Anda di halaman 1dari 6

RSU PKU ASUHAN PERSALINAN NORMAL

MUHAMMADIYAH
KUTOWINANGUN No. Dokumen No. Revisi Halaman :
245/SPO/KEP/IV.6.AU/2018 0 1/2

Jl. Pemuda No 12
Kutowinangun
Telp. (0287) 661137
Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh
10 Januari 2018 Direktur RSU PKU Muhammadiyah
STANDAR PROSEDUR Kutowinangun
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Rheni Haryanti
NBM : 1.206.498
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban
keluar dari rahim ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya
PENGERTIAN
terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa
adanya penyulit.
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk : memberikan
TUJUAN
asuhan persalian secara normal.
Peraturan Direktur RSU PKU Muhammadiyah Kutowinangun

KEBIJAKAN Nomor: 203/Perdir/IV.6.AU/2018 Tentang Pedoman Keperawatan


dan Kebidanan di RSU PKU Muhammadiyah Kutowinangun.
PROSEDUR 1. Lakukan verifikasi data
2. Siapkan alat
a. Persiapan perlindungan diri (celemek, sepatu boot,
masker, kaca mata, penutup kepala)
b. Kain bersih 3 potong
c. Bed partus
d. Partus set (gunting tali pusat, gunting episiotomy, 2
klem, ½ kocher, pengikat tali pusat)
e. Obat dan bahan habis pakai (oksitosin, pehacain, vit
k, salep mata, cairan infus, gastrul, pospargin, kassa,
betadine, spuit 3cc, spuit 1cc, hepatitis B)
f. Sarung tangan steril 2 pasang
g. Linex / dopler
h. Tempat sampah (tajam, kering, basah)
i. Peralatan resusitasi
j. Tempat plasenta
k. Wadah untuk larutan klorin 0,5%
l. Alat tulis
3. Ucapkan salam
“ Assalamu’alaikum/ Selamat pagi/ sore/ malam, Bapak/
Ibu”
4. Sebutkan nama dan unit kerja
RSU PKU ASUHAN PERSALINAN NORMAL
MUHAMMADIYAH
KUTOWINANGUN No. Dokumen No. Revisi Halaman :
245/SPO/KEP/IV.6.AU/2018 0 2/2

Jl. Pemuda No 12
Kutowinangun
Telp. (0287) 661137
Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh
10 Januari 2018 Direktur RSU PKU Muhammadiyah
STANDAR PROSEDUR Kutowinangun
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Rheni Haryanti
NBM : 1.206.498
“ Saya... (nama), dari unit kerja... (sebutkan) “
5. Lakukan identifikasi passien.
6. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan.
7. Lakukan kontrak waktu.
8. Tanyakan kesiapan pasien.
9. Tempatkan alat didekat pasien dengan benar.
10. Jaga privacy.
11. Lakukan cuci tangan.
12. Ucapkan “ Bismillahirrahmanirrahim “
13. Buka peralatan.
14. Pakai sarung tangan steril.
15. Bersihkan vulva dan perineum, seka dengan hati-hati dari
depan ke belakang dengan menggunakan kapas savlon.
16. Lakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan
lengkap.
17. Dekontaminasi sarung tangan dengan mencelupkan tangan
yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin
0,5% kemudian lepaskan dan rendam dalam keadaan terbalik
selama 10 menit.
18. Cuci kedua tangan setelah sarung tangan dilepas.
19. Periksa DJJ setelah kontraksi/ saat relaksasi uterus untuk
memastikan bahwa DJJ dalam batas normal (120-160x/mnt)
20. Beritahu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan
janin baik dan bantu ibu dalam menentukan posisi meneran.
21. Minta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran.
22. Pastikan ibu merasa nyaman.
23. Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada
dorongan kuat untuk meneran.
24. Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil
posisi yang nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan
untuk meneran dalam 60 menit.
RSU PKU ASUHAN PERSALINAN NORMAL
MUHAMMADIYAH
KUTOWINANGUN No. Dokumen No. Revisi Halaman :
245/SPO/KEP/IV.6.AU/2018 0 3/2

Jl. Pemuda No 12
Kutowinangun
Telp. (0287) 661137
Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh
10 Januari 2018 Direktur RSU PKU Muhammadiyah
STANDAR PROSEDUR Kutowinangun
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Rheni Haryanti
NBM : 1.206.498
25. Letakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut
ibu jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter
5-6 cm.
26. Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah
bokong ibu.
27. Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan
alat dan bahan.
28. Pakai sarung tangan steril pada kedua tangan.
29. Lindungi perineum setelah tampak kepala bayi dengan
diameter 5-6 cm membuka vulva maka dengan satu tangan
yang dilapisi dengan kain bersih dan kering. Tangan yang
lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan
membantu lahirnya kepala.
30. Anjurkan ibu untuk meneran perlahan sambil bernafas cepat
dan dangkal.
31. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil
tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi, dan segera lanjutkan
proses kelahiran bayi.
32. Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara
spontan.
33. Pegang secara biparietal, setelah kepala melakukan putaran
paksi luar.
34. Anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut
gerakkan kepala ke arah bawah dan distal hinggaa bahu
depan muncul di bawah arkus pubis dan kemudian gerakkan
ke arah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang.
35. Geser tangan bawah ke arah perineum ibu untuk menyangga
kepala, lengan dan siku sebelah bawah setelah kedua bahu
lahir. Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang
lengan dan siku sebelah atas.
36. Lakukan penelusuran tangan atas berlanjut ke punggung,
RSU PKU ASUHAN PERSALINAN NORMAL
MUHAMMADIYAH
KUTOWINANGUN No. Dokumen No. Revisi Halaman :
245/SPO/KEP/IV.6.AU/2018 0 4/2

Jl. Pemuda No 12
Kutowinangun
Telp. (0287) 661137
Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh
10 Januari 2018 Direktur RSU PKU Muhammadiyah
STANDAR PROSEDUR Kutowinangun
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Rheni Haryanti
NBM : 1.206.498
bokong, tungkai, dan kaki setelah tubuh dan lengan lahir.
37. Pegang kedua mata kaki dengan masukkan telunjuk di antara
kaki dan pegang masing-masing mata kaki dengan ibu jari
dan jari-jari lainnya.
38. Lakukan penilaian terhadap bayi
39. Keringkan dan posisikan tubuh bayi di atas perut ibu.
40. Ganti handuk basah dengan yang kering.
41. Perikasa kembali perut ibu untuk memastikan tidak ada bayi
lain dalam uterus (hamil tungal).
42. Beritahu pada ibu bahwa penolong akan menyuntikan
oksitosin (agar uterus berkontraksi baik).
43. Suntikan oksitosin 10 unit IM di 1/3 paha atas bagian
distallateral dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir.
44. Jepit tali pusat (dua menit setelah bayi lahir) pada sekitar 3
cm dari pusar (umbilikus) bayi. Dari sisi luar klem penjepit,
dorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan lakukan
penjepitan kedua pada 2 cm distal dari klem pertama
menggunakan klem umbilikal.
45. Potong dan ikat tali pusat dengan 1 tangan, angkat tali pusat
yang telah di jepit, dan gunting (lindungi kulit bayi).
46. Tempatkan bayi untuk melakukan kontak kulit ibu ke kulit
bayi.
47. Letakkan bayi dengan posisi tengkurap di dada ibu.
Luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel dengan dengan
baik di dinding dada perut ibu.
48. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di
kepala bayi.
49. Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari
vulva.
50. Letakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi atas
simfisis, untuk mendeteksi. Tangan lain menegangkan tali
RSU PKU ASUHAN PERSALINAN NORMAL
MUHAMMADIYAH
KUTOWINANGUN No. Dokumen No. Revisi Halaman :
245/SPO/KEP/IV.6.AU/2018 0 5/2

Jl. Pemuda No 12
Kutowinangun
Telp. (0287) 661137
Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh
10 Januari 2018 Direktur RSU PKU Muhammadiyah
STANDAR PROSEDUR Kutowinangun
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Rheni Haryanti
NBM : 1.206.498
pusat.
51. Tegangkan tali pusat ke arah bawah sambil tangan yang lain
mendorong uterus ke arah belakang-atas (dorso kranial)
secara hati-hati (untuk mencegah inversio uteri) setelah
uterus berkontraksi.
52. Hentikan penegangan tali pusat dan tunggu kontraksi lagi
bila plasenta tidak lahir selama 30-40 detik.
53. Lakukan penegangan dan dorongan dorso kranial hingga
plasenta terlepas, minta ibu meneran sambil penolong
menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian
ke arah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan
tekanan dorso kranial).
54. Lahirkan plasenta dengan kedua tangan saat plasenta muncul
di introitus vagina.
55. Pegang dan putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin
kemudian lahirkan.
56. Lakukan masase uterus, segera setelah plasenta dan selaput
ketuban lahir dengan meletakkan telpak tangan di fundus dan
dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus
berkontraksi (fundus teraba keras).
57. Periksa kedua sisi plasenta baik begian ibu maupun bayi dan
pastikan selaput ketuban lengkap dan utuh.
58. Masukkan plasenta ke dalam tempat yang disediakan.
59. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum.
60. Lakukan penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan.
61. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi
perdarahan pervaginam.
62. Beri cukup waktu untuk melakukan kontak kulit ibu bayi (di
dada ibu paling sedikit 1 jam).
63. Lakukan asuhan bayi baru lahir.
64. Lanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan
RSU PKU ASUHAN PERSALINAN NORMAL
MUHAMMADIYAH
KUTOWINANGUN No. Dokumen No. Revisi Halaman :
245/SPO/KEP/IV.6.AU/2018 0 6/2

Jl. Pemuda No 12
Kutowinangun
Telp. (0287) 661137
Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh
10 Januari 2018 Direktur RSU PKU Muhammadiyah
STANDAR PROSEDUR Kutowinangun
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Rheni Haryanti
NBM : 1.206.498
per vaginam.
65. Ajarkan ibu/ keluuarga untuk melakukan masase uterus dan
menilai kontraksi.
66. Evaluasi jumlah kehilangan darah.
67. Periksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit
selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit
selama jam kedua pasca persalinan.
68. Bersihkan badan ibu.
69. Bantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering.
70. Pastikan ibu merasa nyaman.
71. Lepas sarung tangan.
72. Ucapkan “ Alhmadulillahirrabil’alamin “
73. Tawarkan bantuan kembali “ Apakah masih ada yang bisa
saya bantu “
74. Ucapkan terimakasih dan salam, “ Wassalamu’alaikum “
75. Bereskan dan kembalikan alat ke tempat semula.
76. Lakukan cuci tangan.
77. Lakukan dokumentasi.
1. Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT
2. VK

Anda mungkin juga menyukai