Konsep Wayfinding Untuk Perancangan Arsitektur Kes
Konsep Wayfinding Untuk Perancangan Arsitektur Kes
Konsep Wayfinding
untuk Perancangan Arsitektur Kesehatan Mental
The Wayfinding Concept for Mental Health Architecture Design
Abstrak
Perancangan arsitektural melalui konsep wayfinding untuk fasilitas kesehatan jiwa
dapat mendukung proses penyembuhan pasien, dengan memberikan desain yang
dapat mempengaruhi perilaku kognitif. Masalah utama adalah bagaimana mengatasi
disorientasi spasial pada bangunan. Teori arsitektur penyembuhan mengamati dan
memanfaatkan elemen lingkungan sebagai faktor dalam desain sebuah bangunan.
Informasi ini diterapkan untuk membantu penghuni dalam proses mengidentifikasi
lingkungan mereka. Pernyataan tersebut memberikan dasar bagi ide-ide tentang
arsitektur yang memberikan informasi kepada penghuninya, dan menyajikan
hipotesis tentang arsitektur sebagai panduan pengguna di dalam bangunan
(wayfinding). Usulan perancangan bertujuan untuk menghasilkan usulan struktur
yang dirancang sebagai fasilitas penanganan gangguan kesehatan jiwa sesuai
kebutuhan pasien, dan mengetahui elemen arsitektur apa yang dapat digunakan
dalam menggunakan konsep wayfinding hasil penelitian.
__________
Cite this as: Sutantio, Y.E., Dinapradipta. A., Hayati. A. (2022). Konsep Wayfinding untuk Perancangan Arsitektur Kesehatan Mental.
Article. Arsitektura : Jurnal Ilmiah Arsitektur dan Lingkungan Binaan, 20(2), 217-228. doi: https://doi.org/10.20961/arst.v20i2.58697
217
Arsitektura : Jurnal Ilmiah Arsitektur dan Lingkungan Binaan, Vol. 20 (2) October 2022: 217-228
218
Yosivan E.S, Asri D, Arina H, Konsep Wayfinding untuk…
219
Arsitektura : Jurnal Ilmiah Arsitektur dan Lingkungan Binaan, Vol. 20 (2) October 2022: 217-228
220
Yosivan E.S, Asri D, Arina H, Konsep Wayfinding untuk…
menjenuhkan mampu memicu perasaan cemas rusak/pecah yang dapat digunakan untuk
pada pasien (Verderber, 2018). Warna dapat melukai diri sendiri (Verderber, 2018).
digunakan sebagai informasi untuk Konfigurasi penataan objek/perabot juga perlu
memberikan pengenalan terhadap lingkungan diperhatikan. Sebaiknya konfigurasi susunan
sekitar, sehingga pemilihan warna juga dapat objek yang digunakan adalah konfigurasi yang
dijadikan sebagai pengenal suatu kawasan memungkinkan untuk diatur secara mandiri
(landmark recognition). Hal ini untuk oleh pengguna (Verderber, 2018).
mengatasi permasalahan disorientasi spasial
(Bianchini, dkk., 2009). Pemilihan warna yang
tepat dengan penggunaan warna tertentu dapat
memberikan efek terapi pada pasien. Hal yang
perlu diperhatikan adalah ekspresi warna
(hangat-dingin, terang-gelap), yang dapat
menimbulkan kesan baik atau buruk, ramah
atau tidak ramah, dan lain-lain. Hindari
penggunaan warna yang dapat memicu
ekspresi negatif pasien (memicu perasaan
cemas atau perilaku agresif) (Verderber,
2018).
Gambar 7. Contoh Objek yang Mendukung
Perilaku Agresif
Sumber: Dmitry, 2012
3.2 Healing Architecture
Berdasarkan kajian disorientasi spasial,
dibutuhkan teori untuk mengkaji elemen
arsitektur seperti apa yang melibatkan
lingkungan sebagai bahan pertimbangan
perancangan. Proses memahami lingkungan
yang disebut sensasi, dipengaruhi oleh proses
kognitif seperti berpikir dan melalui memori.
Gambar 6. Tingkat Pencahayaan Rendah Proses ini diperoleh dengan mengatur dan
Sumber: Wallpaper Flare, 2017 mengintegrasikan informasi dan membuat
Faktor kelima ditunjukkan oleh gambar 6 kesimpulan (Wulandari, 2014). Healing
merupakan gambaran permasalahan architecture digunakan sebagai teori atau
disorientasi spasial yang disebabkan oleh prinsip dasar untuk kebutuhan merancang
tingkat pencahayaan rendah (Verderber, 2018). fasilitas kesehatan mental. Healing
Tingkat pencahayaan yang terlalu rendah dapat architecture memerhatikan bagaimana kondisi
mengurangi kemampuan visibilitas seseorang lingkungan memberikan pengaruh terhadap
di dalam bangunan. Akibatnya, orang tersebut kondisi stres, baik fisik maupun mental
tidak mampu mengenali informasi mengenai seseorang (Venolia, 1988). Informasi ini
keadaan di lingkungan sekitar. Selain itu, dijadikan sebagai pengalaman oleh penghuni
tingkat pencahayaan ruang rendah juga bangunan. Terdapat tujuh aspek yang perlu
memiliki kesan sedih atau suram dan diperhatikan sebagai pendekatan desain sesuai
memengaruhi kualitas mood seseorang (Janson teori healing architecture, diantaranya:
& Tigges, 2014). Faktor keenam yang dapat symbols and environmental messages, light,
menyebabkan kesan disorientasi spasial adalah color, thermal environment, sound and noise,
perabot atau objek yang dapat memicu indoor air quality, plants and gardens
perilaku agresif (Verderber, 2018). Hal ini (Venolia, 1988).
berkaitan dengan pemilihan jenis perabot atau Aspek symbols and environmental message
berkaitan dengan desain objek. Misal digunakan sebagai pertimbangan menentukan
pemilihan perabot tidak menimbulkan suara aspek fisik perancangan atau menentukan
bising berlebih, termasuk objek mudah bentuk berdasarkan informasi atau simbol
221
Arsitektura : Jurnal Ilmiah Arsitektur dan Lingkungan Binaan, Vol. 20 (2) October 2022: 217-228
yang ingin disampaikan kepada penghuni yang dapat memicu perilaku agresif. Suara
(Venolia, 1988). Bentuk-bentuk harus yang menenangkan pasien sebaiknya
mengandung informasi mengenai simbol dihadirkan untuk menghindari tindakan agresif
tertentu atau bentuk yang mewakili keadaan pasien. Aspek terakhir adalah melibatkan
lingkungan sekitar. Aspek ini dijadikan unsur alam berupa tanaman melalui desain
sebagai solusi dalam pertimbangan penentuan lanskap yang digunakan untuk
desain untuk mengurangi faktor disorientasi menghubungkan pasien dengan alam dan
spasial yaitu “bentuk yang tidak mudah memberikan kenyamanan mental dan
dipahami”. Aspek pencahayaan dapat ketenangan (Venolia, 1988).
digunakan untuk memengaruhi kondisi
3.3 Hipotesis Arsitektur Sebagai Petunjuk
emosional seseorang (Venolia, 1988). Aspek
Arah (Wayfinding)
ini dijadikan sebagai solusi disorientasi spasial
karena “tingkat pencahayaan rendah”. Aspek Berdasarkan pernyataan Verderber (2018),
pencahayaan dalam perancangan fasilitas hipotesis merancang fasilitas kesehatan mental
kesehatan mental harus menghindari adalah memerhatikan permasalahan
pencahayaan yang dapat menimbulkan disorientasi spasial yang dapat menyebabkan
tindakan agresif pada pasien (Verderber, peningkatan agresifitas perilaku pasien.
2018). Disorientasi spasial menyebabkan pasien
merasa kurang nyaman, sehingga dapat
Warna merupakan aspek desain lain yang
meningkatkan kemungkinan pasien
memengaruhi kondisi emosional (Venolia,
berperilaku lebih agresif. Hal tersebut dapat
1988). Penentuan warna dapat diambil untuk
terjadi pada bangunan akibat bangunan yang
memperkuat aspek symbols & environmental
dirancang tidak memiliki landmark
message, seperti penggunaan warna biru untuk
recognition (Bianchini, dkk., 2009) atau
mewakili warna air atau langit, hijau yang
sebagai pengenalan kawasan yang menjadi
mewakili warna tanaman atau rumput, dan
informasi spesifik mengenai suatu lokasi di
lain-lain. Atau pemberian warna sesuai dengan
dalam bangunan.
emosi yang terkandung pada elemen warna
(Venolia, 1988). Faktor disorientasi spasial Selain itu, healing architecture digunakan
yaitu “skema warna yang kacau” dapat sebagai prinsip atau sebagai teori dasar dalam
dihindari dengan menentukan warna memberikan usulan konsep rancangan fasilitas
berdasarkan pertimbangan aspek healing kesehatan mental. Berdasarkan pertimbangan
architecture. Kondisi kenyamanan termal juga aspek healing architecture tersebut, terdapat
perlu dipertimbangkan terkait dengan karakteristik informasi yang dapat digunakan
kenyamanan pasien yang dapat dirasakan sebagai gagasan ide untuk membuat konsep
melalui kulit (Venolia, 1988). Kondisi perancangan, yakni arsitektur yang informatif
kenyamanan termal akan berpengaruh pada terhadap pengguna. Hal tersebut diambil
tingkat agresifitas pasien (Verderber, 2018), berdasarkan prinsip healing architecture yang
seperti kondisi ruang yang terlalu panas akan memiliki tujuan menghadirkan informasi dari
menyebabkan peningkatan stres bagi pasien. keputusan desain yang ditentukan. Misal aspek
Selain kenyamanan termal, terdapat aspek symbols & environmental messages di mana
kualitas udara ruang yang dipengaruhi oleh keputusan desain yang dibuat mengenai bentuk
kandungan udara yang ditimbulkan akibat harus mengandung informasi mengenai suatu
penggunaan bahan-bahan yang dapat simbol atau pesan lingkungan. Aspek
mencemari kualitas udara, atau kualitas udara pencahayaan, dan warna harus mengandung
dari lingkungan sekitar tapak (Venolia, 1988). informasi berupa ekspresi yang terkandung
dalam keputusan desain yang dibuat. Aspek
Aspek lingkungan suara dipengaruhi oleh dua
lingkungan termal mengandung informasi
faktor, yakni suara yang tidak diinginkan atau
mengenai kenyamanan yang berkaitan dengan
kebisingan, dan suara yang menenangkan atau
suhu ruang. Serta aspek-aspek healing
suara yang dapat diperdengarkan terhadap
architecture lainnya yang memiliki tujuan
pasien (Venolia, 1988). Dalam menanggapi
penyampaian suatu informasi tertentu.
kebutuhan untuk pasien kesehatan mental,
diperlukan solusi untuk menutupi suara bising
222
Yosivan E.S, Asri D, Arina H, Konsep Wayfinding untuk…
223
Arsitektura : Jurnal Ilmiah Arsitektur dan Lingkungan Binaan, Vol. 20 (2) October 2022: 217-228
d. Informasi petunjuk: merupakan elemen kebutuhan pasien. Analogi “jalan sebagai pola
yang menentukan proses wayfinding (dapat sirkulasi” dalam konteks perancangan fasilitas
berupa informasi grafis, informasi suara, kesehatan mental diterapkan pada pola
papan braille, dan lain-lain). sirkulasi baik antar masa, atau antar ruang
(jalur koridor). Pertimbangan mengenai jalur
3.5 Kriteria Rancangan
atau pola sirkulasi yang ditentukan harus
Aspek pada proses wayfinding yang sesuai kriteria rancangan yakni membantu
mengutamakan penyampaian informasi dan memberikan arah terhadap pasien, di mana
arahan melalui lingkungan sekitar, digunakan pola sirkulasi yang ditentukan harus mudah
sebagai solusi permasalahan disorientasi dipahami. Tidak memakai pola sirkulasi yang
spasial. Berdasarkan hasil eksplorasi konsep memungkinkan adanya banyak percabangan
wayfinding seperti pada penjelasan di atas, jalan, karena hal tersebut dapat mengakibatkan
kemudian dapat dimunculkan kriteria rancang kebingungan pada pasien (akibat kurang
dalam konsep perancangan sebagai berikut: maksimalnya kemampuan kognitif pasien
a. Menghindari desain disorientasi spasial. karena gangguan mental yang dialami).
b. Memberikan desain klinik psikologis yang
dapat membantu penghuni terutama pasien
untuk membantu memberikan arahan
pergerakan melalui elemen arsitektur.
c. Penentuan desain elemen arsitektur
mengutamakan kebutuhan pasien untuk
membantu proses kesembuhan pasien.
224
Yosivan E.S, Asri D, Arina H, Konsep Wayfinding untuk…
agar pasien mudah dalam pencarian tujuan ornamen bangunan, atau penggunaan objek
ruang. Selain itu dilakukan strategi tertentu yang menjadi pembeda dengan elemen
pengelompokan masa atau ruang berdasarkan arsitektur lainnya.
jenis aktivitas (membentuk klaster masa atau
ruang) untuk lebih memudahkan pencarian
target atau tujuan.
lain-lain), dan ornamen bangunan (material dianggap lebih mudah diterima pasien
fasad, jendela, dan lain-lain). daripada menggunakan papan informasi yang
membutuhkan kemampuan kognitif pasien.
REFERENSI
Arthur, Paul, dan Passini Romedi. (1992).
Wayfinding: People, Signs, and
Architecture. McGraww-Hill Book
Company: New York.
Bianchini dkk. (2009). Developmental
Topographical Disorientation In a Healthy
Subject. Neuropsychologia 48, 1563-
1573.
Gambar 15. Analogi Elemen Wayfinding Ke Conellan, Kathleen, dkk. (2013). Stressed
Dalam Aspek Perancangan Arsitektur Spaces: Mental Health and Architecture.
Health Environment Research and Design
Keterlibatan ornamen bangunan juga Journal, 127-168.
diterapkan sebagai informasi penunjuk arah. Cube Indonesia (2017), Signage &
Misal memberikan perulangan bentuk, warna, Wayfinding.
atau pola tertentu untuk menunjukkan https://cubeindonesia.com/wp-
pergerakan ke suatu arah. Perancang juga perlu content/uploads/2017/11/Signage-01.jpg
mempertimbangkan kebutuhan pasien untuk [diakses 21 oktober 2021].
menentukan elemen arsitektur, seperti Dewi, R, Kusumarini, Yusita, dan
pemilihan warna, permainan bentuk, pemilihan Rakhmawati, Anik. (2018). Identifikasi
tekstur, permainan skala objek, yang Penerapan Biophilic Design Pada
mengutamakan kenyamanan psikologis pasien,
Interior Rumah Sakit. Jurnal INTRA.
atau menyesuaikan dengan kebutuhan
perawatan / terapi. Selain itu perancang juga Vol 6 (2), 687-697.
dapat memaksimalkan rancangan dengan Dhingra, Smriti. (2017). Psychology of
keterlibatan elemen arsitektur lainnya seperti Architecture for Mentally III.
melibatkan pencahayaan, dan penghawaan International Journal on Emerging
alami, atau melibatkan suara untuk membantu Technologies. Vol.8 (1), 688-692.
proses wayfinding (menghadirkan suara Diaz, Luis. (2019). Why is modern
melalui pemilihan jenis material pada ornamen architecture devoid of all character.
bangunan, atau menghadirkan suara alam ke https://www.quora.com/What-do-you-
dalam desain). Hal tersebut dapat menjadi love-about-modern-architecture [diakses
masukan dan pertimbangan untuk 10 September 2021].
pengembangan penelitian selanjutnya. Dmitry, Kozinenko. (2012). Pegas Chair
https://id.pinterest.com/pin/47140028596
Penerapan proses wayfinding ke dalam konsep 9312263/ [diakses 28 November 2021].
perancangan arsitektur dapat diusulkan Ghoneem, M.Y.M. (2013). Coloring the City:
menjadi konsep bangunan fasilitas kesehatan Urban Art Between Vandalism and
mental. Rumusan konsep tersebut merupakan Innovation. The International Conference
inovasi yang dapat diterapkan ke dalam on Urban Life & Contemporary Arts
bangunan untuk menghindari disorientasi Conference, 163-175.
spasial, sekaligus memudahkan pasien untuk Grigvovan. (2014). Small Abandoned Office
menemukan lokasi yang ingin dicapai. Space with No Windows and Unfurnished
Kelebihan usulan konsep ini adalah proses https://www.shutterstock.com/search/win
wayfinding yang sebelumnya menggunakan dowless+room [diakses 10 September
papan informasi sebagai aspek utama untuk 2021].
menunjukkan arah diubah ke dalam elemen Heath, Tom. (1984). Method in Architecture.
arsitektur. Proses wayfinding melalui elemen John Wiley & Sons Ltd: London.
arsitektur sebagai elemen penunjuk arah
227
Arsitektura : Jurnal Ilmiah Arsitektur dan Lingkungan Binaan, Vol. 20 (2) October 2022: 217-228
228