lintas Mojokerto - Surabaya
Kota, dapat diketahui kelebihan-kelebihan
menyusun Gapeka dengan INGame. Kelebihan-
kelebihan dari INGame adalah :
1. Dilengkapi dengan login yang
memungkinkan program tidak dapat
digunakan oleh setiap orang.
2. Terkoneksinya program secara
langsung dengan file access
(Kereta.mdb) yang memungkinkan
setiap data yang diinputkan dapat
disimpan dan dicetak.
3. Perhitungan perjalanan kereta api
yang dilakukan setiap ruas sehingga
memungkinkan untuk diaplikasikan
20

DAFTAR PUSTAKA

Dewobroto, W. 2003. Aplikasi Sain dan Teknik


dengan Visual Basic 6.0, Jakarta: Elex
Media Komputindo.
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 22
Tahun 2003 tentang Pengoperasian
Kereta Api, Menteri Perhubungan,
Jakarta, 2003.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
69 Tahun 1998 tentang Prasarana dan
Sarana Kereta Api, Presiden Republik
Indonesia, Jakarta, 1998.
Supriadi, U. 2008. Perencanaan Perjalanan
Kereta Api dan Pelaksanaannya, PT.
Kereta Api (Persero), Bandung.
Thabrani, S. 2007. Mudah & Cepat Menguasai
Visual Basic, Jakarta: mediakita.
Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2007 tentang Perkeretaapian,
Presiden Republik Indonesia, Jakarta,
2007.
Wahyudi, H. 1985. Teknik Jalan Rel I, Diktat
Kuliah Program S1 Jurusan Teknik Sipil
FTSP - ITS, Surabaya.
Wiradhian, D. 2005. Penyusunan Gapeka
untuk Single Track dan rencana Double
Track dengan program komputer Visual
Basic 6.0 (Studi kasus lintas Bojonegoro -
Surabaya Ps.Turi - Kalimas), Tugas Akhir
Program S1 Jurusan Teknik Sipil FTSP -

ITS, Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai