Anda di halaman 1dari 2

SIARAN PERS

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN


NOMOR: SP.339/SJ.5/V/2022

LOMBOK (8/5) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tak mengendurkan


pemantauan dan pengawasan selama libur Lebaran. Hasilnya, bersama Ditpolairud Polda
Nusa Tenggara Barat (NTB), menyita 357 karang hias yang hendak diselundupkan dari
Pelabuhan Penyeberangan Lembar - Padang Bai dengan modus pengiriman via bus
penumpang antarkota antarprovinsi (AKAP).

"Kita memperkuat sinergitas dengan teman-teman Polri dalam pengawasan selama libur
Lebaran," kata Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil
Perikanan (BKIPM) Mataram, Obing Hobir di Mataram, Minggu (8/5/2022).

Obing pun memaparkan kronologi pengungkapan kasus tersebut bermula saat petugas
mendapat informasi intelijen dan langsung ditindaklanjuti pada Kamis tanggal 5 Mei 2022,
pukul 12.15 WITA. Dalam pengungkapan ini, Polri bersama BKIPM Mataram Wilker
Lembar mengamankan 1 unit bus penumpang jurusan Bima-Surabaya.

"Jadi karang hias hidup ini dinaikkan bus penumpang untuk mengelabui petugas," jelas
Obing.

Ketika diperiksa, petugas tak menemukan sertifikat kesehatan ikan dan produk perikanan
domestik pada komoditas tersebut. Polisi pun mengamankan pria berinisial D (43 tahun) dan
J (38) guna penyelidikan lebih lanjut.

"Kita temukan 7 boks yang berisi 357 karang hias sekaligus kita sita sebagai barang bukti,"
ujar Obing.

Selanjutnya kasus ini ditangani oleh Ditpolairud Polda NTB sedangkan bus berikut kru
diamankan di Mako Ditpolairud Polda NTB.

Karang hias hidup hasil penyitaan tersebut dilepasliarkan di perairan Montong, Lombok
Barat. Lokasi ini dipilih berdasarkan rekomendasi Ditjen Pengelolaan Ruang Laut (PRL).

Dalam kesempatan ini, Obing mengingatkan kepada para pelaku penyelundupan agar
menghentikan aksinya. Hubungan KKP dengan Polri dan aparat penegak hukum lain, kata
dia semakin kuat dan sinergis.

"Ini amanat Pak Menteri Trenggono untuk menjaga keberlanjutan, jadi kita perkuat
pengawasan bersama teman-teman instansi lain," tutupnya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan


komitmen untuk menerapkan prinsip blue economy melalui tiga program terobosan di bidang
perikanan tangkap dan juga budidaya. Ketiganya meliputi penerapan kebijakan penangkapan
terukur berbasis kuota di setiap WPPNRI untuk keberlanjutan ekologi, peningkatan PNBP
dan kesejahteraan nelayan.

Kemudian pengembangan perikanan budidaya yang berorientasi ekspor dengan komoditas


unggulan antara lain udang, lobster, kepiting, dan rumput laut. Lalu pembangunan kampung
perikanan budidaya sesuai dengan kearifan lokal untuk pengentasan kemiskinan sekaligus
menjaga komoditas bernilai ekonomis tinggi dari kepunahan.
HUMAS BKI

Sumber: https://kkp.go.id/artikel/40360-sinergitas-di-momen-lebaran-kkp-polri-gagalkan-
penyelundupan-karang-hias-di-lombok

Anda mungkin juga menyukai