Anda di halaman 1dari 9

Angka Romawi

Angka dalam sistem bilangan Romawi

Angka Romawi at au Bilangan Romawi adalah

sist em penomoran xc yang berasal dari Romawi kuno. Sist em penomoran ini memakai huruf
Lat in unt uk melambangkan angka numerik:

Simbol Hasil

I 1 (sat u) (unus)

V 5 (lima) (quinque)

X 10 (sepuluh) (decem)

L 50 (lima puluh) (quinquaginta)

C 100 (serat us) (centum)

D 500 (lima rat us) (quingenti)

M 1.000 (seribu) (mille)

Unt uk angka yang lebih besar (≥5.00, sebuah garis dit empat kan di at as simbol indikator
perkalian dengan 1.000.
Simbol Hasil

V 5.000 (lima ribu)

X 10.000 (sepuluh ribu)

L 50.000 (lima puluh ribu)

C 100.000 (serat us ribu)

D 500.000 (lima rat us ribu)

M 1.000.000 (sat u jut a)

Angka Romawi sangat umum digunakan sekarang ini, ant ara lain digunakan di jam, bab buku,
penomoran sekuel film, penomoran seri event olahraga sepert i Olimpiade.

Di dalam bahasa Indonesia, angka Romawi digunakan unt uk penulisan bilangan t ingkat , contoh
abad XX (abad kedua puluh) dan Perang Dunia II (Perang Dunia Kedua).

Cara Penulisan

Penulisan pada angka romawi memakai empat macam jenis cara yait u:

1. Pengulangan

2. Pengurangan

3. Penjumlahan

4. Gabungan

Pengulangan

Dalam sist em pengulangan, t idak semua Angka Romawi dapat dit ulis ulang. Angka Romawi
yang bisa diulang ant ara lain I, X, C, dan M. Sedangkan Angka Romawi yang t idak dapat diulang
ant ara lain V, L, dan D. Unt uk lebih jelasnya, perhat ikan contoh berikut ini.

I=1

II = 2

III = 3

IV = 4
Dari contoh t ersebut , jelas bahwa set elah t iga kali pengulangan t idak akan diulangi kembali
unt uk kali keempat .

Pengurangan

Jika angka romawi yang lebih kecil dit ulis didepan angka yang lebih besar ini art inya sist em
pengurangan. Pengurangan yang demikian ini hanya dapat dilakukan sat u kali. Unt uk lebih
jelasnya, perhat ikan contoh di bawah ini.

IV = 5 - 1 = 4

XL = 50 - 10 = 40

XC = 100 - 10 = 90

Penjumlahan

Jika bilangan romawi yang bernilai sama at au lebih kecil dit ulis dibelakang bilangan romawi yang
lebih besar ini art inya penjumlahan.

Dalam hal ini, penjumlahan hanya dapat dilakukan maksimal t iga kali. Unt uk lebih jelasnya
perhat ikan contoh berikut .

VI = 5 + 1 = 6

VII = 5 + 2 = 7

VIII = 5 + 3 = 8

XV = 10 + 5 = 15

LX = 50 + 10 = 60

Gabungan

Selain dengan menggunakan sist em pengurangan dan sist em penjumlahan, t erdapat sist em lain
yait u gabungan ant ara sist em pengurangan dan sist em penjumlahan. Unt uk lebih jelasnya,
perhat ikan contoh di bawah ini.[1]

XIV = 10 + (5 - 1) = 14

LIX = 50 + (10 - 1) = 50 + 9 = 59
CXLIV = 100 + (50 - 10) + (5 - 1) = 100 + 40 + 4 = 144

Tabel angka Romawi

Berikut adalah t abel angka Romawi:


Romawi Alternatif Arab Catatan

t idak ada t idak ada 0 Tidak diperlukan.

I Ⅰ 1

II ⅠⅠ (at au Ⅱ) 2

III ⅠⅠⅠ (at au Ⅲ) 3

IV ⅠⅤ (at au Ⅳ) 4 IIII Masih Digunakan Unt uk Jam

V Ⅴ 5

VI ⅤⅠ (at au Ⅵ) 6

VII ⅤⅠⅠ (at au Ⅶ) 7

VIII ⅤⅠⅠⅠ (at au Ⅷ) 8

IX ⅠⅩ (at au Ⅸ) 9

X Ⅹ 10

XI ⅩⅠ (at au Ⅺ) 11

XII ⅩⅠⅠ (at au Ⅻ) 12

XIII ⅩⅠⅠⅠ 13

XIV ⅩⅠⅤ 14

XV ⅩⅤ 15

XIX ⅩⅠⅩ 19

XX ⅩⅩ 20

XXX ⅩⅩⅩ 30

XL ⅩⅬ 40

L Ⅼ 50

LX ⅬⅩ 60

LXX ⅬⅩⅩ 70

LXXX ⅬⅩⅩⅩ 80

XC ⅩⅭ 90

C Ⅽ 100

CC ⅭⅭ 200

CD ⅭⅮ 400

D Ⅾ 500

DCLXVI ⅮⅭⅬⅩⅤⅠ 666 Menggunakan set iap simbol ut ama.


CM ⅭⅯ 900

M Ⅿ 1000

MCMXLV ⅯⅭⅯⅩⅬⅤ 1945

MCMXCIX ⅯⅭⅯⅩⅭⅠⅩ 1999

MM ⅯⅯ 2000

MMM ⅯⅯⅯ 3000

MMMM ⅯⅯⅯⅯ 4000

IƆƆ ⅠƆƆ 5000 I diikut i dengan dua buah C t erbalik.

Cara mudah unt uk menuliskan angka yang besar dalam angka Romawi ialah dengan menuliskan
ribuan t erlebih dahulu, rat usan, puluhan kemudian sat uan.

Contoh: angka 1988.

Seribu adalah M, sembilan rat us adalah CM, delapan puluh adalah LXXX, delapan adalah VIII.

Digabung: MCMLXXXVIII (ⅯⅭⅯⅬⅩⅩⅩⅤⅠⅠⅠ).

Sejarah

Masa pra-Romawi dan Romawi kuno

Meskipun angka Romawi dit ulis dengan huruf-huruf dari abjad Romawi, angka Romawi awalnya
adalah simbol-simbol yang berdiri sendiri. Et ruskan, misalnya, menggunakan 𐌠, 𐌡, 𐌢, ⋔, 𐌚, dan ⊕
unt uk menuliskan I, V, X, L, C, dan M, yang berart i hanya I dan X merupakan huruf-huruf dalam
abjad mereka.

Hipotesis mengenai asal mula angka Romawi

Tanda t alli

Salah sat u hipot esis mengenai asal mula angka Romawi adalah bahwa angka Romawi Et ruskan
pada kenyat aannya berasal dari torehan-torehan pada tongkat hit ungan, yang digunakan oleh
para penggembala It alia dan Dalmasia hingga abad ke-19.[2]

Oleh karena it u, (I) t idak berasal dari huruf (I), t et api dari torehan vert ikal pada tongkat
hit ungan. Set iap torehan kelipat an lima dipotong ganda, misalnya ⋀, ⋁, ⋋, ⋌, dst ., dan set iap
kelipat an sepuluh dipotong silang (X), (IIIIΛIIIIXIIIIΛIIIIXII...), lebih sepert i t anda t alli Eropa
saat ini. Hal ini menghasilkan suat u sist em posisi: Delapan pada tongkat penghit ungan adalah
delapan t alli, IIIIΛIII. Dengan cara lain, dapat disingkat menjadi ΛIII (at au VIII), karena kehadiran
Λ mengimplikasikan t elah ada empat torehan sebelumnya. Lebih jauh lagi, delapan belas adalah
t alli kedelapan set elah sepuluh t alli pert ama, yang dapat disingkat X, dan menjadi XΛIII.
Demikian pula angka empat pada tongkat adalah torehan I sebelum potongan Λ (V), sehingga
dapat dit ulis menjadi IIII at au IΛ (IV). Oleh karena it u, konsep sist em ini bukan penambahan
at au pengurangan, t et api urut an (ordinal). Ket ika t alli-t alli t ersebut diubah menjadi t ulisan,
t anda-t anda yang mudah diident ifikasikan dengan huruf-huruf Romawi saat it u adalah I, V, dan
X.

Dalam t alli, V at au X yang kesepuluh menerima coret an t ambahan. Sehingga, 50 dit ulis dengan
variasi-variasi sepert i N, И, K, Ψ, ⋔, dll., t et api mungkin yang paling sering adalah bent uk ceker
ayam sepert i V dan I yang t umpang t indih: ᗐ. Bent uk it u kemudian diluruskan menjadi ⊥ (huruf
T t erbalik) hingga periode kekuasaan August us, dan segera set elah it u diident ifikasi dengan
huruf yang secara grafis menyerupai, yait u L. Demikian pula, 100 dit ulis dalam variasi-variasi Ж,
⋉, ⋈, H, at au dengan simbol-simbol unt uk 50 sepert i yang disebut kan di at as dit ambah dengan
sebuah coret an ekst ra. Bent uk Ж (X dan I yang t umpang t indih) kemudian menjadi bent uk
dominan. Bent uk it u lalu dit ulis dengan variasi >I< at au ƆIC, kemudian disingkat menjadi Ɔ at au
C, hingga akhirnya variasi C yang menjadi pilihan karena C merupakan singkat an dari centum,
bahasa Lat in unt uk "rat us".

Nilai khusus

Pecahan
Angka Nama (nominatif dan
Pecahan Arti
romawi genitif )

1/12 · Uncia, unciae "Seper dua belas"

2/12 =
·· at au : Sext ans, sext ant is "Seper enam"
1/6

3/12 =
··· at au ∴ Quadrans, quadrant is "Seper empat "
1/4

4/12 =
···· at au ∷ Triens, t rient is "Seper t iga"
1/3

"Seper lima" (quinque unciae →


5/12 ····· at au ⁙ Quincunx, quincuncis
quincunx)

6/12 =
S Semis, semissis "Set engah"
1/2

"Seper t ujuh" (septem unciae →


7/12 S· Sept unx, sept uncis
septunx)

8/12 =
S·· at au S: Bes, bessis "Dua per t iga" (as in "t wice a t hird")
2/3

"Tiga per empat " (de-quadrans →


9/12 = Dodrans, dodrant is
dodrans)

S··· at au S∴
3/4 atau nonuncium, nonuncii atau "nint h ounce" (nona uncia →
nonuncium)

"Lima per enam" (de-sextans → dextans)

10/12 = Dext ans, dext ant is

S···· at au S∷ atau "t en ounces" (decem unciae →


5/6 atau decunx, decuncis
decunx)

"Sebelas per dua belas" (de-uncia →


11/12 S····· at au S⁙ Deunx, deuncis
deunx)

12/12 = 1 I As, assis "Sat u"

Referensi

1. Matematika, rumus (2018). "Angka Romawi : Tabel dan Cara Penulisan Angka Romawi (https://ww
w.zinergi.id/2018/05/angka-romawi-tabel-dan-cara-penulisan.html) ". Diakses tanggal 2020-10-30.

2. Ifrah, Georges (2000). The Universal History of Numbers: From Prehistory to the Invention of the
Computer (https://archive.org/details/universalhistory0000ifra) . Diterjemahkan oleh David Bellos,
E. F. Harding, Sophie Wood, Ian Monk. John Wiley & Sons.

Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Angka_Romawi&oldid=20590797"


Terakhir disunting 30 hari yang lalu oleh 182.3.37.18

Anda mungkin juga menyukai